Disusun Oleh:
AL – KIFAYAH RIAU
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayahnya sehingga kami dapat penyusunan makalah tepat pada waktunya.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena
itu, kami dengan lapang dada membuka selebar lebarnya pintu bagi para pembaca
yang ingin memberi saran ataupun kritikan demi memperbaiki makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
6. Mencetak timbul dari bahan pelepah pisang dan buah belimbing ................... 8
4. Kerajinan Tangan dari Koran dan Majalah Bekas Yang Bermanfaat ................ 13
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 20
B. Saran ...................................................................................................................... 21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Karya seni rupa ada di sekitar kita. Seringkali kita tidak menyadari bahwa benda-
benda yang dekat dengan aktivitas kita sehari-hari adalah karya seni rupa. Karya seni
rupa ini ada yang berdimensi dua dan berdimensi tiga. Karya seni rupa dua atau tiga
dimensi dibedakan dari bagian karya yang diserap oleh mata. Pada bagian inilah kita
akan melihat bentuk obyek yang terdapat di dalamnya.
Karya seni rupa dua dimensi (2D) ada yang memiliki fungsi pakai dan ada yang
memiliki fungsi hias atau fungsi ekspresi saja. Ada berbagai aspek dalam karya seni
rupa dua dimensi. Berbagai unsur rupa seperti garis, bentuk, bidang, warna disusun
sedemikian rupa sehingga membentuk obyek tertentu pada karya seni rupa dua
dimensi tersebut. Untuk mewujudkan karya seni rupa dua dimensi ini digunakan
berbagai bahan, medium, dan teknik sesuai dengan obyek dan fungsi yang diinginkan.
Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena
mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak
mempunyai bidang datar dan tidak datar, sehingga penempatannya berdiri lepas
artinya tidak tergantung pada dinding sebagai dasarnya, sebagai contohnya patung,
seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan misalnya perabotan rumah tangga.
Dalam seni kegiatan ini dapat bermanfaat juga untuk menciptakan kreatifitas.
Contoh kreatifitas dari mendaur ulang sampah, baik sampah organik maupun sampah
an-organik, ataupun bisa dengan membuat karya seni dari bahan yang sederhana
menjadi barang yang bernilai jual tinggi.
Dalam memanfaatkan 2 jenis sampah ini banyak sekali. Untuk mendaur ulang
sampah organic maupun sampah an-organik diperlukan kreatifitas, ketekunan dan
inovasi-inovasi yang baru. Salah satu contohnya adalah seperti membuat bondu atau
bandana dari kain fanel.
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja unsur dan obyek karya seni rupa dua dimensi?
3. Apa saja medium, bahan, dan teknik karya seni rupa dua dimensi?
1
6. Apa saja Prinsip Karya Tiga Dimensi?
8. Bagaimana proses Kerajinan Tangan dari Koran dan Majalah Bekas Yang
Bermanfaat?
9. Apa saja Manfaat Limbah Koran Bekas : Membuat Kerajinan Tangan Yang
Berguna?
C. Tujuan Masalah
2. Untuk mengetahui unsur dan obyek karya seni rupa dua dimensi.
3. Untuk mengetahui medium, bahan, dan teknik karya seni rupa dua dimensi.
8. Untuk mengetahui proses Kerajinan Tangan dari Koran dan Majalah Bekas
Yang Bermanfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah "Seni Rupa" seringkali kalian jumpai baik dalam bentuk tulisan maupun
yang diperbincangkaan secara lisan.Apa itu seni rupa, seni rupa adalah cabang seni
yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan
dengan rabaan.
Demikian pula karya seni rupa 2 Dimensi,adalah Karya seni rupa yang hanya
memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah
pandang saja.
a. Garis (line)
Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam mewujudkan sebuah
karya seni rupa.Garis memiliki dimensi memanjang dan mempunya arah serta sifat"
khusus seprti : pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak.
b. Raut
c. Ruang
Unsur ruang dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi menunjukaan kesan dimensi
dari objek yang terdapaat pada karya seni rupa tersebut
d. Tekstur
Tektsur / Barik adalah unsur rupa yang menunjukaan kualitas taktis dari suatu
permukaan suatu object pada karya seni rupa. Berdasarkan wujudnya, teksturnya dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu tektsur asli dan buataan
e. Warna
3
Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatiaan dalam berkarya seni rupa
terdpat beberapa teknik penggunaan warna ,yaitu harmonis,heraldis,murni da
sterusnya
f. Gelap – Terang
Unsur gelap terang pada karya seni rupa timbul karna adanya perbedaan intensitas
cahaya yang jatuh pada permukaan benda.Bagian yang terkena cahaya lebih terang
dari yang tidak terkena .
Bahan utama (Medium) dan bahan penunjang dalam pembuatan seni rupa,
contohnya pada umumnya perupa membuat karya lukisan menggunakan kanvas dan
cat sebagai bahan utamanya serta kayu dan paku sebagai bahan penunjang.
Bahan untuk membuat karya seni di kategorikaan menjadi 2 yaitu bahan alami dan
bahan sintesis berdasarkaan sumber bahan dan proses pembuataanya
Karya seni rupa ada juga yang dinamai berdasarkaan teknik utama yang
digunakaan dalam pembuataanya. Seni kriya batik misalnya, menunjukaan jenis karya
seni rupa yang dibuat dengan teknik membatik, begitu pula kriya seni rupa anyam
yang menggunakan teknik menganyam.
Yaitu media yang digunakan untuk pembuatan karya seni dua dimensi.Beberapa
diantaranya adalah :
a. Pensil
Pensil merupakan alat yang dapat digunakan menggambar secara utuh ataupun
hanya sketsa saja. Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau
kehitaman karbonnya. Untuk pensil berkode B menandakan jenis pensil lunak dan
hitam. Terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk media
menggambar. Untuk pensil berkode H menandakan jenis pensil keras. Terdiri dari
kode H, 2H, 3H sampai 6H, sering digunakan untuk menggambar proyeksi.
Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar potret.
Sifatnya hitam pekat dan agak sulit dihapus. Cocok untuk membuat gambar potret.
4
Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kita seringkali
keliru ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel (Oil Pastel)
terbuat dari bahan kapur halus yang dicampur tepung warna dan berbasis minyak.
Jejak warnanya yang dihasilkan pastel sangat tajam dan kuat serta mempunyai daya
lekat yang baik pada kertas. Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin (lilin)
dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras.
d. Pena
Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan ujung
yang bermacam-macam bentuk dan ukurannya.
e. Tinta Bak
Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak luntur
jika kena air. Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan
berbentuk balok-balok kecil (dicairkan dulu sebelum digunakan). Cara menggambar
dengan tinta bak ini yaitu dengan menggunakan kuas.
f. Cat
Jenisnya ada dua yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour
yang bersifat plakat atau lebih cerah.
Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas. Sifatnya tidak
mudah kering dan warnanya tahan lama.
g. Kuas
Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat ke atas kertas atau kanvas. Ukuran
bulunya ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Untuk jenis
kuas cat air, bulunya halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam air.
Jenis kuas cat minyak, bulunya lebih kasar.
h. Spidol
Tersedia dengan berbagai warna dan ukuran. Spidol berujung lunak dan dan bisa
bergerak spontan. Tebal tipisnya garis dapat diperoleh sesuai dengan penekanan pada
saat menggoreskannya
5
i. Palet
Merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibuat
dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.
j. Komputer
Merupakan media berkarya yang telah populer. Teknologi digital saat ini
memungkinkan untuk membuat teknik gambar yang beragam.
Teknik ini dapat menggunakan bahan dengan campuran air di atas kertas, kain,
atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat
menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak. Hasilnya berupa gambar yang
transparan karena menggunakan sapuan tipis dalam menggores .
b. Teknik Pointilis
Adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik
hingga membentuk objek.
c. Teknik Arsir
Dibuat dengan menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis
berulang yang menimbulkan kesan gelap terang, gradasi.
f. Teknik plakat
Yaitu cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air atau cat poster dengan
sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup.
g. Teknik Semprot
6
Yaitu cara melukis dengan cara menyemprotkan bahan cat cair denagn
menggunakan sprayer. Untuk melukis dengan teknik ini kita harus hati-hati untuk
setiap poin lukis nya. Contoh lukisan teknik semprot yaitu gambar reklame
h. Teknik Tempera
Teknik melukis yang dilakukan khusus pada dinding yang masih basah sehingga
hasilnya akan menyatu dengan design arsiteknya.
i. Teknik Kolase
Teknik melukis yang dilakukan dengan memotong kertas menjadi bagian kecil-
kecil lalu potongan kertas tersebut kita tempel pada bidang lukis sehingga membentuk
lukisan.
a. Seni Lukis
Seni lukis biasanya dibuat di atas media kain kanvas, kertas, dan kaca. Peralatan
yang digunakan dapat berupa cat minyak (acrylic), cat air, cat poster, dan sebagainya.
Pada karya seni rupa purbakala objek yang dipilih kebanyakan berupa bentuk
manusia, flora dan fauna.
b. Seni Grafis
Ialah seni membuat gambar dengan alat cetak. Seni grafis yang datang ke
Indonesia memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai teknik untuk menciptakan desain seni
murni dan sebagai alat atau teknik untuk memproduksi (menggandakan) karya seni.
Tokoh seniman grafis antara lain Firman Lie, Kaboel Suadi, dan Suromo.
c. Seni Ilustrasi
Ialah seni menggambar yang lebih mengutamakan fungsi gambar itu sendiri yaitu
untuk menjelaskan suatu teks, kalimat, naskah yang menjelaskan suatu keadaan yang
lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
d. Seni Batik
Ialah gambar hiasan yang dibuat di atas kain sutra yang teknik untuk membuatnya
mengunakan bahan lilin sebagai penutup dan alat canting. Selain canting, alat-alat
yang digunakan untuk membatik yaitu gawangan/tiang penyangga kain, dan wajan
sebagai tempat peleburan lilin.
7
6. Mencetak timbul dari bahan pelepah pisang dan buah belimbing
Mencetak adalah salah satu kegiatan dalam seni rupa untuk memperbanyak gambar
dengan alat cetak/ acuan/ klise dengan cara menggores atau mencukil pada sekeping
papan, gips, logam, atau bahan lainnya.
Yakni seni cetak yang mana bagian-bagiannya timbul, apabila diberi tinta dan
diletakkan path permukaan kertas (bidang datar) akan meninggalkan bekas yang
sesuai dengan bagian yang timbul path cetakan (klise).
Proses cetak tinggi menggunakan klise/ acuan/ alat cetak yang akan menghasilkan
gambar dari bagian yang menonjol. Apabila alat cetak dioles dengan tinta, bagian
yang menonjol atu akan menerima tinta. Jika klise/ alat cetak itu ditempelkan pada
kertas kemudian diangkat, maka tampaklah gambar pada kertas.
Contoh cetak tinggi yang sederhana ialah: stempel, jari, uang logam, potongan
pelepah pisang, tutup botol, kulit kacang, buah-buahan, rol tissu dan benang ditempel,
cukilan ubi/ wortel, dan sebagainya.
Cara pembuatan:
Bahan dan alat yang diperlukan: kertas, pewarna, pelepah daun, buah, daun-
daunan, umbi-umbian, pisau, cutter, silet, alas pewarna, spon/busa, kapas, koran
bekas. Proses pengerjaannya:
8
Pilihlah penampang apa yang akan dijadikan acuan cetaknya pelepah daun
atau buah-buahan. Pelepah daun yang sering dijadikan acuan cetak adalah:
pelepah daun pisang, pelepah daun talas, pelepah daun pepaya. Buah
belimbing dapat pula dijadikan sebagai acuan cetak.
Potonglah penampang bahan acuan cetak itu dengan pisau, cutter atau silet.
Arah potongan bebas. Usahakan agar permukaan potongan rata. Kerataan
permukaan potongan sangat menentukan hasil cetakannya.
Siapkan pewarna. Pewarna yang disiapkan bergantung dari keadaan bahan
acuan cetaknya. Bila acuan cetaknya masih mengeluarkan getah/cairan,
cukup disediakan serbuk pewarna saja. Pewarna akan menjadi cair setelah
bersatu dengan cairan acuan cetak. Akan tetapi bila acuan cetaknya tidak
mengeluarkan cairan, kita perlu menyediakan pewarna yang sudah
dicampur dengan air.Pewarna serbuk, cukup disebarkan pada alas warna
yang bentuknya datar dan rata misalnya: kaca, formica, lembaran plastik,
piring. Penampang acuan cetak yang mengandung cairan digosok-gosokan
pada serbuk warna yang ditaburkan di alas hingga rata, maka terjadilah
warna yang siap pakai. Pewarna cair dapat dipulaskan pada busa/spon, atau
pada kapas.
Mencetakkan acuan cetak. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan
ikutilah petunjuk ini.
Penampang acuan cetak yang masih basah tekankan pada
pewarna yang ada pada alas warna tadi.
Selanjutnya tempelkan (sambil ditekan) acuan cetak tersebut
pada kertas yang sudah diletakkan di atas koran.
Kemudian angkat acuan cetaknya. Gambar acuan cetak akan
tertera pada kertas. Untuk membuat bentuk/gambar yang sama, lakukan
kegiatan seperti yang dilakukan sebelumnya beberapa kali bergantung
kebutuhan pada kertas yang sama atau yang lain.
Acuan cetak yang sudah kering (tidak mengeluarkan cairan),
pengisian warnanya harus dengan cara menempelkan acuan cetak tersebut
pada spon/busa, atau kapas yang sudah diisi pewarna. Pencetakannya sama
seperti pada pencetakkan acauan cetak sebelumnya. Demikian pula
pengulangan pencetakkannya.
