Anda di halaman 1dari 23

CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY

(CSR)

Disusun oleh:

Kelompok 3

Elisia Natania (19612011472)

Gandes Arum Handayani (19612011478)

Yolanda Laksmita Dewi (19612022498)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN BUN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun tema dari makalah ini adalah “Corporate Social Responbility”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada Dosen Mata Kuliah Manajemen Strategi yang telah memberikan tugas

terhadap kami. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang

turut membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-

kekurangan pada teknik penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang

kami miliki. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran demi

menyempurnakan makalah ini.

Pangkalan Bun, 28 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 2

C. Tujuan................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah CSR.......................................................................................... 4

B. Definisi CSR......................................................................................... 5

C. Manfaat CSR........................................................................................ 7

D. Tujuan CSR.......................................................................................... 8

E. Prinsip-Prinsip CSR.............................................................................. 9

F. Stakeholder CSR................................................................................... 12

G. Ethic, CSR dan Corporate Behavior..................................................... 15

H. CSR dan Strategy.................................................................................. 17

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah basis teori tentang

perlunya sebuah perusahaan membangun hubungan harmonis dengan

masyarakat dan lingkungan tempat beroperasi. Secara teori, CSR dapat

didefinisikan sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para

stakeholder terutama komunitas atau masyarakat disekitar wilayah kerja dan

operasinya. Sebuah perusahaan harus menjunjung tinggi moralitas. Parameter

keberhasilan suatu perusahaan dalam sudut pandang CSR adalah

mengedepankan prinsip moral dan etis, yakni menggapai suatu hasil terbaik,

tanpa merugikan kelompok masyarakat lainnya (Febrina dan Suaryana,

2011).

Dalam kegiatan usaha perusahaan, sebagai pelaku bisnis perusahaan

memilikitanggung jawab untuk membangun hubungan yang harmonis

terhadap masyarakatyang berada disekitar lingkungan operasi perusahaan

itu. Pada teorinya, perusahaandianggap memilik tanggung jawab moral

terhadap lingkungan, masyarakat yangterlingkup dalam seluruh

aktivitas bisnisnya, baik yang terkena dampak langsungmaupun tidak

langsung. Secara historis, tanggung jawab sosial ini telah ada sejak jaman

dahulu. DalamKode Hammurabi terdapat 282 hukum yang berisi sanksi

terhadap pengusaha yanglalai dalma melaksanakan aktivitas bisnisnya.

Salah satu contoh adalah pengusahaharus menjaga kenyaman dalam

1
menjalankan bisnis usahanya. Jika terjadi ketidaknyamanan bahkan

menyebabkan kematian, pengusaha tersebut bisa dikenaisanksi hukuman

mati. (→, 2020)

Program CSR juga dapat meniptakan ekosistem yang menguntungkan

bagisemua pihak. Meningkatnya keingingan konsumen untuk membeli

produk yangberdasarkan pada kriteria berbasis nilai-nilai moral dan

etika tentunya akanmerubah perilaku konsumen di masa mendatang.

Penerapan program inimerupakan proses yang terus menerus dan

berkelanjutan.

Hal yang paling penting dari implementasi CSR adalah untuk

menjagakeberlangsungan jangka panjang perusahaan itu sendiri dengan cara

membangunkerjasama antar stakeholders yang difasilitasi perusahaan

dengan menyusunprogram-program pengembangan masyarakat sekitarnya.

Serta diharapkan haltersebut juga dapat membantu menjaga

keseimbangan antara perusahaan,masyarakat, dan lingkungan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah CSR?

2. Jelaskan pengertian dari CSR?

3. Apa manfaat dari CSR?

4. Apa tujuan dari CSR?

5. Jelaskan prinsip-prinsip dari CSR?

6. Bagaimana stakeholders CSR?

7. Bagaimana ethic, CSR dan corporate behavior?

2
8. Bagaimana CSR & strategy?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah CSR

