Anda di halaman 1dari 6

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas rutin mata kuliah pancasila

Disusun oleh :
Viona Shafiyah Br Depary (2203351007)
Kelas : B
Dosen pengampu :

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
Pancasila dalam kajian sejarah bangsa indonesia
Pancasila adalah ideologi bangsa dan dasar negara kita. Sebagai bangsa tentu kita butuh
ideologi bersama diantara keberagaman perbedaan yang ada diantara kita, karena itu
bagaimanapun kita pada dasarnya memiliki ideologi sendiri-sendiri baik secara individu
maupun kelompok. Begtu juga negara membutuhkan dasar sebagai landasan untuk membuat
perangkat lunak sistem apakah itu berupa konstitusi, undang-undang serta peraturan-
peraturan lainnya yang menjadi turunan.
Pancasila adalah nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama dengan bangsa
indonesia sejak dahulu. Sejarah merupakan deretan peristiwa yang saling berhubungan.
Peristiwa-peristiwa masa lampau yang berhubungan dengan kejaian masa sekarang dan
semuanya bermuara pada masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa semua aktivitas
manusia pada masa lampau berkaitan dengan kehidupan masa sekatang untuk mewujudkan
masa depan yang berbeda dengan masa yang sebelumnya.
Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan yang mampu memberikan
kekuatan kepada berdirinya sebuah negara. Negara indonesia dibangun juga berdasarkan
pada suatu landasan atau pijakan yaitu pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar
negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara republik indonesia,
termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsur yakni pemerintah, wilayah, dan rakyat. Pancasila
dalam kedudukannya merupakan dasar pijakan penyelenggaraan Negara dan seluruh
kehidupan Negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai arti yaitu mengatur penyelenggaraan
pemerintahan. Konsekuensinya adalah Pancasila merupakan sumber dari segala sumber
hukum. Hal ini menempatkan pancasila sebagai dasar Negara yang berarti melaksanakan
nilai-nilai Pancasila dalam semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena
itu, sudah seharusnya semua peraturan perundang-undangan di Negara Republik Indonesia
bersumber pada Pancasila.

PANCASILA ERA PRA-KEMERDEKAAN


ZAMAN PRA SEJARAH
Ahli geologi menyatakan bahwa kepulauan Indonesia terjadi dalam pertengahan zaman
tersier, kira-kira 60 juta tahun silam. Baru pada zaman quarter yang dimulai sekitar 600.000
tahun yang silam Indonesia didiami oleh manusia berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan.
Berdasarkan artefak yang mereka tinggalkan, mereka mengalami hidup tiga zaman yaitu:
Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum. Pada masa prasejarah tersebut, sebenarnya inti dari
kehidupan mereka adalah nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Yaitu:

