Anda di halaman 1dari 20

PERAN ALOKASI BIAYA DAN ESTIMASI

BIAYA PADA LINGKUP ORGANISASI

MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK


Dosen Pengampu:
Dr. Syamsu Alam, SE., M.Si., Ak., CA
Hj. Nurfadillah, SE., M. Ak.
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3

RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.

4.
5.

6.

Apa saja tujuan peran strategis alokasi biaya?


Apa yang dimaksud isu etika dalam cost allocation?
Bagaimana cara menerapkan metode joint cost atas joint
products?
Apa saja peranan strategis dari cost estimation?
Apa saja tahapan estimasi biaya dan bagaimana cara
mengimplementasikannya?
Bagaimana cara menerapkan metode cost estimation?

TUJUAN MASALAH

1. Mengidentifikasi peran strategis alokasi biaya


2. Untuk mengetahui kendala isu etis atas cost allocation
3. Untuk mengetahui metode apa saja yang digunakan
dalam perhitungan biaya produk gabungan dan produk
sampingan
4. Mengidentifikasi peran strategis dari cost eestimation
5. Memahami enam tahapan cost estimation
6. Memahami penggunaan metode cost estimation
Pemateri 1:

PERAN STRATEGIS ALOKASI BIAYA


1. Menentukan biaya departemen dan biaya produk yang akurat
sebagai dasar evaluasi.
2. Memotivasi manajer, untuk mengerahkan segala upaya tingkat
tinggi dalam mencapai tujuan akhir manajemen puncak.
3. Menyediakan insentif yang tepat bagi manajer untuk mengambil
keputusan yang konsisten dengan tujuan manajemen puncak.
4. Menentukan imbal jasa yang wajar bagi manajer atas upaya dan
keahliannya serta efektivitas pengambilan keputusan.

Isu Etika dalam Alokasi Biaya


1. Isu etis muncul pada saat biaya dialokasikan untuk produk atau
jasa yang dihasilkan untuk suatu pasar kompetitif maupun suatu
agen umum atau departemen pemerintah.
2. Isu kedua dan berhubungan dalam menerapkan metode-metode
alokasi biaya adalah keadilan atau isu yang muncul pada saat
pemerintah memberikan penggantian biaya-biaya suatu lembaga
swasta atau pada saat pemerintah menyediakan suatu jasa
untuk suatu ongkos kepada umum.
3. Pengaruh dari metode-metode alokasi yang dipilih terhadap
biaya produk yang dijual atau dibeli dari anak perusahaan di luar
negeri.
Pemateri 1:

Pemateri 2: Megawati

TIGA JENIS ALOKASI BIAYA OVERHEAD


Pendekatan Berdasarkan
Volume
(A)
Biaya overhead
dialokasikan
secara langsung
ke produk.

Pendekatan Departemen
(B)
Biaya overhead
dialokasikan ke
departemen,
kemudian ke
produk

Pendekatan Berdasarkan Aktivitas


(C)
Biaya overhead
dialokasikan ke
aktivitas produksi,
kemudian ke
produk

Overhead
Produk
Overhead
Departemen
Produksi
Produk
Overhead
Aktivitas Produksi
Produk

ALOKASI BIAYA KE DEPARTEMEN JASA DAN


DEPARTEMEN PRODUKSI
Jenis-jenis Departemen
a. Departemen Produksi
b. Departemen Jasa (Supporting Departemen)
Pendekatan departemen memiliki tiga tahapan, yaitu :
c.

d.
e.

Menelusuri seluruh biaya produksi langsung dan


mengalokasikan biaya overhead ke departemen jasa dan
departemen produksi.
Mengalokasikan biaya departemen jasa ke departemen
produksi
Mengalokasikan biaya departemen produksi ke produk.

Pemateri 2: Megawati

Pemateri 2: Megawati

Pemateri 2: Megawati

Akuntan menggunakan tiga metode umum


mengalokasikan biaya dengan dua tahap, yaitu:

untuk

Metode langsung (direct method) adalah metode yang paling


sederhana dari ketiga metode alokasi biaya per departemen
karena mengabaikan arus timbal-balik.
Metode bertahap (step method), disebut deimikian karena
metode tersebut menggunakan serangkaian tahap dalam
mengalokasikan biaya departemen jasa ke departemen
produksi.
Metode timbal-balik (reciprocal method) merupakan metode
yang paling dipilih dari ketiga metode yang ada, karena
tidak
seperti
metode
lainnya,
metode
tersebut
memperhitungkan seluruh arus timbal-balik antar
departemen jasa.

