Anda di halaman 1dari 9

ETIKA DALAM MELAKUKAN KEGIATAN CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

DISUSUN

NAMA: LIZA FARHANI

NIM : 0105183287

DOSEN PENGAMPU : M. Yoserizal Saragih., S. Ag,. M. Ikom

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
tugas review artikel jurnal ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul “Etika dalam Melakukan Kegiatan Corporate Social Responsibility
(CSR)”.

Dalam tugas ini diambil referensi berupa artikel jurnal ilmu komunikasi
dengan judul seperti yang telah disebutkan di atas. Alasan pengambilan judul ini
adalah karena judul berkaitan dengan etika kehumasan dan berasal dari jurnal
ilmu komunikasi serta tahun terbit terbaru yaitu April 2021 sehingga informasi
yang disajikan masih update.

Tugas ini berisikan informasi mengenai etika yang berkaitan dengan


bidang kehumasan. Kami menyadari bahwa tugas review ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,
kami sampaikan terima kasih kepada dosen Pengampu dan semua pihak yang
telah ikut serta dalam penyusunan tugas ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Medan, 10 Desember 2021

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………….………..….. 1

DAFTAR ISI………………………………………………….…………... 2

IDENTITAS JURNAL……………………………………….…………... 3

ABSTRAK……………………………………………………….………... 4

PERMASALAHAN………………………………………………............. 5

PEMBAHASAN…………………………………………………………... 5

SOLUSI……………………………………………………………............. 7

KESIMPULAN……………………………………………………............ 8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………….……………….. 8

2
IDENTITAS JURNAL

Judul Artikel : Etika dalam Melakukan Kegiatan Corporate Social


Responsibility (CSR)
Judul Jurnal : IKON Jurnal Ilmu Komunikasi
Penulis : Aan Suadiadarma, M.Si
Dosen Tetap UPN Veteran Jakarta
aan.setiadarma@gmail.com
Penerbit : Universitas Persada Indonesia Y.A.I
Tahun Terbit : 2021
Sumber Database : https://journals.upi-yai.ac.id

Penerbitan : Vol. XXVI No.1 April 2021


ISSN : 1978-6972
Alamat URL :
https://journals.upi-yai.ac.id/index.php./IKON/article/download/1211/
Tanggal Akses : Selasa, 07 Desember 2021 pukul 08.45 WIB

3
ABSTRAK

Corporate Social Responsibility dianggap penting bagi sebagian


perusahaan maupun lembaga karena sebagai bukti bahwa perusahaan atau
lembaga tersebut tidak hanya mementingkan profit semata namun juga
memperhatikan lingkungan sosial sekitarnya. Perusahaan mewujudkan kepedulian
sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis dan dalam interaks dengan para
pemangku kepentingan secara suka rela yang juga semakin menyadarkan bahwa
perilaku bertanggung jawab mengarah pada keberhasilan bisnis yang
berkelanjutan yang berlandaskan etika.

Keyword : Public Relations, CSR, Ethics

4
A. Permasalahan

Beberapa perusahaan saat ini dalam melakukan kegiatan Corporate Social


Responsibility tidak dilandasi dengan etika, maksudnya adalah dalam melakukan
kegiatan CSR tersebut tidak diikuti dengan etika yang sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku. Karena pada dasarnya kegiatan CSR adalah untuk
mensejahterakan masyarakat sekitar perusahaan atau sebagai tanggung jawab
sosial perusahaan.

Kegiatan CSR saat ini hanya dijadikan untuk membuat nama baik atau
citra perusahaan menjadi baik saja tetapi tidak diimbangi dengan etika dalam
ber CSR dan tidak dipantau kelanjutan dari program CSR itu sendiri.

B. Pembahasan
1. Pengertian Etika Profesi
Etika profesi dapat diartikan sebagai perilaku yang dianjurkan secara
tepat dalam bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang secara tepat
dalam bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang pada umumnya
dapat diterima oleh masyarakat atau kebudayaan. Etika profesi diatur
adalam kode etik yang merupakan kode perilaku yang ditetapkan dan
dapat diterima oleh kelompok profesi yang menjadi pedoman
“bagaimana seharusnya” berperilaku dan menjalankan profesi tersebut
secara etis. (A. Muhammad :1997, p. 143).
2. Pengertian Corporate Social Responsibility
Dalam ISO 26000, CSR didefinisikan sebagai: “Tanggung jawab suatu
organisasi atas dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap
masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis,
yang konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan
masyarakat, memperhatikan kepentingan dari para stakeholder, sesuai
hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional,
terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi, dalam pengertian ini
meliputi baik kegiatan, produk maupun jasa (Rusdianto : 2013, p.7).

