21212154
23212823
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas kelompok ini dapat terselesaikan sesuai
dengan yang diharapkan.
Penyusunan tugas ini dapat terselesaikan, karena senantiasa mendapatkan bimbingan,
petunjuk dan saran dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak secara langsung.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tugas ini tidak terlepas dari berbagai
kekurangan, oleh karena itu dengan segala keridhoan hati penyusun mengharap kritik dan
saran dari semua pihak sebagai modal penyusunan di masa mendatang.
Akhirnya penyusun berharap semoga apa yang telah penulis sajikan dalam tugas ini
dapat diambil manfaatnya demi pengembangan ilmu pengetahuan.
Tim penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Ekonomi
Analisa ekonomi dapat dibedakan atas tiga yaitu Ekonomi Deskriptif, Teori Ekonomi
dan Ekonomi Terapan. Ekonomi Deskriptif adalah analisis ekonomi yang menggambarkan
keadaan yang sebenarnya nyata dalam perekonomian. Teori ekonomi adalah pandanganpandangan yang menggambarkan sifat-sifat hubungan yang nyata dalam kegiatan ekonomi
dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya
mengalami perubahan. Ekonomi Terapan (ilmu ekonomi kebijakan) adalah cabang ilmu
ekonomi yang menelaah tentang kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi
masalah-masalah ekonomi.
Analisis ekonomi sendiri jika dilihat dari pengertiannya adalah proses pemeriksaan
statistik dan indikator pasar untuk menentukan kemungkinan rencana untuk alokasi sumber
daya. Analisis dapat diarahkan untuk mengembangkan rencana ekonomi tertentu atau
kebijakan, atau dapat digunakan untuk benar-benar memahami status ekonomi. Dalam rangka
untuk melakukan analisis ekonomi dasar, adalah penting untuk memahami hubungan antara
sumber daya dan kebutuhan, sejarah baru-baru ini ekonomi yang bersangkutan, dan tujuan
atau prakiraan dalam waktu dekat.
2.1.1 Ekonomi Deskriptif
Yaitu suatu analisis ekonomi yang menggambarkan tentang kondisi yang sebenarnya
terjadi dalam suatu perekonomian. Dengan cara inilah fakta-fakta yang terjadi dalam
perekonomian yang sudah berjalan akan dianalisa. Memang terkadang hal ini masih cukup
sulit untuk dilakukan karena terkadang sifat yang sebenarnya dari suatu keadaan dengan fakta
yang terwujud dari situasi itu sendiri.
Penyebab lainnya adalah dikarenakan terwujudnya situasi atau kondisi dalam
perekonomian itu berhubungan dengan individu-individu dalam suatu masyarakat. Sebagai
contoh apabila kita ingin menganalisa mengenai seberapa besar pengaruh kenaikan harga
pangan. Hal ini cukup sulit diketahui karena produksi pangan juga dipengaruhi oleh banyak
faktor, antar lain adalah faktor harga barang lain, faktor keadaan ekonomi, faktor iklim, dan
faktor-faktor lainnya.
2.1.2 Teori Ekonomi
Yaitu suatu pandangan yang menggambarkan tentang hubungan prediksi dari kondisi
ekonomi yang akan terjadi dengan sifat-sifat ekonomi yang telah terwujud dalam kegiatan
ekonomi sebelumnya, serta pengaruh-pengaruh yang mempengaruhi perubahan tersebut.
Sekaligus teori ekonomi ini juga memberikan informasi tentang sifat utama dari sistem
ekonomi dan apa yang menjadikan berfungsinya ekonomi itu.
Dengan mendapatkan data berupa fakta-fakta ekonomi saja itu belum cukup untuk
mempelajari ilmu ekonomi. Tetapi ada hal yang lebih penting dari pada itu, yaitu membuat
sususan secara sistematik dari fakta-fakta tersebut, sehingga gambaran umum tentang
perekonomian yang sedang terjadi serta berbagai komponen pendukungnya dapat diketahui.
Inilah tugas dari model analisis teori ekonomi.
2.1.3 Ekonomi Terapan
Model analisis ekonomi berupa ekonomi terapan ini jika di masyarakat biasanya
disebut dengan ilmu kebijakan ekonomi. Yaitu suatu sistem analisis yang digunakan untuk
mencari pemecah masalah dan cara penerapannya untuk mengatasi berbagai macam masalah
ekonomi yang terjadi. Nah, hubungannya dengan sistem teori ekonomi adalah model
ekonomi terapan ini dapat menggunakan hasil perumusan dari sistem teori ekonomi tersebut.
Mari kita ingat kembali bahwa sebenarnya ada 4 tujuan pencapaian dalam perekonomian,
yaitu :
1.
2.
3.
4.
Analisis ekonomi sendiri jika dilihat dari pengertiannya adalah proses pemeriksaan
statistik dan indikator pasar untuk menentukan kemungkinan rencana untuk alokasi sumber
daya. Analisis dapat diarahkan untuk mengembangkan rencana ekonomi tertentu atau
kebijakan, atau dapat digunakan untuk benar-benar memahami status ekonomi. Dalam rangka
untuk melakukan analisis ekonomi dasar, adalah penting untuk memahami hubungan antara
sumber daya dan kebutuhan, sejarah baru-baru ini ekonomi yang bersangkutan, dan tujuan
atau prakiraan dalam waktu dekat.
Langkah pertama dari analisis ekonomi sering melibatkan pengumpulan data sumber
daya. Sumber daya ini dapat mencakup konsep-konsep tidak berwujud, seperti tenaga kerja
dan waktu, serta barang-barang berwujud seperti uang atau barang. Memahami bagaimana
cara terbaik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka sering fungsi utama dari analisis
ekonomi, karena alokasi yang efisien dapat menyebabkan ekonomi yang stabil atau tumbuh
dan keseimbangan antara sumber daya dan kebutuhan. Data yang diperlukan untuk analisis
sumber daya mungkin termasuk informasi kependudukan, statistik produksi kotor, dan
rincian tentang hukum perburuhan dan upah yang dapat mempengaruhi biaya maksimum dan
jumlah tenaga kerja.
Memahami sejarah suatu daerah, industri, atau ekonomi nasional dapat sangat
mempengaruhi hasil analisis ekonomi. Sebuah negara di tengah-tengah perang pada
umumnya akan memiliki faktor ekonomi yang sangat berbeda di tempat kerja daripada suatu
negara hanya muncul dari resesi. Sejarah baru-baru ini subjek dapat mempengaruhi alokasi
sumber daya, harga, maksimal produksi, dan faktor lainnya hampir setiap yang memainkan
peran penting dalam analisis. Selain memeriksa peristiwa ekonomi masa lalu yang mungkin
mempengaruhi studi, juga penting untuk memeriksa acara lokal, nasional, dan global yang
juga dapat mengubah interpretasi data.
Analisis ekonomi kadang-kadang dapat dilakukan hanya untuk menjelaskan keadaan
saat ini ekonomi tertentu, tetapi juga dapat dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk
menetapkan dan mencapai tujuan ekonomi di masa depan. Jika, misalnya, pemerintah
meramalkan suatu kelangkaan pangan yang akan datang, mungkin ingin mulai subsidi
pertanian untuk membantu mengurangi risiko ekonomi kekurangan. Dengan melakukan
analisis ekonomi, mungkin dapat menentukan cara membuat subsidi dan program bantuan
yang paling sesuai dengan situasi tanpa melelahkan sumber daya keuangan.
Kesediaan Membayar
100
80
70
50
Setelah dilakukan tawar menawar, maka album tersebut terjual pada Cris yang mau
membayar $100, namun kenyataannya ia hanya membayar $80 karena penawar yang lain
tidak mau membayar lebih dari $80. Cris memperoleh keuntungan ekstra sebesar $20, dan
keuntungan inilah yang disebut sebagai surplus konsumen. Sedangkan tiga penawar yang lain
tidak mendapat surplus konsumen karena mereka tidak mendapatkan album dan juga tidak
membayar apa-apa.
Apa yang Diukur oleh Surplus Konsumen?
Tujuan mempelajari konsep surplus konsumen ini adalah untuk membuat penilaian normatif
tentang diinginkan atau tidaknya hasil yang dibuahkan olehmekanisme pasar. Surplus
konsumen pada dasarnya mengukur manfaat atau keuntungan yang diterima pembeli dari
suatu barang, berdasarkan penilaian konsumen itu sendiri. Kunci untuk tetap menyadari
pentingnya surplus konsumen adalah dengan menghormati preferensi (pilihan atau
kecenderungan perilaku) pembeli. Namun disebagian besar pasar kita dapat menyimpulkan
dengan aman bahwa surplus konsumen merupakan cerminan kesejahteraan ekonomis para
konsumen. Para konsumen biasanya mengasumsikan bahwa para pembeli adalah para
pembuat keputusan yang rasional sehingga preferensi mereka harus dihormati.
2.2.2 Konsep Producer Surplus
Surplus Produsen adalah pendapatan tambahan yang diperoleh oleh seorang produsen
dari penerimaan harga suatu barang yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang
sebenarnya telah dipersiapkan untuk ditawarkan.
Perhatikan bahwa surplus produsen umumnya mengalir melalui kepada pemilik faktor-faktor
produksi: dalam persaingan sempurna, tidak ada surplus produsen timbul untuk perusahaan
individual. Ini adalah sama dengan mengatakan bahwa keuntungan ekonomi didorong
menjadi nol. Bisnis dunia nyata umumnya memiliki atau mengontrol beberapa masukan
mereka, yang berarti bahwa mereka menerima surplus produsen karena mereka: ini dikenal
sebagai keuntungan normal, dan merupakan komponen biaya peluang perusahaan. Jika
faktor-faktor pasar persaingan sempurna juga, surplus produsen pada akhirnya berakhir
sebagai sewa ekonomi kepada pemilik input langka seperti tanah.
JenisJenis Kelompok Produsen (perusahaan)
Kelompok produsen dapat dibagi dalam tiga kelompok sehubungan dengan kemampuan
menjualnya, yaitu:
1. Penjual Supermarginal
Penjual supermarginal adalah penjual yang berani menjual produknya di bawah harga pasar.
Produsen ini menggunakan konsep dan falsafah produksi dalam pemasarannya yaitu
memproduksi barang sebanyak-banyaknya kemudian menjualnya dengan harga yang
semurah-murahnya tapi tetap masih peroleh keuntungan.
2. Penjual Marginal
Penjual marginal adalah produsen yang menjual produknya sama dengan harga pasar.
Biasanya produsen ini hanya menjual produknya di tempat-tempat yang tawar-menawar tidak
diberlakukan, sehingga mereka menyiasatinya dengan memberi label harga produknya.
3. Penjual Submarginal
Penjual submarginal adalah kelompok penjual yang hanya menjual produknya di atas harga
pasar. Produsen kelompok ini menganggap bahwa produknya sangat eksklusif, unik,
produsennya sangat ternama dan terkenal atau sejenisnya.
Analisis surplus konsumen dan produsen sebanarnya hanya ditujukan pada kelompok
konsumen dan produsen yang submarginal dan supermarginal, karena dua kelompok ini yang
mungkin dapatkan surplus dari pembelian dan atau penjualan produknya.
Konsumen akan dapatkan suplus jika preferensi harga yang diperkirakannya lebih tinggi dari
harga keseimbangan pasar. Besarnya surplus tentu saja bergantung pada berapa banyak
jumlah kuantitas yang akan dibeli dikalikan dengan selisih harga tersebut. Sedangkan
produsen akan dapatkan surplus penjualannya jika harga jual produknya lebih rendah dari
harga yang mampu dibeli oleh konsumen dalam kondisi keseimbangan pasar.
jauh lebih rendah dibandingkan dengan upah yang dibayarkan perusahaan kepada
mereka.
3. Apabila proyek mengimpor tenaga kerja, maka harga bayangannya adalah upah
yang mereka inginkan ditambah dengan premium dalam bentuk devisa yang
dikirimkan ke negara asal mereka.
4) Modal
Dalam perhitungan harga bayangan dari modal, kita perlu memperhatikan opportunity
cost dari modal tersebut. opportunity cost inilah (dengan memperhatikan unsur resiko)
yang merupakan harga bayangan dari modal tersebut.
5) Valuta Asing
Terdapat dua kurs valuta asing yaitu kurs resmi dan kurs pasar. Di berbagai negara
yang sedang berkembang kurs resmi jauh lebih rendah dari kurs pasar. Dalam keadaan
itu harga bayangan yang relevan untuk valuta asing adalah kurs pasar.
Dari keseluruhan uraian di atas dapat dilihat bahwa pengukuran manfaat ekonomi
lebih sulit dibanding biaya ekonomi, antara lain disebabkan:
a. Beberapa manfaat kendati pun bersifat langsung dan (primary) sulit diukur dengan
uang, karena biasanya tidak dinyatakan dalam harga pasar, melainkan harga
bayangan.
b. Kebanyakan manfaat memerlukan perkiraan jangka panjang
c. Banyak manfaat yang bersifat tidak langsung dan dalam perwujudannya perlu proyek
tambahan.
biaya sumber-sumber nasional untuk mendapatkan atau menghemat satu satuan devisa.
2.
Kriteria unit DRC serta ERP bertitik tolak pada prinsip bahwa efisien tidaknya
produksi jenis barang dan jasa tradeable tergatung pada daya saingnya di pasaran dunia.
Artinya , apakah biaya produksi riel yang terdiri dari pemakaian sumber-sumber nasional
terutama tenaga kerja dan modal cukup rendah, sehingga harga jualnya dalam rupiah (setelah
dipotong segala macam pajak) tidak melebihi tingkat border price yang relevan (dinyatakan
dalam dollar dikalikan dengan shadow price devisa). Untuk tujuan analisis efesiensi, pasar
dalam negeri dinilai berdasarkan perbandingan antara opportunity cost riil dari produksi
dalam negeri dengan border price yang relevan tadi.
Border Price yang relevan untuk produksi dalam negeri yang melebihi konsumsi nasional
adalah harga f.o.b untuk ekspor, sedangkan untuk jenis barang tradeable yang produksi
dalam negerinya kurang dari konsumsi nasional, border price yang relevan adalah harga c.i.f
untuk impor.
Kriteria pada ERP menjelaskan perlu tidaknya suatu proyek diberi proteksi efektif
terhadap persaingan internasional agar dapat hidup. Pengukuran proteksi efektif itu bertitik
tolak dari perhitungan proteksi terhadap output, yang diukur sebagai proporsi kelebihan harga
jual yang diterima produsen dalam negeri setelah dipotong segala jenis pajak yang
membebani prose produksi dibandingkan dengan hasil perkalian antar border price dan nilai
tukar valuta asing. Kemudian diperhitungkan pengaruh proteksi terhadap sarana yang
digunakan dalam proses produksi. Tingkat proteksi ini diukur dengan cara serupa, yakni
sebagai proporsi kelebihan harga jual dalam negeri masing-masing sarana dibandingkan
dengan harga menurutborder price
b. Keputusan feasibilitas yang diambil oleh kedua criteria ini terhadap suatu proyek
tertentu sama, jika satu proyek dinyatakan feasible oleh UDRC, maka akan
dinyatakan feasible pula oleh ERP, demikian sebaliknya.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari makalah yang kami buat ini dapat disimpulkan bahwa dalam studi kelayakan
bisnis terdapat banyak pendekatan yang dipergunakan untuk dilakukan. Dimulai dari analisis
ekonomi, konsep surplus konsumen dan produsen hingga pendekatan yang di gunakan. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui bisnis yang direncakan apakah telah memenuhi aspek
aspek yang berada di dalam studi kelayakan tersebut. Setiap pendekatan pada dasarnya
memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Informasi yang benar diperlukan untuk
menghasilkan keputusan yang tepat dalam melaksanakan sebuah proyek. Hal ini dapat dilihat
berdasarkan uraian yang telah di bahas pada bab sebelumnya yang menghasilkan kesimpulan
sebagai berikut:
1. Analisis ekonomi di mulai dengan cara membedakan analisis berdasarkan ekonomi
deskriptif, teori ekonomi dan ekonomi terapan
2. konsep dari consumer surplus dan producer surplus yaitu suatu konsep yang
membahas tentang bagaimana konsumen maupun produsen dapat dikatakan surplus
dengan melihat / menyamakan kriteria yang ada di dalam konsep tersebut.
3. Pendekatan yang dipergunakan dalam melakukan analisis ekonomi yaitu dengan cara
pendekatan berdasarkan UNIDO Guide to Practical Project Appraisal
4. Manfaat ekonomi yang di dapat dimulai dari terbukanya lapangan pekerjaan,
memberdayakan sumber daya nasional, mendorong pertumbuhan industri lain,
memenuhi kebutuhan masyarakat, menambah pendapatan nasional
5. Kriteria invetasi tambahan dikenal dalam perdagangan international yaitu Unit
Domestic Resources Cost (UDRC) dan Effective Rate of Protection (ERP).