Anda di halaman 1dari 12

MINI RISET

“SEJARAH MONUMENT SISINGAMANGARAJA”

Dosen Pengampu : Anam Ibrahim, M.Pd.

Disusun Oleh :

Nama : Siska Riana Purba

NIM : 2193351001

Kelas :D

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya penjatkan kehadirat Tuhan YME, atas rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penulisan makalah
ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Sejarah Seni
Rupa Indonesia Barat dan Timur di Universitas Negeri Medan.

Laporan ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki laporan.
Akhir kata saya berharap semoga Laporan tentang Mini Research ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Medan, Desember 2020

Siska Riana Purba


NIM : 2193351001

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Pendahuluan..................................................................................................1

B. Rumusan masalah.........................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................2

D. Manfaat.........................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

A. KONSEP DAN TEORI.................................................................................3

B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA............................................................4

C. ANALISIS DATA........................................................................................4

BAB III....................................................................................................................8

KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................8

A. Kesimpulan...................................................................................................8

B. Saran..............................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Berdasarkan ilmu biologi anatomi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang struktur tubuh manusia,berasal dari bahasa yunani “ana”yang berarti
habis atau keatas dan “tomos” yang berarti memotong atau
mengiris.Maksudnya anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur
tubuh(manusia) dengan cara nenguraikan tubuh(manusia)menjadi bagian yang
lebih kecil kebagian yang paling kecil,dengan cara memotong atau megiris
tubuh (manusia) kemudian diangkat,dipelajari,dan diperiksa menggunakan
mikroskop.
Namun, dalam ilmu seni rupa pelajaran mengenai anaotomi manusia
diartikan dengan menggambar anatomi plastis, yang mana menggambar
anatomi plastis ini adalah tentang fenomena permukaan bentuk tubuh
manusia, jadi berbeda dengan gambar anatomi tubuh manusia pada Ilmu
Pengetahuan Alam / Biologi dimana penggambaran anatomi lebih kepada
organ tubuh yang dengan cara kerjanya adalah dengan mengurai tubuh
manusia dan memotong serta mengiris tubuh manusia tersebut menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil.
Untuk dapat menggambarkan manusia dengan baik kita harus
mengetahui apa yang ada dibalik kulit manusia utamanya unsur
pembentukannya yaitu tulang dan otot, ketika tulang dan bergerak bentuk
permukaan tubuh berubah sehingga orang yang diam anatomi plastisnya
berbeda dengan orang dalam keadaan bergerak. Menggambar anatomi tidak
harus selalu utuh seluruh tubuh, dapat dilakukan dengan menggambar setiap
bagian tubuh, seperti bagian kepala dari segala arah, bagian tangan dengan
berbagai gerakan, begitu pula dengan kaki.
Seluruh bagian tubuh manusia memiliki bentuk dan karakternya
masing-masing dan setiap bentuk memilki kerumitan dalam menggambarnya,

1
untuk itu diperlukan pengetahuan tentang anatomi plastis agar memudahkan
dalam menggambar bentuk tubuh manusia secara keseluruhan
Menggambar anatomi adalah salah satu mata kuliah yang ada pada
prodi pendidikan seni rupa Universitas Negeri Medan. Yang berdasarkan hal
itulah saya dapat mengerjakan tugas mini riset ini yang ditujukan kepada
sebuah patung yang realis yang memiliki unsur anatominya. Dari patung
tersebut saya menganalisis unsur-unsur anatomi yang ada begitu juga dengan
latar belakang yang mepengaruhi terciptanya patung tersebut.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana latar belakang sejarah kehidupan Sisingamangaraja?
2. Bagaimana Sejarah yang ada pada monumen patung Sisingamangaraja?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah kehidupan Sisingamangaraja
2. Untuk mengetahui bagaimana unsur anatomi yang ada pada monument
patung Sisingamangaraja.

D. Manfaat
Bagi penulis
1. Memenuhi tugas Mata Kuliah Anatomi Plastis
2. Menambah wawasan tentang tempat bersejarah yang ada di kota
Medan
3. Menjadi pengalaman untuk penelitian selanjutnya

Bagi pembaca
1. Dapat membuka wawasan pembaca tentang salah satu tempat
monumen bersejarah yang ada di kota Medan
2. Dapat membuka kepedulian masyarakat tentang tempat monumen
bersejarah yang ada di kota Medan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP DAN TEORI


Patung adalah jenis karya seni dalam wujud tiga dimensi. Dalam era
industri dan teknologi yang semakin canggih sekarang ini, karya-karya seni
patung hadir dan ikut memberikan interpretasinya atas dampak era tersebut.
Para pematung tidak hanya sekedar mengekspresikan manifestasi alam yang
indah seperti apa adanya kedalam karya, akan tetapi juga mengekspresikannya
dari hasil simplifikasi alam dengan hanya menangkap hakikat dari obyek,
sehingga memunculkan karya-karya dalam wujud abstrak, dengan
berbagai‘nilai-nilai’ yang diungkapkan lewat ‘tanda-tanda’visualnya.

Seni patung pada zaman dahulu di buat untuk kepentingan keagamaan,


pada jaman hindu dan budha, patung di buat untuk menghormati dewa atau
orang yang di jadikan teladan. Pada perkembangan selanjutnya patung di buat
untuk monument/ peringatan suatu peristiwa besar pada suatu bangsa,
kelompok atau perorangan.

Pada jaman sekarang seni patung sering diciptakan untuk hiasan,


penciptanya lebih bebas dan bervariasi dan seni patung itu diciptakan untuk
dinikmati nilai keindahan bentuknya.

Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang


dapat bertahan selama mungkin. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan
menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari
perunggu dan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Kadang, walaupun
sangat jarang, digunakan pula bahan berharga seperti emas, perak, jade, dan
gading. Bahan yang lebih umum dan tidak terlalu mahal digunakan untuk
tujuan yang lebih luar, termasuk kayu, keramik, dan logam.

3
Secara umum fungsi seni patung tidak terlepas dari tujuan
diciptakannya patung itu sendiri. berdasarkan tujuan pembuatannya, patung
ada enam macam, yaitu sebagai berikut:

a) Patung religi, sebagai sarana untuk beribadah atau bermakna


religious
b) Patung monumen, untuk memperingati jasa seseorang, kelompok,
atau peristiwa bersejarah
c) Patung arsitektur, yaitu patung yang ikut aktif berfungsi dalam
konstruksi bangunan
d) Patung dekorasi, yaitu patung untuk menghias bangunan atau
memperindah lingkungan taman
e) Patung seni, yaitu patung yang diciptakan untuk dinikmati
keindahannya
f) Patung kerajinan, yaitu patung hasil karya kerajinan.

B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Dalam penelitian kecil ini, saya sebagai peneliti mengumpulkan data
dari beberapa teknik yang digunakan, yang mana teknik pengumpulan data ini
sangat penting demi terciptanya hasil laporan mini riset ini. Atas dasar itu
sebagai peneliti yaitu saya sendiri menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data, yang pertama yaitu teknik dokumentasi dengan
menangkap gambar monument patung Sisingamangaraja dengan kamera
smartphone merk ASUS milik saya. Yang kemudian saya melakukan
pengamatan terhadap anatomi yang ada pada patung tersebut apakah sudah
menerapkan anatomi yang baik atau tidak. Dengan dua hal ini lah saya
berpedoman dalam menyelesaikan pelaporan hasil mini riset ini sebagai salah
satu bentuk penugasan dari 6 tugas yang harus dikerjakan dalam mata kuliah
anatomi plastis ini.

C. ANALISIS DATA
1. Sejarah Kehidupan Sisingamangaraja

4
Sisingamangaraja XII lahir pada tahun 1849 di bahkara yang
merupakan salah satu tempat indah di tepian danau toba itu memiliki nama
kecil patuan bosar gelar Onpu Pulo Batu. Nama "Sisingamangaraja XII
sendiri berasal dari bahasa sanskerta yaitu "singa" dan "mangaraja".Pada
saat usianya baru 19 tahun ia dinobatkan menjadi raja loh yang pada saat
itu jatuh pada tahun 1871.

Untuk melawan belanda,sisingamangaraja XII menjalin kerjasama


persekutuan dengan beberapa suku di aceh dan kerajaan aceh serta dengan
kerajaan minangkabau. Berkat jalinan kerjasama persekutuan ini lah yang
menyebabkan aceh dan tanah batak sulit ditaklukkan Belanda.

Sisingamangaraja XII dikenal sebagai sosok yang anti perbudakan


dan penindasan. Ia sangat menghargai hak kemerdekaan hidup maka dari
itu ia berjuang menentang penindasan belanda di indonesia terutama di
tanah batak sumatera utara. Dengan dukungan rakyat tanah batak pada
tahun 1877 ia menyatakan perang kepada belanda. Perang panjang
berlangsung selama tiga dasawarsa.

Pada akhirnya tahun 1907, sisingamangaraja XII tertembak setelah


bertempur dalam jarak dekat dengan sebuah pasukan khusus pimpinan
kapten christoffel. Beberapa sumber yang kami dapatkan bercerita bahwa
sebenarnya sisingamangraja XII kebal peluru namun karena terpercik dara
putrinya, lopian yang tertembak, maka sisimangaraja XII pun gugur
bersama dua puteranya . Sebelum tertembak nya sisimangaraja XII,
hampir seluruh kerabat dan keluarga besar sisingamangaraja XII ditangkap
namun para pengikutnya berpencar dan meneruskan perlawanan.

Sisingamangaraja XII dikebumikan oleh Belanda secara militer


pada tahun 22 juni 1907 di silindang. Makamnya baru dipindahkan ke
soposurung ,balige seperti sekarang ini sejak 17 Juni 1953.

Untuk menghormati perjuangan raja Sisingamangaraja XII , tahun


1979 di bangun monumen pahlawan  Raja Sisingamangaraja XII di kota

5
medan dekat stadion teladan serta dijadikan nama jalan di kota medan
serta dijadikan nama sekolah dan perguruan tinggi di salah satu wilayah di
sumatera utara.

2. Unsur anatomi patung Sisingamangaraja

Gambar tampak serong/ depan

Gambar tampak belakang dan samping

6
Monumen patung Sisingamangaraja dibangun tinggi dengan
pijakan seekor kuda, khas Raja Sisingamangaraja. Jika dilihat berdasarkan
anatominya, patung ini sudah sangat menerapkan antomi yang baik
berdasarkan yang melatabelakangi seorang Sisingamangaraja yang dibuat
dengan gagah perkasa dengan otot-otot yang kuat dan perkasa, dan
dilengkapi juga dengan seekor kuda yang mejadi khas seorang
Sisingamangaraja juga dibuat dengan anatomi yang sesuai dengan karakter
kuda yang memiliki tenaga yang luar biasa. Hal itu digambar dari patung
tersebut dengan anatomi tubuh yang berotot-otot.Dalam hal ini patung
sudah menerapkan anatomi dengan sangat baik dan sesuai dengan karakter
dan latar belakang yang ada mengenai seorang pahlawan
Sisingamangaraja.

Ikon yang mengisahkan tentang perjuangan seorang Raja


Sisingamangaraja saat mempertahankan tanah leluhur di masa penjajahan.
Monumen tersebut berada di area taman dengan rumah Batak yang
dipagari tinggi.Uniknya, untuk masuk ke monumen tersebut harus seizin
petugas. Tidak sembarangan masuk sebab pagar selalu dikunci.Tapi
wisatawan bisa mengambil foto dari luar pagar. Monumen dan rumah
Batak tersebut tampak jelas dari luar pagar.

7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Anatomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh


manusia, jadi menggambar anatomi plastis ini adalah menggambar tentang
fenomena permukaan bentuk tubuh manusia, jadi berbeda dengan gambar
anatomi tubuh manusia pada Ilmu Pengetahuan Alam / Biologi dimana
penggambaran anatomi lebih kepada organ tubuh yang dengan cara kerjanya
adalah dengan mengurai tubuh manusia dan memotong serta mengiris tubuh
manusia tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Patung adalah jenis karya seni dalam wujud tiga dimensi. Dalam era
industri dan teknologi yang semakin canggih sekarang ini, karya karya seni
patung hadir dan ikut memberikan interpretasinya atas dampak era tersebut.

Para pematung tidak hanya sekedar mengekspresikan manifestasi alam


yang indah seperti apa adanya kedalam karya, akan tetapi juga
mengekspresikannya dari hasil simplifikasi alam dengan hanya menangkap
hakikat dari obyek, sehingga memunculkan karya karya dalam wujud abstrak,
dengan berbagai‘nilainilai’yang diungkap kan lewat ‘tand a-tanda’visualnya.

Anatomi sangat erat kaitannya dalam hal membuat suatu karya seni
patung, apalagi patung yang berwujud monumental manusia yang sangat
memerlukan keterampilan dan pemahaman mengenai anatomi demi
terciptanya suatu karya patung yang baik. Dalam mini riset ini monument
patung Sisingamangaraja sudah memiliki unsur anatomi yang sudah baik dan
sesuai dengan latar belakang yang ada sehingga para orang-orang yang
melihatnya dapat memahami dan merasakan bagaimana seorang
Sisingamangaraja pada saat itu dengan anatomi tubuh yang ada.

8
B. Saran
Saran untuk penelitian ini ialah untuk para pengerajin patung agar
selalu memperhatikan anatomi dalam merancang suatu patung. Dengan hal itu
karya yang tercipta akan baik adanya dan dapat diterima oleh masyarakat
yang melihatnya. Dan juga bagi para masyarakat agar selalu menjaga
kebersihan di area monument patung agar selalu terlihat bersih dan menarik
untuk para wisatawan nantinya untuk mengunjungi daerah-daerah bersejarah
khususnya kota Medan dengan ikon bersejarahnya yaitu patung
Sisingamangaraja.

Anda mungkin juga menyukai