Anda di halaman 1dari 38

“TEKNIK OPTIMISASI DENGAN

KALKULUS, MULTIVARIAT, KENDALA


DAN PERALATAN MANAJEMEN BARU”

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah : Ekonomi Manajerial
Dosen Pengampu : Syamrudin

Disusun Oleh :

MUHAMMAD ABRAR FAHRENZI (201010503143)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kita
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Ekonomi Manajerial dengan judul ‘Teknik
Optimisasi Dengan Kalkulus, Multivariat, Kendala dan Peralatan Manajemen
Baru”.

Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalm pembuatan makalah.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya merima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang Ekonomi Manajerial ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Rabu, 15 Maret 2023

Muhammad Abrar F

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1

A. Latar belakang...................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan..................................................................................................................................2

D. Manfaat................................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI.............................................................................................................3

A. Landasan Teori..................................................................................................................3

B. Penelitian Terdahulu.......................................................................................................5

C. Kerangka Berpikir............................................................................................................5

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................................6

1. OPTIMISASI DENGAN KALKULUS..........................................................................16

Teknik Optimisasi dengan Kalkulus (optimization with calculus)..........................16

Menentukan Maksimum dan Minimun dengan Kalkulus.........................................17

2. OPTIMISASI MULTIVARAT.......................................................................................18

Penentuan Nilai Optimum...................................................................................................18

Memaksimumkan fungsi dengan banyak variabel.......................................................19

Bentuk-bentuk fungsi multivariat dari segi bentuk grafik........................................19

Bentuk bentuk fungsi dari segala kendala.....................................................................20

3. OPTIMISASI TERKENDALA......................................................................................23

Optimasi fungsi lebih dari satu variabel bebas dengan kendala.............................25

iii
4. PERALATAN MANAJEMEN BARU UNTUK OPTIMISASI.................................27

1. Perbandingan (benchmarking)....................................................................................27

2. Manajemen Kualitaas Total (TQM)............................................................................27

3. Rekayasa ulang (business proces enginering).......................................................28

4. Organisasi pembelajar (learning organization)......................................................28

5. Berbagai Peralatan Manajemen Yang Lain.............................................................29

BAB IV PENUTUP..........................................................................................................................31

A. Kesimpulan.......................................................................................................................31

B. Saran..................................................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................32

LAMPIRAN.......................................................................................................................................33

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam kasus perusahaan bisnis, tujuannya adalah memeksimumkan


laba atau nilai perusahaan atau meminimumkan biaya dengan kendala tertentu.
Oleh karena itu diperlukan berbagai teknik optimasi, atau metode untuk
memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan perusahaan atau
organisasi lain. Teknik ini sangat penting dan sering dipergunakan. Selain itu,
perlu dipelajari pula mengenai perangkat manajemen baru yang telah
diperkenalkan selama dua puluh tahun terakhir dan mempelajari bagaimana
mereka mengubah dengan cepat cara mengelola perusahaan.

Tahap pertama penyajian teknik optimasi adalah mempelajari cara


untuk menunjukan hubungan ekonomi. Hal dan ukuran ini mempelajari
hubungan antara konsep dan ukuran total, rata-rata, dan marginal,seperti
penerimaan, produk , biaya, atau laba. Selanjutnya akan mempelajari proses
optimasi perusahaan secara grafik. Kalkulus deferensiasi sangat penting dan
berguna untuk menemukansolusi optimum bagi masalah optimasi terendala dan
tanpa kendala. Yang terakhir mendiskusikan tentang banyaknya peralatan
menajemen baru yang mengubah secara cepat cara pengolahan persahaan dan
mempelajari hubungannya dengan area fungsional tradisional dan ekonomi
manajerial.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah yang penulis buat adalah :

• Bagaimana metode dalam menggambarkan hubungan ekonomi?

• Bagaimana hubungan biaya total, rata-rata dan marginal?

• Bagaimana konsep analisis optimisasi?

1
• Apa sajakah macam optimisasi?

• Apa sajakah macam peralatan manajemen baru untuk optimisasi?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

• Untuk mengetahui metode dalam menggambarkan hubungan


ekonomi.

• Untuk mengetatui hubungan biaya total, rata-rata dan marginal.

• Untuk mengetahui konsep analisis optimisasi.

• Untuk mengetahui macam optimisasi.

• Untuk mengetahui macam peralatan manajemen baru untuk


optimisasi.

D. Manfaat

Manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut :

• Dapat mengetahui metode dalam menggambarkan hubungan


ekonomi.

• Dapat mengetatui hubungan biaya total, rata-rata dan marginal.

• Dapat mengetahui konsep analisis optimisasi.

• Dapat mengetahui macam optimisasi.

• Dapat mengetahui macam peralatan manajemen baru untuk


optimisasi.

2
BAB II TINJAUAN
TEORI

A. Landasan Teori

1. Ekonomi Manajerial

Menurut Dominic Salvatore (1996), Ekonomi Manajerial merupakan


wawasan yang menunjukkan adanya teori ekonomi dan analisis
pengambilan keputusan untuk menganalisis apakah bisnis dapat mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.

Menurut Hirschey (2003), Ekonomi Manajerial merupakan penerapan


ilmu ekonomi sebagai cara untuk pengambilan keputusan administrasi dan
manajemen.

2. Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial

1. Teori Ekonomi
Teori Ekonomi menjadi salah satu dasar dalam pengambilan
keputusan didalam Ekonomi Manajerial. Ilmu ekonomi terbagi menjadi
dua area, yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro.

Ekonomi mikro berkaitan erat dengan perilaku ekonomi, seperti


sistem perdagangan, sumber daya, dan perilaku individu. Sedangkan
ekonomi makro lebih berkaitan dengan investasi, pendapatan, agregat,
output, dan lapangan kerja.

2. Teknik Pengambilan Keputusan


Dalam ekonomi manajerial diperlukan teknik pengambilan
keputusan yang tepat. Pengambilan keputusan dapat dilakukan
berdasarkan pada ketersediaan sumber daya seperti “man, material,
money, methode”. Ilmu ekonomi dan prinsip ekonomi perlu

3
dikombinasikan dalam pengambilan keputusan agar mencapai hasil
yang optimal.

3. Ilmu Keputusan
Ekonometrika dan ilmu penunjang seperti matematika dan
statistika dapat digunakan untuk menunjang pengambilan keputusan
agar bisnis dapat mencapai tujuan secara efektif, efisien, dan optimal.

4. Ilmu Administrasi Bisnis


Ilmu administrasi bisnis merupakan salah satu ilmu penting yang
dapat menunjang pengambilan keputusan yang berkaitan erat dengan
keuangan, pengelolaan sumber daya manusia, dan material, serta
akuntansi.

3. Fungsi dan Tujuan Ekonomi Manajerial

1. Mengelola Keuangan

Ekonomi manajerial dapat berfungsi untuk mengelola keuangan agar


perusahaan mendapatkan profit yang maksimal dengan menganalisis
bagian yang menunjang profit dan sebaliknya. Hal ini bertujuan agar
perusahaan terhindar dari kebangkrutan.

2. Alat Evaluasi

Wawasan ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan yang


lama sebelum membuat kebijakan yang baru. Hal ini juga sangat
bermanfaat saat terjadi pergantian manajer. Manajer baru dapat
menganalisis kebijakan lama yang sudah berjalan sehingga dapat
melakukan peningkatan atau perbaikan.

3. Membantu Menyelesaikan Masalah

Membantu fungsi lain dari ilmu pengambilan keputusan ekonomi ini


yaitu membantu manajer dalam menyelesaikan masalah. Kondisi
ekonomi dan pasar yang senantiasa berubah, menuntu manajer

4
melakukan penyesuaian kebijakan agar perusahaan tetap berkembang
dan mendapatkan keuntungan.

4. Menganalisis Lingkungan Industri

Ilmu ini juga dapat berfungsi sebagai analisis lingkungan industri,


lingkungan perusahaan, dan kondisi ekonomi. Analisis kondisi ini perlu
dilakukan untuk memantau kondisi supplier, konsumen, dan
keberadaan pesaing.

5. Mendapat Keuntungan

Tujuan utama menerapkan ekonomi manajerial adalah mendapatkan


keuntungan bagi perusahaan.

5
B. Penelitian Terdahulu

Menurut Maria Joeti (2022), penulis dari referensi yang saya ambil,
Ekonomi manajerial sebagai matakuliah pemadu (integrating course) yang
menggabungkan berbagai cabang fungsional dan tidak hanya menunjukan
bagaimana cabang-cabang tersebut berinteraksi satu sama lain dalam
pencapaian tujuan perusahaan, tetapi juga bagaimana perusahaan
berinteraksi dengan lingkungan dimana perusahaan tersebut beroperasi.
Teknik optimasi, termasuk kalkulus diferensial dan programasi matematis
membantu sistem manajemen untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan. Optimasi bisa juga dimaksudkan sebagai proses
penentuan terbaik dalam memaksimalkan nilai yang telah diperoleh dari
suatu masalah, maupun mengelola masalah tersebut dengan sebaik-
baiknya.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, dapat diuraikan


kerangka berpikir sebagai berikut :

Ekonomi manajerial merupakan wawasan gabungan antara teori


ekonomi dan pengambilan keputusan yang dapat digunakan untuk
melakukan analisis dan pengambilan keputusan yang menguntungkan bagi
perusahaan. Fungsinya antara lain sebagai alat analisis dan pengambilan
keputusan yang tepat bagi kemajuan perusahaan.

Dalam dunia bisnis sistem ini sangat penting dalam untuk


pengembangan usaha secara menyeluruh. Selain itu Anda juga harus
mengelola pembukuan usaha yang baik untuk membat rencana bisnis
bisnis lebih matang berdasarkan laporan keuangan

6
BAB III
PEMBAHASAN

1. Optimisasi Ekonomi
Optimisasi Ekonomi adalah kemungkinan penyelesaian terbaik dari
masalah, dalam hal ini maksudnya kita harus mampu menentukan langkah
bagaimana penyelesaian terbaik dari setiap masalh. Dalam optimisasi
ekonomi ada 4 pokok masalah yang akan dibahas yaitu :

- Maksimisasi Nilai Perusahaan


- Meotde penyajian hubungan ekonomi
- Hubungan nilai ekonomi : Nilai total, nilai rata-rata dan nilai
marginal
- Diferensial sebagai alat pembuat keputusan

Pengambilan keputusan manajerial merupakan proses penentuan


solusi terbaik dari berbagai alternatif solusi terhadap suatu masalah
tertentu. Manajer menggunakan alat ekonomi manajerial utnuk membantu
dalam proses menemukan keputusan tindakan yang terbaik. Sedangkan
keputusan optimal (Optimal Decision) adalah tindakan yang memberikan
hasil yang paling konsisten dengan tujuan pengambilan keputusan.

n .TR t−TC t
Nilai Perusahaan = ∑ = ≈ Present Value
t=1(1+r )

Memaksimumkan persamaan merupakan pekerjaan yang kompleks sebab


mencakup faktor-faktor penentu penerimaan, biaya, & tingkat diskonto
(discount rate) untuk setiap tahun pada masa yang akan datang. Dalam
pembuatan keputusan manajerial, hal-hal penting yang harus diperhatikan
adalah faktor yang mempengaruhi harga, kuantitas & saling keterkaitan
Memaksimumkan persamaan merupakan pekerjaan yang kompleks sebab
mencakup faktor-faktor penentu penerimaan, biaya, & tingkat diskonto
(discount rate) untuk setiap tahun pada masa yang akan datang. Dalam
pembuatan keputusan manajerial, hal-hal penting yang harus diperhatikan

7
adalah faktor yang mempengaruhi harga, kuantitas & saling keterkaitan
Memaksimumkan persamaan merupakan pekerjaan yang kompleks sebab
mencakup faktor-faktor penentu penerimaan, biaya, & tingkat diskonto
(discount rate) untuk setiap tahun pada masa yang akan datang. Dalam
pembuatan keputusan manajerial, hal-hal penting yang harus diperhatikan
adalah faktor yang mempengaruhi harga, kuantitas & saling keterkaitan
Memaksimumkan persamaan merupakan pekerjaan yang kompleks sebab
mencakup faktor-faktor penentu penerimaan, biaya, & tingkat diskon
(discount rate) untuk setiap tahun pada masa yang akan datang. Dalam
pembuatan keputusan manajerial, hal-hal penting yang harus diperhatikan
adalah faktor yang mempengaruhi harga, kuantitas & saling keterkaitan
antara faktor-faktor tersebut, produk yang dirancang perusahaan,
pengolahan, penjualan, strategi marketing yang digunakan, kebijakan harga
yang ditetapkan, serta sifat persaingan yang dihadapinya di pasar lalu
hunbungan penerimaan yang mencakup permintaan & penawaran →
kompleksitas dalam analisis pengambilan keputusan.
1. Maksimasi Nilai Perusahaan

Tinjauan pokok manajemen adalah memaksimumkan nilai perusahaan,


yang dapat ditunjukkan dengan persamaan berikut :

n
π
Nilai Perusahaan = ∑ (1+i)t
t

t =1

n
TRt −TC t
=∑ t =1 (1+i)t

 Penerimaan Total (TR) secara langsung ditentukan oleh jumlah


produk yang terjual (Q) dan harga jualnya (P). Dalam pembuatan
keputusan manajerial, hal-hal penting yang harus diperhatikan
adalah faktor-faktor yang mempengaruhi harga dan kuantitas dan
saling keterkaitan antara faktor-faktor tersebut.
 Analisis biaya menyangkut sistem-sistem produktif alternatif,
pilihan-pilihan teknologu, kemungkinan-kemungkinan input yang
digunakan, harga faktor produksi dan sebagainya.
 Tingkat diskon yang digunakan perusahaan banyak dipengaruhi
oleh ketersediaan sumberdaya keuangan bagi perusahaan tersebut.

8
 Proses pengambilan keputusan manajerial dalam masalah
optimisasi terjadi dalam 2 tahap, yaitu :
1. Hubungan ekonomi harus disajikan dalam bentuk yang
dapat di analisis (dalam hubungan analitis)
2. Menentukan penyelesaian optimal dengan menggunakan
berbagai teknik solusi.

2. Metoda Penyajian Hubungan Ekonomi

Hubungan ekonomi dapat disajikan dalam bentuk persamaan, tabel, dan


grafik. Tabel dan grafik digunakan untuk menyajikan hubungan ekonomi
yang sederhana. Sedangkan untuk hubungan ekonomi yang kompleks
digunakan model persamaan. Hubungan fungsional dapat ditujukan
sebagai berikut :
TR=f (Q)

Dimana, penerimaan total (TR) merupakan fungsi dari jumlah produk


yang terjual. Nilai variabel dependen (TR) ditentukan oleh variabel
independen/jumlah produk yang terjual (Q). Hubungan fungsional diatas
secara khusus dapat dilihat dengan persamaan berikut :

TR=f x Q

Dimana P menunjukan harga tiap unit yang terjual, dan hubungan antara
variabel dependen dengan variabel independen ditetapkan secara tepat.

Misalnya harga produk yang bersifat konstan adalah Rp. 1.000,00 per
unit, maka hubungan antara kuantitas yang terjual dengan total
pendapatan secara tepat dapat dinyatakan dalam suatu fungsi sebagai
berikut :

TR = 1.000 Q

Hubungan Fungsi : Tabel dan Grafik


Berikut ini disajikan data yang menggambarkan hubungan fungsi dan
digambar dalam suatu grafik :

9
Tabel 1.1 Hubungan Antara TR dan Q (pada halaman lampiran)
Grafik 1.1 Hubungan Antara TR dan Q (pada halaman lampiran)

Contoh lainnya :

Hubungan antara TR dengan Jumlah Unit Yang Terjual (Q)

TR = Rp. 150,00 x Q

Tabel 1.2 Hubungan Antara TR dan Q ( pada halaman lampiran)


Grafik 1.2 Hubungan Antara TR dan Q (pada halaman lampiran)

3. Hubungan Antara Nilai Total, Rata-rata dan Marginal

Hubungan antara konsep dan Nilai total, rata –rata, dan


marginal penting didalam analisis optimisasi. Hubungan ini pada
dasarnya sama meskipun kita berbicara tentang penerimaan, produksi,
biaya dan laba. Selanjutnya, kita mempelajari hubungan antara Nilai
total, biaya rata-rata, dan biaya marginal. Hal ini menunjukan
bagaimana perusahaan memaksimumkan keuntungan. Serta kita
tunjukan bagaimana kurva biaya rata-rata dan biaya marginal
diturunkan secara geometris dari kurva biaya total.

Nilai/Biaya Total (total cost)

Biaya Total merupakan Keseluruhan jumlah biaya produksi yang


dikeluarkan. Konsep biaya total dibedakan menjadi 3
pengertian, yaitu Biaya Total (Total Cost),Biaya Tetap Total (Total
Fixed Cost),Biaya Berubah Total (Total Variable Cost).

• Biya Total (TC) = TFC + TVC

• Biaya Tetap Total (TFC), yaitu Keseluruhan biaya yang


dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi (input)
yang tidak dapat diubah jumlahnya. Cth : membeli
mesin

10
• Biaya Berubah Total (TVC),yaitu Keseluruhan biaya yang
dikeluarkan untuk memproleh faktor produksi yang
dapat diubah jumlahnya.

Biaya Rata-rata (Average Cost)

Apabila produksi jangka pendek menghasilkan output sebesar Q


unit, maka dapat dihitung biaya rata-rata (Average Fix Cost) dan
biaya variabel rata-rata (Average Variable Cost). Sama halnya
dengan Biaya total, Kosep mengenai biaya rata-rata juga
dibedakan menjadi 3 yakni :
 Biaya Tetap Rata-rata (AFC) = TFC/Q

• Biaya Berubah Rata-rata (AVC) = TVC/Q

• Biaya Total Rata-rata (AC) = TC/Q

Biaya Marginal (Marginal Cost)

Yaitu Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk


menambah produksi sebanyak satu unit.

MC = ΔTC / ΔQ

Contoh Skedul Biaya Total, Rata-rata, dan Marginal Industri


Baja di Amerika Serikat pada tahun 1930-an.

Tabel 1.3 (pada halaman lampiran)

Hubungan antara nilai rata-rata dengan marginal

Hubungan antara nilai rata-rata dengan marginal juga penting dalam


pembuatan keputusan manajerial. Karena nilai marginal menunjukkan
perubahan dari nilai total, maka jika nilai marginal tersebut lebih besar
dari nilai rata-rata, pasti nilai rata-rata tersebut sedang naik. Misalnya,
jika 10 pekerja rata-rata menghasilkan 200 unit output per hari, dan
pekerja ke 11 (tambahan) menghasilkan 250 unit, maka output rata-rata
dari n pekerja meningkat.

11
Penggambaran hubungan antara nilai total, marginal dan rata-rata

Slope adalah suatu ukuran kemiringan sebuah garis, dan didefinisikan


sebagai tingginya kenaikan (penurunan) perunit sepanjang sumbu
horizontal.slpoe dari sebuah garis luruyang melalui titik asal ditentukan
dengan pembagian koordinat Y pada setiap titik pada garis tersebut
dengan koordinat X yang cocok.

Turunan Geometri dari Kurva Biaya Rata – rata dan Marginal.

Kurva biaya AC dan MC dapat diturnkan (diderivasi) secara


geometris dari kurva TC. Kurva AC yang berhubungan dengan
setiap titik pada kurva TC ditunjukan oleh kemiringan garis titik
awal ke titik di kurva TC. Dari kurva TC kita juga dapat
menurunkan secara geometris kurva MC. Kurva MC
berhubungan dengan setiap titik pada kurva TC ditunjukan oleh
kemiringan garis singgung HNnke kurva TC pada titik tersebut.

Hubungan Nilai Rata-rata Dengan Nilai Marginal

Pada produksi/tingkat output yang terjual rendah, kurva nilai marginal


selalu diatas kurva nilai rata-rata (marginal > Nilai total), artinya nilai
rata-rata sedang naik.

Walaupun nilai marginal mencapai titik maksimum pada Q1 dan


kemudian menurun, tetapi kurva rata-rata terus meningkat pada
tingkat Q2, nilai marginal = nilai rata-rata, saat itu nilai rata-rata
maksimum, setelah melampaui Q2 laba marginal sudah dibawah nilai
rata-rata, akibatnya nilai rata-rata menurun.

Jika suatu fungsi berada pada keadaan maksimum atau minimum,


maka slope atau nilai marginalnya pasti sama dengan nol. Turunan
suatu fungsi ditunjukkan oleh slope atau nilai marginalnya pada suatu
titik tertentu, sehinggak maksimasi/minimasi dari suatu fungsi terjadi
jika turunannya sama dengan nol.

Contoh :

12
= -10.000 + 400Q - 2Q2

Dimana, = laba total dan Q adalah jumlah output.

Laba maksimum dapat diperoleh dengan mendapatkan turunan


(marginal) dari fungsi laba tersebut, kemudian menetukan nilai Q yang
membuat turunan (marginal tersebut sama dengan nol).


Laba marginal ( Mπ ) = =400−4 Q
dQ
Dengan menyamakan turunan tersebut sama dengan nol, maka :

400−4 Q=0
4 Q=400
Q=100
Oleh karena itu, jika Q = 100, maka laba marginal sama dengan nol
dan laba total adalah maksimum. Ada kalanya sebuah fungsi memiliki
beberapa nilai jika turunan nilai marginalnya sama dengan nol,
dimana beberapa titik menunjukan keadaan maksimum dan yang
lainnya menunjukkan keadaan minimum. Untuk menentukan apakah
suatu nilai maksimum atau minimum, turunan kedua harus dihitung.
Jika turunan kedua negatif, maka nilai maksimum yang diperoleh,
sedangkan jika positif, maka nilai minimum yang diperoleh.

Contoh :
2 3
Laba total ( π )=−3000−2400 Q+350Q −8,333 Q
dπ 2
Laba marginal ( Mπ ) = =−2.400+700 Q−25 Q
dQ

Laba total akan maksimum atau minimum pada titik-titik dimana


turunan pertama (laba marginal) tersebut sama dengan nol, maka :

dπ 2
=−2.400+ 700Q−25 Q =0
dQ
Dengan rumus ABC, akan ditemukan nilai-nilai Q, yaitu 4 dan 24.
Nilai-nilai ini adalah titik-titik laba maksimum dan laba minimum.
Untuk menentukan tingkat output yang mana yang memberikan
output maksimum, maka dilakukan pengujian pada turunan kedua.
Turunan kedua dari fungsi laba total didapatkan dengan mencari
turunan dari fungsi laba marginal :

13
d 2 π dMπ
= =700−50 Q
d Q2 d Q
pada tingkat output atau Q=4 :
2
d π
2
=700−50 ( 4 )=500
dQ
Karena turunan kedua tersebut positif, yang menunjukkan bahwa
laba marginal sedang menaik, maka laba total adalah minimum pada
tingkat output sebesar 4 unit.

pada tingkat output atauQ=24

d2 π
=700−50 ( 24 )=−500
d Q2

2. Analisis Optimisasi

Analisis optimisasi dapat dengan baik dijelaskan dengan


mempelajari proses maksimisasi laba oleh perusahan. perusahaan
memaksimumkan laba total pada tingkat pada tingkat output dimana
perbedaan positif antara penerimaan total dan pengeluaran total
terbesar, dan pendapatn marginal sama dengan biaya biaya
marginalnya. Lebih umum, menurut analisis marginal, optimisasi terjadi
dimana keuntungan marginal suatu aktivitas sama dengan biaya
marginal.

Maksimisasi Laba dengan Pendekatan Penerimaan Total dan Biaya Total.

Optimisasi dengan Analisis Marginal.

Analisis marginal merupakan salah satu konsep terpenting


pada ekonom imanajerial secara umum dalam analisis optimisasi
khususnya. Menurut analisis marginal, perusahaan
memaksimumkan laba bila pendapatan margina lsama dengan biaya

14
marginal. Biaya marginal (marginal cost-MC) didefinisi sebagai
perubahan biaya total per unit perubaha output dan ditunjukan oleh
kemiringan kurva TC. Sedangkan Pendapatan Marginal ( MarginL
Revenue- MR) yaitu perubahan penerimaam total per unit
perubahan output atau penjualan dan merupalan kemiringan
kurva TR. Menurut analisis marginal, selama kemiringan kurva TR
atau MR melebihi kemiringan kurv TC atau MC, akan bermanfaat
bagi perusahaan untuk memperluas output dan penjualan.

perusahaan akan memperoleh penerimaan total lebih banyak


daripada biaya totalnya, sehingga laba total akan meningkat. Ada 2
hal yang harus diperhatikan dalam maksimisasi laba sebagai contoh
optimisasi yaitu: pertama adalah kemiringan kurva TR atau MR
sama dengan kemiringan kurva TC atau MC( lihat titik H*) pada Q=1.
Namun pada saat Q=1, TC melebihi TR , dan perusahaan mengalami
kerugian. Jadi untuk memaksimumkan total keuntungan
perusahaan, MR tidak hanya harus sama dengan MC tetapi kurva
MC juga harus memotong kurva MR dari bawah, yang terjaidi pada
saat Q=3. Perbedaan antara perpotongan pada Q=3 dan Q=1
membedakan antara tingkat laba maksimal dan kerugian maksimal
dari output dan hal ini membawa kita menuju ke hal yang kedua.

Yaitu kemiringan dari fungsi laba total () pada bagian bawah
adalah 0, baik pada titik H”(ketika kerugian perusahaan terbesar)
dan pada titik C”ketika keuntungan total maksimum).

Namun fungsi () menghadap keatas (sehingga kemiringan


meningkat, dari negative sebelah kiri H”, menjadi 0 pada titik H” ,
kemudian menjadi positif diseblah kanan H”) pada saat kerugian
maksimum, sementara kurva tersebut menghadap kebawah (
sehingga kemiringan menurun ) disekitar titik C”, dimana
perusahaan memaksimumkan laba totalnya.

Salah satu kaidah dalam ekonomi mikro adalah MR (penerimaan


marginal) harus sama dengan MC (biaya marginal) agar laba
maksimum dapat tercapai. Hal ini didasarkan bahwa laba total sama
dengan TR (penerimaan total) dikurangi dengan TC (biaya total) dan

15
hal ini sama dengan jarak vertikal antara kedua kurva tersebut pada
setiap tingkat output. Jarak tersebut akan maksimum pada tingkat
output sama dengan QB dimana slope dari kurva TR dan TC tersebut
adalah sama. Karena slope kurva TR dan TC masing-masing
menunjukkan MR dan MC, maka MR = MC.
Contoh :

Total Revenue ( TR )=41,5 Q−1,1 Q 2


2 3
Total Cost ( TC )=150+10 Q−0,5Q +0,02 Q
Laba Total=π =TR−TC

Tingkat output yang bisa memaksimumkan laba tersebut bisa


diperoleh dengan mensubstitusikan fungsi TR dan TC ke dalam fungsi
laba, kemudian menganalisis turunan pertama dan kedua dari
persamaan tersebut :
π=TR−TC
¿ 41,5 Q−1,1Q2−(150+10 Q−0,5 Q2 +0,02 Q3)
2 2 3
¿ 41,5 Q−1,1Q −150+10 Q−0,5 Q + 0,02Q
2 3
¿−150+31,5 Q−0,6 Q −0,02Q ¿
Laba Marginal atau turunan pertama dari fungsi laba tersebut
adalah :
dπ 2
Mπ = =31,5−1,2Q−0,06 Q
dQ
Dengan menentukan laba marginal sama dengan nol dan
menggunakan rumus ABC dapat ditentukan nilai Q yaitu Q1 = -35
dan Q2 = 15. Karena output yang negatif tidak mungkin terjadi, maka
Q1 bukan merupakan tingkat output yang dapat digunakan.
Suatu pengujian terhadap turunan kedua pada tingkat Q = 15
menunjukkan bahwa :
2
d Q dMπ
= =−1,2−0,12 Q
dQ
2
dQ
¿−1,2−0,12 ( 15 )=−3
Karena turunan kedua menghasilkan nilai yang negatif, maka pada
tingkat output sebesar 15 merupakan titik laba maksimum.

16
1. OPTIMISASI DENGAN KALKULUS

Optimisasi dengan kalkulus adalah proses menentukan titik dimana fungsi


mencapai maksimum atau minimum, kemudian menunjukkan bagaimana
membedakan antara maksimum dengan minimum.

Teknik Optimisasi dengan Kalkulus (optimization with calculus).

Sebagaimana namanya, teknik ini menggunakan perhitungan-perhitungan


matematis (kalkulus). Teknik ini digunakan untuk :
a. Menentukan nilai maksimum atau minimum output produksi yang dapat
menciptakan laba maksimal. Caranya adalah menggunakan turunan atau
derivasi tingkat satu dari suatu fungsi
b. Membedakan antara nilai maksimum dan minimum. Caranya adalah
menggunakan turunan atau derivasi tingkat kedua.
Contoh :
Manajer suatu perusahaan tentu ingin perlu menghitung berapa laba
maksimal yang dapat dicapai. Maka untuk menentukan laba maksimum
tentu perlu menentukan berapa nilai revenue maksimum dan nilai cost
minimum. Misalnya suatu perusahaan mempunyai fungsi permintaan
TR = 100Q - 10Q2.
Caranya adalah menderivasi fungsi TR tersebut hingga nilai derivasi atas
fungsi tersebut sama dengan nol (0).
TR = 100Q - 10Q2 → diderivasi menjadi :
→ turunan pertama
Karena syaratnya harus nol, maka :
20Q = 100
Q=5
Artinya, total penghasilan adalah 5 unit.
Karena dihadapkan pada pernyataan apakah laba sebesar 5 unit tersebut
merupakan nilai minimum atau maksimum, maka perlu mencari jawabannya
dengan meneruskan perhitungan hingga turunan kedua (second derrivative).
Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa turunan kedua ini berfungsi untuk
membedakan antara maksimum atau minimum.
Jika, TR = 100Q - 10Q2 diturunkan I, menjadi :

17
→ turunan I
Maka perlu diturunkan lagi menjadi :
→ turunan II
Ada ketentuan yang berkaitan dengan turunan kedua, yaitu jika nilai
turunannya bernilai positif berarti nilai tersebut adalah nilai minimum,
begitupun sebaliknya. Karena nilai turunan kedua bertanda negatif (-20) dan
turunan pertamanya sebesar Q = 5, maka berarti, atas fungsi tersebut laba
minimumnya berada pada 5 unit. Jika produksinya dikurangi hingga kurang
dari 5 unit maka perusahaan akan mengalami kerugian. Tentu saja harus
ditentukan di atas 5 unit.
Contoh 2 :
TR = 45Q – 0,5Q2
1Q = 45
Q = 45
Artinya laba maksimal berada pada nilai Q = 45. Dengan demikian, jika
perusahaan memproduksi lebih dari 45 unit, maka perusahaan akan
mengalami laba yang semakin berkurang. Ini berarti berlaku law of
demonishing return.

Menentukan Maksimum dan Minimun dengan Kalkulus

Optimasi sering diperlukan untuk menemukan nilai maksimum dan nilai


minimum suatu fungsi. Sebagai contoh, suatu perusahaan mungkin ingin
memaksimumkan penerimaannya, meminimumkan biaya produksi sejumlah
barang/output, atau lebih mungkin memaksimumkan laba. Untuk suatu fungsi
agar mencapai maksimum atau minimum, turunan dari fungsi tersebut harus
nol.
Contoh untuk fungsi penerimaan total :

TR = 100Q - 10Qd(TR)/dQ – 100 - 20Q

Membedakan antara maksimum dan minimum : turunan kedua

Turunan kedua adalah turunan dan diperolah dari penerapan kembali aturan
turunan (pertama) dari diferensial, contoh :

18
Y=X
dy
=3 X 2
dx
2
dengan cara yang sama ,untuk TR=100 Q−10 Q
D ( TR )=100−20 Q
D 2 (TR )=−20 Q

Turunan (kemiringan) dari fungsi (kurva) adalah nol baik pada titik minimum
maupun maksimum. Untuk membedakan antara titik maksimum dan
minimum, kita mempergunakan turunan kedua (second derivative). Turunan
kedua adalah turunan dari turunan dan diperoleh dengan menerapkan kembali
aturan turunan (pertama) dari diferensiasi sebelumnya.

2. OPTIMISASI MULTIVARAT

Optimisasi multivarat adalah proses menentukan titik maksimum dan minimum


suatu fungsi yang mempunyai lebih dari dua variabel. Langkah yang perlu
ditempuh adalah terlebih dahulu melakukan derivasi secara persial dan
kemudian mengujinya dengan melalui proses maksimasi fungsi multivariabel.
Oleh karena itu sering disebut partial derrivative.

Sebagai contoh, total revenue mungkin saja dipengaruhi (atau fungsi dari)
uoutput dan advertising secara sekaligus. Total cost dapatsaja dipengaruhi oleh
pengeluaran atas biaya tenaga kerja dan juga kapital. Atau, total profit mungkin
dapat dipengaruhi oleh penjualan barang X dan Y sekaligus.

Menentukan dampak marginal pada variabel terkait, misalkan laba total yang
diakibatkan karena perubahan kuantitas setiap variabel secara individu, seperti
jumlah komoditas X dan Y yang dijual dan dianalisis secara terpisah. Dampak
marginal tersebut diukur dengan turunan parsial (partial derivative), yang
ditunjukkan dengan simbol 6 (bandingkan dengan d untuk tururnan).

19
Penentuan Nilai Optimum

Z = f (x.y) akan memiliki titik kritis/titik ekstrim relative, bila memenuhi dua
persyaratan sebagai berikut :

1. syarat yang diperlukan :


∂z ∂z
=z x =0 dan =z y =0
∂x ∂y

2. syarat yang mencukupi :


z xy
∆=
z xx . z yy

Jika :
a) Zxx < 0 dan Zyy < 0, maka ekstrim maksimum
b) Zxx > 0 dan Zyy > 0, maka ekstrim minimum

Catatan :
Jika ∆ < 0, maka fungsi memiliki titik pelana atau titik belok, bila :
1) Tanda dari Zxx dan Zyy adalah sama maka titik kritis berupa titik
belok.
2) Tanda dari Zxx dan Zyy adalah berlawanan maka titik kritis
berupa titik pelana.
3) Jika ∆ = 0 tidak ada keputusan, maka fungsi harus diselidiki di
sekitar titik kritis.

Memaksimumkan fungsi dengan banyak variabel


Untuk memaksimumkan atau meminimumkan suatu fungsi dengan banyak
variabel, kita harus membuat setiap turunan parsial sama dengan nol dan
memecahkan beberapa persamaan tersebut secara bersamaan untuk
memperoleh nilai optimum dari variabel bebas atau variabel di sisi sebalah
kanan.

Bentuk-bentuk fungsi multivariat dari segi bentuk grafik


I. Fungsi Linier : Y = ao + a1X1 + a2X2

20
Contoh : Y = 50 + 0,5X1 + 0,60X2

II. Bentuk Non-Linier


Contoh :
1. Fungsi kuadrat : Y = 12x1 + 18X2 – 2X12 –X1.X2 – 2X22
2. Fungsi eksponen : Y = ao . a1X1 . a2x2
Y = 5 . 0,8x1 . 0,4x2
3. Fungsi pangkat : Y = ao . X1a1 . X2a2
Y = 50 . X10,7 . X20,4
4. Fungsi transedental : Y = ao . X1a1 . X2a2 . eb1x1 . eb2x2
Y = 50 . X10,7 . X20,4 . e0,6x1 . e0,5x2

Bentuk bentuk fungsi dari segala kendala

1) Fungsi tanpa kendala

Contoh : fungsi keuntungan :

π=f ( Q1. Q2 )

 = Keuntungan

Q1= Output Q1

Q2= Output Q2

π=12 Q1+ 18Q2 −2Q1 −Q 1 . Q2−2 Q2


2 2

Dari fungsi ini :

 Variabel Q1 dan Q2 independen (tidak saling tergantung)


 Besaran Q1 dan Q2 tidak ada pembatas
 Titik optimum fungsi adalah titik “optimum bebas”

2) Fungsi dengan kendala


Fungsi dengan kendala :
π=f ( Q 1 . Q 2 ) … . fungsi tujuan
Q1 + Q2 = 950 ... pers pembatas

21
Perusahaan memproduksi 2 macam produksi (Q1,Q2) dengan tujuan
memaksimalkan keuntungan.
Masalah yang dihadapi adalah terbatasnya modal, sehingga jumlah produksi
dibatasi ( kuota produksi) 950 Unit.
Jika jumlah produk dibatasi, berapa jumlah Q1 dan Q2 untuk mencapai
keuntungan maksimum?
 Keuntungan maksimum tersebut dapat disebut ‘Titik Optimum
Terkendala’ atau ‘Maksimum Terkendala’
 Salah satu cara menentukan titik optimum terkendala yaitu dengan
metode pengali Lagrange (Lagrange Multipliers).

Persamaan Lagrange

Persamaan dengan kendala

U = f (x.y) ..... Fungsi Tujuan

ax + by = c ..... Pers kendala

persamaan fungsi diatas kemudian diubah menjadi persamaan lagrange

Z = f (x.y) + λ (c – ax – by)

Langkah – langkah metode Lagrange

 Membentuk persamaan kendala menjadi persamaan lagrange.


 Mencari turunan pertama untuk semua variabel : Zx = 0, Zy = 0, dan
Zλ = 0.
 Eliminasikan persamaan turunan pertama diatas sehingga
mendapatkan nilai X0, Y0, λ0.
 Menentukan nilai kritis dengan memasukkan nilai X0, Y0, λ0 ke
dalam persamaan awal f (x.y) atau persamaan lagrange.
 Menentukan apakah nilai kritis maks/min/saddle point.
a) Jika Zxx > 0, Zyy > 0, dan D > 0 → minimum
b) Jika Zxx < 0, Zyy < 0, dan D > 0 → maksimum
c) Jika D < 0 → saddle point (titik pelana).

Contoh soal :

22
Diketahui fungsi tujuan (fungsi biaya) :

C = 6x2 + 3y2

Dengan kendala :

x + y = 18

tentukan :

 Nilai X*, Y* yang meminimasi biaya, dan besarnya biaya minimum C*


 Buktikan C* adalah optimum minimum

Jawab
Fungsi lagrange :
C = 6x2 + 3y2 + λ (18 – x – y)
Turunan pertama = 0
dC
=Zx=12 x−λ=0 … .. ( 1 )
dX
dC
=Zy=6 y −λ=0 … .. ( 2 )
dY
dC
=Zλ=18−x− y =0 … ..(3)

Menentukan titik kritis :


Eliminasi pers (1) dan (2); persamaan (3) dan (4) :
(1) Zx = 0 = 12x – λ
(2) Zy = 0 = 6y – λ
Jadi : 12x – 6y = 0 .....(4)
(3) 18 – x – y = 0 x 6 → 108 – 6x – 6y = 0
(4) 12x – 6y = 0 x 1 → 12x – 6y = 0
Jadi : 108 – 18x = 0

x = 108/18 = 6 .... jadi x = 6


12x – 6y = 0
12(6) – 6y = 0
72 – 6y = 0
y = 72/6 = 12 ..... jadi y = 12

23
λ = 6 x 12 = 72 ....jadi λ = 72
f(x.y) = 6x2 + 3y2 = 6 x 36 + 3 x 144 = 216 + 432 = 648
titik kritis (6, 12, 648)

menentukan maks/min/saddle
Zxx = 6, Zyy = 12, Zxy = 0, Zyx = 0
D = 6 x 12 – 0 x 0 = 72
Karena Zxx > 0, Zyy > 0, dan D > 0 artinya minimum
Nilai minimum = 648
Titik kritis/titik minimum = (6, 12, 648)

3. OPTIMISASI TERKENDALA

Optimisasi terkendala (constrained optimization) adalah maksimisasi atau


minimisasi fungsi tujuan dengan berbagai kendala. Pengotimalan yang lancar
bisa diselesaikan melalui metode pengganti maupun menggunakan pengali
lagrange.

a. Pengoptimalan dibatasi oleh pengganti


Problem pengoptimalan terbatas bisa diselesaikan melalui penyelesaian
perbandingan hambatan, dimulai dengan suatu jenis kepastian, lalu
mengganti nomor faktor dengan fungsi pencapaian yang diinginkan untuk
memaksimalkan atau meminimalkan organisasi. Metode ini mengubah
masalah pengoptimalan terbatas menjadi masalah pengoptimalan yang
tidak terlihat.
Jika perlu syaratnya adalah turunan pertama = 0
28-48X = 0
Diperoleh : 4X = 28
X=7 dan X*=7
Kemudian nilai fungsi yang optimal
Y = 28(7) – 2(7)2
Y* = 98
Jadi nilai optimal dari suatu fungsi tanpa batasan disebut nilai optimal
independen.

24
Jika ingin mengetahui apakah nilai optimal suatu fungsi adalah
maksimal/minimal dapat dilihat dari kondisi yang cukup (Sufficient
Condition) atau dapat dilihat dari turunan kedua fungsi tersebut.

Jika f11(x*) < 0, maka nilai optimal dari fungsi tersebut maksimum.
Lalau jika f11(x*) > 0, maka nilai optimal dari fungsi tersebut minimum.
Contoh :

Sebuah perusahaan memproduksi produknya dengan menggunakan 2


pabriknya dan bekerja dengan fungsi biaya total (TC) sebagai berikut :

TC = 3X2 + 6Y2 – XY

Dimana X merupakan output dari pabrik yang pertama dan Y merupakan


output dari pabrik yang kedua. Manajemen akan berusaha untuk
menentukan kombinasi biaya terendah antara X dan Y, dengan tunduk
kepada kendala bahwa produk total harus 20 unit.
Masalah tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
Minimumkan TC = 3X2 + 6Y2 – XY
Dengan kendala : X + Y = 20
Dengan menyelesaikan kendala X dan mensubstitusikan nilai tersebut ke
dalam fungsi tujuan mereka maka :

X = 20 – Y
Dan
TC = 3(20 - Y)2 + 6Y2 – (20 - Y)Y
= 3(400 - 40Y + Y2) + 6Y2 – (20Y – Y2)
= 1.200 – 120Y + 3Y2 + 6Y2 – 20Y + Y2
= 1.200 – 140Y + 10Y2
Persamaan di atas dapat dianggap sebagai masalah minimisasi tak
terkendala. Untuk menyelesaikannya harus dicari turunannya,
menyamakan turunan tersebut dengan nol, dan mendapatkan nilai Y.

dTC
=−140+ 20Y
dY

25
2
d TC
=20
dY 2
Karena turunan kedua tersebut adalah positif, maka Y=7 pastilah
merupakan titik minimum. Dengan memasukkan 7 kedalam Y di dalam
persamaan kendala maka didapat :

X + 7 = 20,
X = 13

Produksi output 13 unit pada pabrik X dan 7 unit pada pabrik Y adalah
kombinasi biaya terendah dalam menghasilkan 20 unit produk dari
persahaan tersebut. Biaya total (TC) tersebut adalah :
TC = 3(13)2 + 6(7)2 – (13 x 17)
= 507 + 294 – 91 = 710

Optimisasi Terkendala dengan Substitusi

Masalah optimisasi terkendala dapat dipecahkan mula-mula dengan


memecahkan persamaan kendala untuk satu dari variabel keputusan, dan
kemudian mensubstitusikan nilai variabel ini ke dalam fungsi tujuan yng dicari
perusahaan untuk dimaksimumkan atau diminimumkan.

Optimisasi Terkendala dengan Metode Pengali Langrange

Metode yang dipergunakan apabila kita menemukan persamaan terkendala yang


rumit atau tidak dapat dipecahkan dengan satu variabel keputusan sebagai
fungsi eksplisit variabel lain. Teknik substitusi untuk memecahkan masalah
optimasi terkendala dapat menyulitkan, sehingga dapat mempergunakan metode
pengali lagrang.
Tahap pertama dalam metode ini adalah membentuk fungsi lagrange, yang
ditunjukkan oleh fungsi tujuan awal yang berusaha dimaksimumkan atau
diminimumkan oleh perusahaan, ditambah dengan yang biasa digunakan untuk
mengali lagrange, dikali fungsi tujuan yang dibuat sama dengan nol, yaitu
X + Y – 12 sama dengan 0 dan memperoleh X + Y – 12 = 0

Optimasi fungsi lebih dari satu variabel bebas dengan kendala

26
Ilmu ekonomi pada dasarnya membahas bagaimana pelaku ekonomi mencapai
kondisi optimal dengan melakukan opportunity cost tertentu yang harus
dikorbankan. Dengan kata lain pelaku ekonomi akan menghadapi kendala dalam
usaha untuk mengoptimalkan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan yang
dilakukan.

Sebagai contoh ketika seseorang konsumen ingin memaksimumkan kepuasannya


maka kendala yang dihadapi adalah konsumen memiliki dana terbatas untuk
membeli barang. Sub bab ini menjelaskan bagaimana fungsi tujuan dicapai baik
maksimum maupun minimum dengan kendala tertentu yang dimiliki.

Jika suatu fungsi tujuan lebih dari satu variabel bebas dinyatakan dengan
persamaan :
Y = f (X1, X2, X3,....,Xn)

Untuk mencapai fungsi tujuan tersebut terdapat kendala/costraint yang


dinyatakan dengan fungsi :
f (X1, X2, X3...., Xn) = K

Optimasi fungsi tujuan dengan memperhatikan kendala yang ada dilakukan


dengan menggunakan metode LAGRANGE yang dinyatakan dengan persamaan :
L = f (X1, X2, X3.....,Xn) + λ{k – g (X1, X2, X3.....Xn)}

4. PERALATAN MANAJEMEN BARU UNTUK OPTIMISASI

1. Perbandingan (benchmarking)
Perbandingan (benchmarking) berarti menemukan dengan cara terbuka dan
jujur, bagaimana perusahaan lain dapat mengerjakan sesuatu dengan lebih baik
(lebih murah) sehingga perusahaan yang kita bangun dapat meniru dan
berkemungkinan memperbaiki cara tersebut. Perbandingan biasanya dilakukan
dengan mengadakan studi lapangan ke perusahaan lain.

Perbandingan membutuhkan :
 Memilih suatu proses yang spesifik yang akan diperbaiki

27
 Mengidentifikasi beberapa perusahaan yang dapat mengerjakan
dengan lebih baik
 Mengirim utusan pembanding yang terdiri atas orang yang benar-
benar akan membuat perubahan

2. Manajemen Kualitaas Total (TQM)


Manajemen kualitas total (total quality management-TQM) bearti secara
konstan memperbaiki kualitas produk dan proses perusahaan sedemikian rupa
sehingga secara konsisten memberikan nilai kepuasan yang semakin meningkat
kepada pelanggan.

Lima aturan untuk menentukan suksesnya suatu program TQM :

• Pejabat eksekutif perusahaan (CEO) harus secara tegas dan nyata


mendukung program tersebut dengan perkataan dan perbuatan.

• Program TQM harus secara jelas menunjukkan bagaimana program


tersebut menguntungkan pelanggan dan menciptakan nilai penghargaan
untuk perusahaan.

• Program TQM harus mepunyai beberapa tujuan strategi yang jelas, yaitu
harus ditanyakan “Apa yang ingin dicapai perusahaan?”

• Program TQM harus memberikan hasil keuangan dan kompensasi dalam


waktu singkat. Orang-orang perlu melihat hasil awal yang jelas dan
nyata untuk terus mendukung program tersebut.

• Program TQM seharusnya dibuat khusus untuk perusahaan tertentu,


jadi suatu perusahaan tidak dapat hanya meniru program TQM
perusahaan lain.

3. Rekayasa ulang (business proces enginering)


Rekayasa ulang (reengineering) berarti berusaha mengorganisasi
perusahaan yang sama sekali baru, selanjutnya merestrukturisasi
perusahaan untuk menyesuaikan dengan rencena tersebut. Proses
tersebut melibatkan desain ulang yang radikal dari semua proses

28
perusahaan untuk mencapai peningkatan yang tinggi dalam hal
kecepatan, pelayanan dan profitabilitas.

Ada dua lasan utama untuk melakukan rekayasa ulang :

• Takut pesaing muncul dengan produk, pelayanan,


atau cara baru dalam melakukan bisnis yang akan
menghancurkan perusahaan yang kita bangun.

• Ketamakan, bila kita percaya bahwa proses rekayasa ulang,


perusahaan kita dapat melenyapkan persaingan.

4. Organisasi pembelajar (learning organization)

Organisasi pembelajar (learning organization) menghargai


pembelajaran yang berkelanjutan bahwa keuntungan, baik secara
individu maupun secara bersama-sama, dan percaya bahwa keuntungan
kompetitif diperoleh dari dan membutuhkan pembelajaran yang
berkelanjutan pada era informasi kita. Menurut Peter Senge, organisasi
pembelajar didasarkan pada lima komponen dasar :
• Model mental baru
Orang harus mengembangkan model mental baru dengan
mengesampingan cara berpikir lama dan bersedia untuk berubah.
• Kemahiran personal
Para karyawan harus belajar membuka diri kepada orang lain dan
mendengar mereka ketimbang mengatakan apa yang harus mereka
perbuat.
• Pemikiran sistem
Setiap orang harus memahami bagaimana perubahaan benar-benar
beroperasi.
• Visi bersama
Strategi yang diakukan bersama oleh semua pegawai perusahaan.
• Pembelajaran tim

29
5. Berbagai Peralatan Manajemen Yang Lain

1) Perluasan pembatasan (bredbanding)


Menghapus berbagai tingkat gaji yang terlalu banyak untuk mendorong
perpindahan antar pekerjaan didalam perusahaan, untuk meningkatkan
fleksibilitas tenaga kerja dan menurunkan biaya.
2) Model bisnis langsung
Perusahaan berhubungan langsung dengann konsumen, menghilangkan
waktu dan biaya distribusi dari pihak ke tiga
3) Membuat jaringan kerja
Pembentukan aliansi strategis temporer agar setiap perusahaan dapat
mengembangkan kemampuan terbaiknya
4) Kekuatan menentukan harga (pricing power)
Kemampuan perusahaan meningkatkan harga lebih cepat daripada
peningkatan biaya atau menurunkan biaya lebih cepat daripada
penurunan harga barang sehingga meningkatkan labanya
5) Model dunia kecil
Ide atau teori bahwa perusahaan besar beroperasi seperti perusahaan
kecil
6) Integrasi maya
 Kemampuan manajer untuk meniru perilaku konsumen dengan
mempergunakan model komputer, yang didasarkan pada ilmu
pengetahuan yang muncul atau teori kompleksitas.
 Peralatan Manajemen Baru dan Spesifikasi Fungsional dalam
ekonomi manajerial
 Setiap perusahaan hampir mempergunakan berbagai macam alat
untuk mencapai tujuannya yaitu laba, akan tetapi kegagalan selalu
ada, keuntungan besar bagi perusahaan biasanya disebabkan
kurangnya keyakinan dan usaha. Bila diterapkan dengan keyakinan
yang lebih besar, tingkat keberhasilan penggunaaan alat/peralatan
kemungkinan akan meningkat dan memberikan manfaat yang besar.

30
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ekonomi manajerial sebagai mata kuliah pemadu (integrating course)


yang menggabungkan berbagai cabang fungsional dan tidak hanya menunjukan
bagaimana cabang-cabang tersebut berinteraksi satu sama lain dalam
pencapaian tujuan perusahaan, tetapi juga bagaimana perusahaan berinteraksi
dengan lingkungan dimana perusahaan tersebut beroperasi. Teknik optimasi,
termasuk kalkulus diferensial dan programasi matematis membantu sistem
manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Optimasi
juga dimaksudkan sebagai proses penentuan tebaik dalam memaksimalkan nilai
yang telah diperoleh dari suatu masalah.

B. Saran

Demikian makalah yang telah saya buat, semoga bermanfaat bagi para
pembaca. Dan mohon maaf bila ada kesalahan dalam pengetikan atau tutur
kata bahasa. Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, silahkan
sampaikan kepada saya.

31
DAFTAR
PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pamulang/matematika-
ekonomi/materi-optimasi-kendala/46212179

Di Akses Pada 4 Maret 2023.

https://www.coursehero.com/file/71391770/2docx/

Di Akses Pada 5 Maret 2023.

https://id.scribd.com/doc/125749441/OPTIMASI-DENGAN-KENDALA#

Di Akses Pada 5 Maret 2023.

https://www.academia.edu/31008721/
EKONOMI_MANAJERIAL_OPTIMISASI_EKONOMI_DOSEN_Ali_Muhli_DISUS
UN_OLEH

Di Akses Pada 2 Maret 2023

32
LAMPIRAN

Tabel 1.1 Hubungan Antara TR dan Q

Grafik 1.1 Hubungan Antara TR dan Q

33
Tabel 1.2 Hubungan Antara TR dan Q

Grafik 1.2 Hubungan Antara TR dan Q

0 182 + 0 $ 182 - -

1 182 + 56 238 $ 238 $56

2 182 + 112 294 147 56

3 182 + 168 350 117 56

4 182 + 224 406 102 56

Tabel 1.3

34

Anda mungkin juga menyukai