Anda di halaman 1dari 23

TUGAS

“MANAJEMEN BIAYA DAN STRATEGI”

Dosen Pengampu

Dr. Ernawaty Usman, SE., M.Si., Ak

Disusun oleh:

BAMBANG PRASETYO (C30121023)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
KATA PENGANTAR

Syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang mana senantiasa


melimpakan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi mata kuliah Manajemen Biaya Stratejik dengan
tepat waktu.

Sebelumnya kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rona


Tumiur Mauli Carolin, SE., MM., CMA selaku dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Biaya Stratejik. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang
kami buat masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman
serta pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran dan masukan ataupun berupa kritikan yang tentunya membangun dari
berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak yang memiliki kepentingan.

Palu, 9 september 2023

Penyusun

Manajemen Biaya Stratejik |


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAAN..............................................................................................3
2.1 Pengertian Manajemen dan Strategi..............................................................3
2.2 Fungsi Informasi Manajemen Biaya...............................................................5
2.3 Lingkungan Bisnis Kontemporer....................................................................6
2.4 Teknik-Teknik Manajemen Kontemporer.....................................................8
2.5 Berbagai Macam Jenis Strategi Kompetisi..................................................11
2.6 Lingkungan Profesional Akutan Manajemen..............................................12
2.7 Prinsip-Prinsip Etika Profesi.........................................................................13
2.8 Pembahasan Kasus.........................................................................................13
BAB III PENUTUP.......................................................................................................19
3.1 Kesimpulan......................................................................................................19
3.2 Saran................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................20

Manajemen Biaya Stratejik |


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Adanya kebangkitan industri berkembang menjadi industri modern
dimulai pada tahun 1820-1830 atau disebut juga Revolusi Industri. Pada
perkembangan ini mengakibatkan berkembangnya penemuan baru pada bidang
teknologi. Tentu saja hal ini membuat dampak pada perkembangan teknologi
yaitu adanya perkembangan pada organisasi tahun 1990-an. Bahkan sebelum
tahun 1990-an semakin banyak pesaing kegiatan pada pembuatan produk atau
dapat dikenal dengan periode produksi masal.
Manajemen merupakan suatu proses untuk mengkoordinasikan kegiatan
pada pekerjaan secara efesien maupun efektif. Pada proses ini menggambarkan
fungsi-fungsi yang sedang dalam proses atau kegiatan awal yang dilakukan
para manajer, yaitu dimulai dari hal yang dilakukan yaitu pertama memimpin,
merencanakan, mengorganisir, serta mengendalikan rencana perusahan. Pada
efesiensi ini menggambarkan kerugian pada sumber daya yang sangat rendah,
yaitu perolehan pada output atau hasil yang maksimal dengan penggunaan
input yang seminimal mungkin. Mengingat hal ini keterbatasan pada sumber
daya seperti sumber daya asset, sumber daya financial dan sumber daya
manusia.
Pada keunggulan untuk bersaing di perusahaan menciptakan nilai
pelanggan yang sangat baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah
dibandingkan pada pesaing atau menciptakan nilai yang setara dengan biaya
dibandingkan pesaing perusahaan. Tujuan pada strategi rendah untuk
memberikan nilai yang sama atau lebih baik kepada pelanggan biaya yang
lebih rendah dibandingkan pesaing. Keunggulan pada pesaing diciptakan
dengan memberikan sesuatu kepada pelanggan yang tidak dapat diberikanoleh
para pesaing. Hal ini disebabkan karena karakteristik pada suatu perusahaan
harus menciptakan suatu produk tersebut yang berbeda dari pesaingnya.

Manajemen Biaya Stratejik | 1


Tentu saja dalam hal ini peran sistem manajemen biaya berperan aktif
dalam membantu mencapai tujuan yaitu dengan meningkatkan nilai pada
pelangan dengan cara meminimalisasi penorbanan pada pelanggan. Dengan
cara ini menarik pelanggan untuk membeli produksi yang dihasilkan pada
perusahaan. Menciptakan nilai pelanggan yang tentu saja lebih baik dengan
biaya yang sama atau bisa dikatakan lebih rendah dari pada pesaing
perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan manajemen biaya dan strategi?
2. Apa kegunaan informasi manajemen biaya pada fungsi manajemen?
3. Bagaimana dengan lingkungan bisnis kontemporer?
4. Teknik-teknik apa saja yang digunakan manajemen kontemporer?
5. Apa saja jenis-jenis strategi kompetisi?
6. Bagaimanakah lingkungan profesional akuntan manajemen?
7. Perlukah menerapkan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah etika profesi?

1.3 Maksud dan Tujuan


1. Memahami dan menjelaskan definisi manajemen biaya dan strategi.
2. Mengetahui bagaimana fungsi manajemen.
3. Mengetahui lingkungan bisnis kontemporer.
4. Mengetahui teknik-teknik manajemen kontemporer.
5. Mengetahui berbagai jenis strategi kompetisi.
6. Mengetahui lingkungan profesional akuntan manajemen.
7. Memahami dan mengetahu prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah etika
profesi.

Manajemen Biaya Stratejik | 2


BAB II

PEMBAHASAAN

2.1 Pengertian Manajemen dan Strategi


Manajemen biaya strategi merupakan penggunaan pada data biaya
untuk membuat perkembangan serta mengindentifikasi strategi yang sangat
unggul dan akan menghasilkan keunggulan bersaing yang akan terus- menerus.
Strategi berasal dari Bahasa Yunani, stratogos yang artinya: ilmu para jendral
untuk memenangkan pertempuran dengan cara menggunakan sumber daya
yang sangat terbatas (Sihombing, 2000). Menurut Muhammad Abdul Muhyi,
makna lain dari strategi merupakan five P’s, yaitu:
1. Strategi menjadi persepsi (Perception)
2. Strategi menjadi pengambilan posisi (Position)
3. Strategi menjadi satu perencanaan (Plan)
4. Strategi menjadi lompatan (Ploy)
5. Strategi menjadi pola (Pattern)
Manajemen adalah suatu aktivitas kegiataan yang mengandung usaha
planning, organizing, staffing, coordinating, dan controlling. Hal ini bertujuan
untuk mencapai suatu atau lebih untuk mendapat benefit yang dilakukan untuk
perusahaan (Buchari Alma,2001:131). Manajemen didefinisikan sebagai suatu
fungsi manajer. Hal ini dapat dikatakan bahwa Manajemen merupakan suatu
cara sistematik yang tentu saja sudah ditetapkan untuk melakukan suatu
kegiatan yang saling mengikat untuk mencapai target yang telah di tetapkan.
System ini dapat disimpulkan bahwa definisi Manajemen Strategi merupakan
khasanah literatur ilmu manajemen dan memiliki cakupan yang sangat luas,
dan tidak ada pengertian yang diakui sebagai baku. Itulah salah satu system
mengapa manajemen startegi berkembang luas tapi hal ini tergantung
pemahaman atau penafsiran seseorang. Pengertian yang cukup luas
menjadikan petunjuk bahwa manajemen strategi merupakan suatu system
yang kesatuan yang memiliki beberapa komponen untuk saling terikat dan
saling serentak mengarah yang sama pula. Komponen pertama merupakan

Manajemen Biaya Stratejik | 3


rencana strategic dengan unsur-unsurnya yang terdapat pada visi, misi, serta
tujuan strategi pada organisasi. Sedangkan komponen pada point kedua
merupakan perencanaan operasional berserta unsur-unsurnya serta sasaran dan
tujuan pada operasional, pengorganisasian, fungsi penganggaran, fungsi
pelaksanaan, kebijaksanaan situasional, fungsi control dan evaluasi, jaringan
kerja internal dan eksternal. Diagram manajemen strategi merupakan suatu
system yang dapat dilihat halaman berikut.

Gambar Diagram 1.1 Hadari Nawawi, 2005:150

Manajemen strategis yang efektif sangat penting untuk keberhasilan


perusahaan atau organisasi. Meningkatnya tekanan dari resesi ekonomi,
persaingan global, inovasi teknologi, dan perubahan dalam proses bisnis telah
membuat manajemen biaya jauh lebih kritis dan dinamis daripada
sebelumnya. Manajer harus berpikir secara kompetitif, melakukannya
membutuhkan strategi.
Pemikiran strategis melibatkan antisipasi perubahan produk, layanan,
dan proses operasi dirancang untuk mengakomodasi perubahan yang
diharapkan dalam permintaan pelanggan. Fleksibilitas adalah penting.

Manajemen Biaya Stratejik | 4


Sedangkan, akuntansi manajemen adalah profesi yang melibatkan
bermitra dalam pengambilan keputusan manajemen, merancang perencanaan
dan sistem manajemen kinerja, dan menyediakan keahlian dalam pelaporan dan
pengendalian keuangan untuk membantu manajemen dalam perumusan dan
implementasi strategi organisasi.

2.2 Fungsi Informasi Manajemen Biaya


Informasi manajemen biaya dikembangkan dan digunakan untuk
mengimplementasikan strategi organisasi. Ini terdiri dari informasi keuangan
tentang biaya dan pendapatan dan informasi non-keuangan tentang retensi
pelanggan, produktivitas, kualitas, dan faktor kunci sukses lainnya bagi
organisasi. Manajemen biaya adalah pengembangan dan penggunaan informasi
manajemen biaya.
Manajemen biaya (cost management) merupakan perkembangan atau
kegunaan dari informasi manajemen biaya. Hal ini dikembangkan di dalam
rantai nilai pada suatu informasi organisasi, dari tahap 1 sampai tahap 5 yaitu
terdiri dari keputusan, informasi, pengetahuan, peristiwa bisnis serta data.
Maka dari itu hal ini membuat manajemen berfokus pada kegunaan dan
ketepatan waktu berbeda dengan laporan keuangan yang berfokus pada
keakuratan dan kepatuhan dalam persyaratan pelaporan.
Tidak hanya itu fungsi pada departemen sistem keuangan yaitu
mengembangkan serta memelihara sistem pada pelaporan kuangan yang
berkaitan seperti sistem jaminan keuangan, sistem penggajian, serta
persiapan pajak.
Berikut adalah 4 fungsi pada sistem manajemen, yaitu:
1. Manajemen Strategis
Informasi manajemen biaya diperlukan untuk membuat keputusan strategis
yang baik mengenai pilihan produk, metode manufaktur, teknik pemasaran
dan saluran, menilai profitabilitas pelanggan dan masalah jangka panjang
lainnya.
2. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Informasi manajemen biaya diperlukan untuk mendukung pengulangan

Manajemen Biaya Stratejik | 5


keputusan mengenai penggantian peralatan, pengelolaan arus kas,
penganggaran bahan baku pembelian, penjadwalan produksi, dan penetapan
harga.
3. Manajemen dan Pengendalian Operasional
Informasi manajemen biaya diperlukan untuk memberikan informasi
yang adil dan dasar yang efektif untuk mengidentifikasi operasi yang
tidak efisien dan untuk memberi penghargaan dan memotivasi yang
paling manajer yang efektif.
4. Penyusunan Laporan Keuangan
Informasi manajemen biaya diperlukan untuk menyediakan akuntansi
yang akurat untuk inventaris dan aset lainnya, sesuai dengan persyaratan
pelaporan, untuk penyusunan laporan keuangan dan untuk digunakan
dalam tiga fungsi manajemen lainnya.
Informasi manajemen biaya juga dapat digunakan untuk mengubah
serta menetapkan harga pada suatu produk maupun jasa dalam meningkatkan
profitabilitas, menetapkan pemasaran, sebagai saluran distribusi baru,
maupun untuk memperbarui suatu fasilitas produk.

2.3 Lingkungan Bisnis Kontemporer


Perkembangan utama yang mendorong perubahan ekstensif dalam
lingkungan bisnis kontemporer adalah pertumbuhan pasar dan perdagangan
internasional karena kebangkitan ekonomi di seluruh dunia dan penurunan
hambatan perdagangan. Bisnis dan organisasi nirlaba, serta konsumen dan
regulator, semuanya dipengaruhi secara signifikan oleh pertumbuhan yang
cepat dari saling ketergantungan ekonomi dan meningkatnya persaingan dari
negara lain.
Meningkatnya daya saing lingkungan bisnis global berarti bahwa
perusahaan-perusahaan semakin membutuhkan informasi manajemen biaya
untuk dapat bersaing. Perusahaan membutuhkan keuangan dan informasi
nonfinansial tentang melakukan bisnis dan bersaing secara efektif di negara
lain.

Manajemen Biaya Stratejik | 6


Lingkungan bisnis sangat berpengaruh terhadap manajemen biaya
karena secara global, lingkungan dunia usaha sedang berada di masa transisi
karena dari era revolusi industri sampai era revolusi serta komunikasi. Dengan
adanya perkembangan tersebut komunikasi informasi semakin bermutu dan
makin cepat hal ini menyebabkan perubahan pada lingkungan yang dinamik,
cepat, hingga rumit membuat perubahaan tersebut tidak hanya bersifat
revolusioner. Pada saat ini perkembangan terjadi dalam 3 faktor yaitu:
1. Perkembangan pada teknologi.
2. Perkembangan pada manufaktur.
3. Perkembangan teknologi komunikasi serta informasi.
Pada bidang pemanufakuran membuat timbul teknologi
pemanufakturan semakin maju sehingga perkembangan teknologi saar ini
didorong dan mendorong para pesaing global. Akibat pesaingan global hal ini
membuat konsumen menginginkan produk yang pastinya bermutu tinggi,
berharga murah serta sangat fungsional. Untuk memenuhi atau menjawab
kebutuhan para konsumen perusahaan harus memiliki atau menggunakan cara
strategi unggul dengan mengutamakan tujuan untuk laba jangka Panjang. Pada
strategi ini dapat dilakasanakan jika perusahaan mengusai teknologi
pemanufakturan yang maju.
Teknologi pemanufakturan maju merupakan teknologi yang memiliki
manfaat untuk meningkatkan atau menghasilkan produk yan bermutu tinggi.
Perkembanan pada teknologi tranportasi juga memungkinkan produk yang
berupa barang serta jasa akan mengalir dari bagian dunia satu kebagian yang
laiinya yang pastinya dengan jumlah yang relative besar dalam waktu singkat
serta dengan harga yang murah. Maka hal ini dapat disimpulkan perubahan
pada lingkungan bisnis yang semakin pesat sangat berpengaruh kepada
kebijakan-kebijakan perusahaan apalagi terhadap manajamen biaya. Berikut
adalah beberapa perubahan dalam lingkungan bisnis pada manajemen biaya:
1. Teknologi pada produksi.
2. Pertimbangan-pertimbangan sosial, politik, serta budaya.

Manajemen Biaya Stratejik | 7


3. Organisasi manajemen.
4. Lingkungan bisnis global.
5. Penggunaan teknologi, internet, serta SDM perusahaan.
6. Fokus pada pelanggan.
Perusahaan kompetitif menggabungkan perubahan yang muncul dan
diantisipasi dalam lingkungan bisnis kontemporer ke dalam perencanaan dan
praktik bisnisnya. Perusahaan yang kompetitif didorong oleh pelanggan,
menggunakan manufaktur maju dan teknologi informasi bila sesuai,
mengantisipasi pengaruh perubahan persyaratan peraturan dan selera
pelanggan, dan mengakui lingkungan sosial, politik, dan budayanya yang
kompleks. Dipandu oleh pemikiran strategis, akuntan manajemen berfokus
pada faktor-faktor yang membuat perusahaan sukses daripada hanya
mengandalkan biaya dan ukuran keuangan lainnya.

2.4 Teknik-Teknik Manajemen Kontemporer


Pada teknik ini manajemen biaya dipandu oleh focus strategis yaitu
telah merespons enam perubahan berfokus langsung pada implementasi
strategi. Selanjutnya tujuh metode membantu mencampai implementasi strategi
melalu tahap fokus pada perbaikan selanjutnya. Berikut beberapa Teknik-
teknik manajemen kontemporer yaitu:
1. Kartu Skor Berimbang dan Peta Strategi
Pentingnya penggunanan suatu informasi strategi, baik pada informasi
keuangan ataupun non keuangan, laporan pada akutansi didasarkan pada
faktor-faktor yang menentu pada kesuksesan terdiri dari empat
dimensi/perspektif yang berbeda yang disebut balanced scorecard.
Peta strategi adalah metode, berdasarkan balanced scorecard, yang
menghubungkan empat perspektif dalam diagram sebab-akibat. Pada
tahap dimensi pertama merupakan dimensi keuangan, sementara pada
tahap tiga dimensi lainnya merupakan suatu dimensi non keuangan
contohnya seperti kinerja keuangan, pembelajaran, kepuasaan pelanggan,
serta proses internal.
Laporan pada sistem akutansi disusun berdasarkan empat perspektif

Manajemen Biaya Stratejik | 8


yang disebut dengan kartu skor berimbang. Sedangkan peta strategi
merupakan metode yang memiliki dasar BSC yang tentunya mengikat
empat perspektif di dalam diagram sebab akibat.
2. Rantai nilai
Rantai nilai adalah alat analisis yang digunakan organisasi untuk
mengidentifikasi langkah-langkah spesifik yang diperlukan untuk
menyediakan produk atau layanan yang kompetitif kepada pelanggan.
Maksud dalam rantai nilai merupakan sebuah alat analisis yang digunakan
pada suatu organisasi untuk mengidentifikasi langkah- langkah yang
spesifik yang tentunya dibutukan untuk menyediakan jasa barang yang
bersifat kompetitif untuk digunakan kepada pelanggan.
3. Perhitungan biaya dan manajemen berdasarkan aktivitas (ABC)
Biaya berbasis aktivitas (ABC) digunakan untuk meningkatkan akurasi
analisis biaya dengan meningkatkan penelusuran biaya ke produk atau ke
pelanggan individu. Untuk mengembangkan suatu gambaran rinci
mengenai beberapa aktivitas diperlukan analisis aktivitas. Perhitungan
pada biaya berdasarkan sesuai aktivitasnya dapat digunakan untuk
meningkatkan akurasi dengan cara memperbaiki penelusuran biata ke
produk untuk pelanggan individu. Manajemen yang berdasarkan pada
aktivitasnya dapat menggunakan analisis aktivitas serta perhitunan biaya
yang sesuai dengan aktivitas tersebut.
4. Intelejen bisnis
Intelijen bisnis (juga disebut analitik bisnis atau analitik prediktif) adalah
sebuah pendekatan untuk implementasi strategi di mana akuntan
manajemen menggunakan data untuk memahami dan menganalisis
kinerja bisnis.
5. Perhitungan biaya berdasarkan target
Target costing adalah metode yang dihasilkan langsung dari pasar
yang sangat kompetitif di banyak industri. Penetapan biaya target
menentukan biaya yang diinginkan untuk suatu produk atas dasar
tertentu harga yang kompetitif, sehingga produk akan memperoleh
keuntungan yang diinginkan.

