Anda di halaman 1dari 3

UTS ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

Nama : Yolanda Laksmita Dewi


NIM : 19612011498
Kelas : Manajemen 01

Franchise Janji Jiwa Pangkalan Bun

Waralaba atau franchise adalah bentuk kerja sama bisnis antara pemilik
merk, produk, atau sistem operasional dengan pihak kedua yang berupa
pemberian izin untuk pemakaian merk, produk, dan sistem operasional.
Menurut Pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu
pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan
intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain
dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain
tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Didalam waralaba/franchise ini ada 2 elemen yaitu:
 Franchisor (pemilik bisnis/pemberi waralaba)
Pemilik merk dagang/usaha yang memberikan hal penjualan kepada
pihak lain, bisa berupa badan usaha ataupun perseorangan.
 Franchisee (pembeli franchise/penerima waralaba)
Pihak pembeli waralaba yang menerima hak untuk menjalankan bisnis
dari franchisor, bisa berupa badan usaha ataupun perseorangan.
Dalam waralaba, pemilik bisnis atau yang dikenal dengan sebutan franchisor
menggunakan uang sang pembeli franchise (franchisee) untuk mengembangkan
bisnisnya. Sebagai barternya, ia menyediakan sistem bisnis yang sudah siap jalan
kepada pihak franchisee. Dengan demikian, franchisee dapat berbisnis dengan
merk, sistem, dan prosedur yang sudah ada sehingga tidak perlu membangun dari
nol lagi.
Waralaba dapat dibagi menjadi dua:
 Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih
jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih
bergengsi.
 Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk
orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki
pengetahuan cukup peranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan
oleh pemilik waralaba.
Biaya waralaba meliputi:
Ongkos awal, dimulai dari Rp10 juta hingga Rp1 miliar. Biaya ini meliputi
pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik waralaba untuk membuat tempat
usaha sesuai dengan spesifikasi pengwaralaba dan ongkos penggunaan HAKI.
Ongkos royalti, dibayarkan pemegang waralaba setiap bulan dari laba
operasional. Besarnya ongkos royalti berkisar dari 5-15 persen dari penghasilan
kotor. Ongkos royalti yang layak adalah 10 persen. Lebih dari 10 persen biasanya
adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran yang perlu
dipertanggungjawabkan.

Contoh yang saya ambil dari Franchise yang ada di Pangkalan Bun adalah
Franschise Janji Jiwa.
Franchise Janji Jiwa di Pangkalan Bun terletak di Jalan S. Aria Ningrat No.
19 atau didepan SDN 1 Baru. Janji Jiwa mengadopsi konsep fresh-to-cup yang
menyajikan pilihan Kopi Lokal Indonesia. Penyajian kami yang trendi dan tetap
menghadirkan produk-produk klasik bercita rasa kopi adalah janji kami. 
Untuk menjaga kualitas mutu kami memakai biji yang dibeli langsung dari
petani serta diproses secara teliti, kami juga memanggang biji kopi tersebut
dengan standar international oleh roaster yang berkompeten sehingga menjamin
cita rasa yang konsisten saat diminum.
Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, Janji Jiwa juga berhasil
menemukan cara untuk menghasilkan produk-produk berkualitas dengan harga
yang terjangkau.
Adapun nilai investasi yang dibutuhkan oleh calon mitra yang ingin
membuka usaha Janji Jiwa adalah sebesar Rp85 juta berupa lisensi dan peralatan
dengan total keseluruhan rata-rata sekitar Rp150 juta hingga Rp200 juta, termasuk
sewa tempat, karyawan, dan lainnya. Rata-rata untuk balik modalnya sekitar 10
hingga 12 bulan, tetapi kalau lokasinya bagus dan ramai, itu bisa lebih cepat yaitu
6 bulan sampai 8 bulan sudah balik modal.
Popularitas Janji Jiwa sebagai brand kopi kekinian yang paling banyak
dicari oleh masyarakat, sudah tak lagi diragukan. Tahun lalu saja, brand kopi yang
dikembangkan oleh Billy Kurniawan ini berhasil membuka gerai hingga
700 outlet.
Pesatnya pertumbuhan bisnis kopi ini tidak lepas dari sistem kemitraan yang
dikembangkan oleh sang owner. Billy sendiri menargetkan tahun ini jumlah gerai
yang akan dibuka bisa lebih dari 1.000 gerai bahkan bisa melebarkan sayapnya
hingga ke mancanegara, khususnya di Asean, yang juga akan dibuka melalui
sistem kemitraan.
Dari jumlah tersebut, sekitar 75 persen dikembangkan oleh mitra sedangkan
25 persen lainnya dibuka oleh pihak manajemen. Pihak manajemen akan terus
berinovasi mengeluarkan produk-produk terbaru dan mengembangkan sistem
marketing yang kuat sehingga brand Janji Jiwa semakin melekat di hati
masyarakat, yang pada akhirnya akan memberi keuntungan kepada para mitra.

Anda mungkin juga menyukai