Anda di halaman 1dari 46

PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI QUIZLET TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS VII DI SMPN 18


MAKASSAR

PROPOSAL

Oleh
ZULHAN EFENDI
NIM 105311100118

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan

pertolongan-Nya, sehingga dengan izin-Nya penulis memiliki kesempatan untuk

dapat menyelesaikan proposal ini dengan judul “pengaruh penggunaan aplikasi

quizlet terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran IPA Kelas VII Di SMPN 18

Makassar”. salam serta shalawat yang tak lupa pula kita hantarkan kepada baginda

Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan untuk kita semua ummat-Nya.

Selesainya proposal ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga

pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat

dan cinta mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada ayahanda tercinta Muhammad Saing dan Ibunda Nursiah,

serta untaian doa yang tiada putus-putusnya demi keberhasilan penulis, semoga Allah

SWT membalasnya dengan yang lebih baik.

Tidak lupa pula penulis juga mengucapkan banyak terimaksih kepada Bapak

Nasir, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing I dan Bapak Akram, S.Pd., M.Pd., selaku

pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak awal

penyusunan hingga selesainya proposal ini. serta tak lupa juga penulis mengucapkan

terimakasi kepada Bapak Prof. Dr. H Ambo Asse., M.Ag, Rektor

UniversitasMuhammadiyah Makassar, Erwin Akib, M. Pd., Ph.D. Dekan Fakultas


Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Dr. Muhammad Nawir, M.Pd. Ketua Program studi

Teknologi Pendidikan . Nasir, S.Pd., M.Pd. Sekertaris Program Studi Teknologi

Pendidikan.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada

sahabat-sahabat saya Ikhsan, Fajri, Yudi, Jafar, Fandi, Taufik, Nasra, dan Irma yang

selalu menemani dan memberikan motivasi untuk menyelesaikan Proposal ini, serta

kepada, Nurul Mawaddah yang senantiasa memberi semangat, masukan dan solusi.

Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna, untuk itu

penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama

saran dan kritikan tersebut sifatnya membangun. Akhir kata penulis berharap

proposal ini dapat bermanfaat bagi perkembangan Teknologi Pendidikan pada

khususnya dan pada umumnya.

Wasssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, Mei 2022

penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 kerangka pikir…...................................................................................29


DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Keadaan Populasi.............................................................................................32

3.2. Keadaan Sampel...............................................................................................34

3.3. Kategori Aktivitas Siswa...................................................................................41


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Secara umum Pengertian Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik.

Pendidikan adalah usaha untuk mendapatkan pengetahuan baik secara formal

maupun sekolah maupun secara informal dari pendidikan didalam rumah

masyarakat. Tujuan pendidikan adalah untuk memuat gambaran nilai-nilai yang

baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan oleh karena itu tujuan

pendidikan memiliki dua fungsi: memberikan arahan kepada segenap kegiatan

pendidikan dan sebagian siatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan

pendidikan. Di dalam praktik pendidikan khususnya sistem persekolahan terdapat

jarak antara tujuan umum dan tujuankhusus.

Pendidikan adalah suatu fenomena psikis manusia berupa dorongan belajar

untuk mendapat pengetahuan baru dari segi jenis pengalaman dan pemikiran yang

muncul di sepanjang perjalanan hidup dan kehidupannya. Dengan pengetahuan

baru, manusia bisa menjaga kelangsungan hidup dan kehidupan ini. Dalam hal ini

arti pendidikan dirumuskan sebagai suatu sistem proses belajar mengajar

dilakukan secara sadar, rasional, terjadwal, metodik, dan sistematik untuk

mencapai tujuan.

1
2

Arti pendidikan secara luar dan sempit tampaknya masih tersisa suatu

persoalan yang cukup bernilai bagi rekonstruksi ilmu pendidikan memang dalam

arti pendidikan menurut studi luas, dapat diperoleh wawasan kependidikan secara

universal dan dari sudut sempit dapat diperoleh kependidikan teoritis akademik.

Akan tetapi, disamping kehidupannya manusia sering menemui bantuan-bantuan

dikotomis antara persoalan bersifat spiritual dan intelektual. Kedua personal itu

tidak terhubungkan sehingga menghalangi pertumbuhan kecerdasan emosional.

Akibatnya mereka yang berwawasan kependidikan cenderung sombong dan

mereka yang berilmu pendidikan cenderung berperilaku serakah.

Salah satu masalah pendidikan di Indonesia juga terletak pada mutu

pendidikan yang rendah. Chairunnisa (2016) menyatakan bahwa “masalah mutu

atau kualitas pendidikan hingga sekarang masih menjadi persoalan besar bagi

bangsa Indonesia. Peningkatan mutu pendidikan haruslah dilakukan secara

berkesinambungan agar dapat menjawab tantangan dan perubahan zaman”.

Sementara itu menjadikan pendidikan yang bermutu merupakan amanat Undang-

Undang dan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia, sebagaimana yang

dinyatakan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun

1945. Namun, sepanjang perjalanan sejarah pendidikan bangsa Indonesia, masalah

mutu terus menjadi pusaran yang terus diperdebatkan. Oleh karena itu, yang

menjadi prioritas utama untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah mutu

pendidikan.

Seperti yang terkandung dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa:


3

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara”.

Pendidikan adalah mengajar peserta didik berpikir rasional dan mendidik

perilaku peserta didik untuk berperilaku sesuai dengan nilai dan norma sosial yang

berlaku (Yakub, 2014: 56). Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan hal yang

harus diperhatikan tentu adalah proses pembelajaran. Pada hakikatnya,

pembelajaran ini merupakan dasar dari aktivitas pendidikan, oleh sebab itu

penyelesaian masalah rendahnya kualitas pendidikan harus difokuskan pada

kualitas pembelajaran.

Seiring dengan perkembangan zaman, proses pembelajaran pada saat ini

memerlukan suatu strategi belajar mengajar yang baru agar kualitas belajar siswa

dapat meningkat. Proses pembelajaran pada masa ini yang dilakukan oleh

lembaga-lembaga pendidikan masih banyak yang menggunakan cara-cara yang

lama dalam menyampaikan materi pembelajaran. Suatu pembelajaran yang baik

haruslah mencakup beberapa aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Ketika aspek tersebut terpenuhi maka akan tercipta pembelajaran

yang aktif.

Sanjaya dalam (Nasution, 2017: 19) menyatakan bahwa terdapat beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi sistem pembelajaran, diantaranya faktor


4

pendidik, siswa, sarana dan prasarana, alat dan media yang tersedia, serta faktor

lingkungan. Kualitas pembelajaran dapat kita wujudkan apabila proses

pembelajaran dirancang dan direncanakan dengan matang.

Pada zaman modern ini dalam dunia pendidikan perlu diadakannya suatu

inovasi yang pastinya menguntungkan pihak pengajar dan pelajar. Inovasi tersebut

dilakukan agar pembelajaran yang dilaksanakan tidak konsisten dengan perangkat

belajar yang itu-itu saja. Guru menyadari bahwa kurangnya suatu inovasi dalam

pembelajaran akan mempengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri. Pada saat ini

siswa lebih menyukai pembelajaran yang dikaitkan langsung dengan sebuah alat

bantu pembelajaran yang lain dari pada yang lain seperti media pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran yang baik tidak lepas dari peran media dalam proses

pembelajaran. Alat bantu atau media pembelajaran sangat penting untuk proses

pembelajaran berlangsung. Dalam pemilihannya pun media harus sesuai dengan

karakteristik siswa karena dengan begitu siswa dapat berperan aktif dalam proses

belajar.

Media pembelajaran sangat dibutuhkan pada proses pembelajaran dan

media pembelajaran yang sesuai pada situasi saat ini media pembelajaran berbasis

atau Media interaktif berbasis komputer yaitu media yang didukung dengan

program yang menarik sehingga meningkatkan keaktifan siswa, serta dapat

dipahami dengan indera penglihatan dan pendengaran. (Rusman, 2016).

Penggunaan media yang kurang tepat. Hal itu mengakibatkan pembelajaran

belum efektif dan siswa menjadi kurang aktif dan kurang antusias saat proses

belajar berlangsung, padahal penggunaan media pembelajaran sangat penting


5

untuk proses pembelajaran, hal tersebut perlu diatasi dan perlu dilakukan inovasi

pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang lebih

kreatif dan efektif dalam kegiatan proses pembelajaran.

Proses pembelajaran umumnya terdapat sistem pembelajaran yang

mempunyai banyak komponen, yaitu : guru, siswa, tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, dan lain-lain. Menurut

beberapa komponen tersebut ditemukan bahwa dalam proses pembelajaran

komponen media pembelajaran masih belum maksimal untuk digunakan.

Terlebih lagi dunia pengajaran dalam pendidikan telah memasuki era dunia

media modern,dimana kegiatan pembelajaran menuntut dikuranginya metode

ceramah dan diganti dengan pemakaian media pembelajaran. Penggunaan media

pembelajaran yang kreatif dan informatif sangat dianjurkan juga dalam

perkembangan IPA. Penggunaan media pembelajaran sebaiknya mengikuti

perkembangan teknologi dan kemajuan zaman. Hal ini dapat mengakibatkan pada

hasil belajar peserta didik kelas VII yang mendapat hasil yang kurang memuaskan,

dapat dilihat dari nilai evaluasi yang dilakukan guru masih banyak dijumpai

beberapa nilai yang berada dibawah batas minimal ketuntasan belajar dibawah

KKM).

Media pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar siswa salah

satunya yaitu aplikasi quizlet yang merupakan perangkat pembelajaran online.

Perangkat pembelajaran quizlet adalah media yang menarik terutama dalam era

digital sekarang ini. Pada aplikasi ini dapat ditambahkan media gambar sehingga

siswa akan lebih tertarik untuk mempelajari materi tersebut serta komunikasi pada
6

kelompok akan terjadi dan menambah semangat belajar bersama. Penyampaian

materi pelajaran IPA perlu dirancang suatu strategi pembelajaran yang tepat, yakni

anak akan mendapatkan pengalaman baru dalam belajarnya, selain itu siswa akan

merasa nyaman.

Berdasarkan observasi awal pada tanggal 30 September 2021 di SMPN 18

Makassar, penulis melihat bahwa hasil belajar siswa dalam kategori rendah atau

kurang maksimal. Minat belajar siswa dapat di kategorikan rendah karena siswa

kurang memperhatikan materi yang di berikan oleh guru bahkan terkadang

terdapat beberapa siswa yang tidak mengumpulkan tugas yang di berikan oleh

guru. Dalam proses pembelajaran biasanya guru menggunakan media yang sudah

umum digunakan sehingga mengakibatkan siswa terbiasa dan cepat merasa jenuh

saat proses pembelajaran berlangsung. Penggunaan media pembelajaran yang

kurang efektif akan berdampak kurangnya minat belajar siswa yang akan

berdampak juga pada hasil belajar siswa nantinya. Maka dari itu, penggunaan

media harus melibatkan mental siswa dalam melakukan proses belajar.

Berdasarkan hal tersebut, maka inovasi sangat dibutuhkan untuk

memperbarui suasana belajar dikelas dan juga diperlukan optimalisasi media yang

berfungsi dari sisi aktivitas murid secara aktif terlibat langsung dalam penggunaan

media pembelajaran. Quizlet merupakan pembelajaran yang berbasis smartphone

yang cocok digunakan untuk siswa, tidak hanya terbatas pada pembelajaran IPA

saja. Hal ini dikarenakan memiliki berbagai fitur menarik dan cocok digunakan

untuk setting materi atau bahan ajar menggunakan berbagai fitur. Selan itu, media

belajar ini juga praktis digunakan karena dapat diakses dimana saja dan kapan saja
7

baik melalui laptop maupun smartphone. Belajar akan menjadi lebih mudah dan

menyenangkan bagi peserta didik di era milenial dengan menggunakan dan

berbagai fitur pendukung yang diciptakan untuk memudahkan guru dan siswa

dalam proses pembelajaran yang luwes, tidak kaku, dan menantang.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis berinisiatif untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Aplikasi Quizlet Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Kelas VII Di SMPN 18”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang, maka

rumusan masalah pada penelitian ini yaitu Bagaimana pengaruh penggunaan

aplikasi quizlet terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran IPA kelas VII di SMPN

18 Makassar.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi quizlet terhadap hasil belajar siswa

pada pelajaran IPA kelas VII di SMPN 18 Makassar.

D. Manfaat Penelitaian

Penelitian ini memiliki manfaat baik secara teoritis maupun praktis sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi akademis/lembaga

pendidikan tentang penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi quizlet

dalam pendukung proses pembelajaran, khususnya pembelajaran IPA.


8

2. Manfaat praktis

a) Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan media baru yaitu

menggunakan media aplikasi quizlet pada mata pelajaran IPA sebagai media

pembelajaran.

b) Bagi Guru, dapat menambah pengetahuan tentang media pembelajaran

berbasis aplikasi quizlet. Serta media ini dapat dijadikan referensi sebagai

media pembelajaran disekolah.

c) Bagi Sekolah, diharapkan media pembelajaran berbasis aplikasi quizlet dapat

diterima dan dijadikan sebagai media pembelajaran dalam proses

pembelajaran IPA.

d) Bagi peneliti, diharapkan penelitian mendapatkan kesempatan langsung untuk

menerapkan media pembelajaran berbasis aplikasi quizlet pada mata pelajaran

IPA sebagai media pembelajaran.


BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Pengaruh

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015), “pengaruh adalah daya

yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak,

kepercayaan, atau perbuatan seseorang”. Pengaruh merupakan suatu daya atau

kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala

sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada disekitarnya,

Yosin dalam ( Siburian, 2021).

Pengaruh dibagi menjadi dua, ada yang positif, ada pula yang negatif. Bila

seseorang memberi pengaruh positif kepada masyarakat, ia bisa mengajak mereka

untuk menuruti apa yang ia inginkan namun bila pengaruh seseorang kepada

masyarakat adalah negatif, maka masyarakat justru akan menjauhinnya.

Berdasarkan pengertian pengaruh diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh

merupakan suatu reaksi yang (bisa berupa tindakan atau keadaan) dari suatu

perilaku akibat dorongan dari sesorang untuk mengubah atau membentuk

seseorang ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harafiah berarti

tenga, perantara, atau pengantar. AECT (Association of Educational

Communication Technology) mengemukakan bahwa media sebagai salah segala

9
10

bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi

(Arsyad, 2017:3).

Gagne dan Briggs secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran

meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi

pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, gambar, grafik,

televisi, dan komputer (Arsyad, 2017:4).

Amiruddin dalam ( Atapukan, 2019) menyatakan bahwa “media pendidikan

meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk membantu tercapainya tujuan

pendidikan. Sebagai alat yang bisa meranngsang siswa untuk proses belajar, media

pendidikan meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan pesan dari

perangkat lunak yang mengandung pesan”.

Kustandi & Sutjipto menyimpulkan “Media pembelajaran adalah alat yang

dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna

pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan

lebih baik dan sempurna” (Nurdyansyah:2019:45).

Menurut para ahli tentang pengertian media pembelajaran diatas maka,

penulis mengatakan bahwa pengertian media pembelajaran yaitu segala sesuatu

yang dapat digunakan atau sebagai perantara dalam menyampaikan pesan atau

informasi kepada penerima pesan. dengan demikian penggunaan media dalam

pembelajaran sangat dibutuhkan karena media dapat menunjang pemahaman siswa

dalam sebuah materi yang diberikan oleh guru sehingga pembelajaran berjalan

lancar dan hasil pembelajaran meningkat.


11

b. Macam-macam media

(Heri, 2020) mengemukakan media pembelajaran terbagi menjadi

beberapa macam kelompok, yaitu sebagai berikut:

a) Media Cetak (Print Out)

Media pembelajaran dalam bentuk cetak adalah media yang berasal dari teks,

gambar serta ilustrasi pendukung lainnya yang digunakan sebagai penyampai

informasi belajar seperti buku, majalah, gambar, handout, dan sebagainya.

b) Media Audio

Media audio merupakan media yang dapat dipahami isinya melalui indra

pendengaran, contoh dari media audio ini diantaranya siaran radio, instrumen

music dan lagu.

c) Media Visual

Media visual merupakan sala satu media dimana pesan, informasi atau konsep

yang disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk,

seperti foto, gambar, sketsa, grafik dan sebagainya.

d) Media Audio Visual

Media audio visual merupakan media yang menggabungkan penggunaan

suara atau audio dan visual. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam

media audio visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan

persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian. Contoh media yang berbasis

audio visual adalah video, film, slide bersama tape, dan televisi.
12

3. Aplikasi Quizlet

a) Pengertian quizlet

Quizlet merupakan perangkat sederhana yang mudah digunakan serta inovatif

yang dapat membantu peserta didik untuk belajar. quizlet dapat diunduh melalui

playstore maupun diakses melalui https://quizlet.com/. Tercatat lebih dari 20 juta

pengguna quizlet aktif mengunjungi quizlet, baik melalui website maupun aplikasi

setiap bulannya. Aplikasi ini mudah digunakan untuk segala usia, mulai dari

sekolah dasar hingga perguruan tinggi, Vargas dalam (Sari, 2019). Aplikasi ini

diolah dan dioptimalkan untuk tujuan belajar, tidak hanya pada bidang bahasa saja,

akan tetapi disiplin ilmu lainnya dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk membuat

set atau materi bahan ajar sekaligus melakukan evaluasi pembelajaran melalui

quizlet.

Salah satu fitur quizlet yang familiar dinamakan flashcard, dalam dunia

pendidikan flashcard ini merupakan sekumpulan kartu (definition) yang dapat

disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Kartu-kartu ini berisi

materi ajar dan definisinya. Flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk

kartu bergambar yang berukuran 25 x 30 cm. Gambar-gambarnya dibuat

menggunakan tangan atau foto, atau memanfaatkan gambar/foto yang sudah ada

yang ditempelkan pada lembaran flashcard, Nurseto dalam (Sari, 2019). Pada

dasarnya, akses quizlet ini gratis, pada website maupun aplikasi. Maka dari itu,

keterjangkauan terhadap perangkat ini tidak perlu diragukan lagi. Meskipun

tersedia dalam bentuk aplikasi smartphone, quizlet juga dapat digunakan meskipun

dalam keadaan offline (tidak terhubung dengan internet).


13

Meskipun gratis, quizlet telah terorganisasi dengan baik, fasilitas yang

diberikan berupa layanan kelas virtual mulai dari mengelola beberapa folder yang

berisi sekumpulan set dalam satu topik atau materi tertentu, memberikan batasan

kepada anggota user untuk mengaksesnya, hingga merekam skor para pengguna

ketika menjalankan mode-mode yang ada. Quizlet menyediakan fasilitas yang

dilengkapi audio-visual. Artinya, pengguna dapat menyimak pelafalan kata yang

ada sekaligus memperhatikan gambar ketika dimainkan.

b) Fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi quizlet, yaitu:

1. Flashcard: berisi sekumpulan kartu yang dapat dimainkan secara acak

maupun berutan baik dengan mengklik button (tidak memutar otomatis) atau

dengan putar otomatis. Kartu atau flashcards quizlet ini berisi tentang materi-

materi ajar yang telah diset oleh guru. Flashcard tidak hanya untuk mata

pelajaran bahasa saja akan tetapi disiplin limu lainnya seperti ekonomi dan

akuntansi dapat dibuatkan materi/set bahan ajar dalam flashcard Quizlet.

Flashcard tidak hanya dapat diisi dengan kata/istilah/ definisi kata, akan tetapi

juga dapat diisi dengan gambar.

2. Pelajari (Learn): fitur ini berisi tentang sekumpulan pertanyaan yang

terkait dengan materi ajar yang sudah disediakan dalam flashcard. Fitur

pelajari hampir sama dengan soal berbentuk Multiple Choice (MC), dimana

peserta didik dapat memilih salah satu jawaban yang dirasa tepat. Benar atau

tidaknya pilihan jawaban akan langsung tertera pada layar.

3. Tulis (Write): fitur tulis merupakan bentuk soal latihan seperti essay. Maka

dari itu, peserta didik akan menjawab pertanyaan Yang disediakan dengan
14

menulis/mengetik jawabannya pada layar. Jawaban benar atau salah akan

langsung ditampilkan pada aplikasi. Keunikan fitur tulis adalah user memiliki

hak untuk mengklaim jawaban yang dianggap salah oleh aplikasi. Fitur ini

dirasa perlu karena dalam bahasa tulis, mungkin bisa terjadi kesalahan

pengetikan, sehingga aplikasi membaca jawabannya adalah salah, meski

sebenarnya jawaban benar akan tetapi salah ketik.

4. Pengeja (Spell): pengeja merupakan salah satu media audio-visual di dalam

Selain terdapat tulisan, terdapat juga rekaman suara yang dapat kita

dengarkan sebagai salah satu pertanyaan. Sama halnya dengan fitur tulis, fitur

pengeja juga mewajibkan peserta didik untuk menulis atau mengetik jawaban

pada layar kemudian hasil jawaban akan tertera benar atau tidaknya.

5. Tes (Test): merupakan alat evaluasi di dalam yang paling kompleks. Pada

fitur ini terdapat bentuk soal essay, mencocokan, pilihan ganda, dan

benar/salah(True/False).

6. Mencocokkan (Match): merupakan salah satu alat tes mencocokkan dengan

fitur game menghilang sebagai daya tarik bagi user/peserta didik. Fitur game

menghilang ini adalah ketika peserta didik mendrag dua buah kata yang

cocok, maka kata-kata ini akan menghilang. Jika peserta bisa membuat semua

kata menghilang, maka peserta didik telah menyelesaikan seluruh tes dalam

fitur ini dengan baik.

7. Gravitasi (Gravity): merupakan sekumpulan soal yang dibuat seperti meteor

yang jatuh ke bumi, dengan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Tes ini

melatih kecepatan menjawab dan mengetik jawaban pada layar. Menariknya,


15

terdapat ranjau-ranjau (dalam bentuk meteor merah) pada tes ini untuk

melatih kejelian pengguna dalam mengerjakan tes gravitasi.

8. Live:Quizlet Live merupakan fitur yang paling menarik, hal ini disebabkan

karena peserta dapat berkelompok dan membuat grup untuk kemudian

berlomba-lomba dalam mengerjakan tes Quizlet Live secara bersamaan. Skor

tertinggi akan ditampilkan secara langsung pada layar setelah sesi live

berakhir.

c) Terdapat lima tahapan yang harus dilalui untuk mengungkapkan kelebihan-

kelebihan yang dimiliki oleh aplikasi quizlet sebagai media pembelajaran

berbasis smartphone creswell. Lima tahapan ini terdiri dari:

1) menginventarisasi gagasan dan pemikiran yang dilakukan dengan

membaca artikel ilmiah yang berkaitan dengan topik penelitian;

2) mengkoleksi referensi yang relevan dalam bentuk buku dan artikel ilmiah

yang terkait;

3) menginventarisasi teori dan pendekatan yang relevan untuk mendukung

topik yang dipilih;

4) melakukan olah data dan fakta yang dikaitkan dengan teori yang berlaku

untuk menghasilkan konsep atau solusi tertentu;

5) melakukan proses penulisan artikel ilmiah.

5. Hasil belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Afandi, dkk (2013 : 6) menyatakan bahwa “hasil belajar merupakan proses

perubahan kemampuan intelektual (kognitif), kemampuan minat atau emosi


16

(afektif) dan kemampuan halus dan kasar (psikomotorik) pada siswa”. Perubahan

kemampuan siswa dalam proses pembelajaran khususnya dalam satuan pendidikan

diharapkan sesuai dengan tahap perkembangan yaitu pada tahapan operasional

konkret.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa

hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada seseorang akibat dari

proses belajar yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Aqib dan Ahmad Amrullah (2019: 6) faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi empat, yaitu :

1) Bahan atau hal yang harus dipelajari

Bahan atau hal yang harus dipelajari ikut menentukan bagaimana proses

belajar itu terjadi dan bagaimana hasil belajar yang diharapkan. Tingkat

kesukaran serta kompleksitas hal yang harus dipelajari juga memiliki pengaruh

yang besar terhadap hasil belajar.

2) Faktor lingkungan

Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

a) Lingkungan alami dan lingkungan fisik

Lingkungan alami seperti keadaan suhu dan kelembapan udara. Disamping

lingkungan alami, lingkungan fisik juga berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Belajar pada keadaan udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar

dalam keadaan udara yang panas dan pengap. Begitu pula belajar di pagi hari

lebih baik hasilnya daripada belajar di sore hari.


17

b) Lingkungan sosial.

Lingkungan sosial baik berwujud manusia maupun yang berwujud hal-hal

lain, berpengaruh langsung terhadap hasil belajar. Seseorang yang sedang belajar

akan merasa terganggu bilamana ada seseorang bercakap-cakap didekatnya.

3) Faktor Instrumental

Faktor instrumental adalah faktor yang adanya dan penggunaannya yang

dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini dapat berwujud

faktor keras (hardware) seperti gedung, perlengkapan belajar, dan sebagainya;

dapat pula berwujud faktor lunak (software) seperti kurikulum, pedoman belajar,

program, dan sebagainya.

4) Kondisi individual siswa

Kondisi individual siswa dibedakan menjadi dua, yaitu:

a) Kondisi fisiologis, orang yang dalam kondisi segar jasmaninya pasti lain

belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan.

b) Kondisi psikologis, semua keadaan psikologis berpengaruh terhadap proses

belajar yang juga bersifat psikologis, misalnya hal-hal yang berkenaan dengan

perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berpikir, intelegensi dan

bakat, serta motif.

6. Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan yang sistematis dan

berlaku secara umum (universal) yang membahas tentang sekumpulan data

mengenai gejala alam yang dihasilkan berdasarkan hasil observasi,

eksperimen, penyimpulan, dan penyusunan teori.


18

Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis. Sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja, melainkan juga merupakan suatu proses penemuan. Dengan

demikian, pada hakikatnya IPA adalah ilmu untuk mencari tahu, memahami

alam semesta secara sistematik dan mengembangkan pemahaman ilmu

pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep,

prinsip, dan hukum yang teruji kebenarannya.

Akan tetapi IPA bukan hanya merupakan kumpulan pengetahuan

berupa fakta, konsep, prinsip, melainkan juga suatu proses penemuan dan

pengembangan. Oleh karena itu untuk mendapatkan pengetahuan harus

melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah serta menuntut sikap

ilmiah.

Pendidikan IPA atau pembelajaran IPA pada sekolah diharapkan dapat

menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam

sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di

dalam kehidupan sehari-hari oleh Srini M. Iskandar dalam (Nur, 2020: 39).

B. Kerangka Pikir

Berdasarkan uraian diatas keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat

dari hasil belajar siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam

proses pembelajaran, diantaranya adalah penggunaan media pembelajaran.

Pengggunaan media yang tepat akan membantu guru maupun siswa dalam proses

pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar masih


19

kurang dan bahkan masih ada yang belum menggunakan media pembelajaran

dalam proses mengajar sehingga siswa kurang dan tidak memahami materi yang

bersifat sukar, yang diberikan oleh guru, bahkan siswa kurang semangat dan tidak

termotivasi dalam belajar karena media yang digunakaan seorang guru tidak

menarik dan menyenangkan bagi siswa.

Penggunaan aplikasi quizlet mudah digunakan untuk segala usia, mulai dari

sekolah dasar hingga perguruan tinggi, Vargas dalam (Sari, 2019). Aplikasi ini

diolah dan dioptimalkan untuk tujuan belajar, tidak hanya pada bidang bahasa saja,

akan tetapi disiplin ilmu lainnya dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk membuat

set atau materi bahan ajar sekaligus melakukan evaluasi pembelajaran melalui

quizlet. Salah satu fitur quizlet yang familiar dinamakan flashcard, dalam dunia

pendidikan flashcard ini merupakan sekumpulan kartu (definition) yang dapat

disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

Tujuan penggunaan media ini, antara lain untuk melatih keterampilan siswa

dan meningkatkan hasil belajar. Keunggulan media ini yaitu kemudahan dalam

penggunaannya, sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang

lain. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian eksperimen pada kelas VII

dengan menerapkan media pembelajaran berbasis aplikasi quizlet. Pelaksanaan

penelitian ini menggunakan pretest dan posttest untuk mengetahui pengaruh media

pembelajaran berbasis aplikasi quizlet terhadap hasil belajar siswa. Untuk lebih

jelasnya kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut:
20

Hasil belajar IPA siswa SMPN


18 Makassar

Kurangnya penggunaan media


pembelajaran yang tepat untuk
mata pelajaran IPA

Pre Test

Penggunaan media quizlet pada


mata pelajaran IPA

Post Test

Analisis

 Pengaruh positif
 Pengaruh negatif

Gambar 2.1 bagan kerangka pikir


21

C. Hasil Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan berfungsi memberikan pemaparan tentang

penelitian sebelumnya yang telah dilakukan. Berikut beberapa hasil penelitian

yang terdapat kaitannya dengan penelitian ini adalah:

a) Pengaruh model pembelajaran Meaningful Instructional Design berbantuan

aplikasi quizlet terhadap kemampuan berpikir kritis dan self regulated learning

siswa. Penelitian ini dilakukan oleh Lisyahidah dan Eli Shofia pada tahun 2020.

Tujuan penelitiannya yaitu pengaruh penggunaan aplikasi quizlet terhadap hasil

belajar siswa pada pelajaran ipa, metode yang digunakan Lisyahidah dan Eli

Shofia yaitu metode penelitian desain instruksional ADDIE (Analysis-Desain-

Develop-Inplement Evaluate) yang bersifat generik menjadi pedoman dalam

membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan efektif, dan hasil

penelitian Lisyahidah dan Eli Shofia menggunakan dua kelas sehingga hasil

penelitian dari tingkat pemahaman antara akuntansi 1 dan akuntansi 2, hal

membuktikan bahwa nilai mean akuntansi 1 sebesar 67,8889 dan bilai akuntasnsi

2 sebesar 57,7429 dengan demikian terbukti bahwa ada peningkatan penggunaan

media quizlet pada mata pelajaran IPA.

Perbedaan penelitian yang dilakukan Lisyahidah dan Eli Shofia. Dengan

yang peneliti lakukan terdapat pada tujuan penelitian, metode penelitian.

b) Pengaruh penggunaan media quizlet pada materi pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournament terhadap hasil belajar peserta didik kelas X SMK-PP

Negeri Rea Timur Penelitian ini dilakukan oleh Alimin pada tahun 2021.Tujuan

penelitian Alimin yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan media quizlet


22

pada model pembelajaran teams games tournament terhadap hasil belajar peserta

didik kelas X SMK-PP Negeri Rea Timur tahun pelajaran 2020/2021 pada

materi pokok struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia. Desain penelitian

yang digunakan adalah posttest only control group design. Populasinya adalah

peserta didik kelas X SMK-PP Negeri Rea Timur yang terdiri dari enam kelas.

Persamaan penelitian yang dilakukan Alimin dengan peneliti lakukan

terdapat pada media pembelajaran, tujuan penelitian, metode penelitian yang

digunakan. Dimana Alimin menggunakan media pembelajaran quizlet sedangkan

peneliti juga menggunakan media quizlet,

c) Penerapan Model Discovery Learning Berbantuan quizlet materi Trigonometri

Untuk Meingkatkan minat belajar siswa Smk. Penelitian ini di lakukan oleh Dedi

Nur Aristiyo pada tahun 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

meningkatkan minat belajar siswa melalui penerapan model discovery learning

berbantuan quizlet materi trigonometri. Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimen. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi.

Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Warureja. Populasi penelitian adalah

kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) dan kelas X Tata Busana. Teknik

analisis data menggunakanpaired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan

penerapan model Discovery Learning berbantuan quizlet dapat meningkatkan

minat belajar. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan model discovery learning berbantuan quizlet meningkatkan minat

belajar dengan rata-rata minat sesudah penerapan model 80,18 dan sebelum

penerapan model 64,15.


23

Adanya penelitian yang relevan maka, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

selama ini belum ada yang mengkaji mengenai pengaruh penggunaan quizlet

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti adalah meneliti tentang pengaruh suatu media

pembelajaran berbasis quizlet yang berjudul “pengaruh penggunaan aplikasi

quizlet terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas VII SMPN 18

Makassar.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dari kerangka berpikir yang telah dikemukakan,

maka hipotesis dapat dikemukakan sebagai berikut :

H 0: Terdapat pengaruh negatif penggunaan media pembelajaran berbasis

aplikasi quizlet terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Kelas VII SMPN 18 Makassar.

H 1:Terdapat pengaruh positif penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi

quizlet terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Kelas VII SMPN

18 Makassar.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian

kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Sugiyono (2017:107) mengatakan

bahwa penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan.

Jenis penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pre-

Experimental Design, sehingga penelitian ini hanya digunakan satu kelas

eksperimen dan tidak menggunakan kelas kontrol. Desain penelitian yang

digunakan adalah One Group Pretest-Posttes yaitu kelompok eksperimen diberikan

pretest sebelum diberi perlakuan, kemudian selanjutnya diberikan posttest setelah

proses pembelajaran dilakukan.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 18 Makassar, Kecamatan

Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti. Sugiyono

(2019: 126), mengatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

24
25

atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi obyek dan benda-benda yang lain.

Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/ subyek yang di pelajari,

tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 18 Makassar.

Table 3.1. Keadaan Populasi SMPN 18 Makassar

Jenis Kelamin
No. Kelas Jumlah Siswa
L P
1 VII-1 18 12 30

2 VII-2 18 12 30

3 VII-3 18 12 30

4 VII-4 18 11 29

5 VII-5 18 12 30

6 VII-6 16 12 28

7 VII-7 16 10 26

8 VII-8 17 13 30

9 VII-9 17 12 29

10 VII-10 16 12 28

Jumlah 172 118 290


(Sumber Data:UPT SPF SMP Negeri 18 Makassar)

2. Sampel

Menurut Syahrum (2014 : 113) Sampel adalah bagian dari populasi yang

menjadi objek penelitian (sampel secara harfiah berarti contoh). Dalam


26

penetapan/pengambilan sampel dari populasi mempunyai aturan, yaitu sampel itu

representatif (mewakili) terhadap populasinya.

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan cara purposive

sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, teknik ini

dilakukan karena peneliti mempunyai pertimbangan, diantaranya peneliti menetapkan

ciri ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitan sehingga diharapkan dapat

menjawab permasalahan penelitian, sehingga tidak dapat mengambil sampel yang

besar dan jauh. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VII-2. Adapun alasan

peneliti mengambil sampel ini karena kelas VII-2 sebagai perwakilan dari kelas

lainnya, serta penggunaan media pembelajaran masih kurang dalam proses

pembelajaran.

Tabel 3.2. Keadaan Sampel SMPN 18 Makassar

No Kelas Laki-Laki Perempuan Total


1. VII-2 18 12 30 Orang
Jumlah 18 12 30 Orang
(Sumber Data: UPT SPF SMP Negeri 18 Makassar)

D. Desain Penelitian

Bentuk desain penelitian yang digunakan yaitu One Group Pretest- posttest,

dimana penelitian di lakukan dengan membandingkan keadaan sebelum dan sesudah

pembelajaran. Dalam desain penelitian ini kelas eskperimen di beri tes awal (pretest)

pada awal pertemuan untuk mengetahui pengatahuan awal siswa sebelum diberikan

pembelajaran IPA dengan menggunakan aplikasi quizlet. Setelah di berikan awal,

sebelumnya, kepada siswa tersebuat diberikan perlakuan pembelajaran IPA dengan


27

menggunakan aplikasi quizlet. Setelah selesai pembelajaran IPA dengan

menggunakan aplikasi quizlet, selanjutnya kepada siswa di berikan tes akhir (posttest)

untuk mengatahui sejauh mana pengaruh pembelajaran IPA dengan menggunakan

aplikasi quizlet terhadap hasil belajar siswa.

Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat

membandingkan dengan keadaan, sebelum diberi perlakuan secara sederhana, desain

penelitian yang digunakan pada gambar berikut ini.

O1 X O2

Gambar 3.3: Desain penelitian

Keterangan :

O1 : Tes awal (PreTest) dilakukan sebelum diberikanperlakuan

X : Perlakuan (Treatment) pembelajaran yang menggunakan

media aplikasi quizlet

O2 : Tes akhir (PostTest) dilakukan setelah diberikan perlakuan

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yaitu objek atau suatu kegiatan yang akan diteliti.

Sugiyono (2019: 112) mengatakan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian

variabel merupakan bagian yang sangat penting pada penelitian, karena merupakan

objek dan titik perhatian penelitian. Pada umumnya variabel terbagi atas variabel

bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas atau independen
28

adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel terikat atau dependen

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel independen (bebas).

Berdasarkan ulasan di atas maka dalam penelitian ini ada dua variabel yakni

sebagai variabel bebas adalah penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi

quizlet, variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA.

F. Defenisi Operasional Variabel

Untuk menggambarkan secara operasional variabel penelitian, dibawah ini

diberikan definisi operasional masing-masing variable yaitu sebagai berikut :

1. Media pembelajaran berbasis aplikasi quizlet

Media pembelajaran berbasis aplikasi quizlet adalah perangkat lunak yang

menggabungkan beberapa fitur tertentu dengan cara yang dapat diakses oleh

pengguna. Ada jutaan aplikasi di App Store dan toko aplikasi Android, yang

menawarkan layanan aplikasi. Aplikasi sendiri adalah dasar dari ekonomi

seluler. Sejak kedatangan iPhone pada 2007 dan App Store pada 2008,

aplikasi telah menjadi cara utama pengguna memasuki revolusi ponsel cerdas

atau smartphone.

2. Hasil belajar siswa

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada seseorang

akibat dari proses belajar yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan
29

psikomotorik. Dimana ciri hasil belajar adalah perubahan, seseorang

dikatakan belajar apabila perilakunya menunjukkan perubahan.

G. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui 4 tahap yaitu:

1. Tahap Observasi

a. Mengurus surat perizinan pelaksanaan penelitian

b. Melakukan diskusi dengan kepala sekolah mengenai penelitian yang akan

dilakukan.

c. Melakukan konsultasi dengan guru bidang studi IPA kelas VII mengenai

proses pembelajaran yang nantinya akan digunakan dalam penelitian.

d. Mengenai proses pembelajaran yang diberikan oleh guru dan mengamati

keadaan siswa serta materi pembelajaran yang akan diteliti.

2. Tahap Persiapan

a. Menyusun instrument dan alat evaluasi.

b. Menyususn langka-langka pelaksanaan penelitian.

3. Tahap Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2021/2022 di SMPN 18

Makassar kelas VII dengan mata pelajaran IPA. Penelitian ini dilakukan

sebanyak 5 kali pertemuan dimana pertemuan 1 dilakukan pretest, pada pertemuan

2 sampai 4 digunakan untuk proses pembelajaran dan pertemuan 5 digunakan

untuk posttest agar mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan media

pembelajaran animasi berbasis aplikasi quizlet yang digunakan dalam proses


30

pembelajaran.

4. Evaluasi

a. Evaluasi pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali yaitu:

1) Pada saat awal penelitian sebelum dilakukan pembelajaran dengan

media pembelajaran berbasis aplikasi quizlet.

2) dilakukan pretest dengan menggunakan 10 soal pilihan ganda dan 5

soal essay.

3) Pada saat akhir penelitian dilakukan posttes dengan menggunakan 10

soal pilihan ganda dan 5 soal essay.

b. Setelah data hasil evaluasi penelitian diperoleh, selanjutnya melakukan

analisis data.

c. Menyusun laporan hasil penelitian.

H. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya, dalam mengumpulkan data agar kegiatan tersebut

menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Sugiyono (2019: 156) menyatakan

bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah lembar observasi, tes, dan dokumentasi. Instrumen penelitian

juga akan di uji dengan dua teknik, yaitu teknik analisis deskriptif dan teknik

analisis inferensial.
31

1. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan instrumen penelitian untuk

mengumpulkan data dengan mengamati secara langsung. Instrumen observasi

yang digunakan adalah berupa daftar cheklist yang berisi indiktor-indikator

tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran langsung yang dapat

berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan tindakan berikutnya

2. Lembar Tes Tertulis

Lembar tes tertulis merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan serta kemampuan yang dimiliki oleh individu

berisi pertanyaan yang berkaitan dengan mata pelajaran IPA yang berupa soal

pilihan ganda (pretest dan posttes). Pretest merupakan tes awal yang

diberikan kepada siswa sebelum dimulai kegiatan belajar dengan menggunkan

media pembelajaran quizlet. Posttes merupakan tes akhir yang diberikan

kepada siswa setalah kegiatan belajar menggunakan media pembelajaran

quizlet.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dari catatan berupa

dokumen atau arsip yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Instrumen

untuk metode dikumentasi yaitu berupa data siswa dan pengambilan gambar

pada saat observasi.


32

I. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, maka peneliti

menggunakan cara sebagai berikut:

1. Observasi

Lembar observasi adalah merupakan studi yang sengaja dan dilakukan

sacara sistematis, terencana, terarah, pada suatu tujuan dengan mengamati

dan mencatat fenomena atau perilaku satu atau kelompok orang. Gunawan

dalam buku (Kusumaningrum dkk, 2019:84). Observasi merupakan

pengumpulan data yang apabila peneliti mengetahui perilaku manusia,

proses kerja, gejala-gejala alam dan apabila responden yang diamati tidak

perlu besar. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini yang

berupa lembar ceklis dimana peneliti memperhatikan proses belajar siswa

selama pembelajaran berbasis quizlet.

2. Tes Tertulis

Tes tertulis adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Tes ini digunakan untuk mengukur

pemahaman konsep siswa terhadap mata pelajaran IPA. Tes yang diberikan

kepada siswa yaitu pretest sebelum diberikan perlakuan dan posttest sesudah

diberikan perlakuan yaitu pembelajaran dengan penerapan media

pembelajaran berbasis aplikasi quizlet.


33

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dari catatan berupa

dokumen atau arsip yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Instrumen

untuk metode dikumentasi yaitu berupa data siswa dan pengambilan gambar

pada saat observasi.

J. Teknik Analisis Data

Setelah memperoleh data-data yang dibutuhkan, langkah selanjutnya

mengolah data yang terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data

berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang

ditelilti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono,

2019: 206).

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik

analisis statistik SPSS dan statistik inferensial, yaitu sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif Menggunakan Aplikasi SPSS

SPSS adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk membuat

analisis statistika (Purnomo,R.A.2016). Untuk menggambarkan bagaimana

pengaruh media pembelajaran berbasis aplikasi quizlet terhadap hasil belajar

mata pelajaran IPA di SMP Negeri 18 Makassar. Persentase dapat dihitung

dengan menggunakan aplikasi SPSS.


34

Hasil perolehan presentase aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran

dianalisa dengan pedoman seperti pada tabel kategori aktivitas siswa menurut

Yoni, dkk. (2010: 176) sebagai berikut:

Tabel 3.4. Kategori Aktivitas Siswa

No. Interval (%) Kategori


1. 75 - 100% Baik
2. 50 - 74% Cukup
3. 25 - 49% Kurang
4. 0 – 24% Tidak baik

2) Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah teknik analisis data yang digunakan untuk

menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk poulasi, menentukan

sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil

yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan. Jenis statistik inferensial

pada penelitian ini adalah statistik parametrik yaitu teknik yang didasarkan pada

asumsi bahwa data yang diambil mempunyai distribusi normal dan menggunakan

data interval dan rasio.

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa selama

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis aplikasi quizlet

maka perlu dilakukan uji hipotesis untuk melihat perbedaan hasil belajar antara

sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Uji hipotesis yang

digunakan adalah uji-t. Uji-t adalah salah satu uji statistik yang digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari dua buah sampel
35

atau variabel yang dibandingkan. Contohnya, uji-t dapat digunakan untuk

membandingkan hasil belajar siswa sebelum menggunakan media pembelajaran

berbasis aplikasi quizlet dan setelah menggunakan media pembelajaran berbasis

aplikasi quizlet.

Sugiyono (2019: 242) menyatakan bahwa untuk menguji hipotesis yang telah

dirumuskan yaitu menggunakan statistik uji-t, digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

t = nilai yang dihitung statistik uji-t

X = rata-rata sampel

s = standar deviasi (simpangan baku)

µo = rata-rata uji

n = banyak data
36
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Muhamad. dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran. Semarang:


UNISSULA Press.

Alisa. 2022. Pengaruh Multimedia Tutorial Terhadap Hasil Belajar Siswa


Pada Mata Pelajaran Ipa Di Smp Negeri 13 Makassar. Makassar.
Universitas Muhammadiyah Makassar.

Alriani, Siska. 2021. Pengembangan Media Flashcard dengan Aplikasi


Quizlet pada Tema “Indahnya Keragaman di Negeriku” Kelas IV
SD/Sederajat. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Aqib, Zainal & Amrullah, Ahmad. 2019. Manajemen Belajar dan


Pembelajaran di Sekolah: Buku Wajib Bagi Guru. Yogyakarta:
Pustaka Referensi.

Aristiyo, D. N. 2019. Penerapan Model Discovery Learning Berbantuan


Quizlet Materi Trigonometri untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa
SMK. Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE), 5(1), 89-95.

Arsyad. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Wali.

Atapukan. 2019. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Animasi


Berbasis Powtoon Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ips Terpadu Di Smp Nergeri 1 Bontonompo. Gowa.
Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ayu Lestari dkk. 2010. Media pembelajaran. Yogyakarta: PT Gava Media.

Chairunnisa, Connie. 2016. Manajemen Pendidikan: dalam Multi


Perspektif.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dwi Widiyanto Ali, - 2019 Penggunaan Quizlet Dalam Pembelajaran


Ketererampilan Membaca Bahasa Perancis. S1 thesis, Universitas
Pendidikan Indonesia.

Gunawan, Meilindah 2021 Efektivitas Penggunaan Web Quizlet Terhadap


Pembelajaran Kosakata Bahasa Mandarin Secara Daring Di Kelas 5
Sd Katolik Santo Xaverius. Skripsi thesis, Universitas Widya Kartika.

Heri. 2020. Media Pembelajaran: Pengertian, Fungsi, Manfaat, Jenis Jenis


& Contoh, (Online), (https://salamadian.com/pengertian-media
pembelajaran/, diakses 10 Juni 2022).

Lestari, A., Kasim, S., & Parenreng, J. M. 2022. Pengembangan Media


Pembelajaran Berbasis Quizlet Mobile Untuk Pembelajaran Linux
Pada SMKN 10 Makassar. INTEC: Information Technology Education
Journal.

Lisyahidah, E. S. 2020. Pengaruh model pembelajaran Meaningful


Instructional Design berbantuan aplikasi Quizlet terhadap
kemampuan berpikir kritis dan self regulated learning siswa:
Penelitian kuasi eksperimen di kelas VII pada salah satu sekolah
menengah pertama di Kota Bandung (Doctoral dissertation, UIN
Sunan Gunung Djati Bandung).

Mandasini, A. A. A., Alimin, A., & Hardin, H. 2021. Pengaruh Penggunaan


Media Quizlet pada Materi Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
Games Tournament terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X
SMK-PP Negeri Rea Timur pada Materi Pokok Struktur Atom, Sistem
Periodik dan Ikatan Kimia. ChemEdu, 2(3), 113-127.

Mustari, Mohamad. 2015. Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT Raja


Grafindo Persada.

Nasution, W. N. 2017. Strategi pembelajaran. Medan: Perdana Publishing.

Nurdyansyah. 2019. Media Pembelajaran Inovatif. Universitas


Muhammadiyah Sidoarjo Jl. Mojopahit No 666B Sidoarjo,
JawaTImur. UMSIDA Press.

Nur Fadilah. 2020. Pengaruh Media Pembelajaran Animasi Terhadap Minat


Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Makassar. Skripsi.
Makassar : Universitas Muhammadiyah Makassar.

Nur Kumala, F. 2016. Pembelajaran IPA SD. Malang : Ediide Infografika

Purnomo, R. A. 2016. Analisis statistik ekonomi dan bisnis dengan SPSS.


CV. Wade Group bekerjasama dengan UNMUH Ponorogo Press.

Putra, Rizema Sitiatava. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis


Sains. Jogjakarta: DIVA Press.

Sari, D. E. 2019. Quizlet: Aplikasi Pembelajaran Berbasis Smartphone Era


Generasi Milenial. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 29(1), 9-15.

Siburian, M. O. 2021. Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual Gerak


Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Oleh Siswa Kelas VIII

SMP Nasrani 5 Medan. TP 2021/2022.

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D.


Bandung: Alfabeta.

Susanti, R. 2013. Penerapan Pendekatan Demonstrasi Interaktif Untuk


Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Sma (Doctoral
dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).

Syahrum & Salim. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung:


Citapustaka Media.

Yakub. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Yoni,A, dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia.

Anda mungkin juga menyukai