Anda di halaman 1dari 24

makalah kebudayaan

Kebudayaan
A. Keberagaman budaya Sebelum kita memahami kebudayaan Indonesia, terlebih dahulu patut kiranya kitamemahami arti kebudayaan itu sendiri, kata kebudayaandalam bahasa Indonesia berasal daribahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhiyang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan di artikan sebagai hal hal yang bersankutandengan budi dan akal. Kata kebudayaan dalam bahasa inggris diterjemhkan dengan istilah culture. Dalam bahasa Belanda di sebut cultuur. Kedua bahasa ini di ambil dari bahasa latin Colore yg berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah. Dengan demikian culture atau cultuur diartikan sebagai segala kegiatan manusiauntuk mengolah danmengubah alam.ada pula yang berpendapat bahwa kata budaya dari budi daya yang berartidaya dari budi, yaitu berupa cipta, karsa, dan rasa.Adapun dari segi terminologi, menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalahkeseluruhan system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupanmasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.Mengenai kebudayaan Indonesia atau kebudayaan nasional banyak pengertian yangdiungkapkan oleh lembaga maupun para Ahli. Berikut beberpa pendapat masing-masing:1. Menurut TAP MPR No. II tahun 1998Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karyadan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesiauntuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidangkehidupan bangsa.2. Menurut KI Hajar DewantaraKebudayaan nasional adalah puncak-puncak dari kebudayaan daerah.3. Menurut KoenjaraningratKebudayaan nasional adalah kebudayaan yang khas dan bermutu dari suku bangsamanapun asalnya asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga[2]. Dari beberapa pengertian di atas dapat kita ambil garis merah dari sebuah kebudayaannasional, bahwa kebudayaan nasioanal adalah sebuah kumpulan dari karya, karsamanusia Indonesia yang berasal dari semua daerah yang ada, yang mana merupakanpuncak dari segala budaya yang beragam itu. Unsur-unsur Kebudayaan Clyde Kluckhohn menyebutkan terdapat 7 unsur kebudayaan, yakni sebagai berikut: Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga,senjata, alat-alat produksi, transportasi, dan sebagainya). Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi(pertanian, perternakan, sistemproduksi, sistem distribusi, dan sebagainya) Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hokum, sistemperkawinan, dan seterusnya) Bahasa (lisan maupun tertulis) Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak dan seebagainya) Sistem pengetahuan B. MASALAH AKIBAT KEBERAGAMAN BUDAYA

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Selain membawa manfaat, keberagaman budayapun memiliki dampak negatif. Masalah masalah yang muncul akibat keberagaman budaya antara lain :
1.

2.

Menimbulkan konflik antarsuku bangsa, antargolongan, atau antarkelas sosial, sehingga menyebabkan timbulnya perilaku anarkisme, terorisme, sekulerisme, primordialisme, separatism dan sebagainya. Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang terlalu cepat, sehingga terjadi perubahan nilai dan norma sosial, perubahan pranata dan lembaga sosial, perubahan pandangan hidup, perubahan sistem dan struktur pemerintahan dan sebagainya.

Menghadapi dampak negatif keberagaman budaya tentu perlu dikembangkan berbagai sikap dan paham yang dapat mengikis kesalah pahaman dan membangun saling pengertian. Ada dua hal penting yang perlu dikembangkan dalam konteks ini , yaitu : 1.Multikulturalisme Multikulturalisme merupakan solusi tepat mengatasi masalah yang muncul akibat keberagaman budaya. Didalam multikulturalisme, masyarakat diminta untuk melihat dan menyikapi perbedaan budaya secara wajar. Selain menjunjung tinggi pebedaan, multikulturalisme juga mengajak masyarakat untuk melihat keberagaman budaya dalam kesederajatan. Maksudnya, dalam pandangan multikulturalisme , tidak ada budaya yang lebih tinggi dari pada budaya lain. 2.Toleransi dan Empati Untuk mendukung gagasan multikulturalisme, sikap yang perlu dikembangkan adalah sikap toleransi dan empati. Toleransi berarti rela menerima dan menghargai perbedaan dengan orang atau kelompok lain. Contoh, orang yang beragama islam menghargai temannya yang beragama Kristen. Sedangkan empati adalah sikap yang secara iklas mau merasakan pikiran dan perasaan orang lain. Misalnya pejabat mau merasakan penderitaan rayat yang miskin. Sikap toleransi dan empati ini sangat penting ditumbuhkankembangkan dalam kehidupan masyarakat yang majemuk seperti di Indonesia. C. INTEGRASI NASIONAL Menurut kamus besar bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat. Integrasi bisa terjadi secara horizontal dengan pihak yang sederajat ataupun secara vertical. Ada juga integrasi budaya yang berarti penyesuaian antara unsur kebudayaan yang saling berbeda sehinga mencapai suatu kesatuan fungsi di kehidupan masyarakat. Integrasi kebudayaan juga bisa diartikan sebagai proses penyesuaian unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga mencapai keserasian fungsinya dalam kehidupan masyarakat. Istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan , bersifat bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa seperti cita cita nasional, tarian nasional . Hal hal yang menyangkut bangsa dapat berupa adat istiadat, suku, warna kulit, agama, budaya wilayah dan sebagainya. Berikut adalah pendapat para ahli mengenai integrasi nasional . 1. Higgins memahami integrasi nasional dengan melihat proses penyatuan kelompak budaya dan sosial pada kesatuan wilayah dan identitas nasianal. Semuanya diarahkan pada pembentukan kekuasan nasional atas unit unit politik yang lebih kecil.

2. Dr.Nazarudin sjamsudin merumuskan integrasi nasional sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupan yaitu aspek sosial ekonomi dan budaya. 3. J.Soedjati djiwandono merumuskan masalah integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan asional dalam arti luas dapat di damaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu .Bila tidak persatuan nasional akan tergangu Faktor faktor yang mempengarui integrasi nasional: 1.Homogenitas kelompok. Pada kelompok yang kecil biasanya tingkat kemajemukanya juga relatif kecil .Sehingga akan mempercepat proses integrasi nasional. 2.Mobilitas geografis Faktor geografis mempengaruhi efektifitas dan efisiensi komunikasi. Komunikasi yang berlangsung di dalam masyarakat akan mempercepat integrasi nasional. Setelah memahami pengertian integrasi nasional maka yang merupakan faktor pendukung integrasi nasional , selain dua faktor diatas adalah faktor sejarah, ikrar sumpah pemuda,nasionalisme dan bahasa.
1.

a. Faktor sejarah

Sebelum Indonesia merdeka, yaitu pada zaman kerajaan di nusantara pernah mengalami masa masa kejayaan yakni kerajaan sriwijaya yang merupakan kerajaan nasional 1 dan kerajaan majapahit yang merupakan kerajaan nasional II. Bila dilihat dari luas wilayahnya dan persatuannya sebagai bangsa Indonesia kita memiliki sejarah yang cukup panjang pada zaman kerajaan sriwijaya maupun majapahit. Dua kerajaan ini dianggap sebagai simbol pemersatuan kepulauan yang ada di Nusantara. b. Sumpah pemuda 1928 Sumpah pemuda yang terjadi pada tgl 28 oktober 1928 merupakan sejarah bagi berdirinya persatuan dan kesatuan Indonesia sebagai sebuah bangsa. c.Nasionalisme Paham nasionalisme telah menjadi bagian penting dalam proses integrasi kebangsaan di Indonesia. Nasionalisme dapat berarti suatu ideologi tentang kesejarahan bersama dan rasa senasib sepenanggungan dan suatu gerakan nasional demi menuju tujuan bersama. d.Persamaan bahasa Melalui ikrar sumpah pemuda putra putri Indonesia telah sepakat menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa menjadi alat komunikasi dan menjadi identitas bangsa . Selain faktor pendorong integritas nasional ada beberapa faktor penghambat sebagai integrasi nasional antara lain sebi bagai berikut :
1. 2. 3. 4. 5.

Fanatisme golongan Ketidakadilan sosial Persepsi yang salah mengenai otonomi daerah Interfensi pihak asing Hilangnya rasa bangga sebagai sebuah bangsa.

Peranan pemerintah dan dan masyarakat dalam menjaga keselarasan antar budaya Peranan Pemerintah Didalam UUD 1945 pasal 32 ayat 1 dinyatakan : Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memeliharaa dan mengembangkan nilai nilai budaya. Maka dari itu pengembangan budaya menjadi salah satu program pembangunan nasional. Upaya yang dilakukan pemerintah antara lain :
1. 2.

3. 4. 5.

Pemerintah harus mempu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda- beda. Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda otonomi daerah. Hal ini untuk memperbesar kesadaran dan kreatifitas masyarakat sebagai salah satu pilar integrasi nasional. Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga Negara. Meningkatkan usaha pembinaan dan pemeliharaan kebudayaan nasional. Membina dan memelihara tradisi tradisi serta peninggalan sejarah yang mempunyai nilai perjuangan.

Peranan Masyarakat
1. 2. 3. 4. 5.

Meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah. Meminimalkan setiap potensi konflik yang ada. Misalnya primordialisme dan fanatisme yang berlebihan. Menerima dan menghargai suku, agama, dan adat istiadat orang lain. Memelihara dan melestarikan dan mengembangkan tradisi dan budaya. Melakukan dialog antar suku dan golongan.

makalah kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN l.1 Latar Belakang Budaya, satu kata yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah negara terlebih untuk Indonesia yang dikenal sebagai negara multikultural. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat karena semua aspek dalam kehidupan masyarakt dapat dikatakan sebagai wujud dari kebudayaan, misalnya gagasan atau pikiran manusia, aktivitas manusia, atau karya yang dihasilkan manusia. Budaya juga merupakan identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga dengan baik oleh para penerus bangsa. Budaya lokal Indonesia beranekaragam sesuai dengan potensi yang dimiliki Indonesia sebagai negara majemuk yang terdiri dari banyak pulau, suku, dan sumber daya lainnya. Dalam artikelnya, Parsudi Suparlan mengatakan bahwa potensi Indonesia sebagai negara multikultural, telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam mendefinisikan apa yang disebut kebudayaan bangsa, seperti yang terdapat pada penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi: Kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah. Hal ini menjadi satu kebanggaan sekaligus suatu tantangan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat mempertahankan budaya lokal yang ada di tengah banyaknya pengaruh budaya asing yang dapat merusak budaya lokal. Tugas ini tentunya dikhususkan bagi generasi penerus bangsa yang mulai mengabaikan pentingnya peranan budaya lokal untuk memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Padahal ketahanan budaya bangsa merupakan salah satu identitas negara di mata Internasional. 1.2 Tujuan Mempelajari budaya lokal bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang budaya lokal yang dimiliki negara Indonesia. Makalah ini juga disusun agar pembaca mengetahui permasalahan yang terjadi terkait dengan budaya lokal, kekuatan, kelemahan, peluang, serta tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan peran budaya lokal. Meningkatkan ketahanan budaya bangsa dengan adanya pembangunan nasional yang bertitik tolak dari upaya-upaya pengembangan budaya lokal yang mampu melahirkan nilai tambah kultural. Memelihara eksistensi dan soliditas sosial untuk tidak kehilangan kesadaran diri ,tidak kehilangan jati diri ataupun sejarah peradabannya sehingga akan terjaga dengan baik eksistensi dan soliditas bangsa ini.Membentuk suatu kesadaran kultural yang terdapat pada setiap insan indonesia. l.3 Sasaran Sasaran penyusunan makalah ini adalah semua lapisan masyarakat, terutama masyarakat yang awam tentang keadaan budaya lokal. Sasaran khusus makalah ini adalah kalangan generasi penerus bangsa yang memang harus mempelajari serta memahami arti kebudayaan. Mengapa? Karena dimasa mendatang budaya lokal akan dipegang oleh generasi penerus yang akan menentukan ketahanan budaya bangsa di masa yang akan datang. Makalah ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai masalah budaya lokal serta cara mengatasinya.

Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap keragaman budaya dan interaksi antar budaya, pentingnya toleransi, dan penyelesaian masalah tanpa kekerasan.Terkelolalanya kekayaan budaya bangsa yang didukung oleh kerjasama yang sinergis antar pihak terkait dalam aspek perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kekayaan budaya sesuai dengan peraturan yang berlaku, agar aset budaya dapat berfungsi optimal sebagai sarana edukasi, rekreasi, serta pengembangan kebudayaan dan ekonomi kreatif berbasis budaya. BAB II PERMASALAHAN 2.1 Permasalahan dari peranan budaya Lokal Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, kebudayaan lokal Indonesia yang beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan. Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negranya. Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. 2.2 Analisi SWOT a. Kekuatan Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai aset yang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional. Kekhasan budaya Indonesia Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti belajar tarian khas suat daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia memiliki cirri khas yang unik.

Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara Indonesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh. b. Kelemahan Kurangnya kesadaran masyarakat Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meningalkan cirri khas dari budaya tersebut. Sebagai masyarakat dan bangsa yang berbudaya perhatian kita terhadap budaya lokal sangat kecil Semakin tergerusnya budaya lokal di indonesia oleh ekspansi budaya global sehingga semakin tidak apresiatif terhadap budaya lokal dan terasing dari budaya sendiri. Keterbatasan dana dan kurangnya fasilitas dalam kegiatan penyelenggaraan melestarikan budaya oleh para budayawan dan seniman budaya sehingga masyarakat kurang mengenal budayanya sendiri karena keterbatasan tersebut. Tidak dapat menghindari ancaman budaya global sebab ketahanan budaya diartikan secara dinamis dimana unsur kebudayaan dari luar ikut memperkokoh unsur budaya lokal. c. Peluang Indonesia dihormati di dunia Internasional karena kekuatan budayanya Salah satu contoh kebudayaan indonesia adalah keramah tamahan penduduk Indonesia.Apabila budaya lokal dapat di jaga dan di lestarikan dengan baik, Indonesia akan di pandang sebagai negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal. Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya lokal agar dapat memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya saling menghormati antara budaya lokal sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh. Kemajuan pariwisata Budaya lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Salah satunya contoh Pulau Bali yang lebih terkenal dari pada Indonesia. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.Contohnya salah satu kasus yang tahun 2009 yaitu pengakuan Negara malaysia yang mengakui hasil karya budaya dari Negara Indonesia. Multikuturalisme Dalam artikelnya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr Junaidi SS MHum, mengatakan bahwa multikulturalisme meberikan peluang bagi kebangkitan etnik dan kudaya lokal Indonesia. Dua pilar yang mendukung pemahaman ini adalah pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya. d. Tantangan Perubahan lingkungan alam dan fisik Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan fisik, pola pikir serta pola hidup masyakat juga ikut berubah atau beradaptasi.

Kemajuan Teknologi Meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi salah satu factor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal. Misalnya, sistem sasi (sistem asli masyarakat dalam mengelola sumber daya kelautan/daratan) dikawasan Maluku dan Irian Jaya. Sistem sasi mengatur tata cara sertamusim penangkapan iakn di wilayah adatnya, namun hal ini mulai tidak di lupakan oleh masyarakatnya. Masuknya Budaya Asing Diera Globalisasi saat ini hubungan antar Negara sangatlah mudah. Masuknya budaya asing menjadi tantangan tersendiri bagi Negara tersebut agar budaya lokal tetap terjaga dan lestari. Dalam hal ini, peran budaya lokal diperlukan sebagai penyeimbang di tengah perkembangan zaman. BAB III KESIMPULAN Dari bahasan-bahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki budaya lokal yang bervariasi. Budaya lokal tersebut harus dijaga agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa. Selain itu diperlukan pula antisipasi atau cara-cara agar budaya lokal tidak bercampur dengan budaya asing. 2.Rekomendasi Perlu adanya perhatian yang besar terhadap budaya lokal yang kita miliki agar budaya lokal tidak hilang dan tetap terpelihara sebagai identitas suatu daerah tertentu. Melestarikan budaya lokal dengan aktif melakukan kegiatan penyelenggaraan kebudayaan dalam rangka mengenalkan lebih dekat kepada masyarakat tentang budaya-budaya lokal. Melibatkan dewan kebudayaan dan lembaga-lembaga budaya dalam mengembangkan budaya lokal Memberikan pemahaman betapa pentingnya peran budaya lokal untuk memperkokoh ketahanan budaya bangsa sehingga kita akan menghormati akan keanekaragaman budaya kita

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya atau kebudayaan secara entimologi berasal dari bahasa Sanskerta yaitubuddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang kemudian diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan atau dapat pula diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani. Kataculture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya yang ada ini terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana jugabudaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan banyaknya pulau tersebut Indonesia memiliki beragam budaya yang sangat banyak sekali. Perkembangan budaya Indonesia telah dimulai sejak nenek moyang kita terdahulu. Namun, beberapa tahun kebelakangan ini kebudayaan di Indonesia berada dalam masa yang mengecewakan dimana banyak budaya kita yang lepas dari genggaman kita. Seperti yang telah kita ketahui, perkembangan budaya indonesia selalu dalam kondisi yang naik dan turun. Pada awalnya, Indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi belakangan ini budaya Indonesia mengalami masa penurunan terhadapa sosialisasi budaya bangsa sehingga penduduk kini telah banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia, masyarakat kini telah berkembang menjadi masyarakat modern.
Hal ini yang menyebabkan kebudayaan bangsa Indonesia banyak yang diambil oleh pihak lain, berikut merupakan data beberapa budaya Indonesia yang diklaim oleh pihak lain: batik dari Jawa oleh Adidas, Naskah kuno dari Riau oleh pemerintah Malaysia, Naskah kuno dari Sumatera barat oleh pemerintah Malaysia, Naskah kuno dari Sulawesi selatan oleh pemerintah Malaysia, Naskah kuno dari Sulawesi Tenggara oleh pemerintah Malaysia, rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia, Sambal bajak dari Jawa tengah oleh oknum WN Belanda, Sambal petai dari Riau oleh oknum WN Belanda, tempe dari Jawa oleh beberapa perusahaan asing, lagu rasa sayange dari Maluku oleh pemerintah Malaysia, Tari reog ponorogo dari Jawa Timur oleh pemerintah Malaysia,

Lagu soleram dari Riau oleh pemerintah Malaysia, Lagu injit-injit semut dari Jambi oleh pemerintah Malaysia, Alat musik gamelan dari Jawa oleh pemerintah Malaysia, Tari kuda lumping dari Jawa Timur oleh pemerintah Malaysia, tari piring dari Sumatera barat oleh pemerintah Malaysia, Lagu kakak tua dari Maluku oleh pemerintah Malaysia, Lagu anak kambing saya dari Nusa Tenggara oleh pemerintah Malaysia, Kursi taman dengan ornamen ukir khas Jepara Jawa Tengah oleh oknum WN Perancis, Pigura dengan ornamen ukir khas Jepara dari jawa Tengan oleh oknum WN Inggris, Motif batik perang dari Yogyakarta oleh pemerintah Malaysia, Desain kerajinan perak desak Suwarti dari Bali oleh oknum WN Amerika, Produk berbahan rempah-rempah dan tanaman obat asli Indonesia oleh Shiseido Co. Ltd, Badik tumbuk lada oleh pemerintah Malaysia, kopi gayo dari Aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) Belanda, kopi toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang, Musik indang sungai garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia, Kain ulos oleh Malaysia, alat musik angklung oleh pemerintah Malaysia, Lagu jali-jali oleh pemerintah Malaysia, dan tari pendet dari Bali oleh pemerintah Malaysia. Melihat data yang ada diatas kita seharusnya merasa miris melihatnya, karena begitu banyak budaya kita yang diklaim oleh pihak lain. Masyarakat Indonesia sendiri kurang memperhatikan bagian dari budaya Indonesia. dan diharapkan untuk masyarakat Indonesia lebih memperhatikan bagian dari peninggalan budaya Indonesia. dan sekarang akan diupayakan oleh pemerintah agar mendidik anak-anak muda untuk perduli terhadap hal tersebut, dan lebih mengenalkan dari dini sikap akan pentingnya pengetahuan budaya Indonesia.

1.2

Ruang Lingkup Dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa masalah mengenai bagaimana perkembangan budaya Indonesia dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia Indonesia kemudian faktorfaktor yang mempengaruhi kebudayaan bangsa Indonesia ini. 1. 2. 3. 4. Tujuan dan Maksud Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan di Indonesia. Mendeskripsikan pengaruh perkembangan kebudayaan Indonesia dengan kehidupan manusia Indonesia. Membahas mengenai kondisi kebudayaan Indonesia. Memenuhi Tugas Matakuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar. Konsep Dalam makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan kebudayaan di Indonesia melingkupi seluruh pengaruhnya terhadap kehidupan manusia Indonesia serta kondisi kebudayaan di Indonesia saat ini. Dalam pembahasan makalah ini akan disampaikan secara sistematik dari mulai kebudayaan Indonesia masa lampau sampai era globalisasi.

1.3

1.4

BAB II PERMASALAHAN
Dinamika sosial dan kebudayaan selalu melanda semua bangsa dan negara di dunia demikian pula tidak terkecuali melanda masyarakat Indonesia, walaupun luas permasalahan dan tingkat permasalahan itu berbeda-beda. Demikian pula masyarakat dan kebudayaan Indonesia pernah berkembang dengan pesatnya di masa lampau, walaupun perkembangannya dewasa ini bisa dikatakan lebih tertinggal apabila dibandingkan dengan perkembangan di negera maju lainnya.

Bagaimanapun masalah yang dihadapi, masyarakat dan kebudayaan Indonesia yang beranekaragam itu tidak pernah mengalami kondisi kehilangan kebudayaan sebagai perwujudan tanggapan aktif masyarakat terhadap tantangan yang timbul akibat perubahan lingkungan dalam arti luas maupun pergantian generasi. Ada sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia. Secara umum ada dua kekuatan yang menyebabkan timbulnya perubahan sosial, hal yang pertama adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat. Hal kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali kehidupan mereka . Seberapa cepat atau lambatnya perkembangan sosial budaya yang melanda, dan faktor apapun penyebabnya, setiap perubahan yang terjadi akan menimbulkan reaksi pro dan kontra terhadap masyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Besar kecilnya reaksi pro dan kontra itu dapat mengancam kemapanan dan bahkan dapat pula menimbulkan disintegrasi sosial terutama dalam masyarakat majemuk dengan multi kultur seperti Indonesia.

BAB III PEMBAHASAN A. Perkembangan Kebudayaan Indonesia


Berbicara tentang kebudayaan Indonesia yang ada dibayangan kita adalah sebuah budaya yang sangat beraneka ragam. Bagaimana tidak, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam.

Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengan demikian, setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannya tersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka hadapi tidak selamanya sama. Kebudayaan yang dimiliki oleh suatu bangsa merupakan keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya manusia. Indonesia sendiri sebagai Negara kepulauan dikenal dengan keberagaman budayanya, yang mana keanekaragaman itulah menunjukkan betapa pentingnya aspek kebudayaan bagi suatu Negara. Karena jelas bahwa kebudayaan adalah suatu identitas dan jati diri bagi suatu bangsa dan Negara. Proses perkembangan budaya dapat terjadi melalui penetrasi. penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara: a) Penetrasi damai (penetration pasifique) Penetrasi damai merupakan proses masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Contoh lainnyaseperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India masuk melalui proses yang damai yaitu melalui penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara yang jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai, sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi. Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara (Sriwijaya). Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan Betawi. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat. Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atauSintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis

adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli. b) Penetrasi kekerasan (penetration violante) Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat. Wujud budaya dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan Indonesia. Secara garis besar kebudayaan Indonesia dapat kita klasifikasikan dalam dua kelompok besar. Yaitu Kebudayaan Indonesia Klasik dan Kebudayaan Indonesia Modern. Para ahli kebudayaan telah mengkaji dengan sangat cermat akan kebudayaan klasik ini. Mereka memulai dengan pengkajian kebudayaan yang telah ditelurkan oleh kerajaan-kerajaan di Indonesia. Sebagai layaknya seorang pengkaji yang obyektif, mereka mengkaji dengan tanpa melihat dimensidimensi yang ada dalam kerajaan tersebut. Mereka mempelajari semua dimensi tanpa ada yang dikesampingkan. Adapun dimensi yang sering ada adalah seperti agama, tarian, nyanyian, wayang kulit, lukisan, patung, seni ukir, dan hasil cipta lainnya. Beberapa pengamat mengatakan bahwa perkembangan kebudayaan Indonesia khususnya kebudayaan modern dimulai sejak bangsa Indonesia merdeka. Bentuk dari deklarasi ini menjadikan bangsa Indonesia tidak dalam pengaruh dan tekanan bangsa lain dengan budayanya. Dari sini bangsa Indonesia mampu menciptakan rasa dan karsa yang lebih sempurna sehingga mulailah berkembang kebudayaan modern bangsa Indonesia. Dalam perkembangan kebudayaan bangsa Indonesia ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi berkembangnya sebuah kebudayaan diantaranya adalah faktor pengaruh budaya dari luar, apabila budaya asli ini tidak dapat mempertahankan eksistensinya maka budaya asli yang ada akan tergusur dan tergantikan dengan budaya asing yang baru tersebut. Pada saat ini kita semua dapat melihat bahwa bangsa Indonesia dalam situasi yang mengkhawatirkan, karena banyak sekali budaya asing yang masuk dan tidak tersaring sehingga mempengaruhi kebudayaan asli bangsa Indonesia. Kondisi sosial budaya Indonesia saat ini adalah sebagai berikut : 1. Bahasa Dapat kita ketahui bahwa sampai saat Indonesia masih konsisten dan tetap berpegang teguhdalam satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Sedangkan bahasa-bahasa daerah merupakan kekayaan plural yang dimiliki bangsa Indonesia sejak jaman nenek moyang kita. Bahasa merupakan salah satu unsur budaya yang terbentuk karena adanya komunikasi antara manusia Indonesia. Bahasa asing (Inggris, mandarin, dan lan sebagainya) belum terlihatbegitu dinminati dalam penggunaan sehari-hari, hanya mungkin pada acara saat seminar, atau kegiatan ceramah formal diselingi dengan bahasa Inggris sekedar untuk menyampaikan kepada penonton kalau penceramah mengerti akan bahasa Inggris. 2. Sistem teknologi

Tidak bisa kita pungkiri bahwa perkembangan teknologi menjadi salah satu factor yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan Indonesia. Perkembangan yang sangat terlihatadalah teknologi informatika. Dengan perkembangan teknologi ini tidak ada lagi batas waktu dan negara pada saat ini, apapun kejadiannya di satu negara dapat langsung dilihat di negara lain melalui televisi, internet atau sarana lain dalam bidang informatika. Sehingga, budaya-budaya luar mampu menyusup kedalam budaya asli Indonesia itu sendiri. 3. Sistem mata pencarian hidup masyarakat atau ekonomi masyarakat. Kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih dalam situasi krisis, yang diakibatkan oleh tidak kuatnya fundamental ekonomi pada era orde baru. Kemajuan perekonomian pada waktu itu hanya merupakan fatamorgana, karena adanya utang jangka pendek dari investor asing yang menopang perekonomian Indonesia. 4. Organisasi Sosial. Bermunculannya organisasi sosial yang berkedok pada agama (FPI, JI, MMI, Organisasi Aliran Islam/Mahdi), Etnis (FBR, Laskar Melayu) dan Ras. 5. Sistem Pengetahuan. Dengan adanya LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) diharapkan perkembangan pengetahuan Indonesia akan terus berkembang sejalan dengan era globalisasi. 6. Kesenian. Dominasi kesenian saat ini adalah seni suara dan seni akting (film, sinetron). Seni tari yang dulu hampir setiap hari dapat kita saksikan sekarang sudah mulai pudar, apalagi seni yang berbau kedaerahan. Kejayaan kembali wayang kulit pada tahun 1995 1996 yang dapat kita nikmati setiap malam minggu, sekarang sudah tidak ada lagi. Seni lawak model Srimulat sudah tergeser dengan model Overa Van Java, Pesbuker, dan lain-lain. Untuk kesenian nampaknya paling dinamis perkembangannya. Namun akibat perkembangan budaya yang sangat pesat menyebabkan banyak masyarakat Indonesia yang mulai melupakan kesenian asli bangsa Indonesia dan akhirnya banyak kesenian Indonesia yang diakui oleh pihak lain. 7. Sedang menghadapi suatu pergeseran-pergeseran budaya. Hal ini mungkin dapat dipahami mengingat derasnya arus globalisasi yang membawa berbagai budaya baru serta ketidakmampuan kita dalam membendung serangan itu dan mempertahankan budaya dasar kita.

B. Kondisi Kebudayaan Bangsa Indonesia di Era Globalisasi Kata globalisasi berasal dari global dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, berarti secara keseluruhun. Globalisasi berarti suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak nampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata. Berbicara globalisasi dalam kebudayaan, yang terlintas adalah seberapa cepat globalisasi itu dapat berkembang dimana hal ini yang tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan informasi dalam segala aspek kehidupan. Namun, hal ini justru malah akan menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling membahayakan atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti

Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju. Akibatnya, negara-negara berkembang seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisasi dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Simon Kimoni, sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalam proses alami ini,setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Indonesia merupakan negara yang dapat dikatakan sebagai negara yang kaya akan budayanya, dengan memiliki keragaman yang cukup bervariasi, dapat digunakan sebagai penambah indahnya khasanah sebuah negara. Namun, Indonesia harus tetap mampu mempertahankan eksistensi kebudayaannya. Apabila diulang kembali berbagai peristiwa yang terjadi, banyak kebudayaan Indonesia yang telah dirampas oleh negara-negara lain. Hal ini dapat membuktikan dengan jelas bahwa belum adanya kekuatan hukum yang kuat yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tentang kebudayaannya. Sehingga akan menyebabkan kemudahan bagi bangsa lain untuk mengambil dan mengakuinya. Bukan hanya itu saja, kemajuan teknologi informasi pada masa sekarang ini telah cepatnya merubah kebudayaan Indonesia menjadi kian merosot. Sehingga menimbulkan berbagai opini yang tidak jelas, yang nantinya akan melahirkan sebuah kebingungan di tengah-tengah berbagai perubahan yang berlangsung begitu rumitnya dan membuat pusing bagi masyarakatnya sendiri. Dan yang lebih memprihatinkan lagi, banyak kesenian dan bahasa Nusantara yang dianggap sebagai ekspresi dari bangsa Indonesia akan terancam mati. Sejumlah warisan budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang sendiri telah hilang entah kemana. Padahal warisan budaya tersebut memiliki nilai tinggi dalam membantu keterpurukan bangsa Indonesia pada jaman sekarang. Sungguh ironis memang apabila ditelaah lebih jauh lagi. Akan tetapi, kita tidak hanya mengeluh dan menonton saja. Sebagai warga negara yang baik, mesti mampu menerapkan dan memberikan contoh kepada anak cucu nantinya, agar kebudayaan yang telah diwariskan secara turun temurun akan tetap ada dan senantiasa menjadi salah satu harta berharga milik bangsa Indonesia yang tidak akan pernah punah. Globalisasi juga memberikan dampak bagi kebudayaan Indonesia, Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi,Telekomunikasi,danTeknologi) mengakibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri. Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Bahkan bila kita tinjau Tapanuli (Sumatera Utara) misalnya, dua puluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan tagading (alat musik batak). Hampir setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Namun saat ini,

ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII). Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut,bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa. Sekarang ada kecenderungan di kalangan anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu). Selain itu kita sering dengar anak muda menggunakan bahasa Indonesia dengan dicampur-campur bahasa inggris seperti OK, No problem dan Yes, bahkan kata-kata makian (umpatan) sekalipun yang sering kita dengar di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam filmfilm, iklan dan sinetron bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion. Gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan ke dalam sinetron-sinetron Indonesia. Derasnya arus informasi yang juga ditandai dengan hadirnya internet turut serta menyumbang bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian mini dan ketat telah menjadi trend di lingkungan anak muda. Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan baik. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur (termasuk Indonesia) sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran. Perkembangan keubudayaan Indonesia yang dari masa kerajaan sampai era globalisasi ini memberikan beberapa dampak bagi masyarakat. Kebudayaan Indonesia adalah serangkaian gagasan dan pengetahuan yang telah diterima oleh masyarakat-masyarakat Indonesia (yang multietnis) itu sebagai pedoman bertingkah laku dan menghasilkan produk-produk kebudayaan itu sendiri. Hanya persoalannya, ide-ide dan pengetahuan masyarakat-masyarakat Indonesia juga mengalami perubahan-perubahan, baik karena faktor internal maupun eksternal. a) 1. 2. 3. 4. 5. 6. b) Berikut dampak kebudayaan Indonesia bagi masyarakat, antara lain: Pengaruh Positif dapat berupa : Peningkatan dalam bidang sistem teknologi, Ilmu Pengetahuan, dan ekonomi. Terjadinya pergeseran struktur kekuasaan dari otokrasi menjadi oligarki. Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani dalam skala global. Tidak mengurangi ruang gerak pemerintah dalam kebijakan ekonomi guna mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Tidak berseberangan dengan desentralisasi. Bukan penyebab krisis ekonomi. Pengaruh Negatif

1. Menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada masyarakat yang konsumtif komersial. Masyarakat akan minder apabila tidak menggunakan pakaian yang bermerk (merk terkenal). 2. Terjadinya kesenjangan budaya. Dengan munculnya dua kecenderungan yang kontradiktif. Kelompok yang mempertahankan tradisi dan sejarah sebagai sesuatu yang sakral dan penting (romantisme tradisi). Dan kelompok ke dua, yang melihat tradisi sebagai produk masa lalu yang hanya layak disimpan dalam etalase sejarah untuk dikenang (dekonstruksi tradisi/disconecting of culture). 3. Sebagai sarana kompetisi yang menghancurkan. Proses globalisasi tidak hanya memperlemah posisi negara melainka juga akan mengakibatkan kompetisi yang saling menghancurkan. 4. Sebagai pembunuh pekerjaan. Sebagai akibat kemajuan teknologi dan pengurangan biaya per unit produksi, maka output mengalami peningkatan drastis sedangkan jumlah pekerjaan berkurang secara tajam. 5. Sebagai imperialisme budaya. Proses globalisasi membawa serta budaya barat, serta kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya tradisional. 6. Globalisasi merupakan kompor bagi munculnya gerakan-gerakan neo-nasionalis dan fundamentalis.. Proses globalisasi yang ganas telah melahirkan sedikit pemenang dan banyak pecundang, baik pada level individu, perusahaan maupun negara. Negara-negara yang harga dirinya diinjak-injak oleh negara-negara adi kuasa maka proses globalisasi yang merugikan ini merupakan atmosfer yang subur bagi tumbuhnya gerakan-gerakan populisme, nasionalisme dan fundamentalisme. 7. Malu menggunakan budaya asli Indonesia karena telah maraknya budaya asing yang berada di wilayah Indonesia.

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan pada pembahasan di atas maka kesimpulan yang dapat dipaparkan pada makalah ini adalah sebagai berikut : Pertama, rakyat Indonesia yang pluralistik merupakan kenyataan, yang harus dilihat sebagai aset nasional, bukan resiko atau beban. Rakyat adalah potensi nasional harus diberdayakan, ditingkatkan potensi dan produktivitas fisikal, mental dan kulturalnya. Kedua, tanah air Indonesia sebagai aset nasional yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Rote, merupakan tempat bersemayamnya semangat kebhinekaan. Adalah kewajiban politik dan intelektual kita untuk mentransformasikan kebhinekaan menjadi ketunggalikaan dalam identitas dan kesadaran nasional. Ketiga, diperlukan penumbuhan pola pikir yang dilandasi oleh prinsip mutualisme, kerjasama sinergis saling menghargai dan memiliki (shared interest) dan menghindarkan pola pikir persaingan tidak sehat yang menumbuhkan eksklusivisme, namun sebaliknya, perlu secara bersama-sama berlomba meningkatkan daya saing dalam tujuan peningkatan kualitas sosialkultural sebagai bangsa. Keempat, membangun kebudayaan nasional Indonesia harus mengarah kepada suatu strategi kebudayaan untuk dapat menjawab pertanyaan, Akan kita jadikan seperti apa bangsa kita?

yang tentu jawabannya adalah menjadi bangsa yang tangguh dan entrepreneurial, menjadi bangsa Indonesia dengan ciri-ciri nasional Indonesia, berfalsafah dasar Pancasila, bersemangat bebas-aktif mampu menjadi tuan di negeri sendiri, dan mampu berperanan penting dalam percaturan global dan dalam kesetaraan juga mampu menjaga perdamaian dunia. Kelima, yang kita hadapi saat ini adalah krisis budaya. Tanpa segera ditegakkannya upaya membentuk secara tegas identitas nasional dan kesadaran nasional, maka ban gsa ini akan menghadapi kehancuran
4.2 Saran Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan kebudayaan yang terbentuk dari berbagai macam kebudayaan suku dan agama sehingga banyak tantangan yang selalu merongrong keutuhan budaya itu tapi dengan semangat kebhinekaan sampai sekarang masih eksis dalam terpaan zaman. Kewajiban kita sebagai anak bangsa untuk tetap mempertahankannya budaya itu menuju bangsa yang abadi, luhur, makmur dan bermartabat.

DAFTAR PUSTAKA

Budiono Kusumohamodjojo. 2000. Kebhinekaan Masyarakat Indonesia. Jakarta: Grasindo. Burhanudin Salam. 1997. Etika Sosial: Asas Moral dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta. Harimanto, Winarno.2009. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara. ukur, Abdul et al. 2005. Ensiklopedia Umum Untuk Pelajar. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve. af Ensiklopedia Nasional Indonesia. 1989. Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta: Cipta Adi Pustaka. Tim Dosen ISBD. 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta Daftar Sumber Internet: http://debyadjjah.wordpress.com/2010/03/01/perkembangan-budaya-di-indonesia-saat-ini/05 Desember 2012 http://fadil-lah.blogspot.com/2012/03/bagaimana-perkembangan-budaya-di.html/05 Desember 2012 http://hrmy.blogspot.com/2011/05/perkembangan-kebudayaan-indonesia.html/05-Desember 2012 http://id.wikipedia.org/wiki/Multikulturalisme/05 Desember 2012 http://lorentfebrian.wordpress.com/semua-halaman-saya/perkembangan-budaya-di-indonesia/05 Desember 2012 http://staff.undip.ac.id/sastra/mudjahirin/2012/04/23/multikulturalisme-di-indonesia/05 Desember 2012

http://wahyubudihartanto.blogspot.com/2011/09/pertumbuhan-dan-perkembangankebudayaan.html/05 desember 2012 http://www.anneahira.com/perkembangan-budaya.htm/05 Desember 2012 http://www.belbuk.com/ilmu-sosial-budaya-dasar-p-10993.html/05 Desember 2012 http://yudihartono.wordpress.com/2008/11/10/ilmu-budaya-dasar/05 Desember 2012 www.kemdiknas.go.id/05 Desember 2012 www.kompas.com/05 Desember 2012 www.wikipedia.org/05 Desember 2012

KATA

PENGANTAR

Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya. Mereka lebih memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum tetntu sesuai dengan keperibadian bangsa bahkan masyarakat lebih merasa bangga terhadap budaya asing daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri.. Tanpa mereka sadari bahwa budaya daerah merupakan faktor utama terbentuknya kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah yang mereka miliki merupakan sebuah kekayaan bangsa yang sangat bernilai tinggi dan perlu dijaga kelestarian dan keberadaanya oleh setiap individu di masyarakat. Pada umumnya mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya kebudayaan merupakan jati diri bangsa yang mencerminkan segala aspek kehidupan yang berada didalalmnya. Besar harapan saya, semoga dengan dibuatnya makalah yang berjudul Budaya Suku Sunda yang didalamnya membahas tentang kebudayaan yang berasal dari daerah Jawa Barat ini menjadi salah satu sarana agar masyarakat menyadari betapa berharganya sebuah kebudayaan bagi suatu bangsa, yang ahirnya akan membuat masyarakat menjadi merasa bangga terhadap budaya daerahnya sendiri. ., Penyusun DAFRAT I. II. III. 1. 2. IV. V. 1. 2. ISI Kata Pengantar i Daftar Isi .ii Pendahuluan 1 Latar Belakang ...1 Maksud dan Tujuan 1 Pembahasan .2 Penutup 6 Kesimpulan .6 Saran ...7 I Latar Belakang 2008

BAB PENDAHULUAN A.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kita pungkiri bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruk terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat berpebgaruh pula terhadap kebudayaan daerah / kebudayaan lokal. Kebudayaan merupakan suatau kekayaan yang sangat benilai karena selain merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau daerah. Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa. B. Maksud dan Tujuan Karena menjaga, memelihara dan melestarikan kebubayaan merupakan kewajiban setiap individu, maka dalam realisasinya saya mencoba menyusun makalah yang berjudul Kebudayaan Suku Sunda yang didalamnya mengulas tentang berbagai kebudayaan tradisional Jawa Barat/Sunda. Penyusunan makalan yang berjudul Budaya Suku sunda ini bertujuan agar pembaca mengetahui bahwa suku sunda merupakan suku yang kaya akan budaya serta menyadari bahwa menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah merupakan kewajiban dari setiap orang. BAB II PEMBAHASAN Suku Sunda merupaka suku yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Suku sunda adalah salah satu suku yang memiliki berbagai kebudayaan daerah, diantaranya pakaian tradisional, kesenian tradisional, bahasa daerah, dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak kebudayaan daerah yang dimiliki oleh suku sunda adalah sebagai berikut : 1. Pakaian Adat/Khas jawa Barat Suku sunda mempunyai pakaian adat/tradisional yang sangat terkenal, yaitu kebaya. Kebaya merupakan pakaian khas Jawa Barat yang sangat terkenal, sehingga kini kebaya bukan hanya menjadi pakaian khas sunda saja tetapi sudah menjadi pakaian adat nasinal. Itu merupakan suatu bukti bahwa kebudayaan daerah merupakan bagian dari kebudayaan nasional. 2. Kesenian Khas Jawa Barat a. Wayang Golek Wayang Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat yaitu kesenian yang menapilkan dan membawakan alur sebuah cerita yang bersejarah. Wayang Golek ini menampilkan golek yaitu semacam boneka yang terbuat dari kayu yang memerankan tokoh tertentu dalam cerita pawayangan serta dimainkan oleh

seorang Dalang dan diiringi oleh nyanyian serta iringan musik tradisional Jawa Barat yang disebut dengan degung. b. Jaipong Jaipong merupakan tarian tradisional dari Jawa Barat, yang biasanya menampilkan penari dengan menggunakan pakaian khas Jawa Barat yang disebut kebaya, serta diiringi musik tradisional Jawa Bart yang disebut Musik Jaipong. Jaipong ini biasanya dimainkan oleh satu orang atau sekelompok penari yang menarikan berakan gerakan khas tari jaipong. c. Degung Degung merupakan sebuah kesenian sunda yang biasany dimainkan pada acara hajatan. Kesenian degung ini digunakan sebagai musik pengiring/pengantar. Degung ini merupakan gabungan dari peralatan musik khas Jawa Barat yaitu, gendang, goong, kempul, saron, bonang, kacapi, suling, rebab, dan sebagainya. Degung merupakan salah-satu kesenian yang paling populer di Jawa Barat, karena iringan musik degung ini selalu digunakan dalam setiap acara hajatan yang masih menganut adat tradisional, selain itu musik degung juga digunakan sebgai musik pengiring hampir pada setiap pertunjukan seni tradisional Jawa Barat lainnya. d. Rampak Gendang Rampak Gendang merupakan kesenian yang berasal dari Jawa Barat. Rampak Gendang ini adalah pemainan menabuh gendang secara bersama-sama dengan menggunakan irama tertentu serta menggunakan cara-cara tertentu untuk melakukannya, pada umumnya dimainkan oleh lebih dari empat orang yang telah mempunyai keahlian khusus dalam menabuh gendang. Biasanya rampak gendang ini diadakan pada acara pesta atau pada acara ritual. e. Calung Di daerah Jawa Barat terdapat kesenian yang disebut Calung, calung ini adalah kesenian yang dibawakan dengan cara memukul/mengetuk bambu yang telah dipotong dan dibentuk sedemikian rupa dengan pemukul/pentungan kecil sehingga menghasilkan nada-nada yang khas. Biasanya calung ini ditampilkan dengan dibawakan oleh 5 orang atau lebih. Calung ini biasanya digunakan sebagai pengiring nyanyian sunda atau pengiring dalam lawakan. f. Pencak Silat Pencak silat merupakan kesenian yang berasal dari daerah Jawa Barat, yang kini sudah menjadi kesenian Nasional. Pada awalnya pencak Silat ini merupakan tarian yang menggunakan gerakan tertentu yang gerakannya itu mirip dengan gerakan bela diri. Pada umumnya pencak silat ini dibawakan oleh dua orang atau lebih, dengan memakai pakaian yang serba hitam, menggunakan ikat pinggang dari bahan kain yang diikatkan dipinggang, serta memakai ikat kepala dari bahan kain yang orang sunda menyebutnya Iket. Pada umumnya kesenian pencaksilat ini ditampilkan dengan diiringi oleh musik yang disebut gendang penca, yaitu musik pengiring yang alat musiknya menggunakan gendang dan terompet.

g. Sisingaan Sisingaan merupakan kesenian yang berasal dari daerah Subang Jawa barat. Kesenian ini ditampilkan dengan cara menggotong patung yang berbentuk seperti singa yang ditunggangi oleh anak kecil dan digotong oleh empat orang serta diiringi oleh tabuhan gendang dan terompet. Kesenian ini biasanya ditampilkan pada acara peringatan hari-hari bersejarah. h. Kuda Lumping Kuda Lumping merupakan kesenian yang beda dari yang lain, karena dimainkan dengan cara mengundang roh halus sehingga orang yang akan memainkannya seperti kesurupan. Kesenian ini dimainkan dengan cara orang yang sudah kesurupan itu menunggangi kayu yang dibentuk seperti kuda serta diringi dengan tabuhan gendang dan terompet. Keanehan kesenian ini adalah orang yang memerankannya akan mampu memakan kaca serta rumput. Selain itu orang yang memerankannya akan dicambuk seperti halnya menyambuk kuda. Biasanya kesenian ini dipimpin oleh seorang pawang. Kesenian ini merupakan kesenian yang dalam memainkannya membutuhkan keahlian yang sangat husus, karena merupakan kesenian yang cukup berbahaya. i. Bajidoran Bajidoran merupakan sebuah kesenian yang dalam memainkannya hampir sama dengan permainan musik modern, cuma lagu yang dialunkan merupakan lagu tradisional atau lagu daerah Jawa Barat serta alat-alat musik yang digunakannya adalah alat-alat musik tradisional Jawa Barat seperti Gendang, Goong, Saron, Bonang, Kacapi, Rebab, Jenglong serta Terompet. Bajidoran ini biasanya ditampilkan dalam sebuah panggung dalam acara pementasan atau acara pesta. j. Cianjuran Cianjuran merupakan kesenian khas Jawa Barat. Kesenian ini menampilkan nyanyian yang dibawakan oleh seorang penyanyi, lagu yang dibawakannya pun merupakan lagu khas Jawa Barat. Masyarakat Jawa Barat memberikan nama lain untuk nyanyian Cianjuran ini yaitu Mamaos yang artinya bernyanyi. k. Kacapi Suling Kacapi suling adalah kesenian yang berasal dari daerah Jawa Barat, yaitu permainan alat musik tradisional yang hanya menggunakan Kacapi dan Suling. Kacapi suling ini biasanya digunakan untuk mengiringi nyanyian sunda yang pada umumnya nyanyian atau lagunya dibawakan oleh seorang penyanyi perempuan, yang dalam bahasa sunda disebut Sinden. l. Reog Di daerah Jawa Barat terdapat kesenian yang disebut Reog, kesenian ini pada umumnya ditampilkan dengan bodoran, serta diiringi dengan musik tradisional yang disebut Calung. Kesenian ini biasanya dimainkan oleh beberapa orang yang mempunyai bakat melawak dan berbakat seni. Kesenian ini ditampilkan dengan membawakan sebuah alur cerita yang kebanyakan cerita yang dibawakan adalah cerita lucu atau lelucon. BAB PENUTUP III

1. Kesimpulan Suku Sunda yang berada di daerah Jawa Barat merupakan suku yang memiliki berbagai kebudayaan, mulai dari adat istiadat sehari-hari, kesenian, acara ritual, dan lain-lain. Semua itu membuktikan bahwa suku sunda merupakan suku yang kaya akan budaya daerah. Diantara sekian banyak kebudayaan yang dimiliki suku sunda, ada beberapa kebudayaan yang sangat populer, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Pakaian adat khas Barat yang disebut Kebaya 2. Wayang Golek 3. Jaipong 4. Degung 5. Rampak Gendang 6. Calung 7. Pencak Silat 8. Sisingaan 9. Kudalumping 10. Bajidoran 11. Cianjuran 12. Kacapi Suling, dan 13. Reog. Tidak hanya dibidang kesenian, suku sunda juga memmiliki berbagai macam budaya daerah yang sangat menarik. 2. Saran Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari kepribadian bangsa.

Anda mungkin juga menyukai