Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR TUGAS

ILMU SOSIAL BUDAYA INDONESIA

NAMA : IDA AYU CINTYA PARMITHA WIJAYA


NIM : 045233532
UPBJJ : DENPASAR

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


SOAL

1. Lembaga sosial atau institusi sosial dapat terbentuk dengan sendirinya dalam masyarakat tetapi
anggota masyarakat juga dapat membentuk lembaga sosial sesuai dengan kebutuhan masyarakat
tersebut. Terdapat delapan lembaga sosial atau institusi sosial yang sering dijumpai dalam
masyarakat menurut Koentjaraningrat (1990:167). Jelaskan delapan lembaga sosial atau institusi
sosial yang sering ditemui di masyarakat dan berikan contoh
2. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjelaskan bahwa warga negara Indoensia adalah
orang-orang atau bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa Indonesia lain yang disahkan melalui
undang-undang. Jelaskan hal-hal yang dapat dilakukan untuk melihat dimana setiap suku bangsa
memiliki ciri-ciri tersendiri yang merupakan suatu kesatuan dengan daerah tempat suku bangsa itu
berasal serta berikan contoh yang mendukung jawaban Anda!
3. Salah satu masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia setelah merdeka yaitu masalah integrasi.
Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Kuatnya integrasi akan menjadi salah satu
ukuran timbul atau tidaknya pemberontakan-pemberontakan di daerah yang cenderung menimbulkan
konflik. Jelaskan faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam integrasi dan berikan upaya-upaya
apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah permasalahan integrasi nasional.

JAWAB.

1. Lembaga sosial adalah suatu tempat yang berisikan norma untuk mengatur atau menjadi pedoman
kegiatan atau aktivitas kehidupan masyarakat. Lembaga sosial terbentuk karena adanya kebutuhan dari
masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh, masyarakat membutuhkan pendidikan sehingga terbentuklah
lembaga pendidikan seperti sekolah. Dengan kata lain, lembaga sosial sangat berperan besar dalam
pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat sesuai dengan fungsinya di bidang tertentu. Sedangkan jika dilihat
secara menyeluruh, lembaga masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang
harmonis, tertib, dan teratur.Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat beberapa lembaga sosial yang di
bentuk oleh masyarakat itu sendiri. Berikut Jenis-jenis Lembaga Sosial

Lembaga sosial terbagi menjadi enam jenis sesuai dengan fungsinya masing-masing. Berikut adalah
penjelasan lengkapnya.

1. Lembaga Keluarga
Lembaga keluarga adalah lembaga sosial yang paling kecil dan terbentuk atas dasar pernikahan serta
hubungan darah antar individu. Walaupun lembaga keluarga merupakan lembaga paling kecil namun
lembaga keluarga ini memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan bermasyarakat dan
termasuk dalam lembaga sosial primer.

2. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan juga merupakan lembaga sosial primer yang diakui oleh masyarakat dan
berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat. Lembaga pendidikan merupakan lembaga tempat
berlangsungnya proses pendidikan yang memiliki tujuan untuk mengubah tingkah laku individu
menjadi lebih baik Lembaga pendidikan sendiri kemudian dibedakan menjadi tiga yaitu pendidikan
formal, pendidikan non formal serta pendidikan informal. Salin itu, lembaga pendidikan juga dapat
dikatakan sebagai lembaga lanjutan setelah lembaga keluarga.

3. Lembaga Ekonomi
Seperti halnya dengan dua jenis lembaga sosial sebelumnya, lembaga ekonomi merupakan lembaga
yang memiliki kegiatan pada bidang ekonomi untuk mencapai tujuan agar kebutuhan masyarakat
terpenuhi. Lembaga ekonomi ini termasuk dalam lembaga sosial karena mengatur hubungan antar
manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok.
4. Lembaga Agama
Lembaga agama merupakan lembaga yang mengatur kehidupan manusia dalam beragama, lembaga
agama adalah sistem keyakinan serta praktik agama yang dilakukan oleh masyarakat yang meyakini
kepercayaan tersebut lembaga inimerupakan hal penting dalam kehidupan manusia untuk dapat
menyeimbangkan kehidupan manusia antara dunia serta akhirat. Lembaga agama juga merupakan
lembaga sosial primer yang diakui dan dapat menunjang kebutuhan pokok masyarakat.

5. Lembaga Politik
Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang memiliki bentuk kegiatan dalam kelompok
masyarakat dengan proses pembentukannya serta pembagian kekuasaannya ditentukan oleh
masyarakat itu sendiri. Lembaga politik dapat berupa pemerintahan yang memiliki peran sebagai
pemelihara keamanan serta ketertiban dan melayani dan melindungi masyarakat.

6. Lembaga Budaya
Lembaga budaya merupakan lembaga publik yang ada dalam suatu negara dan berperan dalam
pengembangan budaya, seni, lingkungan, ilmu pengetahuan serta pendidikan dalam masyarakat yang
ada di suatu daerah maupun suatu negara Lembaga kebudayaan yang berbentuk lembaga swadaya
masyarakat atau LSM, paguyuban, sanggar adalah elemen yang memiliki peran dalam pelestarian
seni serta budaya di daerah atau negara tersebut

7. Lembaga kesehatan

Lembaga kesehatan dengan gerakan kesehatan masyarakat salah satu contohnya yaitu gerakan
kesejahteraan ibu dan anak dan posyandu ( Pos Pelayanan Terpadu)

8. Lembaga Kepemudaan

Lembaga kepemudaan meliputi aktivitas musyawarah yang beranggotakan pemuda- pemudi


masyarakat salah satu contohnya yaitu KNPI, karang taruna, kader pembangunan desa dan lain-lain.

2. Indonesia adalah negara yang kaya, baik dari segi sumber daya alam maupun keberagamannya. Ada
beberapa bentuk keberagaman di Indonesia, mulai dari keberagaman suku, keberagaman agama,
keberagaman ras, dan juga keberagaman anggota golongan. Sebagai warga negara yang baik, kita harus
tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan menganut paham toleransi

Indonesia adalah negara kepulauan. Dari geografis yang berbeda-beda tersebut, Indonesia memiliki banyak
sekali suku. Suku bangsa atau yang disebut juga etnik dapat diartikan sebagai pengelompokan atau
penggolongan orang-orang yang memiliki satu keturunan. Selain itu, kelompok suku bangsa ditandai dengan
adanya kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau ciri-ciri biologis yang dimiliki namun Mungkin jika
dinilai secara signifikan, memang antar bangsa memiliki banyak perbedaan atau ciri-ciri khusus, banyak
orang yang tidak tahu apa yang benar-benar menjadi ciri-ciri dari suku bangsa tersebut tetapi bisa dilihat
dengan beberapa cara di bawah ini:

 Perbedaan Fisik : Ciri selanjutnya yang menjadi khas dalam setiap bangsa adalah bahasa yang
digunakan. Hampir setiap bangsa di dunia menggunakan bahasa yang berbeda. Meski terkadang juga
ada kemiripan di antara bahasa yang digunakan Seperti misalnya, Indonesia menggunakan bahasa
melayu, Malaysia juga menggunakan bahasa melayu, namun terkadang penempatan atau kosakata yang
digunakan juga berbeda. Bahkan tak hanya bahasa nasional saja yang berbeda, di Indonesia pun banyak
perbedaan bahasa adat.
 Perbedaan Bahasa yang Digunakan :Perbedaan selanjutnya yang menjadi ciri ciri suku bangsa adalah
dari segi kebudayaan yang digunakan. Dalam setiap bangsa tentunya memiliki kebudayaan yang khas
ketimbang budaya negara lainnya, sehingga kebudayaan juga kerap dijadikan sebagai identitas dalam
setiap bangsa.

 Kebudayaan yang di Gunakan :Ciri-ciri selanjutnya dalam berbangsa adalah setiap bangsa memiliki
domisili masing-masing. Seperti contohnya, suku jawa adalah orang yang hidup di pulau jawa. Meski
pada akhirnya, imigrasi dan transmigrasi masih diperbolehkan. Namun setiap orang memiliki asal
muasal dari bangsanya sendiri.

 Memiliki Wilayah Domisili :Setiap bangsa tentunya memiliki budaya atau adatnya tersendiri. Bahkan
mulai dari logat dan gaya bicara saja sudah bisa ditebak bahwa kebangsaan yang dimiliki sedikit
berbeda. Hal ini juga menjadi ciri khas dalam berbangsa karena mengedepankan nilai-nilai yang
mencerminkan suatu budaya bangsa.

3. Integrasi nasional adalah proses menyatukan berbagai elemen yang ada di suatu bangsa. Di Indonesia,
keberagaman budaya, ras, suku, dan agama menjadi faktor yang dapat dipersatukan melalui integrasi
nasional. Dalam konteks ini, integrasi nasional memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa.

Integrasi nasional memiliki peran yang sangat vital dalam memperkuat identitas nasional dan membangun
rasa persatuan di tengah keberagaman yang ada. Melalui integrasi nasional, berbagai elemen masyarakat
dapat saling berinteraksi, berkomunikasi, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Berikut beberapa faktor yang menghambat intergrasi :

Keberagaman Ke suku bangsaan

Keberagaman masyarakat Indonesia yang melibatkan perbedaan suku, bahasa, dan budaya sering
kali menjadi penghambat integrasi nasional. Kedalaman keberagaman ini menciptakan tantangan
dalam mencapai pemahaman dan solidaritas yang merata di seluruh negeri.

Geografi yang Kompleks


Keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dengan lautan yang melingkupinya
menambah kompleksitas dalam mencapai integrasi nasional. Transportasi dan komunikasi antar
pulau menjadi sulit, menghambat pertukaran ide dan nilai antar daerah.

Ancaman Dalam dan Luar Negeri


Adanya ancaman baik dari dalam maupun luar negeri dapat merusak integritas nasional. Tantangan
keamanan, baik yang bersumber dari konflik internal maupun tekanan eksternal, dapat menghambat
upaya penyatuan bangsa.

Ketidakmerataan Pembangunan

Ketidakmerataan pembangunan antar wilayah di Indonesia menjadi faktor penghambat integrasi.


Kesenjangan ekonomi dan sosial antar daerah dapat menciptakan ketidakpuasan yang mengakibatkan
terpecahnya solidaritas nasional.

Etnosentrisme
Paham etnosentrisme, di mana suku tertentu merasa lebih unggul dan merendahkan suku lain, turut
menghambat integrasi nasional. Hal ini menciptakan ketidaksetaraan dan konflik di tingkat sosial.
Kurangnya Kesadaran Nasional
Kurangnya kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam mencapai tujuan bersama dapat
menghambat integrasi nasional. Pendidikan dan kesadaran nasional perlu ditingkatkan untuk
membangun rasa kebangsaan yang kuat.

Konflik SARA
Faktor SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan) dapat menjadi sumber penghambat integrasi
nasional yang serius. Ketidakselarasan perlakuan dan persepsi negatif terhadap kelompok tertentu
dapat merusak harmoni sosial dan integrasi nasional.

Separatisme dan Kedaerahan


Gerakan separatisme dan kedaerahan dapat mengancam integrasi nasional. Tuntutan otonomi yang
berlebihan atau keinginan untuk memisahkan diri dari kesatuan nasional menjadi kendala serius.

Demonstrasi dan Unjuk Rasa


Aksi demonstrasi dan unjuk rasa yang tidak terkendali dapat menciptakan ketegangan sosial. Konflik
seperti ini dapat menghambat proses integrasi nasional dan menimbulkan perpecahan di antara
masyarakat.

Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan


Kemajemukan adalah salah satu ciri khas suatu negara. Namun, jika masyarakat tidak menghargai
kemajemukan tersebut, melainkan cenderung mengabaikan atau menekan perbedaan, maka integrasi
nasional akan terhambat.

Untuk menghindari terjadinya masalah – masalah integrasi nasional , diperlukan strategi untuk mengatasi
ancaman integrasi nasional di bidang sosial budaya yang mungkin terjadi, berikut

Penguasaan IPTEK

Strategi mengatasi ancaman integrasi nasional di bidang sosial budaya yang pertama adalah dengan
menguasai IPTEK. Penguasaan IPTEK ini bisa diwujudkan dengan menempuh pendidikan, banyak
membaca, dan terbuka terhadap arus informasi dunia.

Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air

Strategi mengatasi ancaman integrasi sosial di bidang sosial budaya selanjutnya adalah meningkatkan rasa
cinta tanah air.Apabila semua orang cinta tanah air, maka akan dengan mudah mencegah ancaman integrasi
nasional di bidang sosial budaya.

Menyaring Budaya yang Masuk

Melakukan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia merupakan strategi yang baik untuk menghadapi
ancaman bidang sosial budaya.Proses penyaringan budaya ini dapat dilakukan dengan menggunakan nilai-
nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila.

REFERENSI https://repository.uir.ac.id/1996/1/Lembaga%20Kemasyarakatan%20Indonesiapdf.pdf

https://ditsmp.kemdikbud.go.id/indahnya-keberagaman-dan-pentingnya-toleransi-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai