Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

(KEABSAHAN DATA)

Disusun Oleh :

Mayasari (1730206068)
&
Diana Anggraini (1730206050)

Pendidikan Matematika 2017

Dosen Pengampuh : Yuli Fitrianti, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2020
PEMBAHASAN
(KEABSAHAN DATA)

Dalam penelitian kuantitatif validitas, reliabilitas dan objektivitas data


telah mulai dibangun sejak awal penelitian dengan merumuskan proposal
penelitian kuantitatif secara jelas, terarah dan tuntas. Diawali dengan masalah,
pembatasan masalah penelitian, tujuan penelitian, didukung oleh grand theory
pada landasan teoritis, yang secara langsung mengarahkan dan menggiring
metodologi penelitian yang digunakan. Instrumen yang digunakan harus valid
dan reliable: populasi penelitian harus mewakili wilayah orang, maupun kejadian
yang sesuai dengan karakteristik penelitian; sedangkan sampelnya harus
mewakili populasi, kepada siapa hasil penelitian akan digeneralisasikan.
Demikian juga dengan teknik analisis yang digunakan. Secara konseptual harus
sesuai dengan karakteristik data dan tujuan penelitian serta telah dipolakan sejak
dini dalam proposal penelitian. Sebelum data diolah, harus terlebih dahulu
dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu uji normalitas, homogenitas dan uji
linearitas.
Berbeda dengan penelitian kualitatif, sejak awal rancangan penelitiannya
tidak sekaku penelitian kuantitatif. Masalah yang sudah ditetapkan
berkemungkinan dapat berubah setelah turun ke lapangan, karena ada yang lebih
penting serta mendesak dari yang sudah ditetapkan atau mungkin juga membatasi
hanya pada sebagian kecil saja dari yang sudah dirumuskan sebelumnya.
Demikian juga dalam melakukan wawancara maupun observasi. Karena situasi
sosial yang mempunyai karakteristik khusus; actor, tempat dan kegiatan
memungkinkan pula penghayatan peneliti sebagai instrumen penelitian terhadap
kejadian dalam konteksnya mungkin berbeda atau mungkin juga dalam
pemberian maknanya. Dalam kaitan itu secara berkelanjutan selalu dilakukan
pemeriksaan keabsahan data yang dikumpulkan sehingga tidak terjadi informasi
yang salah atau tidak sesuai dengan konteksnya. Untuk itu peneliti perlu
melakukan pemeriksaan keabsahan data melalui uji kredibilitas. Untuk
menentukan mungkinkah hasil penelitian dapat ditransfer ke wilayah lain, maka

2
perlu dilakukan uji transferabilitas. Adapun untuk mengetahui reliabilitas dapat
dilakukan melalui uji dependibilitas dan untuk mengetahui apakah hasil
penelitian produk benar dapat pula dikaji ulang kesesuaian antara proses dan
produk melalui uji konformitas. Masing-masing cara ini akan dibicarakan pada
uraian lebih lanjut dibawah ini.

A. Uji Kredibilitas
Keakuratan, keabsahan dan kebenaran data yang dikumpulkan dan
dianalisis sejak awal penelitian akan menentukan kebenaran dan ketepatan
hasil penelitian sesuai dengan masalah dan fokus penelitian. Agar Penelitian
yang dilakukan membawa hasil yang tepat dan benar sesuai konteksnya dan
latar budaya sesungguhnya, maka peneliti dalam penelitian kualitatif dapat
menggunakan berbagai cara, antara lain:
1. Memperpanjang waktu keikutsertaan peneliti di lapangan
Peneliti dalam penelitian kualitatif merupakan instrumen penelitian.
Keshahihan dan keabsahan data sangat ditentukan oleh komitmen,
keikutsertaan, dan keterlibatan peneliti secara Intens dan bermakna dalam
penelitian yang dilakukannya. Peneliti memang harus tahu dan menyadari
kapan suatu penelitian kualitatif dapat dihentikan. Justru karena itu,
peneliti harus yakin selagi data yang dikumpulkan belum menyakinkan,
belum dapat dipercaya, maka peneliti perlu memperpanjang waktu tinggal
di lapangan dan terus melanjutkan pengumpulan data sesuai dengan data
yang dibutuhkan sambil mengkaji ulang, menelisik, dan menganalisis
data yang sudah terkumpul.
2. Meningkatkan ketekunan pengamatan
Ketekunan peneliti dalam melakukan pengamatan atau dalam
menggunakan teknik lain dalam pengumpulan data di lapangan akan
menentukan pula keabsahan dan kesahihan data yang terkumpul. Situasi
sosial di lapangan yang bervariasi kadang-kadang kurang bersahabat
untuk penelitian kualitatif mempengaruhi proses dan aktivitas
pengumpulan data. Peneliti tidak boleh terpaku oleh keadaan yang

3
"tampak atau ditampakkan", karena di belakang itu tersembunyi kondisi
lain yang sesungguhnya. Dalam kaitan itu peneliti hendaklah mau,
mampu, dan selalu meningkatkan ketekunan dalam menelusuri suatu
fenomena sosial secara holistik, sehingga terkumpul data dan informasi
yang sesungguhnya, dan dalam konteks situasi sosial yang sebenarnya.
Di samping itu, peneliti selalu mawas diri dan menyadari bahwa
subjektivitas peneliti akan mempengaruhi objektivitas hasil penelitian.
Selalulah meningkatkan tekanan dan hindarilah subjektivitas peneliti pada
dirinya serta Pahamilah budaya, bahasa, dan cara hidup tiap informan
(individu sumber informasi). Ingatlah selalu posisi peneliti dalam
penelitian kualitatif sebagai instrumen penelitian, serta kedudukan yang
setara antara peneliti dan individu atau kelompok yang diteliti
3. Melakukan triangulasi sesuai aturan
Triangulasi merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data
untuk mendapatkan temuan dan interpretasi data yang lebih akurat dan
kredibel. Beberapa cara yang dapat digunakan yaitu dengan
menggunakan sumber yang banyak dan menggunakan metode yang
berbeda, penggunaan sumber yang banyak untuk triangulasi dapat
dilakukan dengan mencari sumber yang lebih banyak dan berbeda dalam
informasi yang sama. Lebih banyak dalam sumber (Multiple Resourcee)
dapat diartikan pula dalam dua hal, yaitu jumlah eksemplarnya dan
berbeda sumbernya dalam informasi yang sama. Umpama: memverifikasi
hasil interview kepada sumber lain, tentang informasi yang sudah ada.
Andai kata hasil verifikasi berbeda, berarti ada yang tidak benar. Apakah
hasil interview pertama sama dengan yang kedua? Lanjutkan lagi dengan
sumber ketiga tentang informasi yang sama, dan seterusnya sampai hasil
interview meyakinkan peneliti. Itulah informasi yang sesungguhnya.
Penggunaan metode yang berbeda dapat diartikan bahwa kalau
pada tahap pertama informasi dikumpulkan dengan observasi tentang
suatu aspek, maka berikutnya gunakan lagi metode lain seperti
wawancara untuk mengumpulkan informasi yang sama. Andai kata belum

4
yakin, cari dan temukan lagi informasi di dalam dokumentasi tentang
aspek yang sama dengan aspek yang dikumpulkan datanya melalui
observasi dan interview.
4. Melakukan cek anggota lain dalam kelompok
Kredibilitas data yang telah dikumpulkan, dianalisis dilakukan
pengkategorian yang tepat dan kesimpulan, dapat diuji kembali dengan
menggunakan anggota lain kelompok, dari mana data dan informasi
original dikumpulkan. Member check dilakukan secara formal dan
informal serta berkelanjutan.
5. Menganalisis kasus negatif
Kredibilitas data penelitian dapat dipercaya apabila tidak
ditemukan lagi hal-hal yang negatif dalam data, baik selama dikumpulkan
maupun pada saat analisis dan pemaknaan hasil penelitian. Hal itu dapat
dilakukan dengan melakukan analisis kasus negatif sampai saat tertentu,
Mengapa demikian?
Apakah awal kasus negatif dianalisis secara mendalam, berarti
peneliti mencari, menemukan dan menilai kembali data kasus negatif
tersebut. Apakah telah terjadi pengumpulan data yang keliru, baik ditinjau
dari teknik dan metode yang digunakan maupun sumber informasi yang
keliru. Andai kata ditemukan sesuatu yang keliru, kumpulkan kembali
data dari sumber yang lain, namun tetap dalam koridor situasi sosial yang
diteliti sejak awalnya. Sumber informasi yang diperbanyak ataukah teknik
dan metode pengumpulan data digunakan yang terbanyak, sampai tidak
diketemukan lagi kasus negatif.
6. Menggunakan bahan referensi yang tepat
Kredibilitas data dan informasi yang dikumpulkan dan ditulis lebih
dipercaya apabila dilengkapi dengan bahan-bahan referensi yang tepat..
Ini berarti peneliti mengumpulkan referensi yang tepat dan ditulis oleh
ahli dalam bidang yang sesuai dengan fokus dan data yang dikumpulkan.
Data yang ditulis di lapangan atau rekaman percakapan melalui video

5
tape atau yang lainnya dapat dibandingkan ketepatannya dengan pendapat
para ahli dalam referensi-referensi yang dikumpulkan.

B. Uji Transferabilitas
Kalau dalam penelitian kuantitatif selalu muncul istilah generalisasi,
maka dalam penelitian kualitatif timbul pertanyaan: Mungkinkah hasil
penelitian kualitatif diberlakukan pula di tempat lain? Walaupun mungkin,
namun sangat perlu dibutuhkan kehati-hatian. Dalam bahasa penelitian
kualitatif memang digunakan istilah transferabilitas, yang memiliki makna
konsep yang sama dengan validitas eksternal. Mungkinkah situasi soal yang
diteliti A mewakili beberapa wilayah atau tempat dan pelaku yang kira-kira
hampir sama dengan wilayah lain? Suatu penelitian kualitatif bersifat
kontekstual, dan tidak mungkin menggeneralisasi hasil penelitian suatu
tempat wilayah populasi lain, karena situasi sosial yang diambil bukanlah
mewakili beberapa daerah, seperti dalam penelitian kuantitatif. Hasil
penelitian kualitatif di tempat tertentu hanya mungkin dapat ditransfer ke
daerah lain kalau di tempat tertentu yang baru benar-benar memiliki
karakteristik yang sama dengan tempat atau situasi sosial yang telah diteliti.
Ini berarti pula hanya mungkin ditransfer kalau situasi sosial yang mencakup
aktor (actor), tempat (Place) dan aktivitas(activity), serta konteksnya sama
pula diantara kedua tempat itu.

C. Uji Dependibilitas
Dalam penelitian kuantitatif, ketepatan hasil penelitian ditentukan
berbagai faktor, antara lain reliabilitas instrumen sebagai alat pengumpul
data. Kalau instrumen yang digunakan menggunakan reliabilitas yang tinggi
diperkirakan hasil juga akan baik, kalau komponensial yang lain berfungsi
sesuai dengan perannya. Dalam penelitian kualitatif, dependibilitas sejalan
dengan konsep reliabilitas dalam penelitian kualitatif. Sehubungan dengan
itu, dalam menentukan dependibilitas dapat dilakukan dengan audit terhadap
keseluruhan proses penelitian yang dilakukan. Ini berarti langkah demi

6
langkah, tahap dengan tahap yang dilalui pada waktu melaksanakan
penelitian kualitatif yang sudah selesai, dikaji ulang kembali sesuai dengan
langkah-langkah yang sesungguhnya. Disamping itu, betulkah kepada setiap
langkah yang telah dilakukan sudah dilaksanakan secara benar? Untuk itu
peneliti harus mampu menunjukkan bukti kerja yang dilakukan sejak
menentukan masalah dan fokus penelitian, memasuki lapangan, menentukan
informan atau sumber data penelitian, melakukan analisis data, menguji
keabsahan data dan membuat kesimpulan oleh peneliti. Semuanya itu harus
dapat diperlihatkan, baik berupa bukti catatan tertulis maupun rekaman video
tape, foto, dan dokumen-dokumen lainnya.
Setelah melakukan audit proses uji dependibilitas dapat juga dilakukan
dengan audit produk. Berdasarkan hasil audit proses, ternyata penelitian
sudah dilakukan dengan benar, maka dilanjutkan dengan melakukan audit
produk terhadap hasil penelitian yang dilakukan. Bagaimanakah hasil
penelitiannya? Seandainya hasil audit proses benar, dan hasil audit produk
benar, maka dapat dikatakan bahwa penelitian yang dilakukan tidak
diragukan lagi dependibilitasnya.

D. Uji Konformitas
Dalam uji konformitas ini sebenarnya yang dilakukan adalah melihat
keterkaitan hasil uji produk dengan hasil audit proses. Apabila hasil audit
produk merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka
penelitian tersebut telah memenuhi standar konformitas.

7
KESIMPULAN

Pada penelitian kualitatif peneliti perlu melakukan pemeriksaan


keabsahan data melalui uji kredibilitas. Untuk menentukan mungkinkah hasil
penelitian dapat ditransfer ke wilayah lain, maka perlu dilakukan uji
transferabilitas. Adapun untuk mengetahui reliabilitas dapat dilakukan melalui
uji dependibilitas dan untuk mengetahui apakah hasil penelitian produk benar
dapat pula dikaji ulang kesesuaian antara proses dan produk melalui uji
konformitas.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, R. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: AR-RUZZ


MEDIA
Yusuf, M.A. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana

Anda mungkin juga menyukai