Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Pengembangan Kurikulum Dr. Salamah, M.Pd

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM MADRASAH


IBTIDAIYAH

OLEH KELOMPOK 6 :

ANISA SABILA : 230101070134


FAWZIAH : 230101070137
KHAIRINA MUKHLISOH : 230101070142
MUHAMMAD IHSAN FADILAH : 230101070712

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
BANJARMASIN
TAHUN 2023 M/ 1445 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta karunia hidayahnya
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul LANDASAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH .Shalawat serta selalu
dilimpahkan kepada junjungan kita Baginda Nabi besar Muhammad saw yang telah membawa
manusia dari alam kegelapan hingga alam terang benderang ilmu pengetahuan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Pengembangan
Kurikulum Dr. Salamah, M.Pd yang telah membimbing dan memberikan masukan terhadap
pembuatan makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk menjalankan kewajiban sebagai mahasiswa dan juga untuk
memenuhi tugas mata kuliah pengembangan kurikulum.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Akhirnya
kami berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya pada umumnya.

Banjarmasin, 25 Maret 2024

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
A. Pengertian Anak Didik........................................................................................................ 2
B. Pandangan Tentang Anak Didik..........................................................................................
C. Pandangan Tentang Karakteristik Anak Didik....................................................................
D. Peraturan dan Nilai Nilai Budaya Menjadi Landasan Kurikulum.......................................

BAB II PENUTUP.............................................................................................................
A. Simpulan..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak didik merupakan salah satu sumber daya manusia yang masih aktif, semangat,
dan bisa mengembangkan seluruh kreatifitasnya dalam berbagai bidang. Anak didik
merupakan salah satu penerus bangsa Indonesia. Maka dari itu kemampuan anak didik wajib
dikembangkan dan harus memiliki kreatifitasnya masing masing. Hal yang kan
dikembangkan dalam kreatifitas nya seperti pengetahuan, kemampuan dan keterampilan.
Berbagai macam keunikan anak didik mampu membuat generasi emas bangsa yang cerdas.
Sesuai yang dapat diketahui bahwa anak didik merupakan seorang anak yang dimana
masih di dalam pendidikan atau di didik pada fase pertumbuhan. Anak didik dipandang
sebagai komponen mengembangkan dirinya melalui proses belajar dalam jenjang apapun.
Dalam proses pembelajaran, anak didik adalah tokoh utama yang wajib ada di sistem
pembelajaran, tanpa ada anak didik siapa yang akan diajar dan itu sangat berhubungan erat
dengan pendidikan.
Pada masa sekarang banyak dari pengajar hanya memberikan materi kepada anak
didik tanpa mengetahui karakteristik dari anak didik. Seharusnya dengan tujuan
mengembangkan anak didik maka pengajar wajib mengetahui kondisi dari perkembangan
fisik, intelektual, emosional dan spritual anak beserta bagaimana cara gaya belajarnya.
Pengajar harus peka terhadap keadaan anak didik dari jasmani hingga rohani.
Landasan pengembangan kurikulum untuk anak didik harus sesuai dengan peraturan
yang tertulis dan nilai moral yang ada di masyarakat. Peraturan ini menjadi proses dari
merumusukan kurikulum yang akan diterapkan dalam dunia pendidikan. Kurikulum sangat
berhubungan erat dengan nilai budaya yang ada. Kurikulum berisikan ajaran penyesuaian
dengan keadaan sekarang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Anak Didik ?
2. Apa saja Pandangan tentang Anak Didik ?
3. Bagaimana Pandangan tentang Karakteristik Anak Didik ?
4. Apa saja Peraturan dan Nilai Budaya yang menjadi Landasan Kurikulum ?

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Anak Didik ?
2. Dapat mengetahui Pandangan tentang Anak Didik ?
3. Dapat mengetahui Pandangan tentang Karakteristik Anak didik ?
4. Dapat mengetahui Peraturan dan Nilai budaya yang menjadi Landasan Kurikulum ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anak Didik


Anak didik atau Peserta didik merupakan orang yang belum dewasa dan memiliki
sejumlah potensi dasar (fitrah) yang perlu dikembangkan. Kata pendidik berasal dari didik
yang berarti merawat dan memberi latihan agar seseorang memiliki ilmu pengetahuan seperti
yang diharapkan tentang sopan santun, akal budi, akhlak dan sebagainya. Anak didik
merupakan Raw Material ( Bahan Mentah ) dalam proses transformasi dan internalisasi,
menepati posisi yang sangat penting untuk melihat signifikasinya dalam menentukan
keberhasilan suatu proses. Anak didik adalah makhluk individu yang mempunyai kepribadian
dengan ciri ciri yang khas sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan
dan perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada. Anak didik merupakan
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
yang tersedia di berbagai jalur, jenjang, jenis pendidikan tertentu. Anak didik sebagai
komponen yang tidak akan terlepas dari sistem pendidikan sehingga dapat dikatakan bahwa
anak didik merupakan obyek pendidikan tersebut. Dalam paradigma pendidikan Islam, anak
didik merupakan orang yang belum dewasa dan memiliki potensi (kemampuan) dasar yang
perli dikembangkan. Jadi secara sederhana anak didik didefinisikan sebagai anak yang belum
memiliki kedewasaan dan memerlukan orang lain untuk mendidiknya sehingga menjadi
individu yang dewasa, memiliki jiwa spiritual, aktifitas dan kreatifitas sendiri. 1
B. Pandangan Tentang Anak Didik
1. Tujuan
Tujuan dari pandangan tentang anak didik untuk meciptakan suasana belajar dan sistem
pendidikan yang lebih bermakna serta mengutamakan kompotensi dan pengalaman
belajar. Konsep belajar mandiri menawarkan lebih banyak fleksibilitas dan kebebbasan
bagi penyelenggara pendidikan dalam merencanakan dan mengelola pembelajaran. Para
pelaku dalam pendidikan ini beragam mulai dari guru hingga siswa. Tujuan ini
jugaberartimembantu mereka memahami dunia disekelilingnya mereka. Ini pun termasuk
belajar tentang berbagai subjek dan topik, mengembangkan keterampilan dan kemampuan
dan mempersiapkan diri untuk masa mendtatang. Pandangan ini juga bertujuan untuk
membantu mereka menjadi individu yang berpengetahuan , berpikir kritis dan empati
yang dapat berkontribusi pada masyarakat mereka. 2

1
M. Ramli, “ Hakikat Pendidik dan Peserta Didik “, Jurnal Pendidikan Nonformal Volume 5, No. 1, 2015, hal 62-
67
2
Taher R, Desyandri, dkk, “ Tujuan Pendidikan Merdeka Belajar “, Jurnal Pendidikan dan Konseling, Nonformal
Volume 5, No.1,2023, hal 68-69
2. Hakikat Pandangan Tentang Anak Didik
Anak didik salah satu komponen dalam sistem pendidikan. Anak didik atau peserta didik
dalam proses transformasi yang disebut pendidikan. Berbeda dengan komponen-
komponen lain dalam sistem pendidikan karena kita menerima “materi” sudah setengah
jadi. Anak didik secara formal adalah orang yang sedang berada dalam fase pertumbuhan
dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan
merupakan ciri seorang pendidik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri seorang pendidik. Menurut pasal 1 ayat
4 Undang Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, anak didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya
melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Syamsul
Nizar mendiskripsikan enam kriteria anak didik yaitu :
a. Anak didik bukanlah miniatur dewasa tetapi memiliki dunianya sendiri. Hal ini
sangat penting untuk dipahami agar perlakukan terhadap mereka dalam proses
kependidikan tidak disamakan dengan pendidikan orang dewasa, baik dalam aspek
metode mengajar, materi yang akan diajarkan sumber bahan yang akan digunakan
dan lain sebagainya
b. Anak didik memiliki periodisasi perkembangan dan pertumbuhan
c. Anak didik adalah manusia yang memiliki kebutuhan baik yang menyangkut
kebutuhan jasmani maupun rohani yang harus dipenuhi
d. Anak didik memiliki perbedaan individu disebabkan oleh faktor bawaan maupun
lingkungan dimana ia berada
e. Anak didik memiliki daya fisik yang menghendaki latihan dan pembiasaan melalui
proses pendidikan
f. Anak didik memiliki potensi fitrah yang dapat dikembangkan dan dikembangkan dan
berkembang secara dinamis.3
C. Pandangan Tentang Karakteristik Anak
1. Perubahan Fisik : Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan tinggi badan, berat badan,
dan organ dalam tubuh. Selain itu, terjadi perubahan proporsi antara kepala dan tubuh
pada anak anak.
2. Peran kematangan dan gaya belajar : perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan
belajar. Kematangan mencakup fitur fitur yang secara potensial sudah ada dalam individu
berdasarkan faktor genetik. Sementara itu, belajar melibatkan latihan dan usaha dalam
mengembangkan kemampuan yang diwariskan sehingga siswa mampu menyadari
bagaimana gaya belajarnya

3
Lailatul Magfirah, “hakikat Pendidikan Dan Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam”, Jurnal Pendidikan
Nonformal,Jakarta, 2010, hal 26-27
3. Mengikuti pola tertentu yang dapat diramalkan : Perkembangan mengikuti pola tertentu
contohmya perkembangan motorik akan mengikuti hukum arah perkembangan yaitu
perkembangan dari kepala ke kaki
4. Setiap individu berbeda : tiap individu memiliki perbedaan dalam perkembangannya. Hal
ini disebabkan oleh faktor biologis, genetik, dan lingkungan. Oleh karena itu pendidikan
harus bersifat individual dan disesuaikan dengan kemampuan masing masing anak
5. Setiap perkembangan memiliki karakteristik : Perkembangan fisik dan mental mengikuti
pola tertentu dari satu tahap ke tahap berikutnya. Penyesuaian ini memakan waktu dan
memiliki resiko tertentu pada setiap tahap perkembangan
6. Perkembangan di bantu oleh rangsangan : Perkembangan akan berjalan dengan baik jika
ada bantuan stimulus dari lingkungan sekitarnya. Contohnya adalah komuniskasi yang
rajin antara anak dan orang tua
7. Perkembangan dipengaruhi perubahan budaya : Budaya mempengaruhi perkembangan
anak dalam hal sikap dan fisikn terutama dalam membedakan perlakuan terhadap anak
laki laki dan perempuan
8. Harapan sosial pada setiap tahap perkembangan : Orang tua dan masyarakat memiliki
harapan tertentu pada setiap tahap perkembangan anak. Pencapaian tahap perkembangan
ini membuat orang tua dan masyarakat merasa bahagia.4
9. Pandangan intelektual : perkembangan merupakan bagian dari perubahan yang dimulai
dari masa konsepsi dan berlanjut sepanjang rentang kehidupannya. Perkembangan
intelektual merupakan hasil interaksi dengan lingkungan dan kematangan anak 5
10. Pandangan Emosional dan spiritual anak : Emosi berarti sesuatu yang mendorong
terhadap sesuatu. Emosi biasanya berkembang semenjak kecil dan bertambahnya usia
anak. Seorang anak dalam perkembangan memiliki banyak keunikan yang sulit
dimengerti orang dewasa. Sehingga orang tua atau pengajar wajib mengetahui
perkembangan emosional dan spiritual anak yaitu proses perkembangan kesadaran
mengenai hakikat dan keberadaan diri orang lain 6
D. Peraturan dan Nilai Budaya Yang Menjadi Landasan Kurikulum
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Sebagai suatu rancangan,
kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Pendidikan merupakan usaha
persiapan peserta didik untuk terjun ke lingkungan masyarakat. Pendidikan bukan hanya
untuk pendidikan semata, namun memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai
nilai untuk hidup bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat. Peserta

