Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI

“KERANGKA KERJA MANAJEMEN STRATEGI DAN MISI

PERUSAHAAN”

Dosen: Dr. Rosnaini Daga, S.E.,M.M

Kelompok 1:

Farhan 17179126

Agung Darmawan 17179127

Dewi Saraswati 17179119

St.Azizah Padriani P 17179133

Musdalifah 15179180

INSTITUT BISNIS DAN KEUANGAN NITRO MAKASSAR

2019
DAFTAR ISI

SAMPUL

DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 2

C. Tujuan Makalah...................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Unsur-Unsur Manajemen Strategik ........................................... 4

B. Mengkaji Ulang Strategi Korporat ............................................. 7

C. Langkah Awal Manajemen Strategik ......................................... 9

D. Memanfaatkan SWOT Analysis .............................................. 12

BAB III KESIMPULAN ............................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 15

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala.

Yang telah melimpahkan karunia, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kerangka Kerja Manajemen

Strategi dan Misi Perusahaan” ini tepat waktu.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu

pandangan tentang kerangkakerja manajemen strategi, yang kami sajikan

berdasarkan pengamatan dari buku manajemen strategi karya AB Susanto.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih memiliki

kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dalam

perbaikan makalah ini sangat kami harapkan.

Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca, khususnya guna mengetahui pelbagai hal tentang ““Kerangka

Kerja Manajemen Strategi dan Misi Perusahaan”

Makassar, 10 Oktober 2019

Kelompok 1

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi,

pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran

tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan

dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis

mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu

bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang

biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim

eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan

menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku

organisasi.

Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari

manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber

dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan

secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis

di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk

pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang

berkesinambungan dan terus-menerus.

1
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya

globalisasi, control masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan

dampak bagi perkembangan suatu negara maupun bisnis. Kontrol

masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun

perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak

dapat membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat.

Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan

antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan

lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah).

Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi,

control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun

perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak

dapat membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat.

Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan

antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan

lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah unsur-unsur yang ada pada manajemen strategik?

2. Apakah yang dimaksud mengkaji ulang strategi korporat?

3. Bagaimana langkah awal dalam manajemen strategik?

4. Apa manfaat analisis SWOT dalam manajemen strategi?

2
C. Tujuan Makalah

1. Menjabarkan unsur-unsur manajemen strategi

2. Mengetahui perihal pengkajian ulang strategi korporat

3. Menguraikan langkah awal manajemen strategi

4. Menjelaskan manfaat analisis SWOT dalam perumusan strategi

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Unsur-unsur Manajemen Strategik

Pearce II dan Robinson Jr. (1992) mengemukakan unsur-unsur yang

terkandung dalam Manajemen Strategis, sebagai berikut:

1. Misi Perusahaan

Misi perusahaan adalah tujuan khas yang membedakan sebuah

perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis dan juga jangkauan

operasinya. Singkatnya, misi menjelaskan produk, pasar, dan teknologi

yang mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dianut pengambil

keputusan. Sebuah pernyataan misi mengklarifikasikan apa yang

menajdi aktivitas yang dilakukan organisasi. Pernyataan misi harus

menyangkut pernyataan ringkas mengenai strategi bisnis dan harus

dirancang dari sudut pandang pelanggan. Sebuah bisnis dimulai dengan

keyakinan, hasrat, dan cita-cita seorang wirausaha, yang biasanya

memiliki keyakinan-keyakinan berikut :

 Produk dan jasa yang dihasilkan harus memberi manfaat, paling tidak

seimbang dengan harganya.

 Produk dan jasa yang dihasilkan harus mampu memberikan kepuasan

pelanggan pada segmen pasar tertentu yang sampai saat ini masih

kurang terpenuhi.

4
 Teknologi yang digunakan dalam proses produksi harus menghaslkan

produk berkualitas yang dapat bersaing di pasaran dengan biaya

efisien.

 Dengan kerja keras dan juga dukungan dari pihak lain, bisnis yang

ada bukan hanya harus mampu bertahan, namun juga harus mampu

bertumbuh dan menghasilkan keuntungan.

 Filosofi manajemen mengenai bisnis yang dijalankan akan

menghasilkan gambaran public (public image) yang baik dan

menguntungkan dan akan menghasilkan imbalan finansial dan

psikologis bagi mereka yang bersedia menginvestasikan tenaga kerja

dan uang untuk membantu kesuksesan usaha.

 Self concept yang dimiliki oleh para pendiri mengenai bisnis yang di

jalankannya dapat di komunikasikan dan di adaptasi oleh karyawan

dan stakeholder.