2. Untuk mengetahui definisi dari CSR

3. Untuk mengetahui tentang manfaat dari CSR

4. Untuk mengetahui tujuan dari CSR

5. Untuk mengetahui prinsip dari CSR

6. Mengetahui tentang stakeholder dari CSR

7. Mengetahui tentang ethic, CSR dan corporate behavior

8. Untuk mengetahui tentang CSR & strategy

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah CSR

CSR baru populer digunakan di Indonesia pada tahun 1990-an. Beberapa

perusahaan sebetulnya sudah lama melaksanakan konsep CSR, hanya saja

mereka menyebutnya CSA atau Corporate Social Activity yang berarti

aktivitas soisal perusahaan. Walaupun memiliki istilah yang berbeda dengan

CSR, beberapa kegiatan CSA yang dilakukan oleh perusahaan telah mendekati

konsep CSR, di mana perusahaan memperhatikan ‘peran serta’ dan

‘kepedulian’ terhadap aspek sosial hingga lingkungan. Dengan menggunakan

konsep investasi sosial dari perusahaan, dimulai pada tahun 2003, Departemen

Sosial tercatat sebagai lembaga pemerintah yang aktif dalam melakukan

pengembangan terhadap konsep CSR dan melakukan advokasi kepada beragam

perusahaan nasional.

Kepedulian sosial dari sebuah perusahaan berdasarkan alasan bahwa

kegiatan perusahaan telah membawa dampak negatif bagi kondisi lingkungan

dan sosial ekonomi masyarakat, terutama daerah-daerah yang berada di sekitar

perusahaan. Ditambah lagi, pemilik perusahaan sesungguhnya bukan hanya

para pemegang saham atau shareholder, namun juga para stakeholder atau

biasa disebut para pihak yang memiliki kepentingan terhadap keberadaan dari

perusahaan.

4
B. Definisi CSR

CSR adalah singkatan dari Corporate Social Responsibility yang berarti

aktivitas bisnis di mana perusahaan bertanggung jawab secara sosial kepada

pemangku kepentingan dan masyarakat sebagai bentuk perhatian dalam

meningkatkan kesejahteraan serta berdampak positif bagi lingkungan.

Sementara, berdasarkan Undang-Undang nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseoran Terbatas (UUPT) pasal 1 ayat 3, dijelaskan bahwa CSR adalah

komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi

berkelanjutan guna meningkatkan kualitas masyarakat dan lingkungan yang

bermanfaat, baik bagi perseroan, komunitas setempat, maupun masyarakat

pada umumnya.

 Pengertian CSR berdasarkan dari pada ahli:

1. Mohammad Hamim

Mohammad Hamim dalam bukunya yang berjudul Corporate Social

Responsibility pada tahun 2020 menjelaskan pengertian CSR adalah

sebuah komitmen dari suatu bisnis atau perusahaan untuk dapat

berperilaku secara etis dan dapat berkontribusi terhadap pengembangan

ekonomi yang berkesinambungan.

2. Wibisono

Wibisono mengemukakan bahwa CSR merupakan suatu komitmen

berkelanjutan dari perusahaan untuk bertindak secara etis dan

berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi masyarakat setempat atau

5
masyarakat secara luas, serta meningkatkan taraf hidup bagi karyawan

maupun keluarganya

3. CSR Menurut Kotler & Nancy

Menurut Kotler & Nancy, CSR merupakan komitmen perusahaan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui praktik bisnis yang

baik dan memberikan sebagian dari sumber daya perusahaan kepada

masyarakat sekitar.

4. Menurut Fraderick

Fraderick mempunyai pendapat yang sedikit berbeda dengan yang

lainnya dimana menurutnya, pengertian CSR menurut Fraderick adalah

suatu asas yang dapat menjelaskan bahwa perusahaan harus memberikan

tanggung jawab penuh atas akibat-akibat yang ditimbulkan terhadap

masyarakat dan lingkungan tempat perusahaan itu berada.

5. Menurut Suharto

Suharto memaparkan dalam bukunya yang berjudul Social Work in the

industrial world: Strengthening Corporate Social Responsibility bahwa

pengertian CSR adalah sebuah proses bisnis yang tidak saja

meningkatkan perusahaan secara finansial, akan tetapi juga membangun

tingkat sosial-ekonomi daerah tersebut secara berkesinambungan.

6
C. Manfaat CSR

Manfaat yang dapat dirasakan dari adanya kegiatan maupun aktivitas

CSR dapat dibagi menjadi dua sektor, yaitu manfaat CSR yang dirasakan oleh

perusahaan dan manfaat CSR yang dirasakan oleh masyarakat.

 Manfaat Pelaksanaan CSR untuk Perusahaan

1) Menjunjung tinggi etika dalam berorganisasi, membangun dan

memelihara komitmen, serta membangun moral perusahaan,

2) Mengurangi terjadinya krisis internal maupun eksternal yang akan

dialami oleh perusahaan,

3) Menciptakan reputasi perusahaan yang baik di masyarakat,

4) Membantu dalam membangun perusahaan di era globalisasi,

5) Memberikan persepsi dan pandangan yang positif sebagai perusahaan

yang bertanggung jawab dari seluruh stakeholder, kompetitor dan juga

masyarakat umum.

 Manfaat CSR bagi Masyarakat

1) Membangun kesejahteraan masyarakat umum dan kelestarian

lingkungan,

2) Membantu dalam meningkatkan sumber daya manusia dengan

memberikan akses terhadap pendidikan melalui pemberian beasiswa

untuk anak tidak mampu di wilayah perusahaan,

3) Membangun, meningkatkan, dan melakukan pemeliharaan fasilitas

umum,

7
4) Bagi wilayah-wilayah khususnya masyarakat yang tinggal/berada di

sekitar perusahaan tersebut melakukan kegiatannya, akan merasakan

adanya peningkatan sosial-ekonomi melalui pembangunan desa.

D. Tujuan CSR

Tujuan pelaksanaan program CSR semakin meluas dan mendalam ke

beberapa aspek diantaranya yaitu sebagai berikut:

1) Memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan pada

sektor lingkungan dan masyarakat pada umumnya,

2) Membangun dan mempertahankan brand value dan brand image

perusahaan,

3) Membangun dan mengembangkan SDM yang berkualitas dan

berpotensi,

4) Mengurangi resiko bisnis perusahaan dan tindakan korupsi di dalam

perusahaan,

5) Menciptakan dan membangun hubungan yang berkelanjutan kepada

seluruh pihak baik individu maupun komunitas ataupun pemegang

kekuasaan (stakeholder) lainnya di lingkungan perusahaan itu berada,

6) Meningkatkan produktivitas dan motivasi pekerja perusahaan dan

kesejahteraan keluarganya,

7) Membuka akses terhadap pasar dan juga sumber daya yang dibutuhkan

perusahaan lebih luas.

8
E. Prinsip-prinsip CSR

CSR merupakan sebuah konsep yang memberikan pandangan baru

terhadap bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat. CSR digunakan

sebagai bentuk alasan bahwa kegiatan produksi yang dilakukan secara

langsung maupun secara tidak langsung telah membawa dampak for better or

worse bagi situasi dan kondisi sosial ekonomi dan lingkungan di sekitar

perusahaan berdiri dan beroperasi.

Selain itu, pemilik perusahaan sebetulnya tidak hanya para stakehoder

dalam komponen internal dari perusahaan. Stakeholder berarti juga semua

pihak eksternal atau luar perusahaan yang berkepentingan terhadap adanya

perusahaan. Pihak-pihak luar perusahaan yang sangat bergantung pada

keberadaan sebuah perusahaan yaitu seperti karyawan, pelanggan, konsumen,

distributor, masyarakat luas hingga masyarakat sekitar, bahkan pemerintah

selaku pembuat kebijakan memiliki kepentingan terhadap berdiri sebuah

perusahaan. Prinsip-prinsip dari CSR, yaitu :

1. Sustainabilty

Sustainabilty ini berkaitan dengan cara perusahaan dalam melakukan

kegiatan dengan tetap menghitung keberlanjutan sumber daya di masa

mendatang.

Keberlanjutan ini juga dapat memberikan berbagai arahan penggunaan

sumber daya saat ini dengan tetap memperhatikan dan memperhitungkan

kemampuan generasi mendatang.

9
2. Accountability

Accountability ialah salah satu upaya perusahaan untuk terbuka dan

bertanggung jawab atas kegiatan yang mereka lakukan.

Akuntanbilitas ini juga sangat diperlukan untuk kegiatan perusahaan

yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh lingkungan eksternal.

Di dalam konsep ini menjelaskan bahwa pengaruh kuantitatif kegiatan

perusahaan terhadap pihak internal dan eksternal.

Akuntanbilitas perusahan ini dapat juga dijadikan sebagai sarana bagi

perusahaan untuk meningkatkan image dan jaringan dengan pihak-pihak

yang berkepentingan dengan menunjukkan tingkat keluasan dan informasi

laporan perusahaan memiliki konsekuensi sosial atau ekonomi.

3. Transparancy

Transparansi merupakan suatu prinsip CSR yang penting bagi pihak-

pihak ekternal terutama transaksi yang terkait dengan pelaporan keigatan

perusahaan yang dapat berdampak pada pihak eksternal.

Berikut ini adalah beberapa prinsip dari CSR atau Corporate Social

Responsibility yang dapat bermanfaat untuk lingkungan dan sosial ekonomi

masyarakat menurut Pearce II dan Robinson, di antaranya yaitu:

1. Mengidentifikasi misi jangka panjang yang tahan lama

Perusahaan memberikan kontribusi sosial terbesar jika mengidentifikasi

tantangan kebijakan yang penting dan berlangsung lama serta

berpartisipasi pada solusinya dalam jangka panjang.

10
2. Mengontribusikan yang telah dilakukan

Perusahaan memaksimalkan manfaat dan kontribusi perusahaannya jika

perusahaan itu dapat meningkatkan kemampuan inti serta

mengontribusikan produk dan jasa yang didasarkan pada keahlian yang

digunakan dalam atau yang dihasilkan dari operasi normalnya.

3. Mengontribusikan jasa khusus skala besar

Perusahaan memiliki dampak sosial terbesar ketika perusahaan

memberikan kontribusi khusus kepada usaha kooperasi berskala besar.

4. Menimbang pengaruh pemerintah

Dukungan pemerintah bagi partisipasi perusahaan dalam CSR atau paling

tidak kerelaannya untuk menghilangkan hambatan sehingga dapat

memberikan pengaruh positif yang penting.

5. Menyusun dan menilai total paket manfaat

Perusahaan memperoleh manfaat terbesar dari kontribusi sosialnya jika

memberikan harga pada total paket manfaat. Penilaian ini sebaiknya

mencakup kontribusi sosial yang diberikan maupun dampak reputasi yang

memperkuat atau memperkaya posisi perusahaan di mata para

konstituennya.

11
F. Stakeholders CSR

Wibisono, 2007 mengungkapkan bahwa stakeholder dibagi menjadi 2

bagian, yaitu:

a. Stakeholder internal, (pemegang saham, direksi dan manajemen

perusahaan, karyawan, anggota keluarga karyawan)

Manfaat bagi Stakeholder Internal Berdasarkan hasil wawancara

dengan narasumber, fenomena menjaga dan meningkatkan reputasi serta

citra merk perusahaan merupakan manfaat terbesar bagi stakeholder

internal. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Rindawati & Asyik

(2013) yang menyatakan bahwa CSR yang dilakukan oleh perusahaan

berguna untuk Menjaga dan meningkatkan reputasi dan citra merek

perusahaan. “Dengan pelaksanaan kegiatan WIKA Mengajar, perusahaan

memberikan gambaran umum mengenai capaian-capaian dan juga

kontribusi dalam pembangunan nasional. sehingga masyarakat pada

khususnya pelajar memahami peranan WIKA bagi negeri.”

Selanjutnya dengan dengan adanya kegiatan CSR, menumbuhkan

ikatan dan menjalin hubungan yang baik antara perusahaan dan penerima

manfaat. Hal ini berhasil terimplementasikan antara WIKA dan pelajar-

pelajar yang berpartisipasi dalam kegiatan WIKA Mengajar. Perusahaan

mampu menyalurkan bantuan untuk korban bencana alam gempa bumi di

Palu, Sulawesi Tengah. Tim TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan)

WIKA berkoordinasi dengan siswa-siswi yang terdampak bencana untuk

mengetahui keadaan lapangan dan apa saja yang diperlukan untuk para

12
korban-korban bencana. Melalui contoh kasus tersebut, dapat dikatakan

bahwa perusahaan telah memperoleh ijin atau dukungan masyarakat untuk

beroperasi.

