Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“KARYA SENI 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI”

D
I
S
U
S
U
N

OLEH KELOMPOK VI:


NAMA : 1. SITI AISYAH HSB

2. NUR AMINAH

3. NUR AZIZAH NST

4. AULIA RIFKI RITONGA

5. AMIR RAJA

6. HUSNIA WAHYUNI

KELAS : X MIA – 5

MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA

GURU PEMBIMBING :

MAN 1 MANDAILING NATAL


T.A. 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala hidayah dan rahmat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan MAKALAH, Pada dasarnya, tujuan dibuatnya MAKALAH ini adalah
untuk memenuhi salah satu syarat dalam mata pelajaran Seni Budaya Keterampilan serta untuk
melatih siswa/siswi membiasakan diri untuk membaca dan memahami tentang 2 DIMENSI DAN
3 DIMENSI.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu,
membimbing dan memberikan dukungan kepada penulis dalam pelaksanaan pembuatan makalah
dan dengan terselesaikannya makalah ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik
dalam pengolahan data maupun dalam sistematika penulisan makalah. Untuk itu saya harapkan
dari semua pihak guna menyempurnakan dalam penyusunan makalahselanjutnya.
Terlepas dari kekurangan yang ada, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat, Baik bagi kami sendiri maupun pembaca pada umumnya.

Panyabungan, Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1


A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2


1. Seni Rupa 2 Dimensi .......................................................................................... 2

2. Seni Rupa 3 Dimensi .......................................................................................... 4

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 8


Kesimpulan .............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar, dan tinggi. Karya seni
rupa yang hanya memiliki panjang dan lebar disebut sebagai karya seni rupa dua dimensional.
Sedangkan karya seni rupa yang memiliki tiga ukuran disebut karya tiga dimensional atau
trimatra. Karya seni tiga dimensi dapat dinikmati dari segala sudut pandang; dari depan, atas,
samping, maupun bawah. Tetapi karya seni rupa tiga dimensi yang dinikmati dari bawah tidak
terlalu banyak, yaitu karya seni yang diletakkan dengan cara digantung atau melayang di
angkasa. Jika dirinci berdasarkan dimensinya: a. Karya seni rupa dua dimensi (dwimatra),
contoh: lukisan, gambar, batik, foto, ilustrasi, kaligrafi, hiasan pada piring, dll.
Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai
ukuran panjang, lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar
dan tidak datar, sehingga penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding
sebagai dasarnya, sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan
misalnya perabotan rumah tangga.
Dalam seni kegiatan ini dapat bermanfaat juga untuk menciptakan kreatifitas. Contoh
kreatifitas dari mendaur ulang sampah, baik sampah organik maupun sampah an-organik, ataupun
bisa dengan membuat karya seni dari bahan yang sederhana menjadi barang yang bernilai jual
tinggi.

B. Rumusan Masalah
1. Uraikan Hal-Hal Yang Kamu Ketahui Tentang Seni Rupa 2 Dimensi dan 3 Dimensi !

C. . Tujuan
Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya
seni rupa dua dan tiga dimensi, Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan
keterampilan,Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan, Menampilkan
peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. SENI RUPA 2 DIMENSI


Istilah "Seni Rupa" seringkali kalian jumpai baik dalam bentuk tulisan maupun yang
diperbincangkaan secara lisan.Apa itu seni rupa, seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni
dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.
Demikian pula karya seni rupa 2 Dimensi,adalah Karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang
dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
Contohnya : seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya.

1. Unsur Dan Objek Karya Seni Rupa 2 Dimensi


Seorang perupa (seniman,designer,dll) mengolah unsur-unsur seni rupa fisik dan non-fisik sesuai
dengan keterampilan dan kepekaan yang dimiliki dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Berikut ini unsur-unsur rupa
1.) Garis (line)
Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa.Garis
memiliki dimensi memanjang dan mempunya arah serta sifat" khusus seprti : pendek, panjang, vertikal,
horizontal, lurus, melengkung, berombak.
2.) Raut
Unsur rupa lainya adalah "raut" yang merupakaan tampak,potongan/wujud dari suatu objek
3.) Ruang
Unsur ruang dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi menunjukaan kesan dimensi dari objek yang
terdapaat pada karya seni rupa tersebut
4.) Tekstur
Tektsur / Barik adalah unsur rupa yang menunjukaan kualitas taktis dari suatu permukaan suatu object
pada karya seni rupa. Berdasarkan wujudnya, teksturnya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tektsur asli dan
buataan
5.) Warna
Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatiaan dalam berkarya seni rupa terdpat beberapa
teknik penggunaan warna ,yaitu harmonis,heraldis,murni da sterusnya
6.) Gelap – Terang
Unsur gelap terang pada karya seni rupa timbul karna adanya perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada
permukaan benda.Bagian yang terkena cahaya lebih terang dari yang tidak terkena .

2. Medium, Bahan, Dan Teknik


Bahan utama (Medium) dan bahan penunjang dalam pembuatan seni rupa, contohnya pada umumnya
perupa membuat karya lukisan menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan utamanya serta kayu dan paku
sebagai bahan penunjang.
Bahan untuk membuat karya seni di kategorikaan menjadi 2 yaitu bahan alami dan bahan sintesis
berdasarkaan sumber bahan dan proses pembuataanya
Karya seni rupa ada juga yang dinamai berdasarkaan teknik utama yang digunakaan dalam pembuataanya.
Seni kriya batik misalnya, menunjukaan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan teknik membatik, begitu
pula kriya seni rupa anyam yang menggunakan teknik menganyam.

3. Media Karya Dua Dimensi


Yaitu media yang digunakan untuk pembuatan karya seni dua dimensi. Beberapa diantaranya adalah :
1. Pensil
Pensil merupakan alat yang dapat digunakan menggambar secara utuh ataupun hanya sketsa saja. Jenis
pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya. Untuk pensil berkode B
menandakan jenis pensil lunak dan hitam. Terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B, sangat tepat digunakan
untuk media menggambar. Untuk pensil berkode H menandakan jenis pensil keras. Terdiri dari kode H,
2H, 3H sampai 6H, sering digunakan untuk menggambar proyeksi.
2. Pensil Arang (Contee)
Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar potret. Sifatnya hitam pekat dan
agak sulit dihapus. Cocok untuk membuat gambar potret.
3. Pastel dan Crayon
Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kita seringkali keliru ketika
membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel (Oil Pastel) terbuat dari bahan kapur halus yang
dicampur tepung warna dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang dihasilkan pastel sangat tajam dan kuat
serta mempunyai daya lekat yang baik pada kertas. Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin (lilin)
dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras.
4. Pena

2
Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan ujung yang bermacam-macam
bentuk dan ukurannya.
5. Tinta Bak
Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak luntur jika kena air. Kemasan
tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan berbentuk balok-balok kecil (dicairkan dulu
sebelum digunakan). Cara menggambar dengan tinta bak ini yaitu dengan menggunakan kuas.
6. Cat
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu :
a. Cat air (barbasis air)
Jenisnya ada dua yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat atau
lebih cerah.
b. Cat Minyak (barbasis minyak)
Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas. Sifatnya tidak mudah kering dan
warnanya tahan lama.
7. Kuas
Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat ke atas kertas atau kanvas. Ukuran bulunya ditandai dengan
nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Untuk jenis kuas cat air, bulunya halus dan bentuknya
meruncing ketika dicelupkan ke dalam air. Jenis kuas cat minyak, bulunya lebih kasar.
8. Spidol
Tersedia dengan berbagai warna dan ukuran. Spidol berujung lunak dan dan bisa bergerak spontan. Tebal
tipisnya garis dapat diperoleh sesuai dengan penekanan pada saat menggoreskannya.
9. Palet
Merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibuat dari plastik,
sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.
10. Komputer
Merupakan media berkarya yang telah populer. Teknologi digital saat ini memungkinkan untuk membuat
teknik gambar yang beragam.

4. Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi


a. Teknik Aquarel (sapuan basah)
Teknik ini dapat menggunakan bahan dengan campuran air di atas kertas, kain, atau bidang lain. Bila
menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak.
Hasilnya berupa gambar yang transparan karena menggunakan sapuan tipis dalam menggores .

b. Teknik Pointilis
Adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk
objek.
c. Teknik Arsir
Dibuat dengan menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis berulang yang
menimbulkan kesan gelap terang, gradasi.
d. Teknik Dussel (gosok)
Adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap terang atau tebal
tipis. Alat yang digunakan antara lain pensil, crayon, dan konte.
e. Teknik Siluet (blok)
Teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet.
f. Teknik plakat
Yaitu cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air atau cat poster dengan sapuan warna yang
tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup.
g. Teknik Semprot
Yaitu cara melukis dengan cara menyemprotkan bahan cat cair denagn menggunakan sprayer. Untuk
melukis dengan teknik ini kita harus hati-hati untuk setiap poin lukis nya. Contoh lukisan teknik semprot
yaitu gambar reklame
h. Teknik Tempera
Teknik melukis yang dilakukan khusus pada dinding yang masih basah sehingga hasilnya akan menyatu
dengan design arsiteknya.
i. Teknik Kolase
Teknik melukis yang dilakukan dengan memotong kertas menjadi bagian kecil-kecil lalu potongan kertas
tersebut kita tempel pada bidang lukis sehingga membentuk lukisan.

5. Jenis - Jenis Karya Seni Dua Dimesi


1. Seni Lukis
Seni lukis biasanya dibuat di atas media kain kanvas, kertas, dan kaca. Peralatan yang digunakan dapat
berupa cat minyak (acrylic), cat air, cat poster, dan sebagainya. Pada karya seni rupa purbakala objek yang
dipilih kebanyakan berupa bentuk manusia, flora dan fauna.
3
2. Seni Grafis
Ialah seni membuat gambar dengan alat cetak. Seni grafis yang datang ke Indonesia memiliki fungsi
ganda, yaitu sebagai teknik untuk menciptakan desain seni murni dan sebagai alat atau teknik untuk
memproduksi (menggandakan) karya seni. Tokoh seniman grafis antara lain Firman Lie, Kaboel Suadi,
dan Suromo.
3. Seni Ilustrasi
Ialah seni menggambar yang lebih mengutamakan fungsi gambar itu sendiri yaitu untuk menjelaskan
suatu teks, kalimat, naskah yang menjelaskan suatu keadaan yang lebih menekankan hubungan subjek
dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
4. Seni Batik
Ialah gambar hiasan yang dibuat di atas kain sutra yang teknik untuk membuatnya mengunakan bahan lilin
sebagai penutup dan alat canting. Selain canting, alat-alat yang digunakan untuk membatik yaitu
gawangan/tiang penyangga kain, dan wajan sebagai tempat peleburan lilin.

B. SENI RUPA 3 DIMENSI


Karya seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar
dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh karya seni tiga dimensi
diantaranya adalah : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.
Selain sebagai benda hias karya senirupa tiga dimensi juga dapat berupa benda pakai yang memiliki nilai
praktis sekaligus juga nilai keindahan. Misalnya pada sebuah kursi yang berfungsi sebagai tempat duduk
sekaligus juga sebagai keindahan dengan ukiran yang ada pada kursi tersebut.
Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai ukuran
panjang, lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar dan tidak datar,
sehingga penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding sebagai dasarnya, sebagai
contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan misalnya perabotan rumah tangga.
Seni rupa Dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi ini hampir sama ,cuma yang membedakan
adalah bentuk penambilan di mana karya eni rupa dimensi hanya mencolok pada keindahannya sehingga
karya seni rupa tiga dimensi bisa di katakan bahwa seni rupa ini dapat lebih berarti fungsinya di banding
karya seni rupa dua dimensi.
para seniman seniman terbaik dalam dunia lukis maupun ini dapat mengartikan bahwa apapun
hasil iya buat dia telah bersyukur meskipun tidak terlalu bagus karena suatu ciptaan mereka iya jadikan
sebagai patokan untuk membenahi karya selanjutnya.
Seni rupa : cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan
dirasakan dengan rabaan.

1. Karya Seni Rupa


1. Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Jenis karya seni rupa tiga dimensi dapat dilihat dari fungsi karya seni tersebut. Dilihat dari fungsinya
karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan atau
applied art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni atau pure art).
Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan
kegunaannya. Perbedaan fungsi karya seni rupa berdasarkan tujuan pembuatannya.
a. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Murni
Karya seni ini tidak memperhatikan unsur praktis atau unsur kegunaannya, akan tetapi hanya
memperhatikan kreativitas dan ekspresi. Karya Seni Rupa murni sebagai keindahan karya manusia yang
dibuat dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya saja. Contoh karya seni rupa tiga dimensi murni
adalah sebagai berikut :
· Seni patung merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berbentuk tiga dimensi. Bahan yang
digunakan untuk membuat patung, di antaranya kayu, batu, atau logam.
· Benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan
aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya. Contohnya hiasan dinding dan benda-
banda kerajinan untuk penghias ruangan, seperti topeng dan vas bunga.
2. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Terapan
Karya seni ini dibuat untuk tujuan fungsional atau untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis. Karya seni
rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya dan juga
keindahanya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan
semakin nyaman digunakan. Misalnya, perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi, dan lemari.

2. Media dan Teknik


Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan. Teknik
pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut.
Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung dan relief
dengan bahan dasar kayu dan batu.

4
Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya, membuat
keramik dengan bahan dasar tanah liat.
Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan adonan berupa
semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Misalnya, membuat patung.
Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu ke bahan lain untuk
mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung kontemporer dengan bahan dasar logam.
Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu. Misalnya,
membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen.

3. Simbol Dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Secara konseptual, kata simbol ini
memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek tertentu.
Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi, gagasan,
objek.
Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan kesepakatan atau kebiasaan.
Misalnya, lampu lalu lintas.
Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu dengan arti
tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu. Arti simbol dalam
konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.
Kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud objeknya
maupun unsur-unsur rupanya.
Patung, tugu dan monumen memiliki makna dan simbol tertentu. Biasanya berukuran besar dan dibangun
untuk memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-tempat bersejarah.Tugu Proklamasi di
Jakarta adalah simbol dari kemerdekaan dan perjuangan rakyat Indonesia. Tugu katulistiwa di Pontianak
Kalimantan Barat untuk menandai tempat yang dilalui garis katulistiwa.
Pahlawan atau orang yang berjasa dan orang yang dihormati sering dibuatkan patungnya. Patung itu
menjadi simbol kekuatan, kepahlawanan dan perjuangannya. Banyak pahlawan dan orang yang berjasa di
Negara kita. Kepahlawanan dan perjuangan orang –orang tersebut dikenang hingga saat ini, dijadikan
tauladan bagi masyarakat dan bangsa.
Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur rupa seperti warna, garis, bidang dan bentuk. Unsur-
unsur rupa itu digunakan selain untuk memperindah bentuknya, unsur rupa pada karya seni rupa tiga
dimensi ini dapat saja memiliki makna simbolik. Garis tebal, garis tipis, garis lurus, garis lengkung
memiliki makna simbolik yang berbeda-beda. Makna-makna simbolik ini mungkin saja berbeda antara
satu daerah dengan daerah lainnya.

4. Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Pembicaraan tentang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada keindahan yang sedap dipandang mata.
Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat obyektif dan subyektif.
Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri
artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari
komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan obyek yang membentuk kesatuan dan
sebagainya. Keselarasan dalam menata unsurunsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Nilai estetis subyektif, keindahan seni rupa tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh mata
secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Ketika melihat
sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, kita dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur
rupa pada karya tersebut. Kita merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa
senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya.

5. Simbol Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Unsur ruang merupakan salah satu ciri pembeda antara karya dua dimensindengan tiga dimensi. Obyek
karya seni rupa dua dimensi hanya bisa di lihat dari satu sisi saja, tetapi karya tiga dimensi dapat di lihat
lebih dari dua sisi.
Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Seperti juga karya seni rupa dua dimensi, dilihat dari fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan
menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan - applied art) dan karya seni rupa yang hanya
memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni-pure art). Perbedaan fungsi ditentukan oleh tujuan
pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan
pertimbangan kegunaannya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin
indah dilihat dan semakin nyaman digunakan.
Simbol Dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau
arti. Kata simbol dalam bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium, berasal dari bahasa Yunani symbolon
(symballo) yang berarti menarik kesimpulan, bermakna atau memberi kesan. Secara konseptual, kata
simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
5
1. Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek
tertentu.
2. Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi, gagasan,
objek.
3. Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan kesepakatan atau kebiasaan.
Misalnya, lampu lalu lintas
4. Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu dengan arti
tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu. Arti simbol dalam
konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.
Dalam pembelajaran seni rupa, kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni
rupa baik wujud objeknya maupun unsur-unsur rupanya. Misalnya merah adalah simbol keberanian.
Patung katak sebagai simbol pemanggil hujan. Patung kuda sebagai simbol kegagahan, dan lain
sebagainya. Dalam cerita sering digunakan beberapa jenis hewan untuk melambangkan sifat-sifat tertentu.
Misalnya, simbol kancil melambangkan makna cerdik, lincah dan banyak akal. Serigala seringkali
digunakan untuk melambangkan keserakahan dan kelicikan. Lain lagi dengan keledai yang digunakan
untuk melambangkan kemalasan dan kebodohan. Dalam seni rupa, simbol dapat dijumpai pada karya dua
dimensi maupun tiga dimensi. Patung, tugu dan monumen misalnya, adalah karya seni rupa tiga dimensi
yang dapat memiliki makna dan simbol tertentu. Kebiasaan untuk membuat patung, tugu dan monumen
yang melambangkan sesuatu sudah dilakukan orang sejak jaman dahulu. Tugu dan monumen ada yang
terbuat dari batu dan logam. Biasanya berukuran besar dan dibangun untuk memperingati peristiwa-
perisitiwa penting atau tempat-tempat bersejarah.
Sebagai contoh, tugu Proklamasi di Jakarta adalah simbol dari kemerdekaan dan perjuangan rakyat
Indonesia. Tugu katulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat untuk menandai tempat yang dilalui garis
katulistiwa.

6. Nilai Estetis Seni Rupa 3 Dimensi


Estetika Seni
Estetika itu adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas
keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih
lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang
dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat
dengan filosofi seni, Estetika itu berasal dari Bahasa Yunani (αισθητική), dibaca aisthetike. Pertama kali
digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang
bisa dirasakan lewat perasaan.
Hakikat Estetika
Mayeski (1990) menyatakan estetis berkenaan pada satu apresiasi bentuk keindahan dan perasaan baru
atau kekaguman. Misalnya melihat keindahan tenggelamnya matahari, mendengarkan ritme rintik air
hujan. Muharam (1991) menyatakan estetika umumnya dikaitkan dengan pengetahuan keindahan, sedang
batasan singkat estetika adalah filsafat dan pengkajian ilmiah dari komponen estetika dan pengalaman
manusia. Selanjutnya dikatakan pengalaman estetis menekankan pada melakukan hal-hal untuk sesuatu
yang orisinil, artinya: keindahan akan menjadi sempurna jika keindahan itu diciptakan bukan ditiru atau
dimanipulasi.
Dua batasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa estetika dipergunakan dalam membahas secara
teoritis arti estetika/indah atau hal yang bersifat estetik. Lebih lanjut dijelaskan bahwa estetika sebagai
sebuah subjek yang menentukan syarat-syarat estetis yang menganalisis dasar, wawasan dan implikasinya
dari suatu fenomena mengenai estetika.
Estetika dapat dipandang dari berbagai aspek, tetapi pegangan untuk memahami nilai-nilai estetika yang
dipergunakan dalam karya seni terdapat nilai bahwa estetika terdiri dari:
a. Absolutisme; doktrin tentang pembakuan suara/pengakuan mengenai keindahan. Penilaian dengan
doktrin ini tidak dapat ditawar lagi, artinya: karya yang tidak memenuhi syarat maka karya itu tak
mempunyai nilai.
b. Anarki; doktrin ini menyerahkan penilaian kepada masing-masing pribadi secara murni, subjektif dan
tak perlu tanggung jawab.
c. Relativisme; doktrin ini menggunakan kriteria atau pembakuan tentang nilai estetika yang tidak mutlak
(absolut), tetapi masih objektif dalam pemikiran karena karya berasal dari keinginan dan motivasi manusia
abadi. pada masa sekarang estetika bisa berarti tiga hal, yaitu:
1. Studi mengenai fenomena estetis
2. Studi mengenai fenomena persepsi
3. Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis
Ini ada salah satu pernyataan mengenai estetika dirumuskan oleh Clive Bell, yang berpendapat bahwa,
"keindahan hanya dapat ditemukan oleh orang yang dalam dirinya sendiri telah memiliki pengalaman
sehingga dapat mengenali wujud bermakna dalam satu benda atau karya Seni tertentu dengan getaran atau
rangsangan keindahan".

6
7. Teknik Dalam Seni Rupa 3 Dimensi
1. Teknik Plakat yaitu melukis dengan menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik, dengan goresan
yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan pada
2. Teknik Transparan yaitu teknik menggambar / melukis dengan menggunakan cat air, dengan sapuan
warna yang tipis sehingga hasilnya nampak transparan.
3. Teknik Kolase yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian ditempel sehingga membentuk
lukisan yang realis atau abstrak.
4. Teknik 3M (melipat, menggunting, dan merekat) adalah merupakan proses manipulasi lembaran kertas
menjadi suatu bentuk tiga dimensi.
5. Teknik Aplikasi yaitu karya hias dalam seni jahit-menjahit dengan menempelkan (menjahitkan)
guntingan-guntingan kain yang dibentuk seperti bunga, buah, binatang, dsb pada kain lain sebagai hiasan.
6. Teknik Mozaik yaitu dengan menempel benda-benda tiga demensi yang ditata sedemikian rupa
sehingga menghasilkan lukisan.
7. Teknik Menganyam adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan
menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman.
8. Teknik Merakit adalah membuat karya dengan cara menyambung-nyambung beberapa bagian atau
potongan bahan. Caranya disebut merakit, hasilnya disebut rakitan. Potongan bahan disambungkan
dengan cara dilas, dipatri, disekrup atau dengan cara yang lain.
9. Teknik Makrame adalah sebuah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rantaian
benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut
sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
10. Teknik Menuang (cor) yaitu proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada alat
acuan yang berbentuk cetakan.Setelah menjadi keras dikeluarkan dari acuan/cetakan.Bahan cair ini dibuat
dari semen, plastic, karet, gips, dan logam (tembaga, besi).
11. Teknik Butsir adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak tangan dan alat lain (kayu, kawat)
sederhana. Bahan yang digunakan lunak, elastis, lentur antara lain tanah liat, plastisi.
12. Teknik Pahat yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak dipergunakan dengan cara
memahat. Cara pembuatannya dengan menggunakan alat pahat (tatah) atau ukir dan martil. Bahan (media)
yang digunakan adalah bahan keras seperti batu, cadas, kayu, gips, tanah liat kering.
13. Teknik Menjahit adalah cara melekatkan (menyambung, mengelem, dsb) dengan jarum dan benang.
14. eknik Membangun yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas menyusun berbagai komponen untuk
dijadikan benda trimatra (tiga dimensi).

