Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Manajemen Sumber Daya Manusia tentang “Konsep
Manajemen Sumber Daya Manusia”.
Makalah Manajemen SDM ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah Manajemen SDM ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Manajemen SDM tentang
“Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia” ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
3
a. Defenisi MSDM yang tergolong dalam perspektif internasional, atau
makro antara lain dikemukakan oleh Moses N. Kiggundu (1989),
Basir Barthos (1990) dan lembaga Manajemen FEUI (1993),
defenisinya adalah sebagai berikut:
“Manajemen sumber daya manusia adalah pengembangan dan
pemanfaatan personil (pegawai) bagi pencapaian yang efektif
mengenai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan individu, organisasi,
masyarakat, nasional, dan internasional.”
b. pengertian MSDM dalam perspektif mikro biasanya sama
dengan pengertian yang diberikan terhadap manajemen personalia,
seperti dijelaskan oleh Edwin B. Flippo yang dikutip oleh T. Hani
Handoko, yakni “ .... perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber
daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan
masyarakat”.
c. Pengertian Manajemen Sumber daya manusia dalam perspektif makro
yang kurang lebih senada dengan apa yang dikemukakan oleh Moh.
Agus Tulus, yaitu bahwa MSDM adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga kerja dengan maksud
untuk membantu mencapai tujuan organisasi, individu dan
masyarakat.[3]
4
bergantian, perbedaannya terletak pada penekanannya. Pada manajemen
personalia difokuskan pada fungsi-fungsi manajemen, sedang kan manajemen
sumber daya manusia digunakan untuk ruang lingkup yang lebih luas.
1. Perspektif politik
Pentingnya MSDM dalam perspektif ini lebih banyak mengarah pada
sudut makro. Namun demikian diasumsikan bahwa dampak makro pada
akhirnya juga akan menyentuh sudut mikro dari MSDM. Dalam perspektif
ini relevansi dan pentingnya MSDM bertitik tolak pada keyakinan bahwa
sumber daya manusia adalah aset terpenting yang dimiliki oleh suatu
organsasi, mulai level makro (negara), atau bahkan internasional, hingga
level mikro. Sumber daya manusia yang terdidik, terampil, cakap,
berdisiplin, tekun, kreatif, idealis, mau bekerja keras, kuat fisik/mentak,
setia kepada cita-cita dan tujuan organisasi, akan sangat berpengaruh
positif terhadap keberhasilan dan kemajuan organisasi. Dari sumber daya
yang tersedia dalam organisasi, sumber daya manusia memegang peranan
sentral dan paling menentukan. Artinya, walaupun diakui bahwa aset-aset
non manusianya, termasuk alam, tetap memainkan peranan yang penting,
tetapi tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas maka
semuanya hanya akan sia-sia. Tanpa MSDM yang handal, pengolahan,
penggunaan dan pemanfaatan sumber-sumber lainnya itu akan menjadi
tidak efektif, efisien dan prod
2. Perspektif ekonomI
5
Dari sudut perspektif ekonomi inilah orang sering beranggapan bahwa
pemahaman MSDM tidak lain karena untuk kepentingan ekonomi semata-
mata. Segala bobot perhatian dan tekanan yang diberikan terhadap MSDM
seolah-olah karena relevansinya yang lebih dekat pada sisi yang satu ini.
Artinya, MSDM dianggap lebih erat kaitannya dengan ekonomi. Dari sisi
ekonomi orang akan lebih banyak memperoleh keterangan tentang
MSDM, tanpa berusaha melihat kaitannya dengan dimensi lainnya.
Anggapan yang demikian dijustifikasikan oleh kenyataan bahwa manusia
sering dipandang sebagai salah satu faktor produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa oleh satuan-satuan ekonomi. Anggapan yang demikian
tentu akan memancing perdebatan karena tidak sepenuhnya bahwa
manusia dipandang semata-mata sebagai faktor produksi yang
kedudukannya disamakan dengan faktor produksi lainnya. Manusia tidak
dapat begitu saja disamkan dengan mesin-mesin, peralatan, modal,
metode, dan pasar, yang dalam ekonomi dikenal dengan akronim 5M atau
6M (tambah market) karena tidak akan dapat dipertanggungjawabkan
secara filsafat dan moral.
Jadi manusia adalah pusat segalanya bagi suatu organisasi. Manusia bisa
menjadi pusat persoalan organisasi manakala tidak dikembangkan dan tidak
ditingkatkan potensi-potensinya. Sebaliknya, manusia merupakan pusat segala
keberhasilan organisasi manakala segala dayanya dikembangkan secara wajar dan
meyakinkan. Berbeda dengan sumber daya lainnya, manusia memiliki keinginan-
keinginan, kebutuhan-kebutuhan, baik yang fisik maupun non fisik. Kebutuhan
manusia yang terpenuhi secara wajar dengan sendirinya akan banyak memberikan
kontribusinya bagi keberhasilan organisasi.
6
c. Perspektif hukum
Semuanya ini bisa menjadi jelas dan bisa diwujudkan hanya melalui suatu
sistem manajemen yang tepat. MSDM yang dikelola secara baik dan teratur
merupakan alternatif yang relevan.
d. Perspektif Sosio-Kultural
Pertama, sisi yang satu ini lebih peka karena berkaitan langsung dengan
harkat dan martabat manusia. Sebagai manusia tentu setiap orang menginginkan
kehidupan yang lebih baik. Hal ini bisa diwujudkan jika seseorang memiliki
pekerjaan tertentu. Kesempatan berkarya merupakan upaya untuk meningkatkan
harkat dan mertabatnya. Harkat dan martabat tidak bisa diukur dari hal-hal yang
bersifat kebendaan, tetapi juga mencakup hal-hal non fisik. Orang bekerja tidak
lagi semata-mata untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, melainkan juga
menghendaki diwujudkannya kebutuhan sosio-psikologis .
7
Kedua, melalui perspektif ini juga ingin ditekankan bahwa sulit diperoleh
suatu sistem MSDM yang bebas nilai. Pemenuhan kebutahan sosio-psikologis
terikat pada norma-norma sosial yang berlaku di dalam masyarakat dimana orang
itu menjadi bagian. Nilai-nilai itulah ytang akan menentukan baik buruknya, wajar
tidaknya, dan sekaligus menjadi barometer penilaian bagi seseorang. Nilai-nilai
ini biasanya bersifat khas terikat pada karakteristik suatu masayarakat tertentu.
Tidak ada dua organisasi yang persis sama dalam segala hal. Nilai-nilai dalam
suatu organisasi biasanya sangat erat kaitannya dengan unsur-unsur, seperti
sejarah organisasi, dasar falsafah pembentukan organisasi, falsafah hidup pendiri
organisasi, jenis kegiatan organisasi, konfigurasi anggota organisasi,
para stakeholders yang harus dihadapi dan dipuaskan oleh organisasi, dan barang-
barang dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Semuanya memberikan corak
khas pada organisasi yang pada gilirannya menuntut penanganan secara baik dan
benar melalui MSDM.
e. Perspektif Administratif
Perspektif ini menekankan bahwa peranan organisasi pada zaman modern ini
menjadi semakin penting. Semua kemajuan dan keberhasilan manusia dalam
berbagai aspek kehidupan niscaya dicapai melalui organisasi. Manusia modern
sekarang lebih mengenal pameo- manusia organisasional. Manusia, tanpa
organisasi, tanpa bantuan orang lain, tidak akan dapat mewujudkan impian, cita-
cita, dan tujuan hidupnya. Ketergantungan kepada orang lain inilah yang
mendorong manusia untuk senantias bekerjasama atau berorganisasi. Kenyataan
yang demikian mengindikasikan bahwa maju atau mundurnya kehidupan
manusia, terwujud atau tidaknya impian-impian, cita-cita indah manusia,
tergantung kepada kemampuannya untuk mengatur dan memenfaatkan sumber
daya yang ada dalam organisasi, termasuk sumber daya manusia, dengan lebih
efisien, efektif dan produktif. Orientasi manusia organisatoris pun tertuju kepada
tiga hal ini, efisiensi, efektivitas, dan produktifitas. Disinilah letak relevansi dan
pentingnya MSDM.
8
f. Perspektif Teknologi
Banyak pekerjaan yang sekarang yang diambil alih oleh mesin-mesin canggih.
Robotisasi mulai melanda dunia organisasi dan bahkan telah menggeser berbagai
posisi manusia. Akibatnya, banyak orang terpaksa kehilangan pekerjaan yang
merupakan sumber penghasilan kehidupannya. Pengangguran muncul bersamaan
dengan berperannya berbagai mesin hasil kemajuan teknologi canggih. Proses
mekanisasi, otomasi, dan robotisasi mulai menggeser manusia.
Lingkup MSDM meliputi semua aktifitas yang berhubungan dengan sumber daya
manusia dalam organisasi seperti yang dikatakan Russel dan Bernandin bahwa
“...all decisions which affect the workforce concern the organization’s human
resource management function.” Aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
MSDM ini secara umum mencakup:
1. Rancangan organisasi
2. Staffing
9
3. Sistem reward, tunjangan-tunjangan dan pematuhan/compliance
4. Manajemen performansi
Sistem informasi
Staffing: Pengembangan pekerja dan organisasi:
Rekrut/interview/mempekerjakan Pengembangan
pengawasan/manajemen
Affirmative action
Perencanaan/pengembangan
Promosi/pemindahan/separasi
karier
Pelayanan-
Program-program
pelayananoutpleacement
pembinaan/asistensi pekerja
Pengangkatan/orientasi
Pelatihan
10
Metode-metode seleksi pekerja keterampilan, nonmanjemen
Program-program kesiapan
pensiun
Rencana-rencana pembagian
keuntungan/pensiun
Hubungan-hubungan kerja
Jadi lingkup MSDM mencakup kegiatan-kegiatan seperti yang terurai pada tabel
di atas. Keterlibatan pekerja dalam kegiatan-kegiatan seperti itu dirasakan sangat
11
penting. Para manajer harus berusaha mengintegrasikan kepentingan dari para
pekerja dengan kepentingan dari para pekerja secara keseluruhan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
Sumber daya manusia harus didefenisikan bukan dengan apa yang sumber
daya menusia lakukan, tetapi apa yang sumber daya menusia hasilkan.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/6427966/
KONSEP_DASAR_MANAJEMEN_SUMBER_DAYA_MANUSIA
14