Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH STATISTIKA

DISUSUN OLEH :
 DIMAS NURCAHYA AGATHA
 EGI NURUL HAKIM
 ELSA SEPTIANI
 ERMA AMALIA
 FAISAL ALAMSYAH

SMK AL-HIKMAH TAROGONG KALER


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah swt, atas rahmat hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu rita fitriatulloh selaku guru pelajaran
matematika yang telah memberikan kami tugas, sehingga dapat menambah wawasan kami
serta dapat memberi pengetahuan kepada kami.
Kami sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan. Maka dari itu, kami sngat mengharapkan kritik dan sarannya dari ibu.

Penulis

Kelompok 2
DAFTAR ISI

STATISTIKA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
1. PENGERTIAN
2. PENYAJIAN DATA
2.1 Data Tunggal
2.2 Data Kelompok
2.3 Penyajian Data dalam Diagram
3. UKURAN PEMUSATAN DATA
3.1 Mean
3.2 Median
3.3 Modus
LATIHAN SOAL
DAFTAR PUSTAKA
STATISTIKA

1. PENGERTIAN
Statistika adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari bagaimana cara
mengumpulkan dan menyusun data, mengolah dan menganalisa data, serta menyajikan data
dalam bentuk kurva atau diagaram, menarik kesimpulan, dan mengambil keputusan yang
didasarkan pada hasil pengolahan data.
Statistika dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a. Statistika deskriptif
Statistika deskriptif adalah statistika yang melakukan kegiatan dari mengumpulkan,
menyusun, menganalisa, mengolah, serta menyajikan data dalam bentuk kurva.
b. Statistika inferensi
Statistika inferensi adalah penarikan kesimpulan dalam statistika. Hasil dari data yang
sudah diolah dan dianalisa yang disebut statistik.
Dalam suatu penelitian, seluruh objek yang akan diteliti disebut populasi, sedangkan
sebagian dari populasi yang benar-benar diamati disebut sampel atau contoh. Misalkan, kita
akan meneliti apakah dampak dari curah hujan yang tinggi bagi petani padi desa Pandak.
Karena di desa Pandak ada 10 Rt, maka akan diambil secara acak 5 petani untuk diteliti.
Dalam hal ini, petani padi desa Pandak disebut populasi, sedangkan yang terpilih dari masing-
masing Rt disebut sampel.
Datum adalah setiap informasi atau keterangan yang diperoleh dari suatu penelitian.
Kumpulan dari datum disebut data. Menurut jenisnya, data dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu:
a. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang menunjukkan sifat/keadaan objek atau berupa tidak
berupa angka. Contoh: data tentang nilai sikap yang dinyatakan dengan “baik”, “cukup”, atau
“kurang”.
b. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang menunjukkan jumlah ukuran objek atau berupa
angka. Contoh: data tentang tinggi badan, berat badan, nilai siswa.
Menurut cara memperolehnya, data kuantitatif dapat dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu:
a. Data ukuran (data kontinu)
Data ukuran adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur. Contoh: data tentang
luas petak sawah.
b. Data cacahan (data diskrit)
Data cacahan adalah data yang diperoleh dengan cara mencacah, membilang, atau
menghitung banyak objek. Contoh: data tentang banyaknya penumpang kereta api x setiap
harinya.
2. PENYAJIAN DATA
Data yang sudah dikumpulkan dapat disajikan dalam bentuk tunggal, data kelompok
atau data yang dikelompokkan dengan tabel dan data yang disajikan dalam bentuk macam-
macam diagram tergantung tujuan dibuatnya data tersebut.
2.1 Data Tunggal
Data tunggal adalah adata yang disusun sendiri menurut besarnya. Contoh: Data dari
bilangan antara 1 sampai 40 yang berkelipatan 5 adalah: 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35.
2.2 Data Kelompok
Data kelompok yang disajikan dalam bentuk tabel disebut tabel distribusi frekuensi.
Contoh:
Nilai Titik tengah() Frekuensi()
21-30 22,5 10
31-40 35,5 9
41-50 45,5 2
51-60 55,5 7
61-70 65,5 19
71-80 75,5 19
81-90 85,5 19
91-100 95,5 15

· Kelas
Data yang terdiri atas 100 nilai amatan pada tabel di atas dikelompokkan menjadi
delapan kelas, yaitu kelas pertama 21 – 30, kelas kedua 31 – 40, kelas ketiga 41 – 50, kelas
keempat 51 – 60, kelas kelima 61 – 70, kelas keenam 71 – 80, kelas ketujuh 81 – 90, kelas
kedelapan 91 – 100.
· Batas kelas
Batas kelas ditentukan sebagai nilai-nilai ujung yang terdapat pada sebuah kelas. Nilai
ujung bawah suatu kelas disebut batas bawah kelas, dan nilai unjung atas suatu kelas disebut
batas atas kelas. Misalnya kelas pertama 21 – 30, batas bawahnya 21 dan batas atasnya 30.
· Tepi kelas
Tepi kelas ada 2, yaitu tepi bawah kelas dan tepi atas kelas.
Tepi bawah = batas bawah – 0,5
Tepi atas = batas atas + 0,5
Misalnya kelas pertama 21 – 30, tepi bawahnya 20,5 dan tepi atasnya 30,5.
· Panjang kelas
Panjang kelas adalah selang antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas.
Panjang kelas = tepi atas – tepi bawah

Misalnya kelas pertama 21 – 30, panjang kelasnya adalah 10.


· Titik tengah kelas
Titik tengah kelas adalah suatu nilai yang dapat dianggap mewakili kelas itu.
Titik tengah = (batas bawah + batas atas)

2.3 Penyajian Data dalam Diagram

2.3.1 Diagram Batang


Penyajian data statistik dengan menggunakan gambar berbentuk balok atau batang
disebut diagram batang. Batang-batang itu dapat dilukiskan secara tegak (diagram batang
tegak) atau mendatar (diagram batang mendatar), tetapi antara satu dengan batang lainnya
diberi jarak sehingga letak tiap batang tampak terpisah. Misalnya, tabel frekuensi ukuran
sepatu kelas VII E SMPN 1 Sleman.

No. Ukuran sepatu Frekuensi


1 33 2
2 34 4
3 35 3
4 36 2
5 37 6
6 38 4
7 39 3
TOTAL 24

Diagram batang tersebut disebut diagram batang tunggal. Selain diagram batang
tunggal, dikenal dua diagram batang yang lain, yaitu:
1) Diagram batang majemuk
2) Diagram batang bertingkat

2.3.2 Diagram Garis


Data yang disajikan dengan grafik yang berbentuk garis lurus disebut diagram garis
atau grafik garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data yang diperoleh
berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan. Misalnya, tabel frekuensi
ukuran sepatu kelas VII E SMPN 1 Sleman.
No. Ukuran sepatu Frekuensi
1 33 2
2 34 4
3 35 3
4 36 2
5 37 6
6 38 4
7 39 3
TOTAL 24

2.3.3 Diagram Lingkaran


Penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk daerah
lingkaran disebut diagram lingkaran. Diagram tersebut dapat dibuat dengan membagi
lingkaran menurut data yang ada dan dengan menggunakan busur derajat dan membagi
keliling lingkaran. Misalnya, data ukuran sepatu kelas VII E SMPN 1 Sleman.
Tabel Presentasi Ukuran Sepatu
No. Ukuran sepatu Ukuran sudut pusat x
Frekuensi (f)
360o
1 33 3 x 360o = 45o
2 34 4 x 360o = 60o
3 35 4 x 360o = 60o
4 36 3 x 360o = 45o
5 37 6 x 360o = 90o
6 38 4 x 360o = 60o
TOTAL 24 360o

2.3.4 Diagram Batang Daun


Langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat diagram batang daun adalah
sebagai berikut:
a. Tuliskan bagian batang secara terurut.
b. Tuliskan bagian daun dari setiap ukuran pada batang yang bersesuaian.
c. Urutkan daun setelah kegiatan (b) selesai dilakukan.
Contoh:
Berikut ini adalah data suhu atmosfir tempat-tempat di bumi dalam derajat Celcius.
30 17 27 20 46 16 30 22 19 45
21 12 38 26 36 13 39 15 43 15
Buatlah diagram batang daun dari data tersebut!
Jawab:
Dengan langkah (a) dan (b) buat diagramnya. Kemudian dengan langkah (c) buat juga
diagramnya.
Batang Daun
1 2355679
2 01267
3 00689
4 356

Batang Daun
1 7692355
2 70126
3 00869
4 653

2.3.5 Histogram dan Ogif


Histogram adalah penyajian daftar distribusi frekuensi yang terdiri dari segiempat-
segiempat yang alasnya pada sumbu mendatar. Poligon frekuensi kumulatif adalah grafik
yang menunjukkan frekuensi kumulatif. Jika poligon frekunsi kumulatif dimuluskan
diperoleh kurva frekeunsi kumulatif yang disebut ogif. Untuk frekuensi kumulatuf kurang
dari, grafiknya disebut ogif positif. Sedangkan untuk frekuensi kumulatif lebih dari, disebut
ogif negatif.
3. UKURAN PEMUSATAN DATA
Ukuran pemusatan data adalah ukuran untuk memberikan gambaran wakil data dari
sampel yang diambil yang selanjutnya akan mewakili populasinya. Secara umum yang
termasuk ukuran pemusatan data adalah:
a. Mean (rata-rata hitung)
b. Median (kuartil tengah)
c. Modus
3.1 Mean
Mean (rataan) dari suatu data adalah perbandingan jumlah semua nilai datum dengan
banyak datum.
3.1.1 Data Tunggal
Jika suatu data terdiri atas nilai-nilai , , , ... , , maka rataan dari dua data itu ditentukan
dengan rumus berikut:
atau
Keterangan:
: rataan dari suatu data. : banyak data.
: nilai data yang ke-i
Contoh:
Hitunglah rataan dari data 4, 5, 6, 7, 8, 10, 10, 10.
Jawab:

Jadi, mean untuk data tersebut adalah 7,5.


