PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
NIM 1720206017
PALEMBANG
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga saya dapat
menyelesaikan draf proposal ini dengan baik. Adapun penulisan draf proposal ini
bertujuan agar kita mengetahui pengaruh penggunaan media software geogebra
terhadap kemampuan representasi matematis siswa kelas VIII pada materi
phytagoras.
Tak lupa juga kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak
Dr.Muhammad Win Afgani, S.Si.,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Metode Penelitian Pendidikan Matematika yang telah memberikan arahan kepada
saya selama untuk pembuatan draf proposal ini.
Saya menyadari jika pada makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, mungkin disebabkan karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman saya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan draf proposal ini. Akhir kata
semoga draf proposal ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
IV
A. Latar Belakang
1
Hasbullah (20015,hlm.4) dalam Yuliana,Dewi (2016,hlm. 2)
menyatakan bahwa menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, dijelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi pada dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Maka dari itu agar tujuan pendidikan tercapai perlu adanya kerjasama
antara pendidik dalam hal ini adalah guru sebagai pemberi materi pelajaran
kepada siswa di sekolah sebagai penerima materi pelajaran. Dan juga orangtua
sebagai pendidik di rumah. Sinergi antara guru dengan siswa tersebut dibutuhkan
dalam semua mata pelajaran termasuk matematika. Dukungan orangtua dalam
belajar matematika secara mandiri dirumah juga menjadi faktor penting.2
Matematika merupakan ilmu dasar untuk mempelajari ilmu – ilmu
lain,dari segi penerapan hingga ke segi proses penalarannya mempunyai peranan
penting dalam upaya penguasaan ilmu – ilmu di bidang lain termasuk bidang ICT
(Information,Communication and Technology), mengingat Indonesia sekarang
tengah memasuki dunia digital yang notabene membutuhkan kemampuan dan
keterampilan dalam berpikir secara matematis maka pembelajaran matematika
harus dimaksimalkan.
Melihat begitu pentingnya pembelajaran matematika maka
pembelajaran matematika dimasukkan ke dalam semua jenjang pendidikan di
Indonesia mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. “National Council of
Teachers of Mathematics (2000:29) menyatakan bahwa pembelajaran matematika
di sekolah dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan lanjutan (SMA)
memerlukan standar pembelajaran yang berfungsi untuk menghasilkan siswa yang
memiliki kemampuan berpikir, kemampuan penalaran matematis, memiliki
pengetahuan serta keterampilan dasar yang bermanfaat.”(Yuliana,2016:20)
Standar keterampilan pada proses pembelajaran yang harus dimiliki
meliputi standar isi dan standar proses. Standar isi ialah standar pembelajaran
matematika yang memuat konsep-konsep materi yang harus dipelajari oleh siswa,
yaitu : bilangan dan operasi bilangan, aljabar, geometri, pengukuran, analisis data
2
Yuliana,Dewi.”Pengaruh Visual Alat Matematika Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas IV
MI ISMARIA AL-QUR’ANNIYAH Rajabasa”.(Lampung:Universitas Islam Negeri Raden Intan,2016),hlm.2
2
dan peluang. Standar proses ialah kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki
siswa untuk mencapai standar isi. Standar proses meliputi : pemecahan masalah
(problem solving), penalaran (reasoning), komunikasi (communication),
penelusuran pola atau hubungan (connections), dan representasi
(representation).3
Namun, pada saat di kelas atau saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung ada kendala - kendala yang pasti dirasakan baik oleh guru maupun
siswa dalam pembelajaran matematika itu sendiri ,seperti siswa ribut ,siswa sulit
memahami materi,tidak mengerjakan tugas, nilai ujian kecil, penyampaian materi
oleh guru di kelas monoton sehingga membuat siswa bosan dan lain sebagainya.
Paradigma bahwa matematika itu sulit, menakutkan dan hanya siswa dengan
kemampuan tertentu saja yang bisa mengerjakannya pun masih sering ditemukan
ketika turun langsung mengajar.
Hal itu terjadi karena proses pembelajaran yang hanya membebankan
siswa untuk menghapal rumus bukan memahami konsep. Tak jarang siswa
mengeluh tidask bisa mengerjakan ujian karena lupa rumus padahal matematika
bisa diselesaikan dengan banyak cara jika siswa memahami konsep dasar dari
materi matematika itu sendiri. Guru pun harus memutar otak untuk menyajikan
metode maupun pendekatan yang tepat dalam mengajar. Ketidaknyamanan siswa
ketika belajar matematika juga harus diselidiki, apakah benar karena guru yang
kurang maksimal dalam mengajar atau dari sisi psikis maupun fisik siswa yang
tidak bisa mengikuti proses pembelajaran.
Adapun kemungkinan-kemungkinan mengapa hal-hal tersebut dapat
terjadi ialah; (1) Cara guru menyampaikan materi cenderung monoton dan
metode pmebelajaran yang digunakan hanya terpaku kepada satu metode
mengajar saja, (2) Siswa yang tidak paham materi malu untuk mengungkapkan,
(3) Kelas terdiri dari kemampuan matematis yang beragam,butuh pendekatan
berbeda untuk setiap anak agar semangat belajar,(4) Fasilitas pendukung proses
pembelajaran di sekolah belum cukup memadai.
Setelah penulis melakukan observasi dan mengajar pada saat mata
pelajaran matematika berlangsung khususnya pada saat materi phytagoras
terdapat beberapa hal yang menjadi fokus perhatian penulis yaitu terdapat
3
Ibid.,hlm .3
3
beberapa siswa yang senang belajar matematika ketika pembawaan materi yang
disampaikan guru menyenangkan,beberapa siswa kebingungan dengan maksud
dari konsep matematika yang disajikan pada buku, siswa kurang tertarik belajar
matematika karena belum memahami tujuan pembelajaran matematika secara
jelas dan siswa merasa bosan dengan metode belajar yang itu – itu saja sehingga
siswa kurang berminat dan berinisiatif untuk belajar matematika secara mandiri.
Untuk mencapai tujuan belajar dan agar siswa mendapatkan hasil
belajar yang baik maka diperlukan pula kemampuan representasi yang baik dalam
memahami konsep matematika yang diberikan guru. Jika siswa sudah memiliki
dasar pengetahuan dan mampu menerjemahkan maksud persoalan matematika
yang ada maka siswa pun dapat menyelesaikan serta menghadirkan solusi
terhadap permasalahan matematis secara mandiri.Untuk menstimulus dan
memberikan pemahaman konsep matematika kepada siswa salahsatu caranya
ialah dengan menggunakan media yang mendukung proses pembelajaran
matematika.
Representasi matematis merupakan penggambaran, penterjemahan,
pengungkapan, penunjukan kembali, pelambangan atau bahkan pemodelan dari
ide, gagasan, konsep matematik, dan hubungan diantaranya yang termuat dalam
suatu konfigurasi, konstruksi atau situasi masalah tertentu yang ditampilkan siswa
dalam bentuk beragam sebagai upaya memperoleh kejelasan makna, menunjukkan
pemahamannya atau mencari solusi dari masalah yang dihadapinya.4 Dari
pengertian representasi matematis di atas maka dapat dikatakan bahwa
kemampuan representasi matematis merupakan kemampuan yang penting untuk
dimiliki setiap siswa sehingga dapat memahami konsep matematika dengan
baik.
Salah satu faktor yang mendukung mengembangkan kemampuan
representasi siswa ialah dengan menggunakan media pendukung pembelajaran.
Media pembelajaran tidak hanya menjadi alat bantu, namun dapat membantu
siswa dalam memahami konsep dan proses matematika sehingga dapat
mempresentasikannya dalam bentuk lain. Media pembelajaran dapat berupa
perangkat keras (alat peraga) maupun perangkat lunak (aplikasi dan software ).
4
Marini Oktaria,dkk.”Penggunaan Media Software Geogebra Untuk Meningkatkan Kemampuan
Representasi Matematis Siswa Kelas VIII”.Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Surya.Diakses
pada 30 Maret 2020.
4
Penggunaan media pembelajaran memang belum sepenuhnya digunakan secara
maksimal di beberapa sekolah sebagai fasilitas penunjang kegiatan belajar-
mengajar seperti yang dikemukakan salahsatu guru matematika yang bernama Ibu
Yunita yang mengajar di SMP Negeri 33 Palembang dan juga mengajar di SMP
Negeri 9 Palembang pada tanggal 11 Maret 2020.
5
b. Sangat intens berinteraksi melalui media sosial
c. Ekspresif,cenderung toleran dengan kultur dan lingkungan
d. Cepat berpindah dari suatu kegiatan ke kegiatan lainnya (fast switcher atau
multitasking)6
Dari karakteristik – karakteristik yang disebutkan diatas maka guru sebagai
pendidik di sekolah harus mengikuti perkembangan teknologi pula agar pola
interaksi pembelajaran antara siswa dengan guru terjalin. Guru juga harus
memanfaatkan kelekatan generasi Z dengan gawai digital dan situs online untuk
kegiatan belajar – mengajar dengan tetap mengawasi dan memperhatikan
penggunaan gawai digital tersebut.
Penggunaan media pembelajaran berbasis ICT
(Information,Communication and Technology ) akan sangat berguna bagi generasi
Z yang memang sudah terbiasa menggunakan gawai digital dan situs online. Maka
dari itu saya sebagai peneliti mencoba menggunakan media berbasis aplikasi
yang bisa digunakan siswa melalui komputer jinjing ataupun gawai.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis mengambil
penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Software Geogebra Untuk
Meningkatkan Representasi Matematis Siswa Kelas VIII Pada Materi
Phytagoras ”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut: “ Apakah media pembelajaran berbasis software geogebra
memberikan pengaruh terhadap kemampuan representasi matematis siswa kelas VIII
pada materi Phytagoras di SMP Negeri 9 Palembang?”
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih efektif,terarah dan dapat dikaji maka dari itu perlu
pembatasan masalah. Dalam penelitian ini difokuskan pada hal – hal berikut:
6
Wibawanto,Hari." Generasi Z dan Pembelajaran di Pendidikan Tinggi”,diakses dari
https://event.elearning.itb.ac.id/assets pada 15 Maret 2020 ,pukul 21.00
6
1. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media visual aplikasi
geogebra.
2. Penelitian dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 9 Palembang.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terhadap kemampuan
representasi matematis siswa kelas VIII pada materi Phytagoras melalui media
visual aplikasi geogebra di SMP Negeri 9 Palembang.
E. Manfaat Penelitian
Secara teoritis manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
untuk menambah wawasan dalam pengaruh media visual aplikasi geogebra
dalam meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa kelas VIII SMP
Negeri 9 Palembang
Secara khusus manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Mempermudah siswa dalam memahami materi Phytagoras yang
disajikan dalam proses pembelajaran.
b. Membantu guru dalam upaya meningkatkan kemampuan
representasi matematis siswa khususnya pada materi Phytagoras
Secara umum manfaat yang dapat diambil peneliti adalah sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk meningkatkan
potensi guru dalam mengajar serta meningkatkan kreatifitas guru dalam
menyampaikan materi sehingga menyenangkan dan tidak monoton.
2. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat mengetahui tingkat kemampuan representasi
matematis siswa khususnya pada materi Phytagoras.
F. Kerangka Teori
1. Pengertian Media dan Fungsi Media dalam Pembelajaran
Matematika
7
a. Pengertian Media
7
Yuliana,Dewi.op,cit.hlm.20
8
Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung : Citra Aditya, 1989), hlm.12.
9
Basyiruddin Usman, Asnawir, Media Pembelajaran (Jakarta : Ciputat Pers, Juni 2002), hlm.11
8
maka akan berdampak kepada hasil belajar atau prestasi siswa yang
akan meningkat pula karena didasari dengan pemahaman terhadap
konsep matematis yang baik. Maka dari itu penggunaan media pen-
dukung proses pembelajaran sangat penting.
Namun, tidak semua materi matematika dapat dijelaskan atau
diajarkan sepenuhnya menggunakan media. Guru sebagai pendidik
harus berpikir kreatif dan inovatif juga dalam menggunakan media.
Ramayulis (2003,hlm.215) dalam Yuliana (2016,hlm.22) menjelaskan
setidaknya ada tiga kelebihan media,yaitu;10
a. Kemampuan fiksatif, ialah kemampuan untuk
menangkap,menyimpan,dan menampilkan kembali objek dalam
suatu kejadian. Dalam hal ini,objek dapat difoto,direkam atau
didokumentasikan dalam bentuk lain sehingga suatu-waktu bisa
ditunjukkan kembali.
b. Kemampuan manipulatif, ialah kemampuan menampilkan
kejadian kembali dengan berbagai macam perubahan sesuai
dengan keinginan,misalnya perubahan
warna,kecepatan,ukuran,tampilan dan lain sebagainya.
c. Kemampuan distributif, ialah kemampuan media menjangkau
audiens yang lebih besar,misalnya platform online,televisi,radio
dan lain sebagainya.
10
Yuliana,Dewi.op,cit.hlm.23
11
Ibid.,hlm.23
9
3. Konsep - konsep abstrak matematika yang disajikan secara konkret
dalam bentuk model matematika dapat menjadi objek penelitia-
penelitian baru.
4. Siswa akan menyadari hubungan antara pembelajaran matematika
dengan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
5. Siswa yang memiliki kemampuan memahami materi bangun ruang
atau spasial yang rendah dapat lebih mudah membayangkan bangun-
bangun ruang dengan menggunakan media contohnya alat peraga.
12
Dian Andarwati dan Kuswari Hernawati. “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Berbasis Pendekatan Penemuan Terbimbing Berbantuan Geogebra Untuk Membelajarkan Topik Trigonometri
Pada Siswa Kelas X SMA”(FMIPA UNY,2013),hlm.3
13
Ngurah Japa, Suarjana, Widiana. (2017). “Media Geogebra Dalam Pembelajaran Matematika”.
International Journal of Natural Science and Engineering. Vol.1 (2) pp. 40-47.hlm.02
10
Menurut Kusumah (2003) dalam Ngurah Japa dan Widiana
(2017), bahwa banyak sekali kontribusi nyata yang dapat dipersembahkan
komputer bagi kemajuan pendidikan, khususnya pada pembelajaran
matematika. Penggunaan komputer dan aplikasi komputer (hardware ) dan
aplikasi matematika (software) dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan
kepada siswa tentang konsep matematika; melaksanakan perhitungan dan
menstimulir belajar siswa. Komputer dan aplikasi matematika (software)
erat kaitannya dalam proses pembelajaran dan tidak dapat dipisahkan.14
Salahsatu dynamic mathematics software yang dapat dijadikan
sarana pembelajaran matematika materi phytagoras ialah Geogebra.
Geogebra merupakan alternatif pilihan untuk mempresentasikan objek
matematika karena bersifat dinamis untuk membentuk titik, garis, dan
semua bentuk lengkungan. Menurut Aryasuta (2014) dalam Ngurah
Japa ,Widiana (2017) Geogebra merupakan open source software di bawah
GNU General Public License yang bisa didapat secara gratis di
www.Geogebra.org
3. Phytagoras
a. Teorema Phytagoras
Teorema Pythagoras dapat dirumuskan seperti berikut. Untuk setiap
segitiga siku-siku, berlaku kuadrat panjang sisi miring sama dengan jumlah
kuadrat panjang sisi siku-sikunya. Jika ABC adalah segitiga siku-siku dengan
a panjang sisi miring, sedangkan b dan c panjang sisi siku-sikunya maka
berlaku a 2+b 2=c 2 . Pernyataan di atas jika diubah ke bentuk pengurangan
menjadi a 2−c 2=b 2 atau a 2−b2=c 2.
14
Ibid.,
11
b a
A c B
Jika ABC adalah segitiga siku-siku dengan a panjang sisi miring
sedangkan b dan c panjang sisi siku-sikunya maka berlaku
a 2+b 2=c 2 . Pernyataan di atas jika diubah ke bentuk pengurangan
menjadi a 2−c 2=b 2 atau a 2−b2=c 2.
c. Kebalikan Teorema Pythagoras untuk Menentukan Jenis Segitiga
Kebalikan teorema Pythagoras menyatakan bahwa untuk setiap segitiga
jika jumlah kuadrat panjang dua sisi yang saling tegak lurus sama dengan
kuadrat panjang sisi miring maka segitiga tersebut merupakan segitiga
siku-siku. Pada suatu segitiga berlaku:
a. Jika kuadrat sisi miring = jumlah kuadrat sisi yang lain maka segitiga
tersebut siku-siku.
b. Jika kuadrat sisi miring jumlah kuadrat sisi yang lain maka segitiga
tersebut lancip.
c. Jika kuadrat sisi miring jumlah kuadrat sisi yang lain maka segitiga
tersebut tumpul.
d. Triple Phytagoras
Perhatikan kelompok tiga bilangan berikut.
a. 6, 8, 10
b. 6, 8, 12
Misalkan bilangan-bilangan di atas merupakan panjang sisi-sisi suatu
segitiga, dapatkah kalian menentukan manakah yang termasuk jenis
segitiga siku-siku?
a. 6, 8, 10
10² = 6² + 8²
100 = 36+64
100 = 100
b. 6,8,12
12² = 6² + 8²
144 = 36 + 64
12
144 = 100
Karena,12² > 6² + 8² maka segitiga ini merupakan segitiga siku-
siku.
13
b. Sudut 45̊
Perhatikan gambar berikut.
= 1 : 1 : √2
f. Menyelesaikan Masalah Sehari –hari Dengan Menggunakan
Teorema Phytagoras
Contoh :
Dua pesawat sedang melintasi kapal induk. Suatu radar yang berlokasi
sejauh 9 km dari kapal induk mendeteksi bahwa posisi kedua pesawat
tempur berjarak 10 km dari 12 km dari radar. Tentukan jarak kedua
pesawat diukur berdasarkan ketinggiannya.
Alternatif Penyelesaian :
Perhatikan bahwa masalah di atas bisa digambarkan seperti berikut.
14
Berdasarkan gambar di samping,jarak kedua pesawat yang dimaksud
adalah panjang CD. Untuk menentukan panjang CD,terlebih dahulu kita
akan menentukan panjang BC dan BD. Berdasarkan teorema Phytagoras
BC² = AC² - AB²
= 10² - 9² = 100 – 81 = 19
BC = √ 19 ≈ 4,35
BD² = AD² - AB²
= 12² - 9²
= 144-81 = 63
BD = √ 63 ≈ 7,93
DC = BD – BC = 7,93 – 4,35 = 3,58
Aspek Indikator
Representasi Visual a. Menyajikan kembali data
atau informasi dari suatu
representasi ke representasi
15
Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan.”Penelitian Pendidikan Matematika” .( Karawang :
2015),hlm .83-84
15
diagram,grafik,atau tabel.
b. Menggunakan representasi
visual untuk menyelesaikan
masalah.
Representasi Gambar a. Membuat gambar pola- pola
geometri
b. Membuat gambar bangun
geometri untuk memperjelas
masalah dan memfasilitasi
penyelesaian.
Representasi Persamaan atau a. Membuat persamaan atau
Ekspresi Matematis model matematis dari
representasi lain yang
diberikan.
b. Membuat konjektur dari
suatu pola bilangan
c. Penyelesaian masalah dengan
melibatkan ekpresi
matematis.
Representasi Kata atau teks a. Membuat situasi masalah
tertulis berdasarkan data atau
representasi yang diberikan.
b. Menulis interpretasi dari
suatu representasi.
c. Menulis langkah-langkah
penyelesaian masalah
matematis dengan kata-kata.
d. Menjawab soal dengan
menggunakan kata-kata atau
teks tertulis.
Sumber : Mudzakkir (2006)
16
16
penting tentang cara berpikir. Representasi sangat bergantung dengan
bagaimana pengetahuan dasar yang dimiliki oleh seseorang yang
melakukan proses representasi tersebut. Pada saat melihat bunga- bunga
bermekaran di Taman dan menempatkannya sebagai objek,penulis bisa
membahasakan dengan lisan atau tulisan bahwasannya bunga-bunga itu
indah. Sesuatu yang tergambar dalam otak kita itulah yang dinamakan
sebah konsep (Objek bunga bisa indah atau tidak indah).17
Indah atau tidak indah bunga di Taman tersebut tergantung
siapa subjek yang mengatakannya. Namun,ada beberapa orang yang
beranggapan bahwa objek bunga di taman itu sudah biasa jadi terkesan
tidak terlalu menarik. Perbedaan pendapat mengenai bunga di Taman ini
sangat wajar,karena manusia memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
berbeda-beda. Contoh pada penilaian bunga diatas,penulis
menganggapbunga-bunga tersebut indah karena warnanya yang
bermacam-macam. Lalu, ada beberapa orang yang menilai bunga- bunga
tersebut sudah biasa karena beberapa orang tersebut kemungkinan sering
melihatnya atau memelihara bunga –bunga tersebut dirumah.18
Uraian diatas merupakan salahsatu perbedaan representasi.
Manusia menangkap informasi atau apapun itu dengan menggunakan alat
indera seperti penglihatan,pendengaran,penciuman dan lainnya.
Lalu,mengekspresikan hal-hal yang didapat dan dirasakan menggunakan
lisan atau penglihatannya. Dalam pembelajaran matematika, siswa
dikatakan mampu merepresentasikan matematika ketika siswa dapat
mengungkapkan ide-ide matematika, baik masalah, pernyataan, solusi,
definisi dan sebagainya ke dalam salah satu bentuk gambar, notasi
matematika ataupun kata-kata yang nantinya akan memperlihatkan hasil
pemikiran mereka.19
16
Dian Rahmawati, dan Bambang Hudiono dan Asep Nursangaji. “Representasi Visual Matematika
Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Verbal Spldv Kelas Ix Smp”.(Pontianak : Fkip Untan 2015)
17
Syaifuddin,Nur Faridhoh. “Pengaruh Penggunaan Video Animasi Terhadap Kemampuan
Representasi Matematika Pada Materi Pecahan Siswa Kelas V MI Ma’arif Ngrupit Ponorogo”.
( Ponorogo:Oktober 2019),hlm .53
18
Ibid.,hlm.54
19
Ibid.,hlm.57
17
Representasi dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu
representasi internal dan eksternal. Representasi internal didefinisikan
sebagai konfigurasi kognitif individu yang diduga berasal dari perilaku
manusia yang menggambarkan beberapa aspek dari proses fisik dan
pemecahan masalah. Sedangkan representasi eksternal biasanya
mengacu pada :
(1) Simbol fisik,objek,atau dimensi ,dan
(2) Aturan eksternal, kendala atau hubungan yang terkait dengan
konfigurasi fisik (misalnya hubungan spasial dari bilangan dengan digit
tertentu, kendala fisik pada alat bantu belajar,dan lain- lain).
Menurut Lesh, Post dan Behr (dalam Hwang, Chen, Dung, &
Yang, 2007) representasi dalam pendidikan matematika terbagi menjadi
5 (lima ) jenis,yaitu:20
(1) Representasi objek dunia nyata,
(2) Representasi konkret,
(3) Representasi simbol aritmetika,
(4) Representasi bahasa lisan atau verbal,
(5) Representasi gambar atau grafik.
Diantara kelima representasi tersebut, tiga yang terakhir lebih abstrak
dan merupakan tingkat representasi yang lebih tinggi dalam
memecahkan masalah matematika. Kemampuan representasi bahasa
atau verbal adalah kemampuan menerjemahkan sifat-sifat yang
diselidiki dan hubungannya dalam masalah matematika ke dalam
representasi verbal atau bahasa. Kemampuan representasi gambar atau
grafik adalah kemampuan menerjemahkan masalah matematik ke dalam
gambar atau grafik. Sedangkan kemampuan representasi simbol
aritmatika adalah kemampuan menerjemahkan masalah matematika ke
dalam representasi rumus aritmatika.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya representasi dapat digolongkan menjadi representasi visual
(seperti gambar,tabel,grafik,diagram) ,presentasi simbolik (pernyataan
20
Sabirin,Muhammad.” Representasi dalam Pembelajaran Matematik”. (Jurnal JPM IAIN Antasari,
vol.01 no. 2 Januari – Juni 2014),hlm.35
18
matematika,notasi matematika,numerik atau simbol matematika),
representasi verbal (teks tertulis ).21
21
Kartini.”Peranan Representasi Dalam Pembelajaran Matematika”. (Riau: FKIP UNRI,
2009),hlm.366
22
Opcit.,
23
Ibid.,
19
Adapun beberapa manfaat atau nilai tambahan yang diperoleh
siswa atau guru sebagai hasil pengajaran dan pembelajaran yang
melibatkan representasi matematika adalah sebagai berikut:
(1) Pengajaran yang melibatkan representasi dapat memicu guru dalam
meningkatkan kemampuan mengajar dengan cara lebih menarik
sesuai dengan representasi-representasi yang dihadirkan siswa,
karena seringkali siswa menggambarkan sesuatu yang berbeda
dengan apa yang diinginkan guru
(2) Bagi siswa, kemampuan representasi dapat membantu dalam
memahami konsep - konsep matematika, dan menganalisis
pemecahan masalah dengan menyajikannya dalam bentuk
lisan,simbol-simbol atau gambar- gambar . Siswa dapat melakukan
representasi setidaknya dengan cara mengamati dan melakukannya.
G. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang Relevan
a. Syaifuddin,Nur Faridhoh.(2019) “Pengaruh Penggunaan Video Animasi
Terhadap Kemampuan Representasi Matematika Pada Materi Pecahan
Siswa Kelas V MI Ma’arif Ngrupit Ponorogo”. Penelitian ini bertujuan
untuk (1) mengetahui kemampuan representasi matematika siswa MI
Ma’arif Ngrupit Ponorogo; (2) mengetahui bahwa penggunaan video
animasi mampu meningkatkan kemampuan representasi representasi siswa
MI Ma’arif Ngrupit Ponorogo. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen semu. Penentuan sampel
dilakukan dengan teknik sampling jenuh, jadi sampel pada penelitian ini
adalah seluruh kelas VA 27 siswa dan VB 27 siswa yang jumlah
keseluruhan terdapat 54 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan tes tulis dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan t-test. Adapun uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov, dan uji homogenitas varian berdasarkan uji bartlett. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa (1) hasil representasi matematika kelas
V pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol dengan nilai
rata-rata 22,778 dan 19,852; (2) uji perbedaan rataan (t-test) diperoleh ttest
= 5,756 dengan taraf signifikasi 5% dan df = 52. Nilai signifikasi 5%
20
ttabel pada df = 52 adalah 2,006. Karena nilai ttest 5,756 > 2,006 ttabel
maka Ho ditolak. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan video animasi
mampu meningkatkan kemampuan representasi matematika siswa kelas V
MI Ma’arif Ngrupit Ponorogo khususnya pada materi pecahan.
b. Dewi Yuliana (2016) dengan judul Pengaruh Media Visual Alat Peraga
Matematika Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas IV MI
ISMARIA AL QUR’ANNIYAH Rajabasa Bandar Lampung Tahun
Ajaran 2016-2017. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis
penelitian Quasy Experimental Design. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas IV (Empat) MI ISMARIA AL
QUR’ANNIYAH Rajabasa Bandar Lampung Tahun 2016-2017 dengan
jumlah siswa 150 orang ,adapun sampel yang diambil untuk dijadikan
objek penelitian ialah satu kelas menggunakan alat peraga (kelas
eksperimen) dan kelas konvensional sebagai kelas kontrol. Instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket minat
belajar dalam bentuk pilihan jawaban dengan jumlah pertanyaan sebanyak
35 buah lalu didapat 24 buah butir pertanyaan pada angket yang valid dan
reliabel.
c. Ngurah Japa,Suarjana,Widiana (2016) dengan judul Media Geogebra
Dalam Pembelajaran Matematika. Penelitian ini adalah penelitian quasy
experiment (eksperimen semu). Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu post-test only control design.Dalam penelitian ini
hanya akan diteliti pengaruh dari variabel - variabel bebas terhadap
variabel terikat, dengan hasil belajar geometri sebagai variabel terikat,
pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan media sebagai
variabel bebas dan kemampuan spasial sebagai variabel kontrol. Populasi
penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Kuta Utara yang
berjumlah 330 orang, Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang teliti adalah empat kelas diambil secara simple random
sampling.Sebelum menentukan sampel dilakukan pengujian untuk
mengetahui kesetaraan antar kelas dalam populasi yang dilakukan
berdasarkan pengukuran nilai ulangan umum matematika semester ganjil
tahun ajaran 2013/2014.
H. Metodologi Penelitian
21
a. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dirumuskan , penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui secara empiris sejauh mana pengaruh penggunaan media
aplikasi geogebra terhadap kemampuan representasi matematis siswa
kelas VIII pada materi phytagoras. Adapun manfaat yang diharapkan
dari penelitian adalah mampu memberikan informasi kepada guru
matematika mengenai penggunaan media aplikasi geogebra dalam
mempelajari matematika khususnya materi phytagoras untuk membantu
siswa meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa.
22
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 9
Palembang dan siswa kelas VIII yang menjadi sampel. Dengan
pertimbangan diambilnya sampel penelitian ini adalah dilihat dari
tingkat usianya yaitu antara 11-14 tahun yang menurut Piaget
mempunyai taraf kognitif operasional konkret,dimana anak-anak
sudah mulai menggunakan aturan – aturan yang jelas dan logis.
Mengingat materi phytagoras membutuhkan membutuhkan
kemampuan untuk menentukan,membandingkan,menghitung dan
mempresentasikan sehingga dianggap tepat untuk diberi perlakuan
pembelajaran dengan menggunakan media visual geogebra untuk
menumbuhkan minat anak.
Adapun sampel yang diambil untuk dijadikan objek penelitian
ini sebanyak 59 siswa dari populasi terjangkau yang perinciannya
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 1
Data Populasi dan Sampel
I. Prosedur Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan beberapa
cara,yaitu :
1. Angket
Metode angket merupakan cara mengumpulkan data melalui
pengajuan pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian
23
atau responden. Metode angket digunakan untuk mendapatkan data
dari variabel terikat yaitu minat belajar. Langkah-langkah
penyusunan angket sebagai berikut :24
a. Menjabarkan variabel kisi-kisi angket
b. Menyusun tabel kisi-kisi angket
c. Menyusun butir- butir pertanyaan angket berdasarkan indikator.
Metode angket digunakan untuk mendapatkan data dari variabel
terikat yaitu minat belajar siswa yang dihitung sesuai dengan
skala Likert dengan lima pilihan.
2. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi melalui tanya – jawab sehingga dapat dikontruksikan
maksud dan makna dari suatu permasalahan atau topik yang dibahas.
Margono dalam Yuliana (2016) menjelaskan bahwa ciri- ciri
penggunaan metode wawancara ialah adanya kontak langsung
dengan tatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan
sumber informasi (interviewe)25.Wawancara digunakan sebagai
teknik pengumpulan data awal atau pendahuluan penilitian untuk
mengetahui permasalahan apa yang tepat untuk diteliti dan
mengetahui keadaan responden secara mendalam apakah
respondennya sedikit atau kecil.
Wawancara yang dilakukan penulis dalam hal ini ialah
wawancara semi terstruktur . Penulis menyediakan protokol
wawancara atau susunan kerangka pertanyaan tertulis sesuai dengan
topik penelitian yang akan diteliti namun pertanyaan-pertanyaannya
lebih bebas dan pihak responden juga dapat menjawabnya secara
bebas.Wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada
guru matematika yang bertujuan untuk mengetahui kondisi siswa
ketika belajar matematika di kelas serta mengetahui lingkungan
sekolah apakah kondusif untuk melakukan penelitian.
24
Yuliana,Dewi.”Pengaruh Visual Alat Matematika Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas
IV MI ISMARIA AL-QUR’ANNIYAH Rajabasa”.(Lampung :Universitas Islam Negeri Raden Intan,2016), hlm.2
25
Ibid.,hlm.69
24
3. Tes
Tes, digunakan sebagai upaya untuk memperoleh data primer tentang
kemampuan representasi matematis siswa pada materi Teorema
Phytagoras. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
berbentuk uraian.
4. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu dan dapat
berbentuk gambar,video,catatan,film atau karya-karya monumental
dari seseorang. Dokumentasi dapat membantu peneliti untuk
memperoleh dan mengabadikan data selama proses penelitian
berlangsung maupun untuk keperluan sesudah penelitian. Dalam hal
ini, penulis mendokumentasikan kegiatan saat menyebar angket.
b. Jadwal Kegiatan
No Hari/Tanggal Kegiatan
1 Sabtu/15 Februari Meminta izin kepada Ibu Yunita selaku
2020 guru matematika di SMPN 9 dan SMPN
33 Palembang untuk menyebarkan angket
dan berdiskusi dengan beliau terkait
pelaksanaan penyebaran angket.
2 Rabu/11 Maret Mewawancarai bu Yunita di SMPN 33
2020 Palembang dan dari hasil wawancara
tersebut dijelaskan bahwa penyebaran
angket dan demonstrasi geogebra lebih
baik di SMPN 9 saja dikarenakan sarana
pendukung yang tersedia.
3 Senin/16 Maret Penyebaran angket dan demonstrasi
2020 penggunaan media di SMPN 9 Palembang.
25
DAFTAR PUSTAKA
26
Dian Rahmawati, dkk (2015) “Representasi Visual Matematika Siswa Dalam
Menyelesaikan Masalah Verbal SPLDV Kelas Ix Smp”.FKIP Untan,Pontianak
https://aceh.tribunnews.com/2015/08/27/guru-belajar-dari-kebangkitan-jepang
27
LAMPIRAN
Lampiran 1
N Butir Pernyataan
Responden
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 A Rifqi Albadari 3 3 3 1 2 3 3 2 5 3 1 1 3 5
2 Ahmad Zaki 4 3 2 2 1 2 4 3 3 5 3 3 2 3
3 Aisyah Nadia 4 4 4 2 3 4 4 4 5 4 4 3 3 3
28
4 Alkindhi 3 5 3 4 4 2 4 3 4 3 4 2 3 2
7 Amelinda Almira 3 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4
8 Anisa Rahama 4 4 4 2 2 2 5 5 4 4 5 4 2 4
15 Fania Zafira 3 5 4 1 4 3 4 3 4 5 4 5 2 3
16 Faraz Abiyyu 3 5 5 2 2 2 5 3 4 4 4 3 1 4
30
Lampiran 2
Nama :
No. Absen :
Kelas :
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
31
5 Saya sering melamun di dalam kelas
S SS KS TS STS
9 Saya merasa puas dengan apa yang saya
peroleh dari pembelajaran matematika
17
Saya mengobrol ketika guru memberi
penjelasan pelajaran matematika
32
S SS KS TS STS
20
Saya tidak pernah teliti dalam
mengerjakan latihan, sehingga jawaban
soal banyak ang salah
Lampiran 3
KISI-KISI UJI COBA ANGKET MINAT BELAJAR MATEMATIKA
No Indikator No.Item
(+) (-)
1 Adanya Ketertarikan 1,15,23 6,14,18,24
2 Adanya rasa senang 8,12,21 22
3 Adanya Perhatian 3, 11, 19, 5,17,25
33
31, 16
Lampiran 4
34
Tabel. 1
Data Populasi dan Sampel
35