Anda di halaman 1dari 18

STRATEGI PEMASARAN SEBLAK 47 “FIZZA FOOD STORE” DAN

PERKEMBANGAN USAHANYA

DISUSUN OLEH :

ARIANSUS ANGGI (19612011460)

ELISIA NATANIA (19612011472)

GANDES ARUM HANDAYANI (19612011478)

YOLANDA LAKMITA DEWI (19612011498)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN BUN

2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakathu

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis mampu menyelesaikan

proposal penelitian yang berjudul “Strategi Pemasaran Seblak 47 “Fizza Food

Store” Dan Perkembangan Usahanya” untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan pendidikan pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Antakusuma Pangkalan Bun.

Perjalanan panjang telah penulis lalui dalam upaya perampungan penulisan

laporan penelitian ini. Banyak hambatan yang dilalui dalam penyusunannya,

namun berkat kehendak Tuhan Yang Maha Esa dan support dari orang-orang

terdekat sehingga penulis berhasil menyelesaikan penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan proposal penelitian ini tidak akan

selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Bakhtiar, HM., MM selaku Dosen Mata Kuliah Seminar Pemasaran

di Fakultas Ekonomi Universitas Antaksuma.

2. Bapak Fajar Dwi Admaja selaku pemilik usaha Seblak 47/Fizza Food Store.

3. Teman-Teman Kelompok yang sudah berkerja sama dalam pengerjaan

proposal hingga selesasinya proposal penelitian ini.


Penulis menyadari proposal penelitian ini tidak luput dari berbagai

kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan

perbaikan sehingga akhirnya laporan proposal penelitian ini dapat

memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan dilapangan serta

bisa dikembangkan lagi lebih lanjut, aamiin.

Pangkalan Bun, 20 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pola pikir segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia setiap kali

akan mengalami perubahan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial,

budaya, dan juga pengaruh pada pola perilaku pesaing di dalam menjalankan

bisnisnya. Hal ini membuat timbulnya persaingan semakin ketat dalam dunia

bisnis. Setiap perusahaan pada umumnya ingin berhasil dalam menjalankan

usaha-usahanya. Usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

perusahaan adalah salah satunya melalui kegiatan pemasaran, yaitu suatu

proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan penawaran, dan

secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Secara umum pemasaran dapat dikatakan sebagai yang menyadari bahwa

perusahaan tidak dapat bertahan tanpa adanya transaksi pembelian.

Perusahaan harus dapat memasarkan barang atau jasa yang diproduksi kepada

konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain. Menurut

Kotler & Amstrong kualitas produk merupakan senjata strategis yang

potensial untuk mengalahkan pesaing.

Masyarakat Indonesia semakin kreatif dan inovatif dalam membuat resep

baru untuk meningkatkan kebutuhan pangan sehari-hari, disamping itu juga

kreatif dalam membuat jajanan dari daerah. Jajanan kali ini menurut kaum

muda dan kalangan orang tua banyak digemari, selain itu pula dengan rasa
yang khas dari daerah jawa barat di kota Bandung yang sudah tidak asing lagi

didengar atau dirasa oleh masyarakat yang mayoritas menyukai jajanan

dengan rasa pedas yaitu “Seblak”.

Seblak ternyata tidak berasal dari Bandung, melainkan berasal dari

Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah. Seblak sangat mirip dengan makanan

daerah Sumpiuh bernama Krupuk Godog (godog berarti rebus), kerupuk

godog sudah mulai dikenal masyarakat Sumpiuh sejak tahun 1940an.

Namun ada juga yang berpendapat bahwa seblak mirip dengan makanan

yang berasal dari Cianjur, Jawa Barat yang sudah ada sejak zaman sebelum

kemerdekaan RI, menurut beberapa penjual Seblak di Bandung, nama seblak

berasal dari bumbu yang terbuat dari kencur dan cikur. Mulai populer di

tahun 2000an, seblak awalnya dibuat untuk memanfaatkan sisa kerupuk yang

tidak digoreng atau dimakan, menggunakan varian bumbu dan rasa pedas,

diharapkan kerupuk sisa tersebut memiliki rasa yang enak.

Dalam perkembangannya, seblak menjadi makanan yang bisa dinikmati

oleh banyak orang. Apalagi setelah ditambah bahan seperti sosis, sayuran,

bakso, telur dan hidangan laut. Adapula varian yang ditaruh di atas seblak

sebagai toping yaitu tahu, siomay, ceker, pangsit hingga makaroni. Inti dari

penyebutan seblak adalah bukan karena kerupuk kenyalnya, melainkan

bumbu-bumbu khasnya tersebut.

Seblak adalah makanan khas dan kekinian yang berasal dari Bandung,

Jawa Barat, terbuat dari kerupuk basah yang dimasak dengan sayuran

bersama telur, ayam dan lainnya bercita rasa pedas. Seblak merupakan
jajanan jalan yang saat ini digemari oleh berbagai kalangan karena cita

rasanya yang khas yaitu pedas. Awalnya seblak disajikan dengan telur atau

ayam, namun kini sudah disajikan dengan berbagai toping antara lain ceker,

mie, kerupuk, makaroni dan bakso, Walaupun berasal dari Bandung, namun

saat ini seblak sudah menjadi makanan populer di berbagai daerah di

Indonesia.

Oleh karena itu kami tertarik untuk melakukan observasi dan penelitian

tentang usaha Seblak ini dan juga di daerah kami ada yang berjualan Seblak

yaitu “SEBLAK 47 atau FIZZA FOOD STORE” jadi akan memudahkan

kami untuk melakukan laporan ini.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Perkembangan Usaha

Perkembangan usaha merupakan suatu bentuk usaha kepada usaha itu sendiri agar

dapat berkembang menjadi lebih baik dan agar mencapai pada suatu titik atau

puncak menuju kesuksesan. Perkembangan dalam usaha dilakukan oleh usaha yang

sudah mulai dan terlihat ada kemungkinan untuk lebih maju lagi. 1. Jenis

pengembangan usaha, yaitu: a) Pengembangan vertikal adalah pengembangan

usaha dengan cara mengembangkan inti dari bisnis. b) Pengembangan horizontal

adalah pengembangan bisnis yang tidak linear dengan inti bisnis, namun dapat

memperkuat inti bisnis tersebut. 2. Aspek pengembangan usaha Dalam

mengembangkan usaha, ada tiga buah aspek yang harus diperhatikan yakni: a.

Aspek penjualan memerhatikan bagaimana penjualan barang tersebut, mayoritas

umur, asal, dan juga kecenderungan konsumen, dan proses penjualan. b. Aspek

manajeman memperhatikan proses manajerial dari bisnis dimulai pembuatan

produk, perencanaan pemasaran, hingga perencanaan distribusi produk.

2.1.2 Pemasaran

Pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

mempromosikan suatu produk atau jasa yang mereka punya, bertujuan untuk

mengembangkan usaha serta mempertahankan keberlangsungan hidup

usahanya.

Pengertian strategi pemasaran menurut Tjiptono (2017). “pemasaran

adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk menstimulasi


permintaan atas produk atau jasanya dan memastikan bahwa produk dijual

dan

disampaikan kepada para pelanggan.”

Inti dari pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi

kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari

pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”

2.1.3 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah upaya untuk memasarkan serta mengenalkan

suatu produk maupun jasa pada masyarakat. Menurut Tjiptono (2017)

“strategi

pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan

dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan

produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu”

10

Sehingga Strategi Pemasaran adalah upaya memasarkan sebuah produk,

baik itu barang atau jasa, dengan menggunakan pola rencana dan taktik

tertentu

sehingga jumlah penjualan menjadi lebih tinggi

Adapun langkah-langkah Menurut Tjiptono (2017) terdapat unsur-unsur

pokok dalam strategi pemasaran untuk menerapkan strategi pemasaran yaitu

terdiri dari:

1. Strategi Segmentasi Pasar / Segmentasi pasar

Proses membagi pasar ke dalam kelompok pembeli yang berbeda-beda


berdasarkan kebutuhan, karakteristik, ataupun, perilaku yang membutuhkan

bauran produk dan bauran pemasaran tersendiri. Atau dengan kata lain

segmentasi pasar merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap pasar

terdiri atas beberapa segmen yang berbeda-beda. Segmentasi pasar adalah

proses menempatkan konsumen dalam sub kelompok di pasar produk,

sehingga para pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi

pemasaran dalam penentuan posisi perusahaan.

