Anda di halaman 1dari 10

FUNGSI DENSITAS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika Matematika 1
yang diampu oleh Ibu Khafidhoh Nurul Aini, S.Si., M.Pd

Disusun oleh:
1. Sukma Triana Sefta A (18031002)
2. Lailatul Nadifah (18031013)
3. Achmad Abdul Hasan (18031014)
4. Isma Hadiyatul Wayiya (18031019)
5. Rino Indra Pangestu (18031031)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN
FUNGSI DENSITAS PELUANG

Jika di dalam pembahasan mengenai variabel acak diskrit kita mengenal istilah fungsi
peluang atau fungsi massa peluang, maka dalam pembahasan mengenai variabel acak kontinu
terdapat istilah fungsi densitas peluang atau disingkat fungsi densitas. Mari kita lihat sebuah
definisi.

Definisi fungsi densitas peluang


Fungsi 𝑓 dikatakan suatu fungsi densitas peluang bagi variabel acak 𝑋 yang didefinisikan
pada himpunan semua bilangan nyata 𝑅 apabila dipenuhi tiga kondisi berikut:
1. 𝑓(𝑥) ≥ 0 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝑅,

2. ∫−∞ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 1, dan
3. 𝑃〈𝑎 < 𝑋 < 𝑏〉 di sini berarti peluang terjadinya 𝑎 < 𝑋 < 𝑏, yaitu peluang terjadinya nilai 𝑋
berada di antara a dan b.

𝑏
Dengan melihat pendefinisian fungsi densitas peluang sebagaimana di atas, ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 tidak lain
merupakan luas daerah di bawah kurva 𝑓 dan di atas sumbu 𝑥, yang dibatasi oleh 𝑥 = 𝑎 dan 𝑥 =
𝑏. (Lihat Gambar 1.)

Gambar 1
Contoh Soal 1
Dalam masa darurat Covid 19, suatu toko hanya boleh beroperasi selama 120 menit, yaitu dari
pukul 08:00 hingga 10:00. Calon pembeli tidak boleh berada di dalam toko itu sebelum 08:00
dan wajib meninggalkan toko paling lambat 10:00. Misalkan 𝑋 adalah variabel acak yang
menunjukkan lamanya pelanggan berada di dalam toko, dalam satuan menit. Fungsi densitas
peluang dari diketahui sbb.

Berapakah peluang seorang customer berada di toko:


a. Antara 10 dan 90 menit?
b. Antara 30 dan 60 menit?
c. Kurang dari 20 menit?
d. Lebih dari 12 menit?

Jawab:
Dengan menggunakan, teknik perhitungan integral tentu:

Dengan mengingat bahwa integral tersebut dapat dipandang sebagai luas daerah di bawah kurva
f dan di atas sumbu x, integral pada bagian a adalah luas daerah yang diarsir pada Gambar 2.

Gambar 2
Integral pada bagian a dapat ditentukan dengan menghitung luas persegi panjang berarsir di atas,
1
yaitu dengan panjang = 90 – 10 = 80 dan lebar . Demikian juga bagi integral tentu pada
120

bagian 𝑏, integral tersebut dapat dipandang sebagai luas daerah berarsir pada Gambar 3.

Gambar 3
Periksalah bahwa integral pada bagian 𝑏 di atas (yaitu 0,25) dapat ditentukan dengan cara
menghitung luas persegi panjang berarsir pada Gambar 3.

Contoh Soal 2
Dalam suatu pertaruhan, misalkan X adalah banyaknya uang yang dimenangkan, dalam satuan
ribu Rupiah. Fungsi densitas dari X diketahui sebagai berikut:

Berapakah peluang seseorang yang mengikuti pertaruhan itu: a) menang lebih dari 2 ribu Rupiah,
b) kalah

Jawab:
Fungsi densitas peluang bagi 𝑋 dapat digambarkan sbb:

Gambar 4
Untuk menjawab pertanyaan a, kita hitung luas daerah segitiga pada Gambar 5 berikut.

Gambar 5

Alas segitiga itu adalah 4 – 2 = 2. Tinggi segitiga adalah 𝑓(2) = 0,08 – (0,02). 2 = 0,04.
2∙0,04
Jadi, luas segitiga itu adalah = 0,04.
2

Jadi, peluang orang tersebut menang lebih dari Rp 2 ribu adalah 0,04.
Cara lain adalah dengan menggunakan integral tentu sebagai berikut.

(sama dengan perhitungan menggunakan luas daerah).


Untuk menjawab pertanyaan b, kita dapat menghitung luas daerah trapesium pada Gambar 6.

Gambar 6
Perhatikan bahwa panjang AD = 0,2, panjang BC = 0,08, AB = 6, sehingga luas trapesium
6∙(0,2+0,08)
ABCD adalah = 0,84.
2

Apabila akan digunakan integral tentu, soal bagian b ini dikerjakan sebagai berikut.

(sama dengan perhitungan menggunakan luas daerah).

