Anda di halaman 1dari 1

Diskusi 3

Sebagai negara demokrasi, Indonesia menerapkan proses pergantian kekuasaan secara rutin
dan berkala setiap lima tahun sekali. Partisipasi politik rakyat dalam pemilu di Indonesia juga
cukup tinggi, selalu di atas 70% secara nasional. Namun demikian, dalam setiap kasus pemilu
di Indonesia selalu menyisakan persoalan golput (golongan putih/tidak memilih) yang hadir
dalam jumlah yang signifikan.
Diskusikan, apakah menurut anda bahwa golput itu bagian dari partisipasi politik atau bukan?
Jelaskan argumentasi anda dengan disertai contoh yang relevan!
Catatan Penting: Jawaban anda harus lengkap sesuai instruksi pertanyaan yaitu dengan
memberikan argumentasi yang disertai contoh yang relevan untuk memperoleh penilaian
yang maksimal.

Tanggapan Diskusi :
Partisipasi politik merupakan bentuk aktualisasi kongkrit dari proses demokratisasi. maka dalam
rangka mewujudkan pemerintahan yang baik, dari sebuah negara republik yang demokratis,
dibutuhkan pelaksanaan prosedur pemilu yang baik pula. Dan salah satu hal terpenting dalam
mewujudkan pemilu yang baik, adalah adanya partisipasi politik yang aktif dari masyarakat
dalam menggunakan hak pilihnya, dan yang berperan melakukan kegiatan politik itu adalah
masyarakat. Dengan menggunakan partisipasi politik masyarakat juga dapat mempengaruhi
kebijakan secara langsung maupun tidak langsung. Namun dalam perkembangannya, realitas
yang terjadi di lapangan berkata lain. Masih banyak masyarakat yang sampai hari ini tidak
melakukan partisipasi politik atau tidak menggunakan hak pilihnya dalam proses yang dikenal
sebagai pilar penting dari demokrasi itu.
Golput bukan bentuk partisipasi politik. Yang menjadi miris ketika ternyata yang mengisi angka
banyaknya golput bukan hanya dari kalangan yang belum mempnyai kesadaran politik,
melainkan juga dari kalangan intelektual yang sejatinya sadar akan partisipasi politik. alasan
yang muncul kemudian adalah tidak memilih adalah salah satu bentuk dari partisipasi mereka.
Kekecewaan terhadap partai politik (parpol) dan pemerintahan yang sering menjadi alasan para
intelektual untuk memilih golput, dengan tujuan menjadikan golput sebagai alat agar pemerintah
dan parpol tertentu bisa membenah diri, merupakan hal yang bisa diterima. Namun yang
menjadi persoalan adalah ketika golput dijadikan sebagai sebuah akhir dari pilihan yang ada,
karena idealnya demokrasi adalah ketika masyarakat aktif menggunakan hak-hak politiknya.

Anda mungkin juga menyukai