Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS”

Dosen Pengampu : Ir. Dewa Putu Siantara,M.MA


Disusun Oleh:
M.Zahran Nauval Harahap (2004300057)
Amelia Zahra Yusnar (2004300067)
Moza Darvin (2004300081)
M Faizullah Afif (2004300079)
aufik Hidayah (2004300049)
Desy Fitriani Harahap (2004300090)

AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2022
Kata pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dalam waktu

yang telah ditentukan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas makalah “Strategi

kebijakan bisnis”

Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini. Saya menyadari

bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, krirtik dan saran yang

membangun dalam perbaikan karya tulis ini sangat saya harapkan

i
Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................... i

Daftar Isi.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Bisnis....................................................................................3


2.2 Perumusan Strategi..............................................................................................3
2.3 Hierarki Perencanaan..........................................................................................4
2.4 Target Pemasaran dan Segmentasi Pasar.............................................................5
2.5  Strategi Untuk Bersaing Dalam Industri Yang Berkembang..............................6
2.6  Strategi Bersaing Dalam Industri Yang Sudah Mapan.......................................7
2.7  Strategi Perusahaan Dalam Industri Yang Stagnan Atau Menurun....................8
2.8  Bentuk-Bentuk Strategi Internasional.................................................................9
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................15

3.2 Saran.................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.1 Latar Belakang

Perusahaan mempunyai sebuah organisasi yang dijalankannya dimana,


organisasi tersebut terdiri atas sekelompok pegawai. Terbentuknya suatu organisasi
dengan tujuan untuk dapat mencapai suatu visi/ misi diinginkan oleh perusahaan.
Pencapaian yang diinginkan perusahaan tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi
yang ada di dalam perusahaan tersebut, yaitu organisasi yang dijalankannya.
Menjalankan suatu organisasi tentunya tidak dapat berjalan apabila hanya terdiri dari
satu orang saja, melainkan terdiri dari beberapa sumber daya manusia sebagai
penggerak organisasi tersebut. Sumber daya manusia tersebut sebagai bentuk harapan-
harapan berkembangnya suatu perusahaan. Organisasi dalam sebuah perusahaan harus
didesain dengan baik untuk mencapai titik sebuah organisasi yang efektif yang mana
dengan adanya sumber daya manusia dalam organisasi perusahaan struktur dalam
organisasi dapat diimplementasikan sesuai dengan sistem kerja perusahaan. Efektivitas
organisasi merupakan sifat yang terjadi untuk mencapai kinerja dan sasaran yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.

Menurut Robbins (1994) dalam Gammahendra, et,al. (2014) menyebutkan


bahwa efektivitas organisasi didefinisikan sebagai sejuah mana organisasi mewujudkan
tujuan-tujuannya. Efektivitas juga dapat menunjukkan suatu keberhasilan dalam
menjalankan organisasi di perusahaan. 1 2 Strategi yang diterapakan dalam organisasi
adalah hal yang sangat penting bagi jalannya sebuah organisasi perusahaan, karena
dalam strategi organisasi tersebut mencakup tentang tujuan utama dalam organisasi.
Tujuan utama organisasi tersebut dilakukan untuk mencapai target yang telah
ditetapkan. Untuk mewujudkan tujuan utama organisasi, maka strategi harus
berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, dan capaian dengan melakukan implementasi,
pengendalian, dan evaluasi atau assessment. Oleh karena itu strategi organisasi yang
dilakukan oleh seorang pimpinan perusahaan merupakan suatu hal penting bagi
penanganan permasalahan, dimana penanganan permasalahan ini dilakukan untuk
1
mencapai tujuan positif yang akan dicapai oleh perusahaan. Pada umumnya setiap
perusahaan pasti memiliki permasalahan didalamnya baik dari permasalahan internal
maupun eksternal.