PENGERTIAN IMPLEMENTASI
Implementasi
adalah
suatu
tindakan
atau
pelaksanaan rencana yang telah disusun dengan
cermat dan rinci. Implementasi ini biasanya
selesai setelah dianggap permanen.
Menurut Nurdin Usman dalam bukunya yang
berjudul Konteks Implementasi Berbasis
Kurikulum
Implementasi adalah bermuara pada aktivitas,
aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu
sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas,
tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk
mencapai tujuan kegiatan(Usman, 2002:70).
Pemateri 3: Ika Yuliana

Tiga isu tambahan yang perlu dipertimangkan


ketika mengimplementasikan pendekatan
alokasi departemen adalah
a) Pengaruh disinsentif yang muncul ketika dasar
alokasi yang ditetapkan tidak berkaitan dengan
penggunaan.
b) Pengaruh disinsentif yang muncul ketika dasar
alokasi ditetapkan berdasarkan penggunaan
aktual, serta
c) Pengaruh disinsentif yang muncul ketika
alokasi biaya melebihi harga beli di luar.

Pemateri 3: Ika Yuliana

Pengertian Joint Cost


Menurut Muliady (Akuntansi Biaya.2005:333) Biaya
gabungan (joint cost) dapat diartikan sebagai biaya
overhead gabungan (joint overhead cost) yang harus
dialokasikan ke berbagai departemen, baik dalam
perusahaan yang kegiatan produksinya berdasarkan
pesanan maupun yang kegiatan produksinya dilakukan
secara massal.
Menurut Edwar J. Blocher (Cost Management: A Strategic
Empesis.2011:387)
Produk
gabungan
merupakan
produk-produk dari proses poduksi yang sama yang
memiliki nilai jual relatif besar.

Pemateri 4: Andi Pangeran

KRAKTERISTIK PRODUK
GABUNGAN

Merupakan produk-produk utama yang dihasilkan


dengan sengaja sesuai dengan tujuan produksi.
Nilai penjualan adalah relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan produk-produk sampingan yang
dihasilkan.
Biasanya dihasilkan dalam jumlah unit atau
kuantitas yang besar.
Seringkali memerlukan pengolahan lebih lanjut dan
pembungkusan.
Salah satu produk tidak dapat dihasilkan tanpa
memproduksi yang lain.

Pemateri 4: Andi Pangeran

METODE MENGALOKASIKAN BIAYA


GABUNGAN KE PRODUK GABUNGAN

Metode Ukuran Fisik (phisical Measure Method) cukup alamiah,


menggunakan ukuran fisik seperti pon, galon, yard, atau volume
unit yang diproduksi pada titik pisah (split-off) untuk
mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan.
Metode Nilai Jual pada Titik Pisah (sales value at split-off method)
Metode ini mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan
berdasarkan nilai jual relatifnya pada titik pisah.
Metode Nilai Bersih yang Dapat Direalisasikan (Net Realizable
Value) merupakan estimasi nilai jual produk pada titik pisah;
yang ditentukan dengan cara mengurangkan biaya pemrosesan
tambahan dengan biaya penjualan sesudah titik pisah dari
estimasi nilai jual akhir produk.

Pemateri 4: Andi Pangeran

Pemateri 5: Slamet Riady

DEFINISI PRODUK SAMPINGAN


Menurut Mulyadi, produk sampingan adalah satu
produk atau lebih yang nilai jualnya relatif lebih
rendah, yang diproduksi bersama dengan produk
lain yang nilai jualnya lebih tinggi.
Menurut Drs. Abas Kartadinata, produk sampingan
adalah jenis-jenis produk yang dihasilkan bersamasama dengan produk utama, tetapi nilainya secara
relatif lebih rendah dari produk utama.
1. Serbuk gergaji

Penggergajian Kayu
2. Kayu bakar

KARAKTERISTIK PRODUK
SAMPINGAN
1. Dihasilkan bersama dengan produk utama dalam
suatu proses atau serangkaian proses tanpa
dimaksudkan untuk membuat produk ini.
2. Nilai penjualan adalah relatif lebih kecil atau tidak
berarti bila dibandingkan dengan produk-produk
utama.
3. Dihasilkan dalam jumlah unit atau kuantitas yang
lebih sedikit.
4. Terkadang memerlukan pengolahan lebih lanjut dan
pembungkusan.
5. Produk ini tidak dapat dihasilkan tanpa memproduksi
produk-produk utama.

Pemateri 5: Slamet Riady

METODE PERHITUNGAN BIAYA PRODUK


SAMPINGAN
Terdapat dua pendekatan/metode yang digunakan untuk perhitungan
pada biaya produk sampingan, yaitu:
1.

Pendekatan/Metode Pengakuan Aktiva

2.

Pendekatan/Metode Pendapatan

Setiap pendekatan memiliki dua metode alternatif, bergantung pada


cara produk sampingan dilaporkan pada laporan laba rugi.
Dua metode pengakuan aktiva adalah sebagai berikut:
3.

Metode Nilai Bersih yang Dapat Direalisasikan.

2.

Metode Pendapatan Lain-lain pada Titik Produksi.

Dua metode pendapatan adalah sebagai berikut:


3. Metode Pendapatan Lain-lain pada Titik Penjualan.
2. Metode Pengukuran Biaya Produksi pada Titik Penjualan.
Pemateri 5: Slamet Riady

ESTIMASI BIAYA MEMPREDIKSI


FUTURE COST
Estimasi biaya merupakan pengembangan hubungan
yang baik antara objek biaya dengan penggerak
biayanya untuk tujuan memprediksi biaya
Manajemen strategis membutuhkan estimasi biaya
yang akurat untuk banyak aplikasi, seperti:
a) Memfasilitasi pengembangan dan implementasi
strategi
b) Memfasilitasi analisis rantai nilai
c) Memfasilitasi perhitungan biaya berdasarkan target
dan penentuan harga
d) Memfasilitasi pengukuran, evaluasi, dan kompensasi
kinerja yang efektif
Pemateri 6: Riska Fitria

ENAM TAHAP ESTIMASI BIAYA


Tahap 1 : Mengidentifikasi Objek Biaya
yang akan
di estimasi
Tahap 2 : Menentukan penggerak biaya
Tahap 3 : Menggunakan data yang
konsisten dan
akurat
Tahap 4 : Membuat grafik data
Tahap 5 : memilih dan menggunakan
metode
estimasi
Tahap 6 : Menilai keakuratan estimasi
biaya
Pemateri 7: Sahriani

METODE TINGGI-RENDAH
(HIGH-LOW METHOD)

Metode

tinggi-rendah

(high-low

method)

adalah suatu metode untuk menentukan


persamaan suatu garis lurus dengan terlebih
dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan
rendah)

yang

menghitung

akan

parameter

digunakan
perpotongan

untuk
dan

kemiringan.
Pemateri 8: Andi Fitrayani

CONTOH ILUSTRASI ESTIMASI BIAYA MENGGUNAKAN


METODE TITIK TINGGI-RENDAH

Ben Garcia, yang sedang mengembangkan estimasi biaya


pemeliharaan untuk pabrik manufaktur. Garcia memiliki data biaya
pemeliharaan serta mengumpulkan informasi tambahan mengenai
jumlah jam operasi sebagai berikut:
Bulan

Total Jam Operasi

Biaya Pemeliharaan ($)

Januari

3.451

22.843

Februari

3.325

22.510

Maret

3.383

22.706

April

3.614

23.030

Mei

3.423

22.413

Juni

3.410

22.935

Juli
23.175
Langkah-langkah
mengestimasi biaya 3.500
untuk metode tinggi-rendah:
1. Memilih tingkat aktivitas yang tertinggi dan terendah dalam rentang yang
relevan.
2. Menghitung perubahan di dalam biaya yang dibandingkan dengan
perubahan di dalam aktivitas.
3. Menghitung total biaya variabel (TVC) pada tingkat aktivitas.
4. Mengurangi total biaya variabel dari total biaya pada tingkat aktivitas yang
berhubungan untuk menentukan biaya tetap.
5. Memasukkan nilai biaya tetap dan variabel ke dalam formula garis-lurus

Pemateri 8: Andi Fitrayani

ANALISIS REGRESI

Pemateri 9: Mirna Masdi

Analisis regresi (regression analysis) atau biasa


juga disebut sebagai regresi kuadrat terkecil
( Least square regression ) merupakan metode
statistik untuk memperoleh persamaan estimasi
biaya yang unik bagi sekumpulan titik data.
Analisis regesi menyesuaikan data dengan cara
memperkecil jumlah kuadrat dari kesalahan
estimasi, yang dipandang secara luas sebagai
suatu metode yang paling efektif untuk
mengestiasikan biaya.

Anda mungkin juga menyukai