Dosen Pengampu:
Muhammad Qamaruddin, SEI, ME
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. I
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A.LATAR BELAKANG.....................................................................................1
B.RUMUSAN MASALAH................................................................................ 1
C.TUJUAN..........................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
A.ANALISIS SITUASI UNTUK PEMBUATAN STRATEGI.......................3
B.STRUKTUR LINGKUNGAN.......................................................................6
C.PROSEDUR ANALISIS LINGKUNGAN................................................. 10
D.LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL...................................13
E.LINGKUNGAN INDUSTRI........................................................................16
F.EVALUASI PROSES....................................................................................20
BAB III..................................................................................................................22
PENUTUP.............................................................................................................22
A.KESIMPULAN.............................................................................................22
B.SARAN.......................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan industri membuat setiap perusahaan semakin meningkatkan
kinerja agar tujuannya dapat tercapai. Adanya laju tatanan perekonomian dunia
mengalami perkembangan dan mengarah pada sistem pasar bebas, sehingga
perusahaan dapat dikatakan berhasil dan sukses apabila dapat menghasilkan
laba yang maksimal. Laba merupakan keuntungan yang diperoleh suatu
perusahaan setelah dalam masa perhitungan antara pemasukan dan pengeluaran
selama satu periode.
Analisis persaingan dalam industri adalah komponen penting dalam
memahami dinamika bisnis dan mengembangkan strategi yang efektif. Dalam
dunia bisnis yang terus berubah dan kompetitif, memahami persaingan dalam
industri adalah kunci untuk keberhasilan jangka panjang suatu perusahaan.
Industri merupakan ekosistem di mana perusahaan bersaing untuk
mendapatkan pangsa pasar, mencapai pertumbuhan, dan mempertahankan
keunggulan kompetitif.
Analisis ini juga memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang
dan ancaman potensial, serta untuk mengadaptasi strategi bisnis mereka sesuai
dengan perubahan dalam lingkungan eksternal. Dengan memahami bagaimana
persaingan bekerja, perusahaan dapat mengembangkan strategi yang lebih
inovatif dan diferensiasi untuk memenangkan pangsa pasar.
Selain itu, analisis persaingan juga dapat membantu perusahaan untuk
memitigasi risiko dan memaksimalkan peluang. Dengan mengetahui kekuatan
dan kelemahan pesaing, perusahaan dapat mengidentifikasi titik lemah mereka
sendiri dan mencari cara untuk memanfaatkannya. Dengan demikian, analisis
persaingan dalam industri adalah alat kritis dalam mengarahkan strategi bisnis
dan mencapai keunggulan kompetitif. Dengan memahami persaingan dengan
baik, perusahaan dapat mengoptimalkan strategi mereka dan mencapai
pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana situasi untuk pembuatan strategi ?
2. Apa saja struktur lingkungan ?
3. Bagaimana proses analisis lingkungan ?
4. Apa yang dimaksud lingkungan eksternal dan internal industri ?
5. Apa yang dimaksud lingkungan industri ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui situasi pembuatan strategi
2. Untuk mengetahui struktur lingkungan
3. Untuk mengetahui proses analisis lingkungan
4. Untuk mengetahui lingkungan eksternal dan internal
5. Untuk mengetahui lingkungan industry
2
BAB II
PEMBAHASAN
5 Jumingan, “Studi Kelayakan Bisnis Teori & Pembuatan Proposal Kelayakan” hlm.108-109.
6 Jumingan, “Studi Kelayakan Bisnis Teori & Pembuatan Proposal Kelayakan” hlm.110.
7
b. Ekonomi
Faktor-faktor yang memengaruhi daya beli dan kebiasaan konsumen
dalam berbelanja adalah penting untuk dipahami. Daya beli secara
keseluruhan bergantung pada pendapatan, harga, tabungan, dan kredit
pada waktu yang bersangkutan. Para pemasar harus mengamati tren
utama dalam pendapatan dan selalu memperhatikan perubahan dalam
pola pembelanjaan konsumen. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
meliputi: Perubahan dalam pendapatan, Tingkat pengangguran,
Perubahan dalam kebiasaan konsumsi, Tingkat inflasi, Tingkat suku
bunga dan Kemajuan dalam pembangunan ekonomi. Sebagai contoh,
saat inflasi tinggi dan harga barang naik, maka cenderung terjadi
penurunan dalam tingkat konsumsi masyarakat dan minat untuk
menabung akan meningkat.
c. Lingkungan Alam
Lingkungan alam merupakan sumber daya alam yang digunakan
dalam produksi dan aktivitas pemasaran. Faktor-faktor yang
memengaruhinya meliputi: Campur tangan pemerintah, Keterbatasan
sumber daya alam, Peningkatan biaya energi, dan Tingginya tingkat
populasi.