2. Strategi Penentuan Pasar Sasaran

Yaitu pemilihan besar atau luasnya segmen sesuai dengan kemampuan suatu

perusahaan untuk memasuki segmen tersebut. Sebagian besar perusahaan

memasuki sebuah pasar baru dengan melayani satu segmen tunggal, dan jika

terbukti berhasil, maka mereka menambah segmen dan kemudian

memperluas secara vertikal atau secara horizontal. Dalam menelaah pasar

sasaran harus mengevaluasi dengan menelaah tiga faktor :

a. Ukuran dan pertumbuhan segmen

b. Kemenarikan struktural segmen

c. Sasaran dan sumber daya

3. Strategi Penentuan Posisi Pasar

Penentuan posisi pasar (positioning) adalah strategi untuk merebut posisi

dibenak konsumen, sehingga strategi ini menyangkut bagaimana membangun

kepercayaan, keyakinan, dan kompetensi bagi pelanggan.

2.1.4 Marketing mix atau bauran pemasaran.

Menurut Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat


pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan

respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran yang

dikemukakan oleh Kotler dalam (Rudianto, 2018) Bauran pemasaran yaitu

alat

yang dapat digunakan pemasar yang di dalamnya terdiri dari berbagai unsure

suatu program pemasaran yang diperlukan pertimbangan agar penerapan

strategi

pemasaran dan tujuan yang ditetapkan dapat berjalan sukses serta sesuai

rencana.

Bauran pemasaran pada produk fisik ataubarang berbeda dengan pemasaran

untuk

produk jasa. Hal ini terkait dengan perbedaan karakteristik jasa dan barang.

Bauran pemasaran produk barang mencakup 4P yaitu Product (produk), Price

(harga), Place (tempat), Promotion (promosi). Secara garis besar, bauran

pemasaran 4P digambarkan sebagai berikut :

1. Product/Produk

Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan

kepada pasar sasaran. Elemen-elemen yang termasuk dalam bauran produk

antara

lain ragam produk, kualitas, design, fitur, nama merek, kemasan, serta

layanan.

Menurut Siti Mukarromah, (2018) produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dimiliki atau dikonsumsi sehingga

dapat

memuaskan keinginan dan kebutuhan. Dalam pengertian luas produk

mencakup

apa saja yang bias dipasarkan, termasuk benda-benda fisik, jasa manusia,

tempat,

organisasi, dan ide atau gagasan. Produk menjadi salah satu factor penting

dalam

bidang pemasaran.

2. Price/Harga

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk

memperoleh produk. Harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur-unsur lainnya menghasilkan

biaya.

Harga adalah unsur bauran pemasaran yang paling mudah disesuaikan dan

membutuhkan waktu yang relatif singkat, sedangkan ciri-ciri produk, saluran

distribusi, bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu. Menurut Philip

Kolter (2016) Harga (price) adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh

pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan

suatu

produk atau jasa. Menurut Basu Swastha dalam (Nela Favianury Kapahang,

2016)

harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barangkala mungkin) yang


dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta

pelayanannya. Harga Subjektif Harga yang ditentukan berdasarkan

pendapatan

atau opini seseorang terhadap harga pasaran barang atau jasa yang

dipasarkan.

a) Harga Objektif

Harga yang sudaj disepakati oleh penjual dan pembeli dalam sebuah

transaksi.

b) Harga Pokok

Harga asli sebuah produk sebelum menentukan keuntungan. Dengan

kata lain, sebuah nilai yang dikeluarkan oleh produsen dalam mebuat

produk tersebut.

c) Harga Jual

Harga pokok yang sudah ditambahkan keuntungan oleh penjual atau

produsen.

Bagi pengusaha dengan menetapkan harga yang tepat pada barang atau

jasa akan berdampak positif dalam keuntungan yang mereka dapatkan beserta

loyalitas konsumen. Dengan begitu ada beberapa tujuan dalam penetapan

harga

sebagai berikut:

a. Menentukan Pangsa Pasar

Harga menentukan pangsa pasar mana yang akan disasar oleh penjual atau

produsen pada sebuah barang atau jasa.


b. Meningkatkan Keuntungan

Semakin tinggi dalam penetapan harga, maka semakin tinggi juga keuntungan

yang didapatkan oleh penjual atau produsen. Namun konsumen dan produsen

tidak padat seenaknya menaikkan harga barang atau jasa, harus ada

komponen yang diperhatikan, seperti daya beli konsumen dan lain-lain.

c. Menjaga Loyalitas Konsumen

Untuk menjaga loyalitas konsumennya, penjual atau produsen harus

menentukan harga sesuai dengan pangsa pasarnya.

d. Menjaga Daya Saing

Pembeli atau produsen menetapkan harga juga untuk menjaga persaingan

antara kompetitor.