2. Profil Perusahaan

Profil perusahaan menggambarkan jumlah dan mutu sumber daa fisik,

manusia dan keuangan perusahaan. Profil perusahaan juga menilai

kekuatan dan kelemahan manajemen dan struktur organisasi

perusahaan. Disamping itu, profil perusahaan membandingkan

keberhasilan masa lalu dan hal-hal yang menjadi kepedulian bersama

dengan kapabilitas yang saat ini dimiliki dalam usaha mengenali

kapabilitas masa depan.

3. Lingkungan Eksternal

5
Lingkungan eksternal perusahaan trdiri dari seluruh kondisi dan

kekuatan yang berdampak pada pilian-pilihan strategis. Lingkungan

eksternal berada diluar kendali perusahaan

4. Analisis Strategi dan Pilihan

Penilaian simultan terhadap lingkungan eksternal dan profil

memungkinkan perusahaan mngenali aneka peluang untuk

pengembangan dan kemajuan. Namun peluang-peluang yang diplih

haruslah sesuai dengan misi perusahaan.

5. Tujuan Jangka Panjang

Hasil yang ingin di capai perusahaan setelah bertahun-tahun disebut

orientasi jangka Panjang. Tujuan-tujuan jangka Panjang ini biasanya

terdiri dari profitabilitas, tingkat pengembalian investasi, posisi pesaing,

kepemimpinan teknologi, produktivitas, hubungn antar karyawan,

tanggungjawab public dan pengembangan karyawan.

6. Strategi Besar

Strategi besar adalah aksi-aksi besar komprhensif dan terencana yang

dilakukan agar tujuan jangka Panjang dapat tercapai meski perusahaan

berada di tengah-tengah lingkungan yang dinamis. Ada 12 pendekatan

mendasar dalam strategi besar yaitu konsentrasi, pengembangan pasar,

pengembangan produk, inovasi, integrase horizontal, integrase vertical,

patungan, diversifikasi konsentris, diversifikasi konglomerasi, putar

haluan, divestasi dan likuidasi.

7. Tujuan Tahunan

6
Hasil yang ingin dicapai perusahaan dalam masa tahun disebut tujuan

tahunan atau tujuan jangka pendek. Tujuan jangka pendek terdiri dari

hal-hal yang mirip denga tujuan jangka Panjang.

8. Strategi fungsional

Kebanyakan manajer strategis mncoba mengambangkan strategi

operasional untuk setiap tujuan tahunan terkait. Strategi oprerasional

adalah pernyataan spesifik dari sarana (means) yang digunakan untuk

mencapai tujuan di tahun-tahun mendatang.

9. Kebijakan

Kebijakan adalah keputusan besar yang memandu atau menggantikan

keputusan manajerial yang bersifat pengulangan.

B. Mengkaji Ulang Strategi Korporat

Dalam melakukan pengkajian ulang, perkembangan informasi yang

relevan harus terus diamati dan segera direspon dengan analisis lebih

lanjut. Perhatian utama ditekankan pada keseusuaian strategi korporat

dengan misi dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta pasar.

Berikutnya penekanan diberikan pada system pendukung yang

mengarahkan attitude dan perhatian.

Konfigurasi yang bagus dari strategi korporat memungkinkan

peninjauan ulang secara periodic dan konfigurasi ini mempunyai ruang bagi

pembaruan dan perbaikan. Strategi korporat yang berperan dalam

pemilihan business mix dan pengelolaan value enhancing dari bauran

7
bisnis didasarkan pada struktur organisasi, system dan kebijakan yang

sesuai.

Salah satu cara yang dilakukan untuk percepatan ini adalah mempelajari

pengalaman perusahaan lain. Sebuah perusahaan sebetulnya dapat saja

meniru strategi yang di pakai perusahaan lain yang sudah mapan dan

matang serta terbukti sukses. Dapat juga melakukan benchmark atas

sistemnya. Tetapi proses duplikasi itu tidak mudah karena strategi, sistem,

teknologi, dan proses disusun secara sinergis serta butuh dukungan dari

struktur dan budaya perusahaan yang menjadi model duplikasi.

Selain cara tersebut, ada pendekatan yang dipakai dalam menyusun

strategi korporat yaitu pendekatan di mana pelanggan mempunynai value

propositons yang berusaha dipenuhi perusahaan. Pendekatan ini dapat

diurai dalam tiga pemikiran manjerial sebagai berikut:

1. Pemahaman, pengukuran, dan pembedahan customer value untuk

sekarang maupun untuk waktu mendatang

2. Pemahaman, pengukuran, pemetaan, dan manajemen atas proses

bisnis yang sekarang dan potensial untuk dikembangkan

3. Pemahaman, pengukuran, manajemen, dan pengembangan resource

base yang fundamental bagi perusahaan

Untuk dapat menciptakan nilai melalui strategi korporat, manajemen

puncak dituntut untuk memiliki sejumlah kecakapan kritis. Pertama, tentu

saja manajemen puncak apat membuat visi dan misi berdasarkan

ekspetasidari shareholder dan identifikasi stakeholder intinya serta

8
menimbang kondisi pasar. Selain itu manajemen puncak harus dapat

mengukur sumber daya dan kapabilitas korporat untuk kemudian

mengaplikasikan analisis industry dan analisis strategi.

Strategi menjadi roadmap yaitu arah dan cakupan dari perusahaan

dalam jangka panjang dan secara jelas menuntutn bagaimana mencapai

tujuan strategis di atas. Untuk menentukan bisnis mana yang di

pertahankan dan bisnis mana yang di divestasikan, di buat urutan

berdasarkan kriteria kesesuain dengan kompetensi, potensi

berkembangnya dan penciptaan atau justru penghancuran nilai. Tugas

manajemen puncak pula untuk memimpin timnya menciptakan struktur,

system dan proses yang kondusif bagi pengimplementasian strategi

korporat yang terbentuk.

C. Langkah Awal Manajemen Strategik

1. Perumusan Misi

Misi adalah reason for being, mengapa perusahaan ada. Misi

merupakan justifikasi eberadaan perusahaan di masyarkat, engenali

linkungan bisnisnya, keunggulan kompetitifnya, justifikasi social dan

seberapa jauh akan menggunakan enablers.

Misi adalah down to earth statement, pernyataaan membumi yang

harus lebih nyata untuk menjembatani agar visi terjadi. Misi juga

mempunyai fungsi mengenai keberadaan perusahaan dalam

memperoleh mendapatkan hak untuk hidup di masyarakat. Jika visi

9
adalah unifying vocal point, visi yang diupayakan agar menjadi nyata.

Pernyataan misi mengartikulasikan sifat-sifat utama, nilai-nilai dan

aktivitas perusahaan. Pernyataan misi juga harus mampu menumbuhkan

keyakinan bagi para anggota organisasi serta mampu pula

mengekspresikan tujuan organisasi dengan cara yang dapat memberi

inspirasi, komitmen, inovasi dan keberanian.

2. Tujuan Pernyataan Misi

Menurut King dan Cleland, tujuan pernyataan misi perusahaan adalah:

 Memastikan adanya kesamaan tujuan dalam organisasi

 Sebagai dasar untuk memotivasi pemanfaatan sumber daya

perusahaan

 Sebagai dasar atau standar bagi pengalokasian sumber daya

organisasi

 Untuk membangun sebuah iklim bagi organisasi, misalnya untuk

menentukan jenis operasi bisnis

 Sebagai titik fokus untuk menentukan siapa saja yang dapat

mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi dan siapa saja yang

tidak dapat melakukannya

 Sebagai fasilitas untuk menerjemahkan tujuan dan arah organisasi

ke dalam struktur kerja yang melibatkan pelimpahan tugas dan

tanggungjawab kepada elemen-elemen yang ada dalam organisasi

 Untuk menjelaskan secara spesifik tujuan dari organisasi dan

menerjemahkan tujuan ini ke dalam sasaran dalam sebuah cara

10
dimana biaya, waktu dan parameter kinerja dapat dinilai dan

dikendalikan.

3. Elemen-elemen Pernyataan Misi

Sebuah pernyataan misi ang baik secara jelas menggambarkan siapa

pelanggan organisasi serta produk dan layanan apa yang akan

diberikan. Penyusunan pernyataan misi organisasi memerlukan proses

pengumpulan ide dan saran yang kemudian dirumuskan dalam frase

yang pendek memiliki focus yang tajam yang memenuhi kriteria-kriteria

yang spesifik. Proses untuk mendefinisikan misi perusahaan bagi

sebuah bisnis yang spesifik mungkin paling baik di pahami dengan cara

memikirkan bisnis yang akan dijalankan pada saat pertama kali di

didirkan.

4. Perubahan Pernyataan Misi

Sebagai pertimbangan tambahan dalam pernyataan misi adalah

bahwa kebanyakan organisasi bisnis mmiliki pelanggan yang beragam

yang melakukan pembelian dengan berbagai alasan yang berbeda. Juga

perlu di ingat, seperti halnya visi organisasi, pernyataan misi yang di

rancang di tujukan untuk membantu memandu jalannya organisasi,

bukannya untuk “mengunci” perusahaan dalam sebuah keputusan

tertentu. Artinya, pada saaat perusahaan bertumbuh dan lingkungan

kompetisi mengalami perubahan-perubahan seperti social, demografis,

dan lingkungan, organisas mungkin memerlukan alasan baru yang bias

di kemukakan mengenai justifikasi keberadaannya.

11
Alasan lain perlunya dilakukan evaluasi dan perubahan misi pada satu

waktu tertentu adalah kurang baiknya prospek bisnis inti yang dimiliki

oleh organisasi.

5. Pemanfaataan Misi Bagi Kemajuan Organisasi

Perusahaan dapat memanfaatkan pernaytaan misi yang ada untuk

memberikan pelayanan yang maksmimal kepada para stakeholder

sehingga mereka puas dengan kinerja yang ada dan juga hasil dari

usaha laynan pelanggan yang telah dilakukan. Misi memberikan kriteria

untuk pemilihan strategi bagi eksekutif senior organisasi. Banyak

diversikan dan akuisis potensial yang gagal karena bisnis baru yang

ihasilkan dari kedua aksi tersebut tidak tercakup dalam kerangka kerja

yang ditetapkan berdasarkan misi perusahaan.

Ketika sebuah misi diakui dan diterima oleh manajer dan karyawan,

maka ia menjadi kerangka kerja bersama bagi pengambilan keputusan

dan penetapan prioritas. Misi adalah sesuatu yang di sadari oleh setiap

orang dalam organisasi dan karyawan dapat menghubungkan aktivitas

yang sau dengan yang lainnya melalui misi organisasi.

D. Memanfaatkan SWOT Analysis

Analisa SWOT (Stregths, Weakness, Opportunities and Threats)

adalah perangkat analisa yang paling populer terutama untuk kepentingan

perumusan strategi. Asumsi dasar yang melandasinya adalah bahwa

organisasi harus menyelaraskan aktivitas internalnya dengan realitas

12
eksternal agar dapat mencapai tujuan yang di tetapkan. Peluang tidak akan

berarti manakala perusahaan tidak mampu memanfaatkan sumber daya

yang dimilikinya untuk memanfaatkan peluang tersebut.

Kemampuan analisis SWOT bertahan sebagai alat perencanaan

yang masih terus digunakan sampai saat ini, membuktikan kehebatan

analisis ini di mata para manajer. Anaslis SWOT telah lama menjadi

kerangka kerja pilihan bagi banyak manajer karena kesederhanaannya,

proses penyajiannya, dan kemampuannya merefleksikan esensi dari suatu

penyusunan strategi, yaitu mempertautkan peluang dan ancaman dengan

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Namun analisis SWOT adalah

sebuah pendekatan konseptual yang luas, yang menjadikannya rentan

terhadap beberapa keterbatasan.

Pearce dan Robinson mengungkapkan beberapa keterbatasan SWOT

yaitu:

1. Analisis SWOT berpotensi untuk terlalu banyak memberikaan

penekanan pada kekuatan internal dan kurang memberikan perhatian

pada acaman eksternal.

2. Analisis SWOT dapat menjadi sesuatu yang bersifat statis dan beresiko

mengabaikan perubahan situasi dan lingkungan yang dinamis.

3. Analisis SWOT berpotensi terlalu memberikan penekanan hanya pada

satu kekuatan atau elemen dari strategi.

13
BAB III

KESIMPULAN

Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi,

pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran

tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan

dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi

Manajemen strategi terdiri dari: Misi perusahaan, profil perusahaan

lingkungan eksternal, analisis strategi dan pilihan, tujuan jangka panjang,

strategi besar, tujuan tahunan, strategi fungsional, dan kebijakan.

Perushaan harus dikelola secara profesional. Suatu perusahaan

akan bergerak secara dinamis, karena itu perusahaan dituntut untuk

melakukan perencanaan strategis. Perencanaan strategis harus

mendasarkan pada kekuatan dan kelemahan yang ada dalam suatu

perusahaan untuk mengankap peluang yang lebih baik dan menanggulangi

ancaman-ancaman yang ada. Betapapun keadaan perusahaan sekarang

sudah dianggap maju, perencanaan ke depan tetap sangat penting, kaena

era ke depan adalah era yang semakin ketat dengan persainga.

14
DAFTAR PUSTAKA

Susanto AB. 2014. Manajemen Strategik Komprehensif. Jakarta: Penerbit

Erlangga

15

Anda mungkin juga menyukai