Anda di halaman 1dari 10

Aplikasi Teori Grup Dalam Permainan Rubik 3x3

(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Struktur Aljabar)

Dosen Pengampu:

Riza Agustiani, M.Pd

Oleh :

Kelompok 3

Mentari (1710206007)

Amelia Rizky Zalsabillah (1720206017)

AA.Yahyang (1730206034)

Siti Alia Mandasari (1730206102)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2019
KAITAN ANTARA TEORI GROUP DENGAN

PERMAINAN RUBIK’S CUBE 3×3×3

A. Operasi pada Rubik’s Cube

Definisi 3.1 Enam sisi Rubik’s Cube dinotasikan dengan huruf pertama posisi sisi-sisi

tersebut dalam bahasa Inggris.

 𝐹, untuk sisi yang menghadap depan (front)

 𝑅, untuk sisi yang menghadap kanan (right)

 𝐵, untuk sisi yang menghadap belakang (back)

 𝐿, untuk sisi yang menghadap kiri (left)

 𝑈, untuk sisi yang menghadap atas (up)


Gambar 3.1 Notasi
 𝐷, untuk sisi yang menghadap bawah (down)
Rubik’s Cube

Definisi 3.2 Rotasi pada Rubik’s Cube dinotasikan sebagi berikut.

𝐹 −1 𝐵−1
𝑈 −1 𝐷 −1

𝑅−1 𝐿−1
𝐹 −1 𝐵−1

𝑅−1 𝐿−1
𝑈 −1 𝐷 −1

hasil dari rotasi (searah) dua layer luar yang bersesuaian dengannya.

Definisi 3.3 Didefinisikan operasi terurut dua rotasi dengan menyatakan bahwa 𝐴𝐵

menotasikan rentetan rotasi dimana rotasi 𝐵 dikerjakan lebih dulu, kemudian dilanjutkan

dengan mengerjakan rotasi 𝐴.

Invers pada Rubik’s Cube

Ketika tangan kita memegang sisi bagian depan Rubik’s Cube dan merotasikannya

90° searah jarum jam (menerapkan gerakan 𝐹), kita dapat membatalkan efek dari gerakan

tersebut dengan memutar sisi yang sama 90° berlawanan arah jarum jam (menerapkan

gerakan 𝐹 −1 ). Gerakan yang saling membatalkan tersebut disebut gerakan yang saling

invers.
𝐹 𝐹 −1
→ →

Gambar 3.3 Invers Gerakan Tunggal

Setiap gerakan pada permainan ini memiliki balikan atau invers. Tidak hanya untuk

gerakan tunggal, efek dari rentetan rotasi juga dapat dibatalkan. Contohnya efek dari rotasi

𝑅𝐹 dapat dibatalkan dengan menerapkan 𝑅 −1 kemudian diikuti 𝐹 −1 .

𝐹 𝑅 𝑅 −1 𝐹 −1
→ → → →

Gambar 3.4 Invers Rentetan Gerakan

Dalam bentuk umum, jika 𝑎, 𝑏, … , 𝑧 adalah sebarang operasi yang memiliki invers

berturut-turut 𝑎−1 , 𝑏 −1 , … , 𝑧 −1 , maka

(𝑎𝑏𝑐 … 𝑥𝑦𝑧)−1 = 𝑧 −1 𝑦 −1 𝑥 −1 … 𝑐 −1 𝑏 −1 𝑎−1

Dalam permainan Rubik’s Cube sering ditemukan rentetan rotasi tanpa tanda invers yang

ketika diterapkan saling membatalkan, contohnya 𝑅𝑅𝑅 dengan 𝑅 −1.

𝑅 −1 𝑅𝑅𝑅
Gambar 3.5 Hidden Invers
Definisi 3.4 Jika 𝑥 = 𝑎1 𝑎2 … 𝑎𝑛 adalah sebuah rentetan gerakan, maka rentetan terreduksi

𝑥̂ adalah rentetan rotasi yang diperoleh dengan menghilangkan semua rentetan dua elemen;

dimana elemen tersebut bersebelahan dengan inversnya.

Pangkat pada Rubiks Cube

Gerakan 𝑅𝑅𝑅 dapat ditulis 𝑅 3 , dengan maksud gerakan 𝑅 diulang sebanyak tiga

kali. Bentuk pangkat tersebut juga berlaku untuk operasi yang terdiri lebih dari satu

gerakan. Jadi jika kita ingin menerapkan operasi 𝑅𝐹𝑅𝐹𝑅𝐹𝑅𝐹𝑅𝐹, artinya kita menerapkan

𝑅𝐹 berulang-ulang sebanyak lima kali, dan dapat ditulis sebagai (𝑅𝐹)5 .

Gambar 3.6 𝑅𝐹𝑅𝐹𝑅𝐹𝑅𝐹𝑅𝐹

Gambar 3.7 (𝑅𝐹)𝟓


Catatan:

Pada software Rubik’s Cube Simulator input notasi pangkat 𝑃𝑎 ditulis 𝑎(𝑃), dan

mengggunakan notasi komposisi left-to-right.

Identitas pada Rubik’s Cube

Rotasi yang tidak menghasilkan perubahan apapun pada cube, yaitu membiarkan

cube tetap pada posisi sebagaimana sebelum dirotasikan, disebut rotasi identitas dan

dinotasikan dengan I. Contoh rotasi identitas adalah 𝑅𝐶 , 𝑈𝐶 dan 𝐹𝐶 . Selain rotasi-rotasi

tunggal tersebut, terdapat rentetan rotasi yang tidak memberikan efek apapun terhadap

cube. Contohnya 𝑅 4 dan 𝐿2 𝑅 2 𝐵 2 𝐹 2 𝐿2 𝑅 2 𝐵 2 𝐹 2 .

Gambar 3.8 𝑅 4 = 𝐼

Gambar 3.9 𝐿2 𝑅 2 𝐵 2 𝐹 2 𝐿2 𝑅 2 𝐵 2 𝐹 2 = 𝐼

Hukum Komutatif pada Rubik’s Cube


Dalam permainan rubik, rotasi yang dilakukan dengan urutan berbeda tidak selalu

menghasilkan efek yang sama, dengan kata lain rotasi pada Rubik’s Cube tidak bersifat

komutatif. Contoh sederhananya adalah 𝑅𝐹 dan 𝐹𝑅.

𝐹 𝑅
→ →
Gambar 3.10 𝑅𝐹

𝑅 𝐹
→ →
Gambar 3.11 𝐹𝑅

Namun ada pula urutan gerakan yang berbeda namun memiliki efek yang sama,

contohnya 𝐿−1 𝑅 dan 𝑅𝐿−1 .

𝑅 𝐿−1
→ →
Gambar 3.12 𝐿−1 𝑅

𝐿−1 𝑅
→ →
Gambar 3.13 𝑅𝐿−1

Cara mudah untuk melihat apakah dua operasi memiliki efek berbeda atau sama adalah dengan

mengoperasikan salah satunya dengan invers yang lain; jika operasinya tidak menghasilkan

identitas maka kedua permutasi tersebut pasti berbeda. Jadi jika kita ingin melihat bahwa 𝑅𝐹
dan 𝐹𝑅 tidak komutatif kita hanya perlu melihat bahwa 𝑅𝐹(𝐹𝑅)−1 = 𝑅𝐹𝑅 −1 𝐹 −1 ≠ 𝐼.

Rangkaian gerakan 𝑅𝐹𝑅 −1 𝐹 −1 disebut komuter dari 𝐹 dan 𝑅.

DAFTAR PUSTAKA

Al Musta’awun. (2012) . Penerapan Teori Grup dalam Mencari Penyelesaian Permainan


Rubik’s Cube 3×3×3. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Tulungagung

Anda mungkin juga menyukai