Anda di halaman 1dari 3

ALOKASI BIAYA: DEPARTEMENT, PRODUK GABUNGAN, DAN PRODUK

SAMPINGAN.
Peran strategis alokasi biaya:
Menentukan biaya departemen dan biaya produk yang akurat sebagai dasar evaluasi. Manajer
dapat melakukan evaluasi efisiensi biaya departemen dan profitabilitas dari berbagai produk
untuk pelaporan keuangan serta kepatuhan pajak. Manajer juga harus mematuhi standar
pelaporan keuangan yang telah ditetapkan.
Memotivasi manajer, untuk dapat mengalokasikan biaya secara efektif dan dapat memberikan
imbal jasa kepada manajer departemen atas penurunan biaya yang diharapkan. Contoh :
ketika alokasi biaya departemen untuk pemeliharaan peralatan didasarkan atas jumlah
kerusakan, manajer akan termotivasi untuk mengurangi biaya tersebut.
Menyediakan insentif yang tepat bagi manajer untuk mengambil keputusan yang konsisten
dengan manajemen puncak, yaitu dengan memberikan dorongan untuk mengendalikan biaya
bersama dari setiap departemen.
Menentukan imbal jasa yang wajar bagi manajer atas upaya dan keahliannya serta efektivitas
pengambilan keputusan. Manajer dapat menentukan alokasi biaya yang efektif apabila dapat
menentukan dasar alokasi biaya yang objektif. Dasar alokasi biaya yang paling objektif
hanya ada ketika hubungan sebab-akibat dapat ditentukan. Contoh : alokasi biaya
pemeliharaan berdasarkan jumlah kerusakan lebih obyektif daripada alokasi berdasarkan luas
lantai, jumlah produk yang dihasilkan atau biaya teaga kerja pada departemen tersebut,
karena terdapat hubungan sebab akibat antara biaya pemeliharaan dengan jumlah kerusakan.

Isu etika dalam alokasi biaya:


Isu etika muncul ketika biaya dialokasikan ke produk/jasa yang dihasilkan baik untuk pasar
yang penuh kompetisi maupun badan publik/departemen pemerintah.
Mengimplementasikan metode alokasi biaya adalah isu ekuitas/keawajaran yang muncul
ketika unit pemerintahan mengganti biaya institusi swasta/ketika unit pemerintahan
memberikan pelayanan kepada publik dengan uang pembayaran.
Pengaruh dari metode alokasi yang dipilih terhadap biaya produk yang dijual/dibeli dari anak
perusahaan diluar negeri.

Alokasi biaya ke departemen jasa dan departemen produksi.


Menggunakan tiga langkah dari alokasi biaya per departemen:
Tahap pertama: menelusuri biaya langsung dan mengalokasikan biaya tidak langsung ke
departemen.
Tahap kedua dan ketiga: mengalokasikan biaya departemen jasa ke departemen produksi.

Isu-isu implementasi.
Isu implementasi yang utama adalah pilihan metode alokasi yang paling akurat. Tiga isu
tambahan yang perlu dipertimbangkan ketika mengimplementasikan pendekatan alokasi
departemen adalah:
Pengaruh disinsentif yang muncul ketika dasar alokasi yang ditetapkan tidak berkaitan
dengan penggunaan.
Pengaruh disinsentif yang muncul ketika dasar alokasi yang ditetapkan berdasarkan
penggunaan aktual.
Pengaruh disinsentif yang muncul ketika alokasi biaya melebihi harga beli diluar.
Perhitungan biaya produk gabungan.
produk gabungan merupakan produk-produk yang diproduksi secara bersamaan melalui
proses atau serentetan proses umum, dimana setiap produk yang dihasilkan memiliki lebih
dari nilai nominal dalam bentuk sesuai hasil pemrosesan tersebut. Terdapat tiga metode untuk
mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan, antara lain:
Metode Ukuran Fisik Metode ini menggunakan ukuran fisik seperti pon, galon, yard, atau
volume unit yang diproduksi pada titik pisah untuk mengalokasikan biaya gabungan
ke produk gabungan.
Keunggulan dan kelemahan: keunggulan metode fisik adalah (1) metode ini mudah
digunakan (2) kriteria untuk alokasi biaya gabungan bersifat objektif. Metode ini
mengabaikan kapabilitas untuk menghasilkan pendapatan dari setiap produk yang dapat
bervariasi diantara produk-produk gabungan dan tidak memiliki hubungan sam asekali
dengan ukuran fisik apapun . setiap produk juga dapat memiliki ukuran fisik yang unik (galon
untuk satu produk dan pon untuk produk lainnya), dan dengan demikian metode ukuran fisik
mungkin tidak dapat digunakan. Metode berikut ini ditujukan untuk mengatasi kelemahan
tersebut.

Metode Nilai Jual pada Titik Pisah Metode ini mengalokasikan biaya gabungan ke produk
gabungan berdasarkan nilai jual relatifnya pada titik pisah dan hanya dapat digunakan ketika
produk gabungan dapat dijual pada titik pisah.
Kelemahan dan keunggulan: keunggulan metode inilai jual adalah bahwa metode tersebut (1)
mudah dihitung (2) dialokasikan menurut pendapatan dari setiap produk. Metode tersebut
lebih unggul dari pada metode ukuran fisik karena mengalokasikan biaya gabungan secara
proporsional tehadap kemampuan setiap produk dalam menyerap biaya-biaya ini. Metode ini
merupakan aplikasi dari konsep kewajaran mengenai kemampuan untuk menanggung yang
tercakup dal tujuan alokasi biaya pada awal bab.
Metode nilai bersih yang dapat dialokasikan. Tidak seluruh produk gabungan dapat dijual
pada titik pisah. Dengan demikian tidak ada harga pasar yang melekat di bebrapa produk
pada titik pisah. Dalam hal ini kita menggunakan konsep nlai bersih yang dapat
direalisasikan. Keunggulan dan kelemahan: metode NRV lebih unggul dibandingkan dengan
metode ukuran fisik karena, seperti metode nilai jual pada titik pisah, metode ini
memerlihatkan alokasi yang menghasilkan tingkat profitabiliats yang dapat diprediksi dan
dibandingkan antar produk. Metode ukuran fisik dapat memberikan pedoman yang
menyesatkan bagi manajemen puncak terkait dengan profitabilitas produk.
Perhitungan Biaya Produk Sampingan
Terdapat dua pendekatan yang digunakan untuk perhitungan biaya produk sampingan, yaitu:
1. Pendekatan Pengakuan Aktiva Pendekatan pengakuan aktiva mencatat produk sampingan
sebagai persediaan pada nilai bersih yang dapat direalisasikan, oleh karena itu produk
sampingan diakui sebagai persediaan ketika produk sampingan diproduksi. Dua metode yang
digunakan :
a. Metode Nilai Bersih yang Dapat direalisasikan Metode ini memperliahtkan nilai bersih
yang dapat direalisasikan dari produk sampingan pada neraca sebagai persediaan dan pada
laporan laba rugi sebagai pengurang dari total biaya produksi produk gabungan.
b. Metode Pendapatan Lain-lain pada Titik Produksi Metode ini memperlihatkan nilai bersih
yang dapat direalisasikan dari produk sampingan pada laporan laba rugi sebagai pendapatan
lain-lain atau penjualan lainnya. Pada pendekatan pendapatan tidak membebankan nilai ke
produk sampingan dalam periode produksi tetapi mengakui pendapatan produk sampingan
pada periode ketika produk tersebut dijual. Dua metode yang digunakan :
a. Metode Pendapatan Lain-lain pada titik penjualan Metode ini memperlihatkan pendapatan
penjualan bersih dari produk sampingan yang dijual pada waktu penjualan dalam laporan laba
rugi sebagai pendapatan lain-lain atau pendapatan penjualan lainnya.
b. Metode Pengurangan Biaya Produksi pada Titik Penjualan Metode ini memperlihatkan
pendapatan penjualaan bersih dari produk sampingan yang dijual pada waktu penjualan
dalam laporan laba rugi sebagai pengurangan dari total biaya produksi.
( pendapatan lain” ).

Metode pengakuan aset:


Didasrka pada konsep akuntansi keuangan mengenai pengakuan, pengaitan, dan sifat material
dari aktiva. Produk sampingan diakui sebagi aktiva dengan kemungkinan manfaat ekonomi
dimasa yang akan datang karena terdapat pasar untuk produk sampingan tersebut.

Metode pendapatan:
Disesuaikan dengan konsep akuntansi keuangan mengenai realisasi pendapatan, sifat
material, dan mafaat biaya. Metode ini konsisten dengan pendapat bahwa pendapatan bersih
dari produk sampingan seharusnya dicatat ketika terjadi penjualan karena merupakan titik
dimana pendapatan direalisasikan.

Anda mungkin juga menyukai