OLEH:
KELOMPOK 5
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.Atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.Penulis menyusun makalah
ini dengan judul Pengembangan Kemampuan Konsep Metode Kasus dan Audit
Strategik
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan.Oleh karena itu, penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan-kesalahan dalam
makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.............................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
2.1 Kemampuan konsep dalam bisnis.......................................................................2
2.2 Audit manajemen................................................................................................7
2.3 Pelaksanaan Pemeriksaan Strategis (Audit).........................................................10
2.4 Pemecahan dan Metode Kasus.............................................................................12
BAB III PENUTUP1................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................17
3.2 Saran.....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
3
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui kemampuan konsep dalam bisnis
b. Untuk mengetahui pengertian manajemen
c. Untuk mengetahui tahapan pelaksanaan pemeriksaan strategi (audit)
d. Untuk mengetahui pemecahan dan metode kasus
BAB II
PEMBAHASAN
4
Pada abad ke-20 di era industri-industri raksasa menguasai pasar dunia dan
zaman di mana peluang datang dan pergi dengan cepat, kebutuhan akan inovasi dalam
strategi/konsep bisnis perusahaan perlu mengimbangi kecepatan zaman. Konsep bisnis
continuous improvement yang digunakan pada era abad ke-20 dinilai tidak dapat
mengimbangi dengan perkembangan zaman. Hal ini ditunjukkan pada tahun 1991 hingga
2001, dari 284 perusahaan hanya 25 perusahaan saja yang dapat menghasilkan top-quartile
returns untuk 5 tahun selama kurun waktu 10 tahun. Hal ini dikarenakan strategi/konsep
bisnis yang digunakan sudah usang.
Inovasi non-linier diperlukan sebagai satu-satunya jalan untuk melepaskan diri
dari keadaan ini.Inovasi ini disebut juga inovasi radikal. Inovasi ini berfondasi pada
peningkatan kompetensi inti bisnis dan strategi fisik (aset). Inovasi dalam strategi/konsep
bisnis menandai masuknya era revolusi dalam pasar dunia. Era revolusi pasar dunia
membawa harapan dan peluang bisnis yang baru bagi perusahaan. Perkembangan teknologi
memungkinkan bagi perusahaan kini untuk bekerja berdasarkan visi/imajinasi mereka akan
masa depan dan bukan lagi mereferensi ke masa lalu. Realitas virtual dan global search
engine telah mewujudkan timeless dream bagi semua pelaku bisnis.
Menurut Gary Hamel dalam bukunya Leading the revolution (2002) mengatakan inovasi
konsep bisnis meliputi 4 komponen utama, yaitu:
5
perusahaan pegang. Sebuah sumber daya strategis juga harus unik, berharga kepada
pelanggan dan dialihkan kepada peluang baru.
6
b. Konfigurasi (configuration)
Komponen jembatan dari strategi inti (core strategy) dan sumber daya strategik
(strategic resource) yang terkait dengan konfigurasi perusahaan. Konfigurasi mengacu pada
cara sumber daya strategik yang dikelola bersama untuk memenuhi strategi inti.
Bagaimana tim dikelola, bisnis dirancang, dan pemilihan staf adalah bentuk tindakan
konfigurasi antara strategi inti dan sumber daya strategik.
1. Mengidentifikasikan sumber daya
Perusahaan.Mempelajari kekuatan
dan kelemahannya
c. Batasan perusahaan (company boundaries)
Komponen jembatan dari sumber daya strategik (strategic resource) dan jaringan nilai
2. Menentukkan
(value kemampuan
network) adalah batasan perusahaan
perusahaan. Ini adalah kegiatan yang perusahaan akan
Apa yang dimiliki sehingga
berusaha untuk melakukannya
Memungkinkan danuntuk
perusahaan juga pihak-pihak yang lebih efisien dan
Lebih baik untuk
menguntungkan dari pesaingnya
melakukan outsourcing ke jaringan nilainya. Sebagai contoh, banyak
perusahaan fashion
3. Tentukan melakukan
sumber outsourcingdan memilih dengan cermat pabrik manufaktur
daya dan
sambilKemampuan
mengontrol perusahaan
pemilihan dalam
bahan baku serta menentukan standar manufaktur.
Hal Keunggulan dalam bersaing
yangDalam perekonomian global yang memungkinkan per gerakan barang dan jasa
berkesinambungan
secara bebas di antara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk
semakin kompetitif.
4. Memilih Banyak
strategi yang dari perusahaan
terbaik yang yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya
Memungkinkan
ini menawarkan produkperusahaan
kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering
Mengeksploitasi sumber daya dan
menghasilkan laba di
Kemampuan atas rata
relatif -rata (Michael A. Hitt, R. Duane Ireland, dan Robert E.
terhadap
Peluang
Hoslisson, dalam
1997). lingkungan
Memiliki eksternal
daya saing strategis dan laba di atas ratarata adalah tantangan
untuk perusahaan Michael A. Hitt, R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoslisson (1997)
mengatakan,terdapat beberapa model penting yang ditunjukkan untuk menggambarkan input
strategis bagi langkah suatu perusahaan, dan salah satu di antaranya adalah model berbasis
sumber daya untuk profitabilitas tinggi.
Sumber Daya
Input bagi proses sumber daya
produksi perusahaan
Kemampuan
7
Kapasitas sekumpulan sumber daya
yang terintegrasi
Keunggulan bersaing yang
berkesinambungan
Kemampuan perusahaan untuk
mengungguli pesaingnya dalam
profitabilitas
Profitabilitas Tinggi
Mencapai laba diatas rata- rata
8
kemampuan strategis yang sama. Model ini juga mengasumsikan bahwa sumber daya
tidak terlalu mudah berpindah antar perusahaan.
Perbedaan dalam sumber daya, yang tidak mungkin didapatkan atau ditiru
perusahaan lain, serta cara penggunaannya merupakan dasar keunggulan bersaing.Sumber
daya adalah input bagi proses produksi perusahaan, seperti barang, modal, kemampuan para
pekerjanya, paten, keuangan dan manajer yang berbakat. Umumnya sumber daya perusahaan
dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu modal fisik, sumber daya manusia dan
organisasi.Satu jenis sumber daya saja mungkin tidak dapat menghasilkan keunggulan
bersaing yang berkesinambungan. Misalnya sepotong mesin canggih hanya dapat menjadi
sumber daya yang relevan secara strategis jika digunakan bersama aspek operasi lainnya
(seperti pemasaran dan pekerjaan pegawai).
Melalui kombinasi dan integrasi sekelompok sumber daya dapat mencapai
keunggulan bersaing. Kemampuan adalah kapasitas sekumpulan sumber daya untuk secara
integratif melakukan suatu tugas atau aktivitas atau hasil dari suatu kelompok sumber daya
terintegrasi. Tidak seluruh sumber daya dan kema mpuan perusahaan memiliki potensi
sebagai dasar keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Potensi ini direalisasikan apabila
sumber daya dan kemampuan tersebut berharga, langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat
digantikan. Sumber daya (istilah sumber da ya juga mencakup kemampuan) adalah berharga
hanya jika memungkinkan perusahaan menggunakan kesempatan dan/atau menetralisir
ancaman dalam lingkungan eksternalnya; Sumber daya disebut langka apabila, jika ada,
hanya dimiliki oleh sedikit pesaing yang ada ma upun yang mungkin ada; Sumber daya
disebut tak dapat ditiru apabila perusahaan lain tidak dapat memperolehnya; serta tidak dapat
digantikan jika tidak memiliki equivalen yang strategis. Apabila kriteria -kriteria tersebut
dipenuhi, sumber daya dan kemampuan menjadi kompetensi inti dan dapat berlaku sebagi
dasar keunggulan bersaing perusahaan, daya saing strategis, dan kemampuannya untuk
mendapat laba diatas rata-rata.
9
Audit adalah kegiatan mengumpulkan informasi aktual (bukti-bukti) dan signifikan
melalui interaksi (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian serta penarikan kesimpulan) secara
sistematis, obyektif dan terdokumentasi yang berorientasi pada azas nilai manfaat.
Audit dapat dibagi dua berdasarkan siapa pelakunya yaitu: audit internal dan audit
eksternal.
Audit internal adalah audit yang dilaksanakan di dalam suatu organisasi dalam hal ini
Badan Pengawasan Internal oleh auditor internal yang juga karyawan sendiri. Auditor internal
tidak memiliki tanggung jawab hukum kepada publik atas apa yang dilakukannya dan
dilaporkannya sebagai temuan. Hasil kerja auditor internal bukan untuk masyarakat umum,
melainkan untuk kepentingan internal organisasi sendiri.
Audit eksternal adalah audit yang dilaksanakan oleh auditor eksternal dari pihak
eksternal atau dari institusi independen. Audit dilaksanakan berdasarkan azas-azas
formal/standar kriteria tertentu yang digunakan sebagai acuan untuk menilai. Hasil penilaian
dikeluarkan oleh institusi independen tersebut berdasarkan data dan informasi yang diperoleh
dari proses audit. Pernyataan auditor eksternal itu adalah kesimpulan yang dijadikan dasar
bagi institusi maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan. Contoh lembaga audit eksternal
adalah akuntan publik.
Sedangkan pengertian Audit manajemen adalah audit terhadap manajemen suatu
organisasi secara keseluruhan untuk menilai usur-unsur manajemen apakah telah
direncanakan, dijalankan dan dikendalikan dengan prinsip-prinsip manajemen yang baik dan
benar sehingga organisasi melalui fungsi-fungsinya dapat mencapai tujuan yang direncanakan
yang mencakup dimensi PQCDSME (productivity, quality, cost, delivery, safety, morale,
environment) secara efektif dan efisien. Audit manajemen merupakan instrumen bagi
manajemen puncak untuk membantunya dalam pemastian pencapaian visi, misi dan tujuan
organisasi secara keseluruhan.
10
a. Untuk menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi dalam
perusahaan.
b. Untuk menilai apakah berbagai sumberdaya (manusia mesin dana harta lainnya) yg
dimiliki perusahaan telah digunakan secara efisien dan ekonomis.
c. Untuk menilai efektifitas perusahaan dalam mencapai tujuan (objective) yg telah
ditetapkan oleh top management.
d. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada top management dalam memperbaiki
kelemahan-kelemahan yg terdapat dalam penerapan struktur pengendalian intern sistem
pengendalian manajemen dan prosedur operasional perusahaan dalam rangka
meningkatkan efisiensi keekonomisan dan efektifitas dari kegiatan operasi perusahaan.
11
pengelolaan operasional objek audit, baik fungsi manajerial (perencanaan, penorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi fungsi bisnis perusahaan secara keselurahan
ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
a. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program/aktivitas
pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang
ekonomis dan efisien. Beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran meliputi :
a. Lingkup Pemasaran
b. Strategi Pemasaran
c. Organisasi Pemasaran
d. Produktivitas Pemasaran
e. Fungsi Pemasaran
12
d. Orientasi dan penempatan
e. Pelatihan dan pengembangan
f. Penilaian kerja
g. Pengembangan karir
h. Sistem imbalan dan kompensasi
i. Perlindungan karyawan
j. Hubungan karyawan
k. PHK
13
1. Tahapan audit manajemen
Penyelidikan yang akan dilakukan dan data yang akan diuji, serta teknik yang
akan diterapkan akan bervariasi tergantung organisasinya. Meskipun demikian, pekerjaan
ini tetap perlu dilakukan secara profesional.
Tahapan pelaksanaan pemeriksaan strategis (audit) pada umumnya meliputi hal-hal berikut
ini:
a. Usulan dan pengenalan Sebelum tahap audit dilakukan, auditor dan manajemen
perusahaan sebaiknya dipertemukan dulu untuk menciptakan hubungan baik. Dalam
kesempatan itu, auditor dapat mengetahui tujuan perusahaansecara keseluruhan untuk
menilai tiap aktivitas unit atau fungsi dala m organisasi perusahaan. Di samping itu,
auditor harus mendapatkan dan menelaah informasi lain seperti aktivitas
yangdilaksanakan, tipe pengendalian yang diimplementasikan, struktur organisasi, dan posisi
unit organisasi dalam organisasi secara keseluruhan. Fase ini juga dapat dimanfaatkan untuk
mengidentifikasi potensipotensi masalah yang mungkin ada.
b. Survei pendahuluan
Pada tahap ini, auditor melakukan penilaian pendahuluan atas aktivitas yang akan dinilai.
Hasilnyaadalah berupa informasi mengenai fungsional perusahaan untuk memonitor kinerja
perusahaan. Jadi,tujuan utama tahap ini adalah untuk memperoleh pandangan umum
mengenai fungsional perusahaan dan operasinya serta beberapa petunjuk dari aktivitas
khusus yang dapat menjamin dilakukannya penelaahan yang detail selama tahap audit.
d. Pengujian detail
Pada tahap ini, akan ditentukan kemutakhiran, kelengkapan, dan akurasi data. Tujuan
secara keseluruhan adalah mengidentifikasi area yang akan menjamin perhatian manajemen.
Pengujian audit yang lebih rinci dapat diarahkan terhadap, misalnya sasaran dan tujuan
14
dalam anggaran yang telah diotorisasi, informasi yang ada bagi manajemen yang telah
dimanfaatkan, dan aktivitas operasional mencapai hasil yang diharapkan.
f. Pelaporan
Keberhasilan pemeriksaan manajemen tergantung pada mutu laporan yang
dihasilkan.Laporan pemeriksaan manajemen adalah alat formal untuk memberitahukan
manajemen puncak tentang temuan auditor yang signifikan serta rekomendasinya. Masalah
atau temuan yang tidak signifikan hendaknya tidak dilaporkan. Kalau manajemen dapat
diyakinkan untuk bertindak sesuai dengan rekomendasi yangdiberikan, audit secara
keseluruhan barulah akan bermanfaat.
15
banyak kelemahan, mautidak mau perusahaan harus mengatasi kelemahan itu agar menjadi
kuat. Sedangkan,jika perusahaan menghadapi banyak ancaman, perusahaan harus berusaha
menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada.
16
OT
Matriks SWOT terdiri dari 9 sel. Ada 4 sel untuk key success factors, 4 sel untuk
strategi dan satusel yang selalu kosong (terletak di sebelah kiri atas). Keempat sel strategi
berlabelkan SO, WO, ST, dan WT untuk resultant strategy yang dikembangkan melalui key
success factors pada sel yang berlabelkan S, W, O, dan T.Secara lebih jelas, berikut ini adalah
delapan tahap bagaimana penentuan strategi dibangun melalui matriks SWOT. Tahapan yang
dimaksud adalah:
1. Buat daftar peluang (opportunity) eksternal perusahaan.
2. Buat daftar ancaman (threat) eksternal perusahaan.
3. Buat daftar kekuatan (strength) kunci internal perusahaan.
4. Buat daftar kelemahan (weakness) kunci internal perusahaan.
5. Cocokan kekuatan-kekuatan (strength) internal dan peluang-peluang (opportunity)
eksternal dan catat hasil strateginya dalam sel strategi SO.
6. Cocokan kelemahan-kelemahan (weakness) internal dan peluang-peluang
(opportunity)eksternal dan catat hasil strateginya dalam sel strategi WO.
7. Cocokan kekuatan-kekuatan (strength) internal dan ancaman-ancaman (threat) eksternal
dan catat hasil strateginya dalam sel strategi ST .
17
8. Cocokan kelemahan-kelemahan (weakness) internal dan ancaman-ancaman (threat)
eksternal dan catat hasil strateginya dalam sel strategi WT.
Perlu diketahui bahwa kegunaan dari setiap alat pada matching stage adalah untuk
membangkitkan strategi alternatif yang fisibel untuk dilaksanakan, bukan untuk memilih atau
menentukan strategi mana yang terbaik. Jadi, tidak semua strategi dikembangkan di dalam
matriks SWOT.
18
4. Pasokan bahan baku kebutuhan ekspor dan aturan 3. Joint venture di luar negeri
main internasional
5. Pemulihan ekonomi dalam
negeri
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
19
Kemampuan Konsep dalam bisnis continuous improvement yang digunakan pada
era abad ke-20 dinilai tidak dapat mengimbangi dengan perkembangan zaman. Hal ini
ditunjukkan pada tahun 1991 hingga 2001, dari 284 perusahaan hanya 25 perusahaan saja
yang dapat menghasilkan top-quartile returns untuk 5 tahun selama kurun waktu 10 tahun.
Hal ini dikarenakan strategi/konsep bisnis yang digunakan sudah usang.
Sehingga di perlukan Inovasi non-linier sebagai satu-satunya jalan untuk
melepaskan diri dari keadaan ini.Inovasi ini disebut juga inovasi radikal. Inovasi dalam
strategi/konsep bisnis menandai masuknya era revolusi dalam pasar dunia. Era revolusi pasar
dunia membawa harapan dan peluang bisnis yang baru bagi perusahaan. Perkembangan
teknologi memungkinkan bagi perusahaan kini untuk bekerja berdasarkan visi/imajinasi
mereka akan masa depan dan bukan lagi mereferensi ke masa lalu.
Sedangkan Audit manajemen dapat didefinisikan sebagai penilaian sistem
manajemen perusahaan(auditee) untuk mengetahui apakah sistem tersebut beroperasi secara
efektif, dan untuk memperkirakan risiko apa yang mungkin timbul apabila sistem tersebut
tidak beroperasi secara efisien. Atau suatu organisasi secara keseluruhan untuk menilai usur-
unsur manajemen apakah telah direncanakan, dijalankan dan dikendalikan dengan prinsip-
prinsip manajemen yang baik dan benar sehingga organisasi melalui fungsi-fungsinya dapat
mencapai tujuan yang direncanakan yang mencakup dimensi PQCDSME (productivity,
quality, cost, delivery, safety, morale, environment) secara efektif dan efisien.
3.2 Saran
Karna terbatasnya kemampuan sebagai manusia biasa, kami selaku penulis
memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan
makalah ini. Demi memperbaiki makalah ini dan makalah selanjutnya kami mohon kritik dan
saran kepada para pembaca. Dan atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
20
Secakusuma, Hiskak. Manajemen Strategi, Pengantar Pengertian dan Proses. Universitas
Indonesia, 2010.
21