Pemasar harus mempertimbangkan aspek-aspek seperti keterbatasan
sumber daya alam, upaya pelestarian lingkungan, peningkatan polusi,
dan biaya energi dalam merancang strategi pemasaran produk.
Contohnya, dengan memperhatikan isu-isu gerakan hijau untuk
menjaga alam, perusahaan sebaiknya menciptakan kemasan produk
yang ramah lingkungan (terbuat dari bahan mudah terurai secara
biologis dan tidak mencemari lingkungan).
d. Lingkungan Teknologi
Berkaitan dengan faktor-faktor yang memengaruhi teknologi baru,
membentuk produk baru, dan membuka peluang pasar baru. Pemasar
harus memantau tren teknologi mendatang, termasuk Kecepatan
perubahan teknologi, Potensi peluang yang tak terbatas, Tingginya
anggaran untuk riset dan pengembangan dan Peningkatan regulasi.
Perubahan dalam teknologi mempengaruhi gaya hidup dan pola
konsumsi di pasar. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam penelitian
dan pengembangan (R&D) untuk menciptakan produk baru yang
8
responsif terhadap kebutuhan konsumen. Sebagai contoh, dengan
kemajuan teknologi informasi dan munculnya kebutuhan akan
kemudahan, pemasar perlu memperluas program pemasaran melalui
platform digital seperti toko daring, katalog elektronik, pemasaran
melalui video, dan pemasaran melalui surat elektronik.
e. Politik
Ini berkaitan dengan faktor-faktor yang memengaruhi teknologi
baru, membentuk produk baru, dan membuka peluang pasar baru.
Pemasar harus memantau tren teknologi mendatang, termasuk:
Kecepatan perubahan teknologi, Potensi peluang yang tak terbatas,
Tingginya anggaran untuk riset dan pengembangan, dan Peningkatan
regulasi.
Perubahan dalam teknologi mempengaruhi gaya hidup dan pola
konsumsi di pasar. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam penelitian
dan pengembangan (R&D) untuk menciptakan produk baru yang
responsif terhadap kebutuhan konsumen. Sebagai contoh, dengan
kemajuan teknologi informasi dan munculnya kebutuhan akan
kemudahan, pemasar perlu memperluas program pemasaran melalui
platform digital seperti toko daring, katalog elektronik, pemasaran
melalui video, dan pemasaran melalui surat elektronik.
f. Lingkungan Budaya
Lingkungan ini mencakup hukum, badan pemerintah, dan kelompok
advokasi yang mempengaruhi serta mengatur aktivitas organisasi dan
individu dalam masyarakat. Tren politik kunci yang memengaruhi
manajemen pemasaran meliputi: Regulasi hukum untuk perusahaan,
Perubahan implementasi hukum, Pertumbuhan kelompok advokasi
masyarakat, Peningkatan tekanan dari berbagai pihak, dan Peningkatan
fokus pada aspek etika. Contohnya, upaya pemerintah untuk
melindungi kepentingan konsumen dari perilaku bisnis yang tidak
terkendali, melalui lembaga seperti Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI), memengaruhi pengawasan yang lebih ketat terhadap
produk.7
7 Jumingan, “Studi Kelayakan Bisnis Teori & Pembuatan Proposal Kelayakan” Jakarta : PTBumi
AKsara, 2011, hlm.111.
9
C. Prosedur Analisis Lingkungan
analisis lingkungan adalah alat yang berharga untuk menjelajahi faktor-
faktor internal dan eksternal yang dapat memengaruhi kesuksesan bisnis.
Lingkungan bisnis yang baik dapat memberikan peluang pertumbuhan dan
inovasi, sementara lingkungan yang tidak mendukung dapat menjadi tantangan.
Berikut adalah langkah-langkah dalam proses analisis lingkungan:8
1. Tentukan Dampaknya terhadap Lingkungan
Dalam melakukan analisis lingkungan, tentukan faktor lingkungan
untuk dievaluasi. Ini ditentukan oleh industri. Misalnya, jika bekerja di
fasilitas medis, mungkin ada keinginan untuk memikirkan implikasi
hukumnya. Peraturan yang mengatur pengalaman dan keselamatan
perawatan kesehatan, misalnya. Pilih faktor yang berpotensi memengaruhi
cara untuk menentukan kesepakatan.