Perlu diperhatikan agar pewarna yang menempel pada acuan
cetak tidak berlebihan, tidak pula kekurangan. Bila hal ini terjadi, hasil
cetakannya tidak akan memuaskan.
Pilihlah bentuk daun yang menarik serta ukurannya tidak terlalu lebar.
Siapkan pewarna pada alas warna seperti pada cetak penampang. Usahakan
agar keadaan pewarna pada alas merata keadaannya, serta tidak terlalu
encer.
Tempelkan permukaan daun tadi serata mungkin pada alas pewarna.
9
Selanjutnya permukaan daun yang sudah berwarna tadi tempelkan pada
kertas yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Gosoklah permukaan daun itu
dengan hati-hati. Agar aman dan leluasa menggosok, simpanlah kertas di
atas permukaan daun tersebut.
Pada cetak umbi-umbian, kita harus membuat acuan cetak terlebih dahulu. Umbi-
umbian yang biasa digunakan untuk acuan cetak diantaranya adalah: ubi jalar,
kentang, talas, wortel, ketela pohon.
Potonglah umbi yang sudah dipilih untuk acuan cetak serata mungkin.
Buatlah gambar/bentuk pada permukaan potongan yang rata tadi.
Selanjutnya hilangkan atau rendahkan bagian permukaan yang nantinya
tidak akan memindahkan gambar/bentuk dengan jalan mengerat atau
menorehnya.
Siapkan pewarna sebelum melakukan pencetakkan. Namun sebaiknya lihat
kembali proses pencetakan penampang yang basah dan yang kering. Pada
cetak umbi-umbian-pun berlaku hal seperti itu, karena ternyata ada umbi-
umbian yang masih mengandung cairan dan sebaliknya. Oleh sebab itu
untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang masih basah, gunakan serbuk
warna. Sedangkan untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang sudah kering,
pewarna harus dicampur dahulu dengan air. Sekali lagi tata cara
pencetakkannya lihat proses cetak penampang.
Perlu diperhatikan agar pada proses cetak ini (penampang, daun-daunan, dan umbi-
umbian), digunakan alas yang agak empuk. Alas yang keras kurang baik hasilnya.
Seni rupa tiga dimensi adalah karya seni yang memiliki sisi panjang, lebar, tinggi,
dan volume agar bisa dinikmati dari segala arah. Jadi, karya seni rupa tiga dimensi
adalah karya seni yang memiliki ruang.
Seperti halnya karya dua dimensi, seni rupa tiga dimensi juga mengandung unsur
garis, bentuk, bidang, warna. Unsur-unsur tersebut disusun sedemikian rupa sehingga
membentuk objek tertentu.
a. Bentuk
• Bentuk Formal
10
Bentuk formal berarti bentuk tersebut mempunyai ukuran sesuai namanya, seperti
kubus, kotak memanjang (persegi panjang), bulat, bulat memanjang, kerucut, silindris,
piramid, dan lain sebagainya.
Bentuk non formal berarti bentuknya tidak beraturan dan tidak memerlukan ukuran
ketepatan. Ukurannya berupa volume, yaitu susunan benda atau barang apa saja yang
arahnya menjadi bentuk, namun tidak memerlukan ukuran garis.
b. Ruang
Unsur ruang tidak berdiri sendiri melainkan mempunyai dua golongan, yaitu:
Ruang nyata merupakan ruangan yang dapat terlihat dalam keadaan benar-benar
ada, misalnya ruang teras, ruang tamu, ruang kamar tidur, dan lain-lain.
Ruang ilusi merupakan ruangan yang dapat dirasakan melalui khayalan atau
imajinasi, misalnya ruangan yang ada hanya pada gambar yang seolah-olah benar
adanya.
c. Tekstur
Tekstur merupakan kondisi permukaan atau dasar lapisan atas benda yang ada
dalam karya seni rupa, misalnya tekstur yang halus, kasar, bergelombang, berongga,
dan lain-lain.
d. Warna
Unsur warna menjadi penyebab utama terciptanya keindahan dan kemegahan dari
hasil akhir sebuah karya seni rupa. Bayangkan jika sebuah tembikar tidak berwarna,
keindahannya terlihat kurang maksimal.
Ada pula pemaknaan warna sebagai simbolik yang berbeda-beda, misalnya warna
hitam yang sering digunakan sebagai lambang dukacita, merah bermakna keberanian,
dan lain-lain.
Satu di antara pembeda antara karya seni rupa dua dimensi dengan tiga dimensi
adalah unsur ruang. Objek seni rupa dua dimensi bisa dilihat dari satu sisi, sementara
karya tiga dimensi dapat dilihat lebih dari dua sisi.