Perusahaan dapat mengakses SDM (Sumber Daya Manusia) secara

lebih luas dimulai dari kegiatan CSR. Direktur Utama WIKA memaparkan

bahwa perusahaan telah merekrut banyak milenial dari seluruh penjuru

Indonesia. melalui program mengajar ini, WIKA membuka peluang

sebesarbesarnya bagi para pelajar berprestasi untuk bisa bergabung dengan

perusahaan. Langkah awal yang telah dilaksanakan oleh WIKA adalah

menyerap tenaga-tenaga lokal di wilayah proyek-proyek yang sedang

beroperasi. Kesejahteraan pegawai merupakan peranan penting dalam

peningkatan produktifitas pegawai dalam suatu perusahaan, baik dari segi

material maupun non-material. Dengan kegiatan CSR, WIKA senantiasa

melibatkan seluruh lapisan pegawai untuk turut serta dalam kegiatan-

kegiatan tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan. Melalui kegiatan

Mengajar ini, para karyawan terjun ke lapangan dan bertemu dengan para

pelajar yang memiliki semangat dan daya juang yang baik.

Sehingga hal ini membuka sudut pandang baru, meng-upgrade

pengetahuan, dan juga meningkatkan kreatifitas bagi para pegawai yang

sudah terbiasa fokus dengan rutinitas pekerjaan. WIKA sebagai kontraktor

pelaksanaan pekerjaan tentu saja memiliki direksi pekerjaan atau owner

sebagai salah satu stakeholder. Selain menunjukan kinerja proyek yang

baik, perusahaan dapat menunjukan akuntabilitas-nya dengan program

13
tanggung jawab sosial yang unik dan berkelanjutan. Karena tingginya

antusiasme kegiatan WIKA mengajar, seringkali perseroan

mengikutsertakan owner dalam event ini. Dapat disimpulkan bahwa

perusahaan telah berhasil menjaga hubungan yang baik dengan owner

melalui kegiatan CSR.

b. Stakeholder eksternal (konsumen, pemasok, media, pesaing,

komunitas, dan masyarakat).

Manfaat bagi Stakeholder Eksternal Melalui kegiatan WIKA

Mengajar, WIKA menunjukan komitmen dalam pelaksanaan Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan yang dilaksanakan di sekolah-sekolah yang

berada dalam lingkungan sekitar kantor pusat, proyek-proyek, maupun

pabrik yang dioperasikan oleh WIKA holding maupun Anak Perusahaan

dan Asosiasi. Kegiatan ini diikuti oleh 610 pelajar dan 61 pengajar di

wilayah operasi WIKA di seluruh Indonesia.

Pelaksanaan kegiatan mengajar ini menjadikan siswa-siswi dan

Pengajar sebagai stakeholder utama dalam event WIKA Mengajar.

Perseroan melalui tim proyek menyalurkan bantuan dana sebesar tiga ratus

lima juta rupiah kepada sekolah-sekolah yang berpartisipasi dalam rangka

mewujudkan nilainilai SDGs (Sustainability Development Goals) yaitu,

pendidikan berkualitas dan Industri, Inovasi, & Infrastruktur.

14
G. Ethic, CSR and Corporate Behavior

Pada awal tulisan ini telah disinggung bahwa konsep CSR dipandang

overlaping dengan konsep ethics dan perilaku organisasi. Ethics sendiri

adalah bukan konsep baru bagi kalangan bisnis. Dunia bisnis bekerja dengan

mengandalkan standar dan norma-norma aturan yang berbasis pada sosial dan

budaya yang berbeda antara satu negara dan negara yang lain. Implementasi

norma-norma dan nilai-nilai budaya disebut sebagai ‘ethical code of conduct

of business’.

Dengan demikian ethics sebetulnya adalah bagian dari tanggung jawab

bisnis, dan mengatur secara lebih mendalam tentang perilaku organisasi

secara etis dan bertanggungjawab. Ethics secara ringkas dapat diartikan

bagaimana suatu korporasi berperilaku di dalam setiap operasional bisnis

sehari-hari. Meskipun bisnis dikendalikan dengan tujuan keuntungan, namun

tanggung jawab sosial sebagai pencerminan ethics tetap harus dipikirkan.

Ethics juga merupakan rules yang menjadi tuntunan bagi setiap organisasi

untuk memisahkan mana tindakan yang baik dan mana yang salah, artinya

nilai-nilai kebenaran yang terkandung di dalamnya menjadi sumber inspirasi

agar setiap organisasi atau korporasi memperhatikan dengan sungguh-

sungguh terhadap kebenaran, kejujuran, keadilan dan morality.

Ethics juga dapat dimaknai sebagai suatu proses struktural dan natural

dari setiap tindakan organisasi yang sejalan dengan moral judgments,

standard, dan aturan-aturan, oleh karena itu ethics business sangat dipercayai

15
oleh para ahli sebagai tuntunan moral perilaku dalan bisnis yang memiliki

efek positif bagi sumbersumber ekonomi dan kegunaannya. (Aras, 2006).

Perilaku organisasi adalah penting bagi keberhasilan suatu organisasi

baik secara finansial maupun hubungan antara korporasi dengan

stakeholdersnya. Perilaku organisasi mencakup aturan-aturan legal, ethical

codes of conduct dan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial. Dengan kata lain

perilaku organisasi adalah didasarkan atas seluruh komponenkomponen

ethics, hukum, dan CSR. Perilaku organisasi memiliki efek tidak hanya

terhadap stakeholders dan shareholders, tetapi juga terhadap lingkungan

ekonomi dan sosial. Suatu bisnis yang bertanggungjawab secara ethic dan

secara sosial maka seluruh pengambilan keputusannya akan lebih sustainable.

Berikut ini komponen-komponen dari perilaku organisasi. Gambar 1 :

Komponen-komponen Perilaku Organisasi Sumber : Crowter & Aras (2008,

hlm. 60) Dengan demikian hubungan antara CSR, Ethics dan Perilaku

Organisasi mengandung pemaknaan bahwa tanggung jawab sosial dari bisnis

mencakup ekonomi, legal, dan ethics, (Carrol, 2007).

Sedangkan Whetten et al, mendifinisikan CSR sebagai suatu harapan

sosial terhadap perilaku organisasi, dimana perilaku tersebut mencerminkan

moral dan keadilan CSR ORGANISATIONAL BEHAVIOUR ETHICS

LAW 73 CSR antara Ethics Perilaku Organisasi Responsibility dan

Penerapannya yang menjadi prasyarat suatu bisnis. Dari gambaran tersebut,

dapat disimpulkan bahwa CSR adalah tumpuan harapan masyarakat terhadap

perilaku organisasi bisnis yang ethics, responsible, dan legal.

16
H. CSR dan Straegy

Strategi CSR yang baik harus mengidentifikasi arah keseluruhan yang

dituju dengan dijalankannya aktivitas CSR. Kemudian melakukan pendekatan

mendasar guna melanjutkan aktivitas.

Selanjutnya menentukan area prioritas yang spesifik. Dan terakhir

merumuskan langkah-langkah selanjutnya yang segera ditempuh. Strategi CSR

membantu perusahaan memastikan bahwa perusahaan secara

berkesinambungan membangun, memelihara, dan memperkuat identitas dan

pasar yang dimilikinya.

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam mengembangkan strategi CSR:

a. Membangun dukungan dengan manajemen senior dan karyawan

Tanpa adanya dukungan dari pemimpin perusahaan, peluang

keberhasilan program CSR akan menipis. Di samping itu juga penting untuk

terus membangun dukungan di antara karyawan, karena merekalah yang

akan memainkan peran kunci dalam implementasi CSR.

b. Pengamatan terhadap pihak lain

Adalah sangat bermanfaat untuk belajar dari pengalaman dan keahlian

pihak lain. Tiga sumber informasi yang berguna adalah perusahaan lain,

asosiasi industri, dan organisasi yang khusus bergerak di bidang CSR.

Mengamati visi, nilai-nilai, dan pernyataan kebijakan pesaing, demikian

juga dengan produk-produk baru atau pendekatan yang berkaitan dengan

CSR, serta insiatif-inisiatif dan program-program yang mereka ikuti, dapat

sangat bermanfaat.

17
c. Mempersiapkan matriks ktivitas CSR yang diusulkan

Perusahaan dapat merencanakan aktivitas CSR, baik yang sedang

dilakukan pada saat ini maupun yang mungkin akan dilakukan di masa

mendatang, berkaitan dengan proses, produk, serta pengaruh yang mungkin

ditimbulkannya.

d. Mengembangkan opsi bagi kelanjutan program CSR

Di sini tersedia dua opsi, yaitu mengambil pendekatan yang sifatnya

incremental ataupun memutuskan perubahan arah yang lebih komprehensif.

e. Membuat keputusan dalam hal arah, pendekatan, dan focus

Menentukan arah berarti memutuskan area utama di mana perhatian

ditujukan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan pertambangan mungkin akan

memusatkan perhatian kepada terjalinnya hubungan baik dengan komunitas

sekitar. Pendekatan mengacu kepada bagaimana sebuah perusahaan

berencana untuk bergerak menuju arah yang telah ditentukan. Sedangkan

fokus harus diselaraskan dengan tujuan bisnis perusahaan, dan oleh

karenanya harus menjadi prioritas. Dengan adanya fokus, dapat

diidentifikasi kesenjangan dalam proses-proses perusahaan, pemanfaatan

peluang-peluang yang muncul, serta perhatian terhadap kebutuhan-

kebutuhan stakeholder-stakeholder kunci tertentu.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan:

CSR adalah singkatan dari Corporate Social Responsibility yang berarti

aktivitas bisnis di mana perusahaan bertanggung jawab secara sosial kepada

pemangku kepentingan dan masyarakat sebagai bentuk perhatian dalam

meningkatkan kesejahteraan serta berdampak positif bagi lingkungan.

Di samping pelaksanaan yang bersifat wajib, kini perusahaan juga

mulai memiliki kesadaran secara sukarela untuk melaksanakan Corporate

Social Responsibility. Hal tersebut dikarenakan perusahaan sadar bahwa

penerapan Corporate Social Responsibility akan membawa dampak positif

bagi stakeholder maupun perusahaan baik dalam menjalankan operasi

perusahaan maupun keberlanjutan perusahaan di masa mendatang.

Tidak hanya membahas mengenai regulasi CSR di Indonesia,

penerapan dari CSR pun tidak kalah penting. CSR hanyalah sekedar bingkai

semata apabila tidak dapat dilakukan dengan bentuk-bentuk yang mendukung

tujuan dari makna harafiah CSR sendiri. Tidak hanya berkomitmen terhadap

philantropy ataupun amal saja, community development atau pengembangan

masyarakat pun menjadi bagian kecil namun penting demi terlaksananya cita-

cita pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Strategi CSR yang baik harus mengidentifikasi arah keseluruhan yang

dituju dengan dijalankannya aktivitas CSR. Kemudian melakukan pendekatan

mendasar guna melanjutkan aktivitas.

19
DAFTAR PUSTAKA

Aras, Guler & Crowther, David (2008) : “Corporate Social Responsibility”,

Ventus Publishing ApS

Mardikanto, T. (2014). CSR Corporate Social Responsibility (Tanggungjawab

Sosial Korporasi). Alfabeta.

Sen, S. (2007). Corporate social responsibility in small and medium enterprises:

application of stakeholder theory and social capital theory. 44(2004), 3–6.

Widjaja, G., & Yeremia, A. P. (2008). Risiko Hukum dan Bisnis Perusahaan

Tanpa CSR. Jakarta: Forum Sahabat.

Ananta, Lina. 2013 “corporate sosial responsibilitiy (CSR) “ Staff pengajar

fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Untung, Hendrik Budi. 2009. Corporate Sosial Responsibilitiy. Senar Grafika:

Jakarta

Ginting, Jami. “Tijauan yuridis terhadap Corporate Sosial Responsibility (CSR)

Dalam Good Corporate Governance (GCG)” Lex Jurnalica Vol. 5 No. 1,

Desember 2007.

Mengembangkan Strategi CSR - lingkarLSM

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-csr/

https://jab.ejournal.unri.ac.id/index.php/JAB/article/viewFile/910/903

http://eprints.ums.ac.id/43234/2/BAB%201.pdf

Pengertian CSR Menurut Para Ahli : Fungsi, Prinsip & Program

(sarjanaekonomi.co.id)

20

Anda mungkin juga menyukai