FUNGSI DISTRIBUSI KOMULATIF DISKRIT

Misalnya 𝑋 adalah peubah acak diskrit, maka fungsi distribusi komulatif dari 𝑋 berbentuk:

𝐹(𝑥) = 𝑃(𝑋 ≤ 𝑥) = ∑ 𝑝(𝑡)


𝐼≤𝑥≤

Pada pembahasan selanjutnya, fungsi distribusi komulatif dari peubah acak diskrit akan
dinyatakan sebagai fungsi distribusi saja.
Jika peubah acak 𝑋 mempunyai nilai-nilai yang banyaknya berhingga, yaitu
𝑥1 , 𝑥2, 𝑥3 , … , 𝑥𝑛 dan masing-masing mempunyai peluangnya 𝑝(𝑥1 ), 𝑝(𝑥2 ), 𝑝(𝑥3), … , 𝑝(𝑥𝑛 ),
maka fungsi distribusinya ditentukan sebagai berikut:
𝐹(𝑥) = 0 : 𝑥 < 𝑥1
= 𝑝(𝑥1 ) ; 𝑥1 ≤ 𝑥 < 𝑥2
= 𝑝(𝑥1 ) + 𝑝(𝑥2 ) ; 𝑥2 ≤ 𝑥 < 3
= 𝑝(𝑥1 ) + 𝑝(𝑥2 ) + 𝑝(𝑥3 ) ; 𝑥3 ≤ 𝑥 < 𝑥2



= 𝑝(𝑥1 ) + 𝑝(𝑥2) + 𝑝(𝑥3) + ⋯ + 𝑝(𝑥𝑛 ) = 1; 𝑥𝑛 ≤ 𝑥
Jika kita memperhatikan bentuk fungsi distribusi di atas, konstanta semua untuk setiap
interval nilai 𝑥 yang diberikan.
Seperti hanya fungsi peluang atau distribusi peluang dan fungsi densitas, fungsi distribusi
juga dapat digambarkan grafiknya. Dalam hal ini, grafik berdasarkan fungsi distribusi dari
peubah acak diskrit berupa fungsi tangga.
Hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi distribusi untuk peubah acak diskrit adalah
penulisan notasinya Notasi untuk fungsi distribusi ditulis dengan huruf besar F,G,H, atau lainnya
yang diikuti dengan nilai peubah acaknya. Jadi apabila fungsi peluang dari peubah acak 𝑋
dinotasikan dengan 𝑝(𝑥), maka notasi untuk fungsi distribusinya bisa ditulis dengan
𝐹(𝑥), 𝐺(𝑥), 𝐻(𝑥), atau lainnya.
FUNGSI DISTRIBUSI KOMULATIF KONTINU
Misalnya 𝑋 adalah peubah acak kontinu, maka fungsi distribusi komulatif dar 𝑋
berbentuk:
𝑋

𝐹(𝑥) = 𝑃(𝑋 ≤ 𝑥) = ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡


−∞

Dengan 𝑓(𝑡) adalah niali fungsi densitas dari 𝑋 di t.


Pada pembahasan selanjutnya, fungsi distribusi komulatif dari peubah acak kontinu akan
dinyatakan sebagai fungsi distribusi saja.
Nilai fungsi distribusi untuk peubah acak kontinu biasanya berupa konstanta dan fungsi.
Grafik fungsi distribusinya mempunyai beberapa kemungkinan, seperti: garis yang berimpit
dengan kurva, garis yang berimpit dengan sumbu datar, garis lurus , dan sejajar dengan sumbu
datar, atau garis yang berimpit dengan sumbu datar, kurva, dan garis yang sejajar dengan sumbu
datar.
Hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi distribusi untuk peubah acak kontinu adalah
penulisa notasinya. Karena dari definisi fungsi distribusi notasi yang digunakannya adalah huruf
besar F, akan tetapi notasi untuk fungsi distribuainya tidak selalu dengan huruf besar F.
Notasi untuk fungsi distribusinya bisa ditulis dengan huruf besar G,H,K atau lainnya yang
diikuti dengan nilai peubah acaknya dan sebaiknya disesuaikan dengan notasi fungsi
densitasnya.
1. Apabila fuungsi densitas dari peubah acak Y dinotasikan denagn 𝑔(𝑦), maka notasi
untuk fungsi distribusinya sebaiknya digunakan 𝐺(𝑦).
2. Apabila fuungsi densitas dari peubah acak Y dinotasikan denagn 𝑓(𝑦), maka notasi
untuk fungsi distribusinya sebaiknya digunakan 𝐹(𝑦).
3. Apabila fuungsi densitas dari peubah acak Y dinotasikan denagn ℎ(𝑦), maka notasi
untuk fungsi distribusinya sebaiknya digunakan 𝐻(𝑦).
4. Apabila fuungsi densitas dari peubah acak Y dinotasikan denagn 𝑘(𝑦), maka notasi
untuk fungsi distribusinya sebaiknya digunakan 𝐾(𝑦).
Kita sudah menjelaskan bahwa penghitungan peluang dari peubah acak yang mempunyai
nilai dalam bentuk interval dapat dilakukan berdasarkan fungsi peluang atau fungsi densitas.
Selain itu, nilai peluang tersebut , baik diskrit maupun kontinu, dapat diperoleh berdasarkan
fungsi distribusi. Hal ini bisa dilakukan dengan rumus:
𝑃(𝑎 ≤ 𝑋 ≤ 𝑏) = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎)
Dengan 𝑎 dan 𝑏 adalah dua bilangan real dan 𝑎 < 𝑏.
Adapun perhitungan peluang dari peubah acak yang berhargasatu nilai dapat dilakukan
dengan rumus:
𝑃(𝑋 = 𝑏) = 𝐹𝑥 (𝑏) − 𝐹𝑥 (𝑏−)
Jika fungsi peluan atau fungsi densitas dari sebuah peubah acak diketahui, maka kita
dapat menentukan fungsi distribusinya. Sebalinya, kita bisa menentukan funTgsi peluang atau
fungsi densitas dari sebuah peubah acak, jika fungsi distribusinya diketahui.
A. PEUBAH ACAK DISKRIT
Misalnya bilangan real 𝑡 terletak dalam interval (𝑏 − ℎ, 𝑏), yaitu 𝑏 − ℎ < 𝑡 ≤ 𝑏, dengan ℎ
adalah bilangan positif. Apabila nilai ℎ menuju nol, maka interval tersebut akan menuju ke satu
nilai, yaitu 𝑡 = 𝑏 dan ditulis:
lim 𝑃(𝑏 − ℎ < 𝑋 ≤ 𝑏) = lim 𝐹𝑥 (𝑏) − 𝐹𝑥 (𝑏 − ℎ)
ℎ→0 ℎ→0

= 𝐹𝑥 (𝑏) − lim 𝐹𝑥 (𝑏 − ℎ)
ℎ→0

= 𝐹𝑥 (𝑏) − 𝐹𝑥 (𝑏 − ℎ)
Jadi, jika 𝑏 adalah nilai diskontinu dari 𝐹𝑥 , maka 𝑏 adalah nilai dari peubah acak 𝑋
dengan peluang positif. Peluang bahwa 𝑋 = 𝑏 merupakan ukuran loncayan pada 𝐹𝑥 (𝑏).
Langkah-langkah untuk menentukan fungsi peluang berdasarkan distribusinya sebagai berikut:
1. Tentukan nilai-nilai peubah acak 𝑋 yang menyebabkan fungsi distribusi 𝐹𝑥 (𝑥)
diskontinu.
2. Tentukan peluang untuk setiap nilai 𝑥 yang kontinu, dengan rumus:
𝑃(𝑋 = 𝑥0 ) = 𝐹𝑥 (𝑥0 ) − 𝐹𝑥 (𝑥0− )
Dengan 𝑥0 adalah sebuah nilai yang menyebabkan 𝐹𝑥 (𝑥) diskontinu.
Contoh soal:
Tentukan FDK dari fungsi massa peluang 𝑓(𝑥) = 𝐶𝑥2 ∙ 2−2 , 𝑥 = 0,1,2.
Alternatif penyelesaian:
Solusi, fungsi peluang di atas merupakan fungsi peluang diskrit, sehingga kita dapat menentukan
𝐹(0), 𝐹(1), 𝑑𝑎𝑛 𝐹(2).
i. Nilai FDK untuk interval 𝑥 ≤ 0.
𝐹(0) = 0
Fungsi distributif kumulatif pada interval ini bernilai nol sebab tidal memuat nilai 𝑥 yang
diberikan oleh pembuat soal.
ii. Nilai FDK untuk interval 0 ≤ 𝑥 < 1.
1
𝐹(0) = 𝑓(0) = 𝐶02 ∙ 2−2 =
4
iii. Nilai FDK untuk interval 1 ≤ 𝑥 < 2
1 2 3
𝐹(1) = 𝑓(0) + 𝑓(1) = 𝐶02 ∙ 2−2 + 𝐶12 ∙ 2−2 = + =
4 4 4
iv. Nilai FDK untuk interval 𝑋 ≥ 2
1 2 1
𝐹(2) = 𝑓(0) + 𝑓(1) + 𝑓(2) = 𝐶02 ∙ 2−2 + 𝐶12 ∙ 2−2 + 𝐶22 ∙ 2−2 = + + =1
4 4 4
Sehingga kita memeroleh fungsi distributif komulatif
0, 𝑥 < 0,
1
,0 ≤ 𝑥 < 1
4
3
4,1 ≤ 𝑥 < 2
{ 1, 𝑥>2
DAFTAR PUSTAKA
1. http://edscyclopedia.com/fungsi-densitas-peluang/
2. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196106181987031
NAR_ERRHYANTO/FILE_8_PERTEMUAN_KEEMPAT_STATMAT_1.pdf

Anda mungkin juga menyukai