Nilai Religious
Adanya sistem penguburan mayat diketahui dari ditemukannya kuburan serta kerangka di
dalamnya. Selain itu juga ditemukan alat-alat yang digunakan untuk aktivitas religi seperti
upacara mendatangkan hujan, dll. Adanya keyakinan terhadap pemujaan roh leluhur juga dan
penempatan menhir (kubur batu) di tempat-tempat yang tinggi yang dianggap sebagai tempat
roh leluhur, tempat yang penuh keajaiban dan sebagai batas antara dunia manusia dan roh
leluhur.
Nilai Perikemanusiaan
Tampak dalam perilaku kehidupan saat itu misalnya penghargaan terhadap hakikat
kemanusiaan yang ditandai dengan penghargaan yang tinggi terhadap manusia meskipun
sudah meninggal. Hal ini menggambarkan perilaku berbuat baik terhadap sesama manusia,
yang pada hakekatnya merupakan wujud kesadaran akan nilai kemanusiaan. Mereka juga
sudah mengenal sistem barter antara kelompok pedalaman dengan pantai dan persebaran
kapak. Selain itu mereka juga menjalin hubungan dengan bangsa-bangsa lain. Hal ini
menandakan bahwa mereka sudah bisa menjalin hubungan sosial.
Nilai Kesatuan
Adanya kesamaan bahasa Indonesia sebagai rumpun bahasa Austronesia, sehingga muncul
kesamaan dalam kosa kata dan kebudayaan. Hal ini sesuai dengan teori perbandingan bahasa
menurut H.Kern dan benda- benda kebudayaan Pra Sejarah Von Heine Gildern. Kecakapan
berlayar karena menguasai pengetahuan tentang laut, musim, perahu, dan astronomi,
menyebabkan adanya kesamaan karakteristik kebudayaan Indonesia. Oleh karena itu tidak
mengherankan jika lautan juga merupakan tempat tinggal selain daratan. Itulah sebabnya
mereka menyebut negerinya dengan istilah Tanah Air.
Nilai Musyawarah
Kehidupan bercocok tanam dilakukan secara bersama-sama. Mereka sudah memiliki aturan
untuk kepentingan bercocok tanam, sehingga memungkinkan tumbuh kembangnya adat
sosial.Kehidupan mereka berkelompok dalam desa-desa, klan, marga atau suku yang
dipimpin oleh seorang kepala suku yang dipilih secara musyawarah berdasarkan Primus Inter
Pares (yang pertama diantara yang sama).
Nilai Keadilan Sosial
Dikenalnya pola kehidupan bercocok tanam secara gotong-royong berarti masyarakat pada
saat itu telah berhasil meninggalkan pola hidup foodgathering menuju ke pola hidup
foodproducing. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat itu upaya kearah perwujudan
kesejahteraan dan kemakmuran bersama sudah ada.

KERAJAAN KUTAI
Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M, dengan ditemukannya prasasti yang
berupa 7 yupa (tiang batu). Diyakini prasasti tersebut berasal dari kerajaan yang bernama
Kutai. Berdasarkan prasasti tersebut dapat diketahui bahwa raja Mulawarman keturunan dari
raja Aswawarman keturunan dari Kudungga. Raja Mulawarman mengadakan kenduri dan
memberikan sedekah kepada Brahmana dan para Brahmana membangun Yupa itu sebagai
tanda terima kasih kepada Raja yang dermawan.
Masyarakat kutai yang membuka zaman sejarah Indonesia pertama kalinya ini menampilkan
nilai-nilai politik, dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri, serta sedekah kepada para
brahmana.
ZAMAN KEBANGKITAN NASIONAL
Pada abad XX Di punggung Politik Internasional terjadilah pergolakan kebangkitan dunia
Timur dengan suatu kesadaran akan kekuatan sendiri. Partai Kongres di india dengan tokoh
Tilak dan Gandhi, adapun di indonesia bergolaklah kebangkitan akan kesadaran berbangsa
yaitu kebangkitan nasional (1908) dipelopori oleh dr. Wahidin Sudirohusodo dengan Budi
Utomonya. Gerakan ini lah yang merupakan awal gerakan nasional untuk mewujudkan suatu
bangsa yang memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan kekuasaannya sendiri.
ZAMAN SEBELUM PROKLAMASI
Pada tanggal 29 Mei 1945 dibentuk Suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-
usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau Dokuriti Zyunbi Tioosakai. Usulan dasar negara dalam sidang
BPUPKI Pertama berikutnya adalah pidato dari Ir. Soekarno yang disampaikan lisan tanpa
teks, Beliau mengusulkan dasar negara yang terdiri atas lima prinsip yang rumusannya adalah
sbb :
Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
Internasionalisme (peri Kemanusiaan)
Mufakat (Demokrasi)
Kesejahteraan social
Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan Yang Berkebudayaan)
Beliau juga mengusulkan bahwa pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan
pandangan hidup bangsa Indonesia.Soekarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut:
Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan
ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini
dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa – namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas
atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.
Oleh karena itu, ditetapkan pada tanggal 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila.

