Anda di halaman 1dari 21

EKONOMI MANAJERIAL

KONSEP TEKNIK OPTIMASI

Dosen Pengampu : I Dewa Arik Permana Putra, SE., MM

Disusun oleh:

Ni Putu Ayu Maychana Putri 1902612010222 (16)

Desilia Rahmawati Suciani 1902612010227 (21)

I Gede Krisna Aditya 1902612010236 (30)

KELOMPOK I

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan perlindungan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Konsep Teknik Optimasi” ini tepat pada waktunya. Dan juga kami berterima
kasih pada Dosen mata kuliah Ekonomi Manajerial yang telah memberikan tugas makalah ini
kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita tentang mengenai peranannya.

Kami juga menyadari sepenuhnya didalam makalah ini terdapat kekurangan-


kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan ulasan demi perbaikan dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacaya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Denpasar,17 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................... 3

2.1 Definisi Optimasi Ekonomi .......................................................................... 3


2.2 Memaksimalkan Nilai Perusahaan................................................................ 3
2.3 Metode Menggambarkan Hubungan Ekonomi ............................................. 4
2.4 Hubungan Biaya Total, Rata-Rata, Dan Manajerial ..................................... 5
2.5 Metode Optimasi .......................................................................................... 6
2.6 Optimasi Multivariate Dan Optimasi Terkendala ......................................... 6
2.7 Peralatan Manajemen Baru Untuk Optimasi ................................................ 13
2.8 Kasus/Latihan Soal ....................................................................................... 15

BAB 3 PENUTUP .................................................................................................... 17

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 17


3.2 Saran ............................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kasus perusaahaan bisnis, tujuannya adalah memaksimumkan laba atau
nilai perusahaan atau meminimumkan biaya dengan kendala tertentu.Oleh karena itu
diperlukan berbagai teknik optimasi, atau metode untuk memaksimumkan atau
meminimumkan fungsi tujuan perusahaan atau organisasi lain.Teknik ini sangat
penting dan sering dipergunakan.Selain itu, perlu dipelajari pula mengenai perangkat
manajemen baru yang telah diperkenalkan selama dua puluh tahun terkahir dan
mempelajari bagaimana mereka mengubah dengan cepat cara mengelola
perusahaan.Tahap pertama penyajian teknik optimasi adalah mempelajari hubungan
antara konsep dan ukuran total, rata-rata, dan marginal, seperti penerimaan, produk,
atau laba.Selanjutnya akan mempelajari proses otimasi perusahaan secara
grafik.Kalkulus deferensiasi sangat penting dan berguna untuk meneukan solusi
optimum bagi masalah optimasi terendah dan tanpa kendala.Yang terkahir
mendiskusikan tentang banyaknya peralatan manajemen baru mengubah secara cepat
cara pengolahan perusahaan dan mempelajari hubungannya dengan area fungsional
tradisional dan ekonomi manajerial.
Disisi lain hubungan-hubungan biaya dalam proses produksi suatu produk dari
suatu perusahaan juga kompleks.Analisa biaya memerlukan : penelaahan sistem-
sistem produksi alternatif, pilihan-pilihan teknologi, kemungkinan input yang
digunakan.Harga faktor-faktor produksi berperan penting dalam penentuan biaya, oleh
karena itu masalah penawaran faktor-faktor produksi juga penting untuk
dipertimbangkan.Untuk menentukan tindakan yang optimal, maka keputusan
berkenaan dengan pemasaran, produksi, dan keuangan harus saa dengan keputusan-
keputusan yang berhubungan dengan SDM.
Pengambilan keputusan parsial adalah pengendali penerapannya dalam
pembuatan keputusan-keputusan perencanaan yang utama.Optimasi parsial adalah
mencari kompleksitas dari proses pengambilan keputusan yang terpadu itu dan hanya
memusatkan kepada tujuan-tujuan yang lebih terbatas di dalam berbagai departemen
dari perusahaan tersebut.Pengambilan keputusan yang rumit baik dalam optimasi
terpadu ataupun parsial terjadi dalam dua tahap.Pertama menyajikan hubungan

1
ekonomi tersebut dalam suatu bentuk yang bisa di analisis, kedua menerapkan
berbagai teknik untuk menentukan penyelesaian yang optimal.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana definisi optimasi ekonomi?
2. Bagaimana cara memaksimumkan nilai perusahaan?
3. Bagaimana metode dalam menggambarkan hubungan ekonomi?
4. Bagaimana metode hubungan biaya total, rata-rata, dan marjinal?
5. Apa sajakah metode optimasi?
6. Bagaimana hubungan optimasi multivariate dan optimasi terkendala dalam sebuah
perusahaan?
7. Apa sajakah peralatan manajemen baru untuk optimasi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi optimasi ekonomi.
2. Untuk mengetahui cara memaksimumkan nilai perusahaan.
3. Untuk mengetahui metode dalam menggambarkan hubungan ekonomi.
4. Untuk mengetahui hubungan biaya total, rata-rata, dan marjinal.
5. Untuk mengetahui metode optimasi.
6. Untuk mengetahui hubungan optimasi multivariate dan optimasi terkendala dalam
sebuah perusahaan.
7. Untuk mengetahui peralatan manajemen baru untuk optimasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Optimasi Ekonomi

Optimasi ekonomi merupakan suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau
optimal dalam perekonomian, khususnya perusahaan (nilai efektif yang dapat dicapai).
Terminologi optimalisasi ekonomi adalah maksimalisasi output dan minimalisasi input. Pilihan
yang optimal merupakan solusi yang efisien (berhasil guna) dan efektif (berdaya guna)
merupakan hasil akhir dari pengambilan keputusan.

2.2 Memaksimumkan Nilai Perusahaan

Dalam ekonomi manajerial, tujuan pokok manajemen adalah memaksimumkan nilai


perusahaan. Memaksimumkan nilai perusahaan mencakup faktor-faktor penentu penerimaan,
biaya dan tingkat diskonto (discount rate) untuk setiap tahun pada masa yang akan datang.
Penerimaan total (TR) suatu perusahaan secara langsung ditentukan oleh jumlah produk yang
terjual dan harga jual. Ini berarti TR = P (harga produk) x Q (kuantitas).

Dalam pembuatan keputusan, hal-hal penting yang harus diperhatikan adalah faktor-
faktor yang mempengaruhi harga dan kuantitasnya. Faktor-faktor tersebut meliputi :

1. Pemilihan prooduk yang dirancang oleh perusahaan


2. Pengolahan prduk
3. Strategi periklanan
4. Kebijakan harga
5. Sifat persaingannya
6. Bentuk perekonomian
Dari faktor-faktor diatas hubungan antara penerimaan tersebut mencakup baik
pertimbangan-pertimbangan permintaan maupun penawaran. Hubungan-hubungan biaya
dalam proses produksi suatu perusahaan juga kompleks. Analisis biaya memerlukan penelaan
system-sistem produksi alterntif, pemilihan teknologi, kemungkinan input yang digunakan
termasuk tingkat diskonto, jenis produk (product mix), aset-aset fisik dan struktur keuangan
suatu perusahaan.

Untuk membuat tindakan yang optimal, maka keputusan berkenaan dengan pemasaran,
produksi dan keuangan termasuk dengan sumberdaya manusia, distribusi produk dan lain-lain

3
yang terpadu dimana setiap tindakan akan mempengaruhi seluruh bagian dari perusahaan.
Teori ekonomi perusahaan memberikan dasar bagi keterpaduan dan prinsip-prinsip analisis
ekonomi yang membuat setiap orang mampu untuk menganalisis keterkaitan tersebut.

2.3 Metode Menggambarkan Hubungan Ekonomi

Penggambaran keputusan manajerial merupakan penentuan solusi terbaik dari berbagai


alternative solusi terhadap suatu masalah tertentu.Manajer menggunakan alat ekonomi
manajerial untuk membantu dalam proses menemukan keputusan tindakan yang terbaik.

Keputusan optimal (optimal decision) adalah tindakan yang memberikan hasil yang paling
konsisten dengan tujuan pengambilan keputusan.

Hubungan ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk persamaan, tabel, dan grafik.
Apabila hubungannya sederhana, menggunakan tabel atau grafik sudah dapat mencakupi.
Namun bila hubungannya rumit menggambarkan hubungan dalam bentuk persamaan mungkin
diperlukan. Menggambarkan hubungan ekonomi dalam bentuk persamaan juga berguna karena
kita dapat memergunakan teknik yang kuat dari kalkulus diferensial dalam menentukan solusi
optimum dari suatu masalah (cara paling efektif untuk perusahaan atau organisasi lain untuk
mencapai tujuan atau sasarannya).

1. Model Persamaan
Perhatikan hubungan antara jumlah produk yang terjual (Q) dengan penerimaan total
(TR). Dengan menggunakan notasi fungsional kita bisa menunjukkan hubungan
tersebut sebagai berikut :
TR = f(Q)
Persamaan diatas dibaca “penerimaan total (TR) merupakan fungsi dari jumlah produk
yang terjual “Suatu hubungan fungsional yang lebih khusus diberikan oleh persamaan
:
TR = P x Q
Diatas P menunjukkan harga tiap unit yang terjual dan hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen ditetapkan secara tepat.
TR = 150 x Q
2. Model Tabel dan Grafik

Model tabel dan grafik sering digunakan untuk menyajikan hubungan-hubungan


ekonomi. Hubungan antara TR dengan jumlah unit yang terjual Q.