8. Karya seni tiga dimensi ini dapat dinikmati dari beberapa sudut pandang.
· Seni Patung
· Pada awalnya patung diartikan sebagai benda tiruan yang berbentuk manusia atau binatang yang dibuat
dengan cara dipahat. Namun dalam perkembangannya bentuk patung tidak hanya terbatas pada bentuk
manusia atau binatang saja, akan tetapi dapat berbentuk apa pun asal memiliki keindahan.
· Berdasarkan fungsinya patung dikelompokkan menjadi enam, yaitu patung religi, patung arsitektur,
patung monumental, patung kerajinan, patung dekorasi/hiasan, dan patung seni.
· Berdasarkan bentuknya patung dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu patung tubuh, patung dada,
patung kepala, dan patung torso.
· Berdasarkan coraknya patung dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu patung realistis, patung
deformatif, dan patung abstrak.
· Seni Kriya
· Kerajinan tangan atau sering disebut seni kriya (handy craft) banyak dijumpai di wilayah Nusantara.
Seni kerajinan adalah suatu usaha membuat benda-benda hasil kerajinan tangan. Seni kriya termasuk seni
terapan dua dimensi dan tiga dimensi.
1) Anyaman
Bahan dasar yang digunakan sangat banyak sekali jenisnya yaitu dari bahan-bahan alam dan dari bahan
sintetis atau buatan pabrik. Bahan yang biasa digunakan untuk anyaman antara lain : bambu, daun pandan,
rotan, enceng gondok, pelepah pisang, berbagai macam plastik, dan lain sebagainya.
2) Keramik/Gerabah
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat keramik atau gerabah adalah tanah liat.
3) Ukiran dan Pahatan
Seni ini banyak dijumpai pada bagian-bagian perabot rumah tangga, misalnya meja, kursi, almari, tempat
tidur, sketsel.
4) Meronce
Seni meronce manik-manik banyak dikerjakan oleh masyarakat Kalimantan, hasil karyanya antara lain
kain baju, kain gendongan, kalung, gelang, dan topi.

7
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Berkarya seni rupa pada dasarnya adalah proses membentuk gagasan dan mengolah media
seni rupa untuk mewujudkan bentuk-bentuk atau gambaran-gambaran yang baru. Dalam
membuat sebuah karya seni tidak usah dipermasalahkan mengenai bahan baku, sekalipun bahan
tersebut berasal dari bahan bekas/bahan sederhana.
Barang-barang sederhana tentunya pasti bisa menjadi berguna dan bernilai jual tinggi jika
kita pandai mengolah bahan bahan itu dengan kreasi dan pemikiran kita.
Membuat karya seni tidak selalu memerlukan modal yang besar, dari barang bekas pun
kita dapat membuat karya yang indah.
Karya seni adalah cerminan dari pada pengamatan dan perasaan senimannya. Karena seni
merupakan ekspresi seniman, maka hasilnya mestilahtidak saja dinikmati dirinya, oleh karena itu
seni harus pula dinikmati oleh orang lain.
Seni Rupa 2 Dimensi – Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang membentuk
suatu karya seni menggunakan media yang dapat dilihat oleh indra penglihatan dan dapat
dirasakan melalui indra peraba. Jika dilihat dari bentuknya, seni rupa dibagi menjadi dua jenis,
yaitu seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi.
Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai
ukuran panjang, lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar
dan tidak datar, sehingga penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding
sebagai dasarnya, sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan
misalnya perabotan rumah tangga.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://ruangtanya.com/seni-rupa-2-dimensi/

http://deviflorenci.blogspot.com/2013/11/makalah-seni-rupa-karya-dua-dimensi.html

http://agoenghanyokrokusumo.blogspot.com/2013/08/contoh-laporan-karya-seni.html

https://tulisanorangcerdas.blogspot.com/2018/08/makalah-seni-rupa-3-dimensi.html

Anda mungkin juga menyukai