Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dwinan Manurun Palebangan

NIM : 043136085
Tugas 2 Sistem Sosial Budaya Indonesia
1. Pertentangan antara kelompok suporter tim sepakbola lokal merupakan sebuah
permasalahan yang tidak kunjung usai hingga saat ini. Perselisihan dan konflik
antara kelompok suporter baik di dunia nyata dan maya merupakan kondisi yang
terus-menerus terjadi. Munculnya kelompok suporter sepakbola ternentu ini apakah
berdasar ikatan promordial atau non-primordial? Jelaskan pendapat Anda dan
mengapa risiko benturan antarkelompok ini begitu tinggi?
Jawaban:
Perlu saya jelaskan kembali bahwa terjadinya suatu pertentangan antar kelompok
seperti pada kasus soal yaitu pertentangan antara suporter tim sepak bola, itu bisa
terjadi karena adanya kekuasaan tertentu dalam kelompok supporter tim sepak
bola. Selain itu didalam kelompok supporter tim sepak bola mempunyai kriteria,
kebudayaan dan perilaku yang berbeda antara kedua belah kelompok suporter
sehingga perbedaan kriteria tersebut bias memicu terjadinya konflik.

Munculnya pertentangan kelompok suporter sepak bola pada kasus soal tersebut
menurut saya merupakan berdasar ikatan primordial. Konsep primordial pada
kasus ini merupakan adanya paham atau ide dari antar kelompok yang mempunyai
kecenderungan untuk berkelompok berdasarkan Etnik. Secara tidak sadar
kelompok supporter tim sepak bola mengembangkan ikatan-ikatan yang bersifat
primordial yaitu loyalitas yang berlebihan yang mengutamakan atau menonjolkan
kepentingan suatu kelompok atau suatu tim. Padahal loyalitas yang berlebihan
dapat mengancam integrasi suatu kelompok. Pertentangan antar tim sepak bola
tersebut timbul karena adanya satu kelompok yang merasa berkuasa pada saat
pertandingan, contoh karena satu kelompok menjadi tuan rumah pertandingan,
sehingga kelompok tersebut merasa berkuasa dan secar tidak langsung
mendominasi pertandingan sepakbola dari segi supporter.

Risiko benturan antar kelompok supporter tim sepok bola ini menjadi tinggi karena
adanya satu kelompok yang memiliki sikap dalam memandang budaya atau tingkah
laku kelompok lain yang cenderung berdasarkan sudut pandang budaya lain.
Kecendenrungan ini timbul apabila setiap kelompok yang terorganisasi akan
mengembangkan aliran yang dapat mengancam kelompok lain yang dapat
persatuan antar kelompok.

2. Penerapan otonomi daerah di Indonesia tidak hanya melahirkan sejumlah


permasalahan saja namun juga memberikan sejumlah manfaat pada sejumlah
daerah di Indonesia. Sebutkan manfaat dan permasalahan yang diperoleh pada
daerah tempat tinggalmu baik kotamadya/kabupaten karena penerapan otonomi
daerah. Sertakan bukti berupa tautan berita jika memang diperlukan
Jawaban:
Menurut UU Nomor 5/1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, titik
berat otonomi daerah diletakkan pada kabupaten atau kota yang pelaksanaannya
diatur dengan peraturan pemerintah. Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang
Penyelenggaraan Otonomi Daerah adalah PP Nomor 45 Tahun 1992, khususnya
Pasal 2 dan 20. Pasal 2 menyatakan bahwa titik berat otonomi daerah ada pada
kabupaten atau kota dan pelaksanaannya dengan menyerahkan sebagian urusan
pemerintahan atau provinsi kepada kabupaten atau kota. Pasal 20 menyatakan
bahwa pembinaan umum dilakukan oleh menteri dalam negeri, pembinaan teknis
dilakukan oleh menteri atau lembaga pemerintah nondepartemen yang
bersangkutan, dan pembinaan operasional dilakukan oleh Gubernur (Wijaya,
H.A.W 1998:122). Kondisi otonomi daerah selama ini, terutama pada kabupaten
atau kota masih semu karena kemandirian yang dicita-citakan berbalik menjadi
ketergantungan pada pemerintah pusat dan atau pemerintah daerah tingkat I.

Pelaksanaan UU Nomor 5/1974 ini pada Tahun 1990an mengundang banyak


diskusi yang secara umum menimbulkan 2 pendapat. Pendapat pertama
menganggap undang-undang ini masih relevan, hanya belum dilaksanakan secara
konsisten. Pendapat kedua menyatakan bahwa UU Nomor 5/1974 sudah harus
diganti sama sekali.

Pendapat pertama yang mengatakan bahwa UU Nomor 5/1974 belum


dilaksanakan secara konsisten telah mendorong lahirnya kebijakan pemerintah
untuk membuat proyek percontohan otonomi di satu daerah tingkat II untuk setiap
provinsi, kecuali DKI Jakarta. (M. Ryaas Rasyid, 2002). Proyek percontohan
otonomi daerah ini dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1995
tentang Penyerahan sebagian urusan Pemerintahan kepada 26 Kabupaten Kota
sebagai daerah percontohan. Kriteria yang dipertimbangkan dalam percontohan ini
antara lain adalah Sumber daya Manusia (SDM), Pendapatan Asli Daerah (PAD),
Potensi Daerah, dll. (Widjaja, H.A.W, 1988: 20-72). Penyerahan urusan
pemerintahan kepada daerah otonom disertai penyerahan tanggung jawab
personil, aparatur, peralatan dan penganggaran yang mendukungnya (Widjaja,
H.A.W, 1988: 88-92), Pemberian otonomi daerah ini tidak akan menimbulkan risiko
disintegrasi nasional.

Ada beberapa manfaat Otonomi Daerah yaitu antara lain:

1. Mempermudah pengaturan administrasi pemerintahan


2. Tidak terjadi sentralisasi kekuasaan di pusat
3. Kebijakan yang dibuat, dapat disesuaikan dengan kepentingan masyarakat di
suatu daerah
4. Pemerintah pusat lebih efisien dalam menjalankan tugasnya
5. Produk daerah lokal seperti barang dan jasa meningkat, baik kualitas maupun
kuantitasnya dengan harga terbaik serta biaya produksi yang terjangkau.
6. Meningkatkan pengawasan terhadap penduduk lokal yang melakukan aktivitas
atau kegiatan.

Selain bermanfaat ada juga permasalahan yang timbul akibat dilakukannya otonomi
daerah yaitu antara lain:

Pertama, korupsi di daerah. Hal yang paling diwanti-wanti terkait pelaksanaan


otonomi daerah. Bergesernya praktik-praktik tikus berdasi atau korupsi yang semula
berawal dari pihak-pihak terkait pada pemerintahan pusat akan bergeser ke
pemerintahan daerah. Berita mengenai adanya korupsi dari para pejabat
pemerintahan menjadi makanan disetiap hari. Kasus adanya pihak perjabat
pemerintahan yang tidak bertanggung jawab atas apa yang diamanatkan. Uang rakyat
yang diperoleh dengan mati-matian dihamburkan untuk happy-happyan.

Kedua, muncul potensi konlik antar daerah. Pelaksaan kebijakan otonomi daerah
ditakutkan akan memicu konflik antara masyarakat pada daerah. Adanya gejala
etnosentrisme atau sikap kedaerahaan yang semakin kuat. Dalam sudut pandang lain
mungkin ini akan bagus dalam kehidupan bermasyarakat, namun etnosentrisme yang
kuat dan mengakar ditakuktkan akan menimbulkan konflik dan perpecahan.

Ketiga, permasalahan eksploitasi pendapatan daerah. Kebijakan otonomi daerah


menjadikan daerah memiliki kewenangan yang kuat dalam pengelolaan keuanganya.
Dari pengumpulan anggaran serta alokasi pemanfaatan pendapatan daerah tersebut.
Terdapat permasalahan jika ada banyak daerah menggunakan pola tradisional dalam
pemerolehan pendapatan daerah, seperti pengintensifikasikan pemungutan pajak dan
retribusi.

Sebutkan manfaat dan permasalahan yang diperoleh pada daerah tempat


tinggalmu baik kotamadya/kabupaten karena penerapan otonomi daerah

Sebagai informasi saat ini saya sedang berada di Provinsi Sulawesi Selatan,

Adapun manfaat yang di rasakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan


dengan adanya otonomi daerah sejak 26 tahun berlalu Otonomi Daerah telah
memberikan dampak positif dibuktikan dengan adanya percepatan pembangunan
pada Provinsi Sulawesi Selatan yang ditandai dengan meningkatnya angka index-
index pembangunan manusia, bertambahnya PAD dan bertambahnya fiskal daerah.
Pemprov Sulsel senantiasa menjunjung semangat dan prinsip-prinsip otonomi daerah
demi terwujudnya Good Governance dan Clean Goverment di Sulsel. Hal itu juga
sejalan dengan visi “Sulawesi Selatan yang Inovatif, Produktif, Kompetitif, Inklusif dan
Berkarakter”. (dikutip dalam https://sulselprov.go.id/)

Permasalahan yang diperoleh dengan adanya otonomi daerah pada Provinsi


Sulawesi Selatan dapat dirasakan khususnya pada kecamatan Ujung Tanah Kota
Makassar yaitu terjadinya ketimpangan jumlah sumber daya manusia dan infrastruktur
menjadi permasalahan yang khusus dan kurang diperhatikan oleh pemerintah.
Sumber/Referensi:

1. Salvina Vina dkk. 2022. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Tangerang Selatan.
Universitas Terbuka
2. Tujuan Otonomi Daerah: Prinsip dan Asas-asanya.
https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-otonomi-daerah/ diakses pada 6
November 2022 pukul 15.08 Wita
3. Putri Salsabila Adilah. Permasalahan Otonomi Daerah dan Penyelesaiannya.
https://www.kompasiana.com/salsabilaadilah/619f880a9dc02931dc67fe03/perm
asalahan-otonomi-daerah-dan-penyelesaiannya diakses pada 6 November 2022
Pukul 15. 11 Wita

Demikian jawaban yang dapat saya berikan, mohon maaf jika banyak kekurangan atau plagiat
dari google maupun buku, karena saya sadar kemampuan saya dalam menjawab dengan
menggunakan pendapat sendiri masih sangat kurang.

Terima kasih atas pengertian tutor

Semoga Tuhan Memberkati,

Anda mungkin juga menyukai