PENDAHULUAN
PEMBAHAHASAN
Kualitas didefinisikan sebagi totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Kualitas
seringkali diartikan sebagai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) atau kesesuaian terhadap
kebutuhan atau persyaratan (conformance to the requirements).
1.2 Pentingnya Kualitas dan Keuntungan menerapkan keunggulan kualitas bagi organisasi
Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, ada tiga alasan kualitas itu penting,
yaitu:
Reputasi Perusahaan.
Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan
pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.
Kehandalan Produk.
Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang merancang,
memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya mengakibatkan
kerusakan atau kecelakaan. Contohnya: Consumer Product Safety Act.
Keterlibatan global.
Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan yang akan
bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain, dan
harganya secara global.Penerapan keunggulan kualitas sangat bermanfaat baik bagi
pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi.
Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa yang
akan datang adalah:
1. Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut
(follower)
2. Membantu terciptanya tim work
3. Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan
4. Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan
5. Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah
Davis dalam Yamit mengidentifikasikan lima pendekatan perspektif kualitas yang dapat
digunakan oleh para praktisi bisnis, yaitu :
1. Transcendental Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah sesuatu yang dapat dirasakan, tetapi sulit
didefinisikan dan dioperasionalkan maupun diukur.
Pada mulanya sistem untuk memonitor dan memanager kualitas hanya berupa
pengukuran (inspection), yang akhirnya banyak mengalami perkembangan sehingga dikenal
dengan adanya sistem pengendalian kualitas (Quality Control) serta jaminan kualitas (Quality
Assurance). Sejak tahun 1970, sistem-sistem tersebut diatas yaitu Inspection, Quality
Control dan Quality Assurance dikembangkan dan disempurnakan menjadi Total Quality
Management (TQM). Dimana TQM ini mengintegrasikan semua level di atas menjadi satu
kesatuan untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas.
TQM adalah pendekatan manajemen pada suatu organisasi, berfokus pada kualitas dan
didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber daya manusia dan ditujukan pada kesuksesan
jangka panjang melalui kepuasan pelanggan dan memberikan manfaat pada anggota organisasi
(sumber daya manusianya) dan masyarakat TQM juga diterjemahkan sebagai pendekatan
berorientasi pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik dan
perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi. Proses TQM
memiliki input yang spesifik (keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan), mentransformasi
(memproses) input dalam organisasi untuk memproduksi barang atau jasa yang pada gilirannya
memberikan kepuasan kepada pelanggan (output). Tujuan utama Total Quality
Management adalah perbaikan mutu pelayanan secara terus-menerus.Dengan demikian,
juga Quality Management sendiri yang harus dilaksanakan secara terus-menerus.
2. Sistem organisasional
Sistem organisasional berfokus pada penyediaan nilai bagi pelanggan. Sistem ini
mencakup tenaga kerja, material, mesin/teknologi proses, metode operasi dan
pelaksanaan kerja, aliran proses kerja, arus informasi, dan pembuatan keputusan.
Menurut Hensler dan Brunell (1993), ada empat prinsip utama dalam TQM yakni :
1. Kepuasan pelanggan, konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas tidak
lagi hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi kualitas
tersebut ditentukan oleh pelanggan. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan
dalam segala aspek, termasuk didalamnya harga, keamanan dan ketepatan waktu.
Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai (value) yang diberikan
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan.
2. Respek terhadap setiap orang, setiap karyawan dipandang sebgai individu yang
memiliki talenta dan kereativitas tersendiri danunik. Dengan demikian karyawan
merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai. Sehingga setiap orang
dalamorganisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan
berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.
3. Manajemen berdasarkan fakta, setiap keputusan harus berdasarkan data, bukan sekedar
pada perasaan (feeling). Konsep pokoknya adalah 1). Prioritisasi (prioritization) yakni
suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang
bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada.oleh karena itu dengan
menggunakan data maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan
usahanya pada situasi tertentu yang vital. 2). Variasi (variation) variabilitas kinerja
manusia. Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang
merupakan bagian yang wajar dari setiap sistem organisasi. Dengan demikian manajemen
dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.
4. Perbaikan berkesinambungan, setiap perusahaan perlu melakukan proses secara
sistematis dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini
adalah siklus PDCA (plan-do-chek-act) yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan,
pelaksanaan rencana, pemeriksaan hasil pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif
terhadap hasil yang diperoleh.
Pelanggan adalah semua orang yang menuntut kita (atau perusahaan kita) untuk
memenuhi seuatu standar kualitas tertentu, dan oleh karena itu akan memberikan
pengaruh pada kinerja (performance) kita (atau perusahaan kita).
Pada dasarnya dikenal tiga macam pelanggan dalam sistem kualitas modern, yaitu ;
1. Pelanggan internal (internal customer), yaitu orang yang berada didalam perusahaan
dan memiliki pengaruh pada kinerja (performance) pekerjaan (atau perusahaan) kita.
Contohnya bagian- bagian pembelian, produksi, penjualan, pembayaran gaji, rekrutmen
dan karyawan.
2. Pelanggan antara (intermediate customer), yaitu mereka yang bertindak atau berperan
sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir produk itu. Contohnya Distributor yang
mendistribusikan produk-produk, agen-agen perjalanan yang memesan kamar hotel untuk
pemakai akhir.
3. Pelanggan eksternal (external customer),yaitu pembeli atau pemakai akhir produk itu,
yang sering disebut sebagai pelanggan nyata (real customer). Pelanggan ekskternal
merupakan orang yang membyar untuk menggunakan produk yang dihasilkan itu.
Fokus dari kualitas apa pada kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan dapat
didefinisikan secara sederhana sebagai suatu keadaan dimana kebutuhan-kebutuhan
pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi. Total quality management
(TQM) menyatakan bahwa pada prinsipnya tujuan utama dari pelanggan dalam
memaksimumkan kepuasan total adalah berdasarkan pertimbangan nilai pelanggan
(customer value), sehingga manajer bisnis dan industri perlu menyerahkan nilai kepada
pelanggan, baik pelanggan aktual maupun pelanggan potensial, yang merupakan
konsumen dari produk yang dijual itu. Secara konseptual, nilai pelanggan (customer
value) tergantung pada kualitas produk (barang dan/atau jasa), kualitas pelayanan (service
quality), hubungan baik antara produsen dan konsumen, dan image dari produk (barang
dan/atau jasa).
1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan pelanggan ketika
ia sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen/pemasok produk (perusahaan).
2. Biaya Kualitas
2.1 Pengertian biaya kualitas
Menurut Gitosudarmo (1998 : 188), biaya kualitas yang harus ditanggung oleh
perusahaan dalam melakukan pengendalian kualitas produk hasil produksi terdiri dari dua unsur
yaitu :
1) Bahan-bahan yang dilakukan untuk melakukan tes kualitas terhadap produk yang
dihasilkan.
2) Biaya penyusutan atau depresiasi alat yang digunakan untuk mengetes produk yang
dihasilkan.
3) Biaya atas pengurangan nilai barang atau produk yang dites.
Menurut Blocher dkk (2000 : 220), pengelompokkan biaya kualitas terbagi menjadi empat yaitu :
a. Biaya pencegahan
Biaya ini muncul untuk mencegah terjadinya kualitas buruk dalam produk atau jasa yang
dihasilkan. Biaya pencegahan ini meliputi :
b. Biaya penilaian
Biaya penilaian muncul untuk menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan
kebutuhan pelanggan atau spesifikasi mereka. Biayabiaya ini muncul setelah produksi selesai
tetapi sebelum penjualan, untuk memastikan bahwa semua unit yang dihasilkan sesuai dengan
syarat yang diminta oleh pelanggan. Biaya penilaian meliputi :
Biaya pengujian dan inspeksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menguji dan
menginspeksi barang yang akan datang, produk dalam proses, dan produk jadi atau jasa.
3) Audit kualitas
Audit kualitas merupakan gaji atau upah semua orang yang terlibat dalam penilaian
kualitas produk dan jasa dan pengeluaran lain selama penilaian kualitas.
5) Pengujian produk
Biaya kegagalan internal timbul karena produk dan jasa tidak sesuai dengan spesifikasi
dan kebutuhan pelanggan. Ketidak sesuaian ini dideteksi sebelum produk dan jasa dikirim ke
pihak luar. Biaya kegagalan internal meliputi :
Biaya tindakan koreksi merupakan biaya untuk waktu yang dihabiskan dalam
menemukan penyebab kegagalan dan untuk mengoreksi masalah.
Biaya pengerjaan kembali (rework) dan biaya sisa produksi (scarp) merupakan bahan,
tenaga kerja langsung dan overhead untuk sisa produksi, pengerjaan kembali dan inspeksi ulang.
3) Biaya proses
Biaya proses merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mendesain ulang produk atau
proses pemberhentian mesin yang tidak direncanakan dan gagalnya produksi karena ada
penyelaan proses untuk perbaikan dan pengerjaan kembali.
Biaya inspeksi dan pengujian ulang merupakan gaji, upah dan biaya yang dikeluarkan
selama inspeksi ulang atau pengujian ulang produk-produk yang telah diperbaiki.
Biaya kegagalan internal muncul kerena produk dan jasa gagal memenuhi persyaratan
atau memenuhi harapan pelanggan setelah produk atau jasa dikirim ke pelanggan. Biaya-biaya
ini meliputi :
3) Produk yang hilang karena produk yang tidak memuaskan Margin kontribusi yang
hilang karena pesanan yang tertunda, produk yang hilang dan menurunnya pangsa pasar. Dari
keadan tersebut, secara garis besar biaya kualitas dibagi menjadi dua bagian, yaitu biaya
pengendalian dan biaya kegagalan. Biaya pengendalian dikaitkan dengan upaya perusahaan
dalam meminimalkan kerusakan yang terjadi pada produk selama proses produksi berlangsung.
Yang termasuk biaya pengendalian meliputi dua biaya, yaitu biaya pencegahan dan biaya
penilaian. Sedangkan biaya kegagalan timbul selama proses produk (internal) dan pada saat
Menurut Dale H Besterfield, dalam laporan biaya kualitas dapat dikaitkan dengan dasar-
dasar yang berbeda yang perlu diperhatikan antara lain :
Analisa biaya kualitas dengan menggunakan dasar pembanding hasil penjualan produk
bersih akan dapat untuk mengetahui prosentase biaya kualitas yang dikeluarkan terhadap hasil
penjualan produk.
Analisa biaya kualitas dengan menggunakan dasar pembanding biaya produksi yang
dikeluarkan akan dapat digunakan untuk mengetahui kecenderungan besarnya jumlah rupiah dari
biaya kualitas untuk tiap-tiap satuan unit produksi yang dihasilkan dari periode ke periode.
Analisa biaya kualitas dengan menggunakan dasar pembanding jumlah unit yang
dihasilkan dapat digunakan untuk mengetahui kecenderungan besarnya jumlah rupiah dari biaya
kualitas untuk tiap-tiap satuan unit produk yang dihasilkan dari periode ke periode.
Menurut Feigenboum (1992 : 119), manfaat laporan biaya kualitas antara lain :
Biaya kualitas jika dirinci secara tepat berdasarkan lini produk atau segmen-segmen dari
arus proses akan menunjukkan secara tepat mengenai masalah yang utama dan berfungsi sebagai
alat analisis yang efektif.
Biaya kualitas merupakan pedoman untuk membuat anggaran pengeluaran yang penting
untuk mencapai program kendali mutu yang dinginkan.
Biaya kualitas merupakan kendali untuk mengevaluasi dan menjamin prestasi produk
dalam memenuhi persaingan di pasar. Informasi biaya kualitas membantu untuk pengevaluasian
positif terhadap prestasi produk dalam hubungannya dengan pelayanan dan jaminan, termasuk
perbaikan, penggantian, dan penarikan produk.
Dalam menyusun laporan biaya kualitas, ada beberapa tipe laporan biaya kualitas yang
dapat digunakan, antara lain :
Laporan ini untuk menunjukkan kemajuan yang berhubungan dengan standar atau
sasaran periode sekarang. Laporan standar sementara atau laporan kinerja kualitas sementara ini
berisi perbandingan antara biaya kualitas aktual pada periode itu dengan biaya yang dianggarkan.
Laporan ini mengukur kemajuan yang dicapai pada periode itu dikaitkan dengan tingkat
kemajuan yang direncanakan pada periode itu.
Laporan ini untuk menunjukkan kemajuan yang berhubungan dengan kinerja kualitas
tahun terakhir. Laporan ini berisi perbandinagan antara besarnya biaya kualitas tren berjalan
dengan biaya kualitas tahun sebelumnya.
Di samping mengajukkan laporan tren satu periode, bagian akuntansi juga mengajukkan
suatu gambaran mengenai bagaimana program perbaikan kualitas yang telah berjalan sejak
dilakukan pemeriksaan terakhir yaitu dengan laporan tren beberapa periode. Laporan ini, untuk
menunjukkan kemajuan sejak awal program penyempurnaan kualitas.
Laporan ini, untuk menunjukkan kemajuan yang berhubungan dengan standar atau
sasaran jangka panjang. Laporan kinerja kualitas jangka panjang ini membandingkan biaya
aktual dengan biaya yang dianggarkan pada periode berjalan, jika standar kerusakan nol dapat
dipenuhi ( dengan mengasumsikan bahwa tingkat penjualan yang dianggarkan sesuai dengan
tingkat penjualan pada tahun berjalan ) (Adnan, 2000 : 976).
Pelaporan biaya kualitas saja tidak cukup untuk menjamin bahwa biaya-biaya tersebut
terkendali. Pengendalian yang baik mensyaratkan standar suatu ukuran atas biaya sesungguhnya
sehingga kinerja dapat diukur dan tindakan-tindakan koreksi dapat dilakukan jika perlu
pengendalian mutu konvensional (PMK) dan dengan acceptable quality level (AQL). PMK
dilakukan terhadap keluaran proses produksi. Mulamula perusahaan menetapkan kecacatan yang
a. Melakukan perbandingan antara kriteria yang dicapai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Biaya kualitas optimum adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengelola
kualitas produknya. .Tujuan utama adanya konsep biaya kualitas optimal adalah untuk
meminimalkan biaya kualitas total yang dikeluarkan oleh perusahaan, untuk itu harus ada sistem
akuntansi yang memadai yang dapat digunakan manajemen untuk mencapai tujuan tersebut,
sehingga efisiensi biaya kualitas dapat tercapai. Menurut Juran dan Gryna (1992 : 26) biaya
kualitas total dipengaruhi oleh interaksi diantara komponen-komponen biaya kualitas yang ada.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, bervariasi dari konvensional
sampai yang lebih strategis. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan
karakteristik langsung dari suatu produk seperti kinerja (performance), keandalan (reliability),
kemudahan dalam penggunaan (easy of use), estetika (esthetics), dan sebagainya. Bagaimanapun
cara manajer dari perusahaan yang sedang berkompetisi dalam pasar global harus memberikan
perhatian serius pada definisi kualitas yang bersifat strategik yaitu kualitas adalah segala sesuatu
yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers).
Kualitas didefinisikan sebagi totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Kualitas
seringkali diartikan sebagai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) atau kesesuaian terhadap
kebutuhan atau persyaratan (conformance to the requirements).
Jay Heizer dan Barry Render, 2009, Operations Management, 9th ed, Pearson Int’l
Chase, Jaqobas, Aquilano, 2007, Operations Management for Competitive Advantage, 10th ed,
Mc Graw Hill
https://tariecliple.wordpress.com/2013/05/04/kualitas-dan-
manajemen-kualitas/
https://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-
quality-management/
https://pubeemmanaomi.wordpress.com/2012/10/21/manajemen-
kualitas-dalam-perusahaan/