4
Mas Ganti sit, “Perkembangan Peserta Didik” (Medan: Perdana Publish) , 2012, hal. 37
5
Sania Pitrianan, “ Perkembangan Intelektual pada Usia Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan Volume 5 , No.1,
hal 1773
6
Darmiah, “Perkembangan dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Emosi Anak Usia MI”, Jurnal Pendidikan hal
95
didik berasal dari masyarakat mendapatkan pendidikan baik formal maupun informal dalam
lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat pula. Kehidupan
masyarakat dengan segala karakteristik dan kekayaan dan perkembangan yang ada di
masyarakat. Karena setiap lingkungan masyarakat masing masing memiliki sistem sosial
budaya tersendiri yang mengatur pola kehidupan antar anggota masyarakat. Ada dua
pertimbangan mengapa budaya dijadikan landasan dalam pengembangan kurikulum :
1. Setiap orang dalam masyarakat selalu berhadapan dengan masalah anggota msyarakat
yang belum dewasa dalam kebudayaan maksudnya manusia belum mampu menyesuaikan
dengan cara kelompoknya.
2. Kurikulum dalam setiap masyarakat merupakan refleksi dari cara orang berfikir, berasa
dan bercita cita atau kebiasaan.
Maka hal itu struktur fungsi kurikulum perlu memahami kebudayaan harus :
1. Mempelajari dan memahami kebutuhan masyarakat
2. Menganalisis budaya masyarakat tempat sekolah berada
3. Menganalisis kekuatan serta potensi daerah
4. Menganalisis syarat dan tuntunan tenaga kerja
5. Menginterpretasi kebutuhan individu dalam kerangka kepentingan masyarakat
Faktor kebudayaan merupakan bagian yang sangat penting karena peraturan dan nilai
memang harus wajib disandarkan dengan pengembangan kurikulum. Mengingat begitu
pentingnya pengembangan kurikulum demi kemajuan pembangunan kualitas sumber daya
manusia maka sangatlah penting bagi seorang akademisi memahami bagaimana kurikulum itu
harus dikembangkan. Kurikulum baik pada tahap kurikulum sebagai ide, rencana pengalaman
maupun kurikulum sebagai hasil dalam pengembangannya harus mengacu pada landasan
yang kuat dan kokoh agar kurikulum tersebut dapat berfungsi serta berperan sesuai dengan
tuntunan pendidikan yang ingin dihasilkan seperti sudah tertulis dalam rumusan tujuan
pendidikan nasional yang telah digariskan dalam UU no.20 tahun 2003.7

7
Abdullah Idi, “ Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek” , (cet 1 : Yogyakarta, arr ruz media), 2007 hal 77
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Anak didik atau Peserta didik merupakan orang yang belum dewasa dan memiliki
sejumlah potensi dasar (fitrah) yang perlu dikembangkan. Kata pendidik berasal dari didik
yang berarti merawat dan memberi latihan agar seseorang memiliki ilmu pengetahuan seperti
yang diharapkan tentang sopan santun, akal budi, akhlak dan sebagainya. Anak didik
merupakan Raw Material ( Bahan Mentah ) dalam proses transformasi dan internalisasi,
menepati posisi yang sangat penting untuk melihat signifikasinya dalam menentukan
keberhasilan suatu proses.
Tujuan dari pandangan tentang anak didik untuk meciptakan suasana belajar dan
sistem pendidikan yang lebih bermakna serta mengutamakan kompotensi dan pengalaman
belajar. Konsep belajar mandiri menawarkan lebih banyak fleksibilitas dan kebebbasan bagi
penyelenggara pendidikan dalam merencanakan dan mengelola pembelajaran. Para pelaku
dalam pendidikan ini beragam mulai dari guru hingga siswa.
Anak didik salah satu komponen dalam sistem pendidikan. Anak didik atau peserta
didik dalam proses transformasi yang disebut pendidikan. Berbeda dengan komponen-
komponen lain dalam sistem pendidikan karena kita menerima “materi” sudah setengah jadi.
Anak didik secara formal adalah orang yang sedang berada dalam fase pertumbuhan dan
perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan
ciri seorang pendidik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik
Pandangan karakteristik ada berbagai macam dari emosional, gaya belajar, spiritual
anak yang wajib dikuasai dan menjadi landasan pergerakan kurikulum. Kurikulum dapat
dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Sebagai suatu rancangan, kurikulum
menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Pendidikan merupakan usaha persiapan
peserta didik untuk terjun ke lingkungan masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk
pendidikan semata, namun memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai nilai
untuk hidup bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

M. Ramli, “ Hakikat Pendidik dan Peserta Didik “, Jurnal Pendidikan Nonformal Volume 5, No. 1, 2015

Taher R, Desyandri, dkk, “ Tujuan Pendidikan Merdeka Belajar “, Jurnal Pendidikan dan Konseling, Nonformal
Volume 5, No.1,2023

Lailatul Magfirah, “hakikat Pendidikan Dan Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam”, Jurnal Pendidikan
Nonformal,Jakarta, 2010, hal 26-27

Anda mungkin juga menyukai