Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGERTIAN SENI PATUNG

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Greace Ananda Silaban 2203351010

Paulina Indriani Margaretha Sitepu 2203151024

Kelas : B

Mata Kuliah : Seni Patung

Dosen Pengampu : Drs. Sumarsono M.Sn.

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada tuhan yang maha esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah seni patung yang berjudul “Pengertian Seni Patung”. Penyusun
mengucapkan terimakasih kepada bapak Drs. Sumarsono M.Sn. Selaku dosen
pengampu mata kuliah seni patung.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal. Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Penyusun makalah ini mungkin masih memiliki kekurangan. Semoga pembuatan


makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, 15 Februari 2023

Penulis
(Kelompok 1)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah......................................................................................................1
1.4 Manfaat Makalah....................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI...............................................................................................3
2.1 Sejarah Seni Patung...................................................................................................3
2.2 Pengertian Seni Patung............................................................................................44
BAB III PENUTUP........................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................6
3.2 Saran.......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seni rupa memiliki berbagai cabang seni, dan salah satunya adalah patung.
Seni patung merupakan salah satu cabang seni rupa tiga dimensi. Seni patung disebut
juga plastic art atau seni plastik. Maksudnya, plastik mudah dibentuk sesuka hati.
Seni patung juga diartikan sebagai seni bentuk, maksudnya bentuk-bentuk yang
memiliki keindahan. Patung sebagai seniplastik mempunyai pengertian luas
karena tidak hanya bentuk manusia atau bentuk binatang yang dibuat, tetapi bentuk
apapun dapat disebut patung.
Proses pembuatan patung biasanya dilakukan dengan cara mengukir, mencetak
(carving) dan modeling. Dalam pembuatan karya seni, seorang seniman perlu
memikirkan konsep-konsep yang akan diciptakan pada karyanya. Salah satu
konsepnya yaitu dalam menyampaikan keterpesonaan atau imaji visual yang
didefinisikan sebagai suatu bentuk ungkapan seni yang mengekspresikan tentang
pengalaman hidup, pengalaman estetis atau artistik manusia dengan menggunakan
beragam unsur seni untuk menghasilkan susunan atau struktur karya seni rupa yang
dapat dilihat, diamati, diraba, didengar, dan diapresiasikan oleh publik atau penikmat
seni serta Seniman membutuhkan kreativitas untuk mengembangkan pemahaman
penikmat seni, yang tujuannya agar mereka dapat menerima dan mengidentifikasi ide-
ide yang terkandung dalam penikmat pekerjaan seni (Cahyoko, 2017:5).
Seni patung pada zaman dahulu di buat untuk kepentingan keagamaan,
pada zaman Hindu dan Budha, patung di buat untuk menghormati dewa atau
orang yang di jadikan teladan. Pada perkembangan selanjutnya patung dibuat
untuk monumen atau peringatan suatu peristiwa besar pada suatu
bangsa,kelompok atau perorangan. Pada jaman sekarang seni patung sering
diciptakan untuk mengekspresikan diri penciptanya karena lebih bebas dan bervariasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan permasalan dari makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah terbentuknya seni patung?
2. Apa saja pengertian seni patung?

1.3 Tujuan Makalah

Berdasarkan permasalah diatas, ada pun tujuan khusus dari makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya seni patung,
2. Untuk mengetahui pengertian seni patung dari berbagai sumber.

1
1.4 Manfaat Makalah
1) Bagi Pembaca
1. Agar dapat menambah wawasan tentang teori dan konsep dari seni patung
terutama sejarah dan pengertian seni patung,
2. Sebagai bahan referensi untuk penyusunan makalah.

2) Bagi Penulis
1. Agar penulis dapat memperoleh informasi intelektual,
2. Agar penulis dapat melatih untuk mengembangkan penulisan makalah, dan
3. Agar penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan
menyajikan artikel secara jelas, sistematis, dan terpadu.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Sejarah Seni Patung

