Sebelumnya:
Misalkan A = {1, 2, 3}, maka semua permutasi pada A adalah sebagai berikut
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 2 3 2 3 1 3 1 2
0 = , 1 = , 2 = ,
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 3 2 3 2 1 2 1 3
1 = , 2 = , 3 = .
Maka diperoleh himpunan SA = {0, 1, 2, 1, 2, 3}, selanjutnya
dinamai sesuai keadaan A. Jika A = {1, 2, 3, ...., n}, himpunan
SA ditulis Sn,
Jadi orde Sn = n!.
A = {1, 2, 3} ⇒ Orde S3 =| S3|= 6 = 3!
A = {1, 2, 3, 4, 5} ⇒ Orde S5 =| S3|= 5! = 120
A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} ⇒ Orde S8 =| S8|= 8! = 5!. 6.7.8 = 720 × 56 = 40320.
Cara melihat contoh permutasi di S8, pilih permutasi dari A={1, 2, ..., 8}
Mislnya
−1 1 2 3 4 5 6 7 8 −1
𝜇1 =( )
1 3 5 2 4 7 8 6
1 2 3 4 5 6 7 8
= ( )
1 4 2 5 3 8 6 7
Misalkan permutasi 1 dan 3, maka
1 2 3 1 2 3 1 2 3
ρ1μ 3 μ2 .
2 3 1 2 1 3 3 2 1
Operasi biner pada SA secara lengkap dapat disajikan dengan
tabel Ceyley berikut
0 1 2 1 2 3
0 0 1 2 1 2 3
1 1 2 0 3 1 2
2 2 0 1 2 3 1
1 1 2 3 0 1 2
2 2 3 1 2 0 1
3 3 1 2 1 2 0
Contoh: 1
1. Misalkan A = {1, 2, 3, 4, 5} dan didefinisikan permutasi dan sebagai:
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
4 2 5 3 1 3 5 4 2 1
= , = .
Ini berarti
(1) = 4, (2) = 2, (3) = 5, (4) = 3, (5) =1 dan
(1) = 3, (2) = 5, (3) = 4, (4) = 2, (5) = 1.
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
4 2 5 3 1 3 5 4 2 1 = 5 1 3 2 4
= .
A. Orbit
Ingat permutasi2 di S3 (pada A= {1, 2, 3}), yaitu:
S3 = {0, 1, 2, 1, 2, 3}
1 2 3 1 2 3 1 2 3
0: ( ), 1: ( ), 2: ( )
1 2 3 2 3 1 3 1 2
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1: ( ), 2: ( ), 3: ( )
1 3 2 3 2 1 2 1 3
0 1 2 1 2 3
0 0 1 2 1 2 3
1 1 2 0 3 1 2
2 2 0 1 2 3 1
1 1 2 3 0 1 2
2 2 3 1 2 0 1
3 3 1 2 1 2 0
fg(x) = f(g(x))
1 2 3 1 2 3 1 2 3
12 = ( )( )= ( ) = 0.
2 3 1 3 1 2 1 2 3
12 = 0, 22 = 0, 32 = 0.
Contoh :
Temukan orbit-orbit dari permutasi di S8 (permutasi pada
A= {1, 2, 3, ..., 8})dengan
1 2 3 4 5 6 7 8
3 8 6 7 4 1 5 2 .
Permutasi lain
1 2 3 4 5 6 7 8
1 7 4 6 8 5 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
3 8 6 7 4 1 5 2 1 7 4 6 8 5 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8
= 3 5 7 1 2 4 8 6
1 2 3 4 5 6 7 8
3 8 6 7 4 1 5 2
Untuk menemukan sel atau orbit yang memuat 1, terapkan terhadap
1 secara berulang hingga untuk suatu n ℤ , didapat n(1)=1.
Perhatikan skema berikut:
1
3
6
1⇒
Karena mutar2 di elemen 1, 3, 6 saja,
maka ini seperti sebuah orbit, yang
disebut
Himpunan bagian {1, 3, 6} dari A ini
disebut suatu orbit dari
Orbit lain dari
2
8
2
8⇒
Orbit yg lain{2, 8},
B. Siklus
Definisi 2. 9 :(Siklus)
Suatu permutasi Sn dikatakan suatu siklus(cycle) jika mempunyai
paling banyak satu orbit yang memuat lebih dari satu elemen. Panjang
siklus adalah banyaknya elemen dalam orbit terbesar.
Contoh:
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Permutasi = 3 8 6 7 4 1 5 2 seperti contoh di atas memiliki
orbit-orbit {1, 3, 6}, {2, 8}, dan {4, 7, 5}. Permutasi bukan siklus,
sebab lebih dari satu orbit mempunyai banyak elemen lebih dari
satu.
1 2 3 4 5
2. Permutasi di S5 mempunyai orbit
3 2 5 1 4
{1, 3, 5, 4} dan {2}.
Jadi suatu siklus.
1 2 3
0: ( ), orbitnya {1}, {2}, {3}. Tidak ada orbit yang lebih dari satu
1 2 3
elemen, berarti siklus.
Notasi Siklik
Sebuah siklus dapat disajikan dengan dengan baris tunggal, yaitu
menuliskan orbit terbesarnya dalam bentuk matriks baris. Perhatikan
siklus pada contoh di atas, dimana memiliki orbit terbesar {1, 3, 5, 4}.
Maka siklus tersebut dapat disajikan dengan notasi siklik, yaitu
(1, 3, 5, 4).
Artinya
1 2 3 4 5
(1, 3, 5, 4)
3 2 5 1 4
= (1, 3, 5, 4) = siklusdiS 8
1 2 3 4 5 6 7 8
(1, 3, 5, 4)
Siklus di S8
1 2 3 4 5 6 7 8
(1, 3, 5, 4)
3 2 5 1 4 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8
3 2 5 1 4 6 7 8
Contoh :
1 2 3 4 5 6 7 8
Permutasi = 3 2 6 4 5 1 7 8 di S8 dapat ditulis sebagai (1, 3, 6),
sebab memiliki orbit
{1, 3, 6}, {2}, {4}, {5}, {7}, {8}.
Penyajian dalam bentuk notasi siklik (1, 3, 6) mengindikasikan
(1) = 3, 2(1) = 6, 3(1) = 1,
dan untuk setiap a {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} dengan a {1, 3, 6}, maka
(a) = a.
Elemen dari A – {1, 3, 6}, disebut juga elemen tetap pada A terhadap
permutasi (siklus) .
C. Transposisi
Definisi:(Transposisi)
Suatu siklus yang panjangnya dua disebut transposisi.
Sebarang siklus (a1, a2, , an) dapat ditulis sebagai perkalian transposisi, yang disajikan
sebagai
(a1, a2, , an) = (a1, an) (a1, an-1) (a1, a3) (a1, a2).
Akibatnya kita memiliki teorema berikut.
Teorema:
Sebarang permutasi dari himpunan hingga yang memiliki elemen sekurang-kurangnya dua
elemen merupakan hasilkali transposisi-transposisi.
Definisi:(Permutasi Genap/Ganjil)
Suatu permutasi dari himpunan berhingga dikatakan genap/ganjil jika dapat disajikan sebagai
perkalian sejumlah genap/ganjil transposisi-transposisi.
Contoh :
1. Permutasi (1, 3, 5, 4) di S5 adalah ganjil.
2. Permutasi identitas di Sn adalah suatu permutasi genap, sebab setiap permutasi dapat
ditulis sebagai:
= (1, 2)(1, 2).
Contoh:
1 2 3 4 5 6 7 8
orbit2 nya = {1, 3}, {2}, {4}, {5}, {6}, {7}, {8} siklus dengan
3 2 1 4 5 6 7 8
Latihan /Tugas
Untuk soal 1 sampai 5, berikan B jika benar dan S jika salah.
1. (____) Setiap permutasi merupakan siklus.
2. (____) Setiap siklus adalah suatu permutasi.
3. (____) Permutasi identitas merupakan suatu siklus.
4. (____) Setiap permutasi pada himpunan hingga A mempartisi himpunan tersebut atas
himpunan bagian yang saling asing.
5. (____) Setiap siklus merupakan hasilkali transposisi-transposisi, tetapi tidak untuk
permutasi.
6. Tentukan semua orbit dari permutasi berikut:
1 2 3 4 5 6
5 1 3 6 2 4
a.
1 2 3 4 5 6 7 8
2 3 5 1 4 6 8 7
b.
1 2 3 4 5 6 7 8
5 6 2 4 8 3 1 7
c.
d. : ℤ ℤ , di mana (n) = n + 2
e. : ℤ ℤ , di mana (n) = n + 1
f. : ℤ ℤ , di mana (n) = n 3
1 2 3 4 5 6 7 8
σ
3 8 6 7 4 1 5 2
Langkah2
1. Tulis semua orbit dari permutasi , yaitu {1, 3, 6}, {2, 8}, dan {4, 7, 5}.
2. Tulis tiga siklus yang sesuai dengan ketiga orbit itu, yaitu (1, 3, 6), (2, 8), dan (4, 7, 5).
Sehingga permutasi dapat ditulis sebagai perkalian siklus ini, yaitu
(1, 3, 6)(2, 8)(4, 7, 5)
3. Masing-masing siklus, tulis sebagai perkalian transposisi, yaitu
(1, 3, 6) = (1, 6) (1, 3)
(2, 8) = (2, 8)
(4, 7, 5) = (4, 5) (4, 7)
4. Sehingga permutasi dapat ditulis dalam transposisi, yaitu
(1, 3, 6)(2, 8)(4, 7, 5) = (1, 6) (1, 3) (2, 8) (4, 5) (4, 7).
5. Terakhir, hitung banyak trasposisi dalam perkalian pd langkah 4. Karena ada 5
tansposisi, maka permutasi sigma () adalah permutasi ganjil.