Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

PENGEMBANGAN ORGANISASI
NAMA : MUHAMMAD ZULAFRIZAL
NIM : 031330899
JURUSAN : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas memiliki arti sebagai tindakan mengawasai semua kegiatan
dan tugas-tugas yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat keunggulan
yang diinginkan. Ini termasuk penentuan kebijakan mutu, menciptakan dan
menerapkan perencanaan mutu dan jaminan dan kontrol kualitas dan
peningkatan kualitas.
Kualitas yang diawasi tidak hanya terbatas pada kualitas produk tetapi juga
kualitas perusahaan secara keseluruhan. Mulai dari kualitas karyawan yang
dipekerjakan, bahkan hingga kualitas perusahaan dimata para konsumen.
Pendekatan Manajemen Kualitas
Terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan sebelum melakukan
manajemen kualitas ini. Davis menegaskan bahwa kualitas bukan hanya
menekankan pada aspek akhir yaitu produk dan jasa tetapi juga menyangkut
kualitas manusia, kualitas proses dan kualitas lingkungan.
Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa
melalui manusia dan produk yang berkualitas. Davis mengidentifikasikan lima
pendekatan perspektif kualitas yang dapat digunakan oleh para praktisi bisnis
yaitu:
1. Transcendental Approach
Kualitas dalam pendekatan ini ialah sesuatu yang dapat dirasakan, tetapi sulit
didefinisikan dan dioperasionalkan maupun diukur.
2. Product-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini ialah suatu karakteristik atau atribut yang dapat
diukur. Perbedaan kualitas mencerminkan adanya perbedaan atribut yang
dimiliki produk secara objektif, tetapi pendekataan ini tidak dapat menjelaskan
perbedaan dalam selera dan preferensi individual.
3. User-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas
tergantung pada orang yang memandangnya dan produk yang paling
memuaskan preferensi seseorang atau cocok dengan selera “fitnes foe used”
merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.
4. Manufacturing-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah bersifat supply-based atau dari sudut
pandang produsen yang mendefinisikan kualitas sebagai sesuatu yang sesuai
dengan pesyaratan “conformance quality” dan prosedur.
Pendekatan ini berfokus pada kesesuaian spesifikasi yang ditetapkan perusahaan
secara internal. Oleh karena itu, yang menentukan kualitas ialah standar-standar
yang ditetapkan perusahaan, dan bukan konsumen yang menggunakannya.
5. Value-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini ialah memandang kualitas dari segi nilai dan
harga, kualitas didefinisikan sebagai “affordable ascellence”. Oleh karena itu
kualitas dalam pandangan ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki
kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Produk yang
paling bernilai ialah produk yang paling tepat beli.
Kriteria Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas dikatakan berhasil jika aa yang dikelolanya telah
memenuhi beberapa kriteria. Pendapat ini dikemukakan oleh Garvin.
Menurutnya kriteria tersebut ialah:

 Peformance “kinerja” yaitu karakteristik pokok dari produk inti.


 Features yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan.
 Reliability “kehandalan” yaitu kemungkinan tingkat kegagalan pemakian.
 Conformance “kesesuaian” yaitu sejauh mana karakteristika desain dan
operasi produk memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan
sebelumnya.
 Durabilty “daya tahan” yaitu mengukur berapa lama suatu umur teknis
maupun umur ekonomis suatu produk.
 Serviceability “pelayanan” yaitu mudah untuk diperbaiki, yang meliputi
kecepatan, kompetensi, kenyaman, fasilitas, dalam pemeliharaan dan
penanganan keluahan yang memuaskan.
 Aesthetics “estetika” yaitu menyangkut pola, rasa dan daya tarik produk.
 Percived Quality yaitu menyangkut Citra atau reputasi produk serta
tanggung jawab perusahaan terhadap produk.

Prinsip Manajemen Kualitas


Berikut ini terdapat beberapa prinsip manajemen kualitas, terdiri atas:
1. Prinsip 1: Fokus Pada Pelanggan
Organisasi tergantung pada pelanggan mereka. Karena itu, manajemen
organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang dan akan datang,
harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi harapan
pelanggan.
2. Prinsip 2: Kepemimpinan
Pimpinan puncak organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari
organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar
orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan
organisasi.
3. Prinsip 3: Pelibatan Orang
Orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat penting dari suatu
organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan
kemampuan mereka digunakan untuk manfaat organisasi.
4. Prinsip 4: Pendekatan Proses
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas
dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu
proses mengubah masukan (input) terukur kedalam keluaran (output) terukur
melalui sejumlah langkah berurutan yang terorganisasi.
5. Prinsip 5: Pendekatan Sistem Pada Manajemen
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan dari proses-proses yang saling
berkaitan sebagai suatu sistem akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan
efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.
6. Prinsip 6: Perbaikan Berkesinambung
Perbaikan berkesinambung dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus
menjadi tujuan tetap dari organisasi. Perbaikan berkesinambung didefinisikan
sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan
efektivitas dan/atau efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan
dari organisasi itu. Perbaikan berkesinambung membutuhkan langkah-langkah
konsolidasi yang progresif, merespon perkembangan kebutuhan dan ekspektasi
pelanggan sehingga akan menjamin suatu evolusi dinamis dari sistem
manajemen mutu.
7. Prinsip 7: Pendekatan Fakta Pada Pengambilan Keputusan
Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis data dan
informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-
masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Keputusan
manajemen organisasi sebaiknya ditujukan untuk meningkatkan kinerja
organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.
8. Prinsip 8: Hubungan Yang Saling Menguntungkan Dengan Pemasok
Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan
yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam
menciptakan nilai tambah.ISO memperbaharui standarnya pada tahun 2000
menjadi lebih seperti sistem manajemen kualitas yang lebih terperinci dan
disebut ISO 9001:2000.
Syarat Penggunaan dalam Quality Management
Ada beberapa bagian yang mana digunakan dalam management kualitas. Dalam
konteks konstruksi beberapa akan di jelaskan.

1. Inspeksi

Inspeksi merupakan alat untuk mengukur kegiatan proses konstruksi untuk


memeriksa apakah standard spesifikasi udah di capai.

2. Quality control

Pengendalian Mutu (Quality Control) adalah teknik dan aktivitas operasi yang
digunakan agar mutu tertentu yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya
mencakup monitoring, mengeliminir problem yang diketahui, mengurangi
penyimpangan/perubahan yang tidak perlu serta usaha-usaha untuk mencapai
efektivitas ekonomi.
Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO-9000 didefinisikan sebagai “ciri dan
karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi
kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini
berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karakter produk
yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur
dan cara pengendaliannya.
Tahapan Manajemen Kualitas
Berikut ini terdapat beberapa tahapan manajemen kualitas, terdiri atas:

 Perencanaan Kualitas
Proses mengidentifikasi standar kualitas yang relevan dengan proyek yang
sedang dikerjakan, dan menentukan bagaimana agar dapat memenuhi standar
kualitas tsb.

 Penjaminan Kualitas
Menjalankan apa yang sudah direncanakan untuk menjamin bahwa tim proyek
sudah menjalankan semua proses yang dibutuhkan untuk memenuhi standar
kualitas yang relevan.

 Mengendalikan Kualitas
Memonitor hasil-hasil proyek yang spesifik untuk memeriksa apakah sudah
memenuhi kualifikasi standar relevan yang sudah disepakati dan
mengidentifikasi cara untuk meningkatkan kualitas secara menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai