Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SENI BUDAYA

KARYA SENI TIGA DIMENSI

DAN

PAMERAN KARYA SENI

DISUSUN OLEH :

NAMA: SINTA PUSPITASARI

KELAS: X MIA 1

SMAN 1 TERBANGGI BESAR

TP 2016/2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala hidayah dan rahmat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini, Pada dasarnya, tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu syarat dalam mata pelajaran Seni Budaya Keterampilan serta untuk
melatih membiasakan diri untuk membaca dan memahami tentang seni rupa tiga dimensi
serta pameran karya seni.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing
dan memberikan dukungan kepada penulis dalam pelaksanaan pembuatan makalah dan
dengan terselesaikannya makalah ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam
pengolahan data maupun dalam sistematika penulisan makalah. Untuk itu saya harapkan dari
semua pihak guna menyempurnakan dalam penyusunan makalah selanjutnya.

Terlepas dari kekurangan yang ada, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat, Baik bagi kami sendiri maupun pembaca pada umumnya.

Terbanggi Besar, Januari 2017

( Sinta Puspitasari )

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 4
A. Latar Belakang...................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................ 4
C. Tujuan................................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Rupa Tiga Dimensi..................................................................................... 5


B. Jenis-jenis karya seni rupa tiga dimensi............................................................................... 6
C. Media dan teknik dalam berkarya seni rupa........................................................................ 8
D. Simbol dalam karya seni rupa 3 dimensi.............................................................................. 8
E. Nilai estetis suatu karya seni 3 dimensi............................................................................... 9
F. Karya seni rupa 3 dimensi nusantara dan mancanegara..................................................... 11
G. Pengertian pameran............................................................................................................ 17
H. Jenis-jenis pameran.............................................................................................................. 17
I. Fungsi dan tujuan pameran.................................................................................................. 17
J. Perencanaan kegiatan pameran........................................................................................... 18

BAB III PENUTUP........................................................................................................................ 19

A. Kesimpulan............................................................................................................................... 19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Latar belakang penulisan makalah ini antara lain :

a. Karena penulis ingin menjadikan seni rupa sebagai media belajar bagi siswa dan masyarakat luas.
b. Karena penulis ingin menjelaskan karya seni rupa 3 dimensi secara rinci.
c. Pameran dapat meningkatkan kreatifitas dan inovasi seseoarang dalam membuat karya seni.

1.2 Rumusan masalah

a. Apa yang dimaksud dengan karya seni rupa 3 dimensi?


b. Apa saja jenis-jenis karya seni rupa 3 diemnsi?
c. Media dan teknik dalam karya snei rupa 3 dimensi
d. Simbol dalam karya seni rupa 3 dimensi
e. Nilai estetis dalam karya seni rupa 3 dimensi
f. Apa saja contoh karya seni rupa 3 dimensi di indinesia dan di mancanegara?
g. Apakah pengertian dari pameran?
h. Apa saja jenis-jenis pameran?
i. Apakah fungsi dan tujuan dari pameran?
j. Bagaimana perencanaan kegiatan pameran?
k. Pameran apakah yang pernah diadakan di Indonesia dan Mancanegara

1.3 Tujuan
Tujuan saya menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan dan memberi wawasan bagi para
pembaca agar mengetahui lebih dalam mengenai karya seni rupa tiga dimensi dan pameran. Dan
seni rupa dapat selalu berkembang / tidak mudah terlupakan oleh kalangan remaja. Serta berusaha
agar masyarakat indonesia lebih kreatif, dan berkembang dalam pola fikir nya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 pengertian karya seni rupa 3 dimensi

Seni rupa 3 dimensi merupakan karya seni yang dibatasi tidak hanya dengan sisi panjang dan lebar,
tetapi juga dibatasi oleh kedalaman. Atau dalam bahasa sederhananya yaitu karya seni yang memiliki
ruang. Karya seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar
dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh karya seni tiga dimensi
diantaranya adalah : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.
Selain sebagai benda hias karya senirupa tiga dimensi juga dapat berupa benda pakai yang memiliki
nilai praktis sekaligus juga nilai keindahan. Misalnya pada sebuah kursi yang berfungsi sebagai
tempat duduk sekaligus juga sebagai keindahan dengan ukiran yang ada pada kursi tersebut.

Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai ukuran panjang,
lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar dan tidak datar,
sehingga penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding sebagai dasarnya,
sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan misalnya perabotan rumah
tangga.

Seni rupa 3 diemnsi dibedakan menjadi dua yaitu :


A. KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI MURNI
Seni rupa murni merupakan karya seni yang menonjolkan keindahan dibandingkan dengan
fungsi daripada benda tersebut. Sehingga karya seni rupa murni hanya bisa dinikmati
keindahannya saja. Contoh dari seni rupa murni 3 dimensi yaitu patung.

B. KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI TERAPAN


Seni rupa terapan merupakan karya seni yang maksud dan tujuannya untuk mempermudah
hidup manusia, namun di sisi lain tetap memiliki nilai keindahan atau estetika. Contohnya
benda yang biasa kita pakai sehari-hari seperti peralatan dapur, arsitektur dan sebagainya.

5
2.2 Jenis-jenis karya seni rupa 3 dimensi

1. Seni patung

Patung adalah contoh karya seni rupa 3 dimensi yang paling mudah. Patung merupakan
suatu contoh karya seni 3 dimensi yang terbuat dari benda padat maupun lunak yang
memiliki panjang, lebar, maupun tinggi. Pembuatan patung dapat dibuat dengan
menggunakan teknik memahat. Pada umumnya patung dibuat dari kayu, batu atau benda
keras lainnya yang dipahat sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk menyerupai
binatang, manusia maupun bentuk lainnya.

2. Seni Kriya

Seni Kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan keterampilan
tangan (hand skill) dan memperhatikan segi fungsional (kebutuhan fisik) dan keindahan
(kebutuhan emosional). Karya seni kriya dikategorikan sebagai karya seni rupa terapan
nusantara. Dalam perkembangannya, karya seni kriya identik dengan seni kerajinan

6
karena terlihat dari cara pembuatan Karya Seni Kriya dengan menggunakan tangan
(hand made).

3. Seni Bangunan

Seni arsitektur / seni bangunan adalah cabang seni rupa yang menggunakan imajinasi
untuk memberikan bentuk pada suatu bangunan tempat tinggal atau bangunan serbaguna
lainnya. Dalam dunia arsitektur, seniman merancang pembangunan lingkungan mulai
dalam lingkup kecil seperti bangunan atau desain produk, hingga dalam lingkup besar
seperti perencanaan perkotaan atau taman kota.

4. Seni Keramik

cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk menciptakan sebuah karya seni
dan bersifat tradisional hingga kontemporer. Seni keramik memiliki fungsi sebagai
kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat melalui proses sedemikian rupa
mulai dari dipijit, butsir, pilin, ataupun dengan cara pembakaran dan juga glasir. Dalam
membuat keramik membutuhkan teknik-teknik yang khusus dan juga unik. Hal ini sangat
berkaitan dengan sifat tanah liat yang plastis. Dalam pembuatannya dibutuhkan
keterampilan khusus mulai dari pengolahan hingga penanganannya.

7
2. Media Dan Teknik

Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan. Teknik
pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut.
Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung
dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu.
Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya,
membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat.
Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan
adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.
Misalnya, membuat patung.
Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu ke bahan lain
untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung kontemporer dengan bahan dasar
logam.
Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu. Misalnya,
membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen.

D. Simbol Dalam Karya Seni Rupa Tiga Dimensi


Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Secara konseptual, kata simbol ini
memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek
tertentu.
Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi,
gagasan, objek.
Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan kesepakatan atau
kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas.
Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu
dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat
itu. Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.
Kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud
objeknya maupun unsur-unsur rupanya.
Patung, tugu dan monumen memiliki makna dan simbol tertentu. Biasanya berukuran besar dan
dibangun untuk memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-tempat bersejarah.Tugu
Proklamasi di Jakarta adalah simbol dari kemerdekaan dan perjuangan rakyat Indonesia. Tugu
katulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat untuk menandai tempat yang dilalui garis katulistiwa.

8
Pahlawan atau orang yang berjasa dan orang yang dihormati sering dibuatkan patungnya.
Patung itu menjadi simbol kekuatan, kepahlawanan dan perjuangannya. Banyak pahlawan dan
orang yang berjasa di Negara kita. Kepahlawanan dan perjuangan orang orang tersebut dikenang
hingga saat ini, dijadikan tauladan bagi masyarakat dan bangsa.
Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur rupa seperti warna, garis, bidang dan bentuk.
Unsur-unsur rupa itu digunakan selain untuk memperindah bentuknya, unsur rupa pada karya seni
rupa tiga dimensi ini dapat saja memiliki makna simbolik. Garis tebal, garis tipis, garis lurus,
garis lengkung memiliki makna simbolik yang berbeda-beda. Makna-makna simbolik ini
mungkin saja berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Dalam pembelajaran seni rupa, kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya
seni rupa baik wujud objeknya maupun unsur-unsur rupanya. Misalnya merah adalah simbol
keberanian. Patung katak sebagai simbol pemanggil hujan. Patung kuda sebagai simbol kegagahan,
dan lain sebagainya. Dalam cerita sering digunakan beberapa jenis hewan untuk melambangkan sifat-
sifat tertentu. Misalnya, simbol kancil melambangkan makna cerdik, lincah dan banyak akal. Serigala
seringkali digunakan untuk melambangkan keserakahan dan kelicikan. Lain lagi dengan keledai yang
digunakan untuk melambangkan kemalasan dan kebodohan. Dalam seni rupa, simbol dapat dijumpai
pada karya dua dimensi maupun tiga dimensi. Patung, tugu dan monumen misalnya, adalah karya seni
rupa tiga dimensi yang dapat memiliki makna dan simbol tertentu. Kebiasaan untuk membuat patung,
tugu dan monumen yang melambangkan sesuatu sudah dilakukan orang sejak jaman dahulu. Tugu
dan monumen ada yang terbuat dari batu dan logam. Biasanya berukuran besar dan dibangun untuk
memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-tempat bersejarah.

E. Nilai Estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi


Pembicaraan tentang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada keindahan yang sedap dipandang
mata. Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat obyektif dan subyektif.
Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu
sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa
tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan obyek yang
membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsurunsur visual inilah yang
mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Nilai estetis subyektif, keindahan seni rupa tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh
mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Ketika
melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, kita dapat menemukan nilai estetis dari

9
penataan unsur rupa pada karya tersebut. Kita merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam
karya tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya.

Estetika dapat dipandang dari berbagai aspek, tetapi pegangan untuk memahami nilai-nilai estetika
yang dipergunakan dalam karya seni terdapat nilai bahwa estetika terdiri dari:
a. Absolutisme; doktrin tentang pembakuan suara/pengakuan mengenai keindahan. Penilaian dengan
doktrin ini tidak dapat ditawar lagi, artinya: karya yang tidak memenuhi syarat maka karya itu tak
mempunyai nilai.
b. Anarki; doktrin ini menyerahkan penilaian kepada masing-masing pribadi secara murni, subjektif
dan tak perlu tanggung jawab.
c. Relativisme; doktrin ini menggunakan kriteria atau pembakuan tentang nilai estetika yang tidak
mutlak (absolut), tetapi masih objektif dalam pemikiran karena karya berasal dari keinginan dan
motivasi manusia abadi. pada masa sekarang estetika bisa berarti tiga hal, yaitu:
1. Studi mengenai fenomena estetis
2. Studi mengenai fenomena persepsi
3. Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis
Ini ada salah satu pernyataan mengenai estetika dirumuskan oleh Clive Bell, yang berpendapat bahwa,
"keindahan hanya dapat ditemukan oleh orang yang dalam dirinya sendiri telah memiliki pengalaman
sehingga dapat mengenali wujud bermakna dalam satu benda atau karya Seni tertentu dengan getaran
atau rangsangan keindahan".

10
2.6 Seni rupa 3 dimensi di Indonesia dan mancanegara

INDONESIA

11
12
13
14
MANCANEGARA

15
16
2.4 Pengertian pameran

Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa kepada
publik melalui media karya seninya. Tujuan diadakan pameran:

a. Tujuan Sosial = Kegiatan pameran baik skala luas maupun terbatas, karya seni yang dipamerkan
dipergunakan untuk kepentingan sosial.
b. Tujuan Komersial = Kegiatan pameran dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan bagi
seniman dan penyelenggara pemarean.
c. Tujuan Kemanusiaan = Kegiatan pameran untuk kepentingan pelestarian, dan pengembangan
hasil karya seni yang dimiliki masyarakat.

2.5 Jenis-jenis pameran

a. Pameran tunggal yaitu pameran yang dilakukan oleh perorangan dan biasanya hanya menampilkan
satu jenis karya seni.

b. Pameran kelompok yaitu menyebut pameran yang dilakukan oleh sekelompok seniman.

c. Pameran restospeksi yaitu pameran sejaran perjalanan seorang seniman dalam berkarya dan
dilakukan oleh perorangan. Pameran restospeksi dapat berisi karya seni lukis, seni patung, kramik,
grafis, atau karya seni lainnya atas nama perorangan.

d. Pameran disein yaitu pameran desain atau pameran produk kerajinan seperti arsitektur, pameran
hasil riset produk, pameran kriya, pameran furnitur, pameran produk elektonik, pameran otomotif,
pameran perhiasan, pameran produk pelengkap rumah sakit, dan sebagainya.

2.6 Fungsi dan tujuan pameran

Fungsi pameran:
1. Fungsi utama dari pameran seni rupa pada hakekatnya adalah untuk membangkitkan apresiasi
seni pada masyarakat, disamping sebagai media komunikasi antara seniman dengan
penonton. Kegiatan pameran merupakan wahana untuk menumbuhkembangkan apresiasi
masyarakat tehadap seni. Bentuk apresiasi terdiri :
2. a) Apresiasi kreatif membawa pengamat untuk menggunakan rasio dalam menanggapi
persoalan yang dihadapinya
3. b) Apresiasi afektif lebih melibatkan perasaan sehingga pengamat merasa dan
mengalamiempati dan memperoleh rasa puas dari pada orang yang hanya melakukan apresiasi
kreatif.
4. Berikut fungsi pameran adalah sebagai berikut:

Fungsi Apresiasi: kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni.

Fungsi Edukasi: kegiatan pameran karya seni akan memberikan nilai-nilai ajaran terhadap
masyarakat terutama apresiator, misalnya nilai keindahan, nilai sejarah, nilai budaya, dan
sebagainya.

Fungsi Rekreasi: kegiatan pameran memberikan rasa senang sehingga dapat memberikan
nilai psikis dan spiritual terutama hiburan.

Fungsi Prestasi: kegiatan pameran dapat diketahui para seniman yang berbakat, hal ini bisa
kita saksikan dari bentuk-bentuk kreasi yang ditampilkan.

17
Tujuan pameran :
1. Tujuan sosial berarti bahwa kegiatan pameran seni rupa baik skala besar maupun skala
terbatas di sekolah. Karya seni yang dipamerkan dipergunakan untuk kepentingan sosial.
2. Tujuan komersial pameran berkaitan dengan kegiatan untuk menghasilkan profit atau
keuntungan terutama bagi seniman dan penyelenggara penyelenggara pameran. Berkaitan
dengan tujuan komersial, sebuah kegiatan pameran diselenggarakan dengan harapan karya
yang dipamerkan terjual dan mendatangkan keuntungan bagi pemilik karya atau
penyelenggara pameran.
3. Sedangkan tujuan kemanusiaan kegiatan pameran adalah untuk kepentingan pelestarian,
pembinaan nilai-nilai, dan pengembangan hasil karya seni budaya yang dimiliki oleh
masyarakat. Jika pameran bertujuan sosial kemanusiaan, maka dana hasil penjualan karya
akan digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan,
masyarakat tidak mampu atau korban bencana alam.
4. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa di sekolah, tujuan utama pameran
disekolah adalah untuk mendapatkan apresiasi dan tanggapan dari pengunjung dalam rangka
meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya serta peningkatan wawasan kesenirupaan

2.7 Perencanaan pameran karya seni

1. Menentukan Tujuan
Langkah pertama adalah menentukan tujuan penyelenggaraan pameran yang akan dilaksanakan
nanti untuk apa.Penyelenggaraan pameran dapat bertujuan untuk kemanusiaan, komersil ataupun
pendidikan

2. Menentukan Tema
Tema bertujuan untuk memperjelas tujuan penyelenggaraan pameran sehingga misi pameran dapat
tercapai

3. Menyusun Kepanitiaan
Kepanitiaan perlu dibuat untuk mendukung pelaksanaan pameran. Penyusunan struktur organisasi
kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi dan kondisi sekolah.
Penyelenggaraan pameran akan berjalan lancar apabila ada pembagian tugas yang jelas.
Berikut susunan kepanitiaan Pameran seni rupa :

a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Bendahara
e. Seksi Sekretaris
f. Seksi Usaha
g. Seksi Publikasi dan Dokumentasi
h. Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang
i. Seksi Stand
j. Seksi Pengumpulan dan Seleksi Karya
k. Seksi Perlengkapan
l. Seksi Keamanan
m. Seksi Konsumsi

4. Menentukan Waktu dan Tempat


Pelaksanaan Pameran disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran, misalnya pada akhir semester
atau pada waktu penerimaan raport semester.

5. Menyusun Agenda Kegiatan

18
Agenda kegiatan disusun dalam sebuah tabel degan mencantumkan komponen jenis kegiatanan, dan
waktu pelaksanaan serta siapa yang bertanggungjawab.

6. Menyusun Proposal Kegiatan


Penyusunan kegiatan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran.Selain
itu proposal kegiatan bisa digunakan untuk mencari dana dari pihak ketiga (Sponsorship) untuk
membantu kelancaran kegiatan. Secara umum isi proposal antara lain; latar belakang, tema, nama
kegiatan, landasan dasar penyelenggaran, tujuan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan,
ketentuan sponsorship dan lain-lain.

2.8 kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan makalah diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan menggunakan media pameran efektif untuk meningkatkan motivasi,


prestasi belajar

2. Cara meningkatkan motivasi, prestasi belajar dengan menggunakan media pameran adalah :

a. Media pameran dibuat yang menarik

b. Guru harus trampil memilih tema,menyusun hasil karya peserta didik

c. Peserta didik harus menyukai dan mau melaksanakanya

Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai ukuran panjang,
lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar dan tidak datar,
sehingga penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding sebagai dasarnya,
sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan misalnya perabotan rumah
tangga.

19
20

Anda mungkin juga menyukai