MANAJEMEN INDUSTRI
DOSEN PENGAMPU
Disusun Oleh
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat,
karunia serta kasih sayang-Nya kami mahasiswa dapat menyelesaikan makalah
mengenai Strategi dalam Manajemen Industri ini dengan sebaik mungkin.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Edo Saputra, S.Tp.,
M.P selaku dosen mata kuliah Manajemen Industri.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Industri. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
strategi manajemen industri bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan
maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal
kami selaku para penulis usahakan.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
organisasi tersebut mencakup tentang tujuan utama dalam organisasi.
Tujuan utama organisasi tersebut dilakukan untuk mencapai target yang
telah ditetapkan. Untuk mewujudkan tujuan utama organisasi, maka strategi
harus berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, dan capaian dengan melakukan
implementasi, pengendalian, dan evaluasi atau assessment. Oleh karena itu
strategi organisasi yang dilakukan oleh seorang pimpinan perusahaan
merupakan suatu hal penting bagi penanganan permasalahan, dimana
penanganan permasalahan ini dilakukan untuk mencapai tujuan positif yang
akan dicapai oleh perusahaan.
a) Apani
b) Apanni
c) Ini
d) Juga
e) Bingung
f) hehe
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.2 Tingkatan Strategi
Menurut Umar (2008: 17), dalam manajemen strategik perusahaan pada
umumnya mempunyai tiga level atau tingkatan strategi, yaitu :
6
2.3 Macam-macam Strategi
7
pada tahap menurun (decline). Penciutan ini dapat terjadi karena
sumberdaya yang perlu diciutkan itu lebih baik dikerahkan, misalnya untuk
usaha lain yang sedang berkembang.
8
1) Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy)
Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan
yang lebih terhadap distributor, pemasok, dan para pesaingnya, misalnya
melalui merger, akuisisi atau membuat perusahaan sendiri.
2) Strategi Intensif (Intensive Strategy)
Strategi ini memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk
meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada.
3) Strategi Diversifikasi (Difersifikasi Strategy)
Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produk-produk baru.
Strategi ini makin kurang popular, paling tidak ditinjau dari sisi tingginya
tingkat kesulitan manajemen dalam mengendalikan aktivitas perusahaan
yang berbeda-beda.
4) Strategi Bertahan (Defensive Strategy)
Strategi ini bermaksud agar perusahaan melakukan tindakan-tindakan
penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar, yang pada ujung-
ujungnya adalah kebangkrutan
9
5. Memungkinkan keputusan-keputusan besar yang mampu mendukung
tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik.
6. Memungkinkan alokasi yang lebih efektif dari waktu dan sumber daya
untuk mengejar peluang yang telah diidentifikasi.
7. Memungkinkan pengalokasian sumber daya yang lebih sedikit untuk
memperbaiki kesalahan atau membuat berbagai keputusan.
8. Menciptakan kerangka kerja bagi komunikasiinternal antarpersonil.
9. Membantu mengintegrasikan perilaku individual menjadi upaya
bersama.
10. Menyediakan landasan untuk mengklarifikasi tanggung jawab
individual.
11. Mendorong hadirnya pemikiran ke depan.
12. Menyediakan pendekatan yang koorperatif, terintegrasi, dan antusias untuk
menangani persoalan dan peluang.
13. Mendorong perilaku yang positif terhadap perubahan.
14. Menciptakan kedisiplinan dan formalitas pada manajemen bisnis.
Strategi bisnis ialah suatu keputusan dasar yang diambil oleh manajemen
puncak yang menentukan dalam bidang usaha apa organisasi bergerak sekarang
dan dalam bidang bisnis apa organisasi bergerak di masa yang akan datang.
Dalam merumuskan dan menetapkan suatu strategi berbagai tahap harus dilalui.
Harus diakui bahwa dikalangan para pakar manajemen, tidak terdapat
kesepakatan “universal” mengenai jumlah tahap-tahap tersebut.Kkesepakatan
“universal” yang ada ialah bahwa proses manajemen strategi terdiri dari
beberapa tahap.
a) Perumusan misi organisasi (perusahaan)
Bagi suatu organisasi atau perusaahan penentuan misi sangat penting
karena misi itu bukan hanya mendasar sifatnya, akan tetapi membuat
organisasi memiliki “jati diri” yang bersifat khas. Dengan perkataan lain,
misilah yang membedakan satu organisasi dari organisasi lainnya yang
sejenis, dalam arti bergerak dalam bidang bisnis yang serupa . pentingnya misi
10
juga terlihat dengan jelas apabila diingat bahwa ia menetukan tugas-tugas
utama yang harus terselenggrakan dalam organisasi dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. beberapa cirri yang harus tergambar
dengan jelas dalam satu misi antara lain:
1) Misi merupakan suatu pernyataan yang bersifat umum dan berlaku
untuk kurun waktu yang panjang tentang “niat” organisasi yang
bersangkutan.
2) Misi mencakup filsafat yang dianut dan akan digunakan oleh
pengambil keputusan strategi dalam organisasi.
3) Secara implisit menggambarkan citra yang hendak diproyeksikan ke
masyarakat luas.
4) Merupakan pencerminan jati diri yang ingin diciptakan, ditumbuhkan
dan dipelihara.
5) Menggambarkan dengan jelas kebutuhan apa dikalangan pelanggan
atau penggguna jasa yang akan diupauakan untuk dipuaskan.
c) Lingkungan Eksternal
Setiap manajer puncak kiranya menyadari bahwa organisasi yang
dipimpinnya mau tidak mau harus beriteraksi dengan lingkungannya.
Perjalanan organisasi dipengaruhi dengan tingkat tertentu oleh dampak
peristiwa, perkembangan dan sifat perubahan yang terjadi pada
11
lingkungannya. Disenangi atau tidak dampak faktor lingkungan harus
diperhitungkan betapapun sulitnya melakukan perhitungan tersebut. Dikatakan
sulit karena berbagai faktor tersebut berada diluar kemampuan organisasi
untuk mengendalikannya. Lingkungan eksternal tersebut dapat digolongkan
pada dua jenis yang saling berhubungan dan pengaruh mempengaruhi yaitu
lingkungan dekat dan lingkungan jauh.
Lingkungan eksternal “Dekat” yang dimaksud dengan lingkungan dekat
adalah lingkungan eksternal yang mempunyai dampak pada kegiatan-kegiatan
operasional organisasi, seperti berbagai kekuatan dan kondisi dalam lingkup
industry dimana organisasi bergerak, situasi persaingan, situasi pasar, kondisi
lapangan kerja spesifik yang spesialistik tetapi diperlukan oleh orgnisasi yang
kesemuahnya berpengaruh pada pilihan alternative strategi yang diperkirakan
mendukung upaya organisasi mencapai tujuan yang telah di tentukan
sebelumnya. berbagai faktor lingkungan dekat dapat timbul karena tindakan
organisasi yang bersangkutan sendiri.
Lingkungan eksternal yang “jauh” lingkungan eksternal yang jauh adalah
berbagai kerkuatan dan kondisi yang timbul terlepas dari apa yang terjadi pada
lingkungan eksternal yang dekat. Tetapi sudah dikenali dan dimanfaatkan oleh
para pesaing. Kekuatan dan kondisi demikian dapat bersifat politik, ekonomi,
teknologi, keamanan, hukum, sosial budaya, pendidikan dan kultur
masyarakat luas.
12
menempatkan perusahaan pada posisi yang optimal dalam menghadapi
lingkungannya dalam rangka mengemban misi yang telah ditentukan
sebelumnya.
Pada umumnya disadari bahwa menetukan pilihan yang strategi bukanlah
hal yang mudah. Tidak mudah oleh karena seperti yang telah terlihat diatas,
sebelum pilihan dijatuhkan pada satu alternative tertentu, diperlukan terlebih
dahulu suatu analisis strategi yang dimaksudkan untuk menyetarakan setiap
peluang yang diperkirakan akan timbul dengan tujuan atau sasaran jangka
panjang tertentu. Cara-cara tersebut dengan strategi induk.
13
untuk mencapai berbagai sasaran yang yang telah ditetapkan tersebut.
i) Perumusan Kebijaksanaan
Sebagai salah satu langkah dalam proses manajemen strategi ialah
perumusan kebijaksanaan. Yang dimaksud dengan kebijkasanaa disini ialah
suatu prosedur operasional yang baku yang dalam bahasa inggris dikenal
dengan istilah “standard operating procedures” . maksud ditetapkannya
prosedur yang baku adalah untuk meningkatkan efektivitas kerja para manajer
yang diharapkan memusatkan perhatian pada operasionaisasi misi dan strategi
dasar organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dari berbagai sasaran baik
jangka panjang maupun jangka pendek.
14
2.6 Analisis Kompetitif Model 5 Kekuatan Porter
15
Menurut Porter, hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai
kombinasi atas lima kekuatan, yaitu persaingan antar perusahaan saingan, potensi
masuknya pesaing baru, potensi pengembangan berbagai macam produk
pengganti, daya tawar- menawar penjual/pemasok, dan daya tawar-menawar
pembeli/konsumen. Aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek
persaingan di-mana bisnis perusahaan berada.
Ancaman Pelaku Bisnis Baru. Masuknya perusahaan sebagai pendatang
baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah
ada.
Ancaman Produk Substitusi. Perusahaan-perusahaan yang berada dalam
industri tertentu akan bersaing pula dengan produk pengganti.
Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli. Pembeli ini biasanya bisa memaksa
perusahaan untuk menurunkan harga atau menuntut meningkatkan
kualitas produk/jasa, serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya.
Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok. Bila pemasok memiliki daya tawar
yang semakin kuat, maka semakin kurang menarik industrinya.
Persaingan Dalam Industri. Persaingan dalam industri akan
mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Dalam situasi
persaingan yang oligopoly, perusahaan mempunyai kekuatan yang cukup
besar untuk mempengaruhi pasar.
16
a. Pembentukan Struktur Industri
Salah satu masalah yang dihadapi perusahaan adalah perihal kemampuan
perusahaan untuk membentuk suatu strukur industry, misalnya dalam hal
kebijakan dalam pasar, produk, maupun harga produk. Jadi, pada intinya
perusahaan harus berupaya menentukan kebijakan dalam industry, agar posisi
perusahaan menjadi kuat dalam jangka panjang.
17
Penerapan strategi menrupak tahp aksi dari manajemen strategis, menerapkan
strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk melaksanakan strategi
yang telah dirumuskan. Sering kali dianggap sebagai tahap yang paling sulit
dalam manajemen strategis. penerapan sttrategi yang berhasil bergantung pada
kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan.
Penerapan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan
tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber
dayan sehingga strategi – strategi yang telah dirumuskan dapat dijalankan.
Penerapan strategi ni mencakup:
Implementasi strategi tersebut mencakup:
Pengembangan budaya yang suportif pada strategi.
Penciptaan struktur organisasional yang efektif.
Pengerahan ulang upaya-upaya pemasaran.
Penyiapan anggaran.
Pengembangan serta pemanfaatan sistem informasi.
Pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Fred, R. David. 2011. Manajemen Strategi Konsep. Edisi 12. Salemba Empat,
Jakarta.
Hamel dan Prahalad. 1995. Management. Tata McGraw Hill, New Delhi.
Husein, Umar. 2008. Strategi Management In Action (Konsep, Teori, dan Teknik
Menganalisis Manajajemen Strategis), Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
20