11
Berikut ini prinsip lain dari seni rupa tiga dimensi:
a. Kesatuan (unity)
Kesatuan atau unity adalah prinsip yang menunjang adanya hubungan serta
keterkaitan unsur-unsur dalam seni rupa yang saling berpadu satu sama lain untuk
menciptakan komposisi seni rupa yang indah.
b. Keselarasan/harmoni
Agar sebuah karya seni rupa memiliki nilai estetis dan keindahan, diperlukan unsur
keselarasan. Adapun yang dimaksud keselarasan ialah adanya kedekatan antara satu
unsur dengan lainnya yang notabene berbeda satu sama lain, baik itu dalam
pencahayaan, bentuk, hingga pemilihan warna.
c. Penekanan (contrast)
Penekanan merupakan prinsip yang menjadi dasar perbedaan antara dua buah unsur
yang memiliki sifat saling berlawanan dan berdekatan.
Dengan adanya prinsip penekanan, akan memberikan tampilan yang jauh lebih
menarik, serta tidak monoton dan membosankan.
d. Irama (rythm)
Irama merupakan sebuah prinsip yang mengambil tempat sebagai dasar atas
pengulangan satu atau mungkin lebih unsur dengan cara yang teratur.
Jenis pengulangan unsur seni rupa yang diatur itu bisa beraneka macam, baik itu
sekadar variasi warna, perbedaan garis maupun variasi bentuk.
Pengulangannya yang dilakukan dengan variasi yang bagus, akan memberikan nilai
estetik yang lebih tinggi dan irama harmonis yang kuat.
e. Proporsi
Proporsi yaitu unsur perbandingan ideal yang dapat diserap oleh persepsi pengamat
sehingga terjadi keseimbangan harmonis objek seni.
Pengaturan dan penempatan ukuran yang tepat dan harmonis akan menciptakan
suatu karya seni yang serasi dan sempurna.
12
Seni rupa murni merupakan karya seni yang tercipta bebas dengan fungsi yang
lebih mengutamakan ekspresi dan keindahan daripada fungsi, sebagai kepuasan
pandangan mata saja dan biasanya sering digunakan hanya sebagai pajangan.
Seni rupa terapan merupakan karya seni yang tidak hanya sebagai pajangan rumah
saja, tetapi juga berfungsi untuk membantu kehidupan manusia. Seni rupa terapan
lebih mengutamakan kegunaan dibandingkan keindahannya.
a. Seni Patung
Seni patung merupakan karya seni rupa yang diciptakan dari bahan bervolume
seperti batu, tanah liat, semen/gypsum, kemudian dapat dipahat atau dicetak untuk
membentuk karya yang diinginkan.
b. Seni Kriya
Kriya merupakan seni kerajinan tangan yang kebanyakan dibuat sebagai alat
terapan yang membantu kehidupan sehari-hari. Misalnya poci dan cangkir untuk alat
rumah tangga, furnitur seperti meja dan kursi, hingga ke wayang golek untuk seni
pertunjukan.
c. Arsitektur
d. Seni Instalasi
Kerajinan tangan dari Koran merupakan salah satu upaya pemanfaatan limbah
koran yang melimpah ruah di lingkungan sekitar kita. Koran merupakan media
informasi harian yang memuat berita-berita aktual dan dicetak setiap hari, dan tentu
saja hanya berlaku pada satu hari itu saja. Besoknya? Cetakan baru akan dibuat dan
cetakan sebelumnya sudah expired dan menjadi limbah yang tidak terpakai.
13
Karena itulah kertas koran menjadi barang yang sangat banyak terbuang karena
setiap hari jumlah koran bekas yang tidak terpakai terus bertambah. Untuk koran yang
sudah tidak terpakai, biasanya akan dimanfaatkan sebagai bungkus makanan, sampul
buku, pembungkus paket barang, atau yang lainnya. Meskipun begitu, banyak juga
yang akhirnya berakhir sebagai limbah di tempat pembuangan sampah.
Jika anda terbiasa berlangganan koran harian dan memiliki banyak koran tidak
terpakai, jangan buru-buru untuk menjual atau membuang koran yang telah lewat
masa siarnya. Anda bisa mengumpulkan dan memanfaatkan koran-koran bekas
tersebut untuk dijadikan berbagai barang kerajinan tangan yang berguna. Dengan
melakukan hal tersebut, anda telah ikut andil dalam mengurangi jumlah limbah koran
bekas di lingkungan sekitar anda.