5
3. Manfaat Corporate Social Responsibility

Adapun manfaat CSR bagi perusahaan yang menerapkannya, yaitu:

a. Membangun dan menjaga reputasi perusahaan.


b. Meningkatkan citra perusahaan.
c. Mengurangi resiko bisnis perusahaan.
d. Mempertahankan posisi merek perusahaan.
e. Mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas.

Bagi masyarakat, praktik CSR yang baik akan meningkatkan


nilai tambah adanya perusahaan di suatu daerah karena akan menyerap
tenaga kerja, meningkatkan kualitas sosial di daerah tersebut.

4. Corporate Social Responsibility dan Etika Kehumasan


Perlu disadari bahwa Public Relations menjadi unsur kunci bagi setiap
program Corporate Social Responsibility (CSR). Karena CSR menjadi
bagian krusial dalam menjaga keberlangsungan interaksi antara
perusahaan dengan masyarakat maka konsistensi etika PR dalam
menjalankan pekerjaannya menjadi sangat penting. Peran PR untuk
memegang teguh etika begitu krusial karena sebagai kalangan
profesional yang punya keahlian khusus, PR memiliki kekuasaan besar
dalam membuat keputusan yang mempengaruhi setiap aspek
masyarakat. Dalam menjalankan program CSR perusahaan, seorang
PR harus berorientasi pada menjaga moralitas pribadinya demi
menjaga reputasi perusahaan dan dengan konsisten menjaga hubungan
antar masyarakat dengan perusahaan (sustainable).

6
C. Solusi

Dari permasalahan di atas, dapat diambil beberapa solusi diantaranya :

1. Diterapkannya peraturan tentang Perseroan Terbatas (PT) dan CSR


yang dimuat dalam UU No. 40 tahun 2007 pasal 74. Dengan
diterapkannya UU tersebut, maka CSR dapat bertindak sesuai etika
dan ketentuan yang berlaku. Apabila CSR melanggar, maka akan ada
sanksi tegas sesuai UU tersebut. Adapun bunyi UU No. 40 tahun 2007
pasal 74 yaitu :

a. Perseroan yang menjalakan kegiatan usaha nya dibidang atau


berkaitan dengan SDA (Sumber Daya Alam) wajib melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan.

b. Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud


oleh ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan
dan di perhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya
dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

c. Perseroan yang tidak menjalankan kewajiban sebagaimana yang di


maksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

d. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan


lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah sedangkan pada
pasal 25 (b) UU penanaman modal wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial perusahaan.

Dengan adanya ketentuan tersebut, maka setiap tindakan yang berkaitan


dengan CSR akan ada pertanggung jawabannya.

7
2. Perusahaan atau organisasi harus mampu mengatur hubungan dengan
stakeholders yang dapat dipenuhi secara proporsional, mencegah
kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi korporasi dan memastikan
kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera
(Rusdianto:2013,p.12).

3. Public Relation (PR) harus memegang teguh etika dan konsisten


karena memiliki kekuasaan besar dalam membuat keputusan yang
mempengaruhi setiap aspek masyarakat.

D. Kesimpulan

Public Relations menjadi unsur kunci bagi setiap program Corporate


Social Responsibility (CSR). Karena CSR menjadi bagian krusial dalam menjaga
keberlangsungan interaksi antara perusahaan dengan masyarakat maka konsistensi
etika PR dalam menjalankan pekerjaannya menjadi sangat penting. Seorang PR
dalam membuat atau menjalankan semua program-programnya terutama program
CSR harus sesuai dengan kode etik humas yang sudah ada, sehingga program
tersebut tidak hanya dilakukan untuk meningkatkan profit, citra atau bahkan
reputasi perusahaan saja namun juga benar-benar dapat membantu dan sesuai
dengan kepentingan masyarakat, lingkungan, negara, bahkan dunia.

E. Daftar Pustaka

Abdulkadir,Muhammad. 1997. Hukum Acara Perdata Indonesia. Cet. Ke-iv.


Bandung : Citra Aditya Bakti
Rusdianto, Ujang, 2013, CSR Communication: A Framework for PR
Practitioners: Graha Ilmu, Yogyakarta.
Peraturan perundang-undangan UU No.40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas

Anda mungkin juga menyukai