Anda di halaman 1dari 35

PENGARUH PRODUK HARGA DAN DISTRIBUSI

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKAIAN IMPOR


DI KECAMATAN SEBERANG ULU 2 PALEMpBANG

Usulan Penelitian

Nama : Desi Ratna Sari

NIM : 212017171

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PELEMBANG FAKULTAS


EKONOMI DAN BISNIS 2021
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemasaran menurut Kotler dan Keller (2009:5) adalah suatu

fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan, dan memberi nilai kepada pelanggan untuk

mengelolah hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

organisasi dan pemangku kepentingannya, karena kita memandang

manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu

memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan

pelangggan dengan mnciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan

nilai pelanggan yang unggul.

Salah satu kajian yang menarik dari pemasaran adalah perilaku

konsumen Menurut Kotler dan Keller (2009:166) Perilaku konsumen

adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih,

membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide, atau

pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.

Konsep perilaku konsumen juga di perlukan perusahaan pakaian

asing untuk menjual produknya di Indonesia, pemasaran produk impor di

indonesia semakin berkembang apalagi dengan adanya Globaisasi dan

Liberalisasi perdagangan memicu banyak perusahaan untuk membangun

merk global dan secara agresif mencari pangsa pasar yang potensial di

1s 1
2

seluruh penjuru dunia. Hingga saat ini sebenarnya belum ada konsensus

universal mengenai definisi merk global.

Secara umum pemasaran merk global cenderung lebih sukses

dalam kategori produk yang sifatnya high-profile dan high involvement,

sementara merk lokal untuk everyday product, dan tak jarang juga orang

memakai produk impor untuk produk keseharian mereka.

Banyak barang barang impor yang masuk bebas keindonesia dan

bisa diterima oleh masyarakat di indonesia, seperti sepatu, baju, tas, dan

produk impor lainnya yang dipakai sehari hari,dengan adanya produk

impor ini, produk lokal indonesia peminatnya menjadi sedikit, dan karena

ingin terlihat high class dengan membeli dan memakai produk impor.

Keputusan pembelian masyarakat indonesia dipengaruhi banyak

faktor seperti faktor harga, kualitas, distribusi, persepsi dan masih banyak

faktor lainnya, yang akan kita bahas disini adalah faktor harga dan

distribusi kita tahu bahwa masyarakat di indonesia sebagian besar akan

lebih menyukai produk dengan harga yang lebih murah tapi kenapa

pakaian impor yang kita tahu memiliki harga yang tinggi dibanding

pakaian lokal masih banyak diminati masyarakat indonesia.

Banyaknya brand pakaian impor yang masuk ke indonesia itu

membuat masyrakat indonesia lebih memiliki banyak pilihan brand sesuai

dengan selera dan kemampuan untuk membeli pakaian tersebut


3

Keputusan Pembelian yang dimaksud adalah konsumen memiliki

banyak pilihan untuk melakukan pembelian pakaian impor mulai dari

pilihan produk pakaian impor yang sudah bervariasi, pilihan merk pakaian

impor, dan pilihan penyalur pakaian impor yang mudah ditemukan di

indonesia.

Dengan ini dilakukan wawancara awal terhadap 65 Orang

narasumber, apa yang dapat membuat mereka untuk lebih memilih

membeli produk pakaian impor dibanding produk pakaian lokal.

Tabel I.1

Alasan Pembelian Produk Pakaian Impor

No. INDIKATOR JUMLAH

1 Keterjangkauan harga pakaian impor 8

2 Daya saing harga pakaian impor 4

3 Kesesuaian harga dengan manfaat 2

4 Saluran pemasaran pakaian impor 11

5 Lokasi lokasi penjualan pakaian impor 5

TOTAL 30

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diindetifikasi variabel yang muncul sebagai

berikut :
4

1. Keterjangkauan harga, daya saing harga, dan kesesuaian harga

pakaian impor membentuk variabel harga. Harga yang dimaksud

adalah banyak harga pakaian impor di indonesia sekarang yang

harganya sudah terjangkau dan tidak terpaut jauh dari harga pakaian

lokal, jadi masyarakat lebih memilih membeli pakaian import

tersebut dibanding membeli produk pakaian lokal dan ada juga

sebagian orang rela membeli pakaian impor dengan harga tinggi

walaupun itu tidak terlalu bermanfaat.

2. Saluran pemasaran pakaian impor dan lokasi-lokasi penjualan pakaian

impor membentuk variabel distribusi. Distribusi yang dimaksud

adalah saluran distribusi pemasaran pakaian impor di indonesia sudah

banyak, tempat atau lokasi penjualan pakaian impor di indonesia

sekarang didapat dan juga muda diakses, persediaan yang tersedia

juga sudah banyak jadi masyarakat tidak harus keluar negeri untuk

membeli pakaian impor tersebut.

Dari fenomena yang kita lihat diatas bahwa masyarakat indonesia

cendrung lebih menyukai produk pakaian inpor dibanding pakaian

lokal, Maka peneliti tertarik untuk mengambil judul Pengaruh

Harga dan Distribusi Terhadap Pengambilan Keputusan

Pembelian Pakaian Impor Pada Masyarakat Di Kecamatan

Seberang Ulu 2 Palembang


5

B. Rumusan Masalah

1. Adakah pengaruh harga dan distribusi secara bersama-sama terhadap

keputusan pembelian pakaian impor di seberang ulu Palembang ?

2. Adakah pengaruh harga dan distribusi secara parsial terhadap

kepurtusan pembelian pakaian impor di seberang ulu Palembang ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh harga dan distribusi terhadap kepurtusan

pembelian pakaian impor di seberang ulu Palembang secara bersama-

sama ?

2. Untuk mengetahui pengaruh harga dan distribusi terhadap kepurtusan

pembelian pakaian impor di seberang ulu Palembang secara parsial ?

D. Manfaat Penelitian
6

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan,

pengalaman, pengenalan, dan pemahaman dari sebuah informasi atau

fakta yang terjadi dan untuk melihat prakter teori yang selama ini

didapat di perkuliahan pemasaran fakultas ekonomi dan bisnis di

Universitas Muhammadiyah Palembang.

2. Bagi Almamater

Menjadi salah satu bahan atau referensi untuk penelitian lebih

lanjut yang sejenis dengan penlitian ini di fakultas ekonomi dan bisnis

Universitas Muhammadiyah Palembang


7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian

Perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang

diperlihatkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka

harapkan dapat memuaskan kebutuhannya (Schiffman dan

Kanuk,2007). Menurut Kotler dan Amstrong dalam buku

(Priansa,2017:61) Perilaku konsumen mengacu kepada perilaku

pembelian individu konsumen akhir dalam rumah tangga yang

membeli barang atau jasa untuk konsumsi pribadi.

Mowed dan Minor (2002) menyatakan bahwa perilaku

konsumen merupakan studi unit pembelian dan proses pertukaran yang

melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa,

pengalaman, serta ide-ide. Solomon (2011) berpendapat bahwa

perilaku konsumen mempelajari mengenai segala hal tentang

bagaimana proses yang terjadi pada saat konsumen memilih, membeli,

menggunakan atau membuang suatu produk jasa, ide, ataupun

pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen itu

sendiri (Priansa, 2017:61).


8

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen sangat

kompleks, untuk itu dibutuhkan model dalam rangka penyederhanaan.

Melalui model akan diperoleh kemudahan dalam mengembangkan

teori yang mengarahkan penelitian terhadap perilaku konsumen

(Priansa, 2017:65)

Model Perilaku Konsumen

Psikologi Keputusan
Konsumen pembelian
- Motivasi Proses keputusan
pembelian - Pilihan
- Persepsi produk
- Pengenalan
Rangsangan - Pembelajar - Pilihan
Rangsangan masalah
Pemasaran an merek
Lain - Pencarian
- Produk dan - Memori - Pilihan
- Ekonomi informasi
jasa penyalur
- Tehnologi - Evaluasi alternatif
- Harga Karakteristik - Jumlah
- Politik - Keputusan
- distribusi Konsumen pembelian
- Budaya pembelian
- komunikat - Budaya - Waktu
- Perilaku pasca
or - Sosial pembelian
pembelian
- Personal - Metode
pembayaran

Gambar II.1

Sumber: Kotler dan Keller (2009:178)

Gambar II.1 memperlihatkan bahwa rangsangan pemasaran dan

rangsangan lain memasuki faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen berlanjut ke proses keputusan pembelian dan menghasilkan

keputusan pembelian. Rangsangan pemasaran terdiri dari empat P yang

disebut produk (product) & Jasa (Services), harga (price), tempat


9

(place), dan promosi (promotion). Rangsangan lain meliputi kekuatan

dan faktor utama dalam lingkungan luar perusahaan, misalnya ekonomi,

tehnologi, politik, dan budaya.