3.1.2 Data Kelompok
Mean data kelompok dapat ditentukan dengan rumus:
Keterangan :
: total banyaknya data ke-i = frekuensi data ke-i
: nilai data yang ke-i
Contoh:

Hasil pengukuran Titik tengah Frekuensi


3-5 4 3 12
6-8 7 5 35
9-11 10 12 120
12-14 13 9 127
15-17 16 7 112
18-20 19 4 76
=40 =482

Jawab:
= = = 12,05
Jadi, mean data tersebut adalah 12,05.
3.2 Median
Median adalah sebuah nilai datum yang berada di tengah-tengah, dengan catatan data
telah diurutkan dari nilai terkecil sampai dengan nilai terbesar.
3.2.1 Data Tunggal
a) Jika ukuran data n ganjil, maka mediannya adalah nilai datum yang di tengah
atau nilai datum yang ke .
Ditulis: Median
b) Jika ukuran data n genap, maka mediannya adalah rataan dari dua nilai datum
yang tengah atau rataan dari nilai datum ke dan nilai datum ke .
Ditulis: Median
Contoh:
Tentukan median dari data berikut ini.
1) 4, 5, 7, 9, 10
Nilai data sudah terurut dengan ukuran data n = 5 (ganjil).
Median = = = 7.
2) 12, 11, 7, 8, 6, 13, 9, 10
Nilai data tersebut jika diurutkan menjadi 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13. Ukuran data n = 8
(genap).
Median = (
= ()
= ()
= 9,5
3.2.2 Data Kelompok
Median ( ) data kelompok dirumuskan:
Keterangan:
L = tepi bawah kelas median p = panjang kelas
= frekuensi kelas median n = banyak data
= frekuensi kumulatif sebelum kelas median.
Contoh:
Panjang (cm)
25-29 6 6
30-34 10 16
35-39 10 26
40-44 8 34
45-49 4 38
50-54 12 50
jumlah 40
Jawab:
= data ke- (
= data ke-25,5
terletak di kelas interval 35-39.

= = 39
Jadi, median dari data tersebut adalah 39.
3.3 Modus
Modus adalah nilai datum yang sering muncul atau nilai datum yang mempunyai
frekuensi terbesar.
3.3.1 Data Tunggal
Contoh:
a) Suatu data 3, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7 mempunyai modus 6.
Karena nilai datum 6 paling sering muncul, yaitu sebanyak 3 kali.
b) Suatu data 4, 5, 6, 7, 7, 8, 8, 9, 10 mempunyai modus 7 dan 8.
Karena nilai datum 7 dan 8 bersamaan paling sering muncul, yaitu sebanyak 2 kali.
c) Suatu data 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13 tidak mempunyai modus.
Karena data ini tidak mempunyai nilai datum yang paling sering muncul.
Dari contoh di atas tampak bahwa ada suatu data yang hanya mempunyai satu modus
disebut unimodus, mempunyai dua modus disebut bimodus, dan ada pula yang mempunyai
lebih dari dua modus disebut multimodus serta ada suatu data yang sama sekali tidak
mempunyai modus.
3.3.2 Data Kelompok
Modus data kelompok dirumuskan:
Keterangan :
L = tepi bawah kelas modus.
= selisih frekuensi kelas modus dan kelas sebelumnya.
= selisih frekuensi kelas modus dan kelas sesudahnya.
p = panjang kelas
Contoh:
Di bawah ini tabel frekeunsi pengukuran tinggi badan siswa kelas XI IPA SMA
Sumedang.
Tinggi Badan (cm) Frekuensi
160-164 6
165-169 8
170-174 12
175-179 8
180-184 2
185-189 4

Jawab:
Modus data terletak pada kelas interval 170 – 174 karena frekuensi data pada data
kelas tersebut paling banyak.
= 12 – 8 = 4
= 12 – 8 = 4
= 172
Jadi, modus data tersebut adalah 172.

LATIHAN SOAL
1. Tentukan nilai rataan hitung dari 6, 9, 8, 5, 12, 10, 2, 4, 7!
Jawab:
Nilai rataan dari data di atas adalah:

2. Dari 12 siswa peserta sepak bola tercatat rataan tinggi badannya 162 cm, jika
ditambah 1 orang pemain cadangan rataan tinggi badan menjadi 162,1 cm. Berapa tinggi
pemain cadangan itu?
Jawab:
Misalkan: tinggi pemain cadangan itu x.
Maka tinggi pemain cadangan itu dihitung dengan:

Jadi, tinggi pemain cadangan itu adalah 163,3 cm.


3. Tentukan mean dari data kelompok berikut:
Interval f
30-34 2
35-39 3
40-44 8
45-49 23
50-54 20
55-59 21
60-64 3

Jawab:
Interval f
30-34 2 32 64
35-39 3 37 111
40-44 8 42 336
45-49 23 47 1081
50-54 20 52 1040
55-59 21 57 1197
60-64 3 62 186
DAFTAR PUSTAKA
http://ellybudiartinewblog.blogspot.com/2017/01/makalah-statistika-sma.html

Anda mungkin juga menyukai