Ada banyak sekali jenis kerajinan yang bisa anda buat dengan menggunakan koran
bekas sebagai bahannya. Misalnya saja untuk pelengkap perabotan rumah. Selain
menghemat pengeluaran, anda juga sudah ikut mengurangi jumlah sampah kertas
koran yang selalu bertambah setiap harinya.
Koran-koran bekas yang Anda miliki dapat Anda manfaatkan untuk membuat
berbagai barang yang berguna di aktivitas harian anda. Beberapa contoh misalnya saja
tempat pensil, frame photo atau pigura, tempat tisu, keranjang untuk penyimpanan
barang, vas bunga, pernak-pernik hiasan dinding, dan berbagai barang-barang menarik
lainnya.
Untuk membuat berbagai barang kerajinan tangan dari koran bekas, anda
memerlukan beberapa bahan sederhana dan sangat mudah ditemukan dan dicari
misalnya saja gunting, lem, dll. Setelah menemuakn bahan yang diperlukan, Anda bisa
berkreasi membuat kerajinan tangan seperti yang Anda inginkan.
• Mudah berubah warna dalam penyimpanan dan jika terkena sinar matahari.
• Berbau karena banyaknya komponen bahan kimia seperti tinta printer yang
melekat pada koran.
14
Dalam membuat kerajinan tangan dari bahan koran ini perlu diperhatikan berbagai
sifat yang dimiliki oleh koran tersebut. Untuk memahami proses pembuatan dan
barang atau karya yang dihasilkan oleh kerajinan tangan dari koran berikut macam
macam kerajinan tangan dari koran yang mudah kita temui.
Koran bekas merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk membuat
karya seni rupa 3 dimensi yang bermanfaat sebagai tempat penyimpanan. Kerajinan
tangan dari koran bekas yang berbentuk tempat penyimpanan ini bukan hanya dikenal
sebagai kegiatan mengisi waktu semata namun juga banyak yang memanfaatkannya
untuk meraup pundi pundi penghasilan dengan cara mejual hasil karya dari kerajinan
tangan dengan kertas koran tersebut.
Kertas koran yang memiliki bentuk besar, tipis dapat digulungng menjadi bentuk
yang panjang dan kemudian dimanfaatkan dengan cara menyatukan satu sama lain
dengan lem atau membuat anyaman dari kerta koran yang sudah digulung tersebut.
salah satu macam macam kerajinan tangan dari koran yang banyak ditemui adalah
koran yang dibentuk menjadi wadah penyimpanan tertentu seperti.
• Tempat pensil dari koran bekas. pembuatannya dengan cara melapisi kotak kardu
dengan kertas koran sehingga terlihat bentuk kertas koran yang tersusun rapi menjadi
tempat pensil serbaguna.
• Tempat tissue dari koran bekas, koran yang digulung dengan rapi dapat diperkuat
dengan lem yang kemudian dipotong kecil kecil kemudian disusun dengan bantuan
lem untuk membentuk tempat tissue yang menarik dan berguna.
• Keranjang dari koran bekas, bentuk lainnya dari kerajinan tangan koran dalam
wujud tempat penyimpanan adalah keranjang. Koran yang telah digulung dan
berbentuk panjang dianyam hingga membentuk sebuah keranjang.
• Tempat buah dari koran bekas, kertas koran dapat juga dibentuk sedemikian rupa
untuk menjadi sebuah wadah buah, namun harus dilapisi dengan kertas minyak dalam
penggunaannya karena adanya bahan kimia yang masih tersisa pada kertas koran bisa
saja beracun dan dapat menempel pada buah.
• Pot bunga dari koran bekas, koran bekas juga dapat dijadikan pot bunga dengan
bantuan lem.
• Tempat permen dari koran bekas, proses pembuatan tempat permen hampir sama
dengan proses pembuatan tempat pensil karena bentuk dan ukurannya yang mirip
hanya difungsikan berbeda saja.
• Mangkok dari koran bekas, mangkok serbaguna juga dapat dihasilkan dari
kerajinan tangan menggunakan koran, namun sebaiknya tidak menggunakan mangkok
15
dari koran ini untuk makanan karena bisa jadi bahan kimia yang tersisa pada koran
dapat beracun.
Berbagai macam miniatur dapat dibuat dari kerajinan tangan menggunakan bahan
kertas koran bekas. Bentuk dan kesesuaian miniatur dengan wujud aslinya sangat
bergantung dari kreatifitas, imajinasi, dan kemampuan seni dari pembuatnya. Hasil
karya miniatur dari kertas koran bekas ini merupakan salah satu contoh karya seni
rupa terapan 3 dimensi. Berbagai contoh miniatur yang pernah dibuat dari kertas
korang seperti miniatur tank, miniatur mobil, miniatur gedung, miniatur pesawat, dan
beberapa miniatur lainnya.
