OLEH :
KELOMPOK 7
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang
senantiasa memberikan kemudahan, kelancaran beserta limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
yang tiada terhingga. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW
yang telah memberikan suri tauladan bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................1
1.3 TUJUAN.....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................2
2.1 Pengantar................................................................................................................................2
2.2 Kriteria Intensitas Faktor.........................................................................................................3
2.3 Kriteria Luas dan Kompleksitas Proyek...................................................................................3
2.4 Kriteria Pendapatan Valuta Asing/Devisa................................................................................4
2.5 Kriteria Profitabilitas Komersial..............................................................................................5
2.6 Kriteria Profitabilitas Ekonomi Nasional.................................................................................6
2.7 Kriteria Pemilihan Proyek........................................................................................................6
2.8 Contoh Kasus...............................................................................................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan
apakah suatu bisnis layak dijalankan atau tidak. Kegiatan ini meliputi identifikasi masalah,
peluang, menentukan tujuan, menggambarkan bagaimana situasi bisnis dan menilai berbagai
manfaat yang dihasilkan. Dalam kaitannya dengan bisnis, studi ini bisa digunakan untuk
membantu pengusaha mengambil sebuah keputusan yang tepat. Bagi seorang pemula, studi
ini sangat penting dilakukan karena dapat menghindarkan pebisnis dari kerugian.
Dalam studi kelayakan bisnis yang sebagian besar membicarakan segi bisnis maka
profitabilitas komersial lebih diperhatikan. Investor memiliki prioritas penilaian suatu proyek
yaitu apakah suatu proyek memberikan tingkat keuntungan yang dianggap layak.
1.3 TUJUAN
a. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Pengantar Studi Kelayakan Bisnis
b. Untuk mengetahui Apa saja kriteri-kriteria keputusan Studi Kelayakan Bisnis
c. Untuk Mengetahui Contoh Kasus Kriteria Keputusan Studi Kelayakan Bisnis.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengantar
Dalam studi kelayakan bisnis yang sebagian besar membicarakan segi bisnis maka
profitabilitas komersial lebih diperhatikan. Investor memiliki prioritas penilaian suatu proyek
yaitu apakah suatu proyek memberikan tingkat keuntungan yang dianggap layak.
Pada dasarnya terdapat dua pendekatan utama dalam menilai sumbangan proyek
kepada perekonomian nasional, yaitu sebagai berikut:
Kriteria penilaian yang akan dibahas antara lain: a) kriteria intensitas faktor, b)
kriteria luas dan kompleksitas proyek, c) kriteria pendapatan valuta asing/devisa, d) kriteria
2
profitabilitas komersial, e) kriteria profitabilitas ekonomi social, dan f) kriteria pemilihan
proyek.
Namun, perlu diperhatikan bahwa kelebihan tenaga kerja dalam kenyataannya bukan
satu-satunya faktor yang perlu diperhatikan karena masih banyak faktor-faktor lain yang juga
memengaruhinya.
Kriteria ini memiliki kelemahan, yaitu harus diikuti dengan asumsi “faktor-faktor lain
dianggap tetap tidak terpengaruh dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dijadikan kriteria”.
Padahal dalam kenyataan, keadaan tersebut sulit ditemui.
Jadi, penggunaan faktor surplus tenaga kerja sulit dijadikan kriteria satu-satunya tanpa
mempertimbangkan akibatnya, terutama akibat negatifnya terhadap faktor-faktor lain,
misalnya produktivitas yang rendah, yang justru kemungkinan besar akan mengurangi ‘nilai’
proyek itu sendiri.
Kriteria lain yang bisa digunakan untuk membuat keputusan investasi adalah luas dan
tingkat kompleksitas elemen-elemen yang terdapat dalam proyek. Semakin luas suatu proyek
semakin kompleks permasalahan yang dihadapinya. Luas dan kompleksitas tersebut meliputi
aspek keuangan, produksi dan keuangan yang diperoleh dari aspek-aspek lain.
Secara umum, pada tahap awal pembangunan suatu negara, jenis-jenis usaha kecil
yang mempergunakan teknik produksi sederhana dan memberikan return yang cepat
sebaiknya diberi dukungan lebih kompleks yang dilaksanakan beberapa waktu kemudian
setelah masyarakat siap untuk melaksanakannya.
3
petani dan industri pendukung pertanian, sasaran pembangunan kita adalah industri pengolah
bahan mentah menjadi bahan baku, serta industri pengolahan bahan mentah menjadi bahan
baku. Pelita ketiga memiliki sasaran pembangunan industri pendukung pertanian dan
pertanian menuju swasembada pangan, industri pengola bahan mentah menjadi bahan baku,
serta industri pengolah bahan baku menjadi bahan jadi.
Dari contoh diatas, dapat kita lihat suatu iliustrasi mengenai tahap-tahap pelaksanaan
pembangunan menuju industrialisasi suatu negara yang paling sederhana dengan kemampuan
masyarakat negara yang bersangkutan menuju industri-industri yang lebih
kompleks.
Salah satu pertimbangan keputusan dilaksanakan suatu proyek adalah seberapa besar
penghematan devisa yang diperoleh bagi produk-produk yang diproduksi proyek jika produk
tersebut adalah subtitusi impor, atau seberapa pendapatan devisa yang diperkirakan akan
didapat dari eksport produk yang akan dihasilkan proyek.
Suatu negara kadang mengalami pengurangan cadangan devisa, baik disebabkan oleh
pengurangan pendapatan devisa ataupun oleh meningkatnya pengeluaran devisa. Hal tersebut
disebabkan misalnya kegagalan produksi pertanian sehingga pemerintah perlu membeli lebih
banyak bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri agar tercukupi.
Krisi cadangan devisa akan emnagncam kelangsungan jangka panjang suatu negara,
maka proyek-proyek yang secara komersial tidak layakpun bisa diterima asal
menghasilkan devisa yang relatif tinggi atau proyek tersebut paling tidak membantu
megatasi kesuliatn devisa.
Jika proyek-proyek yang ada selama ini dinilai dalam jangka panjang tidak mampu
menhasilkan devisa yang cukup bagi negara yang bersangkutan, membanganu
4
proyek-proyek yang memberikan pendapatan devisa atau yang menghemat devisa
merupakan proyek-proyek yang harus diprioritasskan.
5
Namun, dalam kebijaksanaan perencanaan pembangunan dan/atau bagi proyek-
proyek yang memerlukan bantuan pemerintah (dana atau lainnya) sebaiknya tidak
menggunakan kriteria profitabilitas komersial sebagai pertimbangan satu-satunya dalam
pengambilan keputusan, melainkan perlu dilengkapi pula dengan kriteria profitabilitas
ekonomi nasional.
Kriteria pemilihan proyek ini dipergunakan untuk menentukan urutan proyek dari
sekelompok usulan proyek. Caranya dengan membuat analisis perbandingan sekelompok
usulan proyek, kemudian menentukan prioritasnya
Home Industry Coklat "Cozy" merupakan usaha baru yang di dirikan dengan modal sendiri,
yaitu sebesar Rp10.000.000. Produk yang dihasilkan berupa cokelat bubuk dan cokelat
batang dengan berbagai macam varian rasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
kelayakan investasi dalam pendirian Home Industry Coklat "Cozy" yang beralamat di
Lingkungan Jaten RT 01 RW 01 Kelurahan Kademangan Kecamatan Kademangan
6
Kabupaten Blitar. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Januari-Februari 2015 dengan teknik
pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode yang digunakan
yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan produksi, aspek organisasi dan
manajemen, serta aspek finansial dengan perhitungan kelayakan investasi berupa Payback
Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index
(PI). Analisis pasar dan pemasaran menunjukkan bahwa prospek Home Industry Coklat
"Cozy" cukup baik, dilihat dari peningkatan jumlah permintaan setiap tahun. Analisis teknis
dan produksi menunjukkan bahwa lokasi home industry dekat dengan pemukiman sehingga
memudahkan untuk merekrut tenaga kerja. Analisis organisasi dan manajemen menunjukkan
pemilik usaha telah menjalankan fungsi manajemen dengan baik.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi kesimpulan yang dapat kami ambil adalah Di dalam penilaian keputusan
investasi atau studi kelayakan bisnis menggunakan kriteria. Dimulai dari kriteria yang
“sempit” sampai dengan kriteria yang lebih “luas”. Kriteria yang sempit hanya menekan pada
aspek profitabilitas dipandang dari sudut bisnis yang sering disebut profitabilitas komersial.
Sedangkan dari sudut yang lebih luas adalah dengan memerhatikan manfaat proyek bagi
perekonomian nasional dan segi social.
Dalam studi kelayakan bisnis yang sebagian besar membicarakan segi bisnis maka
profitabilitas komersial lebih diperhatikan. Investor memiliki prioritas penilaian suatu proyek
yaitu apakah suatu proyek memberikan tingkat keuntungan yang dianggap layak.
Pada dasarnya terdapat dua pendekatan utama dalam menilai sumbangan proyek
kepada perekonomian nasional, yaitu sebagai berikut:
8
Kriteria penilaian yang akan dibahas antara lain: a) kriteria intensitas faktor, b) kriteria luas
dan kompleksitas proyek, c) kriteria pendapatan valuta asing/devisa, d) kriteria profitabilitas
komersial, e) kriteria profitabilitas ekonomi social, dan f) kriteria pemilihan proyek.
DAFTAR PUSTAKA
http://briaklau22.blogspot.com/2011/04/studi-kelayakan-bisnis-kriteria.html?m=1