Dalam pengertian tradisi, seni patung diidentikkan dengan seni arca, karya tiga
dimensi yang menggambarkan figur manusia atau dewa dengan menggunakan
beragam media. Definisi ini merujuk pada beragam artefak klasik sebagai produk
kebudayaan dengan beragam fungsi keberhadirannya. Definisi modern seni patung
merujuk pada sculpture (patung dalam bahasa Inggris), yakni salah satu bentuk media
seni rupa yang bersifat tiga dimensi. Mengutamakan dimensi ekspresi yang
menekankan pada praktek artistik dan kreativitas, seni patung modern mempunyai
pengertian yang lebih luas dari seni arca.Kelahiran seni patung Indonesia mempunyai
sejarah yang panjang.Dimulai sejak era awal kemerdekaan, berdirinya akademi seni
rupa, hingga perkembangannya seni kontemporer hari ini.Sejarah perkembangan seni
patungmodern Indonesia bukan semata runutan waktu dan praktik, namun juga
dinamika pemikiran estetiknya.Hal inilah yang kemudian menjadi wacana dan peletak
dasar ilmu seni patung yang berkembang di institusi pendidikan seni di Indonesia.
Munculnya seni patung di Indonesia pertama kali terjadi pada zaman
Perunggu, sekitar tahun 500 SM. Zaman ini dikenal sebagai masa perpindahan orang-
orang Melayu Muda dari Yunnan ke Indonesia. Mereka membawa kebudayaan hidup
bermasyarakat, pengetahuan mengenai cara bercocok tanam, pembuatan perkakas
untuk keperluan sehari-hari, pembuatan senjata untuk berburu, dan patung-patung
perwujudan manusia sebagai bagian dari ritual kepercayaan masyarakat saat itu.
Memasuki zaman Megalitikum, di beberapa wilayah di Indonesia ditemukan
teknik pembuatan alat-alat yang lebih canggih, yang dinamakan teknik metalurgi.
Ditemukannya metode baru tersebut membuat masyarakat dapat menciptakan alat-alat
yang terbuat dari logam, termasuk menciptakan sebuah karya seni logam dengan
motif yang lebih rumit, dibandingkan sebelumnya yang umumnya memanfaatkan
media batu, kayu, atau tanah.
Melihat dari definisi-definisi yang ada, maka semakin jelaslah bahwa wacana
seni patung selalu berkutat pada persoalan bagaimana mencipta objek tiga dimensi.
Ilmu seni patung lebih dititik beratkan pada kegiatan praktek di lapangan, karena
berbagai hal yang berhubungan dengan persoalan konsep, teori maupun strategi, atau
metode tidak menjadi sesuatu hal yang dirasakan penting dalam proses penciptaan
karya. Hal ini sedikit banyak menjadikan wacana dan perkembangan seni patung
sendiri menjadi minim, pembicaraan tentang seni patung menjadi terdesak ditengah
perkembangan cabang seni murni yang lain seperti seni lukis dan grafis ataupun seni
kriya dan desain.

3
2.2 Pengertian Seni Patung

Patung merupakan salah satu karya seni rupa tiga dimensi. Sebab, patung
memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi (volume) serta dapat dinikmati dari segala
arah. Pada umumnya, patung diciptakan untuk memenuhi kebutuhan batin atau
dinikmati keindahannya saja. Orang yang menciptakan patung disebut pematung.
Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan
selama mungkin. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan
yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari perunggu dan batu seperti
marmer, kapur, dan granit. Kadang, walaupun sangat jarang, digunakan pula bahan
berharga seperti emas, perak, jade, dan gading. Bahan yang lebih umum dan tidak
terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih luar, termasuk kayu, keramik, dan
logam. Pada masa lalu patung dijadikan sebagai berhala, simbol Tuhan atau Dewa
yang disembah. Tapi seiring dengan makin rasionalnya cara berfikir manusia, maka
patung tidak lagi dijadikan berhala melainkan hanya sebagai karya seni belaka.
Fenomena pemberhalaan patung ini terjadi pada agama-agama atau
kepercayaankepercayaan yang politeisme seperti terjadi di Arab sebelum munculnya
agama samawi. Lihat juga arca. Mungkin juga dalam Hindu kuno di India dan
Nusantara, dalam agama Buddha di Asia, Konghucu, kepercayaan bangsa Mesir kuno
dan bangsa Yunani.

Pengertian seni patung menurut beberapa ahli :


1. Soenarso dan Soeroto dalam bukunya (1996: 6) seni patung adalah semua karya
dalam bentuk meruang. Menurut Kamus Besar Indonesia adalah benda tiruan,
bentuk manusia dan hewan yang cara pembuatannya dengan dipahat.
2. B. S. Mayer (1958: 131-132) seni patung adalah karya tiga dimensi yang tidak
terikat pada latar belakang apa pun atau bidang manapun pada suatu bangunan.
Karya ini diamati dengan cara mengelilinginya, sehingga harus nampak
mempesona atau terasa mempunyai makna pada semua seginya.
3. Mayer (1969: 351) seni patung adalah seni yang berdiri sendiri dan memang
benar-benar berbentuk tiga dimensi sehingga dari segi manapun kita melihatnya,
kita akan dihadapkan kepada bentuk yang bermakna.
4. Mikke Susanto (2011: 296) seni patung adalah sebuah tipe karya tiga dimensi
yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti
memotong, menatah) atau aditif (membuat model lebih dulu seperti mengecor
dan mencetak).
5. Bastomi (1981: 51) seni patung adalah karya seni yang bermatra tiga yang
artinya terbentuk dari berbagai unsur diantaranya garis, bidang dan volume pada
suatu ruang. Maka dari itu patung adalah benda yang mempunyai panjang, lebar,
tinggi serta juga terbentuk dari unsur garis, bidang, warna, volume dan ruang.
6. Soedarso (dalam Karthadinata, 2009: 15) menyatakan bahwa seni patung adalah
seni yang merupakan pernyataan artistik lewat bentuk-bentuk tiga dimensional,
walaupun ada pula yang bersifat seni pakai tetapi pada dasarnya seni patung
adalah seni murni.

4
7. Karthadinata, (2009:17). seni patung adalah bentuk yang bisa dilihat dari
berbagai arah ataupun penjuru; baik depan, samping, belakang maupun atas.
8. Widjanarko (1983:10) menguraikan bahwa seni patung adalah cabang seni rupa
yang diciptakan lewat bentuk tiga dimensi yang memuat unsur panjang, lebar
dan tinggi.
9. Sahman (1993:201) seni patung bersifat trimatra, maksudnya adalah bisa
dinikmati dari berbagai segi dengan cara mengelilinginya.
10. Ensiklopedia indonesia ( 1990 : 215 ) menjelaskan definisi seni patung yaitu seni
tiga dimensi pahat ataupun berwujud badan yang padat dan bisa berupa gambar
relief ataupun patung yang dibuat berbahan kayu ataupun logam.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karya seni patung


memiliki media yang sangat luas. Segala hal mampu menjadi aspek pendukung dalam
terciptanya karya seni, yang perwujudan salah satunya adalah karya seni patung.
Cabang seni rupa tiga dimensi ini merupakan perwujudan ekspresi dan kreasi
manusia. Dengan kata lain patung menurut fungsinya masuk dalam ketegori karya
seni rupa murni. Di Indonesia kerajinan patung sudah ada sejak zaman dahulu dan
berkembang sampai sekarang, jenis dan bahan dasar yang digunakan dalam
pembuatan patung-pun beragam, baik dari bahan lunak “seperti kayu, tanah liat,
semen” maupun bahan keras “seperti batu dan logam”. Untuk bentuknya pun sangat
beragam seperti bentuk manusia, bentuk hewan dan tumbuhan atau bentuk lain hasil
modifikasi.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah seni patung dapat juga diartikan
sebagai plastic art atau seni plastik karena patung identik dengan sebuah cipta karya
manusia yang meniru bentuk dan memiliki keindahan (estetik). Seni patung memiliki
wujud 3 dimensi atau benda yang bervolume, artinya bisa dilihat atau dipandang dari
berbagai arah.

Patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering
kali mahal, terutama dari perunggu dan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Kadang,
walaupun sangat jarang, digunakan pula bahan berharga seperti emas, perak, jade, dan
gading. Bahan yang lebih umum dan tidak terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang
lebih luar, termasuk kayu, keramik, dan logam.

Karya seni patung memiliki media yang sangat luas. Segala hal mampu
menjadi aspek pendukung dalam terciptanya karya seni, yang perwujudan salah
satunya adalah karya seni patung. Cabang seni rupa tiga dimensi ini merupakan
perwujudan ekspresi dan kreasi manusia. Dengan kata lain patung menurut fungsinya
masuk dalam ketegori karya seni rupa murni.

3.2 Saran

Saran yang dapat diberikan yaitu agar makalah ini dapat menjadi referensi atau
rujukan bagi mahasiswa lainnya. Bagi mahasiwa yang mengambil mata kuliah ini agar
lebih mendalami materi ini sebagai telaah dalam mencapai kesempurnaan mata kuliah
ini. Saran dan kritik juga kami harapkan dari para pembaca guna mencapai
kesempurnaan dalam makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Solihat, I. (2017). Makna Dan Fungsi Patung-Patung Di Bundaran Citra Raya


Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Jurnal Membaca Bahasa Dan Sastra
Indonesia: Vol. 2, No. 2.

Fithri, C. A. (2015). Penerapan Unsur Patung pada Perancangan Lansekap.


Jurnal Arsitekno: Vol. 6, No. 6.

Mikke, S. (2011). Diksi Rupa Kumpulan Istilah Dan Gerakan Seni Rupa.
Journal Dicti Art Lab, Yogyakarta Dan Jagad Ard Space, Bali.

Fithri, M. H. (2015). Sejarah Perkembangan Seni Patung Modern Indonesia :


Pengaruh Tradisi Dan Kecenderungan Kontemporer. Laporan Penelitian Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai