OLEH : KELOMPOK 2
BAB 1 ................................................................................................. 1
1.2 Latar Belakang ......................................................................
BAB 2 .................................................................................................
2.2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Masalah
a. Bagaimana uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fenomenologi
Penelitian fenomena ini pertama dikemukakan oleh Edmund Hursserl (1859-
1938) seorang filsuf Jerman. Pada mulanya penelitian ini bermula dari penelitian
sosial. Ada beberapapengertian tentang fenomenologi menurut Hursserl diantaranya
yaitu: (a) pengalaman subjektif atau fenomenologikal, (b) suatu studi tentang
kesadaran dari perspektif pokok dari seseorang. Hal ini dapat dipahami bahwa
penelitian fenomenolgi merupakan pandangan berfikir yang menekankan pada
pengalamanpengalaman manusia dan bagaimana manusia menginterpretasikan
pengalamannya. Menurut pandangan lain bahwa penelitian fenomenologi merupakan
suatu kajian untuk mengungkap dan menjelaskan makna konsep atau fenomena
pengalaman berdasarkan kesadaran pada beberapa individu.
Para fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya
terhadap orang-orang yang berada dalam situasi situasi tertentu. Inkuiri
fenomenologis memulai dengan diam. Diam merupakan tindakan untuk menangkap
pengertian sesuatu yang sedang diteliti.Dalam hal ini ditekankan pada aspek subjektif
dari perilaku orang. Dimana para peneliti berusaha masuk ke dalam dunia
konseptual para subjek yang ditelitinya sedemikian rupa sehingga mereka mengerti
apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka disekitar
peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Para fenomenologis percaya bahwa pada
makhluk hidup tersedia berbagai cara untuk menginterpretasikan pengalaman
melalui interaksi dengan orang lain. Pengertian pengalaman kitalah yang membentuk
kenyataan.
Peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap
orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu.
Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi yaitu :
a. Mengorganisir semua data atau gambaran menyeluruh tentang fenomena
pengalaman yang telah dikumpulkan.
b. Membaca dan memahami data secara keseluruhan serta membuat catatan
khusus pada data yang dianggap penting kemudian memberikan kode data.
c. Mencari makna pernyataan yang dirasakan oleh responden dengan melakukan
horizonaliting, yaitu setiap pernyataan pada awalnya diperlakukan memiliki
nilai yang sama.
d. Menyeleksi pernyataan yang tidak relevan dengan pertanyaan penelitian dan
menghilangkan pernyataan yang bersifat repetitif (tumpang tindih) sehingga
yang tersisa hanya horizons (arti tekstural dan unsur pembentuk atau penyusun
dari phenomenon yang tidak mengalami penyimpangan).
e. Mengumpulkan pernyataan ke dalam unit makna kemudian dijelaskan tentang
bagaimana pengalaman tersebut terjadi.
f. Menguraikan secara keseluruhan tentang fenomena tersebut untuk
menemukan esensinya.
g. Mengembangkan fenomena yang terjadi pada responden yaitu menjelaskan
bagaimana fenomena itu terjadi.
h. Menjelaskan secara naratif mengenai esensi dari fenomena yang diteliti
sehingga memperoleh makna yang tepat.
i. Menyusun laporan pengalaman setiap partisipan secara keseluruhan.
2.4 Perbedaan Validitas dan Reliabilitas pada Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan
reliabel, yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah dengan instrumen
penelitian, sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya. Oleh
karena itu, kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas, sedangkan
penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas.
2.6 Kriteria Teori Abraham Lincorn dan Guba pada penelitian kualitatif
Menurut Lincoln dan Guba, paling sedikit ada empat kriteria utama guna menjamin
keabsahan data dalam penelitian kualitatif (Poerwandari, 2005), yaitu:
Uji Kredibilitas
Uji Dependabilitas
Uji Konfirmabilitas
bawahan
gambar 2.3 Triangulasi sumber data
2) Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
wawancara observasi
kuesioner/dokumen
gambar 2.4 Triangulasi tekhnik pengumpulan data
3) Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu dilakukan dengan cara mengecek melalui
wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu dan situasi yang
berbeda. Bila data yang dihasilkan berbeda makan dilakukan
pengulangan sampai data yang dihasilkan pasti dan tidak berubah
siang sore
pagi
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Lincoln, Y S, & Guba EG (1985) Naturalistic Inquiry. Beverly Hills: Sage Publications,
Inc:
Moleong, L. Y. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi revisi . Bandung: PT
Penerbit Remaja Rosdakarya.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogjakarta :
Graha Ilmu.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan r & d . Bandung : Alfabeta
Sukmadinata, Nana S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Poerwandari K, 2005. Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia.
Fakultas Psikologi UI. Jakarta
Streubert, H.J. & Carpenter, D.R. (2003). Qualitative Research in Nursing: Advancing
the Humanistic Imperative. 3th (eds). Philadelphia: Lippincott, PA.
Smith, Jonathan A., Flowers, Paul., and Larkin. Michael. 2009. Interpretative
phenomenological analysis: Theory, method and research. Los Angeles,
London, New Delhi, Singapore, Washington: Sage.
Smith, Jonathan A. (ed.). 2009. Psikologi kualitatif: Panduan praktis metode riset.
Terjemahan dari Qualitative Psychology A Practical Guide to Research Method.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.