Anda di halaman 1dari 7

Prinsip Pigeonhole (Sarang Merpati) yang Dirampatkan (yang diperkuat)

Jika M objek ditempatkan di dalam n buah kotak, maka paling sedikit terdapat satu
𝑚
kotak yang berisi minimal ⌈ 𝑛 ⌉ objek.

Contoh 1
Jika terdapat 20 sarang merpati dan 41 ekor merpati, maka terdapat satu buah sarang
yang berisi lebih dari 2 ekor merpati. Atau dengan menggunakan rumus diperoleh paling
41
sedikit ⌈20⌉ = 3 merpati yang menempati 1 sarang merpati.

Contoh 2
50
Di antara 50 orang mahasiswa, terdapat paling sedikit ⌈12⌉= 5 orang yang lahir pada

bulan yang sama.

Contoh 3
Dalam matakuliah Kombinatorik diberikan tugas kelompok yang akan dibagi menjadi
enam kelompok. Jika terdapat 62 mahasiswa yang menempuh mata kuliah tersebut,
tunjukkan bahwa terdapat paling sedikit ada 11 mahasiswa yang menjadi anggota suatu
kelompok yang sama!
Penyelesaian
Kita asumsikan mahasiswa tersebut sebagai anggota dari himpunan daerah asal X dan
62
kelompoknya sebagai anggota daerah kawan Y . Karena |X| = 62, |Y | = 6 dan ⌈ 6 ⌉= 11.

Maka dengan menggunakan Prinsip Generalized Pigeonhole, terdapat paling sedikit 11


anggota X yang dipasangkan dengan suatu anggota Y yang sama. Dengan demikian terdapat
paling sedikit ada 11 mahasiswa yang menjadi anggota suatu kelompok yang sama.

Prinsip Sarang Merpati (Pigeonhole) Bentuk Kedua


“Jika f merupakan sebuah fungsi dari suatu himpunan terhingga X ke suatu himpunan
terhingga Y dan |X| > |Y |, maka f(x1) = f(x2) untuk beberapa x1, x2 anggota X, dimana
x1 ≠ x2.”

Pembuktian: Untuk membuktikan Prinsip Pigeonhole bentuk Kedua ini kita bisa
mengasumsikan X sebagai himpunan merpati dan Y sebagai himpunan rumah merpati.
Selanjutkan kita memasangkan merpati x ke rumah merpati f(x). Karena jumlah merpati lebih
banyak dari rumahnya, maka terdapat paling sedikit dua merpati, x1, x2 ∈ X yang dipasangkan
ke rumah merpati yang sama, yaitu f(x1) = f(x2) untuk beberapa x1, x2 ∈X, dimana x1 ≠ x2.

Generalisasi Prinsip Pigeonhole

Teorema [Generalisasi Prinsip Pigeonhole]

Jika f merupakan sebuah fungsi dari suatu himpunan terhingga X ke suatu himpunan terhingga
Y, dimana |X|=n, |Y|=m dan ⌈n/m⌉=k, maka terdapat paling sedikit k anggota x1, x2,...,xk ∈X
sedemikian hingga f(x1) = f(x2) =... = f(xk)

Bukti: Andaikan kesimpulan salah, maka terdapat paling banyak ⌈n/m⌉ − 1= k −1


anggota x1, x2,...,xk – 1 ∈ X sedemikian hingga f(x1) = f(x2) =...= f(xk -1)
Dengan asumsi ini, maka banyaknya anggota X paling banyak adalah:
m(k−1) < m(k−1+1) = m×n/m=n
yang merupakan sebuah kontradiksi. Oleh karena itu, terdapat paling sedikit k anggota x1,
x2,...,xk ∈X sedemikian hingga f(x1) = f(x2) =...= f(xk)

Contoh 4
Diantara 100 orang sedikitnya ada ⌈100/12⌉=9 orang yang lahir pada bulan yang sama

Contoh 5
Dalam matakuliah Kombinatorika diberikan tugas kelompok yang akan dibagi menjadi enam
kelompok. Jika terdapat 62 mahasiswa yang menempuh mata kuliah tersebut, tunjukkan bahwa
terdapat palingsedikit ada 11 mahasiswa yang menjadi anggota suatu kelompok yang sama!
Jawab: Berdasarkan Teorema 1 jika kita misalkan X
adalah himpunan 62 mahasiswa yang menempuh mata kuliah matematika diskrit, dan Y adalah
himpunan 6 kelompok pada mata kuliah matematika diskrit, maka akan ada paling sedikit
⌈62/ 6⌉=11 mahasiswa yang menjadi anggota suatu kelompok yang sama.
Pertanyaan yang lazim ditanyakan sehubungan dengan Generallisasi Prinsip Pigeonhole
adalah jumlah minimum objek sedemikian hingga sedikitnya ada k objek yang berada dalam
salah satu m box ketika objek - objek tersebut didistribusikan diantara box. Ketika kita

memiliki n objek, berdasarkan Teorema 1 seharusnya ada sedikitnya k objek dalam salah satu

box selama ⌈n/m⌉ ≥ k. Nilai bilangan bulat terkecil n dengan n/m > k−1 yaitu n = m(k−1)+1

adalah nilai bilangan bulat terkecil yang memenuhi ketaksamaan ⌈n/m⌉ ≥ k. Bisakah sebuah
nilai yang lebih kecil dari n mencukupi jumlah minimum objek? Jawabannya tidak, karena jika

kita memiliki m(k−1) objek, kita hanya dapat meletakkan k−1 dari objek - objek itu pada
masing - masing m box dan tidak ada box yang memilik sedikitnya k objek.
Ketika kita memikirkan permasalahan dengan tipe seperti ini, kita juga bisa
mempertimbangkan bagaimana menghindari untuk memiliki sedikitnya k objek pada salah satu

m box saat menambahkan objek secara berturut - turut. Untuk menghindari penambahan pada
objek ke-k pada sebarang box, kita harus berhenti saat ada k−1 objek pada masing - masing
box. Hal ini karena tidak mungkin kita menambahkan objek selanjutnya tanpa meletakkan
objek ke-k pada box.

Contoh 6
Berapakah jumlah minimum mahasiswa yang dibutuhkan dalam kelas matematika diskrit
sedemikian hingga sedikitnya ada 6 mahasiswa yang memiliki nilai grade yang sama jika ada
lima kemungkinan nilai gradematematika diskrit yaitu A,B,C,D, dan E?
Jawab: Jumlah minimum mahasiswa yang dibutuhkan dalam kelas matematika diskrit yang
sedikitnya ada 6 mahasiswa yang memiliki nilai grade yang sama adalah nilai terkecil n ∈Z
sedemikian hingga ⌈n/5⌉=6. Nilai terkecil n ∈ Z tersebut yaitu n = 5.5+1=26
. Jika kita hanya memiliki 25 mahasiswa maka sedikitnya hanya ada 5 mahasiswa yang
memiliki nilai grade yang sama. Oleh karenanya, 26 adalah jumlah minimum mahasiswa
sedemikian hingga sedikitnya ada 6 mahasiswa yang memiliki nilaigrade yang sama.

Contoh 7
Dalam membuat kode matakuliah untuk matakuliah-matakuliah bidang studi informatika
adalah dengan cara menambahkan tiga angka pada huruf TIK. Terdapat 51 matakuliah yang
harus diberi kode dan tiga angka yang harus ditambah pada huruf TIK harus berkisar antara
101 sampai dengan 200. Tunjukkan bahwa terdapat paling sedikit dua matakuliah yang diberi
kode dengan angka berurutan.
Penyelesaian
Misalkan angka-angka yang dipilih adalah a1, a2 ,…, a51.
Jika angka-angka diatas digunakan bersama-sama dengan a1 + 1, a2 + 1, …, a51 +1

maka terdapat 102 nomor yang merentang antara 101 sampai dengan 201. Karena ada 100
nomor yang disediakan (yaitu 101 sampai dengan 200) dan ada 102 nomor yang akan
digunakan, maka menurut Prinsip Pigeonhole Bentuk Kedua terdapat paling sedikit dua
nomor yang sama. Nomor a1, a2, …, a51 dan a1 + 1, a2 + 1, …, a51 + 1 semuanya berbeda.
Sehingga kita mempunyai ai = aj + 1 Dengan demikian kode ai berurutan dengan kode aj .

APLIKASI PRINSIP PIGEONHOLE


Walaupun prinsip pigeonhole merupakan prinsip yang sangat sederhana, prinsip ini
mempunyai banyak aplikasi antara lain :
1. Aplikasi Pada Sains Komputer
Salah satu aplikasi prinsip pigeonhole pada sains komputer adalah pada hash collision.
Sebagai informasi, algoritma hash mengubah suatu data apapun ke dalam bentuk data lain. Hal
ini dilakukan dengan memproses data tersebut dalam suatu formula matematika kompleks
untuk menghasilkan hash unik bagi setiap potongan data. Umumnya, hash yang dihasilkan
memiliki bit yang sama untuk setiap algoritma hash yang sama. Jika data yang diproses lebih
kecil dari bit minimal hash yang akan dihasilkan, maka algoritma hash yang bersangkutan akan
menambahkan junk data untuk mengisi bit yang tidak terpakai. Hash collision terjadi apabila
dua data atau lebih menghasilkan hash yang sama. Menggunakan prinsip pigeonhole, hash
collision merupakan hal yang tidak terhindarkan, terlebih jika data yang di hash berukuran
besar. Hal ini dikarenakan hash yang tersedia lebih sedikit daripada potongan data yang
diproses. Anggap hash sebagai sarang burung merpati dan potongan data yang diproses sebagai
burung merpati. Maka, pasti ada hash yang merepresentasikan lebih dari satu potongan data.
Aplikasi yang kedua adalah pada kompresi data. Kompresi data adalah proses
memampatkan suatu data apapun ke dalam bentuk dengan ukuran yang lebih kecil. Dengan
prinsip pigeonhole, dapat dibuktikan tidak mungkin ada algoritma kompresi yang dapat selalu
berhasil memampatkan data menjadi lebih kecil. Hal ini dikarenakan ukuran yang lebih kecil
berarti bit yang lebih sedikit, sehingga jika hasil kompresi dianalogikan dengan sarang burung
merpati, jumlah sarang burung merpati selalu lebih sedikit daripada merpatinya (yaitu data
yang akan diproses dengan algoritma kompresi).

2. Aplikasi Pada Permasalahan Relasi


Prinsip pigeonhole dapat diaplikasikan dalam berbagai permasalahan relasi. Misalkan
ada pertemuan yang dihadiri oleh 50 orang. Dari 50 orang tersebut, ada beberapa yang kenal
satu sama lain. Kita dapat membuktikan bahwa dalam ruangan tersebut pasti ada dua orang
dengan jumlah kenalan yang sama menggunakan prinsip pigeonhole. Dengan mengasumsikan
satu orang tidak mempunyai kenalan sama sekali, jumlah maksimum kenalan satu orang adalah
48. Maka, anggap jumlah kenalan dari 0 sampai 48 sebagai sarang burung merpati, dan anggap
50 orang yang hadir pada pertemuan tersebut sebagai merpatinya. Berdasarkan prinsip
pigeonhole, setidak-tidaknya akan ada dua orang yang mempunyai jumlah kenalan yang sama.
Begitu pula jika kita asumsikan masing-masing orang yang hadir pada pertemuan tersebut
mempunyai setidaknya satu kenalan, sehingga maksimum jumlah kenalan dari seseorang
adalah 49. Jika dianggap jumlah kenalan dari 1 sampai 49 sebagai sarang burung merpati dan
50 orang yang hadir pada pertemuan tersebut sebagai merpatinya, tetap setidak-tidaknya ada
dua orang yang mempunyai jumlah kenalan yang sama.
Aplikasi prinsip pigeonhole dalam relasi cukup berguna dalam mengaproksimasi
kebutuhan minimal yang harus disiapkan dalam hal tertentu. Misalkan suatu perusahaan kereta
api mempunyai statistik jumlah pengguna 500 setiap harinya. Jika ada 20 lintasan kereta api
yang berbeda, maka berdasarkan prinsip pigeonhole minimal ada 25 pengguna dengan lintasan
kereta api yang sama. Maka dari itu, minimalnya perusahaan kereta api tersebut menyediakan
kereta api yang mempunyai daya tampung 25 pengguna untuk setiap jurusan untuk memenuhi
kebutuhan minimal tiap lintasan.

3. Aplikasi Pada Permasalahan Numerikal


Prinsip pigeonhole mampu menyelesaikan beberapa permasalahan numerikal.

Contoh pertama adalah permasalahan divisibilitas. Dengan prinsip pigeonhole, kita mampu
membuktikan bahwa pasti ada dua angka dalam n angka yang selisihnya habis dibagi angka

n-1 dengan n bilangan bulat positif ≥ 2. Kita ambil contoh n = sepuluh, sehingga dalam sepuluh
angka yang diberikan ada minimal dua angka dengan selisih habis dibagi sembilan. Sisa dari
pembagian suatu angka dengan sembilan juga berjumlah sembilan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
dan 8. Jika sisa dari pembagian suatu angka dengan sembilan tersebut kita analogikan sebagai
sarang burung merpati dan sepuluh angka yang diberikan kita analogikan sebagai merpati,
maka dalam sepuluh angka tersebut minimal ada dua angka yang mempunyai sisa yang sama
dari pembagian terhadap sembilan. Dua angka inilah yang bila diselisihkan selisihnya akan
habis dibagi sembilan.

4.. Aplikasi Pada Trik Kartu Kombinatorik


Prinsip pigeonhole dapat digunakan dalam trik kartu kombinatorik sebagai berikut:
seorang asisten pesulap mengambil lima kartu secara acak dari sebuah set kartu bridge. Sebagai
catatan, satu set kartu bridge terdiri dari empat lambang dengan masing-masing lambang terdiri
dari 13 kartu. Kemudian, asisten tersebut memilih salah satu kartu sebagai kartu yang
disembunyikan dan memperlihatkan sisanya kepada pesulap. Maka, pesulap yang melihat
keempat kartu tersebut dapat menentukan lambang dan nilai dari kartu yang disembunyikan.
Pada kelima kartu yang diambil seorang asisten pesulap, berdasarkan prinsip
pigeonhole, ada dua atau lebih kartu dengan lambang yang sama. Hal ini dimanfaatkan asisten
pesulap untuk memberi tahu pesulap lambang kartu yang disembunyikan. Hal itu dilakukan
dengan menaruh kartu berlambang sama tersebut pada urutan pertama dari kartu yang
diperlihatkan. Pemilihan kartu yang disembunyikan dengan kartu yang diperlihatkan juga
mengambil peran penting. Aspek yang diperhatikan dalam pemilihan kartu yang
disembunyikan dan kartu yang diperlihatkan adalah ‘jarak’ kedua kartu tersebut satu sama lain.
Jarak kedua kartu didefinisikan sebagai perbedaan nilai yang harus ditambahkan kartu pertama
untuk mencapai kartu kedua. Dalam jarak kedua kartu ini, jarak kartu A ke kartu B tidak sama
dengan jarak kartu B ke kartu A karena nilai jarak bersifat sirkuler. Untuk memudahkan
perhitungan jarak, kartu Jack, Queen, dan King dilambangkan sebagai angka 11, 12, dan 13.
Contoh memperoleh jarak dari dua buah kartu adalah sebagai berikut: pada kartu bernilai 1 dan
2, jarak kartu 1 ke 2 adalah 1 sedangkan jarak kartu 2 ke 1 adalah 12. Jumlah jarak suatu kartu
ke kartu lain dengan jarak kebalikannya selalu 13. Maka, berdasarkan prinsip pigeonhole, jarak
antar dua buah kartu selalu ada yang ≤ 6. Kartu pertama pada jarak antar dua kartu yang ≤ 6
merupakan kartu yang diperlihatkan pada pesulap, sedangkan kartu kedua disembunyikan.
Berikutnya, tiga kartu yang diperlihatkan lainnya digunakan untuk memberi nilai jarak
yang harus ditambahkan pada kartu pertama (kartu yang berlambang sama dengan yang
disembunyikan) sehingga pesulap mengetahui persis kartu apa yang disembunyikan. Cara
menyusun tiga kartu dihitung dengan permutasi berjumlah 3! = 6. Hal inilah yang mendasari
pemilihan kartu yang diperlihatkan harus kartu yang jaraknya ≤ 6 dengan kartu yang
disembunyikan. Melalui urutan tiga kartu yang disusun asisten pesulap, pesulap dapat
mengetahui pertambahan yang harus dilakukan terhadap kartu pertama sehingga pesulap
tersebut dapat menebak kartu yang disembunyikan. Urutan tiga kartu yang disusun
merepresentasikan salah satu angka dari 1-6 tergantung kesepakatan asisten pesulap dengan
pesulap. Misalkan, ABC bernilai 1, ACB bernilai 2, BAC bernilai 3, BCA bernilai 4, CAB
bernilai 5, dan CBA bernilai 6 dengan A kartu bernilai terbesar dan C kartu bernilai terkecil.
Jika ada dua buah kartu dengan nilai yang sama, maka yang diperhatikan adalah lambangnya.
Misalkan asisten pesulap mendapat kartu 10♠, 5♣, K♥, 7♦, dan 10♦. Maka, yang kartu yang
disembunyikan pasti salah satu dari 7♦ dan 10♦. Karena jarak dari 7 ke 10 adalah 3 sedangkan
jarak dari 10 ke 7 adalah 10, maka 10♦ disembunyikan. Selanjutnya, dari 3 kartu 10♠, 5♣, dan
K♥, harus dibuat suatu urutan sehingga pesulap menginterpretasikan urutan tersebut sebagai
angka 3. Maka sesuai kesepakatan sebelumnya urutan yang merepresentasikan nilai 3 adalah
BAC dengan A kartu terbesar dan C kartu terkecil, sehingga urutan kartu yang diperlihatkan
asisten pesulap kepada pesulap adalah 7♦ (untuk memberi tahu lambang dan nilai inisial), 10♠,
K♥, dan 5♣.

5. Aplikasi Pada Teori Ramsey


Secara umum, teori Ramsey membahas distribusi subset elemen dalam suatu set
elemen. Teori Ramsey merupakan extremal combinatorics yang memberikan jumlah objek jika
kumpulan objek tersebut harus memenuhi kondisi tertentu. Berikut adalah permasalahan yang
dapat memberikan gambaran mengenai teori Ramsey: dalam suatu grup yang terdiri dari enam
orang, hubungan antara sepasang orang dapat berupa pertemanan ataupun permusuhan;
buktikan bahwa ada setidaknya tiga orang yang saling berteman atau tiga orang yang saling
bermusuhan. Misalkan A merupakan salah satu dari keenam orang tersebut, maka setidaknya
tiga orang dari lima orang selain A bermusuhan atau berteman dengan A (sesuai prinsip
pigeonhole). Anggap B, C, D berteman dengan A. Maka, jika dua dari B, C, D berteman, akan
terbentuk tiga orang yang saling berteman. Sebaliknya, jika tidak, maka akan terbentuk tiga
orang yang saling bermusuhan. Bila dikaitkan dengan permasalahan tersebut, bilangan Ramsey
dengan notasi R(m,n) merupakan jumlah minimum orang yang diperlukan untuk menghasilkan
m orang yang saling berteman atau n orang yang saling bermusuhan. Berdasarkan solusi dari
permasalahan tersebut, R(3,3) = 6.

Anda mungkin juga menyukai