PANCASILA ERA KEMERDEKAAN

Era kemerdekaan dimulai dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17


Agustus 1945. Secara ilmiah proklamasi kemerdekaan dapat mengandung pengertian sebagai
berikut:
Dari sudut ilmu hukum proklamasi merupakan saat tidak berlakunya tertib hukum kolonial,
dan saat mulai berlakunya tertib hukum nasional.
Secara politis ideologi proklamasi mengandung arti bahwa bangsa Indonesia terbatas nasib
sendiri dalam suatu Negara proklamasi republik Indonesia.
Kemudian tanggal 18 Agustus pada rapat PPKI, ditetapkan UUD 1945 dan Presiden serta
Wakilnya. Sesudah itu dimulailah pergolakan politik dalam negeri seperti berikut ini:
Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)
Sebagai hasil dari konferensi meja bundar (KMB) maka ditanda tangani suatu persetujuan
(mantel resolusi) Oleh Ratu Belanda Yuliana dan wakil pemerintah RI di Kota Den Hag pada
tanggal 27 Desember 1949, maka berlaku pulalah secara otomatis anak-anak persetujuan
hasil KMB lainnya dengan konstitusi RIS, antara lain :
Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federalis) yaitu 16 Negara pasal (1 dan 2)
Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintah berdasarkan asas demokrasi liberal dimana
mentri-mentri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah terhadap parlemen
(pasal 118 ayat 2)
Mukadiamah RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa dan semangat maupun isi
pembukaan UUD 1945, proklamasi kemerdekaan sebagai naskah Proklamasi yang terinci.
Sebelum persetujuan KMB, bangsa Indonesia telah memiliki kedaulatan, oleh karena itu
persetujuan 27 Desember 1949 tersebut bukannya penyerahan kedaulatan melainkan
“pemulihan kedaulatan” atau “pengakuan kedaulatan”
Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1950Pada suatu ketika negara
bagian dalam RIS tinggalah 3 buah negara bagian saja yaitu :

Negara Bagian RI Proklamasi


Negara Indonesia Timur (NIT)
Negara Sumatera Timur (NST)
Akhirnya berdasarkan persetujuan RIS dengan negara RI tanggal 19 Mei 1950, maka seluruh
negara bersatu dalam negara kesatuan, dengan Konstitusi Sementara yang berlaku sejak 17
Agustus 1950.
Walaupun UUDS 1950 telah merupakan tonggak untuk menuju cita-cita Proklamasi,
Pancasila dan UUD 1945, namun kenyataannya masih berorientasi kepada Pemerintah yang
berasas Demokrasi Liberal sehingga isi maupun jiwanya merupakan penyimpangan terhadap
Pancasila. Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
Sistem multi partai dan kabinet Parlementer berakibat silih bergantinya kabinet yang rata-rata
hanya berumur 6 atau 8 tahun. Hal ini berakibat tidak mempunyai Pemerintah yang
menyusun program serta tidak mampu menyalurkan dinamika Masyarakat ke arah
pembangunan, bahkan menimbulkan pertentangan – pertentangan, gangguan – gangguan
keamanan serta penyelewengan – penyelewengan dalam masyarakat.
Secara Ideologis Mukadimah Konstitusi Sementara 1950, tidak berhasil mendekati
perumusan otentik Pembukaan UUD 1945, yang dikenal sebagai Declaration of
Independence bangsa

KESIMPULAN
Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama dengan bangsa
Indonesia sejak dahulu. Sejarah merupakan deretan peristiwa yang saling berhubungan.
Peristiwa-peristiwa masa lampau yang berhubungan dengan kejadian masa sekarang dan
semuanya bermuara pada masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa semua aktivitas
manusia pada masa lampau berkaitan dengan kehidupan masa sekarang untuk mewujudkan
masa depan yang berbeda dengan masa yang sebelumnya. Sejarah perjuangan bangsa
Indonesia berlalu dengan melewati suatu proses waktu yang sangat panjang. Dalam proses
waktu yang panjang itu dapat dicatat kejadian-kejadian penting yang merupakan tonggak
sejarah perjuangan.
Dan Dasar Negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu
memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah Negara. Negara Indonesia dibangun juga
berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu pancasila. Pancasila, dalam fungsinya
sebagai dasar Negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur Negara Replubik
Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah, dan
rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan
penyelenggaraan Negara dan seluruh kehidupan Negara Replubik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai