Anda di halaman 1dari 3

Perencanaan & Manajemen 

Ritel

A. Gambaran Umum Tentang Ritel


1. Definisi Manajemen
a) Menurut Alex. S. Nitisemito,manajemen adalah ilmu dan seni untuk mencapai
suatu tujuan melalui kegiatan orang lain.
b) Menurut Malatu S.P. Hasibuan  manajemen merupakan ilmu dan seni ,engatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnyasecara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu
2. DefinisiRetail
Menurut berman dan evans  adalah retail terdiri atas aktivitas-aktivitas bisnis yang
terlibat dalam menjual barang dan jasa kepada konsumen untuk kepentingan
sendiri,keluarga maupun rumah tangga.D ari definisi diatas bias dikatakan bahwa bisnis
retail terdiri dari beberapa aktivitas yang saling mendukung dan mempengaruhi sehingga
terjadi kegiatan perdagangan antara pedagang dan konsumen.Jadi bisnis retail tidak bisa
terdiri dari satu kegiatan saja tetapi banyaknya aktivitas bisnis dalam menjual barang dan
jasa kepada konsumen
Setelah mengetahui definisi Manajemen dan Retail maka bisa dirumuskan manajemen
retail adalah pengaturan keseluruhan factor-faktor yang berpengaruh dalam perdagangan
retail,yaitu perdagangan langsung barang dan jasa kepada konsumen. Factor-faktor yang
berpengaruh dalam bisnis retail adalah place, price, product, dan promotion yang dikenal
sebagai 4P.
B. Proses Perencanaan & Manajemen Ritel
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi,sebab
perencanaan merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan
tinsdakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi,
perusahaan maupun kegiatan dimasyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi
manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan
yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Yang dimaksud dengan perencanaan yaitu
memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa ( what ) siapa ( Who ) kapan (When)
dimana ( When ) mengapa ( why ) dan bagaimana ( How ) jadi perencanaan yaitu fungsi
seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan
dan pemutusan tujuan-tujuan,kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang
dilakukan.
C. Unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai
unsur-unsur perencanaan yaitu
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan
2. Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan
3. Dimana tindakan tersebut dilakukan
4. Kapan tindakan tersebut dilakukan
5. Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
D. Proses Pembuatan Rencana
1. Menetapkan tugas dan tujuan
2. Observasi dan Analisa
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan
4. Membuat sintesa
 Strategi perencanaan Manajemen Ritel mencakup beberapa tahap yang harus dibangun.
1. Tahap pertama: Membangun Visi dan Misi Visi dan misi dari peritel mencakup hal-hal
yang menjadi sasaran atau target peritel dan juga aktivitas yang hendak dilakukannya.
Dalam membangun visi dan misi perlu ditekankan mengenai beberapa hal yaitu:
 jenis ritel yang dibangun.
 gambaran bisnis ritel dimasa depan.
 siapa pelanggan atau target market
 bagaimana kemampuan dalam membangun ritel tersebut?
 Apa yang dilakukan untuk merealisasikannya?
2. Tahap Kedua: Melakukan analisa pasar Setelah menetapkan visi dan misi, tahap
berikutnya adalah melakukan analisa pasar. Analisa pasar dilakukan dengan melihat
semua faktor yang bisa mempengaruhi kelangsungan bisnis ritel. Analisa bisa dilakukan
dengan melihat faktor peluang, ancaman, kekuatan dan kelamahan dari peritel.
3. Tahap ketiga: Identifikasi strategi pasar Idnetifiksi strategi pasar ditekankan pada
bagaimana meningkatkan penjualan dengan melihat peluang pasar yang ada atau
menciptakan peluang pasar bagi peritel.
4. Tahap keempat:Mengevaluasi strategi. Setelah strategi diidentifikasi langkah berikutnya
adalah bagaimana strategi dievaluasi untuk menciptakan competitive advantage dan
menciptakan laba dari strategi yang dibangun dalam jangka panjang. Peritel harus
memfokuskan diri pada kekuatan dan competitive advantage nya.
5. Tahap kelima: Membangun Tujuan secara spesifik. Tujuan secara spesifik dalam jangka
panjang harus dapat dilaksanakan dan diukur yang mencakup tiga hal penting yaitu:
1.)pengukuran performance. 2.) jangka waktu dimana tujuan dapat dicapai. 3.)jumlah
investasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
6. Tahap keenam: Membangun strategi mix ritel Membangun strategi mix ritel untuk
masing-masing strategi dimana jumlah investasi akan dievaluasi, dikontrok dan
dievaluasi kinerjanya.
7. Tahap ketujuh: Evaluasi Kinerja.
8. Tahap terakhir adalah mengevaluasi kinerja masing-masing strategi dan
program implementasinya.Jika hasil evaluasi tidak sesuai dengan tujuan yang sudah
digariskan untuk dicapai maka harus ada perubahan strategi
E. Sistem Informasi Ritel
Dalam perdagangan eceran atau ritel dimana arus data barang dagangan dan uang
berputar sangat cepat diperlukan pengendalian dan pengawasan yang baik. Salah satu bentuk
pengendalian dan pengawasan tersebut adalah dengan melakukan pencatatan data yang tertib
dan teratur, serta penyuguhan informasi dalam bentuk sistem pelaporan yang tepat waktu
dan akurat sehingga memberikan manfaat yang optimal bagi setiap keputusan yang akan
diambil. Sistem Informasi Ritel (SIM Ritel) adalah suatu sistem informasi yang
dikembangkan dengan menggunakan pendekatan yang berbasis pada pemanfaatan teknologi
terpadu peralatan sistem mekanisasi pengolah data sebagai penyedia informasi untuk
menunjang semua aspek kegiatan yang berhubungan dengan
operasional,manajemen, analisis maupun dalam hal pembuatan keputusan.
Secara umum struktur SIM Ritel  tidak berbeda dengan Sistem
InformasiManajemen lainnya, meliputi:
1. Tingkatan informasi untuk proses transaksi, dalam hal ini fungsinya adalah
sebagai inquiry response. Tingkatan ini biasanya menjadi tanggung jawab dari staff
atau clerk.
2. Tingkatan informasi untuk perencanaan operasional, pengendalian dan pengambilan
keputusan. Informasi yang berkaitan dengan kegiatan operasional setiap harinya
dibutuhkan oleh Lower Management yang berada pada tingkatan ini untuk pengambilan
keputusan.
3. Tingkatan informasi untuk perencanaan taktis dan pengambilan keputusan. Pada
tingkatan ini Middle Management membutuhkan informasi yang datangnya dari tingkat
perencanaan operasional maupun informasi dari luar lingkungan perusahan seperti
informasi tentang pesaing. Informasi tersebut nantinya akan menjadi dasar pembuatan
rencana taktis perusahaan contohnya pembuatan anggaran maupun pengambilan
keputusan seperti penentuan jenis dan harga barang.
4. Tingkatan informasi untuk perencanaan strategik, kebijakan dan pengambilan keputusan.
Tujuan dan arah perusahaan ditentukan oleh Top Management. Karena itu informasi yang
berkaitan dengan kinerja perusahaan dan keadaan lingkungan luar perusahaan perlu
dimiliki oleh tingkat ini demi kemajuan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai