Anda di halaman 1dari 13

Perkuliahan ke_12

Materi : Grup Permutasi


(a)
(b)
(c) Orbit, Siklus, dan Transposisi
(d)Permutasi Genap Ganjil

Sebelumnya:
Misalkan A = {1, 2, 3}, maka semua permutasi pada A adalah sebagai berikut

1 2 3  1 2 3  1 2 3
     
1 2 3  2 3 1  3 1 2 
0 =  , 1 =  , 2 =  ,
1 2 3  1 2 3  1 2 3
     
1 3 2  3 2 1  2 1 3 
1 =  , 2 =  , 3 =  .

Maka diperoleh himpunan SA = {0, 1, 2, 1, 2, 3}, selanjutnya
dinamai sesuai keadaan A. Jika A = {1, 2, 3, ...., n}, himpunan
SA ditulis Sn,
Jadi orde Sn = n!.
A = {1, 2, 3} ⇒ Orde S3 =| S3|= 6 = 3!
A = {1, 2, 3, 4, 5} ⇒ Orde S5 =| S3|= 5! = 120
A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} ⇒ Orde S8 =| S8|= 8! = 5!. 6.7.8 = 720 × 56 = 40320.
Cara melihat contoh permutasi di S8, pilih permutasi dari A={1, 2, ..., 8}
Mislnya

Permutasi  sesuai dengan fungsi


1 2 3 4 5 6 7 8
𝜇1 = ( )
1 3 5 2 4 7 8 6
Artinya 1 : A → A, 1(1) = 1, 1(2) = 3, 1(3) = 5, ....., 1(8) = 6.

Permutasi  sesuai dengan fungsi


1 2 3 4 5 6 7 8
𝜇2 = ( )
3 1 6 5 7 2 4 8

1 , 2 ∈ S8. Bagaimana menunjukkan 1 2 juga di S8.


Tentukan permutasi yg cocok dengan 1 2.
fog(x) = f(g(x))
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
𝜇1 𝜇2 = ( )( )
1 3 5 2 4 7 8 6 3 1 6 5 7 2 4 8
1 2 3 4 5 6 7 8
𝜇1 𝜇2 = ( )
5 1 7 4 8 3 2 6

Sesuai dengan permutasi 


Invers dari 1 , 2

−1 1 2 3 4 5 6 7 8 −1
𝜇1 =( )
1 3 5 2 4 7 8 6
1 2 3 4 5 6 7 8
= ( )
1 4 2 5 3 8 6 7
Misalkan permutasi 1 dan 3, maka
 1 2 3 1 2 3  1 2 3
ρ1μ 3       μ2 .
 2 3 1 2 1 3  3 2 1
Operasi biner pada SA secara lengkap dapat disajikan dengan
tabel Ceyley berikut

0 1 2 1 2 3
0 0 1 2 1 2 3
1 1 2 0 3 1 2
2 2 0 1 2 3 1
1 1 2 3 0 1 2
2 2 3 1 2 0 1
3 3 1 2 1 2 0

Contoh: 1
1. Misalkan A = {1, 2, 3, 4, 5} dan didefinisikan permutasi  dan  sebagai:

 1 2 3 4 5  1 2 3 4 5
   
 4 2 5 3 1   3 5 4 2 1 
= , = .
Ini berarti
(1) = 4, (2) = 2, (3) = 5, (4) = 3, (5) =1 dan
(1) = 3, (2) = 5, (3) = 4, (4) = 2, (5) = 1.

1 2 3 4 5  1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
     
4 2 5 3 1   3 5 4 2 1 = 5 1 3 2 4 
 =  .

Karenanya ()(1) = ((1)) = (3) = 5, jadi  : 1  5. Proses mendapatkan nilai


perkalian ini dapat diperhatikan arah alir panah berikut:
Orbit, Siklus, dan Transposisi

A. Orbit
Ingat permutasi2 di S3 (pada A= {1, 2, 3}), yaitu:
S3 = {0, 1, 2, 1, 2, 3}
1 2 3 1 2 3 1 2 3
0: ( ), 1: ( ), 2: ( )
1 2 3 2 3 1 3 1 2
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1: ( ), 2: ( ), 3: ( )
1 3 2 3 2 1 2 1 3

S3 semua permutasi pada A= {1, 2, 3}


Orde S3 = |S3|= 6
Orde S4 = |S4|= 24
Orde S5 = |S5|= 120
Orde Sn = |Sn|= n!

Dengan menerapkan operasi komposisi fungsi pada S3, maka


terpenuhi semua aksioma grup. Secara lengkap dpt dilihat pada
tabel Cayley berikut

0 1 2 1 2 3
0 0 1 2 1 2 3
1 1 2 0 3 1 2
2 2 0 1 2 3 1
1 1 2 3 0 1 2
2 2 3 1 2 0 1
3 3 1 2 1 2 0
fg(x) = f(g(x))
1 2 3 1 2 3 1 2 3
12 = ( )( )= ( ) = 0.
2 3 1 3 1 2 1 2 3
12 = 0, 22 = 0, 32 = 0.

Generalisasi (secara umum)


Misalkan X = {x1, x2, x3, ..., xn } dan SX adalah semua permutasi
(fungsi bijektif) pada X. SX terhadap operasi komposisi fungsi
adalah suatu grup. Grup ini yang disebut sebagai grup permutasi
pada himpunan X.
Orde dari SX = | SX |= n!
Khusus untuk X = A = {1, 2, 3, ...., n}, grup permutasi SA
dinamakan grup simetri berderajat n. Selanjutkan grup simetri ini
ditulis Sn, yaitu grup berode n!.

Contoh :
Temukan orbit-orbit dari permutasi  di S8 (permutasi pada
A= {1, 2, 3, ..., 8})dengan

1 2 3 4 5 6 7 8
   
3 8 6 7 4 1 5 2 .
Permutasi lain
1 2 3 4 5 6 7 8
 
1 7 4 6 8 5 2 3
 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
    
 3 8 6 7 4 1 5 2 1 7 4 6 8 5 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8
= 3 5 7 1 2 4 8 6
 

Banyak permutasi di S8 = 8! = 720 × 56 > 36.000


Penyelesaian
Kita akan melihat pergerakan peta (bayangan) elemen dari A terhadap
suatu permutasi pada A.
Misalkan permutasi sigma di atas

1 2 3 4 5 6 7 8
   
 3 8 6 7 4 1 5 2 
Untuk menemukan sel atau orbit yang memuat 1, terapkan  terhadap
1 secara berulang hingga untuk suatu n  ℤ , didapat n(1)=1.
Perhatikan skema berikut:

1 

 3 

 6 

 1⇒

Karena mutar2 di elemen 1, 3, 6 saja,
maka ini seperti sebuah orbit, yang
disebut
Himpunan bagian {1, 3, 6} dari A ini
disebut suatu orbit dari 
Orbit lain dari
2 

 8 

 2 

 8⇒
Orbit yg lain{2, 8},

4 7 5 4 ⇒


  

dan {4, 7, 5}.


Jadi, ada tiga or
Dari tiga orbit ini sdh termuat semua elemen A,
yaitu
O1 = {1, 3, 6} orbit yang memuat 1, 3, dan 6
O2 = {2, 8} orbit yang memuat 2 dan 8
O3 = {4, 7, 5} orbit yang memuat 4, 7, dan 5
Humpunan {1, 3, 6}, {2, 8}, dan {4, 7, 5} bagian dari A.
Ternyata himpunan bagian ini bersifat:
1. O1 ∩ O2 = ∅ , O1 ∩ O3 = ∅ = O2 ∩ O3 = ∅.
2. O1 ∪ O2 ∪ O3 = A
Ternyata O1, O2, dan O3 mempartisi A.
Sifat:
Semua orbit dari suatu permutasi pada himpunan A
akan mempartisi A.
terlihat bahwa A terpartisi oleh orbit-orbit ini.

B. Siklus
Definisi 2. 9 :(Siklus)
Suatu permutasi   Sn dikatakan suatu siklus(cycle) jika  mempunyai
paling banyak satu orbit yang memuat lebih dari satu elemen. Panjang
siklus adalah banyaknya elemen dalam orbit terbesar.

Contoh:
1 2 3 4 5 6 7 8
 
1. Permutasi  = 3 8 6 7 4 1 5 2 seperti contoh di atas memiliki
orbit-orbit {1, 3, 6}, {2, 8}, dan {4, 7, 5}. Permutasi  bukan siklus,
sebab lebih dari satu orbit mempunyai banyak elemen lebih dari
satu.
 1 2 3 4 5
2. Permutasi     di S5 mempunyai orbit
 3 2 5 1 4
{1, 3, 5, 4} dan {2}.
Jadi  suatu siklus.
1 2 3
0: ( ), orbitnya {1}, {2}, {3}. Tidak ada orbit yang lebih dari satu
1 2 3
elemen, berarti siklus.
Notasi Siklik
Sebuah siklus dapat disajikan dengan dengan baris tunggal, yaitu
menuliskan orbit terbesarnya dalam bentuk matriks baris. Perhatikan
siklus  pada contoh di atas, dimana memiliki orbit terbesar {1, 3, 5, 4}.
Maka siklus tersebut dapat disajikan dengan notasi siklik, yaitu
(1, 3, 5, 4).
Artinya
1 2 3 4 5
(1, 3, 5, 4)   
3 2 5 1 4
 = (1, 3, 5, 4) = siklusdiS 8
 1 2 3 4 5 6 7 8
(1, 3, 5, 4)   
 

Siklus di S8
 1 2 3 4 5 6 7 8
(1, 3, 5, 4)   
 3 2 5 1 4 6 7 8

1 2 3 4 5 6 7 8
3 2 5 1 4 6 7 8

Contoh :
 1 2 3 4 5 6 7 8
 
Permutasi  =  3 2 6 4 5 1 7 8 di S8 dapat ditulis sebagai (1, 3, 6),
sebab memiliki orbit
{1, 3, 6}, {2}, {4}, {5}, {7}, {8}.
Penyajian  dalam bentuk notasi siklik (1, 3, 6) mengindikasikan
 (1) = 3, 2(1) = 6, 3(1) = 1,
dan untuk setiap a  {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} dengan a  {1, 3, 6}, maka
(a) = a.
Elemen dari A – {1, 3, 6}, disebut juga elemen tetap pada A terhadap
permutasi (siklus) .

C. Transposisi

Definisi:(Transposisi)
Suatu siklus yang panjangnya dua disebut transposisi.

Sebarang siklus (a1, a2,  , an) dapat ditulis sebagai perkalian transposisi, yang disajikan
sebagai
(a1, a2, , an) = (a1, an) (a1, an-1)  (a1, a3) (a1, a2).
Akibatnya kita memiliki teorema berikut.

Teorema:
Sebarang permutasi dari himpunan hingga yang memiliki elemen sekurang-kurangnya dua
elemen merupakan hasilkali transposisi-transposisi.

Definisi:(Permutasi Genap/Ganjil)
Suatu permutasi dari himpunan berhingga dikatakan genap/ganjil jika dapat disajikan sebagai
perkalian sejumlah genap/ganjil transposisi-transposisi.

Contoh :
1. Permutasi (1, 3, 5, 4) di S5 adalah ganjil.
2. Permutasi identitas  di Sn adalah suatu permutasi genap, sebab setiap permutasi  dapat
ditulis sebagai:
 = (1, 2)(1, 2).
Contoh:
 1 2 3 4 5 6 7 8
  orbit2 nya = {1, 3}, {2}, {4}, {5}, {6}, {7}, {8} siklus dengan
 3 2 1 4 5 6 7 8

panjang 2. Ini disebut transposisi.

Latihan /Tugas
Untuk soal 1 sampai 5, berikan B jika benar dan S jika salah.
1. (____) Setiap permutasi merupakan siklus.
2. (____) Setiap siklus adalah suatu permutasi.
3. (____) Permutasi identitas merupakan suatu siklus.
4. (____) Setiap permutasi pada himpunan hingga A mempartisi himpunan tersebut atas
himpunan bagian yang saling asing.
5. (____) Setiap siklus merupakan hasilkali transposisi-transposisi, tetapi tidak untuk
permutasi.
6. Tentukan semua orbit dari permutasi berikut:

1 2 3 4 5 6
 
5 1 3 6 2 4 
a. 
1 2 3 4 5 6 7 8
 
2 3 5 1 4 6 8 7 
b. 
1 2 3 4 5 6 7 8
 
5 6 2 4 8 3 1 7 
c.
d.  : ℤ  ℤ , di mana (n) = n + 2

e.  : ℤ  ℤ , di mana (n) = n + 1

f.  : ℤ  ℤ , di mana (n) = n  3

7. Hitunglah hasil kali siklus-siklus dari permutasi pada {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} berikut.


a. (1, 4, 5)(7, 8)(2, 5, 7).
b. (1, 2)(4, 7, 8)(2, 1)(7, 2, 8, 1, 5).
8. Ekspresikan permutasi pada {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} berikut sebagai hasil kali siklus-siklus yang
disjoin, lebih lanjut sebagai hasil kali dari transposisi-transposisi.
1 2 3 4 5 6 7 8
 
8 2 6 3 7 4 5 1 
a. 
1 2 3 4 5 6 7 8
 
3 1 4 7 2 5 8 6 
b. 
1 2 3 4 5 6 7 8
 
3 6 4 1 8 2 5 7 
c.  .
Contoh
Menentukan permutasi genap / ganjil
Perhatikan permutasi

 1 2 3 4 5 6 7 8
σ 
 3 8 6 7 4 1 5 2
Langkah2
1. Tulis semua orbit dari permutasi , yaitu {1, 3, 6}, {2, 8}, dan {4, 7, 5}.
2. Tulis tiga siklus yang sesuai dengan ketiga orbit itu, yaitu (1, 3, 6), (2, 8), dan (4, 7, 5).
Sehingga permutasi dapat ditulis sebagai perkalian siklus ini, yaitu
(1, 3, 6)(2, 8)(4, 7, 5)
3. Masing-masing siklus, tulis sebagai perkalian transposisi, yaitu
(1, 3, 6) = (1, 6) (1, 3)
(2, 8) = (2, 8)
(4, 7, 5) = (4, 5) (4, 7)
4. Sehingga permutasi dapat ditulis dalam transposisi, yaitu
(1, 3, 6)(2, 8)(4, 7, 5) = (1, 6) (1, 3) (2, 8) (4, 5) (4, 7).
5. Terakhir, hitung banyak trasposisi dalam perkalian pd langkah 4. Karena ada 5
tansposisi, maka permutasi sigma () adalah permutasi ganjil.

Anda mungkin juga menyukai