2. Mendapatkan Informasi
Kumpulkan informasi tentang faktor lingkungan yang dipilih
setelah memutuskan faktor mana yang akan dievaluasi. Selanjutnya
mengamati elemen dan penelitian di sini. Ada dua jenis informasi yang
harus dikumpulkan yaitu data lisan dan tulisan. Audisi adalah cara orang
mengumpulkan informasi secara lisan. Misalnya, pertimbangkan
mendengarkan program radio. Mereka mengumpulkan informasi tertulis
dari sumber seperti surat kabar dan majalah. Melanjutkan contoh
sebelumnya, hal ini melibatkan melakukan penelitian online dan di jurnal
medis. Ini akan membantu untuk menentukan apakah ada perubahan yang
dilakukan terhadap peraturan kesehatan dan keselamatan.
Dalam mengumpulkan informasi tentang pesaing. Harus dilihat
apakah mereka menimbulkan ancaman. Untuk mengetahui hal tersebut,
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang dikenal sebagai mata-
mata. Ini melibatkan pengumpulan informasi dengan cara yang tidak
biasa. Dengan menggunakan contoh yang sama, perusahaan dapat
memata-matai pesaingnya untuk mengetahui aktivitas terbaru.
8 Sandy, A. (2022). Mengenal Analisis Lingkungan dan Apa Saja Manfaatnya. Diakses pada 8
Oktober 2023, dari https://lp2m.uma.ac.id/2022/06/29/mengenal-analisis-lingkungan-dan-apa-saja-
manfaatnya
10
3. Periksa strategi
Evaluasi strategi saat ini dan yang akan datang adalah langkah
penting dalam perencanaan bisnis yang berfokus pada pemahaman
dampak perubahan lingkungan di masa depan pada perusahaan. Ini
membantu perusahaan dalam mengidentifikasi potensi masalah dan
mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasi tantangan tersebut.
Faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi ini dapat berasal dari berbagai
sumber, seperti perkembangan dalam pasar, persaingan, perubahan
teknologi, dan lainnya.
Sebagai contoh, sebuah fasilitas kesehatan mungkin perlu
mengembangkan strategi baru jika mereka mengalami penurunan jumlah
pasien yang disebabkan oleh persaingan dari cabang baru pesaing mereka.
Dengan melakukan evaluasi strategi saat ini, perusahaan dapat
mengidentifikasi masalah tersebut dan merancang rencana tindakan untuk
menjawabnya, seperti meningkatkan kualitas layanan atau mengekspansi
ke pasar baru. Evaluasi strategi juga membantu perusahaan untuk tetap
relevan dan kompetitif di lingkungan bisnis yang terus berubah. Dengan
memahami bagaimana perubahan lingkungan dapat berdampak pada
mereka, perusahaan dapat merencanakan dan mengimplementasikan
strategi yang lebih baik untuk menghadapi masa depan dengan keyakinan
dan kesuksesan.
4. Alat analisis lingkungan
Analisis lingkungan merupakan alat yang sering digunakan oleh
perusahaan untuk membantu dalam pengambilan keputusan strategis.
Proses analisis lingkungan dapat dilakukan sebelum memperkenalkan
produk atau layanan baru ke pasar. Ini melibatkan survei dan evaluasi
berbagai aspek lingkungan yang dapat memengaruhi bisnis perusahaan,
seperti persaingan, kebutuhan pelanggan, kondisi ekonomi, dan situasi
pasar secara keseluruhan.
PESTEL adalah salah satu alat manajemen proyek yang populer
yang digunakan dalam analisis lingkungan. Akronim PESTEL mengacu
pada faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan
hukum. Analisis PESTEL membantu perusahaan dalam memahami
bagaimana faktor-faktor ini dapat memengaruhi strategi bisnis mereka. Ini
membantu perusahaan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang
11
mungkin muncul dari lingkungan eksternal, serta memungkinkan mereka
untuk merancang rencana tindakan yang sesuai. Dengan menganalisis
lingkungan dengan cermat, perusahaan dapat membuat keputusan strategis
yang lebih baik, merespons perubahan pasar dengan lebih efektif, dan
mengoptimalkan kesempatan yang muncul, sehingga meningkatkan
kemungkinan keberhasilan dalam bisnis.
D. Lingkungan Eksternal dan Internal
1. Lingkungan eksternal
2. Lingkungan Internal
10 Lestari, Endah Prapti. 2011. Pemasaran Strategik: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif
Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 29
13
menentukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Analisis
ini membantu perusahaan untuk merencanakan langkah-langkah yang perlu
diambil agar operasinya berjalan dengan lancar dan efektif. Dengan
pemahaman yang kuat tentang faktor-faktor internal yang memengaruhi
perusahaan, perusahaan dapat mengoptimalkan kekuatan-kekuatan mereka dan
mengatasi kelemahan-kelemahan mereka untuk meraih kesuksesan dalam
lingkungan bisnis yang kompetitif.Dalam menganalisa lingkungan internal ada
beberapa unsur yang dianalisis yaitu:
a. sumber daya perusahaan adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan
oleh perusahaan supaya membantu perusahaan berkembang, diantaranya
sumber daya manusia, sumber daya produksi, sumber daya keuangan,
pemasaran serta penelitian dan pengembangan. Untuk mewujudkan
keunggulan bersaing apalagi yang berkepanjangan, manajemen harus
mampu menyatukan seluruh sumber daya yang dimiliki sehingga
menghasilkan kemampuan yang akhirnya menjadi sumber bagi
kompetensi inti. Sumber daya perusahaan ini dibedakan menjadi dua
yaitu sumber daya berwujud dan tidak berwujud.
E. Lingkungan Industri
Menurut Daft (2010) dalam Ibnu Hajar (2012) mengemukakan bahwa
lingkungan industri merupakan lingkungan eksternal yang menciptakan
ketidakpastian usaha. Menurut Udaya (2013:52) dalam Shandra (2018)
linkungan industri yang memiliki dampak langsung terhadap kinerja suatu
usaha karena unit usaha memiliki interaksi langsung dengan faktor-faktor yang
ada disekitarnya.12
Dengan demikian, berdasarkan pengertian tersebut maka kita dapat
menyimpulkan bahwa lingkungan industri adalah lingkungan yang
mempunyai kaitannya langsung dan pengaruh langsung terhadap industri.
Lingkungan industri dapat diukur dengan menggunakan indikator konsumen,
pemasok, dan persaingan. Perubahan selera konsumen diiringi dengan
berkembangnya perilaku yang semakin kritis terhadap produk, dan pemasok
mendistribusikan bahan baku secara lebih selektif kepada perusahaan yang
konsisten dengan pembayaran tunai atau kredit, dan mendistribusikan bahan
baku secara lebih selektif kepada pesaing lama dan pendatang baru. Tantangan
unik bagi konsumen. Ketiganya merupakan faktor eksternal bagi perusahaan
yang muncul dalam lingkungan industri yang terus berubah (dinamis). Oleh
karena itu, diperlukan strategi inovasi yang tepat agar perusahaan tetap
menjadi yang terdepan dan terus meningkatkan kinerjanya.
Strategi serta tujuan suatu perusahaan terpengaruh oleh daya saing
industri dimana perusahaan yang beroperasi serta posisi sektor industrinya.
Intensitas persaingan dalam suatu industri atau perusahaan dihapus pada
struktur ekonomi yang melekatnya dan beroperasi secara independen Yang
berasal dari tindakan pesaing yang ada. Keadaan kompetitif suatu industri
ditentukan oleh 5 (lima) kekuatan kompetitif utama.
17
b. Tingkat kesulitan untuk memahami teknologi serta
ketrampilan spesifik yang dibutuhkan untuk memproduksi:
semakin sulit maka semakin rendah ancaman dari pesaing baru .
Saat ini, semakin banyak produk yang dapat bertukar peran dan
manfaat. Misalnya gula digantikan dengan pemanis sintetik. Umumnya,
semakin tinggi harga produk, semakin tinggi pula risiko produk
substitusi. Jika produk substitusi adalah produk dengan kualitas lebih
rendah atau kinerja yang sama atau lebih baik dari produk yang sudah
ada. Risiko-risiko berikut dari produk pengganti harus
dipertimbangkan:
1. rasio harga serta kualitas produk pengganti (nilai di mata
konsumen) melawan rasio harga dan kualitas produk yang
Dihasilkan. Semakin meningkat ‘nilai'nya, Maka semakin
tinggi ancamannya.
15 https://smkn1jatiroto.sch.id/read/157/apa-itu-evaluasi-usaha-simak-pengertian-
tujuan-dan-tahapannya
19
yang dihadapi dalam jangka waktu tertentu. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan
bahan perumusan strategi untuk menentukan arah masa depan perusahaan.
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkal bahwa:
22
DAFTAR PUSTAKA
https://smkn1jatiroto.sch.id/read/157/apa-itu-evaluasi-usaha-simak-pengertian-tujuan-dan-
tahapannya
23