Pimpinan perusahaan memiliki tanggung jawab penuh terhadap permasalahan


yang terjadi. Penanganannya akan pencegahan terjadinya permasalahan dalam
manajemen yang terjadi karena kinerja karyawan menjadi salah satu hal yang harus
diselesaikan oleh pimpinan perusahaan. Keterlibatan seorang pimpinan perusahaan
sangat memiliki peranan penting dalam mengatasi kesalahan yang terjadi dalam
perusahaannya. Peran pimpinan dalam menghadapi permasalahan yang ada dapat
dibantu oleh manajer perusahaan. Peranan seorang manajer dalam mengatur dan
menyusun strategi untuk menyelesaikan permasalahan sangatlah bermanfaat bagi
perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud startegi kebijakan bisnis?

2. Bagaimana bentuk strategi bisnis pada industri yang sedang   berkembang 

3.  Bagaimana bentuk strategi bisnis yang dapat digunakan pada industri yang stagnan atau
menurun

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Bisnis


Strategi bisnis adalah suatu cara atau metode yang digunakan suatu perusahaan
untuk dapat bertahan ditengah persaingan yang ada. setiap perusahaan memiliki sasaran
jangka panjang, menengah, dan jangka pendek :
a.       Jangka Panjang
Sasaran ini berhubungan dengan periode waktu yang panjang, umumnya lima
tahun atau lebih.
b.      Sasaran jangka menengah
Ditetapkan untuk periode antara satu sampai lima tahun. Perusahaan biasanya
memiliki sasaran jangka menengah di beberapa bidang.
c.       Sasaran Jangka Pendek
            Ditetapkan untuk sekitar satu tahun dan dikembangkan pada beberapa
bidang yang berbeda. Meningkatkan penjualan 2 persen tahun ini, memotong biaya
sampai 1 persen pada kuartal berikutnya, dan mengurangi tingkat keluar masuk
karyawan sampai 4 persen selama enam bulan berikutnya, semuanya adalah sasaran
jangka pendek.

2.2 Perumusan Strategi


Perencanaan sering dihubungkan dengan aspek peraktis dalam menetapkan
sasaran, memilih taktik, dan menetapkan jadwal. Sebaliknya strategi cenderung
memiliki cakupan yang lebih luas. Strategi bisnis membuat garis besar mengenai cara
bisnis dalam mencapai tujuannya dan memuat tanggapan organisasi terhadap tantangan
dan kebutuhan baru. Strategi yang diru,uskan dengan baik sangat penting bagi
keberhasilan suatu bisnis.

Perumusan strategi melibatkan tiga tahap dasar yaitu :


1.      Mentapkan sasaran srategis

3
Sasaran strategis merupakan sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari
pernyataan misi perusahaan.
2.      Analisis SWOT
Setelah tujuan strategis ditetapkan, organisasi biasanya menempuh proses yang
disebut analisis SWOT. Proses ini mencakup penilaian kekuatan (strength), dan
kelemahan (weakness) organisasi serta peluang (opportunity) dan ancaman (threat)
lingkungan.
3. Mencocokkan Organisasi dan Lingkungannya
a. Menganalisis Organisasi dan Lingkungannya
Analisis lingkungan mencakup pengamatan dan penilaian lingkungan terhadap
segala ancaman dan peluang. Perubaan selera konsumen dan perlawanan usaha
pencaplokkan oleh perusahaan pesaing merupakan ancaman, seperti itu juga peraturan
pemerintah yang baru. Ancaman yang lebih penting adalah produk dan kompetitor baru.
Sementara itu peluang mencakup bidang-bidang yang berpotensi untuk diperluas,
dikembangkan, atau dimanfaatkan perusahaan dengan kekuatan yang ada.
Analisis organisasi merupakan proses menganalisis kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Tujuan analisis organisasi adalah untuk lebih memahami kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Faktor-faktor kekuatan meliputi surplus uang tunai, angkatan
kerja yang berdedikasi, cukup tersedianya bakat manajerial, keahlian teknis, atau
sedikitnya persaingan. Di lain pihak, kurangnya uang tunai, pabrik yang sudah tua,
serikat kerja yang kuat, dan citra yang buruk, dapat menjadi kelemahan penting.

b.     Menyesuaikan Orrganisasi dan Lingkungannya


Langkah terakhir dalam perumusan strategi adalah menyesuaikan ancaman dan
peluang dari lingkungan terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan. Proses
penyesuaian adalah jantung dari perumusan strategi.
Dalam jangka waktu lama, proses itu menentukan apakah suatu perusahaan
biasanya mengambil resiko atau berperilaku lebih konservatif.

    2.3 Hierarki Perencanaan


Perencanaan dapat dilihat pada tiga tingkatan  yaitu strategis, taktis, dan
operasional.

4
a.       Rencana Strategis
Rencana yang mencerminkan keputusan mengenai alokasi sumber daya,
prioritas perusahaan, dan tahap-tahap yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran
strategis.
b.      Rencana Taktis
Rencanan jangka pendek yang berhubungan dengan penerapan aspek spesifik
dari rencana strategis perusahaan.
c.       Rencana Operasional
Rencana yang menetapkan target jangka pendek untuk kinerja harian, mingguan,
atau bulanan.

2.4 Target Pemasaran dan Segmentasi Pasar


a. Pasar sasaran adalah kelompok orang-orang yang memiliki keingingan
    dan kebutuhan yang serupa.
Target pemasaran jelas membutuhkan segmentasi pasar yaitu  pembagian pasar ke
dalam kategori jenis atau segmen pelanggan. Setelah mereka mengidentifikasi pangsa
pasar, perusahaan dapat menerapkan beragam strategi. Segmentasi merupakan strategi
untuk menganalisis konsumen, bukan produk.

b. Strategi Promosi 
Ketika tujuan pemasaran sudah jelas, perusahaan harus mengembangkan strategi
promosi untuk mencapainya. Terdapat dua jenis strategi promosi :
1.      Strategi Tarik (Pull Strategy)
Dirancang untuk pelanggan yang akan meminta produk langsung dari pengecer.
contoh : suatu iklan pakaian yang ada di media cetak (majalah) yang menarik minat
konsumen sehingga mendorong mereka untuk membelinya. Selanjutnya konsumen
mencari produk tersebut ke distributor dan distributor akan membelinya dari produsen.
2.      Strategi Dorong (Push Strategy)
Perusahaan memasarkan produknya kepada penjual grosir dan pengecer untuk
memasarkan produk ke konsumen atau konsumen akhir.

5
contoh : Perusahaan memberikan motivasi berupa penghargaan atau reward kepada
distributornya agar mereka melakukan lebih banyak penjualan dan pada akhirnya akan
meningkatkan jumlah pelanggan
Selain menggunakan kedua jenis strategi promosi tersebut, terdapat beberapa
strategi yang dapat dikembangkan, yaitu
1.      Biaya produksi rendah (Low Cost Production)
Ini adalah cara untuk mengefisiensi produksi yaitu, dengan biaya yang cukup rendah,
dapat menghasilkan produk sesuai dengan yang diharapkan.
2.      Kualitas yang baik (Better Quality)
Meningkatkan standar mutu produksinya agar konsumen lebih percaya pada produk
yang kita miliki, seperti ISO dan SNI.
3.      Diferensiasi Produk (Product Diferentiation)
Penciptaan produk atau citra produk yang berbeda dibandingkan produk pesaing dalam
rangka menarik konsumen.

2.5  Strategi Untuk Bersaing Dalam Industri Yang Berkembang


Perkembangan bisnis yang masih baru berkembang ditandai dengan
pertumbuhan yang cepat. Ketika suatu industri sedang berkembang akan memberikan
peluang yang menarik namun ancaman pun bisa sama besarnya. Pada fase ini umumnya
perusahaan baru mulai menata aktivitas bisnisnya atau sedang belajar untuk dapat
menemukan cara yang paling efektif dalam proses produksi, pemasaran, distribusi dan
mengenal konsumen.

 Ciri-ciri Industri yang Berkembang


Industri yang berkembang adalah industri yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut
:
a.       Pasar masih baru dan belum terbentuk sehingga banyak unsur ketidakpastian
mengenai bagaimana pasar berfungsi, seberapa cepat pertumbuhan pasar dan seberapa
besar akan tumbuh.
b.       Teknologi masih sederhana dan belum banyak diketahui orang, aktivitas proses
produksi masih bisa dikembangkan dalam industri rumahan.

6
c.        Belum ada standar ukuran yang pasti, baik mengenai kualitas, peralatan, fasilitas dan
pelayanan.
d.       Penghalang masuk cenderung masih rendah dan setiap pesaing bisa dengan mudah
masuk jika terdapat peluang bagus dalam industri tersebut.
 Keadaan Pasar Pada Industri Berkembang
1.         Definisi dan analisis pasar
Selama tahap pertumbuhan, pembeli telah berpengalaman dengan produk dan
sudah memiliki pola tanggapan terhadap perkembangan penjualan.

2.         Segmentasi Pasar
Pengidentifikasian kelompok konsumen dengan kebutuhan yang hampir sama
memerlukan peningkatan penentuan sasaran, sedangkan pengalaman dengan produk,
proses dan teknologi material mengarah pada efisiensi serta peningkatan standardisasi.

3.         Struktur Industri dan Persaingan


Menggeneralisasi struktur industri pada pasar yang berkembang cukup sulit. Ada
beberapa bukti yang mengatakan bahwa perusahaan besar dan mantap biasanya akan
memasuki pasar yang berkembang dibanding pasar yang baru muncul.
Strategi yang dapat digunakan untuk bersaing dalam Industri yang berkembang :
1.      Kreatif, mengembangkan strategi diferensiasi, dan raih peluang menjadi “first mover”
2.      Memperbarui terus teknologi untuk meningkatkan kualitas produk.
3.      Memberikan kemudahan bagi konsumen pertama untuk membangun generasi
konsumen pertama.
4.      Menggunakan potongan harga untuk menarik generasi konsumen berikutnya.

2.6  Strategi Bersaing Dalam Industri Yang Sudah Mapan


Ciri utama industri ini adalah pertumbuhan penjualan dan pendapatan naik-
lambat.
       Perusahaan yang berada pada situasi ini harus membangun inisiatif strategis yang
mencakup 3 wilayah atau horizon:
Horizon 1 : inisiatif strategis untuk memperkaya dan memperluas posisi perusahaan
dalam industri
7
Horizon 2 : inisiatif strategis untuk memperluas sumberdaya dan kapabilitas dengan
memasuki bisnis baru yang potensial
Horizon 3  :  inisiatif strategis untuk investasi di bisnis lain.

Strategi yang dapat digunakan dalam industri yang sudah mapan  adalah


1.      Membatasi model,bentuk,dan pilihan produk
Pada jenis perusahaan ini, lebih baik berkonsentrasi pada produk yang telah
dikembangkannya, dan telah dipercaya oleh konsumen, sehingga memiliki generasi
konsumen tidak perlu diragukan lagi. Sehingga untuk menciptakan produksi baru
kurang diminati bagi industri yang telah mapan, tetapi mereka lebih senderung
mengembangkan produk mereka, seperti meningkatkan standar mutu.
2.      Fokus pada inovasi rantai nilai
Inovasi rantai nilai ini meliputi penggalian ide, pengembangan ide dan
penyebaran atau penerapan ide. Ide yang dimaksud disini adalah mengembangkan
produk yang telah ada dan dipercaya konsumen.
3.      Fokus pada pengurangan  biaya
Pengurangan biaya atau low-cost-production ini bertujuan untuk efisiensi
produksi, yaitu berorientasi pada laba maksimum dengan biaya pengeluaran yang
sedikit.

4.      Tingkatan penjualan
Karena sudah dirasa kurang perlu menciptkan produk baru, maka perusahaan
pada indistri semacam ini juga berfokus pada tingkat penjalannya.
5.      Akuisisi biaya rendah(beli aset-aset pesaing)
Untuk mengurangi persaingan yang ada, maka perusahaan pada industri yang
mapan juga bisa menggunakan strategi akuisisi atau membeli aset-aset pesaing.
6.      Ekspansi di pasar internasional
Berkonsntrasi untuk melakukan perluasan wilayah pangsa pasar hingga ke luar
negeri, baik dengan sistem multinasional ataupun global.
7. Menambah kapabilitas yang lebih fleksibel

2.7  Strategi Perusahaan Dalam Industri Yang Stagnan Atau Menurun

8
Ciri utama industri jenis ini adalah pertumbuhan penjualan dan pendapatan telah
sampai pada titik optimal dan akan cenderung menurun apabila tidak dikelola dengan
baik.
Strategi yang dapat digunakan dalam industri yang stagnan atau menurun adalah
1. Melakukan  strategi yang fokus pada tercapainya titik pertumbuhan yang terus
optimal
2. Menekankan pada strategi diferensiasi,khususnya pada inovasi produk
3. Melakukan efisiensi dengan pengurangan biaya untuk menjadi “low-cost -
production”

a.       Analisis dan Segmentasi Pasar


Pada tahap ini, pasarnya jelas ditentukan, seperti kebutuhan dan preferensi
pembeli serta struktur persaingan. Pasar tidak meluas atau menurun secara drastis.
Namun , pada akhirnya penrunan dapat terjadi, kecuali tindakan untuk meningkatkan
daur hidup produk melalui aplikasi inovasi dan pengembangan produk baru dilakukan.
Karena pasar menjadi matang, maka akan terjadi pengurangan daya tarik bagi
perusahaan. Untuk itu lakukanlah sesuatu untuk mengembangkan strategi alternatif
seperti :
1.      Melacak lingkungan eksternal untuk peluang baru, yang konsisten dengan keahlian
dan sumber adanya organisasi.
2.      Mengidentifikasi ancaman pesaing yang potensial terhadap teknologi yang ada dalam
memenuhi kebutuhan konsumen.
3.      Mengidentifikasi peluang di dalam segmen khusus produk baru dan yang diperbaiki.

b.      Struktur Industri dan Persaingan


Karakteristik industri yang matang terdiri atas persaingan yang gencar untuk
pangsa pasar, penekanan biaya dan pelayanan, pengurangan arus produk baru,
persaingan internasional, penekanan profit, dan peningkatan kekuatan dalam saluran
organisasi yang menghubungkan pabrik dan pemakai akhir.

c.       Strategi Keunggulan Bersaing

9
Strategi perusahaan yang bersaing dalam pasar yang matang bersifat
menyetabilkan., mengubah, dan memanien (memetik hasil) bisnis ini ditujukan untuk
mencapai pengurangan biaya, penentuan sasaran selektif, atau diferensiasi produk.

2.8  Bentuk-Bentuk Strategi Internasional


Strategi Bisnis secara umum dapat kita telaah melalui marketing mix. Konsep
marketing mix merupakan salah satu konsep dalam pemasaran modern pada saat
sekarang ini. Dimana konsep tersebut adalah salah satu kegiatan pemasaran yang sangat
menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengejar maksimum profit.
Dalam hal ini Swastha (1985 : 94) memberikan pengertian marketing mix adalah
empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan
yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Selanjutnya Kotler
(1985 : 45-48) mengemukakan bahwa marketing mix dapat dibagi menjadi 4 P sebagai
berikut :
1. Product (Produk)
2. Price (Harga)
3. Place (Distribusi/tempat)
4. Promotion (Promosi)

Keempat elemen di atas merupakan penentu dalam menganalisa pasar secara


keseluruhan, selanjutnya penulis akan menguraikan keempat komponen di atas sebagai
berikut :
1.      Product (produk)
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar guna
mendapatkan perhatian untuk dimiliki, digunakan, dikonsumsi yang dapat memuaskan
kebutuhan.
Suatu produk dapat berupa suatu benda, jasa dan keinginan lain-lain untuk
melukiskan sesuatu yang dapat memenuhi keinginan.Untuk itu setiap pengusaha harus
mengetahui perkembangan kebutuhan konsumen melalui penelitian pasar agar dapat
mengetahui dan dapat menyesuaikan diri dalam menciptakan produk.

2.      Price (harga)

10
Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi produsen
merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing
perusahaan dalam merebut konsumen.
Harga merupakan indicator dari pada barang, dalam menetapkan harga perlu
hati-hati dalam memperhatikan potensi pasar.Oleh sebab itu, menentukan harga perlu
diperhatikan agar harga yang ditetapkan dapat dijangkau oleh konsumen disamping itu
dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

3.      Place (distribusi/tempat)
Produk yang telah dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih berguna bagi
kensumen/pembeli apabila produk tersebut tersedia pada tempat dan saat dimana saja
dibutuhkan.
Dalam pencapain tujuan utama dari pemasaran yakni menyalurkan barang-
barang atau jasa.Secara efisien dari produsen ke konsumen, maka diperlukan adanya
kegiatan penyaluran (distribusi) sebagai mata rantai yang harus dilalui oleh barang-
barang dari produsen ke konsumen pada waktu dan jumlah yang tepat.
Barang yang dihasilkan oleh para produsen biasanya tidak secara langsung
mereka menjualnya kepada konsumen, tetapi biasanya mereka melalui suatu perantara
agar produk yang dihasilkan dapat dengan mudah sampai ke tangan konsumen.
Basu swastha ( 1990: 190) memberikan defenisi tentang saluran distribusi
sebagai berikut: Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan
oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ketangan
konsumen sebagai pemakai. Saluran distribusi yang digunakan adalah suatu struktur
yang menggambarkan alternativ saluran yang dipilih oleh para produsen seperti:
pedagang besar, agen, dan pengecer.

4. Promotion (promosi)
Promosi adalah suatu usaha perusahaan atau individu memberikan informasi
dan mempengaruhi serta menarik konsumen sicara lansung terhadap produk yang
dihasilkan.

11
Promosi adalah cara yang efektif dalam merebut konsumen dipasaran, serta
memperkenalkan barang-barang baru yang diproduksi.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, pengembangan bisnis tidak hanya


dilakukan didalam suatu wilayah atau negara saja, tetapi juga telah meluas menjadi
bisnis internasional dan membuat keadaan semakin kompetitif. Keadaaan demikian
menuntut perusahaan yang menjalankan bisnis internasional memutar otak untuk
menemukan strategi yang menempatkan mereka diposisi yang lebih depan
dibandingkan yang lain. Strategi disini dapat dipahami sebagai seperangkat rencana
yang ditentukan oleh perusahaan tidak lain agar perusahaan tersebut dapat mencapai
tujuan mereka (Wild, 2008:302). Jika kita amati arti dari strategi ini, maka satu hal yang
tidak boleh terlewatkan adalah adanya tujuan yang jelas, karena tanpa tujuan yang jelas
maka tidak ada arah yang pasti pula kemana rencana-rencana tersebut diarahkan.
Mengingat pentingnya unsur tujuan dalam perumusan strategi, maka identifikasi tujuan
inilah yang menjadi langkah pertama dalam penetapan strategi.

Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-


batas negara. Definisi ini bukan hanya perdagangan internasional dan pemanufakturan
di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang- bidang seperti
transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran,
perdagangan besar dan komunikasi massa.
Dalam Bisnis Internasional, terbagi menjadi dua jenis strategi yaitu Perusahaan
Multinasional (Multinational Corporation) dan perusahaan Global.
Perusahaan Multinasional adalah perusahaan yang dikendalikan oleh satu kantor
pusat di suatu negara, tetapi kegiatan operasionalnya dilakukan di banyak negara, baik
negara maju maupun negara berkembang. Tujuan dari perusahaan jenis ini adalah untuk
pemasaran produk. Contoh : Coca cola, Apple Computer, Nokia.
Perusahaan Global adalah jenis perusahaan yang memasarkan produknya ke luar
negeri, tanpa harus membuka perusahaan atau cabang di luar negeri.
Contoh: Perusahaan minuman dalam kemasan PT Sosro.
Tidak jarang tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dituangkan dalam
sebuah mission statement. Pernyataan misi ini akan memberi karyawan pengertian

12
mengenai tujuan dan arah kinerja mereka (Kotler & Keller, 2008:43). Kemudian baru
dilanjutkan dengan formulasi strategi itu sendiri (Wild, 2008:303).

Selanjutnya, perlu dilakukan analisa perihal mengidentifikasi kemampuan khusus


yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang menjadi nilai tambah dalam bersaing
dengan oleh kompetitornya (Wild, 2008:304). Sebelum menjalankan strategi dan
mencapai misi yang ada, perusahaan dituntut pula untuk mengerti nilai-nilai yang ada
dalam perusahaan, berkaitan pula dengan analisa SWOT
atau Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (Kotler & Keller, 2008:51)

Strategi yang akan diambil oleh perusahaan dapat berorientasi pada dua bentuk
pilihan, yaitu strategi multinasional atau strategi global (Wild, 2008:307). Dalam
strategi multinasional atau multidomesik, perusahaan mengupayakan memahami pasar
nasional sesuai selera lokal disana, agar produk yang mereka tawarkan benar-benar
diterima dan memuaskan konsumen.Dengan keadaan yang demikian, maka perusahaan
perlu mengeluarkan biaya ekstra. Tidak demikian dengan strategi global yang lebih
memilih mamasarkan produk mereka dengan cara pemasaran yang sama tanpa
membedakan pasar lokal dimana produk tersebut akan diterima. Strategi ini memang
tidak memerlukan banyak pengeluaran namun sayangnya, tidak dapat memuaskan
konsumen secara optimal. Empat strategi yang dapat ditempuh pada bisnis global yaitu :
1. Strategi Desentralisasi Pengendalian, perusahaan induk membiarkan anak
perusahaannya mengembangkan produk dan operasi mereka sendiri. Dengan pengaturan
ini, sistem informasi memudahkan desentralisasi pengambilan keputusan, dan terdiri
dari proses dan database yang berdiri sendiri.

2. Strategi Sentralisasi Pengendalian, perusahaan induk melakukan pengendalian. Dengan


pengaturan ini, sebagian besar kapasitas sistem informasinya berlokasi di perusahaan
induk dan dikirimkan kepada anak perusahaan.
3. Strategi Sentralisasi Keahlian, gabungan dari strategi sentralisasi pengendalian dan
strategi desentralisasi pengendalian. Strategi ini membutuhkan tim manajemen di
perusahaan induk yang memiliki keahlian dan kemampuan menembus pasar global.

13
Perusahaan yang menerapkan strategi bisnis ini menggunakan sistem interorganisasi
yang menghubungkan proses dan database perusahaan induk dengan anak perusahaan.
4. Strategi Penyebaran Keahlian dan Sentralisasi Pengendalian, Perusahaan induk dan anak
perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi serta
mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat. Strategi ini
menempatkan tanggungjawab yang besar pada pengelola database untuk memastikan
keseragaman rancangan database di seluruh dunia.

Penetapan strategi terbagi atas tiga level, yaitu level korporat, level bisnis, dan
level departemen (Wild, 2008:308). Level korporat menyangkut tiga alternatif pilihan,
yaitu memperbesar dan memperluas aktivitas, mengurangi aktivitas, atau bentuk
stabilitas dimana mempersiapkan pilihan-pilihan logis ketika terjadi perubahan. Tiga
bentuk ini, dalam beberapa keadaan juga dapat digunakan secara bersama, dalam bentuk
kombinasi.Dalam level bisnis, Wild menyebutkan beberapa strategi yang dapat dipilih
oleh perusahaan internasional dalam upaya memenangkan kompetisi bisnis (Wild,
2008:311).

Pertama adalah low-cost-production   yaitu cara perusahaan menekankan


pengeluaran relatif dibandingkan pesaingnya, sehingga profitpun maksimal. Adapula
bentuk diferensiasi yaitu memasukkan unsur brand dan menawarkan sebuah keunikan
dalam komoditi yang sama, tidak lain sebagai bentuk keunggulan kompetitif (Kotler &
Keller, 2008:301). Selanjutnya ada strategi fokus yang berusaha memenuhi kebutuhan
pasar pada segmen tertentu, semisal Johnson & Johnson. Dalam level departemen
adalah memaksimalkan kinerja secara spesifik, baik dalam lingkup primary, sebagai
rangkaian tindakan langsung, semisal mengenai pemasaran, dan juga dalam lingkup
aktivitas pendukung semisal dilakukannya riset dan pengembangan untuk menjaga
kualitas dan kepercayaan konsumen (Wild, 2008:313).

Struktur organisasi adalah cara perusahaan membagi aktivitas-aktivitas menjadi


unit-unit yang terpisah dan mengkoordinasikan aktivitas di antara unit-unit tersebut.
(Wild, 2008:313). Penting dalam struktur organisasi untuk menentukan apakah
pembuatan keputusannya centralized (terpusat) atau decentralized (menyebar).

14
Pembuatan keputusan terpusat membantu untuk mengkoordinasi operasi anak
perusahaan internasional sedangkan yang menyebar akan berguna untuk menghadapi
perubahan cepat lingkungan bisnis nasional. Masalah koordinasi dan fleksibilitas  juga
perlu diperhatikan saat sebuah perusahaan menyusun struktur organisasinya. Sebuah
perusahaan internasional harus memperhatikan koordinasi dari pemilik otoritas tertinggi
hingga karyawan terbawah perusahaan tersebut.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Strategi bisnis adalah suatu cara atau metode yang digunakan suatu perusahaan untuk
dapat bertahan ditengah persaingan yang ada. setiap perusahaan memiliki sasaran
jangka panjang, menengah, dan jangka pendek. trategi dan kebijakan bisnis merupakan
keputusan yang dibuat pada level manajemen puncak. Dengan merumuskan strategi,
berarti perusahaan telah membuat formulasi tentang apa yang harus dilakukan
dalam bisnis. Penjabarannya diperlukan agar strategi dan kebijakan tersebut lebih
mudah untuk diaplikasikan.

3.2 Saran

Dalam menjalankan bisnis harus memiliki strategi yang berbeda-beda ketika


menghadapi berbagai situasi, kondisi dan juga pasar. Hal ini dilandasi karena setiap
perusahaan memiliki kemampuan yang berbeda-beda satu dengan lainnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari.2010.Pengantar Bisnis.Bandung: Alfabeta.


Boone, Louis E. dan David L. Kurtz.2000.Pengantar Bsnis Jilid 1.Jakarta: Penertbit
Erlanggga.
Gitosudarmo, Indriyo.1992.Pengantar Bisnis edisi 2.Yogyakarta: Penerbit BPFE
Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Ebert.2007..Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1.  Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Library Binus.2010.Pengertian Perencanaan Strategis, (Online),
(http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2010-1-00778-SI-Bab%202.pdf), 
diakses 18 Maret 2021.
Sukirno, Sadono.2012.Pengantar Bisnis.Cetakan Ke-Dua.

16

Anda mungkin juga menyukai