Anda di halaman 1dari 21

Short CV

Nama : Dr. Hesi Eka Puteri, SE, M.Si

: 19740908 200604 2 002/ 2008097401

Tempat Tanggal lahir : Sawahlunto Sjj, 8 September 1974

Jabatan : Wd1 FEBI - Dosen Pascasarjana IAIN Bukittinggi

: Komplek Jondul 4 FF1 Tabing Padang

: Kampus 2 IAIN Bukittinggi,


Mandiri Jln Gurun Aur Kubang Putih Kab. Agam Sumatera Barat
Jln.Paninjauan
Garegeh Bukittinggi

: +6281363405540

: S1 Ilmu Ekonomi Unand


S2 Ilmu Ekonomi Unand
S3 Ilmu Ekonomi Unand

: hesiekaputeri@gmail.com
hesiekaputeri@iainbukittinggi.ac.id

: https://orcid.org/0000-0002-9535-7365

: https://scholar.google.co.id/citations?user=SpC3L_cAAAAJ&hl=en

: Scopus Author ID: 57210393152

1
2

https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57210393152

Web of Science Researcher ID:  AAS-2674-2020


https://publons.com/researcher/3739540/hesi-eka-puteri/

SINTA Author ID: 6669331


http://sinta.ristekbrin.go.id/authors/detail?id=6669331&view=overview

Judul Penelitian Dirumuskan Dengan Kata Kunci Yang Dapat


Merangsang Pembaca Menggambarkan Isi dan Dirumuskan
Dengan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Proposal

Oleh :

Puteri
NIM : 3316.000
3

JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
TAHUN 2019

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah...........................................................................................8
C. Batasan Masalah.................................................................................................9
D. Rumusan Masalah..............................................................................................9
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian........................................................................9
F. Ruang Lingkup Penelitian (jika diperlukan).....................................................11
G. Penjelasan Judul...............................................................................................12
H. Kajian Terdahulu..............................................................................................14
I. Landasan Teori.................................................................................................17
J. Kerangka Pemikiran.........................................................................................30
K. Hipotesis...........................................................................................................30
L. Metode Penelitian.............................................................................................31
1. Jenis Penelitian.........................................................................................36
2. Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................................36
3. Jenis dan Sumber Data..............................................................................37
4. Populasi dan Sampel.................................................................................37
5. Definisi Operasional Variabel..................................................................39
6. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................40
7. Teknik Analisis Data................................................................................40
8. Pengujian Model.......................................................................................44
a.Uji Kualitas Data................................................................................43
b.Uji Asumsi Klasik..............................................................................44
c.Uji Hipotesis.......................................................................................44

Daftar Pustaka
4

Judul Penelitian Diletakkan Di sini

A. Latar Belakang Masalah

Latar Belakang masalah merupakan “pintu masuk” (entry point) dari

sebuah penelitian. Latar belakang ini berbentuk sebuah cerita yang mengalir

dari satu paragraf ke paragraf berikutnya yang berisi tentang perihal kenapa

penelitian ini penting untuk dilakukan. Latar belakang masalah yang baik

memiliki benang merah tentang cerita argumentatif tentang pentingnya

penelitian ini dilakukan. Harus ada alasan ilmiah mengapa penelitian ini

penting dilakukan.

Sifat latar belakang masalah yang baik diuraikan secara profesional , tidak

bertele-tele (straight to the point), berkaitan secara langsung dengan topik atau

judul penelitian serta memiliki tingkat kelogisan yang tinggi. Logika

Berjenjang digunakan untuk menyajikan latar belakang masalah, yang berarti

penyajian latar belakang dimulai dari lingkup yang luas kemudian menyempit

dan menyempit lagi dan demikian seterusnya. Permasalahan yang sering

muncul adalah cara penulisan ini terkadang menjadi tidak efektif jika
5

mengambil latar yang terlalu jauh dengan topik atau judul penelitian. Perlu

kehati-hatian dalam merumuskan titik awal latar belakang, sehingga “starting

point” nya tidak terlalu jauh.

Fenomena Gap (ketimpangan antara apa yang teramati dan apa yang

seharusnya terjadi) perlu diurai di latar belakang masalah. Fenomena gap ini

dapat berasal dari data sekunder yang ada atau bias saja berasal dari hasil

observasi dan wawancara awal. Jika fenomena gap berasal dari data sekunder,

maka tabel sederhana dapat saja di tempatkan di latar belakang masalah dengan

menyebutkan sumber data. Jika fenomena gap berasal dari hasil observasi atau

wawancara, maka permasalahannya cukup di urai dan diberi rujukan. 1

Meskipun hasil observasi atau wawancara awal dapat menjadi dasar fenomena

gap, namun data sekunder lebih di rekomendasikan dalam penulisan karya

ilmiah karena lebih dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk lebih memperkuat alasan teoritis sebuah karya ilmiah maka

fenomena yang teramati di hubungkan dengan konsep teori yang sudah ada.

Bagian yang memuat hal ini disebut dengan theoretical gap. Sejauh mana

fenomena yang ada tidak sesuai dengan konsep teoritis atau sejaumana kajian

terdahulu membicarakan topic terkait. Dengan demikian dapat di temukan

dimana posisi penelitian ini berada. Penekanan theoretical gap dalam proposal

lebih diutamakan untuk penelitian tesis (magister), meski demikian tidak

menjadi masalah jika mahasiswa S1 juga menerapkannya dalam proposal.

1
Wawancara dengan bapak M.Arif, Manager Operasional Bank Syariah Amanah, tanggal 20
Desember 2019.
6

Untuk mengemukakan theoretical gap, dapat dirujuk beberapa jurnal 2, konsep

theory atau publikasi ilmiah terdahulu lainnya. 3

Jika ingin menempatkan data di latar belakang, dapat dibuatkan dala

bentuk table yang sederhana dan tidak bersambung atau terpotong. Tempatkan

table dengan proporsional dan rapi serta memenuhi kaideah penomoran, seperti

berikut:

Tabel 1.1
Target dan Realisasi Penerimaan Pajak (Triliun-Rupiah)
Tahun 2015-2019
Tahun Target Realisasi Capaian
Penerimaan Penerimaan Pajak Pajak
Pajak
2015 1.294 1.055 81,5%
2016 1.539 1.283 83,4%
2017 1.283 1.147 89,4%
2018 1.424 1.315 92,0%
2019 1.577 1.332 84,4%
Sumber: www.pajak.co.id di akses 20 Februari 2020

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dibuat dalam bentuk pernyataan yang berisikan

tentang fakta terkait judul penelitian, bukan kesimpulan. Dapat dibuat 3-5

pernyataan singkat yang memperlihatkan fenomena, seperti sebagai berikut.

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang, berikut adalah beberapa

masalah yang teridentifikasi dalam penelitian ini :

2
Hesi Eka Puteri dan Zuwardi, Z. (2019) ‘Orientasi Budaya Dan Religiusitas Dalam
Manajemen Kredit Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Sosial Bank Perkreditan Rakyat’,
Jurnal Benefita, 1(1), p. 196. doi: 10.22216/jbe.v1i1.3895.

3
Ismail, “Perbankan Syariah”, (2011), Jakarta : Prenadamedia Group, hal. 105
7

1. Terdapat banyak nasabah yang melakukan pindah pembiayaan atau

Take Over terhitung dari bulan januari tahun 2018 hingga januari 2019

sebanyak 61 nasabah .

2. Pemindahan pembiayaan ke bank BRI Syariah di sebebkan oleh

berbagai alasan seperti kemudahan prosedur, keinginan untuk

bertransaksi secara syariah dan margin bagi hasil yang bersaing.