Dari penjelasan diatas makan dapat ditarik kesimpulan bahwa harga yang

sudah ditetapkan oleh pengusaha sudah termasuk pelayan yang diberikan oleh

pengusaha. Begitupun pengusaha juga menginginkan sejumlah keuntungan

tersebut, sebagaimana halnya penjual mempunyai beberapa tujuan dalam

menentapkan harga antara lain menghasilkan laba yang maksimal,

mendapatkan

investasi yang ditargetkan, menguraingi persaingan, mempertahankan

usahanya.

3. Place/Tempat

Tempat atau saluran pemasaran meliputi kegiatan perusahaan yang membuat

produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Saluran distribusi adalah rangkaian


organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk

menjadikan

suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Menurut Kotler

dan

Keller dalam (Siti Mukarromah, 2018) Saluran distribusi dapat didefinisikan

sebagai himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak atau

membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu selama barang

atau

jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen.

4. Promotion/Promosi

Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan produk dan membujuk

pelanggan

untuk membelinya. Definisi promosi menurut Kotler dan Armstrong (2014)

mendefinisikan pengertian promosi sebagai berikut, Promotion refers to

activities

that communicate to merits of the product and persuade target customers to

buy

it. Definisi tersebut menyatakan bahwa Promosi; mengacu pada kegiatan

berkomunikasi dua Merit produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk

pembeli. Secara rinci tujuan promosi adalah sebagai berikut:

a. Menginformasikan

b. Membujuk pelanggan sasaran

c. Mengingatkan
2.2 Penelitian terdahulu

1. Hasil penelitian Sunarsasi dan Hartono (2020), menyimpulkan bahwa

strategi

pemasaran (marketing mix) produk yang sudah diterapkan UKM ibu sulasmi

cap kuda terbang sudah memberikan produk yang berkualitas dari segi rasa

dan kemasan.

2. Hasil penelitian Yolanda dan Dwiridhotjahjono (2020), menyimpulkan

bahwa

strategi yang harus diterapkan adalah mengunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi diversifikasi

(produk/pasar).

3. Hasil penelitian Bahwiyanti dan Lail (2019), menyimpulkan bahwa strategi

pemasaran yang dilakukan PT. Titipan Kilat Banjarmasin adalah strategi

produk, harga, promosi, dan tempat.

4. Hasil penelitian Atmoko (2018), menyimpulkan bahwa Untuk

meningkatkan

volume penjualan di Cavinton Hotel Yogyakarta yaitu dengan menambah

fasilitas, promosi, harga, dan menciptakan inovasi baru.

5. Hasil penelitian Wibowo, Daryanto, dan Rifin (2018), menyimpulkan

bahwa

strategi pemasaran yang dilakukan PT Primafood Internasional adalah produk

berkualitas, harga terjangkau, dan integrasi dengan group merupakan

kekuatan
yang dimiliki.

2.3 Kerangka pemikiran

Gambar 2. 1

Penurunan volume penjualan

Srategi Bauran Pemasaran

- Harga
- Pangsa Pasar
- Kualitas Produk

Implementasi Kendala

BAB III
Evaluasi
METODE PENELITIAN
2.4 Lokasi penelitian Perkembangan Usaha

Penelitian dilaksanakan di Rumah Makan Seblak 47/Fizza Food Store

Tempat : Rumah Makan Seblak 47/Fizza Food Store

Alamat : Jl. HM Rafii, Bundaran Pramuka, Kel. Madurejo, Kec. Arut selatan

2.5 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu penelitian

yang berupa studi dokumen/teks studi dokumen atau teks kajian yang
menitikberatkan pada analisis bahan tertulis berdasarkan konteksnya.

sehingga peneliti harus berusaha menemukan teori tersebut. Hasilnya bukan

berupa angka, melainkan kata-kata atau kalimat yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah, dan perilaku yang dapat diamati serta

bersifat interpretif (menggunakan penafsiran) yang melibatkan banyak

metode, dan menelaah masalah penelitiannya (Mulyana, 2007:5). Penelitian

kualitatif digunakan untuk melihat berbagai fenomena sosial. hasilnya tidak

berupa angka seperti kuantitatif, melainkan kumpulan kalimat, kata yang akan

diuji kebenarannya. Sehingga diperlukan ketelitian dan akurasi yang tepat

karena kualitatif membutuhkan pengamatan di lapangan.

2.6 Teknik Pengumpulan Data

2.7 Metode Analisis

2.8 Sumber Data

2.9

Anda mungkin juga menyukai