4
TR = 150 x Q

Jumlah unit yang terjual Total Revenue (TR)


1 150
2 300
3 450
4 600
5 750
6 900
Tabel 2.1 Hubungan Total Revenue (TR) dengan Jumlah Unit Yang Terjual (Q)

2.4 Hubungan Biaya Total, Rata-Rata, Dan Marginal

Hubungan antara konsep dan akurat total, rata-rata, dan marginal penting di dalam analisis
optimasi. Hubungan ini pada dasarnya sama meskipun kita berbicara tentang
penerimaan,produksi, biaya, atau laba.

Hubungan antara biaya total, rata-rata dan marginal merupakan konsep serta ukuran yang
sangat penting dalam optimasi. Pada dasarnya hubungan antara biaya total, rata-rata dan
marginal adalah sama, baik untuk biaya, penerimaan, produksi maupun laba.

Q TC AC=TC/Q MC=dTC/dQ
0 20 - -
1 140 140 120
2 160 80 20
3 180 60 20
4 240 60 60
Tabel 3.1 Hubungan Biaya Total, Rata-Rata, Dan Marginal suatu perusahaan.

a. Biaya Total
Biaya total merupakan keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Konsep
biaya total dibedakan menjadi 3 pengertian,yaitu: Biaya Total, Biaya Tetap Total,
Biaya Berubah Total.
• Biaya Total (TC) = TFC + TVC

5
• Biaya Tetap Total (TFC) ,yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi (input) yang tidak dapat diubah jumlahnya.
Contoh: membeli mesin
• Biaya Variabel Total (TVC),yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya.
b. Biaya Rata-Rata
Apabila produksi jangka pendek menghasilkan output sebesar Q unit,maka dapat
dihitung biaya rata-rata dan biaya variabel rata-rata.Sama dengan biaya total,konsep
mengenai biaya rata-rata juga dibedakan menjadi 3 yakni:
• Biaya Tetap Rata-Rata (AFC)
• Biaya Berubah Rata-Rata (AVC)
• Biaya Total Rata-Rata (AC).
c. Biaya Marginal
Biaya marhinal yaitu peningkatan biaya total yang berasal dari produksi satu unit
output produksi. Biaya marjinal mengukur biaya input tambahan yang diperlukan
untuk memproduksi tiap unti output berikutnya. Karena biaya tetap tidak berubah
ketika ada biaya output, biaya marjianl mencerminkan perubahan biaya variabel. Jika
fungsi biaya terdiferensiasi, biaya marjinal dapat dinyatakan sebagai berikut:
MC = MC = TC’ = dTC / Dq
2.5 Metode Optimasi

Metode optimasi berawal pada sebuah usaha untuk menemukan nilai-nilai maksimum atau
minimum sebuah fungsi yang menjadi pokok masalah dalam kalkulus ketika pertama kali
orang mengetengahkan teorema-teorema yang berkaitan dengan nilai tengah atau nilai rata-rata
fungsi. Persoalan ini berkembang secara praktis dalam usaha untuk menemukan nilai-nilai
yang optimal pada suatu selang nilai sebuah fungsi. Yang kemudian menjadi cabang tersendiri
dalam matematika optimasi.

2.6 Optimasi Multivariate Dan Optimasi Terkendala


A. Optimasi Multivariate merupakan proses penentuan nilai maksimum atau minimum
atas suatu fungsi yang memiliki dua atau lebih variabel. Untuk melakukan hal ini, mula-mula
memperkenalkan konsep turunan parsial dan kemudian mempergunakan memaksimumkan
fungsi dengan banyak variabel.
1. Turunan Parsial.

6
Turunan parsial yaitu, menentukan hubungan antara dua variabel. Sebagai contoh
variabel Y (misalnya, penerimaan total, biaya total atau laba total) yang diasumsikan
merupakan fungsi dari atau tergantung hanya pada nilai X (output atau kuantitas
total). Namun, sebagaian besar hubungan ekonomi berkaitan dengan lebih dari dua
variabel. Sebagai contoh, penerimaan total dapat saja merupakan fungsi dari atau
tergantung pada baik output maupun iklan, biaya total dapat terjadi tergantung pada
pengeluaran baik untuk tenaga kerja maupun modal, dan laba total tergantung pada
penjualan komoditas X dan Y. Jadi, penting untuk menentukan dampak marginal
pada variabel terkait, misalkan laba total, yang diakibatkan karena perubahan
kuantitas setiap variabel setiap individu, seperti, jumlah komoditas X dan Y yang
dijual, yang analisis secara terpisah. Dampak marginal ini ukur dengan turunan
parsial (partial derivate) yang ditunjukan dengan simbol ∂ (bandingkan dengan d
untuk turunan). Turunan parsial dari variabel terkait atau variabel di sisi sebelah kiri
tanda sama dengan setiap variabel bebas atau variabel di sebelah kanan tanda sama
dengan diperoleh dengan aturan diferensiasi yang sama yang telah disajikan
sebelumnya, kecuali bahwa semua variabel bebas selain variabel yang dicari turunan
parsialnya dianggap tetap.

Sebagai contoh, misalkan bahwa fungsi laba total (π) suatu perusahaan tergantung
pada penjualan komoditas X dan Y sebagai berikut :

π = f (X,Y) = 80 X – 2X² - XY – 3Y² + 100Y

Untuk mencari turunan parsial dari πterdapat X, ∂π/∂X, kita membuat Y tetap dan
memperoleh

𝜕𝜋
= 80 − 4𝑋 − 𝑌
𝜕𝑋

Hal ini mengisolasikan dampak marginal terhadap π karena adanya perubahan


jumlah komoditas X saja (sedangkan komoditas Y dianggap tetap). Perlu
diperhatikan bahwa turunan dari suku ketiga fungsi π adalah – Y (karena eksponen
implisit dari X adalah 1) dan bahwa Y dianggap tetap. Suku keempat dan kelima dari
fungsi π dibuang dari turunan parsial karena suku – suku tersebut tidak mengandung
variabel X. Dengan cara yang sama, untuk mengisolasi dampak perubahan Y
terhadap π, menganggap X tetap dan memperoleh

7
𝜕𝜋
= −𝑋 − 6𝑌 + 100
𝜕𝑋

Kita dapat menggambarkan secara geometris konsep turunan parsial dengan suatu
gambar tiga dimensi, dengan π disumbu vertikal dengan sumbu X dan sumbu Y
membentuk (permukaan suatu bidang, dan bukan garis) dari gambar. Maka, ∂π/∂X
mengukur dampak marginal X terhadap π, pada perpotongan tiga dimensi tersebut
sepanjang sumbu X. Dengan cara yang sama, ∂π/∂Y mengukur dampak marginal Y
terhadap π pada perpotongan sumbu tiga dimensi pada sumbu Y. Hal yang harus
diperhatikan bahwa nilai ∂π/∂X tergantung pula pada tingkat di mana Y dianggap
tetap. Dengan cara yang sama, ∂π/∂Y tergantung juga pada tingkat dimana X
dianggap tetap. Hal ini merupakan mengapa hasil ∂π/∂X yang diperoleh diatas juga
mengandung variabel Y, sedangkan ∂π/∂Y juga mengandung variabel X.

2. Memaksimumkan Fungsi Dengan Banyak Variabel.

Untuk memaksimumkan atau meminimumkan suatu fungsi dengan banyak variabel,


harus membuat setiap turunan parsial sama dengan nol dan memecahkan beberapa
persamaan tersebut secara bersamaan untuk memperoleh nilai optimum dari variabel
bebas atau variabel disisi sebelah kanan. Sebagai contoh, untuk memaksimumkan
fungsi laba total (persamaan 2-4, diulang di bawah untuk mempermudah
pembahasan).

𝜋 = 80𝑋 − 2𝑌 − 𝑋𝑌 − 3𝑌 2 + 100

Kita menetapkan ∂π/∂X dan ∂π/∂Y (diperoleh sebelumnya) sama dengan nol dan
mencari nilai X dan Y. Secara spesifik,

𝜕𝜋
= 80 − 4𝑋 − 𝑌 = 0
𝜕𝑋

𝜕𝜋
= −𝑋 − 6𝑌 + 100 = 0
𝜕𝑌

Kalikan persamaan diatas dengan -6, atur persamaan kembali persamaan kedua, dan
kemudian jumlahkan kedua persamaan tersebut, didapatkan

−480 + 24𝑋 + 6𝑌 = 0

8
100 − 𝑋 − 6𝑌 = 0
−380 + 23𝑋 =0

Sehingga, X = 380/23 = 16,52.

Kondisi untuk membedakan antara maksimum dan minimum didasarkan pada nilai
turunan kedua dari turunan parsial. Pada uraian selanjutnya, konteks dari
permasalahan akan memberitahukan apakah titik dimana turunan parsialnya nol
merupakan titik maksimum atau minimum, dan secara implisit mengasumsikan
bahwa kondisi orde-kedua untuk memaksimasi atau meninimasi terpenuhi.

Substitusikan X = 16,52 ke dalam persamaan pertama dari turunan parsial yang


ditetapkan sama dengan nol, dan cari nilai Y, didapatkan

80 – 4 (16,52) Y = 0

Maka,Y = 80 – 66,08 = 13,92.

Jadi perusahaan memaksimumkan π pada saat menjual 16,52 unit komoditas X dan
13,92 untuk unit komoditas Y.Subsitusikan nilai-nilai ke dalam fungsiπ, maka
memperoleh laba total maksimum perusahaan sebesar

π = 80(16,52) – 2(16,52)² - (16,52)(13,92) – 3(13,92)² + 100(13,92)

= $1.356,52

B. Optimasi Terkendala

Optimasi terkendala (constrainedoptimazation) yaitu, maksimasi atau minimasi fungsi


tujuan dengan berbagai kendala. Adanya kendala-kendala tersebut mengurangi kebebasan
perusahaan dan biasanya menghalangi pencapaian optimasi tanpa kendala. Masalah
optimasi terkendala dapat dipecahkan dengan substitusi atau dengan metode Langrange.

1. Optimasi Terkendala Dengan Substitusi

Masalah optimasi terkendala dapat dipecahkan mula-mula dengan memecahkan


persamaan kendala untuk satu dari variabel keputusan, dan kemudian
memsubstitusikan variabel ini kedalam fungsi tujuan yang dicari perusahaan untuk
dimaksimunkan atau diminimumkan. Prosedur ini mengubah masalah optimasi
terkendala menjadi masalah optimasi tanpa kendala.

9
Sebagai contoh, misalkan perusahaan memaksimumkan fungsi laba totalnya

π = 80X–2X² - XY - 3Y² + 100 Y

Tetapi menghadapi kendala bahwa output komoditas X ditambah komoditas Y harus


sama dengan 12. Jadi,

X + Y = 12

Untuk memecahkan masalah optimasi ini dengan substitusi, memecahkan dengan


fungsi kendala X, mensubsitusikan nilaiX ke dalam fungsi tujuan (π) yang ingin
dimaksimumkan perusahaan, dan kemudian menerapkan prosedur untuk
memaksimumkan fungsi tujuan tanpa kendala sebagaimana diperlihatkan. Secara
spesifik, dengan menyelesaikan fungsi kendala untuk X,kita peroleh

X = 12 – Y

Substitusikan persamaan kendala untuk X diatas ke dalam fungsi tujuan laba,


memperoleh

π = 80 (12 – Y) – 2 (12 – Y)² - (12 – Y) Y – 3Y² + 100Y

= 960 – 80Y– 2 (144 – 24Y +Y²) 12Y + Y² - 3Y² + 100Y

= 960 – 80Y – 288 – 48Y – 2Y² - Y² - 3Y² + 100Y

= -4Y + 56Y + 672

Untuk memaksimumkan fungsi laba (tanpa kendala) diatas, memperoleh turunan


pertama π terhadap Y, yang dibuat sama dengan nol, pecahkan untuk memperoleh
nilai Y. Jadi,

𝑑𝜋
= −8 + 56 = 0
𝑑𝑌

Maka, Y = 7.

SubstitusikanY = 7 ke dalam fungsi kendala, memperoleh X = 12 Y = 12 – 7 = 5.


Jadi perusahaan memaksimumkan laba total bila memproduksi 5 unit komoditas X
dan 7 unit komoditas Y (bandingkan dengan X = 16,52 dan Y = 13,92 bila
perusahaan tidak menghadapi kendala output). Dengan X = 5 dan Y = 7.

10
π = 80(5) – (5)(7) – 3(7)² + 100(7)

= $868

Bila dibandingkan dengan $1.356,52 yang diperoleh terlebih dahulu dengan tidak
adanya kendala output.

2. Optimasi Terkendala Dengan Metode Pengali Langrange

Bila persamaan kendala sangat rumit atau tidak dapat dipecahkan dengan
mempergunakan satu variabel keputusan sebagai fungsi eksplisit variabel yang lain,
teknik substitusiuntukmemecahkan masalah optimasi terkendala dapat menyulitkan
atau tidak mungkin. Dalam kasus demikian, dapat mempergunakan metode pengali
langrange(langrangian multiplier method).

Sebagai contoh, kita menunjukkan sebagaimana masalah maksimisasi laba


terkendala yang telah dipecahkan sebelumnya dengan subsitusi dapat dipecahkan
dengan metode pengali langrange. Untuk melakukan hal ini, mula-mula menetapkan
fungsi kendala (yaitu, X + Y = 12) sama dengan nol dan memperoleh

X + Y – 12 = 0

Kemudian mengalikan bentuk fungsi kendala dengan dan menambahkan dengan


fungsi keuntungan awal yang akan dimaksimumkan (yaitu, denganπ = (80X – 2X² -
XY–3Y² + 100Y) untuk membentuk fungsi Langrange (Lπ). Maka,

𝐿𝜋 = 80𝑋 − 2𝑋 2 − 𝑋𝑌 − 3𝑌 2 + 100𝑌 + (𝑋 + 𝑌 − 12)

Fungsi Langrange diatas dapat diperlakukan sebagai fungsi tanpa kendala dengan
tiga variabel yang tidak diketahui : X, Y dan Sekarang, solusi yang
memaksimumkan L juga memaksimumkan π.

Untuk memaksimumkan, kita membuat turunan terhadap X, Y dan  sama dengan


nol, dan pecahkan tiga persamaan yang membentuk untuk mencari nilai X, Y dan .
Mencari turunan parsial Lπ terhadap X, Y, , dan tetapkan sama dengan nol,
sehingga kita memperoleh

𝜕𝐿𝜋
= 80 − 4𝑋 − 𝑌 +  = 0
𝜕𝑋

11
𝜕𝐿𝜋
= −𝑋 − 6𝑌 +  =0
𝜕𝑌

𝜕𝐿𝜋
= 𝑋 + 𝑌 − 12 = 0
𝜕

Supaya diperhatikan bahwa persamaan 2-9 sama dengan kendala yang ada pada
fungsi keuntungan perusahaan mula-mula (persamaan 2-4). Selain itu, fungsi
Langrange(2-6) secara spesifik dibuat sedemikian rupa sehingga bila turunan parsial
Lπ terhadap  (pengali Langrange) dibuat sama dengan nol, tidak hanya kendala dari
masalah saja yang dipenuhi tetapi fungsi Langrange (Lπ) kembali menjadi fungsi
laba (π) tanpa kendala mula-mula, sehingga solusi optimum untuk kedua fungsi
adalah sama.

Untuk menentukan nilai X, Y dan  yang memaksimumkan Lπ dan π, kita pecahkan


persamaan 2-7, 2-8, dan 2-9 secara bersamaan. Untuk melakukan hal ini, kurangi
persamaan 2-8 dari persamaan 2-7 dan memperoleh

-20 – 3X + 5Y = 0

Mengalikan persamaan 2-9 dengan 3 menambahkannya kepada persamaan 2-10,


memperoleh

3𝑋 + 3𝑌 – 36 = 0

3𝑋 + 5𝑌 – 20 = 0

−8𝑌 − 56 = 0

Oleh karena itu, Y = 7 dan X = 5 sehingga π = 5868. Akhirnya, dengan


mensubsitusikan nilai X = 5 dan Y = 7 ke persamaan 2-8, kita memperoleh nilai .
Yaitu,

−5 – 42 + 100 = −

Maka,  = −53.

Nilai dari  mempunyai interpretasi ekonomi yang penting. Ini adalah dampak
marginal pada solusi fungsi tujuan yang berhubungan dengan perubahan 1 unit dari
kendala. Dalam masalah diatas, hal ini berarti bahwa penurunan kendala kapasitas

12
output dari 12 menjadi 11 atau naik ke-13 unit akan, berturut-turut, mengurangi atau
menambah laba total perusahaan (π) sebesar lebih kurang $53.

2.7 Peralatan Manajemen Baru Untuk Optimasi


1. Perbandingan
Perbandingan (benchmaking) berarti menemukan dengan cara terbuka dan jujur,
bagaimana perusahaan lain dapat mengerjakan sesuatu dengan lebih baik (lebih
murah) sehingga perusahaan dapat meniru dan berkemungkinan memperbaiki dengan
cara tersebut. Perbandingan biasanya dilakukan dengan mengadakan studi lapangan
ke perusahaan lain. Cara ini sekarang menjadi peralatan yang standar bagi perbaikan
produktivitas dan kualitas pada banyak perusahaan Amerika termasuk IBM, AT&T,
Ford, DuPont, dan Xerox.
Perbandingan membutuhkan (1) membutuhkan suatu proses yang spesifik yang akan
berusaha diperbaiki oleh perusahaan dan mengidentifikasi beberapa perusahaan yang
dapat mengerjakannya dengan lebih baik dan (2) mengirim utusan pembanding yang
terdiri atas orang yang benar-benar akan membuat perubahan.
2. Manajemen Kualitas Total
Satu gerakan yang melanda perusahaan di Amerika Serikat pada tahun 1980-an
meliputi maksimisasi kualitas dan minimisasi biaya melalui manajemen kualitas total
(total qualitymanagement – TQM). Hal ini secara konstan memperbaiki kualitas
produk dan proses perusahaan sedemikian rupa sehingga secara konsisten
memberikan nilai kepuasan semakin meningkat kepada pelanggan. Dengan
memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya disemua area tersebut, Helwett-
packardmampu mencapai hasil yang mengagumkan. Berbagai perusahaan lain yang
telah secara sukses mempergunakan TMQ adalah Xerox, Motorola, General Electric,
Marriott, Harley-Davidson dan Ford.
Lima aturan untuk menentukan suksesnya program TQM :
• Pejabat eksklusif perusahaan (CEO) harus secara tegas dan nyata mendukung
program tersebut dengan perkataan dan perbuatan.
• Program TQM harus secara jelas menunjukkan bagaimana program tersebut
menguntungkan pelanggan dan menciptakan nilai penghargaan untuk
perusahaan.
• Program TQM harus mempunyai beberapa tujuan strategi yang jelas ; yaitu,
harus ditanyakan “apa yang ingin dicapai perusahaan?”

13
• Program TQM harus memberikan hasil keuangan atau kompensasi dalam waktu
singkat orang-orang perlu melihat hasil awal yang jelas dan nyata untuk
mendukung terus program tersebut.
• Program TQM seharusnya dibuat khusus untuk perusahaan tertentu: jadi, suatu
perusahaan tidak dapat hanya meniru program TQM perusahaan lain.
3. Rekayasa Ulang
Rekayasa ulang (reengineering) adalah kecenderungan manajemen yang paling
terkenal pada pertengahan tahun 1990-an. Proses rekayasa ulang berusaha
mengordinasikan perusahaan secara keseluruhan. Proses rekayasa ulang melibatkan
desain ulang yang radikal dari semua proses perusahaan untuk mencapai peningkatan
yang tinggi dalam hal kecepatan, pelayanan, dan profitabilitas. Bila manajemen
kualitas total (TQM) berusahaan mencari bagaimana mengerjakan sesuatu dengan
lebih cepat, lebih murah, atau lebih baik, proses rekayasa ulang menayangkan
pertama-tama apakah sesuatu harus benar-benar dilakukan, dan proses rekayasa ulang
lebih mungkin menghasilkan solusi yang sama sekali baru dibandingkan TQM.
Ada dua alasan utama untuk melakukan rekayasa ulang; (1) takut pesaing muncul
dengan produk, pelayanan, atau cara baru dalam melakukan bisnis yang
menghancurkan perusahaan atau (2) ketamakan, bila percaya proses rekayasa ulang,
perusahaan dapat melenyapkan persaingan. Kandidat terbaik bagi rekayasa ulang
adalah beberapa perusahaan yang menghadapi pergeseran utama dalam bentuk
persaingan, seperti perusahaan keuangan dan telekomunikasi setelah delegurasi.
4. Organisasi Pembelajaran
Organisasi pembelajaran (learningorganization) menghargai pembelajaran yang
berkelanjutan, baik secara individu maupun secara bersama – sama, dan percaya
bahwa keuntungan kompetitif diperoleh dari dan membutuhkan pembelajaran yang
berkelanjutan pada era informasi. Menurut Peter Senge, sebagai pemenang secara
intelektual maupun spiritual, organisasi pembelajaran didasarkan pada lima
komponen dasar :
• Model mental baru : orang harus mengembangkan model mental baru dengan
mengesampingkan cara berpikir lama dan bersedia untuk berubah.
• Kemahiran personal : para karyawan harus belajar membuka diri kepada orang
lain dan mendengarkan mereka ketimbang mengatakan apa yang harus mereka
perbuat.

14
• Pemikiran sistem : setiap orang harus memahami bagaimana perusahaan benar-
benar beroperasi.
• Visi misi : strategi yang harus dilakukan bersama semua orang pegawai
perusahaan.
• Pembelajar tim : organisasi harus melihat bagaimana semua pegawai
perusahaan dapat dibuat bekerja dan belajar bersama agar menyadari visi
bersama dan menjalankan strategi perusahaan.
5. Peralatan Manajemen yang Lain
Alat atau ide-ide manajemen baru yang lain, yaitu:
• Perluasan pembatasan
• Model bisnis langsung
• Membuat jaringan kerja
• Kekuatan menentukan harga
• Manajemen proses
• Model dunia kecil
• Integrasi maya
• Manajemen maya
6. Peralatan Manajemen Baru dan Spesialisasi Fungsional dalam Ekonomi manajerial
Peralatan dan ide-ide manajemen baru telah mengubah secara drastis cara mengelola
perusahaan, dan lebih banyak lagi perusahaan dipaksa untuk mengubah cara-cara
manajemennya dimasa mendatang. Namun peningkatan penggunaan peralatan ini,
tampaknya tidak menghilangkan spesialisasi fungsional dan kebutuhan keahlian
spesifik dalam bidang produksi, keuangan, pemasaran, pengembangan sumber daya
alam, dan lain-lain. Salah satu alasan untuk hal ini adalah beberapa alat atau ide baru
tersebut tidak memberikan panduan-panduan yang mudah dan dapat diterapkan
dengan lebih mudah oleh sebagian besar perusahaan.
2.8 Kasus/Latihan Soal

Suatu kegiatan menghasilkan penerimaan total yang digambarkan dengan fungsi 𝐵 = 50𝐴 −
0,01252𝐴 dan mengeluarkan biaya total yang digambarkan dengan fungsi 𝐶 = 40𝐴 +
0,01252𝐴 dimana A adalah aktivitas penerimaan bersih akan maksimal bila penerimaan
marjinal sama dengan biaya marjinal.

𝐵 = 50𝐴 − 0. ,01252 𝐴

15
𝑑𝐵⁄ = 50− 0,025 𝐴
𝑑𝐴

𝐶 = 40𝐴 + 0,01252 𝐴

𝑑𝐶⁄ = 40 + 0,025 𝐴
𝑑𝐴

Samakan 𝑑𝐵⁄𝑑𝐴 dengan 𝑑𝐶⁄𝑑𝐴 , dan selesaikan terhadap A, maka :

50 − 0,025 𝐴 = 40 + 0,025

0,05 A = 10, maka A =200. Hasil ini disubtitusikan kepada persamaan B dan C untuk mencari
penerimaan dan biaya total. Hasilnya 𝐵 = 50 (200) − 0,01252 (2000)9.500 dan C = 40
(200) + 0,0125 (200) 8.500, maka penerimaan bersih = 1.000.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Optimasi ekonomi merupakan suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau
optimal dalam perekonomian, khususnya perusahaan (nilai efektif yang dapat dicapai).
Dalam ekonomi manajerial, tujuan pokok manajemen adalah memaksimumkan nilai
perusahaan. Memaksimumkan nilai perusahaan mencakup faktor-faktor penentu
penerimaan, biaya dan tingkat diskonto (discount rate) untuk setiap tahun pada masa
yang akan datang. Metode hubungan ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk
persamaan, tabel, dan grafik. Hubungan antara biaya total, rata-rata dan marginal
merupakan konsep serta ukuran yang sangat penting dalam optimasi. Pada dasarnya
hubungan antara biaya total, rata-rata dan marginal adalah sama, baik untuk biaya,
penerimaan, produksi maupun laba. Metode Optimasi Metode optimasi berawal
pada sebuah usaha untuk menemukan nilai-nilai maksimum atau minimum sebuah
fungsi yang menjadi pokok masalah dalam kalkulus ketika pertama kali orang
mengetengahkan teorema-teorema yang berkaitan dengan nilai tengah atau nilai rata-
rata fungsi. Optimasi Multivariate merupakan proses penentuan nilai maksimum atau
minimum atas suatu fungsi yang memiliki dua atau lebih variabel. Untuk melakukan
hal ini, memperkenalkan konsep turunan parsial dan kemudian mempergunakan
memaksimumkan fungsi dengan banyak variabel. Optimasi terkendala yaitu,
maksimasi atau minimasi fungsi tujuan dengan berbagai kendala. Masalah optimasi
terkendala dapat dipecahkan dengan substitusi atau dengan metode Langrange.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk
memperoleh informasi mengenai konsep teknik optimasi.Namun kami sadar bahwa
dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekeurangan. Oleh karena itu kami
mengharapkan bantuan pembaca untuk membantu kami dalam pembuatan makalah
selanjutnya dengan memberikan saran.Terimakasih.

17
DAFTAR PUSTAKA

Salvotare, Dominick, 2005, Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global, edisi 5,


Salemba Empat, Jakarta.

Anonim.2012.Optimasi Ekonomi Dalam Memaksimumkan Nilai Perusahaan.Diakses pada 17


September 2021 pukul 10.15 dari: http://blogkirs.blogspot.com/2012/09/optimisasi-
ekonomi-dalam-memaksimumkan.html?m=1

Andrean,Andi Riska.2019.Makalah Optimasi Ekonomi.Diakses pada 17 September 2021


pukul 10.30 WITA dari: https://www.scribd.com/document/436893907/MAKALAH-
OPTIMASI-EKONOMI-docx

Hariyanto,Hari.2013.Optimasi.Diakses pada tanggal 18 September 2021 pukul 14.00 WITA


dari: https://www.scribd.com/doc/160678679/OPTIMASI

18

Anda mungkin juga menyukai