0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas beberapa teori mengenai sosialisasi gender pada anak, yaitu: (1) teori pembelajaran sosial melalui pengajaran langsung dan pembelajaran observasional, (2) teori perkembangan kognitif mengenai identitas, stabilitas, dan konsistensi gender, (3) teori skema gender sebagai panduan perilaku berdasarkan label gender, dan (4) teori psikoanalisis Freud mengenai kompleks Oedipus dan pengenalan gender pada
Dokumen tersebut membahas beberapa teori mengenai sosialisasi gender pada anak, yaitu: (1) teori pembelajaran sosial melalui pengajaran langsung dan pembelajaran observasional, (2) teori perkembangan kognitif mengenai identitas, stabilitas, dan konsistensi gender, (3) teori skema gender sebagai panduan perilaku berdasarkan label gender, dan (4) teori psikoanalisis Freud mengenai kompleks Oedipus dan pengenalan gender pada
Dokumen tersebut membahas beberapa teori mengenai sosialisasi gender pada anak, yaitu: (1) teori pembelajaran sosial melalui pengajaran langsung dan pembelajaran observasional, (2) teori perkembangan kognitif mengenai identitas, stabilitas, dan konsistensi gender, (3) teori skema gender sebagai panduan perilaku berdasarkan label gender, dan (4) teori psikoanalisis Freud mengenai kompleks Oedipus dan pengenalan gender pada
sosialisasi gender merupakan perkenalan atau mengenali gender
dengan lebih luas, tidak memandang gender hanya dari satu sisi akan tetapi harus memandang gender dari berbagai sudut pandang. “Sosialisasi sendiri terdiri dari sosialisasi yang disengaja yaitu sosialisasi yang dilakukan secara sadar, misalnya pendidikan, pengajaran, dakwah, pemberian petunjuk, nasehat dan lain-lain. Sedangkan sosialisasi yang tidak disengaja yang prilaku atau sikap sehari-hari yang diamati atas dicontoh oleh pihak lain. Misalnya prilaku ataupun sikap seorang ayah yang ditiru oleh anak lakilakinya, sikap seorang ibu yang ditiru oleh anak perempuannya, dan seterusnya B. Teori Pembelajaran Sosial 1. Pengajaran langsung (penguatan diferensial) Konsep pertama diwakili melalui pengajaran langsung, juga dikenal sebagai penguatan diferensial. Pada awal perkembangan anak, orang tua sudah mendorong kegiatan yang sesuai gender dan mengecilkan kegiatan lintas gender. Orang dewasa memberi penghargaan kepada anak-anak ketika mereka menunjukkan perilaku yang sesuai dengan gender dan menghukum anak-anak ketika mereka menunjukkan perilaku lintas gender. Gagasan pengajaran langsung mengungkapkan bahwa perilaku bertipe gender dimulai dengan anak mengadopsi pandangan yang mereka pelajari dari orang tua mereka. Oleh karena itu, orang tua memperkuat perkembangan stereotip gender dengan menyediakan mainan dan aktivitas yang sesuai dengan gender. 2. Pembelajaran observasional
Konsep kedua direpresentasikan melalui pembelajaran observasional di
mana anak-anak meniru dan mengikuti perilaku individu yang berjenis kelamin sama. Anak-anak menjadi semakin sadar akan stereotip gender di prasekolah dan mengakui "model sesama jenis" ini ketika mereka mulai menggunakan preferensi mereka untuk mainan atau kegiatan "berjenis gender". Model sesama jenis ini dapat mencakup setiap individu mulai dari guru dan saudara yang lebih tua hingga tokoh media C. Teori Perkembangan Kognitif Teori perkembangan kognitif juga terkait erat dengan analisis Jean Piaget untuk perubahan kognitif terkait usia yang dialami seorang anak Hal ini menekankan pentingnya pemahaman anak tentang peran gender dan penempatan permanen mereka di dalamnya. Setelah seorang anak dapat sepenuhnya memahami konsep ini, informasi spesifik gender akan menjadi lebih relevan. Ide konsistensi gender ini, mirip dengan tahap operasional konkret Piaget, diwakili oleh tiga tahap: 1. identitas gender: anak mengakui bahwa mereka laki-laki atau perempuan dan memiliki kemampuan untuk melabeli orang lain. 2. stabilitas gender: identitas di mana mereka mengakui diri mereka tidak berubah 3. konsistensi gender: penerimaan bahwa gender tidak berubah terlepas dari perubahan penampilan, aktivitas, dan sifat tipe gender. D. Teori Skema Gender
Sebuah skema adalah jaringan asosiasi yang terorganisir secara kognitif
yang tersedia untuk membantu memandu persepsi individu. Skema gender bertindak sebagai panduan atau standar untuk perilaku yang konsisten dalam skenario tertentu. Label seperti “perempuan lemah dan laki-laki kuat,” mengklasifikasikan tindakan stereotip yang dapat diterima untuk kelompok gender. Oleh karena itu, teori ini mengusulkan gagasan bahwa begitu anak telah mengembangkan pengetahuan dasar E. . Teori Psikionalisis
Sigmund Freud percaya bahwa anak-anak melewati tahap-
tahap perkembangan psikoseksual . Pada tahun ketiga kehidupan anak, alat kelamin dianggap aktif. Ketika anak-anak mengembangkan pemahaman yang lebih besar tentang jenis kelamin mereka sendiri, mereka juga mengembangkan kompleks pengebirian (pada anak laki-laki) atau kecemburuan penis (pada anak perempuan). Untuk anak laki-laki, selama tahap "phallic", mereka berada di puncak seksualitas masa kanak- kanak. Selama ini kompleks Oedipus terjadi, di mana anak laki-laki merasakan cinta erotis untuk ibunya (pada anak perempuan di mana cinta diarahkan pada ayah). Seiring berjalannya waktu dan anak laki-laki dewasa, dia perlahan-lahan mampu melepaskan perasaan saingan yang dia miliki terhadap ayahnya dan membebaskan dirinya dari cintanya kepada orang tuanya. Pada saat ini, anak laki-laki belajar untuk meniru atribut maskulin dari ayahnya dan kemudian mengidentifikasi dengan dia