Kotler dan Amstrong (Priansa, 2017:82) menyatakan dalam

hubungannya dengan karakteristik konsumen terdapat empat faktor

yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu: faktor budaya, faktor

sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis.

Perilaku konsumen didasarkan pada teori ekonomi, pendapat

bahwa individu bertindak secara rasional untuk memaksimumkan

keuntungan (kepuasan) mereka dalam membeli barang dan jasa. Para

konsumen mungkin sekali membeli secara impulsif dan dipengaruhi

tidak hanya oleh keluarga, teman, iklan, dan model iklan lainnya, tetapi

juga susana hati, keadaan, dan emosi. Semuanya tergabung sehingga

membentuk perilaku konsumen yang menyeluruh dan mampu

mencerminkan aspek-aspek pengertian dan pengetahuan dalam

pengambilan keputusan pembelian (Priansa, 2017:62).

Keputusan Pembelian

Setiadi (2003) Mendifinisikan bahwa inti dari pengambilan

keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang

mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif

atau lebih, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil proses


10

pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif

sebagai keinginan berperilaku.(Etta Mamang dan Sopiah,2013:21)

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua

perilaku sengaja dilandasi pada keinginan yang dihasilkan ketika

konsumen secara sadar memilih salah satu di antara tindakan alternatif

yang ada (Etta Mamang dan Sopiah,2013:21)

Setelah adanya proses keputusan pembelian setiap konsumen harus

mengambil keputusan. Indikator yang mempengaruhi keputusan

pembelian menurut Kotler dan Keller (2009:178) :

1. Pilhan produk

2. Pilihan Merek

3. Pilihan Saluran Distribusi

4. Waktu Pembelian

5. Jumlah Pembelian

6. Waktu Pembelian

7. Metode Pembayaran

2. Harga

Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapatan; elemen lain menghasilkan biaya. Harga

mengomunikasikan positioning nilai yang dimaksudkan dari produk

atau merek perusahaan ke pasar. Produk yang dirancang dan

dipasarkan dengan baik dapat dijual dengan harga tinggi dan

menghasilkan laba yang besar (Kotler dan Keller, 2009: 67).


11

Harga mempunyai banyak bentuk dan melaksanakan banyak

fungsi. Sewa, uang sekolah, ongkos, upah/fee, bunga, tariff, biaya,

penyimpanan, gaji dan komisi, semuanya merupakan harga yang harus

dibayar. Harga ditetapkan melalui negosiasi antara pembeli dan

penjual (Kotler dan Keller, 2009; 68).

Menurut Kotler dan Keller (2009;101) Dalam menentukan

kebijakan penetapan harga perusahaan mengikuti prosedur 6 langkah.

Perusahaan memilih tujuan penetapan harganya, memperkirakan

kurva permintaan, kemungkinan kuantitas yang akan mereka jual pada

setiap harga yang mungkin, memperkirakan biaya yang bervariasi

pada tingkat output yang berbeda, pada tingkat pengalaman produksi

yang terakumulasi berbeda dan penawaran pemasaran yang

terdiferensiasi. Beberapa Strategi penyesuaian harga menurut Kotler

dan Amstrong (2008:3) ada enam strategi yaitu :

1. Penetapan Harga Diskon dan Pengurangan Harga

Kebanyakan perusahaan menyesuaikan harga dasar mereka untuk

memberikan penghargaan kepada pelanggan karena tanggapan-tanggapan

tertentu, seperti pembayaran tagihan yang lebih awal, volume pembelian yang

besar, dan pembelian di luar musim. Penyesuaian-penyesuian harga itu

dinamakan diskon dan pengurangan harga. Bentuk dari diskon dan

pengurangan harga bermacam-macam yaitu:

a.  Diskon tunai (cash discount) yakni pengurangan harga kepada pembeli

yang membayar tagihan mereka lebih awal.


12

b.  Diskon jumlah (quantity discount) adalah pengurangan harga bagi pembeli

yang membeli dalam jumlah besar.

c.  Diskon fungsional (functional discount) adalah pengurangan harga yang

ditawarkan oleh penjual kepada anggota-anggota saluran perdagangan yang

menjalankan fungsi-fungsi tertentu seperti menjual, menyimpan, dan

menyelenggarakan pelaporan.

d.  Diskon musiman (seasonal discount) adalah pengurangan harga bagi

pembeli yang membeli barang dagangan atau jasa di luar musiman.

2.Potongan harga (allowance) adalah jenis lain pengurangan dari daftar harga.

Potongan harga terbagi menjadi dua yaitu :

a.  Potongan harga tukar tambah, adalah pengurangan harga yang diberikan

karena menukarkan barang lama ketika membeli barang baru.

b.  Potongan harga promosi adalah pembayaran atau pengurangan harga

sebagai imbalan bagi para dealer karena berpartisipasi dalam program

pemasangan iklan dan dukungan penjualan.

3. Penetapan Harga Tersegmentasi

Perusahaan sering menyesuaikan harga dasar mereka untuk

memperhitungkan adanya perbedaan-perbedaan jenis pelanggan, produk, dan

lokasi. Dalam penetapan harga tersegmentasi, perusahaan menjual barang atau

jasa pada dua atau lebih harga, walaupun perbedaan harga tersebut tidak

didasarkan pada perbedaan biaya.


13

4. Penetapan Harga Psikologis

Sebuah pendekatan penetapan harga yang mempertimbangkan psikologi

harga dan tidak semata-mata harga ekonomi. Aspek lain dari penetapan harga

psikologi adalah harga acuan. Harga acuan adalah harga-harga yang lekat

dibenak pembeli dan mereka gunakan sebagai acuan ketika melihat produk

tertentu. Harga acuan bisa dibentuk dengan mencatat harga-harga sekarang,

dengan mengingat harga-harga masa lalu, atau mengkaji situasi pembelian.

5. Penetapan Harga Promosi                     

Menetapkan harga produk secara temporer di bawah daftar harga dan

kadang-kadang bahkan di bawah biaya, untuk meningkatkan penjualan jangka

pendek.

6. Penetapan Harga secara geografis

Perusahaan harus memutuskan cara menetapkan harga bagi para

pelanggan yang berlokasi di bagian negara atau bagian dunia yang berbeda.

Lima strategi penetapan harga secara geografis yaitu:

a.  Penetapan harga FOB-asal (FOB-origin pricing), strategi penetapan harga

dimana barang-barang tidak dibayar biaya pengirimannya oleh penjual,

pelanggan membayar pengiriman dari pabrik ke tempat tujuan.

b.  Penetapan harga terkirim (uniform-delivered pricing), strategi penetapan

harga berdasarkan geografis di mana perusahaan menetapkan harga plus

biaya pengiriman yang sama bagi semua pelanggan, tanpa membedakan

lokasinya.
14

c.  Penetapan harga zona (zone pricing), strategi penetapan harga bedasarkan

geografi dimana perusahaan menetapkan dua atau lebih zona. Seluruh

pelanggan di zona yang sama membayar harga total yang sama; semakin

jauh zona, semakin tinggi harganya.

b.  Penetapan harga berdasarkan titik pangkal (basing-pont pricing), strategi

penetapan harga bedasarkan geografi dimana penjual menunjuk kota tertentu

sebagai titik pangkal dan membebani semua pelanggan biaya pengiriman

dari kota itu ke lokasi pelanggan, tidak peduli dari kota mana sebenarnya

barang itu dikirimkan.

Menurut Kotler dan Amstrong terjemahan Sabran (2012;52), di

dalam variabel harga ada beberapa unsur kegiatan utama harga yang

meliputi daftar harga, diskon, potongan harga, dan periode

pembayaran. Menurut Kotler dan Amstrong (2008;278), ada empat

indikator yang mencirikan harga yaitu : Keterjangkauan Harga,

Kesesuaian harga dengan kualitas produk, Daya saing harga,

Kesesuaian harga dengan manfaat

3. Distribusi

Saluran distribusi adalah sekelompok organisasi yang saling

bergantung dan terlibat dalam proses pembuatan produk atau jasa

yang disediakan untuk digunakan atau dikonsumsi. Saluran pemasaran

merupakan seperangkat alur yang diikuti produk atau jasa setelah

produksi, berakhir dalam pembelian dan digunakan oleh pengguna

akhir (Kotler dan Keller, 2009; 106).


15

Saluran yang dipilih mempengaruhi semua keputusan

pemasaran lainnya. Sistem saluran pemasaran adalah sekelompok

saluran pemasaran tertentu yang digunakan oleh sebuah perusahaan

dan keputusan tentang system ini merupakan salah satu keputusan

terpenting yang dihadapi manajemen (Kotler dan Keller, 2009; 106).

Menurut Kotler dan Keller (2009; 113) Produsen dan pelanggan

akhir merupakan bagian dari semua saluran. Saluran pemasaran dapat

dibagi menjadi :

a. Saluran tingkat nol atau saluran pemasaran langsung/direct

marketing channel, terdiri dari produsen yang menjual

langsung ke pelanggan akhir

b. Saluran tingkat satu, mengandung satu perantara penjualan

seperti pengecer.

c. Saluran tingkat dua, mengandung dua perantara biasanya

pedagang grosir dan pengecer.

d. Saluran tingkat tiga, terdiri dari tiga perantara yaitu pedagang

grosir menjual ke pedagang besar, selanjutnya pedagang besar

menjual ke pengecer kecil.

Adapun indikator-indikator distribusi menurut Philip Kotler (2009)

adalah :

a. Saluran Pemasaran

b. Cakupan Pemasaran/Jumlah Gerai

c. Lokasi/Mudah dijangkau
16

d. Persediaan/Kelengkapan pabrik

e. Transportasi

B. Penelitian Sebelumnya

Robert Gain, Christian Herdinata, dan Krismi Budi Sienatra (2017)

Melakukan penelitian

sejenis dengan Judul “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Vodkasoda Shirt” Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan

pembelian konsumen Vodkasoda Shirt dan mengetahui pengaruh harga

terhadap keputusan pembelian konsumen Vodkasoda Shirt. Penelitian ini

dijalankan dengan mengambil sample dari 41 orang wkonsumen

Vodkasoda Shirt dalam pola business-to-consumer yang pernah

melakukan pembelian lebih dari 1 kali. Metode Penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang dikuantitatifkan. Teknik

analisis yang digunakan dalam penelitiann ini adalah analisi linier

berganda. Teknik analisis korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan

antar variabel. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan

menganalisis data penelitian ini adalah SPSS versi 19.0. Hasil penelitian

setelah dilakukan pengujian terhadap 41 responden yang telah melakukan

pembelian lebih dari satu kali, variable kualitas produk(X1) menunjukan

bahwa 8 item dinyatakan valid, variabel harga(X2) menujukan bhawa 5

item valid, dan variabel keputusan pembelian(Y) menujukan bahwa 3 item

valid.
17

Rudi Yanto Batara Silalahi, Letanli Ayu Susantri (2018) Melakukan

penelitian sejenis dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk, Tempat, Dan

Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Bekas Di Pasar Seken

Aviari ” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas

produk secara parsial terhadap keputusan pembelian, untuk mengetahui

pengaruh harga secara parsial terhadap keputusan pembelian, dan untuk

mnegetahui pengaruh kualitas, tempat, dan harga terhadap keputusan

pembelian pakaian bekas di pasar seken aviari di Kota Batam .Data dalam

penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner dengan mengunakan 145

responden dan menggunakan teknik accidental sampling. Metode analisis

data yang digunakan adalah analisis kuantitatif, uji reliabilitas dan

validitas, klasikaluji asumsi, uji t dan uji F, koefisien determinasi serta

analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis data,

menunjukan bahwa kualitas produk secara parsiual berpengaruh secara

singnifikan terhadap keputusan pembelian sig 0.007 < 0.05, tempat secara

parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian

dengan sig 0.023 < 0.05, harga secara parsial berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian sig 0.000 < 0.05 dan berdasarkan

hasil uji F kualitas produk, tempat, dan harga secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian dengan sig 0.000 < 0.05.

Nur Faedah (2016) Melakukan penelitian sejenis dengan judul “Pengaruh

Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Lea Pada

Showroom Lea di Samarinda” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui


18

pengaruh produk dan harga secara parsial dan simultan terhadap keputusan

pembelian pakaian lea pada showroom lea di Samarinda .Data dalam

penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara yang dilakukan terhadap

beberapa konsumen yang ditemui peneliti. Metode analisis data yang

digunakan adalah metode kuantitatif, uji reliabilitas dan validitas,

klasikaluji asumsi, uji t dan uji F, koefisien determinasi serta analisis

regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis dan tanggapan

responden diketahui bahwa variabel produk (X1) terhadap keputusan

pembelian pakaian Lea pada showroom lea di Samarinda (Y) bahwa rata-

rata responden menjawab netral, hal ini wajar adanya dikarenakan para

konsumer Lea juga mengkonsumsi produk-produk yang tidak kalah

kualitasnya seperti merl Levi’s dan Lee Cooper.

C. Kerangka Pemikiran

Harga
(X.1)

Distribusi KeputusanPembelian
(X.2) (Y)
19

D. Hipotesis

1. Ada pengaruh harga dan distribusi secara bersama-sama terhadap

kepurtusan pembelian pakaian impor dikecamatan seberang ulu 2

Palembang

2. Ada pengaruh harga dan distribusi secara parsial terhadap kepurtusan

pembelian pakaian impor dikecamatan seberang ulu 2 Palembang


20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:35-37) jenis penelitian dilihat dari tingkat

eksplanasi:

1. Deskriftip

Deskriftif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan

dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri,baik hanya

pada satu variabel atau lebih(variabel yang berdiri sendiri)

2. Komparatif

Komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang

membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada dua atau

lebih sampel yang berbeda,atau pada waktu yang berbeda.

3. Asosiatif

Asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat

menanyakan hubunganantara dua variabel atau lebih.

Jenis penelitian yang akan digunakan penulis dalam penelitian

ini adalah Asosiatif bertujuan untuk mengertahui hubungan antara dua

variabel atau lebih dimana variabel itu saling mengaitkan variabel

masing-masing. Variabel yang dimaksud adalah Harga, Tempat, dan

Persepsi terhadap keputusan pembelian pakaian impor


21

B. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Seberang Ulu 2

Palembang

C. Operasionalisasi Variabel

Secara lengkap, operasionalisasi dalam penelitian ini ditampilkan

dalam tabel berikut:

Tabel III.1

N Variabel Definisi Variabel Indikator


O
1 Keputusan Keputusan pembelian adalah 1. Pilihan produk
pembelian keputusan yang diambil oleh
konsumen setelah melakukan 2. Pilihan merek
berbagai penilaian terhadap 3. Pilihan penyalur
produk impor.

2 Harga Harga adalah biaya yang 1. Keterjangkauan


harus dibayar konsumen untuk Harga
mendapatkan produk impor. 2. Daya saing harga
3. Kesesuaian harga
dengan manfaat

3 Distribusi Saluran distribusi distribusi 1. Saluran Pemasaran


merupakan seperangkat alur 2. Lokasi
yang diikuti produk impor 3. Persediaan
setelah produksi, dan berakhir
di konsumen akhir.

Sumber : Etta Mamang dan Sopiah (2013), Kotler dan Keller (2009),

Kotler dan Amstrong (2008)


22

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2017:80). Populasi dalam penelitian ini

anggota masyarakat yang berada di Kecamatan Seberang Ulu

Palembang yang menggunakan produk pakaian impor ataupun

membeli pakaian impor, Jenis populasi ini bersifat infinite yang

artinya jumlah populasi tidak bisa dihitung.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017:81). Jika pengambilan

sampel digunakan untuk menaksir parameter proporsi P maka jumlah

sampel minimal yang harus diambil dapat ditentukan dengan

menggunakan rumus interval taksiran yakni sebagai berikut

(Suliyanto,2006:103) Diketahui:

σ =5 = 0,25

α =0,05 maka Z0,05 = 1,96

e =0,05

1,96 ) ( 0.25 )
Jawab = (( ( 0.05 ) ) 2
= 96,04
23

Maka sampel yang diperlukan sebanyak 96 orang konsumen

yang menggunakan atau membeli produk pakaian impor ,teknik yang

dipilih yaitu purposive sampling yang merupakan teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,2017:85).

Pertimbangannya yaitu responden pembelian produk pakaian impor.

Misalnya akan melakukan penelitian produk pakaian impor di

indonesia, maka sampel sumber datanya adalah orang yang

menggunakan produk pakaian impor.

E. Data yang Diperlukan

Menurut Istijanto dalam buku Danang Sunyoto (2014:28-42)

dalam suatu riset seorang peneliti akan menggunakan data-data yang

dikumpulkan sebagai bahan utama proses pengolahan data dalam rangka

memecahkan permasalahan penelitian. Namun data itu sendiri dibedakan

menjadi dua yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset

untuk menjawab masalah riset secara khusus.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data publikasi yang dikumpulkan

tidak hanya untuk keperluan satu riset tertentu saja.

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner

yang dibagikan kepada responden.


24

F. Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2017:137-146), terdapat bermacam-macam

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data,

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit atau kecil.

2. Kuisioner (Angket)

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner juga cocok digunakan

bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

3. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri

yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu

wawancara dan kuisioner.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuisioner yang berisi pernyataan-pernyataan tentang indikator-

indikator yang digunakan.


25

G. Analisis Data dan Teknik Analisis

1. Analisis Data

Supaya data yang telah dikumpulkan tersebut dapat bermanfaat

maka harus diolah dan dianalisis dahulu sehingga dapat dijadikan

sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis

kuantitatif digunakan skala liked

Menurut Sugiyono (2017: 8-9), analisis data dalam penelitian ini

dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

a. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif adalah analisis yang tidak menggunakan model

matematika, model statistik, dan ekonometrik, atau model-model

tertentu lainnya. Analisis data yang dilakukan terbatas pada teknik

pengolahan datanya, seperti pada pengecekan data dan tabulasi.

Dalam hal ini sekedar membaca tabel-tabel, grafik-grafik, atau angka-

angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian dan penafsiran.

Secara kualitatif, analisis juga dapat dihubungkan dengan data

yang diperoleh dari jawaban esponden dengan alternatip jawaban

sebagai berikut :

Sangat setuju = SS

Setuju =S

Netral =N
26

Tidak setuju = TS

Sangat tidak setuju = STS

b. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis

bersifatkuantitatif , yaitu alat analisis yang menggunakan model-

model, seperti model matematika, model statistik dan ekonometrik.

Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian

dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian. Analisis ini

bersumber dari jawaban kualitatif responden yang dikuantitatifkan

sebagai berikut :

Sangat setuju =5

Setuju =4

Netral =3

Tidak setuju =2

Sangat tidak setuju =1

2. Teknik Analisis

a. Uji Validitas

menurut (Singarimbun 1989) dalam buku Danang Sunyoto

(2014: 114) uji validitas merupakan suatu alat ukur tes dalam

kuisioner. Validitas artinya sejauh mana tes dapat mengukur

dengan tepat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Uji

validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan


27

nilai r tabel,nilai r untuk n=96 dengan tarif signifikan 5% adalah

0,361

1) Hasil rhitung≥ rtabel(0,361) – valid

2) Hasil rhitung ≤rtabel (0,361) – tidak valid

b. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (1989) dalam buku Danang Sunyoto

(2014:115) Realibilitas menunjukan suatu pengertian bahwa suatu

instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Suatu

kuisioner dikatakan realibel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas

dengan uji statistik Cronbach Alpa (α ¿Untuk pengujian biasanya

menggunakan batasan tertentu seperti 0,6 adalah tidak relif

sedangkan 0,70 dapat diterima dan diatas 0,80 adalah relif (baik).

c. Regresi Liner Berganda

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Regresi Linier Berganda. Menurut M.Iqbal Hasan (2015:254)

Regresi Linier Berganda adalah dimana variabel terikatnya (Y)

dihubungkan atau dijelaskan lebih dari satu variabel,mungkin

dua,tiga,danseterusnya variabel bebas(X1,X2,X3,….Xn) Namun masih

menunjukan diagram hubungan yang linier.


28

Analisis regresi linier berganda yang digunakan sebagai berikut:

a + b1X1+ b2X2+e
Y=

Dimana :

Y = Keputusan Pembelian

a =Nilai Konstanta, X=0, maka Y=a

b1b2b3 =Nilai Koefisien Regresi

x1 =Harga

x2 =Distribusi

e = Error

Uji Hipotesis

Menurut M. Iqbal Hasan (2015:264) pengujian hipotesis bagi

koefisien regresi berganda atau regresi parsial parameter B1 dan B2dapat

dibedakan menjadi dua bentuk,yaitu pengujian hipotesis serentak dan

pengujian hipotesis individual.

Pengujian hipotesis serentak (uji F)

Pengujian hipotesis serentak merupakan pengujian hipotesis

koefisien regresi bergandaB1 dan B2 serentak atau mempengaruhi Y.

Langkah-langkah pengujiannya yaitu:

a) Menentukan formulasi hipotesis

Ho : Secara simultan Harga Dan Distribusi tidak mempengaruhi

keputusan pembelian pakaian impor di seberang ulu Palembang


29

HI :Seecara simultan Harga Dan Distribusi mempengaruhi keputusan

pembelian pakaian impor di Kecamatan seberang ulu 2 Palembang

b) Menetukan taraf nyata (α ¿dan nilai F tabel

Taraf nyata (α =0,05) dan nilai F tabel ditentukan dengan derajat

bebasV1= k-1 dan V2 = n-k

V 1= k-1

= 4-1

V 1= 3

V 2= n-k

= 96-4

V 2= 92

Ft = 2,68

c) Menetukan kriteria pengujian

Ho diterima apabila Fo≤Fα(v1) (v2)

Ho ditolak apabila Fo≥ Fα(v1) (v2)

d) Menetukan nilai uji statistik

e) Membuat kesimpulan

menyimpulkan apakah Ho diterima atau ditolak

1) pengujian hipotesis individual (uji t)


30

pengujian hipotesis individual merupakan pengujian hipotesis

koefisien regresi berganda dengan hanya satu B (B1 dan B2) yang

mempengaruhi Y.

Langkah-langkah pengujiannya ialah sebagai berikut:

a) Menentukan formulasi hipotesis

Ho : secara parsial tidak ada pengaruh Harga dan Distribusi

terhadap keputusan pembelian pakaian impor di Kecamatan

seberang ulu 2 Palembang

H1 : secara parsial ada pengaruh Harga dan Distribusi terhadap

keputusan pembelian pakaian impor di seberang ulu Palembang

b) Menentukan taraf nyata (α =0,05) dengan t tabel

taraf nyata dari t tabel ditentukan dengan derajat bebas (db)= n-k

db = n-k

= 96-4

db = 92

= 1,980

c) Menentukan kriteria pengujian

kriterian pengujian yang ditentukan sama dengan kiteria pengujiaan

daripengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t.

d) menentukan nilai uji statistik

e) membuat kesimpulan
31

Menyimpulkan apakahHo diterima atau ditolak

1) Analisis Koefisien Determinasi (R)

Menurut M.Iqbal Hasan (2015:236) apabila koefisien korelasi

dikuadratkan, akan menjadi koefisien penentu (KP) atau koefisien

determinasi, yang artinya penyebab perubahan pada variabel Y yang

datang dari variabel X, sebesar kuadrat koefisien korelasinya.

Koefisien determinasi ini menjelaskan besarnya sumbangan nilai

suatu variabel (variabel X) terhadap naik/turunnya (variasi) nilai

variabel lainnya (variabel Y).

Dirumuskan:

KP = r2

KP = R = r2 x 100%
32

H. Jadwal Penelitian

Keterangan Maret April Mei Juni

1. Mencari Fenomena

2. Studi Literatur

3. Penulisan Proposal

4. Seminar Proposal

5. Revisi Proposal Bab I,II,III

6. Pengumpulan Data

7. Analisis Data

8. Penulisan Bab IV & V

9. Penggandaan Hasil
33

Daftar Pustaka

Danang Sunyoto, (2014) Praktik Riset Perilaku Konsumen. Cetakan Pertama.


Jakarta:Buku Seru.

Kotler,Philip & Kevin Lane Keller. (2009) Manajemen Pemasaran.Edisi


Ketigabelas. Jilid 1. Jakarta:Penerbit PT Indeks (Gramedia).

Kotler,Philip & Kevin Lane Keller. (2009) Manajemen Pemasaran.Edisi


Ketigabelas. Jilid 2. Jakarta:Penerbit PT Indeks (Gramedia).

Kotler, Philip and Gary Amstrong. (2012) Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi


Keduabelas. Jilid 1. Terjemahan Bob Sabran. Jakarta : Erlangga.

M.Iqbal Hasan. (2015) Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Edisi


Kedua. Jakarta:Bumi Aksara.

Nur Faedah (2016) Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Pakaian Lea Pada Showroom Lea di Samarinda. eJournal Ilmu Administrasi
Bisnis, 4(1) h237-249.

Priansa, Donni Juni. (2017) Perilaku Konsumen Dalam Persaingan Bisnis


Kontemporer. Bandung : CV Alfabeta.

Robert Gain, Christian Herdinata, dan Krismi Budi Sienatra (2017) Pengaruh
Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
Vodkasoda Shirt. Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis, 2(2) h142-150.

Rudi Yanto Batara Silalahi (2018) Pengaruh Kualitas Produk, Tempat, dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Bekas di Pasar Seken Aviari. Jurnal
Elektronik REKAMAN, 2(1) h83-94.

Sangadji, Etta Mamang & Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen : Pendekatan


Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta : Andi.

Sugiono. (2017) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta.

Suliyanto. (2006) Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : Andi.


34

Anda mungkin juga menyukai