Anda di halaman 1dari 4

1.

Teori Perkembangan Psikoseksual Freud

Teori psikoanalitik berawal dari karya  Sigmund Freud . Melalui pekerjaan klinisnya dengan


pasien yang menderita penyakit mental, Freud percaya bahwa pengalaman masa kecil
dan   keinginan tak sadar memengaruhi perilaku.Menurut Freud, konflik yang terjadi selama
masing-masing tahapan ini dapat memiliki pengaruh seumur hidup pada kepribadian dan
perilaku. Freud mengajukan salah satu teori besar perkembangan anak yang paling terkenal.

Menurut teori psikoseksual Freud, perkembangan anak terjadi dalam serangkaian tahap yang
berfokus pada area kesenangan tubuh yang berbeda. Selama setiap tahap, anak menghadapi
konflik yang memainkan peran penting dalam perkembangannya.Teorinya menyarankan bahwa
energi libido difokuskan pada zona sensitif seksual yang berbeda pada tahap tertentu. Kegagalan
untuk maju melalui suatu tahap dapat mengakibatkan fiksasi pada saat itu dalam perkembangan,
yang diyakini Freud dapat mempengaruhi perilaku orang dewasa.

Jadi apa yang terjadi saat anak-anak menyelesaikan setiap tahap? Dan apa yang mungkin terjadi
jika seorang anak melakukannya dengan buruk selama titik tertentu dalam
perkembangannya? Berhasil menyelesaikan setiap tahap mengarah pada pengembangan
kepribadian dewasa yang sehat.Kegagalan untuk menyelesaikan konflik pada tahap tertentu
dapat mengakibatkan fiksasi yang kemudian dapat mempengaruhi perilaku orang
dewasa.Sementara beberapa teori perkembangan anak lainnya menunjukkan bahwa kepribadian
terus berubah dan tumbuh sepanjang hidup, Freud percaya bahwa pengalaman awallah yang
memainkan peran terbesar dalam membentuk perkembangan. Menurut Freud, kepribadian
sebagian besar ditetapkan pada usia lima tahun.Tahapan Perkembangan Psikoseksual Freud.

2. Teori Perkembangan Anak Perilaku

Selama paruh pertama abad ke-20, aliran pemikiran baru yang dikenal sebagai behaviorisme naik
menjadi kekuatan dominan dalam psikologi. Behavioris percaya bahwa psikologi hanya perlu
fokus pada perilaku yang dapat diamati dan diukur untuk menjadi disiplin yang lebih ilmiah.

Menurut perspektif perilaku, semua perilaku manusia dapat digambarkan dalam kaitannya
dengan pengaruh lingkungan. Beberapa behavioris, seperti  John B. Watson  dan  BF Skinner ,
bersikeras bahwa pembelajaran terjadi murni melalui proses asosiasi dan penguatan. Teori
perilaku perkembangan anak berfokus pada bagaimana interaksi lingkungan mempengaruhi
perilaku dan didasarkan pada teori-teori ahli teori seperti John B. Watson, Ivan Pavlov, dan BF
Skinner. Teori-teori ini hanya membahas perilaku yang dapat diamati. Teori ini sangat berbeda
dari teori perkembangan anak lainnya karena tidak mempertimbangkan pemikiran atau perasaan
internal. Sebaliknya, ini hanya berfokus pada bagaimana pengalaman membentuk siapa kita. Dua
jenis pembelajaran penting yang muncul dari pendekatan pengembangan ini
adalah  pengkondisian klasik  dan  pengkondisian operan . Pengondisian klasik melibatkan
pembelajaran dengan memasangkan rangsangan yang terjadi secara alami dengan rangsangan
netral sebelumnya. Pengkondisian operator menggunakan penguatan dan hukuman untuk
mengubah perilaku.
3. Teori Perkembangan Kognitif Piaget

Teori kognitif berkaitan dengan perkembangan proses berpikir seseorang. Ini juga melihat


bagaimana proses pemikiran ini mempengaruhi cara kita memahami dan berinteraksi dengan
dunia. 

Ahli teori  Jean Piaget  mengajukan salah satu teori perkembangan kognitif yang paling
berpengaruh.

Piaget mengajukan sebuah gagasan yang tampaknya sudah jelas sekarang, tetapi membantu
merevolusi cara kita berpikir tentang perkembangan anak:  Anak-anak berpikir secara berbeda
dari orang dewasa .2

Teori kognitifnya berusaha mendeskripsikan dan menjelaskan perkembangan proses berpikir dan
keadaan mental. Ini juga melihat bagaimana proses pemikiran ini mempengaruhi cara kita
memahami dan berinteraksi dengan dunia.

Piaget kemudian mengajukan teori perkembangan kognitif untuk menjelaskan langkah-langkah


dan urutan perkembangan intelektual anak.

 Tahap Sensorimotor:  Periode waktu antara kelahiran dan usia dua tahun di mana
pengetahuan bayi tentang dunia terbatas pada persepsi sensorik dan aktivitas
motoriknya. Perilaku terbatas pada respons motorik sederhana yang disebabkan oleh
rangsangan sensorik.

 Tahap Pra-Operasional:  Periode antara usia 2 dan 6 tahun di mana seorang anak


belajar menggunakan bahasa. Pada tahap ini, anak-anak belum memahami logika
konkret, tidak dapat memanipulasi informasi secara mental dan tidak mampu mengambil
sudut pandang orang lain.

 Tahap Operasional Beton:  Sebuah periode antara usia 7 dan 11 tahun di mana anak-
anak memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang operasi mental. Anak-anak mulai
berpikir logis tentang peristiwa konkret tetapi mengalami kesulitan memahami konsep
abstrak atau hipotetis.

 Tahap Operasional Formal:  Periode antara usia 12 hingga dewasa ketika orang


mengembangkan kemampuan untuk berpikir tentang konsep abstrak. Keterampilan
seperti pemikiran logis, penalaran deduktif, dan perencanaan sistematis juga muncul
selama tahap ini.

4. Teori Lampiran Bowlby

Ada banyak penelitian tentang perkembangan sosial anak. John Bowbly  mengajukan salah


satu teori paling awal tentang perkembangan sosial. Bowlby percaya bahwa hubungan awal
dengan pengasuh memainkan peran utama dalam perkembangan anak dan terus
memengaruhi hubungan sosial sepanjang hidup.3

Teori keterikatan Bowlby menyarankan bahwa anak-anak dilahirkan dengan kebutuhan


bawaan untuk membentuk keterikatan. Kemelekatan seperti itu membantu kelangsungan
hidup dengan memastikan bahwa anak tersebut menerima pengasuhan dan
perlindungan. Tidak hanya itu, keterikatan ini dicirikan oleh pola perilaku dan motivasi yang
jelas.

Dengan kata lain, baik anak-anak maupun pengasuh terlibat dalam perilaku yang dirancang
untuk memastikan kedekatan. Anak-anak berusaha untuk tetap dekat dan terhubung dengan
pengasuhnya yang pada gilirannya menyediakan tempat berlindung yang aman dan
pangkalan yang aman untuk eksplorasi.

Para peneliti juga telah memperluas karya asli Bowlby dan telah menyarankan bahwa ada
sejumlah gaya keterikatan yang berbeda . Anak-anak yang menerima dukungan dan
pengasuhan yang konsisten lebih cenderung mengembangkan gaya keterikatan yang aman,
sementara mereka yang menerima pengasuhan yang kurang dapat diandalkan dapat
mengembangkan gaya yang ambivalen, menghindar, atau tidak teratur.

5. Teori Belajar Sosial Bandura

Teori pembelajaran sosial didasarkan pada karya psikolog  Albert Bandura . Bandura percaya


bahwa proses pengkondisian dan penguatan tidak cukup menjelaskan semua pembelajaran
manusia. Sebagai contoh, bagaimana proses pengkondisian menjelaskan perilaku yang
dipelajari yang belum diperkuat melalui pengkondisian klasik atau pengkondisian operan.
Menurut teori pembelajaran sosial, perilaku juga dapat dipelajari melalui observasi dan
pemodelan. Dengan mengamati tindakan orang lain, termasuk orang tua dan teman sebaya,
anak mengembangkan keterampilan baru dan memperoleh informasi baru. Teori
perkembangan anak Bandura mengemukakan bahwa observasi memainkan peran penting
dalam pembelajaran, tetapi observasi ini tidak harus dalam bentuk model menonton secara
langsung. Sebaliknya, orang juga dapat belajar dengan mendengarkan instruksi lisan tentang
bagaimana melakukan suatu perilaku serta dengan mengamati baik karakter nyata atau fiksi
yang menampilkan perilaku dalam buku atau film.

6. Teori Sosiokultural Vygotsky

Psikolog lain bernama  Lev Vygotsky  mengusulkan teori pembelajaran mani yang kemudian


menjadi sangat berpengaruh, terutama di bidang pendidikan. Seperti Piaget, Vygotsky
percaya bahwa anak-anak belajar secara aktif dan melalui pengalaman langsung. 5 Teori
sosiokulturalnya juga menyatakan bahwa orang tua, pengasuh, teman sebaya, dan budaya
pada umumnya bertanggung jawab untuk mengembangkan fungsi tingkat tinggi. Dalam
pandangan Vygotsky, belajar adalah proses sosial yang inheren. Melalui interaksi dengan
orang lain, pembelajaran menjadi terintegrasi ke dalam pemahaman individu tentang dunia.
Teori perkembangan anak ini juga memperkenalkan konsep zona perkembangan proksimal,
yaitu jarak antara apa yang dapat dilakukan seseorang dengan bantuan dan apa yang dapat
mereka lakukan sendiri. Dengan bantuan orang lain yang lebih berpengetahuan, orang dapat
secara progresif belajar dan meningkatkan keterampilan dan ruang lingkup pemahaman
mereka.

Pendapat saya mengenei teori manakah yang lebih unggul menurut saya t tidak mengikuti
salah satu pendekatan teoritis, tetapi lebih memilih dan menggunakan semua yang dianggap
dari semua teori. Tidak satupun teori dapat menjelaskan kompleksitas perkembangan.
Masing-masing teori memberi sumbangan yang penting bagi pemahaman kita tentang
perkembangan, tetapi tidak satupun memberi gambaran dan penjelasan lengkap. Strategi
yang bijaksana adalah mengadopsi perspektif teoritis eklektis. Sebagai suatu perspektif,
teori perkembangan mengkoordinasi sejumlah prinsip teoritis tentang hakekat
perkembangan sebagai dasar untuk pemecahan masalah adanya problem yang keluar dari
kaidahnya.

Anda mungkin juga menyukai