3. Kemudahan dan fasilitas take over di Bank Nagari Cabang Pembantu

Syariah Batusangkar yang merupakan salah satu strategi pemasaran

yang diterapkan untuk meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan

murabahah Plus.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dibuat untuk membatasi ruang lingkup masalah yang

terlalu luas sehingga penelitian dapat lebih fokus untuk dilakukan. Dari sekian

banyak masalah yang teridentifikasi dipilih beberapa masalah yang akan

diteliti. Batasan masalah dapat dilakukan dengan menegaskan atau

memperjelas permasalahan penelitian karena alasan seperti : peneliti

melakukan pembatasan-pembatasan terhadap masalah yang mungkin dapat

dijangkau dengan pikiran peneliti, keterbatasan pengetahuan, waktu, dana dan

tenaga. Pembatasan penelitian juga berguna untuk lebih fokusnya penelitian,

sehingga pengupasan masalah lebih mendalam. Berikut contoh membuat

batasan masalah.
8

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang, maka penelitian ini

dibatasi pada dampak aksesibilitas dan promosi terhadap keputusan nasabah

pembiayaan melakukan take over di Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah

Batusangkar.

D. Rumusan Masalah

Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai

research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan

suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun

dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena

yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat.

Perumusan masalah di rumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Berikut adalah

contoh.

Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besarkah pengaruh aksesibilitas

dan promosi terhadap keputusan nasabah nasabah melakukan take over pada

Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah Batusangkar?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah rumusan tentang apa yang akan dicapai dalam proses

penelitian. Tujuan penelitian mesti berkaitan dengan rumusan masalah. Tujuan


9

penelitian adalah untuk menguraikan, menerangkan, membuktikan dan

menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan. Tujuan penelitian dirumuskan

dengan menggunakan pernyataan. Lihat contoh berikut

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh aksesibilitas terhadap

keputusan nasabah nasabah melakukan take over pada Bank Nagari

Cabang Pembantu Syariah Batusangkar.

2. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh promosi terhadap

keputusan nasabah nasabah melakukan take over pada Bank Nagari

Cabang Pembantu Syariah Batusangkar

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian mengacu pada outcome dari penelitian tersebut.

Manfaat penelitian disajikan sesuai dengan target untuk apa penelitian itu

dilakukan. Berikut contoh manfaat penelitian skripsi.

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


10

1. Secara akademik, penelitian ini bermanfaat sebagai prasyarat untuk

menyelesaikan Sarjana S1 Perbankan Syariah dari Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam IAIN Bukittinggi.

2. Bagi pihak perbankan, penelitian ini merupakan sebagai bahan kajian

awal terkait manajemen operasional di bank syariah dan menjadi

pertimbangan bagi lembaga keuangan khususnya Bank Nagari Cabang

Pembantu Syariah tentang analisis faktor-faktor penentu take over

pembiayaan

3. Bagi pengembangan keilmuan, penelitian ini bermanfaat sebagai

sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang

Perbankan Syariah. Studi ini memberikan kontribusi dalam

pengembangan studi terkait manajemen opersional bank syariah,

khususnya masalah take over pinjaman konvensional ke pembiayaan di

bank syariah

G. Penjelasan Judul

Penjelasan judul merupakan konten selingkung yang biasanya

hanya ada pada karya ilmiah di IAIN Bukittinggi. Tujuan awalnya adalah

karena penelitian mahasiswa banyak menggunakan kata-kata yang di

adopsi dari bahasa asing seperti bahasa arab. Berikut contoh.

Untuk lebih mudah memahami dan agar tidak terjadi

kesalahpahaman dari pembaca terhadap kata-kata dalam tulisan, berikut

adalah penjelasan beberapa kata-kata pada judul:


11

Take Over : pengalihan utang dari orang yang

berutang kepada orang lain yang wajib

menanggungnya.4
Pembiayaan Murabahah : Pembiayaan yang diberikan kepada

Plus masyarakat dalam rangka pembiayaan

jual beli dengan akad murabahah yang

diberikan kepada pegawai / instansi yang

telah bekerja sama dengan bank nagari

syariah.5
Dengan demikian, yang dimaksud dengan judul pada penelitian ini adalah

faktor –faktor atau alasan apa saja yang menyebabkan nasabah PNS melakukan

pindah dari kredit pada bank konvensional kepada pembiayaan di bank syariah

melalui apa yang disebut dengan take over, yaitu sebuah konsep pengalihan utang

dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya setelah

itu yaitu pihak Bank Nagari Syariah Cabang Pembantu Batusangkar.

F. Kerangka Teori

Bagian landasan teori pada penelitian ekonomi dan bisnis Islam berisikan teori

secara umum, teori yang menyangkut konsep fiqih dan teori yang terkait dengan

konsep ekonomi dan bisnis islam, dan kerangka Pemikiran/Kerangka Konseptual

boleh ditambahkan jika diperlukan. Hal yang paling penting dalam menyajikan

4
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (2002), cet 1, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, hal 226

5
Bank Nagari Syariah, “Prosedur Pelunasan Hutang Murabahah melalui pembiayaan
Murabahah Plus”, Manual Produk Bank Nagari Syariah Cabang Pembantu Batusangkar
2019, hal. 35
12

kajian teoritis adalah kecukupannya dan relevansinya dengan kebutuhan

penelitian bukan asal terlihat banyak. Beberapa trik dalam menyajikan kajian

teoritis yang baik, khususnya untuk penelitian kuantitatif meliputi : 1) Ungkapkan

kajian pustaka yang benar-benar terkait erat dengan variabel penelitian. 2)

Ungkapkan kajian pustaka dengan urutan dari mulai paparan variabel bebas

sampai dengan variabel terikat atau ungkapkan dari variabel yang cakupannya

umum dan luas ke arah variabel yang spesifik. 3) Tampilkan secara luas dan

berhubungan dan bukan merupakan kumpulan kutipan sehingga tidak menjadi

suatu pola pemikiran yang menyeluruh. 4) Dapat diungkapkan hal-hal yang

berkaitan dengan karakteristik sampel dan demografinya, bila memang

dibutuhkan.

Kerangka teori berisikan Teori Teori yang terkait dengan judul yang dibahas,

proposisi dan teori-teori berkonsep Syariah yang terkaitdengan judul. Misalkan

jika judul anda adalah “Pengaruh Return On Asset Dan Leverage Terhadap

Tax Avoidance Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Kontrol (Studi

Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Indeks Saham

Syariah Indonesia Tahun 2015-2018)”. berikut adalah beberapa konsep terkait

hal tersebut seperti:

1. Pajak

a. Pengertian dan Konsep Dasar Pajak

b. Pajak Dalam Perspektif Syariah

c. Tax Avoidance

2. Return On Asset
13

a. ………………….

b. ……………………

3. Leverage

a. ………………….

b. ……………………

4. Analisis Laporan Keuangan Syariah

a. ………………….

b. ……………………

G.Kajian Terdahulu

Penelusuran kajian terdahulu bertujuan untuk memposisikan dimana


penelitian ini. Apakah penelitian ini memiliki kebaharuan dan jika memiliki
kebaharuan dalam hal apakah? Misal keterbaharuan ada pada fenomena,
metodologi penelitian atau pengembangan teori. Kajian terdahulu dapat disajikan
dalam bentuk tabel atau dalam bentuk narasi, namun akan lebih baik ditabelkan
untuk kemudian diberi narasi singkat tentang dimana posisi keterbaharuan
penelitian ini. Untuk proposal skripsi disarankan ada 3 kajian terdahulu yang
berasal dari skripsi IAIN dan 3 kajian terdahulu yang berasal dari jurnal. Untuk
proposal S2 disarankan terdapat 10-15 kajian terdahulu yang berasal dari jurnal.
Berikut contoh cara menyajikan penelitian terdahulu.. Bagian Ini dapat disajikan
dalam bentuk table, utnuk kemudian di berikan narasi setelahnya dan peneliti
mesti memperlihatkan perbedaan kajian yang ditulis dengan kajian terdahulu.
Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan tema yang diteliti
dapat dilihat dari kolom di bawah ini:
No Peneliti - Sumber Judul Hasil Penelitian
Tahun
1 Lu’liyatul Jurnal The Influence of Secara simultan akuntabilitas,
Mutmaina Dinamika Accontability, transparansi dan rensibilias
14

h Akuntansi 11, Transparancy, berpengaruh terhadap niat muzakki


( 2015 ) no. 1 (2019): And memayar zakat sedangkan secara
59-69. Responcibility of parsial akuntabilitas dan transparansi
Zakat Institution berpengaruh terhadap niat muzakki
on Intention to membayar zakat, sedangkan
Pay Zakat responsibilitas tidak berpengaruh
terhadap niat muzakki dalam
membayar zakat

2 Norfaieza International Zakat Bukti menunjukkan bahwa praktik


h Journal of Accountability akuntabilitas organisasi dapat
Sawandi, Economics Practices: Case dikategorikan menjadi dua yaitu
Norazita and Study of Zakat bentuk akuntabilitas keuangan /
Marina Financial Institution AA formal dan sosial / informal. Bentuk
Abdul Issues 6, no. pertanggungjawaban sebelumnya
Aziz and 7S (2016): telah dikeluarkan melalui laporan
Ram al., 72-76. zakat tahunan dan laporan
Jafri Saad pengumpulan dan distribusi zakat.
( 2017 ) Sementara itu, bukti menunjukkan
bahwa bentuk akuntabilitas sosial /
informal telah dilepaskan melalui
mekanisme berbasis akun dan aksi.

Dst

Ada beberapa prinsip dalam mengukur penerapan GCG dalam sebuah


organisasi sebagaimana sesuai yang ditetapkan oleh Organization of Economic
Cooperation and Development (OECD) ada lima prinsip untuk mengukur
penerapan GCG yaitu prinsip keterbukaan (transparancy), akuntabilitas
(accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian
(independency), dan kewajaran (fairness).6 Pada beberapa penelitian terdahulu
menyebutkan bahwa faktor internal muzakki seperti pengetahuan7 dan
pemahaman berpengaruh terhadap preferensi muzakki dalam membayar zakat ke

6
Achmad Daniri, Good Corporate Governance, Konsep dan Penerapannya dalam konteks
Indoensia, ( Jakarta : PT. RAT Indonesia, 2012 ), hal 9
7
Dede Abdul Fattah, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Karyawan Muslim
Pertamina Dalam Membayar Zakat Profesi Melalui Baituzakkah Pertamina, ( Jurnal EKSIS,
Vol.4 No.2, April-Juni 2008), h.198
15

lembaga zakat.8 Melihat Bukittinggi sebagai daerah yang mayoritas penduduknya


berpendidikan tinggi apalagi kota Bukittinggi merupakan kota pendidikan,
pengetahuan dan pemahaman diiindikasi tidak cocok lagi untuk mengkaji
preferensi muzakki di kota Bukittinggi. Meski faktor internal muzakki seperti
pengetahuan dan pemahaman merupakan faktor penting dalam membangun
preferensi muzakki, tidak berarti bahwa faktor internal lembaga seperti Good
Corporate Governance tidak mempengaruhi preferensi muzakki membayar zakat
di lembaga pengelola zakat.
Penelitian mengelaborasi lebih lanjut beberapa determinan Good Coporate
Governance yang belum di elaborasi dalam studi terdahulu namun memiliki peran
penting dalam upaya menciptakan perusahaan yang sehat serta melindungi dan
menciptakan nilai tambah untuk semua kepentingan stakeholder. Urgensi Good
Corporate Governance dalam sebuah organisasi pengelola zakat adalah untuk
menimbulkan keyakinan kepada muzakki bahwa zakat yang dibayarkan ke
lembaga digunakan secara efisien. Sebagai organisasi publik, kinerja lembaga
zakat terutama dalam pengelolaan dan layanan adalah patokan utama dalam
pertumbuhan kepercayaan publik.

I.Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran menggambarkan bagaimana sebuah penelitian akan dilakukan.
Kerangka pemikiran memuat konsep-metode-indicator atau bahkan lebih tentang sebuah
hubungan-hubungan dalam penelitian.

Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu, dapat di bangun


hubungan kausalitas yang akan menguji hubungan keterkaitan antara prinsip
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness dalam
menciptakan preferensi kepuasan muzakki untuk membayar zakat di BAZNAS.
Berikut adalah kerangka pemikiran yang dibangun untuk penelitian ini:

8
Asmaniar, Pengaruh Pemahaman, Transparansi, dan peran pemerintah terhadap motivasi
dan Keputusan Membayar Zakat Pada BAZNAS Kota Binjai, ( Jurnal At-Tawassut, Vol.3,
No.3, 2017), h.276
16

Gambar 1.2
Kerangka Pemikiran

Prinsip
Transparancy
H1

Prinsip
H2
Accountability

Prinsip H3
Preferensi
Responcibility
muzakki
H4
Prinsip
Independency H5

Prinsip Fairness
H6

J.Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang selanjutnya diuji kebenarannya
sesuai dengan model dan analisis yang cocok. Hipotesis penelitian dirumuskan
atas dasar kerangka pemikiran yang merupakan jawaban sementara atas masalah
yang dirumuskan. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis. Penelitian
Assosiatif dan komparatif biasanya memerlukan hipotesis. Hipotesis dapat
berbentuk hipotesis argumentative, hipotesis kerja atau hipotesis nol. Berikut
dapat dicontohkan hipotesis kerja:
Misalkan jika judul anda adalah “Pengaruh Return On Asset Dan Leverage

Terhadap Tax Avoidance Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel

Kontrol (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di

Indeks Saham Syariah Indonesia Tahun 2015-2018)”. Sesuai dengan kerangka

penelitian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini diformulasikan sebagai

berikut:
17

1. H1 : Diduga secara parsial return on asset berpengaruh terhadap tax

avoidance pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di ISSI.

2. H2 : Diduga secara parsial leverage berpengaruh terhadap tax

avoidance pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di ISSI.

3. H3 : Diduga secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tax

avoidance pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di ISSI.

4. H4 : Diduga return on asset, leverage dan Ukuran Perusahaan secara

simultan berpengaruh terhadap tax avoidance pada perusahaan

pertambangan yang terdaftar di ISSI.

K.Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian. Menjelaskan tentang kategori penelitian yang dilakukan.
Biasanya dibedakan menurut tingkat eksplanasinya yang meliputi
penelitian deskriptif, penelitian komparatif dan penelitian
assosiatif.. Dapat juga dibedakan berdasarkan jenis data dan analisisnya yaitu:
penelitian kualitatif atau penelitian kuantitatif.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian. Bagian ini menjelaskan tentang lokasi dan
rentang waktu dilaksanakannya penelitian serta alasan dipilihnya lokasi
penelitian tersebut secara ilmiah.
3. Jenis dan Sumber Data. Menjelaskan tentang segala informasi yang
dijadikan dan diolahuntuk suatu kegiatan penelitian sehingga dapat
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Jenis data biasanya
dibedakan menurut cara perolehannya data primer dan sekunder atau
menurut jenisnya (data kualitatif dan data kuantitatif). Sumber data
menunjukkan dari mana data diperoleh. Misal: Data primer dalam
penelitian ini diperoleh melalui penyebaran angket
pada nasabah bank Syariah atau Data Sekunder dalam penelitian ini
diperoleh dari Statistik Bank Syariah yang dipublikasikan oleh OJK
18

4. Populasi dan Sampel (jika diperlukan). Menjelaskan tentang populasi


dari penelitian ini serta sampel yang yang diambil. Bagian ini hanya dibuat
jika penelitian adalah penelitian field research yang mengandalkan data
primer melalui kuisioner. Disebutkan apa yang menjadi
populasi dalam penelitian, berapa jumlah populasi, serta bagaimana teknik
penarikan sampel dan berapa jumlah sampel yang diambil
5. Defenisi Operasional Variabel (jika diperlukan). Menjelaskan tentang
defenisi masingmasing variable penelitian secara operasional serta
dilengkapi dengan teknik pengukuran atau
alat ukur yang digunakan. Biasanya defenisi operasional variable
digunakan untuk penelitian kuantitatif dan disajikan dalam bentuk table
6. Instrumen Penelitian (jika diperlukan). Menjelaskan tentang alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena yang diamati (variabel penelitian).
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
variabel yang diteliti. Untuk lebih memudahkan, dalam
proposal seringkali dibuat table kisi-kisi instrument yang memuat variable,
indicator dan item instrumen. Tentukan terlebih dahulu variabel penelitian,
indikator yang akan diukur untuk setiap variabel yang dianalisis untuk
kemudian dijabarkan dalam bentuk pertanyaan/ pernyataan yang menjadi
instrumen penelitian. Tentu skisi-kisi instrument inilah nantinya
yang akan dikembangkan menjadi kuisioner.
7. Teknik Pengumpulan Data. Menjelaskan tentang cara yang digunakan
untuk mendapatkan data penelitian. Beberapa teknik yang biasa digunakan
dalam penelitian social ekonomi adalah:
 Observasi/ Pengamatan; Memerlukan pengamatan langsung atau
tidak langsung terhadap objek yang diteliti dengan menggunakan
pedoman penelitian
 Teknik Tes; Mengumpulkan data dengan cara mengevaluasi hasil
proses pada kondisi awal sebelum proses (pre test) dengan kondisi
setelah proses (post test).
19

 Teknik Pertanyaan/ Questioner; Teknik ini efektif dalam penelitian


survey, yaitu teknik pengumpulan data berbentuk wawancara
terstruktur maupun wawancara tidak terstruktur atau dalam bentuk
pengisian kuisioner
 Teknik Wawancara; Dilakukan dengan tanya jawab secara lisan
dan bertatap muka langsung antara pewawancara dan orang yang
diwawancarai
 Teknik Dokumentasi; Mengumpulkan data-data tertulis yang
mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang
fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah penelitian
8. Teknik analisis data . Terkait pada dua pendekatan yang digunakan dalam
penelitian yaitu pendekatan kualitatif atau kuantitatif. Teknik analisis data
kualitatif biasanya terkait dengan naluristik si peneliti dan dilakukan
dengan secara naratif dan langkah selanjutnya menarik
kesimpulan atau verifikasi (conclution/verifying). Jika penelitian
mengandalkan data kuantitatif maka dibutuhkan perangkat statistic.
Statistika yang digunakan dapat berupa statistika deskriptif dengan
menggunakan table dan grafik atau menggunakan ukuran seperti: ukuran
pemusatan, dispersi dan kurtosis. Teknik analisis kuantitatif juga dapat
menggunakan statistic parametric dan statistic non parametric. Beberapa
statistic parametric/inferensial yang sering digunakan seperti: General
Linier Model, Campare means, regresi dan korelasi atau beberapa jenis
apliasi pada multivariate analysis lainnya. Sedangkan jenis statistic
nonparametric yang popular digunakan misalnya aplikasi dua sampel
saling berhubungan (2 dependent samples), dua sampel tidak berhubungan
(2 independent samples), beberapa sampel berhubungan (several
dependent samples) dan beberapa sampel tidak berhubungan (several
independent samples)
9. Pengujian Model (Jika diperlukan) . Pengujian model lebih banyak
digunakan jika penelitian mengandalkan pendekatan
kuantitatif dengan penggunaan modeling. Bagian ini dapat disesuaikan
20

dengan paradigmapenelitian dan model yang digunakan. Berikut contoh


pengujian model yang sering digunakan oleh riset riset asosiatif oleh
mahasiswa S1.
 Uji Prapenelitian. Uji ini meliputi Uji validitas dan reliabilitas dan
biasanya pengujian ini hanya diperlukan jika penelitian
mengandalkan data primer dengan instrument penelitian yang
digunakan adalah instrument yang tidak baku. Uji Validitas dan
reliabilitas adalah untuk memastikan bahwa instrumen yang
digunakan merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya.
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur tersebut dapat
mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan reliabilitas
menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten
apabila pengukuran terhadap aspek yang sama pada alat ukur yang
sama. Alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur tingkat
reliabilitas adalah statistik Cronbach Alpha, sedangkan pengujian
validitas butir instrument menggunakan korelasi product moment.
 Uji Klasik. Uji klasik ini dilakukan untuk memastikan model yang
digunakan adalah BLUE. Uji ini dapat meliputi multicollenerity,
heteroskedasticity, autocorrelation dll).
 Uji Hipotesis. Uji ini dibangun sesui dengan hipotesis yang
digunakan. Banyak model uji hipotesis yang dapat dilakukan yang
mengacu pada paradigma penelitian apakah bersifat deskriptif,
asosiatif atau komparatif. Salah satu uji hipoteis yang banyak
digunakan untuk riset asosiatif adalah uji F-test, T-test dan R-
Squared atau Uji beda yang juga diterapkan untuk riset komparatif.
Bagian ini dapat disesuaikan tergantung model statistic yang
digunakan.

Referensi
Arsyad, L. (2008). Microfinance Institutions, Institutional Performance and
Sustainability. Andi Offset. Yogyakarta. Hal 23.
21

Irfayunita, F., & Puteri, H. E. (2019). Pengaruh Financial literacy Terhadap


Preferensi Masyarakat Kabupaten Tanah Datar Memilih Produk-Produk
Pendanaan Pada Perbankan Syariah. Ekonomika Syariah: Journal of
Economic Studies, 3(1), 20–31.
M.Arifin, Herri, Amali, H., Elfindri, & Puteri, H. E. (2018). Journal of Social
Studies Education Research Sosyal Bilgiler Eğitimi Araştırmaları Dergisi.
Journal of Social Studies Education Research, 9(2), 329–348.
Puteri, H. E., & Zuwardi, Z. (2019). Orientasi Budaya Dan Religiusitas Dalam
Manajemen Kredit Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Sosial Bank
Perkreditan Rakyat. Jurnal Benefita: Ekonomi Pembangunan, Manajemen
Bisnis Dan Akuntansi, 4(1), hal 196–209.
PDB Penggunaan (Seri 2010). www.bps.go.id. Akses 3 Oktober 2019
Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Arah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat
Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko. Laporan
Rapat Kerja Perbarindo, 14 April 2016.. www.ojk.go.id. Akses 15 Juni
2017.
Observasi awal di kantor Inspektorat Jenderal Pajak Kota Bukittinggi, tanggal 15
April 2020.
Wawancara langsung dengan Bapak M.Firdaus. Pimpinan Cabang Bukopin
Syariah Kota Bukittinggi. Tanggal 15 April 2020 Jam 14.00 WIB.
Wawancara melalui media skype dengan Bapak M.Firdaus. Pimpinan Cabang
Bukopin Syariah Kota Bukittinggi. Tanggal 15 April 2020 Jam 14.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai