Anda di halaman 1dari 14

KEMATANGAN DAN PERKEMBANGAN KURIKULUM

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pengawasan
dan Supervisi Pendidikan” yang diampu oleh

Dr. Daruri, S.Ag, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Andini N Aspia

Siti Awaliyah

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MANGGALA

BANDUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah
memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas
rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kematangan dan Perkembangan Kurikulum”.

Makalah Pendekatan Supervisi Pendidikan disusun guna memenuhi tugas


yang diberikan oleh Bapak Dr. Daruri, S.Ag, M.Pd.I pada mata kuliah Pengawasan
dan Supervisi Pendidikan di kampus STAI Manggala.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr.


Daruri, S.Ag, M.Pd.I, selaku dosen mata kuliah Pengawasan dan Supervisi
Pendidikan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, 07 Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Pengertian Kurikulum ................................................................................. 3

B. Landasan Pengembangan Kurikulum ......................................................... 3

C. Faktor-Faktor Pengembangan Kurikulum................................................... 5

D. Tahap-Tahap Pengembangan Kurikulum ................................................... 7

BAB III PENUTUP................................................................................................. 9

A. Kesimpulan ................................................................................................. 9

B. Saran.......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pendidikan dalam kegiatan pembelajaran atau dalam kelas,
akan bisa berjalan lancar, kondusif, interaktif, dan lain sebagainya apabila
dilandasi oleh dasar kurikulum yang baik dan benar. Pendidikan bisa
dijalankan dengan baik ketika kurikulum menjadi penyangga utama dalam
proses belajar mengajar. Kurikulum mengandung sekian banyak unsur
konstruktif supaya pembelajaran terlaksana dengan optimal. Sejumlah
pakar kurikulum berpendapat bahwa jantung pendidikan berada pada
kurikulum. Baik dan buruknya hasil pendidikan ditentukan oleh kurikulum,
apakah mampu membangunn kesadaran kritis terhadap peserta didik
ataukah tidak.
Prof. Dr. S. Nasution. M. A. mengatakan bahwa masa depan bangsa
terletak pada tangan kreatif generasi muda. Mutu bangsa dikemudian hari
tergantung pada pendidikan yang dinikmati anak anak saat ini, terutama
dalam pendidikan formal yang diterima di bangku sekolah. Apapun yang
akan dicapai di sekolah harus ditentukan oleh kurikulum sekolah. Jadi,
barang siapa yang menguasai kurikulum maka ia memegang peran penting
dalam mengatur nasib bangsa dan negara kedepannya.
Kurikulum menjadi vital bagi perkembangan bangsa. Para guru atau
pengajar harus pula memahami seluk beluk kurikulum hingga batas-batas
tertentu dalam skala mikro. Kurikulum dirancang sepatutnya berdasarkan
atas dasar kepentingan bersama. Kurikulum dibuat bukan untuk
melegitimasi kepentingan kekuasaan tertentu. Kurikulum bukan ditujukan
untuk merusak karakter bangsa dan lain seterusnya.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan kurikulum?
2. Apa saja landasan dalam pengembangan kurikulum?
3. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan pengembangan kurikulum?
4. Apa saja tahap-tahap pengembangan kurikulum ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Apa yang di maksud dengan kurikulum.
2. Untuk Mengetahui Apa saja landasan dalam pengembangan kurikulum.
3. Untuk Mengetahui Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan
pengembangan kurikulum.
4. Untuk Mengetahui Apa saja tahap-tahap pengembangan kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis istilah kurikulum berasal dari bahasa yunani ,
yaitu curir yang berarti pelari, dan curere yang berarti tempat berlari. Dalam
bahasa perancis kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari.
Kurikulum adalah jarak yang ditempuh oleh pelari atau kereta dalam
perlombaan. Kurikulum juga bermakna seperti kereta pacu pada zaman
dulu, yaitu suatu alat yang membawa seseorang dari garis start sampai
finish. Kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan adalah seumlah
mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di perguruan tinggi yang harus
ditempuh guna mencapai satu ijasah atau tingkat tertentu. Kurikulum berarti
keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh satu lembaga pendidikan tertentu.

