Oleh :
RETNO ERFIANA IDRIS
NIM. 12212193057
Puji syukur kehadirat Allah SWT., karena atas limpahan taufik, hidayah,
dan inayah-Nya, kami dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi
(Dmr) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Senyawa Hidrokarbon”
dengan tepat waktu.
Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi
Penelitian Pendidikan, jurusan Tadris Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Dalam penyusunan proposal skripsi ini kami telah dibantu oleh beberapa
pihak. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Ali Amirul Muminin, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian Pendidikan.
2. Pihak-pihak lain yang telah membantu dalam segala proses penyusunan
proposal skripsi ini.
Segala upaya telah kami lakukan dalam menyempurnakan proposal skripsi
ini. Namun, tidak mustahil apabila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam
penulisan proposal skripsi ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan
komentar yang dapat dijadikan sebagai penyempurna proposal penelitian yang
kami buat. Semoga proposal skripsi kami ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
orang lain serta dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ......................................................... 4
C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
E. Kegunaan Penelitian .................................................................................... 5
F. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 8
G. Penegasan Istilah ......................................................................................... 8
H. Sistematika Pembahasan ........................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori..............................................................................................
B. Penelitian Terdahulu .....................................................................................
C. Kerangka Berpikir .........................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................
A. Rancangan Penelitian ....................................................................................
B. Variabel Penelitian ........................................................................................
C. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................................
D. Kisi-kisi Instrumen........................................................................................
E. Instrumen Penelitian......................................................................................
F. Data dan Sumber Data...................................................................................
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................
H. Teknik Analisis Data.....................................................................................
Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu proses yang sangat penting
dalam pendidikan. Tujuan pendidikan nasional untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warganegara yang
demokratis, serta bertanggung jawab. Pembelajaran bukan hanya diartikan sebagai sebuah
proses yang dilakukan siswa untuk dapat dikatakan proses tersebut berjalan dengan baik.
1 Pardede, E., Motlan., & R. D. Suyanti, Model Pembelajaran Guided Discovery Berbasis Kolaborasi dengan Media
Flash Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Kognitif Tinggi Fisika Siswa SMA, (Jurnal Pendidikan
Fisika, 5(1): 12-16, 2016)
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 4
Pendidikan yang berkualitas memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam
membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan kualitas pendidikan
harus diwujudkan dengan menjadikan suasana belajar dan proses belajar yang baik agar
potensi peserta didik berkembang secara maksimal. Jika tercipta suasana dan proses
belajar yang baik maka akan dapat meningkatkan mutu dan hasil belajar yang baik pula3.
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari
sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa,
hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses pembelajaran.
3
Gunwan, L.A., Pengaruh model pembelajaran koopertatif tipe team assisted individualization (TAI) berbantuan studi
card terhadap hasil belajar kimia, (Chemistry Education Practice, 2(2) : 1-7, 2018)
4
Wahyuni, Pengaruh Model Pembelajaran Diskursus Multi Representasi (DMR) Ditinjau Dari Kecerdasan Majemuk
Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik, (SKRIPSI UIN Raden Intan Lampung,2019)
kelas XI maka pada kelas XII siswa akan kesulitan mempelajari konsep senyawa karbon
dan turunannya. Materi hidrokarbon dalam proses pembelajaran, guru hanya menggunakan
metode ceramah tanpa ada intraksi langsung dengan siswa. Hal ini mengakibatkan siswa
sulit untuk memahami konsep dengan baik, padahal dalam materi kehidupan sehari-hari
banyak sekali contoh senyawa hidrokarbon.
Berdasarkan uraian masalah tersebut, maka diperlukan suatu strategi atau model
pembelajaran yang dapat merealisasikan tujuan Pendidikan di Indonesia dengan
meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran tersebut adalah model
pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi (Dmr). Model pembelajaran
Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi (Dmr) memiliki tahapan yang sesuai untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dengan dengan menggunakan berbagai representasi
dalam proses pembelajarannya. Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi
(Dmr) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Senyawa Hidrokarbon”.
A. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1) Mata pelajaran kimia menjadi mata pelajaran sains yang mana menjadi mata
pelajaran dengan skor terendah bagi siswa dibandingkan mata pelajaran sains lain
seperti fisika dan biologi. Hal ini dikarenakan mata pelajaran kimia mengkaji
sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak terobservasi.
2) Pembatasan masalah dalam penelitian ini mencakup pada pembatasan kajian materi
hidrokarbon yang konsep pembelajarannya di rubah menggunakan model
pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi (Dmr).
3) Metode sebelumnya kurang efektif, karena metode masih berpusat pada guru dan
soal diskursi yang di berikan berupa soal latihan yang biasa-biasa saja tanpa di
sertai dengan rangkuman meteri atau media pendukung agar menarik minat dan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari metode yang
diterapkan siswa menjadi kurang berminat, membosankan, kurang aktif dalam
proses pembelajar dan sulit untuk dipahami konsep- konsepnya. Sehingga siswa
hanya memperoleh informasi dari guru tanpa mengolah informasi tersebut lebih
lanjut.
4) Guru diharapkan dapat menerapkan strategi pembelajaran yang tepat untuk materi
Kimia terutama Senyawa Hidrokarbon. Jika dalam penerapannya masih
menggunakan strategi konvensional, maka pembelajaran cenderung pasif.
Keterlibatan siswa akan minim dan siswa akan kesulitan dalam memahami suatu
materi karena tidak terlalu aktif dalam pembelajaran.
Untuk batasan masalah yang dihadapi dalam proposal ini adalah sebagaiberikut :
1. Rendahnya nilai rata-rata hasil belajar siswa terutama dalam materi Senyawa
Hidrokarbon
2. Strategi pembelajaran yang tidak tepat akan membuat siswa merasa kesulitan
dalam memahami materi kimia topik Senyawa Hidrokarbon
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi
Representasi (Dmr) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Senyawa
Hidrokarbon?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini
adalah :
1. Menganalisis Bagaimana Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus
Multi Representasi (Dmr) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Senyawa Hidrokarbon.
D. Kegunaan Hasil Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan informasi mengenai
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi (Dmr) dengan
menggunakan berbagai representasi dalam proses pembelajarannya sehingga siswa
dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam Materi Senyawa
Hidrokarbon
2. Kegunaan Praktis
• Bagi Siswa
a. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam
pembelajaran.
b. Siswa mendapatkan pengalaman baru dengan diterapkannya Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi (Dmr).
c. Siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
d. Memberi kemudahan pada siswa untuk memahami dan mempelajari mata
pelajaran kimia khususnya Senyawa Hidrokarbon.
e. Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kimia khususnya materi
Senyawa Hidrokarbon.
f. Memberikan rangsangan kepada siswa untuk berpikir secaranyata dan
menganalisis, memecahkan masalah, dan mengambil kesimpulan dari
masalah yang ada.
g. Melatih siswa untuk berpikir secara sistematis dan strategis dalam
memecahkan suatu permasalahan di kehidupan nyata.
h. Meningkatkan kegiatan pembelajaran yang terkesan sulit dan menjenuhkan
atau kurang menyenangkan, sehingga tampak lebih menarik dan
mendorong semangat belajar siswa dan memperoleh hasil yang
memuaskan.
• Bagi Guru
a. Memberikan masukan bagi para guru Kimia dan guru mata pelajaran lain,
bahwa dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus
Multi Representasi (Dmr) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Guru dapat memberikan informasi atau materi pelajaran dengan baik secara
teoritis maupun secara praktiknya.
c. Guru dapat mengatasi dan meminimalisir permasalahan yang terjadi di
kelas dengan memperbaiki dan meningkatkan sistem Pendidikan dan
pembelajaran yang tepat.
E. Hipotesis Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka penulis mengajukan hipotesis sebagaiberikut :
𝐻a: Ada pengaruh penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi
Representasi (Dmr) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi
Senyawa Hidrokarbon.
𝐻o: Tidak ada pengaruh penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus
Multi Representasi (Dmr) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi
Senyawa Hidrokarbon.
F. Penegasan Istilah
Dalam upaya memberikan gambaran yang jelas mengenai judul proposal skripsi
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi (Dmr)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Senyawa Hidrokarbon” serta untuk
menghindari kekeliruan, maka penulis perlu memberikan penegasan- penegasan dalam
judul proposal skripsi, antara lain.
1. Model Pembelajaran
skripsi ini terdiri dari daftar rujukan untuk meningkatkan validitas isi proposalskripsi.
Bab I : Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah,
identifikasi dan pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, penegasan
istilah, dan sistematika pembahasan.
Bab II : Landasan Teori, yang terdiri dari deskripsi teori, penelitian
terdahulu, dan kerangka konseptual atau kerangka berpikir.
Bab III : Metode Penelitian, yang terdiri dari rancangan penelitian,
variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, kisi-kisi
instrumen, instrumen penilaian, data dan sumber data, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Model Pembelajaran
5
Daryanto Dan Raharjo, Muljo. Model Pembelajaran Inovatif. (Yogyakarta: Gava Media. 2012 ). Hal. 241
6
Isjoni, Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Cet. 7, (Bandung:
Alfabeta, 2013), Hal. 49
pada pemanfaatan multi representasi dalam setting kelas berbentuk
diskursus. Secara sederhana langkah-langkah Model Pembelajaran
Diskursus Multi Representasi atau biasa dikenal sintaks yang harus
dilakukan oleh guru adalah:
menggunakan media,
4) Pengembangan permasalahan,
7
Dimyati Dan Mudjiono, Belajar Dan Pembalajaran, (Jakarta: Rineka Cipta
Tahun2009), Hlm 200
c. Untuk penempatan, agar siswa dapat berkembang sesuai dengan tingkat
kemampuan dan potensi yang mereka miliki, maka perlu dipikirkan
ketepatan penempatan siswa pada kelompok yang sesuai.
B. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi
Representasi (Dmr) yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini antara lain :
1. Ahmad, RamliLoka, I NyomanMutiah, Mutiah. (2020 ). Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi (Dmr) Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Senyawa Hidrokarbon Kelas Xi Mia Man 1
Mataram. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan perbedaan
hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini terbukti dengan rata-
rata nilai akhir (posttest) kelas eksperimendan kontrol masing-masing sebesar
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah :
Solusi :
Menerapkan M odel Pembelajaran
Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi
(Dmr)epresentasi (Dmr) odel Pembelajaran
Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi
(Dmr)
Pelaksanaan
Hasil Hasil
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki tiga variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan
variabel kontrol. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut :
1) Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Diskursus Multi Representasi (Dmr) yang diberlakukan hanya untuk satu
kelas dari dua kelas yang digunakan sebagai sampel. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui perbedaan Hasil Belajar Siswa. Kelas eksperimen
yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus
Multi Representasi (Dmr) dan kelas kontrol yang menggunakan model
ceramah.
2) Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai hasil dari
diterapkannya variabel bebas. Dalam hal ini, variabel terikat yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar
siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar.
Berdasarkan pengertian di atas hasil belajar dapat menerangai tujuan
utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana
tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai
berupa huruf atau kata atau symbol.
Hasil belajar menunjukkan kemampuan siswa yang
sebenarnya yang telah mengalami proses pengalihan ilmu pengetahuan
dari seseorang yang dapat dikatakan dewasa atau memiliki
pengetahuan kurang. Jadi dengan adanya hasil belajar, orang dapat
mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap, memahami,
memiliki materi pelajaran tertentu. Atas dasar itu pendidik dapat
menentukan strategi belajar mengajar yang lebih baik.
2) Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat sama antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol sehingga variabel ini tidakmemengaruhi variabel terikat.
Adapun variabel ini terdiri dari :
3) Guru pengajar
Guru pengajar dalam hal ini dibuat sama agar data yang
diperoleh berdasarkan variabel terikat benar-benar akurat.
4) Materi yang diajarkan
Materi yang diajarkan di kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah sama yaitu materi Senyawa Hidrokarbon.
5) Waktu mengajar
Waktu pengajar dalam penelitian ini juga disamakan antara
kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui apakah dalam durasi yang sama, pembelajaran
kimia materi Senyawa Hidrokarbon dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi
(Dmr) dan model ceramah akan memberikan hasil yang
berbeda.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, atau
benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat yang sama dan secara
terencana menjadi target kesimpulan dari akhir suatu penelitian. Populasi
merupakan obyek dari suatu kegiatan penelitian. Populasi pada penelitian
ini adalah siswa kelas XI MIA SMA NEGERI.
2. Sampel Penelitian
Sebagian populasi yang dipilih untuk sumber data disebut sebagai
sampel atau cuplikan. Teknik sampling yang digunakan adalah simple
random sampling.
D. Kisi-kisi Instrumen
Dalam menyusun kisi-kisi instrumen, penulis mengelompokkan indikator variabel
(shasil belajar siswa). Dari indikator variabel tersebut akan dikembangkan menjadi
beberapa item pertanyaan. Kisi-kisi instrumen menunjukkan kaitan antara variabel yang
diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan
instrumen yang disusun. Adapun kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah :
No. Variabel Penelitian Sumber Data Metode Instrumen
1. Model Pembelajaran Siswa Angket Angket
Kooperatif Tipe
Diskursus Multi
Representasi (Dmr)
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa pre tes dan pos tes untuk
mendapatkan data pengaruh dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus
Multi Representasi (Dmr) yang diterapkan pada materi Seyawa Hidrokarbon. Selain itu,
angket juga digunakansebagai instrumen pengumpul data untuk
memperoleh pendapat dan sikap siswa terhadap pembelajaran kimia sebelum dan sesudah
penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi (Dmr).
1. Angket
Angket yang digunakan dalam penelitian menggunakan skala pengukuran
rating scale yaitu siswa di minta untuk memberikan skala penilaian pada
rentang 1-5 terhadap suatu pernyataan dalam angket. Dalam angket, berisi
pernyataan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
di kelas selama ini. Angket akan diberikan setelah eksperimen selesai
dilakukan. Tujuan angket dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pendapat siswa terhadap strategi pembelajaran yang selama ini digunakan
dalam pembelajaran kimia dibandingkan dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi (Dmr) yang dijadikan
eksperimen dan juga untuk mengetahui apakah Strategi tersebut dirasa
lebih efisien dan efektif jika dibandingkan dalam mata pelajaran kimia
topik Senyawa Hidrokrabon. Langkah-langkah penyusunan angket yaitu
sebagai berikut :
a. Menjabarkan komponen-komponen Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Diskursus Multi Representasi (Dmr) ke dalam indikator
b. Menyusun kisi-kisi pembuatan instrumen Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi (Dmr)
c. Menjabarkan indikator ke dalam butir angket
d. Memberikan skor pada tiap butir
e. Uji coba instrumen
1. Validitas isi
Instrumen dikatakan valid apabila isi instrumen tersebut telah
merupakan sampel yang representasive dari keseluruhan isi.
2. Uji konsistensi internal
Uji ini digunakan untuk menguji apakah butir instrumen
yang digunakan konsisten atau tidak.
3. Uji realibilitas
Dikatakan reliabel apabila hasil uji terhadap instrumen
adalah sama jika pengukuran tersebut diujikan kepada orang
yang sama pada waktu yang berlainan /kelompok yang berkaitan.
2. Tes
Instrumen yang lain adalah tes yang digunakan pada saat pre tes dan pos
tes. Pre tes dimaksudkan untuk menguji pemahaman awal siswa sebelum
dikenai perlakuan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi
Representasi (Dmr), sedangkan pos tes digunakan untuk melihat
perubahan hasil belajar siswa setelah dikenai perlakuan berupa penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi (Dmr)
dan model konvensional. Penyusunan tes hasil belajar materi Senyawa
Hidrokarbon dilakukan dengan berpedoman pada silabus dari kurikulum
yang berlaku. Tes yang digunakan yaitu dalam bentuk pilihan ganda
dengan jumlah 25 butir soal dengan 5 pilihan jawaban pada tiap butir soal
tersebut. Langkah-langkah penyusunansoal tes yaitu sebagai berikut :
a. Membuat kisi-kisi soal tes pada Senyawa Hidrokarbon.
b. Menyusun soal tes
c. Mengadakan uji coba
d. Menganalisis hasil uji coba
e. Uji validitas isi
Agar suatu tes memiliki validitas isi, hal-hal berikut perlu
diperhatikan :
6. Tes harus mampu mengukur seberapa jauh tujuan
pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan
7. Penekanan materi yang akan diujikan seimbang dengan
penekanan atau fokus materi yang diajarkan
Daryanto Dan Raharjo, Muljo. 2012 Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.
Dimyati Dan Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembalajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Gunwan, L.A. 2018. Pengaruh model pembelajaran koopertatif tipe team assisted
individualization (TAI) berbantuan studi card terhadap hasil belajar kimia. Chemistry
Education Practice, 2(2) : 1-7
Isjoni. 2013. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Cet. 7 Bandung:
Alfabeta
Pardede, E., Motlan., & R. D. Suyanti, 2016. Model Pembelajaran Guided Discovery
Berbasis Kolaborasi dengan Media Flash Terhadap Keterampilan Proses Sains
dan Hasil Belajar Kognitif Tinggi Fisika Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Fisika,
5(1): 1216.
Syaodih Sukmadinata, Nana. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Wahyuni. 2019. “Pengaruh Model Pembelajaran Diskursus Multi Representasi (DMR) Ditinjau
Dari Kecerdasan Majemuk Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta
Didik”. SKRIPSI UIN Raden Intan Lampung.