Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwinan Manurun Palebangan

NIM : 043136085
Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Tugas Tutorial 3
1. Salah satu program penting dalam agenda reformasi total dalam mengimbangkan
kekuasaan negara dengan kekuasaan masyarakat dalam proses pembinaan bangsa.
Bagaimanapun juga inti reformasi adalah memulihkan kekuasaan menyeimbangkan
kekuasaan penguasa negara dengan kekuasaan di tangan masyarakat.
Secara umum, reformasi BUMN diperlukan untuk memperbaiki kinerja dan
kondisi-kondisi yang dirasakan menghambat perekonomian dan memperburuk keuangan
pemerintah. Reformasi pun diharapkan agar BUMN kompetitif terhadap
perusahaan-perusahaan negara yang ada. Melalui reformasi maka BUMN diharapkan
memiliki beberapa kemampuan (Akadun, 2007):
a. Reengineering business (merekayasa ulang bisnis) mereka terutama kemampuan
perusahaan negara untuk tetap fokus sebagai institusi bisnis. Oleh karena itu, sikap
dan perilaku perusahaan negara harus tetap fokus mencari profit;
b. Kemampuan adaptasi dengan lingkungan, dapat dilakukan oleh BUMN hanya apabila
organisasi BUMN menjadi organisasi cerdas;
c. Repositioning, dunia global yang penuh dengan hiperkompetisi mengakibatkan setiap
perusahaan termasuk BUMN bukan hanya pelaku-pelaku ekonomi nasional
melainkan juga pelaku-pelaku ekonomi mancanegara (global) sebagai pesaingnya.
d. Kemampuan bersaing, setiap BUMN dapat meningkatkan daya saing produknya
manakala BUMN tersebut dapat meningkatkan kemampuan bersaing.
e. Efisiensi biaya, peningkatan dorongan privatisasi sebagai perangkat strategi untuk
mereformasi sektor publik yang berasal dari sektor publik yang berasal dari
ketidakpuasan struktur organisasi tradisional sektor publik.
2. Sasaran program reformasi BUMN menurut Mahmuddin (2002), meliputi sasaran
nasional, sasaran finansial, serta sasaran bagi BUMN dan Konsumen:
a. Sasaran Nasional
sasaran utama program reformasi BUMN adalah untuk:
1) menjamin adanya peningkatan pertumbuhan kinerja BUMN, peningkatan
efisiensi dan keuntungan guna menunjang pemulihan ekonomi nasional serta
untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan BUMN kepada masyarakat;
2) terwujudnya BUMN yang tangguh dan mampu bersaing di pasar global;
3) memperbaiki keuangan negara melalui peningkatan pendapatan dan mengurangi
atau menghilangkan penambahan dana kepada BUMN;
4) mengurangi peranan pemerintah, terutama dalam sektor-sektor industri yang telah
kompetitif ;
5) mengembangkan pasar modal;
6) memperluas kepemilikan masyarakat atas BUMN dan redistribusi kekayaan.
b. Sasaran finansial
Sasaran program reformasi BUMN di bidang finansial dapat dibagi dalam dua
komponen , yaitu untuk perseroan dan untuk pemerintah.
Sasaran reformasi BUMN bagi pemerintah adalah:
1) meningkatkan pendapatan negara melalui pajak atas penghasilan perusahaan,
penghasilan karyawan, dan pajak tak langsung lainnya, serta melalui penerimaan
dividen atas saham pemerintah di BUMN;
2) memberikan kontribusi terhadap APBN melalui privatisasi BUMN;
3) mengurangi beban pemerintah melalui penghilangan subsidi secara bertahap,
c. Sasaran bagi BUMN dan Konsumen
Manfaat reformasi BUMN bagi konsumen adalah untuk menjamin bahwa konsumen
akan mendapatkan barang dan jasa yang berkualitas dengan harga yang bersaing,
seperti dalam industri yang bersaing dengan barang-barang impor.
3. Bagaimana Reformasi pengelolaan BUMN/D harus dijalankan agar berhasil? Kunci
keberhasilan program reformasi BUMN terletak pada perubahan paradigma dari pengelola
BUMN yang semula masih berskala domestik dengan profit awareness yang rendah
dimana masih menekankan atau berorientasi kepada public social service harus diubah
menjadi BUMN yang dikelola secara profesional dengan profit awareness yang tinggi dan
value creation yang tinggi yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang mempunyai
dedikasi dan profesionalisme yang tinggi. Ini merupakan tantangan paradigma yang
diperlukan dalam rangka mencari format baru pemulihan ekonomi nasional dan perubahan
gaya pengelolaan BUMN yang lebih bertanggung jawab dan berwawasan kebangsaan.
4. Strategi reformasi badan usaha milik negara saat ini diperlukan strategi yang besar dalam
mereformasi BUMN. Menurut Kuncoro (2005) reformasi yang seharusnya mencakup
setidaknya dua dimensi utama yaitu internal korporat BUMN dan Positioning BUMN
dalam konfigurasi sistem ekonomi nasional.
Strategi restrukturisasi tidak hanya mencakup perubahan status badan hukum, dari perum
menjadi perseroan, seperti Perum Kereta Api menjadi PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
Hakikat restrukturisasi adalah strategic chance, perubahan strategik yang mencakup
penurunan skala usaha, perampingan, peningkatan daya saing, dan perbaikan kinerja
BUMN secara rutin. Strategic emergency bermuara pada strategi penyelamatan, terutama
perlu dilakukan untuk BUMN yang tidak sehat, baru pilek atau bahkan sakit kepala.
Strategik penyelamatan adalah strategi defensif yang diperlukan dengan maksud agar
perusahaan bisa bertahan hidup. Untuk tujuan tersebut, sasaran utama utama strategi
penyelamatan adalah efisiensi secara besar-besaran agar adanya aliran kas positif. Dalam
strategi emergency ini perlu dipikirkan alat dan sumber penyakitnya dan mengembangkan
solusi yang tepat. Tanpa diterapkan terapi yang tepat bukan tidak mungkin BUMN
semakin sakit dan menjadi beban negara, sebagai contoh pemerintah menaikkan harga
BBM karena harga minyak dunia naik.
Strategi hand-off, menarik diri, perlu dilakukan tidak hanya bagi BUMN tetapi juga
menteri terkait dan anggota DPR. BUMN perlu menarik diri untuk bidang usaha yang
bukan core-competence-nya. Menjadikan BUMN sebagai sapi perah untuk kepentingan
partai dan eksekutif perlu diminimalkan, dan dihindari
Positioning BUMN dalam konfigurasi sistem ekonomi nasional mengikuti strategi
privatisasi (Kuncoro, 2005) yaitu sebagai berikut:
a. Privatisasi segera. Pendekatan ini merupakan dorongan IMF, Bank Dunia dan ADB
dengan menjual aset-aset BUMN dengan tujuan memperoleh peningkatan harga jual
aset-aset BUMN setinggi mungkin melalui tender;
b. restrukturisasi sebelum privatisasi. Bertujuan untuk memperoleh harga jual setinggi
mungkin setelah privatisasi.
c. restrukturisasi dan privatisasi secara paralel.

Terima kasih, Salam.


Sumber/referensi: BMP ADPU4337 Usaha-Usaha Milik Negara dan Daerah

Anda mungkin juga menyukai