Manajemen Biaya Stratejik | 9


6. Perhitungan biaya selama siklus hidup produk
Pehitungan biaya selama siklus hidup produk merupakan metode
mengidentifikasi untuk memantau biaya produk selama siklus berjalan.
Pada silkus tersebut meliputi beberapa tahap yaitu tahap pertama dimulai
dengan desain produk selanjutnya pembelian bahan baku serta pengiriman
dan pelayanan pada produk tersebut.
7. Penentuan tolak ukur
Penentuan tolak ukur merupakan suatu proses perusahaan
mengidentifikasi faktor-faktor penentu kesuksesan, mengimplementasi
perbaikan pada proses perusahaan agar hal ini dapar menyamakan atau
mengalahkan kinerja kompetitornya.
8. Perbaikan pada proses bisnis
Perbaikan pada proses bisnis merupakan metode manajemen dimana hal
ini pekerja dan manajer bekomitmen terhadap program evaluasi dan
faktor-faktor penentu kesuksesan dan kejayaan lainnya.
9. Manajemen kualitas total
Manajemen kualitas total merupakan suatu metode untuk pihak
manajemen guna mengembangkan kebijakan serta praktik untuk
meyakinkan bahwa jasa dan produk melampui harapan pada
pelanggan.
10. Lean accounting
Lean accounting menggunakan aliran nilai untuk mengukur dan
memiliki manfaat keuangan untuk kemajuan perusahaan dan
mengimplemetasikan teknologi produksi pada perusahaan.
11. Teori kendala
Teori kendala memiliki manfaat untuk membantu perusahaan dalam
memperbaiki faktor-faktor penentu kesuksesan yang sangat penting.
12. Kesinambungan usaha perusahaan
Kesinambungan usaha perusahaan merupakan keseimbangan antara
tujuan jangka panjang serta jangka pendek organisasi dalam tiga dimensi
keuangan, sosial serta lingkungan.

Manajemen Biaya Stratejik |


13. Manajemen risiko perusahaan
Manajemen resiko perusahaan merupakan suatu kerangka kerja serta
proses yang digunakan organisasi untuk mengelola resiko yang didapat.
Berikut adalah konsekuensi kurangnya informasi pada strategis:
 Kurangnya kejelasan arah serta tujuan.
 Adanya kegagalan dalam mengidentifikasi pada suatu produk, pasar
serta pelanggan yang menguntungkan.
 Kekeliruan atau kecerobohan dalam mengambil keputusan investasi
pemilihan produk, proses produksi serta pasar.
 Tidak adanya konsisten terhadap tujuan strategis.
 Pada saat pengambilan keputusan hanya didasarkan intuisi dari pada
informasi biaya yang akurat.
 Kurangnya persepsi yang jelas terhadap keuntungan perusahaan dimata
pelanggan ataupun pemasok.

2.5 Berbagai Macam Jenis Strategi Kompetisi


Perusahaan berfokus untuk membangun pertumbuhan yang
berkelanjutan dan menguntungkan dalam jangka panjang dengan mencapai
berbagai kepemimpinan dalam kategori, yaitu berinovasi seputar produk inti
dan kategori produknya, memperluas ke pasar geografis peluang tinggi dan
usaha patungan/kemitraan strategis, serta memberikan kualitas dan nilai yang
unggul kepada pelanggan dan mendorong efisiensi operasi.
 Berfokus pada inovasi, eksekusi dan kinerja.
Sebagai perusahaan barang konsumsi bermerek, produk baru yang
sukses adalah pendorong utama kesuksesan.
 Membangun merek besar di pasar besar.
Dengan memiliki portofolio merek besar dan berkembang kuat yang
bersaing di pasar konsumen besar di seluruh dunia.
 Menumbuhkan budaya baru.
Hidup dan hirup nilai-nilai baru setiap hari, orang-orang kita di sekitar

Manajemen Biaya Stratejik |


dunia bekerja sebagai tim, bertindak dengan integritas, inklusif,
menggunakan imajinasi, dan yang paling penting dari semua, memiliki
semangat untuk unggul.
Sebuah perusahaan berhasil dengan menerapkan strategi, yaitu
rencana untuk menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan yang
berkelanjutan dalam lingkungan yang kompetitif. Menemukan strategi
dimulai dengan menentukan tujuan dan arah jangka panjang, yang mana
merupakan misi perusahaan.

2.6 Lingkungan Profesional Akutan Manajemen


1. Organisasi profesional
Lingkungan profesional pada akutansi manajemen dapat dipengaruhi
dalam dua jenis organisasi, hal ini menetapkan seperangkat pedoman
serta peraturan yang memiliki ikatan dengan praktik-praktik akutansi
manajemen yang mempromosikan serta kompetisi pada akutansi
manajemen.
2. Sertifikat profesional
Sertifikat profesional memiliki peran untuk menyediakan ukuran yang
sangat jelas dalam kapabilitas akutansi manajemen dari beberapa hal
pengalaman, kinerja, serta pelatihan. Sertifikasi memiliki suatu cara
untuk menunjukan prestasi dan kelebihan profesinya dalam akutansi
manajemen. Sertifikasi yang relevan memiliki dua jenis untuk akutansi
manajemen yaitu: Cerified Management Accountant (CMA) serta
Ceritified Public Accountant (CPA).
3. Etika profesi
Etika profesi merupakan komitmen akutansi manajemen untuk
menyediakan pelayanan yang sangat bermanfaat bagi pihak para
manajemen. Hal ini berarti memberikan komitmen bahwa akutansi
manajemen mempunyai kredibilitas, kompetensi, intergritas, dan
kerahasiaan guna memberikan pelayanan yang terbaik untuk pihak
manajemen secara efektif.

Manajemen Biaya Stratejik |


2.7 Prinsip-Prinsip Etika Profesi
Dalam etika profesi memiliki beberapa prinsip-prinsip dasar yang dapat
diketahui, pada prinsip-prinsip ini pelaksanaan etika profesi diantaranya yaitu:
 Prinsip tanggung jawab
Tenaga kerja profesional sepatutnya berkerja dengan rasa tanggung
jawab yang besar. Pada pekerjaan harus dilakukan dengan baik dan
secara serius sehingga hasilnya bisa maksimal. Dengan adanya rasa
tanggung jawab saat menjalankan pekerjaan, perusahaan dianggap
memiliki sumber daya manusia yang sangat berkualitas.
 Prinsip keadilan
Saat menjalankan setiap pekerjaan serta tanggung jawab profesi, maka
seorang tenaga kerja ataupun karyawan harus mengedepankan keadilan
yang ada, keadilan harus diberikan kepada setiap orang yang berhak
menerima termasuk dalam hal pekerjaaan.
 Prinsip otonomi
Prinsip otonomi merupakan wewenang dan kebebesan yang dijalankan
sesuai dengan kode etik yang dimiliki seorang professional, dengan begitu
setiap pekerjaan atau tugas dikerjakan dapat selesai dengan baik.
 Prinsip integritas moral
Integritas moral merupakan kualitas kejujuran serta prinsip moral dalam
diri seseorang yang dilakukan secara konsisten untuk menjalankan
profesinya. Tentunya hal ini konsistensi ini menjalankan moral yang
berkaitan dengan profesionalitas.

2.8 Pembahasan Kasus


PT Unilever Indonesia merupakan salah satu perusahaan Fast Moving
Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia. Sebagai perusahaan yang
bertanggung jawab secara sosial, Unilever memiliki program Sustainability
atau berkelanjutan yang dilakukan berdasarkan prinsip Unilever Sustainable
Living Plan (USLP). USLP terdiri dari tiga pilar,

Manajemen Biaya Stratejik |


yaitu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, mengurangi dampak
lingkungan, dan meningkatkan mata pencarian. Tujuan Unilever adalah untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap anggota masyarakat di manapun
mereka berada, mengantisipasi aspirasi konsumen dan pelanggan, serta
menanggapi secara kreatif dan kompetitif dengan produk- produk bermerek
dan layanan yang meningkatkan kualitas kehidupan.
Akar Unilever yang kokoh dalam budaya dan pasar lokal di dunia merupakan
warisan yang tak ternilai dan menjadi dasar bagi pertumbuhan kami di masa
yang akan datang. Unilever akan menyertakan kekayaan pengetahuan dan
kemahiran internasional dalam melayani konsumen lokal, sehingga
menjadikan Unilever Perseroan multinasional yang benar-benar multi-lokal.
Keberhasilan jangka panjang Unilever menuntut komitmen yang
menyeluruh terhadap standar kinerja dan produktivitas yang sangat tinggi,
terhadap kerja sama yang efektif, dan kesediaan untuk menyerap gagasan
baru serta keinginan untuk belajar secara terus-menerus. Unilever percaya
bahwa keberhasilan memerlukan perilaku korporasi yang berstandar tinggi
terhadap karyawan, konsumen dan masyarakat, serta dunia tempat kita
tinggal. Inilah jalan yang ditempuh Unilever untuk mencapai pertumbuhan
yang langgeng dan menguntungkan bagi usaha serta tercapainya nilai jangka
panjang yang berharga bagi para pemegang saham serta seluruh karyawan
Unilever.

Strategi yang digunakan PT. Unilever Indonesia


Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. Unilever
memiliki strategi-strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar
perusahaan, strategi itu antara lain:
1. Strategi Tingkat Korporasi (Corporate)
Pada tahun 2013 petumbuhan ekonomi indonesia di prediksi
mengalami perlambatan kendali tingkat investasi secara keseluruhan
tetap menunjukan sinyal positif. Tantangan besar perseroan adalah
menurunnya permintaan komoditas dari china dan volatilitas harga

Manajemen Biaya Stratejik |


minyak mentah.
Dari dalam negeri tantangan terbesar adalah tekanan nilai mata uang,
kenaikan biaya pekerja, dan pengurangan subsidi BBM akan
menyebabkan inflasi yang semakin meninggi yang tentunya akan
mengurangi margin perusahaan.
Strategi efektif yang harus dilakukan perusahaan adalah menciptakan
peluang pasar terutama bagi pelanggan kelas menengah yang terus
tumbuh. Perseroan harus mengembangkan upaya peningkatan efektifitas
biaya internal sehingga jika terjadi gejolak di tingkat makro ekonomi
maka keuangan perusahaan tidak terganggu.
Perseroan juga harus mengembangkan pasar dengan menerika feedback
dari konsumen, memperluas pola konsumsi dan memberikan manfaat
yang lebih besari dari setiap produk di seluruh kategori.
2. Strategi Manajemen Keuangan
Unilever saat ini sedang fokus melakukan pertumbuhan organik seperti
peningkatan omset penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur
biaya. Namun tidak menutup kemungkinan melakukan pertumbuhan
anorganik. Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali
mengakuisisi merek. Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990,
Yoohan (dengan berbagai merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun
1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 2003.
Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana keuangan
internal, tidak perlu injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi
hanya akan dilakukan jika bisa mendukung bisnis utama Unilever yang
telah ada.
Unilever tidak akan keluar dari bisnis utamanya, memproduksi dan
memasarkan barang-barang konsumer. Strategi manajemen keuangan
Unilever dilakukan melalui pendirian kantor pemasaran Unilever
Indonesia ke berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia.
Sabun Lux buatan Rungkut, ice cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan
made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga negara ini. Total ekspor
produk Unilever Indonesia mencapai 6% dari omset penjualan.

Manajemen Biaya Stratejik |


3. Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia.
Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka.
Setelah itu diberikan pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan
selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining terlebih
dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan
pengembangan. Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara
langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak
langsung. Total tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika
diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga maka
perusahaan menanggung nasib sekitar
100.000 orang.
Program pelatihan yang dilakukan PT Unilever, Tbk terhadap para
karyawan pada tahun 2012 mencapai 42.350 program yang menjamin
pengembangan kemampuan karyawan peruahaan.
4. Strategi Manajemen Operasional
Dalam Merumuskan strategi manajemen operasional paling tidak
membutuhkan dua komponen, yaitu adanya sarana dan prasarana yang
memadai dan cara menyediakan sarana dan prasarana tersebut. Dari dua
komponen diatas, hal-hal pokok dalam manajemen operasional dapat
dijabarkan menjadi beberapa bidang, yaitu inventarisasi, prosedur,
pembelian barang, pengendalian mutu, biaya produksi, produktivitas
kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas, dan
pemeliharaan peralatan.
Strategi Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan,
merangkul perbedaan, menciptakan kemungkinan dan berkembang
bersama-sama untuk bisnis yang lebih baik kinerjanya. Perusahaan
merangkul keragaman dalam tenaga kerja. Ini berarti memberikan
perhatian penuh dan adil kepada semua pemohon dan pembangunan
berkelanjutan semua karyawan tanpa memandang jenis kelamin,
kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status sosial.
Keanekaragaman memainkan peranan penting dalam memastikan

Manajemen Biaya Stratejik |


perusahaan memahami kebutuhan konsumen. Produktivitas kerja yang
berusaha ditingkatkan dari tahun per tahun dengan melatih SDM dalam
bidang produksi dan keuangan.
5. Strategi Manajemen Pemasaran
Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan
perusahaan yang kita kenal dengan sebutan 4P (Product, Price, Place,
dan Promotion), termasuk pula kondisi persaingan.
Dalam strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masing-masing
pada setiap produk, sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3
merek, yaitu Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala manfaat dari
sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan sejati
karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera
menonjolkan keistimewaan formulanya yang hingga kini belum bisa
dicontoh oleh produsen sabun dimanapun), atau bagaimana Sosro
membagi konsumennya berdasarkan jenis produk teh botol Sosro (umum),
Estee (menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tee (anak
muda/khususnya anak sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung
suka rasa manis).
Unilever tidak saja menjawab kebutuhan pasarnya tetapi juga
memastikan kempetitornya untuk berfikir beberapa kali sebelum
menyemplungkan diri kekancah persaingan tersebut.
6. Strategi Bisnis Unit (Diferensiasi)
Strategi bisnis unit (SBU) yang diterapkan menciptakan produk baru
yang unik dengan harga terjangkau.
Strategi bisnis unit menerapkan strategi diversifikasi konsentris yaitu
strategi yang di lakukan dengan menambah produk baru yang masih
terkait dengan produk yang saat ini dan memiliki keterkaitan dalam
kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan
pemasaran yang sama.
Contohnya: Setelah sukses menjangkau pasar dengan brand sunsilk dan
clear, PT. Unilever Indonesia Tbk kembali menghadirkan produk
perawatan rambut Tresemme, yang menyasar segmen pasar medium

Manajemen Biaya Stratejik |


end atau menengah ke atas, perempuan di rentang usia 21-29 tahun,
smart shopper, dan pencari style fashion.
Strategi ini di gunakan PT. Unilever Indonesia Tbk karna menyadari bahwa
kebutuhan perempuan indonesia untuk memiliki rambut yang sehat dan indah
semakin tinggi dan disini PT. Unilever memberikan sesuatu yang berbeda dari
produk-produk perawatan rambut lain.

Manajemen Biaya Stratejik |


BAB
III
PENU
TUP

3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan perusahaan yang
sangat penting karena manajemen merupakan nyawa pada setiap perusahaan
dapat dibuktikan dengan besarnya pengaruh strategi manajemen, karena
semakin baik strategi manajemennya maka pastinya semakin berkembang
perusahaan. Dengan adanya manajemen biaya sangatlah berperan penting pada
perusahaan karena berhubungan langsung dengan mempertahankan perusahaan
dengan menumbuhkan loyalitas pelanggan konsumen.
Dari penjelasan diatas dan materi pembahasan sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa manajemen biaya sangat penting perannya pada
perusahaan, organisasi serta pemerintahan non laba baik berupa informasi
keuangan tentang biaya serta pendapatan maupun informasi non keuangan
yang sangat relevan yaitu faktor kunci sukses, produktivitas, serta kualitas.
Pada informasi manajemen biaya berfokus untuk kemanfataan dan ketepataan
waktu.

3.2 Saran
Di harapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-
teman semua karena masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam
proses pentingnya manajemen strategi dalam suatu perusahaan.

Manajemen Biaya Stratejik |


DAFTAR PUSTAKA

Blocher J Edward, David E Stout and Gary Cokins, 5th Ed. Cost Management: A
Strategic emphasis, 7th ed. Library of Congress Cataloging-in-Publication Data.

Don R. Hansen, Maryanne M. Mowen, Dan L. Heitger, 5th Ed. Cost


Management.

Dwi Prisca, 2020. Pengertian Strategi Bersaing.


Diakses: https://www.academia.edu/36160199/Pengertian_Strategi_Bersaing

Garansi Premium. 2021. Manajemen Strategis: Penjelasan Proses Manajemen


Strategis.
Diakses: https://www.premiumgaransi.id/manajemen-strategis-
penjelasanproses-manajemen-strategis/

Arikunto, Suharsimi.2006. Metode penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya.

Assauri, Sofjan. (2014). Manajemen Pemasaran (Edisi 1-13). Jakarta : Rajawali


Pers

Dinata, Vendrian. (2011). Analisis Kasus Perusahaan PT Unilever.


Diakses: http://vendriandinata.blogspot.com/2011/10/analisis-
kasus- perusahaan-pt-unilever.html

Amalia Pertiwi; Raden Ayu Erni Jusnita; Nurannafi Farni Syam Maela, (2019).
Ramadan dan Promosional: Strategi Komunikasi Pemasaran PT Unilever
Indonesia Tbk. Universitas dr.Soetomo

Manajemen Biaya Stratejik |

View publication

Anda mungkin juga menyukai