Bentuk lain yang masih jarang dilihat namun ada dari contoh kerajinan tangan
dengan bahan kertas koran bekas adalah jam dinding dari koran bekas. Jamdinding
dari ketas koran bekas ini dibuat dengan cara menggulungnya menjadi beberapa
bagian lalu kemudian disatukan dan dibentuk menjadi sebuah jam. Untuk melengkapi
fungsinya, kerajinan tangan dari kertas koran bentuk jam dinding ini dilengkapi
dengan motor jam.
Diorama dapat dibentuk dari koran bekas dengan cara membentuknya dari kertas
koran yang dibuat menjadi bubur koran. Bubuk koran ini dapat berfungsi seperti
malam namun bisa mengeras apabila dibiarkan mengering. Cara membuat bubuk
koran yakni dengan merendam lembar demi lembar koran sampai benar benar hancur
dan menjadi bubur. Setelah koran hancur tiriskan dan kurangi kandungan airnya
dengan cara meremas koran. Setelah kandungan air berkurang, campur bubur koran
denga lem serbaguna dengan merek rajawali atau fox. Sesuaikan jumlah lem dengan
jumlah bubur koran agar hasilnya dapat maksimal. Bubur yang sudah jadi dapat
dibentuk menjadi sebuah diorama dan perhatikan bahwa proses pembentukannya tidak
boleh berlangsung sangat lama karena bubur koran bisa mengeras sewaktu waktu.
Selain bentuk bentuk yang dijelaskan diatas, ada beberapa contoh karya kerajinan
tangan dari bahan kertas lainnya yang dapat anda temui dibeberapa tempat dan bahkan
dijual dengan harga tertentu.
16
• Bunga dari koran bekas
• Bingkai foto dari koran bekas
Macam macam kerajinan tangan dari koran bekas tersebut lah yang dapat dijadikan
contoh karya maupun aktifitas yang dapat mengisi waktu luang dan bisa jadi
menghasilkan pendapatan tambahan yang tidak terduga. Kerajinan tangan dari bahan
koran juga dapat dijadikan salah satu bahan praktikum pelajaran seni rupa di sekolah.
Bosan menggunakan alas cangkir atau tatakan cangkir yang biasa? Yang satu ini
mungkin bisa menjadi alternatifnya.
Bola dunia ini bisa anda jadikan sebagai hiasan di ruang belajar si kecil. Ingin yang
lebih kompleks? Anda bisa menambah 8 planet lainnya disertai dengan matahari.
17
c. Hiasan Dinding Dari Koran Bekas
Hiasan Dinding Dari Kertas via DIY Enthusiast .Ingin dinding anda lebih full color
dan meriah? Anda bisa mengaplikasikannya dengan kerajinan diatas, dan tentunya anda
juga bisa menyesuaikan variasi warnanya sesuai dengan keinginan.
Variasi lain dari tempat penyimpanan serbaguna seperti pada gambar sebelumnya.
18
Plastik bungkus tisu anda rawan robek dan tidak teratur? Mungkin anda bisa
menggunakan kotak tisu ini sebagai alternatif, lebih rapi dan solid.
Kerajinan tangan dari koran bekas tidak hanya dapat digunakan untuk keperluan
pribadi. Namun anda pun juga bisa memanfaatkan sebagai barang komoditi yang
bernilai ekonomi. Jika Anda memanfaatkan koran bekas yang disulap menjadi barang-
barang bermanfaat, kemudian hasil karya tersebut dapat dijual di pasaran, maka Anda
pun bisa mendapatkan penghasilan tambahan.
Jadi, selain mengurangi jumlah sampah, membuat kerajinan dari koran bekas juga
dapat menghasilkan pendapatan tambahan. Koran bukan lagi sampah namun bahan
baku yang dapat dimanfaatkan untuk banyak hal.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karya seni rupa memiliki bentuk dan fungsi yang beraneka ragam. Berdasarkan
dimensinya kita mengenal karya seni rupa dua dan tiga dimensi. Karya dua dimensi
terwujud dari berbagai bahan dan medium yang beraneka ragam. Karakter unik dari
masing-masing bahan dan medium ini membutuhkan berbagai alat dan teknik
pengolahan serta penggarapan untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut. Bahan dan
medium yang digunakan untuk berkarya seni rupa 2 dimensi dapat berupa bahan alami
atau bahan sintetis. Keindahan karya seni rupa tampak secara visual dari bentuk dan
obyek pada karya seni rupa tersebut. Unsur-unsur rupa (unsur fisik) disusun
menggunakan prinsip-prinsip penataan (unsur nonfisik) membentuk komposisi obyek
gambar atau lukisan yang unik dan menarik.
Obyek pada karya seni rupa dua dimensi dapat berwujud abstrak atau menyerupai
kenyataan yang ada di sekitar kita. Mahluk hidup dan benda mati dapat digunakan
sebagai model objek berkarya seni rupa dua dimensi. Melalui serangkaian tahapan
dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi akan terwujud karya seni rupa dua
dimensi yang unik dan menarik. Untuk terampil berkarya seni rupa tidak hanya
ditentukan oleh bakat, tetapi terutama oleh latihan dan kesungguhan dalam berkarya.
Penataan unsur-unsur visual pada sebuah karya seni rupa menggunakan prinsip-
prinsip dasar berupa kaidah atau aturan baku yang diyakini oleh seniman dan perupa
pada umumnya dapat membentuk sebuah karya seni yang baik dan indah. Kaidah atau
aturan baku ini disebut komposisi, berasal dari bahasa latin compositio yang artinya
menyusun atau menggabungkan menjadi satu. Komposisi dapat mencakup beberapa
prinsip penataan seperti: kesatuan (unity); keseimbangan (balance) dan irama
(rhythm), penekanan, proporsi dan keselarasan. Prinsip-prinsip dasar ini merupakan
unsur non fisik dari karya seni rupa. Penataan unsur-unsur rupa ini dilakukan
menggunakan berbagai teknik dan bahan pada berbagai medium membentuk obyek-
obyek yang unik pada karya seni rupa dua dimensi.
Berkarya seni rupa pada dasarnya adalah proses membentuk gagasan dan mengolah
media seni rupa untuk mewujudkan bentuk-bentuk atau gambaran-gambaran yang
baru. Dalam membuat sebuah karya seni tidak usah dipermasalahkan mengenai bahan
baku, sekalipun bahan tersebut berasal dari bahan bekas/bahan sederhana.
Barang-barang sederhana tentunya pasti bisa menjadi berguna dan bernilai jual
tinggi jika kita pandai mengolah bahan bahan itu dengan kreasi dan pemikiran kita.
Membuat karya seni tidak selalu memerlukan modal yang besar, dari barang bekas
pun kita dapat membuat karya yang indah.
20
B. Saran
Karya yang indah tidak selalu karya yang mirip dengan kenyataan yang
digambarkannya. Melalui penyajian karya dan saling memberikan tanggapan terhadap
karya yang disajikan, belajar untuk saling menghargai perbedaan, menghargai
keragaman yang Tuhan anugerahkan kepada kita semua.
Dalam membuat karya, ketenangan hati dan pikiran juga menentukan. Jika kita
tenang pasti karya kita akan memperoleh hasil yang maksimal. Jika kalian membuat
karya tujuannya hanya terpaksa atau ikut-ikutan teman, itu tidak benar tetapi buatlah
suatu karya dengan ketulusan hati dan pikiran yang matang,karena dengan cara
tersebut ekspresi diri akan tercipta pada karya tersebut.
21
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Sem C. 2001. Kritik Seni Rupa. Bandung: Penerbit ITB Bandung.
Djelantik, AAM. 1990. Pengantar Dasar Ilmu Estetika, Jilid I. Estetika Instrumental.
Denpasar: Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI)
Hardjana Suka. (1995). Manajemen Kesenian dan Para Pelakunya: Yogyakarta, MSPI.
Sedyawati, Edi dkk. (1983). Seni dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Susanto, Mikke, 2011, Diksi rupa Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni rupa, Yogyakarta:
DictiArtlab – Denpasar: Jagad Art Space
Zackaria Soetedja, dkk. (2017). Seni Budaya untuk SMA/SMK/MAK kelas X. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
http://yokimirantiyo.blogspot.com/2012/11/seni-rupa-2-dimensi-dan-3-
dimensi.html?m=1
http://liveterbaru.blogspot.com/2013/11/pengertian-seni-rupa-lengkap.html?m=1
http://kumpulantugasekol.blogspot.com/2014/08/jelaskan-tentang-jenis-dan-simbol-
karya.html?m=1
https://edutechexhibition.gredupedia.id/media/school/ebook/nadhira/
http://farahholic.blogspot.com/2013/07/seni-rupa-pengertian-seni-rupa-2.html
http://deviflorenci.blogspot.com/2013/11/makalah-seni-rupa-karya-tiga-dimensi.html
http://serdutnine.blogspot.com/2012/12/contoh-makalah-seni-budaya.html
http://agoenghanyokrokusumo.blogspot.com/2013/08/contoh-laporan-karya-seni.htmlp
22