B. Landasan Pengembangan Kurikulum


Adapun Landasan pengembangan kurikulum memiliki peranan yang
sangat signifikan, apabila kurikulum diibaratkan sebagai sebuah bangunan
yang tidak menggunakan landasan atau pondasi yang kuat, maka ketika
diterpa angin atau terjadi goncangan yang kuat, bangunan tersebut akan
mudah roboh. Demikian pula dengan halnya kurikulum, apabila tidak
memiliki dasar pijakan yang kuat, maka kurikulum terebut akan mudah
terombang-ambing dan yang menjadi taruhannya adalah manusia sebagai
peserta didik yang dihasilkan oleh pendidik itu sendiri.
Ada beberapa landasan utama dalam pengembangan suatu
kurikulum diantaranya Robert S. zais mengemukakan empat landasan
pengembangan kurikulum, yaitu : Philosopy and nature of knowledge,
society and culture, the individual dan learning theory yaitu:
1. Landasan Filosofis

3
4

Pandangan-pandangan filsafat sangat dibutuhkan dalam


pendidikan, terutama dalam menentukan arah dan tujuan pendidikan.
Filsafat akan menentukan arah ke mana peserta didik akan dibawa.
Filsafat atau pandangan hidup yang dianut oleh suatu bangsa atau
kelompok masyarakat tertentu atau bahkan yang dianut oleh perorangan
akan sangat mempengaruhi tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
Sedangkan tujuan pendidikan sendiri pada dasarnya
merupakan rumusan yang komprehensif mengenai apa yang
seharusnya dicapai.
2. Landasan Psikologis
Pendidikan senantiasa berkaitan dengan perilaku manusia.
Dalam setiap proses pendidikan terjadi interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya, baik lingkungan yang bersifat fisik
maupun lingkungan sosial. Melalui pendidikan diharapkan adanya
perubahan perilaku peserta didik menuju kedewasaan, baik dewasa dari
segi fisik, mental, emosional, moral, intelektual, maupun sosial.
Harus diingat bahwa walaupun pendidikan dan pembelajaran adalah
upaya untuk mengubah perilaku manusia, akan tetapi tidak semua
perubahan perilaku manusia/peserta didik mutlak sebagai akibat dari
intervensi program pendidikan.
3. Landasan Sosial-Budaya
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan
pendidikan. Sebagai suatu rancangan, kurikulum menentukan
pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kita maklumi bahwa pendidikan
merupakan usaha mempersiapkan peserta didik untuk terjun ke
lingkungan masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan
semata, namun memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta
nilai-nilai untuk hidup, bekerja dan mencapai perkembangan lebih
lanjut di masyarakat. Peserta didik berasal dari masyarakat,
mendapatkan pendidikan baik formal maupun informal dalam
lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat pula.
5

4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Terlebih berkaitan dengan teknologi komunikasi dan jaringan.
Sifat pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai masyarakat
sangat beragam dan sangat canggih, maka disinilah diperlukan
kurikulum yang disertai dengan kemampuan meta-kognisi dan
kompetensi untuk berfikir dan belajar bagaimana belajar dalam
mengakses, memilih dan menilai pengetahuan, serta mengatasi situasi
yang ambigu dan antisipatif terhadap ketidakpastian karena berbagai
penemuan teknologi baru terus berkembang.

C. Faktor-Faktor Pengembangan Kurikulum


Dalam suatu perkembangan kurikulum, terdapat beberapa faktor
yang menyebabkan suatu kurikulum tersebut perlu dirubah. Beberapa faktor
tersebut adalah:
1. Adanya perkembangan dan perubahan bangsa yang satu dengan yang
lain.
Perubahan perhatian dan perluasan bentuk pembelajaran harus
mendapat perhatian. Perubahan praktek pendidikan di suatu Negara
harus mendapan perhatian serius, agar pendidikan di Negara kita tidak
ketinggalan zaman. Tetapi tentu perubahan kurikulum harus disesuaikan
denga kondisi setempat, kurikulum Negara lain tidak sepenuhnya
diadopsi karena adanya perbedaan-perbedaan baik ideologi, agama,
ekonomi, sosial, maupun budaya.
2. Berkembangnya industri dan produksi atau teknologi.
Pesatnya perubahan di bidang teknologi harus disikapi dengan
cepat, karena kalau tidak demikian maka output dari lembaga
pendidikan akan menjadi makhluk terasing yang akanhidup di dunianya.
Kurikulum harus mampu menciptakan manusia-manusia yang siap
pakai di segala bidang yang diminatinya, bahkan mampu menciptakan
dunia sendiri yang baru bukan hanya mampu mengikuti dunia itu.
6

3. Orientasi politik dan praktek kenegaraan.


Praktek politik kenegaraan memegang peranan penting dalam
perubahan kurikulum. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pendidikan
termasuk kurikulum itu tidak dapat terlepas dari perpolitikan suatu
bangsa. Oleh karena itulah orientasi politik Negara harus diarahkan pada
pemantapan demokrasi yang sejati, sehingga sistem pendidikan akan
berjalan dengan baik tanpa dibayangi ketakutan terhadap kekuasaan
atau penguasa.
4. Pandangan Intelektual yang Berubah
Selama ini pendidikan di Indonesia lebih diarahkan pada
pencapaian materi sebanyak-banyaknya daripada mencapai suatu
kemampuan tau kompetensi tertentu. Sehingga outputnya kurang
berkualitas di bandingkan dengan Negara lain. Untuk meningkatkan
kualitas itulah maka pemerintah mengupayakan dilaksanakannya
kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang dirintis seja tanggal 26 Juni
2002, kemudian pada tahun 2006 diberlakukan kurikulum baru yaitu
KTSP dan sekarang mulai dirintis kurikulum terbaru yaitu Kurikulum
2013 dengan basis yang sanma dengan perubahan dan penekanan pada
aspek tertentu.
5. Pemikiran baru mengenai proses belajar-mengajar.
Banyak sekali pemikiran, konsep atau teori baru dalam proses
pembelajaran, walaupun pemikiran itu kadang hanyalah perubahan pada
titik tekannya saja. Misalnya mengenai active learningatau
(CBSA),contextual learning, quntum teaching-learning dan lain-lain,
untuk dapat mengaktifkan seorang individu siswa dan mengaktifkan
kelompok.
6. Perubahan dalam masyarakat
Masyarakat adalah suatu komunitas yang dinamis dan akan
selalu berubah, baik perubahan kearah positif maupun negatif
perubahan positif antara lainadalah kesadaran masyarakat terhadap
7

kebutuhan pendidikan anak, terutama lagi kalangan menengah ke atas,


dengan menyediakan fasilitas yang memadai seperti alat komunikasi,
transportasi, komputer dan internet. Perubahan kearah negatif
sesungguhnya lebih banyak terjadi akibat efek tidak baik karena
kemudahan-kemudahan yang dialami oleh manusia modern, seperti
mudahnya berkomunikasi antar individu yang kemudian
disalahgunakan untuk kejahatan.

D. Tahap-Tahap Pengembangan Kurikulum


Menurut Arih Lewy (1997) tahap-tahap pengembangan kurikulum
meliputi hal-hal berikut ini.
1. Penentuan Tujuan Umum
Pada tahap ini, pengembangan kurikulum merumuskan tujuan
umum kurikulum yang berisi nilai-nilai dan perangkat kemampuan yang
harus dimiliki oleh peserta didi setelah mengikuti kegiatan kurikulum.
Dalam merumuskan tujuan ini, para pengembang kurikulum tidak bisa
bekerja sendirian. Mereka harus bekerja sama dengan para ahli disiplin
ilmu termasuk psikologi, sosiologi, antropolog dan pakar-pakar ilmu
lain.
2. Perencanaan
Selanjutnya menyusun perencanaan kurikulum, mulai dari
silabus (perencanaan umum) sampai dengan RPP (perncanaan khusus)
dalam berbagai kegiatan. Perencanaan ini meliputi bahan/materi
pembelajaran, strategi pembelajaran, sistem penilaian, sarana prasarana,
biaya serta cara-cara penyampaian kepada guru agar mereka dapat
menggunakannya. Untuk itu, tim pengembang kurikulum perlu
memperhatikan prinsip-prinsip utama dalam perencanaan, yaitu (a)
semua materi pembelajaran harus sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa dan kemajuan iptek, (b) proses pembelajaran harus serasi dan
tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dan (c) sistem penilaian
8

