Mata Kuliah:
Sistem Sosial dan Budaya Indonesia
Dosen:
Agustin Dea Prameswari
02000506
Disusun Oleh:
Nama : Amartya Ilham Al-Basyari
Nim : 045084309
Prodi : Adminitrasi Negara
UPBJJ : Bandung
1. Lembaga sosial atau institusi sosial dapat terbentuk dengan sendirinya dalam
masyarakat tetapi anggota masyarakat juga dapat membentuk lembaga sosial sesuai
dengan kebutuhan masyarakat tersebut. Terdapat delapan lembaga sosial atau institusi
sosial yang sering dijumpai dalam masyarakat menurut Koentjaraningrat (1990:167).
Jelaskan delapan lembaga sosial atau institusi sosial yang sering ditemui di
masyarakat dan berikan contoh.
2. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjelaskan bahwa warga negara
Indoensia adalah orang-orang atau bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
Indonesia lain yang disahkan melalui undang-undang. Jelaskan hal-hal yang dapat
dilakukan untuk melihat dimana setiap suku bangsa memiliki ciri-ciri tersendiri yang
merupakan suatu kesatuan dengan daerah tempat suku bangsa itu berasal serta berikan
contoh yang mendukung jawaban Anda!
3. Salah satu masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia setelah merdeka yaitu
masalah integrasi. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Kuatnya
integrasi akan menjadi salah satu ukuran timbul atau tidaknya pemberontakan-
pemberontakan di daerah yang cenderung menimbulkan konflik. Jelaskan faktor-
faktor yang menjadi penghambat dalam integrasi dan berikan upaya-upaya apa saja
yang dapat dilakukan untuk mencegah permasalahan integrasi nasional.
Jawaban Soal :
1. Lembaga sosial atau institusi sosial adalah struktur yang terbentuk dalam masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan dan mempertahankan tatanan sosial. Lembaga sosial dapat terbentuk
secara alami atau dibentuk oleh anggota masyarakat sesuai dengan kebutuhan mereka.
Berikut adalah delapan lembaga sosial atau institusi sosial yang sering dijumpai dalam
masyarakat:
1. Keluarga: Keluarga adalah lembaga sosial yang terbentuk oleh hubungan darah, perkawinan,
atau adopsi antara orang-orang. Keluarga bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan
dasar anggota keluarga, seperti makanan, tempat tinggal, dan kasih sayang.
2. Agama: Agama adalah lembaga sosial yang melibatkan keyakinan dan praktik keagamaan.
Agama memberikan pedoman moral, nilai-nilai, dan ritual kepada anggotanya. Agama juga
berperan dalam mempertahankan tatanan sosial dan memberikan dukungan spiritual kepada
anggota masyarakat.
3. Pendidikan: Pendidikan adalah lembaga sosial yang bertujuan untuk mentransfer
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada generasi muda. Lembaga pendidikan
meliputi sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga pelatihan lainnya.
4. Ekonomi: Lembaga ekonomi melibatkan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi barang
dan jasa dalam masyarakat. Lembaga ekonomi mencakup perusahaan, pasar, bank, dan
lembaga keuangan lainnya.
5. Politik: Lembaga politik melibatkan pengaturan dan pengelolaan kekuasaan dalam
masyarakat. Lembaga politik mencakup pemerintahan, partai politik, dan sistem hukum.
6. Hukum: Lembaga hukum bertujuan untuk menjaga ketertiban dan keadilan dalam
masyarakat. Lembaga hukum mencakup sistem peradilan, polisi, dan lembaga penegak
hukum lainnya.
7. Kesehatan: Lembaga kesehatan melibatkan penyediaan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Lembaga kesehatan mencakup rumah sakit, klinik, dan lembaga kesehatan
lainnya.
8. Media: Lembaga media melibatkan penyampaian informasi dan komunikasi kepada
masyarakat. Lembaga media mencakup surat kabar, televisi, radio, dan platform media sosial.
Setiap lembaga sosial memiliki peran dan fungsi yang penting dalam mempertahankan
tatanan sosial dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Lembaga sosial ini saling berinteraksi
dan saling mempengaruhi dalam membentuk struktur sosial yang kompleks
3. Menurut Kamus Besar Bangsa Indonesia (KBBI), integrasi adalah pembauran sampai menjadi satu
kesatuan yang bulat dan utuh. Adapun kata nasional berarti bangsa. Integrasi nasional merupakan
upaya penyatuan berbagai perbedaan, seperti kelompok budaya dan kelompok suku dalam suatu
wilayah sehingga membentuk kesatuan. Di sisi lain, ada beberapa faktor pendorong terciptanya
Integrasi nasional. Faktor pendorong integrasi nasional membantu menjaga negara bersatu dan kuat
dari dalam, meski ada keragaman.
Keberagaman masyarakat Indonesia yang melibatkan perbedaan suku, bahasa, dan budaya
sering kali menjadi penghambat integrasi nasional. Kedalaman keberagaman ini menciptakan
tantangan dalam mencapai pemahaman dan solidaritas yang merata di seluruh negeri.
2. Geografi yang Kompleks
Keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dengan lautan yang
melingkupinya menambah kompleksitas dalam mencapai integrasi nasional. Transportasi dan
komunikasi antar pulau menjadi sulit, menghambat pertukaran ide dan nilai antar daerah.
4. Ketidakmerataan Pembangunan
Ketidakmerataan pembangunan antar wilayah di Indonesia menjadi faktor penghambat
integrasi. Kesenjangan ekonomi dan sosial antar daerah dapat menciptakan ketidakpuasan
yang mengakibatkan terpecahnya solidaritas nasional.
5. Etnosentrisme
Paham etnosentrisme, di mana suku tertentu merasa lebih unggul dan merendahkan suku lain,
turut menghambat integrasi nasional. Hal ini menciptakan ketidaksetaraan dan konflik di
tingkat sosial.
7. Konflik SARA
Faktor SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan) dapat menjadi sumber penghambat
integrasi nasional yang serius. Ketidakselarasan perlakuan dan persepsi negatif terhadap
kelompok tertentu dapat merusak harmoni sosial dan integrasi nasional.