OLEH:
NINA INDRIYANI N
C2117024
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Kesehatan RS Bhayangkara
Kendari. Tak lupa shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-quran dan
sunnah untuk keselamatan seluruh umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber
Daya Manusia pada konsentrasi Administrasi Kebijakan Kesehatan program Pasca
Sarjana UHO. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Dr. Ruslan Madjid selaku dosen pembimbing mata kuliah
MSDM dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan
selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, sehingga kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga penulisan makalah ini dapat memberi manfaat yang besar bagi para
pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............ 1
KATA PENGANTAR .............. 2
DAFTAR ISI ............. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah......... 4
B. Rumusan masalah...... 5
C. Tujuan............................5
BAB II PEMBAHASAN...6
BAB III PENUTUP....25
DAFTAR PUSTAKA 26
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Manajemen Sumber Daya Manusia yang baik?
1.3. Tujuan Penulisan
a. Untuk Mengetahui Pengertian Sumber Daya Manusia.
b. Untuk Mengetahui Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia
c. Untuk Mengetahui tujuan Perencanaan SDM
d. Untuk Mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan
Sumber Daya Manusia
e. Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
f. Untuk Mengetahui Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia
g. Untuk Mengetahui Persiapan dan Seleksi Tenaga Kerja/Preparation and
Selection
h. Untuk Mengetahui Konsep Tentang Sdm
i. Untuk Mengetahui Proses Manajemen Sdm
j. Untuk Mengetahui Paradigma Lama MSDM
k. Untuk Mengetahui Paradigma Baru MSDM
l. Untuk Mengetahui Peran MSDM Untuk Meraih Keunggulan
Kompetitif
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi
yang dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia,
sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil guna
mencapai tujuannya. Selain itu, pentingnya diadakan perencanaan sumber daya
manusia ialah organisasi akan memiliki gambaran yang jelas akan masa depan,
serta mampu mengantisipasi kekurangan kualitas tenaga kerja yang diperlukan.
Beberapa pendapat menegenai definisi Perenanaan Sumber Daya Manusia
antara lain :
1. Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa:Perencanaan sumber
daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses
menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebu-
tuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana
organisasi.
2. George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173)
mendefinisikan bahwa:Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan,
pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin
perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai
secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat.
3. Handoko (1997, p. 53) mengemukakan bahwa:Perencanaan sumber daya
manusia atau perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan
lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi
tersebut.
4. Mangkunegara (2003, p.6) mengemukakan bahwa:Perencanaan tenaga
kerja dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan
tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian,
dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan
organisasi agar tercipta jumlah pe- gawai, penempatan pegawai yang tepat
dan bermanfaat secara ekonomis.
7
C. Tujuan Perencanaan SDM
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan berdasarkan kepentingan
individu, organisasi dan kepentingan na- sional. Tujuan perencanaan SDM adalah
menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan
datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan
tugas.
8
E. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen
yang berarti suatu usaha untuk mengarahkan dan mengelola sumber daya manusia
di dalam suatu organisasi agar mampu berpikir dan bertindak sebagaimana yang
diharapkan organisasi. Organisasi yang maju tentu dihasilkan oleh
personil/pegawai yang dapat mengelola organisasi tersebut ke arah kemajuan yang
diinginkan. Sebaliknya tidak sedikit organisasi yang hancur dan gagal karena
ketidakmampuan dalam mengelola sumber daya manusia.
Menurut Hasibuan (2001 :10) manajemen sumber daya manusia adalah
ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien,
membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Sedangkan
menurut Simamora (2004 : 4) manajemen sumber daya manusia adalah,
pendayagunaan, pengemban- gan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan
individu anggota organisasi atau kelompok karyawan, juga menyangkut desain dan
implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan
karyawan, pen- gelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan
hubungan ketenagakerjaan yang baik.
9
Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai penarikan, seleksi,
pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya
manusia oleh organisasi. (French dalam Soekidjo, 1991)
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu
prosedur yang berkelanjutan yang bertu- juan untuk memasok suatu
organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa manajemen sumber daya
manusia merupakan proses pendayagunaan manusia atau pegawai yang mencakup;
penerimaan, penggunaan, pengembangan dan pemeliharaan sumber daya manusia
yang ada.
10
lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik
pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan pe- nyortiran antara pelamar
yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan.
Lalu berikut-nya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian
test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
11
3. Pekerja dianggap sebagai Mesin.
Pada akhir abad 19 dan permulaan abad ke-20, dengan munculnya konsep
manajemen ilmiah (Scientific Management), antara lain proses manajemen
lebih mengutamakan produktivitas pekerja. Manajemen mengutamakan
pada pengukuran kerja dan kualitas kerja, analisa pekerjaan sampai kepada
hal-hal yang sangat detail dalam pekerjaan. Pada situasi ini, pimpinan
menempatkan pekerja tak ubahnya sebagai mesin, karena pekerjaan yang
bersifat rutin, dan pekerjaan rutin pada prinsipnya dapat dikerjakan oleh
mesin. Konsepsi SDM yang demikian tidak ubahnya menganggap bahwa
pekerja itu sama dengan barang dagangan. Karena SDM dianggap seperti
mesin, maka penggunaan pekerja tersebut diusahakan sama seperti mesin
dengan mengutamakan produktivitasnya tanpa memandang segi-segi
kemanusiaan seperti; pikiran, perasaan, dan tata nilai manusia lainnya.
4. Pekerja dianggap sebagai Manusia.
Sebagai reaksi terhadap pandangan yang menganggap dan memperlakukan
manusia kerja sebagai mesin atau alat yang tidak manusiawi, maka muncul
pandangan yang cenderung kadang-kadang terlalu manusiawi. Teori Y dari
McGregor mempunyai relevansi tinggi dengan pandangan yang berwatak
manusiawi. Dalam hal tertentu pandangan ini memang dapat berhasil yaitu
bilamana kualifikasi pekerjanya sudah cukup tinggi, namun akan gagal
bilamana manusianya dipandang dan diperlakukan secara manusiawi itu
tanpa kendali sama sekali. Selanjutnya muncul gerakan hubungan manusia
(human relations movement) yang dipelopori oleh Elton Mayo, Dickton dan
sebagainya. Kelompok ini memandang bahwa dalam manajemen tidak
semata-mata berdasar atas rasa kemanusiaan saja, tetapi secara ilmiah dapat
dilakukan observasi terhadap pekerja. Selain itu pekerja mempunyai sistem
saraf dan alat perasa lainnya sebagaimana manusia lainnya, dan juga ingin
menempati kedudukan sosial yang layak dalam masyarakat. Pada tahapan
ini, pandangan terhadap pekerja pada dasarnya ingin memanusiakan
manusia pekerja, dan disarankan suapaya pekerja diperlakukan yang wajar
dan manusiawi, dengan lebih memperhatikan perasaan-perasaan
manusianya.
12
5. Pekerja dianggap sebagai Partner
Sebagai kelanjutan konsepsi tentang pekerja yang harus dimanusiakan,
kemudian berkembang konsep partnership. Konsepsi ini pada prinsipnya
ingin menjembatani perbedaan atau pertentangan antara pemilik usaha
dengan pekerjanya. Disini ditekankan bahwa pemilik usaha tidak mungkin
menjalankan sendiri usahanya tanpa bantuan orang lain atau pekerja,
demikian pula sebaliknya pekerja tidak bisa melakukan kegiatan atau
pekerjaan bilamana tidak ada pemilik usaha. Untuk itu perlu adanya
kerjasama yang merupakan suatu sistem yang bermanfaat untuk terjadinya
partnership. Konsep partnership ini dikembangkan oleh Ouchi dengan
Teori Z yang saat ini banyak diterapkan pada manajemen Jepang. Secara
mendasar konsep ini ingin menerapkan, bahwa pekerja supaya tidak tunduk
sepenuhnya kepada kekuasaan manajemen yang absolut, akan tetapi
memandang pekerja sebagai bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari
manajemen itu sendiri. Pekerja mempunyai hak yang sama untuk berperan
aktif dalam mencapai tujuan organisasi, seperti halnya kelompok ahli dan
kelompok manajemen lain terlibat dalam pengambilan keputusan dan
menentukan kebijaksanaan penting organisasi. Karena itu konsep
partnership ini sering juga dinamakan ko-determinasi (co-determinas).
13
recruitment from outside dan recruitment from within.
Recruitment from within merupakan bagian dari upaya pemanfatan SDM
yang sudah ada, antara lain melalui pemindahan dengan promosi atau tanpa
promosi. Untuk pengadaan pekerja dari luar tahapan seleksi memegang
peran penting. Seleksi yang dianjurkan bersifat terbuka (open competition)
yang didasarkan kepada standar dan mutu yang sifatnya dapat diukur
(measurable). Pada seleksi pekerja baru maupun perpindahan baik promosi
dan tanpa promosi, harus memperhatikan unsur-unsur antara lain;
kemampuan, kompetensi, kecakapan, pengetahuan, keterampilan, sikap dan
kepribadian.
Tahapan pemanfaatan SDM ini sangat memegang peranan penting, dan
merupakan tugas utama dari seorang pimpinan. Suatu hal yang penting
disini adalah memanfaatkan SDM atau pekerja secara efisien, atau
pemanfaatan SDM secara optimal, artinya pekerja dimanfaatkan sebesar-
besarnya namun dengan tetap memperhatikan dan mempertimbangkan
batas-batas kemungkinan pemanfaatan yang wajar. Orang tidak merasa
diperas karena secara wajar pula orang tersebut menikmati kemanfaatannya.
Prinsip pemanfaatan SDM yang terbaik adalah prinsip satisfaction yaitu
tingkat kepuasan yang dirasakan sendiri oleh pekerja yang menjadi
pendorong untuk berprestasi lebih tinggi, sehingga makin bermanfaat bagi
organisasi dan pihak-pihak lain. Pemanfaatan SDM dapat dilakukan dengan
berbagai cara, mulai dari yang paling mudah dan sederhana sampai cara
yang paling canggih. Pemanfaatan SDM perlu dimulai dari tahap
pengadaan, dengan prinsip the right man on the right job.
14
yang wajar, dapat mendorong pekerja tersebut keluar dari organisasi atau
bekerja tidak optimal.
Pemeliharaan SDM pada dasarnya untuk memperhatikan dan
mempertimbangkan secara seksama hakikat manusianya. Manusia
memiliki persamaan disamping perbedaan, manusia mempunyai
kepribadian, mempunyai rasa, karya, karsa dan cipta. Manusia mempunyai
kepentingan, kebutuhan, keinginan, kehendak dan kemampuan, dan
manusia juga mempunyai harga diri. Hal-hal tersebut di atas harus menjadi
perhatian pimpinan dalam manajemen SDM. Pemeliharaan SDM perlu
diimbangi dengan sistem ganjaran (reward system), baik yang berupa
finansial, seperti gaji, tunjangan, maupun yang bersifat material seperti;
fasilitas kendaraan, perubahan, pengobatan, dll dan juga berupa immaterial
seperti ; kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain.
Pemeliharaan dengan sistem ganjaran ini diharapkan dapat membawa
pengaruh terhadap tingkat prestasi dan produktitas kerja.
15
organisasi melakukan pelatihan bagi pekerjanya", (2) analisis pekerjaan,
dengan pertanyaan : " Apa yang harus diajarkan atau dilatihkan agar pekerja
mampu melaksanakan tugas atau pekerjaannya" dan (3) analisis pribadi,
menekankan "Siapa membutuhkan pendidikan dan pelatihan apa". Hasil
analisis ketiga aspek tersebut dapat memberikan gambaran tingkat
kemampuan atau kinerja pegawai yang ada di organisasi tersebut.
Kinerja atau performance dipengaruhi oleh beberapa faktor yang disingkat
"ACIEVE" yaitu : ability (kemampuan pembawaan), capacity (kemampuan
yang dapat dikembangkan), incentive (insentif material dan non-material),
environment (lingkungan tempat kerja), validity (pedoman, petunjuk dan
uraian kerja) dan evaluation (umpan balik hasil kerja). Dari beberapa faktor
di atas, yang dapat diintervensi dengan pendidikan dan pelatihan adalah
capasity atau kemampuan pekerja yang dapat dikembangkan, sedangkan
faktor lainnya diluar jangkauan pendidikan dan pelatihan.
16
pekerjaan, karyawan dan faktor-faktor fisik sehingga dapat terjalin
kerjasama satu dengan yang lainnya.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Setelah menetapkan rencana, maka perlu dibentuk suatu organisasi
untuk melaksanakannya. Organisasi dibentuk dengan merancang
struktur hubungan yang mengkaitkan antara pekerjaan, karyawan dan
faktor-faktor fisik sehingga dapat terjalin kerjasama satu dengan yang
lainnya.
c. Pengarahan (Directing)
17
2. Fungsi Pengembangan
Merupakan proses peningkatan ketrampilan teknis,teoritis,konseptual,
dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan
latihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa
kini maupun masa depan.
3. Fungsi Kompensasi
Merupakan pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk
uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang
diberikannya kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan
layak sesuai prestasi dan tanggung jawab karyawan tersebut.
4. Fungsi Pengintegrasian
Merupakan kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan
kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling
menguntungkan.Dimana Pengintegrasian adalah hal yang penting dan
sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua aspirasi/kepentingan
yang bertolak belakang antara karyawan dan perusahaan.
5. Fungsi Pemeliharaan
Merupakan kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik,
mental dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang.
Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program K3 ( Keselamatan
dan Kesehatan Kerja ).
18
memiliki fungsi perencanaan yang sangat strategik dalam organisasi, dengan kata
lain fungsi SDM lama menjadi lebih bersifat strategik.
Oleh karenanya Manajemen SDM mempunyai kewajiban untuk :
memahami perubahan yang semakin komplek yang selalu terjadi di lingkungan
bisnis, harus mengantisipasi perubahan teknologi, dan memahami dimensi
internasional yang mulai memasuki bisnis akibat informasi yang berkembang cepat.
Perubahan paradigma dari Manajemen SDM tersebut telah memberikan fokus yang
berbeda dalam melaksanakan fungsinya di dalam organisasi.
Ada kecenderungan untuk mengakui pentingnya SDM dalam organisasi dan
pemusatan perhatian pada kontribusi fungsi SDM bagi keberhasilan pencapaian
tujuan strategi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan perusahaan dengan
mengintegrasikan pembuatan keputusan strateginya dengan fungsi-fungsi SDM
maka akan semakin besar kesempatan untuk memperoleh keberhasilan. Tingkat
integrasi antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM terwujud dalam
4 (empat) macam hubungan :
1. Hubungan Administrasi
Disini manajer puncak dan manajer fungsional yuang lainnya
menganggap fungsi SDM relatif tidak penting dan memandang manusia
bukan sebagai keterbatasan maupun aset perusahaan dalam
pengambilan keputusan bisnis.
2. Hubungan Satu Arah
Terdapat hubugan skuensial antara perencanaan strategis dengan fungsi-
fungsi SDM. Fungsi SDM merancang program dan sistem untuk
mendukung tujuan strategis perusahaan. Jadi SDM bereaksdi terhadap
inisiatif strategis tetapi tidak memiliki pengaruh, karena meskipun
sudah dianggap penting namun belum dianggap sebagai mitra bisnis
yang strategis.
3. Hubungan Dua Arah
Ditandai dengan hubungan resiprokal dan saling ketergantungan antara
perencanaan strategi dengan SDM. Fungsi SDM dipandang penting dan
dapat dipercaya. SDM berperan dalam penentuan arah strategis
perusahaan dan sudah dijadikan mitra strategis.
19
4. Hubungan Integratif
Ditandai oleh hubungan yang dinamis dan inter aktif antar fungsi-fungsi
SDM dan perencanaan strategis. Di sini manajer SDM dipandang
sebagai sebenar-benarnya mitra bisnis staregis dan dilibatkan dalam
keputusan strategis.
20
terintegrasi jika para senior eksekutifnya memiliki persentase yang
substansial konpensasi menanggung resiko.
Sistem Komunikasi yang memiliki tujuan membangun kesadaran manajer
terhadap tujaun strategis perusahaan dan mendorong mereka mendorong
mereka mengembangkan motivasi bawahannya didukdung dengan database
SDM yang dikembangkan dengan baik.
Menurut Nkomo (1980) evolusi manajemen SDM melewait tiga tahap, yaitu ;
1. Defenisi Stage : Yaitu ketika manajer personalia menyelenggarakan
program-progaram yang kurang memberikan manfaat untuk kengurangi
kekacauan karyawan dan kemungkinan perpecahan.
2. Perencanaan Manpower : dalam tahap ini digunakan kebutuhan pekerja
dan perekrutan seleksik, training untuk menjamin terpenuhinya target
manpower.
3. Manajemen SDM Strategis Ketika manajer SDM seharusnya lebih
proaktif dalam memecahakan masalah manajemen perusahaan dan
dalam memberikan kontribusi efektivitas organisasional yang lebih
besar.
21
SDM untuk merubah perannya gar memiliki fungsi yang lebih strategi dalam
organisasi. Oleh sebab itu departemen SDM harus menajalankan peran baru dan
berkerjasama dengan menajer lini lainnya untuk membuat perencanaan secara
terpadu yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Perencanaan secara terpadu yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Perubahan tersebut terjadi berkaitan dengan (Schuler, 1990).
1. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan tingginya tingkat
ketidakpastian
2. Kemauan beradaptasi secara cepat untuk memprediksi perubahan yang
tidak terduga
3. Peningkatan biaya, karena persaingan untuk memperoleh keuntungan
yang tinggi.
4. Perubahan teknologi yang cepat menyebabkan meningkatnya
permintaan karyawan dengan skill yang lebih baik melalui pendidikan
dan pelatihan.
5. Organisasi lebih kompleks berkaitan dengan produk, geografi, fungsi
bisnis maupun konsumen (pasar).
6. Respon terhadap kekuatan eksternal berkaitan dengan perundang-
undang dan religulasi, proses peradilan, serta peraturan lainnya.
7. Perubahan struktur organisasi yang lebih fleksibel, lebih rata (flater) dan
lebih (leaner) menyebabkan jumlah karyawan dan tipe pekerjaan yang
dihadapi berbeda.
8. Meningkatnya persaingan dan kerjasama internasional
9. Terdapat diversitas dari angkatan kerja
Akibat perubahan-perubahan tersebut, SDM harus mampu beradaptasi dengan
cepat untuk memprediksi perubahan yang tidak terduga dengan perubahan
paradigma lama ke paradigma baru karena perubahan tersebut juga, menyediakan
kesempatan baik bagi manajemen SDM maupun manajer lini.
22
N. Paradigma Baru MSDM
Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek seperti
demografi, geografis, jenis bisnis, lingkungan hidup, serta dampak globalisasi,
mengharuskan organisasi untuk beradaptasi secara cepat dengan lingkungan yang
turbulens dengan bersikap proaktif. Artinya manajeman SDM harus mampu
mengantisipasi berbagai perkembangan yang sedang dan akan terjadi, kemudian
melakukan berbagai tindakan untuk menjawab tantangan tersebut, yang pada
akhirnya dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh
organisasi lainnya, mengingat bentuk-bentuk kompetisi tradisional seperti biaya
produksi rendah, peningkatan teknologi, kecepatan distribusi, efisisensi produk
serta pengembangan produk yang berkualitas akan mudah ditiru oleh pesaing.
Dengan tuntutan seperti ini, merupakan keharusan bagi MSDM untuk
merubah peranannya yang berorientasi pada result. Dengan demikian
Departemen MSDM harus berperan sebagai mita bagi manajemen fungsional
lainnya atua dengan manajer lini, artinya MSDM harus terlibat aktif dalam
perencanaan, pengelolaan serta pengendalian organisasi yang berkaitan dengan
alokasi dan pengembangan SDM. Perubahan peran tersebut dari sistem kerja yang
responsive menjadiproaktif, dan sktruktur fungsional ke struktur yang lebih
fleksibel danmelaksankan kebijakan strategis. Hal ini menjadi sumber daya
manusia mempunyai peran penting untuk kesuksesan bisnis yang dikaitkan dengan
peningkatan laba, kemampuan bersaing, daya adaptasi juga fleksibelitas.
23
Tujuan utama sri strategi ini sangatr meningkatkan kinerja sekarang dan
yang akan datang secara berkesinambungan sehingga dapat mempertahankan
keunggulan kompetitifnya. Proses pengembangan stategi MSDM memberikan
keuntungan bagi organisasi, yaitu :
1. Mendefenisikan kesempatan kendala MSDM dalam mencapai tujuan
bisnisnya
2. Memperjelas gagasan baru terhadap isu-isu MSDM yang berorientasi
pada hasil dan
3. memberi persepktif yang lebis luas
4. Melakukan tes komitmen manajemen pada kegiatan, menciptakan
proses pengalokasian SDM untuk program dan kegiatan yang spesifik
5. Memfokuskan pada kegiatan jangka panjang yang dipilih dengan
mempertimbangkan prioritas pertama untuk 2 atua 3 tahun mendatang.
6. Melakukan strategi yang memfokuskan pada pengelolaan fungsi SDM
dan pengembangan staff yang berkat.
24
dimulai pelanggan. Sehingga dapat mengubah focus kerja dari apa yang
dapat dilakukan menjadi apa yang harus dihasilkan.
3. Employee Champion, menjadi penengah antara karyawan dan
manajemen untuk memenuhi kepentingan dua belah pihak. Dengan
persaingan bisnis yang semakin kuat menyebabkan tuntutan menajemen
terhadap karyawan semakin tinggi. Oleh karena menajer lini harus
memperhatikan keadaan karyawan yang berkaitan dengan : Pertama,
kurangi tuntutan (demand) dengan cara mengurangi beban kerja dan
menyeimbangkan dengan sumber daya yang dimiliki oleh karyawan.
Kedua, tingkatan sumber daya dengan membantu karyawan
mendefenisikan sumber daya baru (dalam dari karyawan) sehingga
mereka dapat menyesuaikan diri dengan kebuthan organisasi.
Ketiga,mengubah tuntutan menjadi sumber daya dengan cara membantu
karyawan mempelajari transformasi demand ke dalam sumber daya.
4. Chang Agent, menjadi agent perubahan, mempertajam proses dan
budaya yang dapat meningkatkan kapasitas organisasi untuk berubah.
Terdapat tiga tipe perubahan yaitu: pertama, perubahan inisiatif,
memfokuskan pada penerapan program, proyek tahu prosedur baru.
Kedua perubahan proses dalam organisasi dengan memfokuskan kepada
cara bagaimana melakukan kerja sama optimal. Ketiga, perubahan
budaya akan terjadi jika strategi dasar organisasi bisnis dikonseptualkan
kembali.
Keempat hal tersebut merupakan peran baru dari Departemen MSDM yang
akan dapat meraih keunggulan kompetitif dengan kerja sama dengan manajer lini
dan manajer pucak. Keunggulan kompetitif akan dicapai dengan tiga strategi yaitu
: inovasi (innovation), peningkatan kualitas (quality enhancement) serta penurunan
biaya (costreduction).
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja secara efisien dan efektif sehingga tercapai
tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Fungsi operasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan
basic (dasar) pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan efektif dalam pencapaian
tujuan organisasi/perusahaan. Fungsi operasional tersebut terbagi 5 ( lima ), yaitu :
fungsi pengadaan, fungsi pengembangan, fungsi kompensasi, fungsi
pengintegrasian, dan fungsi pemeliharaan.
B. Saran
Keberhasilan suatu organisasi baik besar maupun kecil bukan semata-mata
ditentukan oleh seumber daya alam yang tersedia, akan tetapi banyak ditentukan
oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berperan merencanakan,
melaksanakan dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu,
perlu pengembangan SDM di negara kita mengingat jumlah penduduk Indonesia
yang besar, yang merupakan sumber produktif potensial sehingga dapat diubah
menjadi sumber produktif yang nyata.
Salah satu cabang manajemen yang khusus menaruh perhatian terhadap
SDM adalah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Oleh karena itu,
pemahaman akan hal-hal yang berhubungan dengan MSDM oleh segenap anggota
masyarakat, khususnya oleh kalangan perusahaan adalah mutlak dan perlu, demi
menaikkan taraf hidup bangsa Indonesia.
26
DAFTAR PUSTAKA
Harris, Michael. 2000. Human Resource Management. USA :The Dryden Press.
Hendro Harijogi Poedjono. 2006. Direktorat Human resources & Corporate Affairs.
Berita Bendera, Vol. 3 November-Desember 2006, pp. 20-21.
Husein Umar. 2000. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Gramedia
http://e-course.usu.ac.id/content/manajemen/manajemen0/textbook.pdf
27