yang digunakan harus menggambarkan profil kemampuan peserta didik


yang sesungguhnya.
3. Uji Coba dan Revisi
Tujuan umum dari uji coba ini adalah untuk menguji
perencanaan yang telah disusun sesuai dengan kondisi objectif di
lapangan sehingga perencanaan tersebut dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah. Tujuan khusus uji coba yang dilakukan adalah untuk
melihat kelemahan atau kekurangan dari perencanaan, sehingga dapat
dilakukan perbaikan (revisi). Dalam uji coba ini, pengembang
kurikulum dapat melakukan observasi langsung di kelas dan/atau
meminta pendapat dari peserta didik tentang pengalaman belajar mereka
selama mengikuti kurikulum baru. Begitu juga pendapat dari para pakar
pendidikan, pakar psikologi, pakar bidang study, dan lain-lain termasuk
kepala sekolah, guru dan orang tua.
4. Uji Lapangan
Tujuannya adalah untuk menganalisi kondisi-kondisi
pelaksanaan kurikulum agar diperoleh hasil yang lebih memadai dan
sempurna
5. Pelaksanaan Kurikulum
Setelah kurikulum dilakukan uji lapangan, kemudian diberikan
pelatihan-pelatihan kepadan kepala sekolah dan guru secara bertahap
dan kontinu, maka selanjutnya kurikulum siap dilaksanakan secara
serentak.
6. Pengawasan Mutu Kurikulum
Kurikulum itu sifatnya dinamis yang akan terus mengikuti
perubahan dan perkembangan jaman. Jika suatu kurikulum dianggap
banyak memiliki kekurangan dan kelemahan, maka perlu dilakukan
perubahan dan pembaharuan kurikulum. Untuk itu, pengawasan mutu
kurikulum merupakan tahap penting yang harus dilakukan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah diatas, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kurikulum berarti keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh satu
lembaga pendidikan tertentu.
2. Menurut Robet . S. Zais, Landasan- landasan pengembangan
kurikulum adalah :
a. Landasan filosofis
b. Landasan psikologis
c. Landasan sosial-budaya
d. Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Faktor-faktor pengembang kurikulum antara lain :
a. Adanya perkembangan dan perubahan bangsa yang satu dengan
yang lain
b. Berkembangnya industri dan produksi atau teknologi
c. Orientasi politik dan praktek kenegaraan
d. Pandangan intelektual yang berubah
e. Pemikiran baru mengenai proses belajar-mengajar
f. Perubahan dalam masyarakat
g. Eksploitasi ilmu pengetahuan
4. Tahap-tahap pengembangan kurikulum antara lain :
a. Penentuan tujuan umum
b. Perencanaan
c. Uji coba dan revisi
d. Uji lapangan
e. Pelaksanaan kurikulum
f. Pengawasan mutu kurikulum

9
10

B. Saran
Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusuna makalah
di atas masih masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan dengan
pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari dosen
mata kuliah Pengawasan dan Supervisi Pendidikan maupun dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung :


PT. Remaja Rosdakarya
H, Dakir. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Indonesia: Rineka
Cipta

Hamalik, Oemar . 1990. Evaluasi Kurikulum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Hamalik, Oemar. 1990. Pengembangan Kurikulum: Dasar-dasar dan


Perkembangannya. Bandung: Mandar Maju

Hamalik, Oemar. 2007. Dasar – dasar Pengembangan Kurikulum . Jakarta :


Grafindo

Hasan, Hamid. 2009. Evaluasi Kurikulum. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Herry, Asep. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta :


Universitas Terbuka

Hidayat, Rahman. 2011. Pengantar Sosiologi Kurikulum . Jakarta : Raja grafindo


persada.

Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung : PT. Remaja


Rosdakarya

https://irmaalhanaah.wordpress.com/2014/12/12/telaah-kurikulum-pengaruh-
politik-terhadap-perubahan-kurikulum/

Syadih, S. Nana. 1997. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek. Bandung:


Rosdakarya.

11

Anda mungkin juga menyukai