Targeting atau menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya dari analisis
segmentasi. Target market yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan
menjadi fokus kegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting juga disebut
selecting karena marketer harus menyeleksi. Menyeleksi disini berarti marketer
harus memiliki keberaniannya pada beberapa bagian saja (segmen) dan
meninggalkan bagian lainnya.
Ada empat kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pasar sasaran
yang optimal:
1. Responsif
Pasar
sasaran
harus
responsif
terhadap
produk
dan
program
hari
ini
mereka
belum
terbiasa,
belum
mempunyai
kebutuhan yang mendesak atau belum memiliki daya beli yang cukup kuat
untuk menjadi konsumen primer. Tapi suatu saat konsumen sekunder bisa
Ada 5 pemilihan pola pemilihan pasar (targeting) yang menjadi bahan acuan anda,
yaitu :
1. Konsentrasi di segmen tunggal
Perusahaan akan mudah membidiknya namun resiko pada segmen ini lebih
besar. Perusahaan memiliki pasar yang kuat dalam segmen karena memiliki
pengetahuan yang luas dalam segmen tersebut, baik mengenai kebutuhan segmen
dan reputasi istimewa yang akan diperolehnya. Keuntungannya adalah spesfikasi
produk dan produksi, distribusi yang jelas dan lebih mudah, strategi promosi yang
lebih sedehana sehingga pengembalian investasi tinggi.
2. Spesialisasi selektif
Disini perusahaan memiliki jumlah segmen menarik serta tepat objektif
berdasarkan tujuan dan sumberdaya perusahaan. Namun, sering tidak sinergi
antara segmen yang satu dengan yang lain. Keuntungannya ialah mempunyai
sebaran resiko, sehingga resiko yang terjadi tidak sebesar spesialisasi tunggal,
bahkan bila segmen yang satu kurang menarik, bisa beralih ke segmen yang lain.
3. Spesialisasi produk
Perusahaan akan berkonsentrasi dalam membuat produk tertentu karena focus
pada spesialisasi produkbyang dijual dalam beberapa segmen, misalnya
kontraktor pemasangan atap akan masuk le beberapa jenis segmen properti baik
real estate, residence, apartemen, dll
4. Spesialisasi pasar